Anda di halaman 1dari 11

APLIKASI E-HEALTH DALAM EDUKASI PERAWATAN LUKA SIRKUMSISI:

TINJUAUAN LITERATUR

Edis Mari Eko, Dr. Sigit Mulyono, S.Kp,.MN

1. Mahasiswa Magister Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas Indonesia, Depok,


2. Fakultas Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas Indonesia, Depok.
Korespondensi: edisi.ee1234@gmail.com

Abstrak

Terdapat kebutuhan terhadap anak laki-laki usia (usia 10-19 tahun) yang menjadi peserta
sunat terhadap perawatan secara jarak jauh. Peserta sunat akan berisiko tinggi terkena infeksi
setelah tindakan tersebut dan adanya permintaan anak dan keluarga setelah tindakan tersebut.
Tinjauan literatur ini bertujuan menyajikan gambaran pelaksanaan edukasi perawatan luka
sirkumsisi. Penelitian ini menggunakan data base Google Cendikia dan Mendeley Web
dengan mengambil artikel dari riset yang menggunakan metode eksperimen, kuasi
ekpsperimen, dan crosssectional dengan beberapa kata kunci perawatan luka, sirkumsisi dan
e-Health yang selanjutnya dilakukan review didapatkan 7 jurnal yang akan dilakukan review.
Perawatan e-Health yang ditawarkan dalam penulisan ini adalah efisiensi, disiplin waktu,
kepercayaan dan keamanan akses serta keuntungan penggunann e-Health. Penggunaan e-
Health sebagai upaya memenuhi perkembangan teknologi untuk kemajuan masyarakat.

