Anda di halaman 1dari 13

Window of Health : Jurnal Kesehatan, Vol. xx No.

xx (Bulan, Tahun) : x-xx E-ISSN 2614-5375

ARTIKEL RISET
URL artikel: http://jurnal.fkmumi.ac.id/index.php/woh/article/view/wohxxxx

Pengaruh Prinsip Good Corporate Governance terhadap Kepuasan Pasien


di Unit Rawat Inap RSUD Mamuju Tahun 2019

Rina Resky Said, SKM 1., Dr.Samsualam, S.Kep., Ns., SKM., M.Kes2.,
Dr.dr.H.Muh.Khidri Alwi, M.Kes., MA3
1
Program Pascasarjana, Magister Kesehatan Masyarakat , Universitas Muslim Indonesia
2
Program Pascasarjana, Magister Kesehatan Masyarakat , Universitas Muslim Indonesia
3
Program Pascasarjana, Magister Kesehatan Masyarakat , Universitas Muslim Indonesia
Email Penulis Korespondensi (K): corresppondingauthor@example.com
rreskysaid@gmail.com1, samsu.alam@umi.ac.id2, khidri@yahoo.co.id3
(No telepon korespondensi)

ABSTRAK

Dewasa ini, permintaan masyarakat terhadap produk dan jasa rumah sakit semakin meningkat. Hal ini
dapat dilihat dari jumlah kunjungan masyarakat ke rumah sakit yang semakin meningkat Oleh karena itu, salah
satu strategi yang diperlukan dalam meningkatkan mutu pelayanan adalah pemberdayaan korporasi melalui
implementasi good corporate governance secara nyata. Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh prinsip good
corporate governance terhadap kepuasan pasien di unit rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mamuju.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan cross-sectional. Sampel
pada penelitian ini pasien rawat inap yang berada di RSUD Mamuju sebanyak 81 orang yang memenuhi kriteria
inklusi. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang terstandarisasi. Analisis data menggunakan uji crosstab,
chi-square dan regresi logistik berganda. Hasil analisis statistik crosstab dan chi-square menunjukkan ada
pengaruh prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas dan independensi terhadap kepuasan pasien di unit
rawat inap RSUD Mamuju dengan nilai p.value 0,000 < 0,05. Hasil analisis multivariat, tidak ada pengaruh prinsip
kewajaran (fairness) terhadap kepuasan pasien di unit rawat inap RSUD Mamuju dengan nilai sig = 0,149 > 0,05,
prinsip akuntabilitas mempengaruhi kepuasan pasien sebesar 30,24 kali, prinsip responsibilitas mempengaruhi
kepuasan pasien sebesar 23,83 kali dan prinsip transparansi mempengaruhi kepuasan pasien sebesar 15,59 kali.
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan ada pengaruh prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas dan
independensi terhadap kepuasan pasien di unit rawat inap RSUD Mamuju.

Kata kunci : Prinsip gcg; kepuasan pasien.

PUBLISHED BY : Article history : (dilengkapi oleh admin)


Public Health Faculty Received Tanggal Bulan Tahun
Universitas Muslim Indonesia Received in revised form Tanggal Bulan Tahun
Address : Accepted Tanggal Bulan Tahun
Jl. Urip Sumoharjo Km. 5 (Kampus II UMI) Available online Tanggal Bulan Tahun
Makassar, Sulawesi Selatan. licensed by Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Email :
jurnal.woh@gmail.com, jurnalwoh.fkm@umi.ac.id
Phone :
+62 85255997212

Penerbit : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia 1


Window of Health : Jurnal Kesehatan, Vol. 2 No. 2 (April, 2019) : x-xx E-ISSN 2614-5375

ABSTRACT

Today, public demand for hospital products and services is increasing. This can be seen from the
increasing number of community visits to hospitals. Therefore, one of the strategies needed to improve service
quality is corporate empowerment through real implementation of good corporate governance. The general
objective of this study was to look at the effect of the principles of good corporate governance on patient
satisfaction in the inpatient unit of the Mamuju Regional General Hospital. This research uses quantitative
research using cross-sectional design. The sample in this study was inpatients who were in Mamuju Regional
Hospital as many as 81 people who met the inclusion criteria. Data collection uses a standardized questionnaire.
Data analysis used crosstab, chi-square and multiple logistic regression tests. The results of the cross-tab and chi-
square statistical analysis showed that there was an influence of the principles of transparency, accountability,
responsibility and independence on patient satisfaction in the inpatient unit of Mamuju Regional Hospital with a
p value of 0,000 <0.05. The results of multivariate analysis showed that there was no effect of the fairness principle
on patient satisfaction in the inpatient unit of Mamuju Regional Hospital with a value of sig = 0.149> 0.05, the
principle of accountability affected patient satisfaction by 30.24 times, the principle of responsibility affected
patient satisfaction by 23, 83 times and the principle of transparency affects patient satisfaction by 15.59 times.
The conclusion of this study shows that there is an influence of the principles of transparency, accountability,
responsibility and independence of patient satisfaction in the inpatient unit of Mamuju Regional Hospital.
Keywords: GCG principle; patient satisfaction.