I. PENDAHULUAN

Sunat atau khitan atau sirkumsisi merupakan suatu tindakan pembuangan kulit
penutup alat kelamin(Blank et al., 2012). Tindakan ini merupakan tindakan yang lumrah
dilakukan di dunia. Tindakan ini sangat di anjurkan karena untuk menjaga kebersihan
terhadap celah lipatan-lipatan penutup alat kelamin sebagai sarang kotoran yang
menyebabkan aroma yang tidak sedap, dan juga dapat menyebabkan infeksi(Firmansyah et
al., 2018). Dalam studi lain sunat atau khitan atau sirkumsisi untuk laki-laki dapat mencegah
infeksi saluran kencing, persebaran HIV, infeksi menular akibat seksual dan kanker penis.
Sunat pada laki-laki juga tidak berpengaruh terhadap fungsi seksual penis, kepuasan
hubungan seksual(Blank et al., 2012).
Orang tua memiliki hak memperoleh informasi sebenar-benarnya manfaat dan resiko tentang
tindakan sirkumsisi ini dari dokter sebelum tindakan, sehingga keputusan sunat merupakan
pilihan. Pemerintah sangat merekomendasikan pembuatan, revisi, dan peningkatan materi
edukasi dalam pendidikan kesehatan untuk membantu orang tua anak laki-laki dengan
perawata penis yang disunat maupun yang tidak disunat(Blank et al., 2012). Studi
pendahuluan yang dilakukan penulis di Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat
Lampung terhadap 26 anak yang disunat pada Kegiatan Bakti Sosial PPNI Kabupaten
Lampung Barat dengan menyimak jawaban terhadap edukasi setelah sunat telah dilakukan,
sekonyong-konyong mereka langsung bertanya: “bagaimana ini perawatan anak saya?”,
kapan akan dilakukan kunjungan selanjutnya?.
Pendidikan kesehatan telah dilaporkan oleh Firmansyah dkk., (2018) Pendidikan
Kesehatan kepada Keluarga “Perawatan Luka Pasca Khitan Metode Konvensional yang
Optimal”, bahwa telah terlaksananya pendidikan kesehatan tentang bagaimana merawat luka
terhadap anak setelah tindakan khitan dengan metode konvensional sehingga maksimal
terhadap 104 anak di Kecamatan Lakbok Kabupaten Cimis Jawa Barat sehingga terhindar
dari infeksi. Dalam laporan penulisan tentang pendidikan kesehatan tersebut belum
dilaporkan alat/bahan/instrumen/tehnologi yang digunakan dalam pelaksanaan perawatan
mandiri dirumah sehingga dapat menjawab kebutuhan orangtua dalam perawatan di rumah
sbagai perawatan lanjutan. Dalam penulisan tersebut penulis menerapkan metode ceramah
dengan pendekatan edukasi pribadi orang perorang, dimana setiap konselor melakukan
edukasi satu per satu keluarga dengan waktu waktu 5-10 menit dan tanya jawab sehingga
keluarga faham betul bagaimana perawatan luka pasca khitan yang optimal, ini di lakukan
pada semua sampel populasi anak yang dikhitan sehingga mewakili semua objek, penulisan
mudah, murah dan hasil cepat diperoleh, dan hasil peneliatian dapat dipakai sebagai acuan
dalam penulisan selanjutnya. Sedangkan yang belum dibahas adalah alat/tehnologi yang
belum diberikan, belum menentukan hubungan variabel yang diteliti, tidak menggambarkan
bagaimana proses khitan, perawatan serta evaluasi dan kemungkinan bias insiden atau
prevalensi. Perawatan setelah sirkumsisi merupakan hal yang sangat penting dalam proses
sirkumsisi. Karena menurut Mavhu et al., (2018), anak laki-laki (usia 10-19 tahun) yang
menjadi peserta sunat berisiko lebih tinggi terkena infeksi setelah tindakan tersebut
dibandingkan orang dewasa. Klien voluntary medical male circumcision (VMMC) clients in
sub-Saharan Africa VMMC klien menghadapi banyak tantangan setelah sirkumsisi seperti
lupa, salah mengartikan dan abai tehadap perintah pelaksana. Walaupun peserta yang lebih
muda mengemukakan bahwa pendampingan orang tua membantu dalam mengatasi hambatan
itu, akan tetapi orang tua tidak memiliki informasi penting tentang perawatan luka terutama
karena tidak menghadiri proses edukasi. Sebagian peserta yang lebih tua abai terhadap tanda-
tanda infeksi sehingga tidak kembali saat terjadi efek samping sirkumsisi tersebut(Mavhu et
al., 2018). Dalam perkembangan edukasi perawatan luka sirkumsisi diperlukan instrumen
tehnologi e-Health yang membantu orang tua dalam perawatan sirkumsisi.
Alat yang mudah, ringkas dalam satu genggaman saja dapat menjadi petunjuk
dalam perawatan luka sirkumsisi. Menurut Chang et al (2020) dalam penulisan evaluasi
keefektifan aplikasi seluler e-Health dengan berdasarkan teori pengaturan diri, pengetahuan
pasien untuk perawatan luka, keterampilan dalam mengubah balutan dan kecemasan, hasil
penulisan menyebutkan dengan pemakaian mobil health menunjukkan tingkat perawatan luka
yang meningkat secara signifikan dalam pengetahuan, keterampilan perawatan luka yang
lebih baik, tingkat kecemasan yang lebih rendah, dan denyut jantung yang lebih rendah
dibandingkan dengan kelompok pembanding(Chang et al., 2020a). Penulis ingin
membandingkan perbandingan lurus dengan perawatan luka tersebut dengan perawatan luka
sirkumsisi. Karena menurut Blank et al. (2012) luka sunat merupakan hasil tindakan
pembuangan kulit penutup alat kelamin dan tindakan ini merupakan tindakan yang sudah
lumrah dilakukan di dunia. Penulis berpendapat sesuai menurut Chen et al.,2020 bahwa
pengelolaan luka yang tidak baik dapat menyebabkan tanda-tanda infeksi, penyembuhan
yang lambat dan ancaman kehidupan yang serius. Aplikasi e-Health berpusat pada klien
menjadikan instrumen individual dalam pembelajaran perawatan luka saat akan pulang.
Meliputi perkembangan proses penyembuhan luka, dengan melihat kondisi luka, dan reaksi-
reaksinya. Aplikasi ini memberikan kesempatan pasien dan keluarga mengecek tanda-tanda
infeksi, tatacara simpel perawatan luka dan peningkatan kemampuan perawatan luka. Hal ini
dapat menguntungkan karena eduksi dapat diakses tanpa hambatan lokasi dan waktu. Di
samping itu, isi edukasi dalam aplikasi e-Health dapat menyesuaikan dengan memodifikasi
setiap hari menyesesuaikan dengan kebutuhan individu dengan pasien mengambil foto
perubahan pembalut luka, melampirkan teks deskriptif yang disesuaikan dan merekam luka
mereka untuk mengamati kemajuan dalam penyembuhan. Ini adalah tren inovatif dalam
perawatan kesehatan klinis pendidikan(Chang et al., 2020a)
Jika membandingkan dengan edukasi tradisional yang dilakukan oleh Firmansyah
dkk., dengan kertas lifleat mudah diabaikan, lupa menaruh, dan tidak dapat mengukur
perubahan yang terjadi. Namun demikian perlu mempertimbangkan e-Health yang telah
dilakukan oleh Change dalam perawatan mandiri di rumah. Pasien dan keluarga dapat
mandiri melakukan pengecekan tanda-tanda infeksi secara dini dan perawatan luka praktis.
Keuntungan eduksi tanpa hambatan baik lokasi maupun waktu serta dapat dimodifikasi setiap
hari menyesesuaikan dengan kebutuhan individu. Dengan kegiatan ini tren inovatif tehnologi
tepat guna sangat dibuthkan dalam perawatan kesehatan klinis.
Ada kebutuhan tinjauan literatur dengan membandingkan kesenjangan dengan
pengalaman pemakaian e-Health dalam perawatan luka kemudian membandingkan dengan
edukasi perawatan sirkumsisi. Karena kurangnya penulisan tentang pelaksanaan perawatan
luka sirkumsisi, dalam makalah ini penulis melakukan tinjauan literatur dengan berdasarkan
Firmansyah dkk dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan pada kegiatan sirkumsisi dan
pelaksanaan e-Health oleh Change et al. Studi ini berfokus dalam menggambarkan solusi
edukasi keperawatan sirkumsisi melalui obile health kepada pasien dan orang tua dalam
upaya perawatan mandiri dirumah. Penulis bertujuan menyajikan gambaran tersebut, dan
metode yang digunakan dalam rangka melacak kesenjangan untuk penelitian masa depan
dalam upaya mewujudkan aplikasi perawatan luka sirkumsisi secara luas setiap pelaksanaan
sirkumsisi. Oleh karena penulis tidak mengetahui tinjauan literature tentang hal ini, peneliti
berkeyakinan tinjauan literatur ini akan memberikan gambaran terhadap peneliti, praktisi,
akademisi dan pemangku kebijakan tentang bagaimana mewujudkan aplikasi perawatan luka
sirkumsisi secara luas digalakkan.