PENDAHULUAN
Dewasa ini, permintaan masyarakat terhadap produk dan jasa rumah sakit semakin meningkat.
Hal ini dapat dilihat dari jumlah kunjungan masyarakat ke rumah sakit yang semakin meningkat oleh
karena itu, salah satu strategi yang diperlukan dalam meningkatkan mutu pelayanan sehingga pasien
merasakan kepuasan dalam pelayanan kesehatan adalah pemberdayaan korporasi melalui implementasi
good corporate governance secara nyata. (Keliat, 2016). GCG memiliki manfaat praktis untuk
membangun citra positif perusahaan yang akan menumbuhkan kepuasan pelanggan, kesetiaan
pelanggan, dan keunggulan kompetitif. Pelanggan yang setia nantinya akan bisa menjadi alat pemasaran
yang efektif melalui word of mouth (dari mulut ke mulut) (Ety Ekawatty, 2013). Pada penelitian Reny
Arniwaty Lamadjido dkk (2013) dengan judul Penerapan Prinsip Good Coorporate Governance
terhadap Kepuasan Pasien Di RSU Anutapura Palu. Semua variabel independen berpengaruh dengan
variabel dependen, yaitu : Transparansi, Akuntabilitas, Partisipasi, Keadilan berpengaruh terhadap
kepuasan pasien.

Dalam rangka pelaksanaan GCG pada rumah sakit pemerintah, pemerintah membentuk Badan
Layanan Umum (BLU). Dalam pencapaian tujuan BLU maka perusahaan jasa (rumah sakit) harus
memperhatikan mutu pelayanan yang akan berdampak kepada kepuasan. RSUD Mamuju juga telah
menerapkan status BLUD seharusnya RSUD Mamuju telah menjalankan prinsip – prinsip GCG dengan
baik. Namun masih ada terdengar keluhan pasien dalam hal mendapatkan pelayanan kesehatan baik itu
dari segi fasilitas, layanan yang diberikan oleh petugas kesehatan. Rata-rata tingkat kunjungan pasien rawat
inap di RSUD Mamuju tahun 2016-2018 adalah 6186 yang berarti jumlah kunjungan menurun. Rata-
rata jumlah hari rawat 20808 hari yang terjadi secara fluktuatif. Sedangkan Average Length of Stay
(AVLOS) pada tahun 2016-2018 rata-rata 3 hari, dimana ALOS idealnya adalah 6-9 hari. Dan rata-rata

Penerbit : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia 2


Window of Health : Jurnal Kesehatan, Vol. 2 No. 2 (April, 2019) : x-xx E-ISSN 2614-5375

tingkat pemanfaatan tempat tidur (BOR) pada tahun 2016-2018 sebesar 59% dimana hal ini tidak masuk
dalam kategori idealnya yakni 70-85%.

Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh prinsip good corporate governance terhadap
kepuasan pasien di unit rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mamuju

METODE
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan cross-
sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September - Oktober 2019 di Rumah Sakit Umum
Daerah Mamuju. Rumah Sakit ini beralamat di Jalan Kurungan Bassi No.1 Mamuju. Jumlah populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh pasien rawat inap di RSUD Mamuju. Pengambilan sampel dilakukan
secara proportionate stratified random sampling sebanyak 81 orang yang memenuhi kriteria inklusi.
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang terstandarisasi.
Analisis data menggunakan uji crosstab, chi-square dan regresi logistik berganda. penyajian data
tersebut disajikan dalam bentuk narasi, tabel distribusi frekuensi disertai dengan interpretasi.

HASIL
Karakteristik responden
Karakteristik responden adalah ciri khas yang melekat pada diri responden. Dalam penelitian
ini yang menjadi karakteristik responden meliputi usia, jenis kelamin, status perawatan, pengalaman
perawatan, pendidikan, pekerjaan, ruang perawatan dapat dilihati pada tabel 1.
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden (Usia, Jenis Kelamin, Status
Perawatan, Pengalaman Perawatan, Pendidikan, Pekerjaan, Ruang Perawatan)
di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Umum
Daerah Mamuju Tahun 2019
n
Karakteristik Responden % (=100%)
(=81)
Usia
Remaja Akhir (17-25 thn) 19 23,5
Dewasa Awal (26-35 thn) 16 19,8
Dewasa Akhir (36-45 thn) 17 21,0
Lansia Awal (46-55 thn) 15 18,5
Lansia Akhir (56-65 thn) 14 17,3
Jenis Kelamin
Laki-laki 27 33,3
Perempuan 54 66,7
Status Perawatan
Responden BPJS/KIS 75 92,6
Responden Umum 6 7,4