II. METODE

Metode dalam pencarian ini dengan metode Preferred Reporting Item for Systematic
Reviews and Meta-analitic (PRISMA) dalam melakukan telaah. Semua artikel yang selesai di
telah dengan berdasarkan pada objektivitas, nama pengarang, tahun terbit, jumlah responden,
alat ukur yang dipakai, terhadap hasil penelitian dan bagaimana mengusulkan untuk
penelitian yang akan datang.

Kriteria inklusi meliputi: 1) penelitian dalam pelaksanaan e-Health dalam perawatan luka. 2)
dipubilkasikan secara resmi dalam bentuk artikel penelitian. Kriteria ekslusi: 1) perawatan
luka. 2) literature review. Proses pertama kali yang dilakukan adalah melihat sejumlah judul
dan abstrak serta membandingkan dengan kriteria yang dimiliki.
Jumlah artikel yang di dapat Jumlah artikel yang di dapat
jjum
dari data base dari data base
google cendikia Web of Mendeley
247 443
artikel yang terbit

<2016
Jumlah artikel yang terbit (645)
2016 - 2021

45 artikel yang tidak open acces

(12)
Jumlah artikel open acces

33
 Teks artikel tidak penuh
(12)
 Perawatan luka tidak
Jumlah artikel yang sesuai memakai e-Health (4)
 Sirkumsisi ( 10)
7

Gambar 1. Preferred Reporting Item for Systematic Reviews and Meta-analitic (PRISMA)

Gambar 1 mengilustrasikan pencarian melalui database google cendekia danWeb of


Mendeley, Pelacakan data awal dengan menggunakan kata kunci didapatkan 690 artikel
penelitian, dari Web of Mendeley 443 artikel dan dari google cendikia 247 artikel, kemudian
diseleksi untuk tahun terbit tahun 2016 – 2021 didapatkan 45 artikel, kemudian diteliti
kembali untuk open acces menjadi 33 artikel, dan selanjutnya diteliti ulang untuk artikel yang
tidak dapat didownload penuh 11 artikel, perawatan tidak dengan e-Health 4 artikel dan
artikel yang tidak berkaitan dengan sirkumsisi di dapatkan 8 sehingga hasil akhir 7 artikel
yang akan dilakukan literature review.

Penelitian yang dijelaskan dalam makalah dapat dikatagorikan menjadi kualitatif atau
kuantitatif. Penelitian termasuk kualitatif jika data yang diambil berdasarkan pada pemaparan
pengalaman, emosi, perilaku, peristiwa, atau tindakan dan kuantitatif apabila penulis
memaparkan data numerik dalam proses pengukuran, pengkatagorian dan pengidentifikasian
atau pengidentfikasian hubungan, pola, atau penggeneralisian dengan statistik analisis.
III. HASIL
a. Asal artikel dan tahun terbit
Dari tahun 2016 – 2021 penulis melakukan analisis 7 studi di 6 negara, yang berfokus
pada pelaksanaan e-Health. Dengan perincian sebagai berikut dari Amerika Serikat
(2), Belgia (1), Inggrie (1), Portugal (1), Taiwan (1) dan Indonesia (1).
b. Gambaran literatur terhadap intervensi dan hasil.
Tabel 1. Intervensi dan hasil

N PENGA DESIGN/ INTERVENSI HASIL


O RANG SAMPEL
1 (Ariga et Deskriptif/ Penggunaan aplikasi Ariga Penggunaan aplikasi Ariga Tele-
al., 2021) 135 Tele-Nursing Self-care Nursing Self-care dapat
sampel meningkatkan derajat kesehatan
pasien, menyetarakan keperawatan
pelayanan tanpa memandang jarak,
waktu, dan tempat. Mengurangi
biaya, memantau kondisi pasien
yang dipulangkan dari rumah sakit,
mandiri dari pasien dan keluarga,
melibatkan keluarga dalam proses
perawatan, membangun interaksi
2 (Chang Experimen Evaluasi efektivitas aplikasi Kelompok eksperimen
et al., tal/30 kesehatan seluler (mHealth), menunjukkan tingkat perawatan
2020b) pasien pada pengaturan diri, tentang luka yang lebih tinggi secara
pengetahuan pasien tentang signifikan pengetahuan,
perawatan luka, keterampilan keterampilan perawatan luka yang
dalam mengubah lebih baik, tingkat kecemasan yang
balutan dan kecemasan. lebih rendah, dan jantung yang
lebih rendah.
3 (Chen et Eksperime Sistem penilaian luka bedah Prosentase lebih dari 90%
al., 2020) n/total untuk perawatan diri dengan menyatakan hasil penilaian benar
sampling menggunakan media foto dan prosentase meningkat menjadi
lebih dari 91% gejala hasil
penilaian yang konsisten dengan
diagnosis yang sebenarnya.
4 (Shaw et Real Penggunaan teknologi Dapat digunakan untuk sosial
al., 2020) time/6 kesehatan seluler yang ekonomi yang berbeda.
bulan menghasilkan dan
mengirimkan data dari
beragam pasien dengan
diabetes mellitus tipe 2
(T2DM) di antara kunjungan
klinik.
5 (Moss et - e-Health and mHealth Dukungan yang telah terima dari
al., 2019) perawatan kesehatan profesional
dan farmasi rumah sakit.
6 (Pires et - Penelitian tentang Klasifikasi Penggunaan perangkat seluler telah
al., 2020) dan Penerapan meningkat, dapat berguna di bidang
Aplikasi Kesehatan Seluler. perawatan kesehatan untuk pasien
dan staf klinis
7 (Jordan - Aplikasi mHealth untuk Meningkatkan penyembuhan luka
et al., dukungan pengambilan melalui penyesuaian yang baik
2018) keputusan dalam pembalutan
luka (wounds)

c. Karakteristik e-Health

Studi diatas menggambarkan 3 literatue pengukuran dengan menggunakan skala


pengetahuan perawatan luka, keterampilan dan perawatan luka. Satu litratur persamaan
estimasi umum digunakan untuk analisis statistik, terhadap BB, aktivitas fisik, luka DM dan 3
merupakan evaluasi e-Health dalam pelaksanaannya. Semua studi dilakukan edukasi pada
saat awal akan pulang dan melaporkan sepanjang perawatan dirumah.
d. Perkembangan pemakaian e-Health dalam kemandirian pasien dan keluarga.

Komisi Kesehatan Eropa pada tahun 2012–2020 menyoroti pentingnya peningkatan


pelayanan e-Health. Dengan demikian pasar tunggal Eropa bergerak menuju pasar digital,
sebagai upaya interopabilitas pada tahun2020.(5).

Pada Saat ini, peningkatan telah terjadi dalam penggunaan perangkat seluler telah
dan tren ini masih akan terus dimasa yang akan akan datang. Perangkat ini menggunakan
bentuk yang tidak sama. Secara umum, penggunaan teknolgi untuk mendukung sebagian
besar kegiatan pemiliknya sehari-hari. Karena dapat menjangkau jangkauan yang luas, yang
dapat menggabungkan beberapa fungsi simpel dan dalam upaya bantuan tujuan kesehatan
dalam berbagai lingkungan.(6).
Menurut Ariga et. Al., pengguanaan e-Health dapat meningkatkan derajat kesehatan
pasien dengan menyetarakan keperawatan, tanpa memandang jarak, waktu dan tempat. Dan
juga dapat mengurangi biaya, memantau kondisi yang dipulangkan dari rumah sakit atau
sebgai perawatan mandiri di rumah.(1).
Aplikasi e-Health yang berpusat pada pasien menjadikan alat mandiri dalam
perawatan luka sebelum pulang, yang mendukung proses penyembuhan luka, kondisi luka,
penilaian diri, reaksi diri dan akurasi luka. Aplikasi ini memungkinkan pasien dan keluarga
sadar akan tanda-tanda infeksi, mempelajari prosedur simpel untuk perawatan luka, dan
peningkatan perawatan luka. Dan hal ini bisa diakses kapan saja dan dimana saja. Dan dalam
pelaksanaannya dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan. (2).
Menurut Chen et al., keberhasilan dalam e-Health dapat mencapai lebih dari 90%
menyatakan hasil penilaian benar dan prosentase meningkat menjadi lebih dari 91% gejala
hasil penilaian yang konsisten dengan diagnosis yang sebenarnya.(3).