Pengalaman Perawatan
6 7,4
Responden Baru
Responden Lama 75 92,6

Penerbit : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia 3


Window of Health : Jurnal Kesehatan, Vol. 2 No. 2 (April, 2019) : x-xx E-ISSN 2614-5375

Pekerjaan
Pegawai Negeri 16 19,8
Pegawai Swasta 10 12,3
Pedagang/Wiraswasta 10 12,3
Pekerja Informal Lainnya 3 3,7
Ibu Rumah Tangga 22 27,2
Pelajar/Mahasiswa 9 11,1
Lain-lain 11 13,6
Ruang Perawatan
Kelas I 14 17,3
Kelas II 17 21,0
Kelas III 43 53,1
VIP 7 8,6
Sumber : Data primer, 2019

Dari 81 responden, distribusi usia responden paling banyak adalah remaja akhir (17-25 thn)
yaitu 19 responden (23,5%) dan paling sedikit lansia akhir yaitu 14 responden (17,3%). Untuk jenis
kelamin responden yang paling banyak adalah perempuan sebanyak 54 responden (66,7%) sedangkan
paling sedikit laki-laki sebanyak 27 responden (33,3%). Kemudian distribusi status perawatan
responden paling banyak adalah Responden BPJS/KIS yaitu 75 responden (92,6%) dan paling sedikit
adalah Responden Umum yaitu 6 responden (7,4%). Distribusi pengalaman perawatan paling banyak
adalah Responden baru yaitu 75 responden (92,6%) dan paling sedikit yaitu Responden lama sebanyak
6 respoden (7,4%). Untuk distribusi pendidikan yang paling banyak adalah Tamat SMA yaitu 29
responden (35,8%) dan paling sedikit adalah Tamat SMP yaitu 13 responden (16%). Untuk distribusi
pekerjaan yang paling banyak adalah Ibu rumah tangga yaitu 22 responden (27,2%) dan paling sedikit
adalah Pekerja Informal Lainnya yaitu 3 responden (3,7%). Untuk distribusi ruang perawatan yang
paling banyak adalah Kelas III yaitu 43 responden (53,1%) dan paling sedikit adalah VIP yaitu 7
responden (8,6%).
Analisis Univariat
Transparansi (Transparancy)
Berdasarkan Tabel 2, dari 81 responden terdapat 63 responden (77,8%) yang menyatakan aspek
transparansi (transparancy) di unit rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju sudah baik dan
sebanyak 18 responden (22,2%) menilai masih kurang.
Tabel 2
Distribusi Transparansi (Transparancy) di Unit Rawat Inap
Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju Tahun 2019

Transparansi (Transparancy) n %

Baik 63 77,8
Kurang 18 22,2’
Total 81 100
Sumber : Data primer, 2019

Penerbit : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia 4


Window of Health : Jurnal Kesehatan, Vol. 2 No. 2 (April, 2019) : x-xx E-ISSN 2614-5375

Akuntabilitas (Accountability)
Berdasarkan Tabel 3, dari 81 responden terdapat 59 responden (72,8%) yang
menyatakan aspek Akuntabilitas (Accountability) di unit rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah
Mamuju sudah baik dan sebanyak 22 responden (27,2%) menilai masih kurang.
Tabel 3
Distribusi Akuntabilitas (Accountability)di Unit Rawat Inap Rumah
Sakit Umum Daerah Mamuju Tahun 2019

Akuntabilitas (Accountability) n %
Baik 59 72,8
Kurang 22 27,2
Total 81 100
Sumber : Data primer, 2019
Responsibilitas (Responsibility)
Berdasarkan Tabel 4, dari 81 responden terdapat 61 responden (75,3%) yang menyatakan aspek
Responsibilitas (Responsibility) di unit rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju sudah baik dan
sebanyak 20 responden (24,7%) menilai masih kurang.
Tabel 4
Distribusi Responsibilitas (Responsibility) di Unit Rawat Inap
Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju Tahun 2019

Responsibilitas (Responsibility) n %
Baik 61 75,3
Kurang 20 24,7
Total 81 100
Sumber : Data primer, 2019
Independensi (Independency)
Berdasarkan Tabel 5, dari 81 responden terdapat 58 responden (71,6%) yang menyatakan aspek
Independensi (Independency) di unit rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju sudah baik dan
sebanyak 23 responden (28,4%) menilai masih kurang.
Tabel 5
Distribusi Independensi (Independency) di Unit Rawat Inap
Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju Tahun 2019

Independensi (Independency) N %
Baik 58 71,6
Kurang 23 28,4
Total 81 100
Sumber : Data primer, 2019
Kewajaran (Fairness)
Berdasarkan Tabel 6, dari 81 responden terdapat 62 responden (76,5%) yang menyatakan aspek
Kewajaran (Fairness) di unit rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju sudah baik dan sebanyak
19 responden (23,5%) menilai masih kurang.

Penerbit : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia 5


Window of Health : Jurnal Kesehatan, Vol. 2 No. 2 (April, 2019) : x-xx E-ISSN 2614-5375

Tabel 6
Distribusi Kewajaran (Fairness) di Unit Rawat Inap Rumah
Sakit Umum Daerah Mamuju Tahun 2019

Kewajaran (Fairness) n %
Baik 62 76,5
Kurang 19 23,5
Total 81 100
Sumber : Data primer, 2019
Kepuasan Pasien
Berdasarkan Tabel 7, dari 81 responden terdapat 57 responden (70,4%) yang menyatakan aspek
kepuasan pasien di unit rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju sudah baik dan sebanyak 24
responden (29,6%) menilai kurang.
Tabel 7
Distribusi Kepuasan Pasien di Unit Rawat Inap Rumah
Sakit Umum Daerah Mamuju Tahun 2019

Kepuasan Pasien N %
Baik 57 70,4
Kurang 24 29,6
Total 81 100
Sumber : Data primer, 2019
Analisis Bivariat
Pengaruh Transparansi (Transparancy) Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap di
Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju
Tabel 8
Pengaruh Transparansi (Transparancy) Terhadap Kepuasan Pasien di Unit
Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju Tahun 2019

Transparansi Kepuasan Responden


Total P.value
Baik Kurang
(Transparancy) α0.05
n % n %
Baik 53 84,1 10 15,9 63
Kurang 4 22,2 14 77,8 18 0,000
Jumlah 57 70,4 24 29,6 81
Sumber: Data primer, 2019
Pada Tabel 8 diatas terlihat bahwa dari 81 responden, yang menyatakan Transparansi
(Transparancy) baik dan kepuasan Responden baik sebanyak 53 responden (84,1%) sedangkan yang
kurang puas sebanyak 10 responden (15,9%). Responden yang menyatakan Transparansi
(Transparancy) kurang dan kepuasan Responden baik sebanyak 4 responden (22,2%) sedangkan yang
menyatakan kurang puas sebanyak 14 responden (77,8%).
Berdasarkan hasil uji Chi-Square nilai p = 0,000 (p.value< 0,05) membuktikan bahwa secara
statistik ada pengaruh Transparansi (Transparancy) terhadap kepuasan pasien rawat inap di Rumah
Sakit Umum Daerah Mamuju, dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima.

Penerbit : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia 6


Window of Health : Jurnal Kesehatan, Vol. 2 No. 2 (April, 2019) : x-xx E-ISSN 2614-5375

Pengaruh Akuntabilitas (Accountability) terhadap Kepuasan Pasien di Unit Rawat Inap


Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju
Pada Tabel 9 terlihat bahwa dari 81 responden, yang menyatakan Akuntabilitas (Accountability)
baik dan kepuasan Responden baik sebanyak 50 responden (84,7%) sedangkan yang kurang puas
sebanyak 9 responden (15,3%). Responden yang menyatakan Akuntabilitas (Accountability) kurang dan
kepuasan Responden baik sebanyak 7 responden (31,8%) sedangkan yang menyatakan kurang puas
sebanyak 15 responden (68,2%).
Tabel 9
Pengaruh Akuntabilitas (Accountability) Terhadap Kepuasan Pasien di
Unit Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju Tahun 2019

Kepuasan Responden
Akuntabilitas Total P.value
Baik Kurang
(Accountability) α0.05
n % n %
Baik 50 84,7 9 15,3 59
Kurang 7 31,8 15 68,2 22 0,000
Jumlah 57 70,4 24 29,6 81
Sumber: Data primer, 2019
Berdasarkan hasil uji Chi-Square nilai p = 0,000 (p.value< 0,05) membuktikan bahwa secara
statistik ada pengaruh Akuntabilitas (Accountability) terhadap kepuasan pasien rawat inap di Rumah
Sakit Umum Daerah Mamuju, dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima.
Pengaruh Responsibilitas (Responsibilty) terhadap Kepuasan Pasien di Unit Rawat Inap
Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju
Pada Tabel 10 terlihat bahwa dari 81 responden, yang menyatakan Responsibilitas
(Responsibilty) baik dan kepuasan Responden baik sebanyak 50 responden (82%) sedangkan yang
kurang puas sebanyak 11 responden (18%). Responden yang menyatakan Responsibilitas
(Responsibilty) kurang dan kepuasan Responden baik sebanyak 7 responden (35%) sedangkan yang
menyatakan kurang puas sebanyak 13 responden (65%).
Tabel 10
Pengaruh Responsibilitas (Responsibilty) Terhadap Kepuasan Pasien di Unit
Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju Tahun 2019