e. Efisiensi

Dengan Penggunaan aplikasi Ariga ini derajat kesehatan pasien meningkat, meelalui
keseragaman keperawatan pelayanan tidak memandang jarak, waktu, dan tempat.
Mengurangi biaya, memantau kondisi pasien yang dipulangkan dari rumah sakit, mandiri dari
pasien dan keluarga, melibatkan keluarga dalam proses perawatan, membangun interaksi
sistem informasi untuk memudahkan pasien mendapatkan perawatan mandiri. Sebanyak 198
responden menggunakan aplikasi dapat dengan mudah memakai aplikasi sehingga responden
dapat menemukan bagaimana penanganannya.(1)

Efisiensi terhadap waktu dapat di akses kapan saja dan efisiensi tempat dapat
dimana saja diakses, hal ini memiliki kemampuan adaptasi yang disesuaikan. Isi edukasi
pendidikan kesehatan dpat disesuaikan dan dimodifikasi setiap hari sesuai dengan kebutuhan
individu. (2)

f. Disiplin waktu

Dalam pemakaian e-Health ini pasien dapat tepat waktu dalam perawatan karena

sudah simple dan selalu dekat dengan pasien, karena akses dapat dilakukan kapan saja dan

dimana saja sehingga dapat disiplin terhadap waktu.

g. Kepercayaan dan keamanan akses

Menurut Pires, 2020, Aplikasi e-Health telah disesuaikan dengan kebutuhan pasien,

dapat dimodifikasi sesuai dengan pasien. Petunjuk yang ada dalam e-Health disesuaikan

dengan evidence base practice terhadap perawatan luka terbaru. Hanya pengguna saja yang

dapat akses karena dapat dilengkapi dengan kunci otomatis pagi panggunanya saja.(5).

IV. PEMBAHASAN

Menurut penelitian Chang (2020) dan Ariga (2020) bahwa eHelath dapat
meningkatkan perawatan luka secara signifikan, dengan menyesuaikan kepada kebutuhan
pasien melalui aplikasi, tanpa terbatas waktu dan tempat.(1,2). Bahwa dalam
perkembangannya e-Health sngat dibutuhkan dalam mencukupi kebutuhan manusia sesuai
dengan perkembangan teknologi saat ini.(5). Menurut Mavhu ,2018 anak laki-laki (usia 10-19
tahun) bagi yang sirkum memiliki berisiko lebih tinggi terkena infeksi setelah tindakan
tersebut dibandingkan orang dewasa. sehingga penulis melihat perawatan luka sirkumsisi
sangat penting untuk dilakukan melalui aplikasi e-Health.
Dalam pelaksanaan e-Health diutamakan kesetaraan dalam penanganan perawatan
luka. Akses tehadap tempat dapat dilakukan dimana saja sesuai dengan tempat pasien dan
tidak tergantung waktu, karena aplikasi mudah dan simple.(1,2,3). Diharapkan dalam
perawatan sirkumsisi dapat berjalan baik, tidak ada infeksi sehingga dapat segera sembuh dan
segera sembuh.
Penulis dapat mengungkapkan perawatan baru moderen melalui e-Health,
mengharapkan penyembuhan sirkumsisi dapat berjalan dengan baik dan tidak terjadi infeksi,
namun penelitian terhadap e-Health sirkumsisi belum ada, sehingga penulis membandingkan
lurus dengan eHelath perawatan luka.

V. KESIMPULAN
Pemanfaatan teknologi e-Health dalam perawatan luka dan luka sirkumsisi adalah
salah salah satu alternatif dalam mengatasi infeksi dan lama penyembuhan sirkumsisi.
Perawatan e-Health yang ditawarkan dalam penulisan ini adalah efisiensi, disiplkin waktu,
kepercayaan dan keamanan akses serta keuntungan penggunann e-Health.penggunaan e-
Health perlu sosialisasi yang tepat sehingga dpat berguna bagi masyarakat.

VI. UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis mengucapkan terima kasih kepada Universitas Indonesia telah diberikan
kesempatan dalam pembelajaran ini, terima kasih kepada fasilitator Bapak Dr. Sigit Mulyono,
S.Kp,.MN yang telah membimbing penulisan manuskrip ini dan terima kasaih kepada semua
pihak sehingga dapat menguraikan data base untuk studi literatur ini.
DAFTAR PUSTAKA

Ariga, R. A., Asrizal, Nurhasanah, R., Nasution, S. Z., Siregar, C. T., Astuti, S. B., Ariga, F.
A., Ariga, S., & Hasibuan, N. B. (2021). Design and analysis of mobile based self care
nursing information system in north Sumatra. AIP Conference Proceedings,
2342(April), 5–9. https://doi.org/10.1063/5.0045356

Blank, S., Brady, M., Buerk, E., Carlo, W., Diekema, D., Freedman, A., Maxwell, L., &
Wegner, S. (2012). Male circumcision. Pediatrics, 130(3).
https://doi.org/10.1542/peds.2012-1990

Chang, H. Y., Hou, Y. P., Yeh, F. H., & Lee, S. S. (2020a). The impact of an mHealth app on
knowledge, skills and anxiety about dressing changes: A randomized controlled trial.
Journal of Advanced Nursing, 76(4). https://doi.org/10.1111/jan.14287

Chang, H. Y., Hou, Y. P., Yeh, F. H., & Lee, S. S. (2020b). The impact of an mHealth app on
knowledge, skills and anxiety about dressing changes: A randomized controlled trial.
Journal of Advanced Nursing, 76(4), 1046–1056. https://doi.org/10.1111/jan.14287

Chen, L., Cheng, L., Gao, W., Chen, D., Wang, C., & Ran, X. (2020). Telemedicine in
chronic wound management: Systematic review and meta-analysis. In JMIR mHealth
and uHealth (Vol. 8, Issue 6). https://doi.org/10.2196/15574

Firmansyah, A., Setiawan, H., Suhanda, S., Fitriani, A., & Roslianti, E. (2018). Pendidikan
Kesehatan Kepada Keluarga “Perawatan Luka Pasca Khitan Metode Konvensional Yang
Optimal.” ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(2).
https://doi.org/10.35568/abdimas.v1i2.329

Jordan, S., McSwiggan, J., Parker, J., Halas, G. A., & Friesen, M. (2018). An mHealth app
for decision-making support in wound dressing selection (WounDS): Protocol for a
user-centered feasibility study. JMIR Research Protocols, 20(4).
https://doi.org/10.2196/resprot.9116

Mavhu, W., Hatzold, K., Dam, K. H., Kaufman, M. R., Patel, E. U., Van Lith, L. M.,
Kahabuka, C., Marcell, A. V., Mahlasela, L., Njeuhmeli, E., Ahanda, K. S., Ncube, G.,
Lija, G., Bonnecwe, C., & Tobian, A. A. R. (2018). Adolescent Wound-Care Self-
Efficacy and Practices after Voluntary Medical Male Circumcision - A Multicountry
Assessment. Clinical Infectious Diseases, 66. https://doi.org/10.1093/cid/cix953

Moss, R. J., Süle, A., & Kohl, S. (2019). E-Health and mHealth. European Journal of
Hospital Pharmacy , 26(1), 57–58. https://doi.org/10.1136/ejhpharm-2018-001819

Pires, I. M., Marques, G., Garcia, N. M., Flórez-revuelta, F., Ponciano, V., & Oniani, S.
(2020). A research on the classification and applicability of the e-Health applications. In
Journal of Personalized Medicine (Vol. 10, Issue 1). MDPI AG.
https://doi.org/10.3390/jpm10010011
Shaw, R. J., Yang, Q., Barnes, A., Hatch, D., Crowley, M. J., Vorderstrasse, A., Vaughn, J.,
Diane, A., Lewinski, A. A., Jiang, M., Stevenson, J., & Steinberg, D. (2020). Self-
monitoring diabetes with multiple e-Health devices. Journal of the American Medical
Informatics Association, 27(5). https://doi.org/10.1093/jamia/ocaa007

Anda mungkin juga menyukai