Kepuasan Responden
Responsibilitas Total P.value
Baik Kurang
(Responsibilty) α0.05
n % n %
Baik 50 82 11 18 61
Kurang 7 35 13 65 20 0,000
Jumlah 57 70,4 24 29,6 81
Sumber: Data primer, 2019

Berdasarkan hasil uji Chi-Square nilai p = 0,000 (p.value< 0,05) membuktikan bahwa secara
statistik ada pengaruh Responsibilitas (Responsibilty) terhadap kepuasan pasien rawat inap di Rumah
Sakit Umum Daerah Mamuju, dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima.

Penerbit : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia 7


Window of Health : Jurnal Kesehatan, Vol. 2 No. 2 (April, 2019) : x-xx E-ISSN 2614-5375

Pengaruh Independensi (Independency) terhadap Kepuasan Pasien di Unit Rawat inap


Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju
Tabel 11
Pengaruh Independensi (Independency) Terhadap Kepuasan Pasien di Unit
Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju Tahun 2019

Kepuasan Responden
Independensi Total P.value
Baik Kurang
(Independency) α0.05
n % n %
Baik 48 82,8 10 17,2 58
Kurang 9 39,1 14 60,9 23 0,000
Jumlah 57 70,4 24 29,6 81
Sumber: Data primer, 2019

Pada Tabel 11 diatas terlihat bahwa dari 81 responden, yang menyatakan Independensi
(Independency) baik dan kepuasan Responden baik sebanyak 48 responden (82,8%) sedangkan yang
kurang puas sebanyak 10 responden (17,2%). Responden yang menyatakan Independensi
(Independency) kurang dan kepuasan Responden baik sebanyak 9 responden (39,1%) sedangkan yang
menyatakan kurang puas sebanyak 14 responden (60,9%).
Berdasarkan hasil uji Chi-Square nilai p = 0,000 (p.value< 0,05) membuktikan bahwa secara
statistik ada pengaruh Independensi (Independency) terhadap kepuasan pasien rawat inap di Rumah
Sakit Umum Daerah Mamuju, dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima.
Pengaruh Pengaruh Kewajaran (Fairness) terhadap Kepuasan Pasien di Unit Rawat Inap
Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju
Tabel 12
Pengaruh Kewajaran (Fairness) Terhadap Kepuasan Pasien di Unit Rawat
Inap Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju Tahun 2019

Kepuasan Responden
Kewajaran Total P.value
Baik Kurang
(Fairness) α0.05
n % n %
Baik 53 85,5 9 14,5 62
Kurang 4 21,1 15 78,9 19 0,000
Jumlah 57 70,4 24 29,6 81
Sumber: Data primer, 2019
Pada Tabel 12 terlihat bahwa dari 81 responden, yang menyatakan Kewajaran (Fairness) baik
dan kepuasan Responden baik sebanyak 53 responden (85,5%) sedangkan yang kurang puas sebanyak
9 responden (14,5%). Responden yang menyatakan Kewajaran (Fairness) kurang dan kepuasan
Responden baik sebanyak 4 responden (21,1%) sedangkan yang menyatakan kurang puas sebanyak 15
responden (78,9%).
Berdasarkan hasil uji Chi-Square nilai p = 0,000 (p.value< 0,05) membuktikan bahwa secara
statistik ada pengaruh Kewajaran (Fairness) terhadap kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit
Umum Daerah Mamuju, dengan demikian Ho ditolak Ha diterima.

Penerbit : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia 8


Window of Health : Jurnal Kesehatan, Vol. 2 No. 2 (April, 2019) : x-xx E-ISSN 2614-5375

Analisis Multivariat

Tabel 13
Pengaruh Prinsip-prinsip Good Corporate Governance Terhadap Kepuasan Paisen di
Unit Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju Tahun 2019

Variabel B Wald Sig. Exp(B)

Step1 Transparancy 2.305 5.358 .021 10.021


Accountability 2.628 5.682 .017 13.842
Responsibility 2.532 5.948 .015 12.574
Independency 2.064 4.652 .031 7.881
Fairness 1.544 2.080 .149 4.683
Constant -15.665 20.005 .000 .000
Step2 Transparancy 2.747 8.294 .004 15.599
Accountability 3.409 10.794 .001 30.245
Responsibility 3.171 9.817 .002 23.836
Independency 1.859 4.417 .036 6.418
Constant 15.860 18.524 .000 .000
Sumber : Data primer, 2019
Berdasarkan data yang termuat pada Tabel 13 tersebut diatas, didapatkan model akhir
persamaan regresi logistik untuk mengetahui faktor yang paling mempengaruhi kepuasan pasien. Tidak
ada pengaruh prinsip kewajaran (fairness) terhadap kepuasan pasien di unit rawat inap RSUD Mamuju
dengan nilai sig = 0,149 > 0,05, prinsip akuntabilitas mempengaruhi kepuasan pasien sebesar 30,24 kali,
prinsip responsibilitas mempengaruhi kepuasan pasien sebesar 23,83 kali dan prinsip transparansi
mempengaruhi kepuasan pasien sebesar 15,59 kali.

PEMBAHASAN
Pengaruh Transparansi (Transparancy) terhadap Kepuasan Pasien di Unit Rawat Inap
Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju
Berdasarkan hasil analisis univariat, untuk pernyataan kemudahan memperoleh fasilitas kamar
rawat inap perawatan di rumah sakit sebagian besar sudah dalam kategori baik namun terdapat beberapa
responden yang menilai netral. Penilaian responden untuk penampilan petugas rumah sakit mengenai
penjelasan petugas administrasi, perawat, dokter dan laboratorium terlihat bahwa sebagian besar
responden sudah menyatakan baik hanya sebagian kecil yang meyatakan tidak baik. Penilaian responden
untuk prosedur layanan pengaduan sebagian besar responden menilai baik dan beberapa menilai netral.
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan, Transparansi diawali saat pertama kali pasien datang

Penerbit : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia 9


Window of Health : Jurnal Kesehatan, Vol. 2 No. 2 (April, 2019) : x-xx E-ISSN 2614-5375

hingga prosedur responden mengadukan layanan yang diterima. Pada pernyataan prinsip transparansi,
semua pernyataan sebagian besar menjawab baik.
Pada analisis multivariat, variabel prinsip transparansi berpengaruh secara bermakna terhadap
kepuasan pasien di rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju dimana diperoleh nilai eksponan
sebesar 15,59 dimana variabel transparansi mempengaruhi kepuasan pasien sebesar 15,59 kali lebih
besar dibandingkan variabel lain atau ketika transparansi dinaikkan satu poin maka akan meningkatkan
kepuasan pasien sebanyak 15,59 kali.
Penelitian ini sejalan dengan pendapat Ety Ekawatty (2013) mengemukakan bahwa Transparan
secara harfiah adalah jelas (obvious) dapat dilihat secara menyeluruh. Dengan demikian transparansi
adalah keterbukaan dalam melaksanakan suatu proses kegiatan perusahaan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Masniar Elysabeth (2009) yang
berjudul Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Kepuasan Pasien Rumah Sakit Dr.
Cipto Mangunkusumo Di Jakarta, dimana dalam penelitian yang dilakukan terhadap 350 responden,
diperoleh hasil bahwa variabel transparansi berhubungan terhadap kepuasan pasien yaitu keterbukaan
atas semua tindakan dan kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Hal ini dapat terlihat dengan
keterbukaan rumah sakit dalam memberikan informasi mengenai harga layanannya, penyediaan sistem
pelayanan dan fasilitas nomor telepon rumah sakit yang online, website dan media informasi lainnya
yang mudah diakses pasien, prosedur berobat bagi pasien askes dan umum serta tata cara pengaduan
yang disediakan rumah sakit apabila informasi tidak sampai kepada masyarakat.
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Nani Rohaini (2013) diperoleh hasil bahwa
transparansi secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien di RSUD
Serang.
Pengaruh Akuntabilitas (Accountability) terhadap Kepuasan Pasien di Unit Rawat Inap
Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju
Berdasarkan hasil analisis univariat, sebagian besar responden menilai bahwa sikap atau
keterampilan dokter dan perawat dalam melayani pasien sudah dalam kategori baik namun beberapa
responden yang menilai tidak baik.
Penilaian responden untuk ketepatan waktu pemberian obat, pemberian makanan dan waktu
tunggu pemeriksaan dokter terlihat bahwa sebagian besar responden menyatakan baik dan beberapa
yang menyatakan netral. Penilaian responden untuk keterampilan petugas laboratorium dalam tindakan
pengambilan darah sebagian besar reponden menilai baik dan hanya beberapa responden yang menilai
netral. Penilaian responden untuk ketersedian layanan kesehatan dan sanksi atas kelalaian rumah sakit
sebagian besar reponden menilai baik dan hanya sebagian kecil yang menilai tidak baik.
Pada analisis multivariat, variabel prinsip akuntabilitas berpengaruh secara bermakna terhadap
kepuasan pasien di rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju dimana diperoleh nilai eksponan
sebesar 30,24 dimana variabel akuntabilitas mempengaruhi kepuasan pasien sebesar 30,24 kali lebih
besar dibandingkan variabel lain atau ketika akuntabilitas dinaikkan satu poin akan meningkatkan

Penerbit : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia 10


Window of Health : Jurnal Kesehatan, Vol. 2 No. 2 (April, 2019) : x-xx E-ISSN 2614-5375

kepuasan pasien sebanyak 30,24 kali. Hal ini dapat menyatakan bahwa kemampuan rumah sakit dalam
mempertanggungjawabkan semua tindakan dan kebijakan yang telah ditempuh sangat mempengaruhi
kepuasan pasien.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Masniar Elysabeth (2009)
yang berjudul Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Kepuasan Pasien Rumah
Sakit dr. Cipto Mangunkusumo di Jakarta, dimana dalam penelitian yang dilakukan terhadap 350
responden, variabel akuntabilitas tidak memiliki pengaruh terhadap kepuasan pasien. Hasil penelitian
ini sejalan dengan hasil penelitian Lamadjido (2013) dimana semua variabel independen termasuk
akuntabilitas berpengaruh terhadap kepuasan RSU Anutapura Palu.
Pengaruh Responsibilitas (Responsibilty) terhadap Kepuasan Pasien di Unit Rawat Inap
Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju
Berdasarkan hasil analisis univariat sebagian besar responden menilai bahwa kebersihan dan
kerapian petugas rumah kesehatan, peralatan serta ruangan perawatan dalam kategori baik dan beberapa
responden yang menilai netral.
Penilaian responden untuk ketersediaan air dikamar manadi dan penerangan diruang perawatan
terlihat bahwa sebagian besar responden menyatakan baik dan hanya beberapa yang menyatakan tidak
baik. Penilaian responden untuk ketersedian tempat sampah dan usaha rumah sakit dalam pembuangan
limbah medis dan nonmedis dalam sebagian besar reponden menilai baik dan sebagian kecil yang
menilai tidak baik. Penilaian responden untuk pengawasan obat di rumah sakit sebagian besar reponden
menilai sudah baik namun beberapa responden yang menilai netral. Penilaian responden untuk
kenyamanan responden dari bunyi atau suara yang menggangu (ribut) sebagian besar reponden menilai
baik dan beberapa yang menilai netral.
Pada analisis multivariat, variabel prinsip responsibilitas berpengaruh secara bermakna terhadap
kepuasan pasien di rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju dimana diperoleh nilai eksponan
sebesar 23,83 dimana variabel responsibilitas mempengaruhi kepuasan pasien sebesar 23,83 kali lebih
besar dibandingkan variabel lain atau ketika responsibilitas dinaikkan satu poin maka akan
mempengaruhi kepuasan pasien sebanyak 23,83 kali.
Penelitian ini sejalan dengan pendapat Elysabeth (2009), Lamadjido (2013), Ekawaty (2013)
yang menyatakan adanya pengaruh antara variabel responsibilitas dengan variabel kepuasan pasien.
Pada Sherly Fetricka Keliat, (2016) melihat berdasarkan dari indikator variabel
responsibility/responsibilitas yang telah diberikan oleh peneliti antara lain penampilan petugas rumah
sakit, kebersihan dan ketersediaan peralatan kesehatan, kebersihan di ruangan rawat dan kamar mandi,
kecukupan air di kamar mandi, dan ketersediaan tempat sampah di ruangan didapati bahwa penilaian
tidak baik untuk prinsip responsibility/responsibilitas paling tinggi ditemukan pada pasien kelas III,
VIP, kelas II, dan kelas I

Penerbit : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia 11


Window of Health : Jurnal Kesehatan, Vol. 2 No. 2 (April, 2019) : x-xx E-ISSN 2614-5375

Pengaruh Independensi (Independency) terhadap Kepuasan Pasien di Unit Rawat Inap


Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju
Berdasarkan hasil analisis univariat tampak sebagian besar responden menilai bahwa rumah sakit
menggunakan tenaga ahli setiap bidang dan layanan sesuai SOP serta pelayanan yang baik dan dinamis
secara profesional sudah sesuai dengan kategori dan sebagian kecil responden yang menilai dengan
kategori tidak baik.
Penilaian responden untuk petugas kesehatan bertanggung jawab atas tugas yang dilakukan dan
bersedia meminta maaf jika terjadi kesalahan terlihat bahwa sebagian besar responden menyatakan baik
dan beberapa yang menyatakan netral. Penilaian responden untuk kepedulian rumah sakit dalam
mengutamakan kepentingan Responden serta melayani tanpa membeda-bedakan status responden
sebagian besar menilai baik dan sebagian kecil yang menilai netral.
Pada analisis multivariat, variabel prinsip independensi berpengaruh secara bermakna terhadap
kepuasan pasien di rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju dimana diperoleh nilai eksponan
sebesar 7,88 yang artinya variabel prinsip independensi mempengaruhi kepuasan pasien sebesar 7,88
kali lebih besar dibandingkan variabel lain atau ketika independensi dinaikkan satu poin maka akan
mempengaruhi kepuasan pasien sebanyak 7,88 kali.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Sherly Petricka Keliat (2016) yang
menyatakan bahwa prinsip independensi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pasien.
Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Kristian Chandra (2016) yang
menunjukkan bahwa dari prinsip GCG pada prinsip independensi belum sepenuhnya berjalan dengan
baik dikarenakan masih ada karyawan yang bekera tidak sesuai dengan job description.
Pengaruh Kewajaran (Fairness) terhadap Kepuasan Pasien di Unit Rawat Inap Rumah
Sakit Umum Daerah Mamuju
Berdasarkan hasil analisis tampak sebagian besar responden menilai bahwa sikap dan respon petugas
administrasi, dokter, perawat dan pelayanan apotek sudah sesuai dengan kategori baik dan sebagian
kecil responden yang menilai netral.
Penilaian responden untuk respon rumah sakit menjawab keluhan dan perlakuan yang adil dan
setara terlihat bahwa sebagian besar responden menyatakan baik dan beberapa responden yang
menyatakan netral. Penilaian responden untuk kemudahan menjalankan ibadah (sesuai agama yang
dianut) selama perawatan sebagian besar reponden menilai baik dan sebagian kecil yang menilai netral.
Pada analisis multivariat, prinsip kewajaran tidak berpengaruh terhadap kepuasan pasien di rawat
inap Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Nani Rohaini (2013) dimana semua prinsip
fairness atau kewajaran berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan pasien di RSUD Serang. Hasil
penelitian ini juga tidak sejalan dengan hasil penelitian Ety Ekawati (2013) yang menyatakan bahwa
prinsip Good Corporate Governance yaitu fairness memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kepuasan pasien Rumah Sakit.

Penerbit : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia 12


Window of Health : Jurnal Kesehatan, Vol. 2 No. 2 (April, 2019) : x-xx E-ISSN 2614-5375

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Ada pengaruh prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas dan independensi terhadap
kepuasan pasien di unit rawat inap RSUD Mamuju. Dari lima prinsip GCG yang diteliti, prinsip
akuntabilitas, responsibilitas dan transparansi yang paling berpengaruh terhadap kepuasan pasien di unit
rawat inap RSUD Mamuju.
Saran
Bagi petugas kesehatan
Perlunya peningkatan keterampilan petugas kesehatan baik dokter maupun perawat/bidan serta
petugas kesehatan lainnya, dengan mengikut sertakan dalam kegiatan-kegiatan seminar kesehatan,
sehingga pengetahuan mereka akan selalu ter-update dan dapat memberikan pelayanan kesehatan
dengan cepat dan tepat. Selain meningkatkan skill pelayanan, juga lebih memberikan waktu lebih
mendengarkan kemauan pasien, meskipun hal yang kecil.
Bagi Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju
Agar menjaga dan lebih meningkatkan mutu pelayanan dari semua prinsip GCG. Dan
diharapkan perlu kembalinya penilaian kepuasan responden baik dalam interval waktu tiap bulan atau
tiap 3 bulan, yang kelak menjadi bahan acuan dalam evaluasi kegiatan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Y Keliat, SF. Pengaruh Penerapan Prinsip Good Corporate Governance (GCG) terhadap Kepuasan
Pasien Unit Rawat Inap di RSUD dr. Pirngadi Kota Medan, Tesis. Medan: Universitas Sumatera
Utara; 2016
2. Ety Ekawaty. Pengaruh Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance (GCG) terhadap Kepuasan
Pasien Pada RSUD Ciamis . Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pascasarjana Manajemen;2013
3. Lamadjido RA, Darmawansyah, Noor NB. Penerapan Prinsip Good Coorporate Governance
terhadap Kepuasan Pasien di Rsu Anutapura Palu.Jurnal Akk. 2;2013

4. Elysabeth, M. Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Kepuasan Pasien Rumah
Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo: Jakarta;2009

5. Rohaeni, N. Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance dan Tingkat Kualitas Pelayanan
Terhadap Kepuasan Pasien. JBBE;2013
6. Chandra, K. Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Kepuasan Pasien. 2016

Penerbit : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia 13

Anda mungkin juga menyukai