Anda di halaman 1dari 11

JI-KES: Jurnal Ilmu Kesehatan

Volume 2, No. 1, Agustus 2018: Page 12-22


ISSN: 2579-7913

EFEKTIVITAS TABLETOP DISASTER EXERCISE (TDE) SEBAGAI


MEDIA SIMULASI DALAM RUANG UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN TRIAGE DAN ALUR RUJUKAN KORBAN BENCANA

Widya Addiarto1), Shinta Wahyusari 2)


email: addiartowidya@gmail.com
Program Studi Sarjana Keperawatan, STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan

Abstrak
Saat ini skill perawat ketika menjadi volunteer pada saat terjadi bencana masih rendah.
Upaya untuk meningkatkan skill tersebut salah satunya adalah dengan cara memberikan
pendidikan bencana sejak awal kepada mahasiswa keperawatan yang salah satunya dapat
mengguanakan media Tabletop Disaster Exercise (TDE). Penilitian ini bertujuan untuk
mempelajari efektivitas media Tabletop Disaster Exercise dalam meningkatkan skill triage dan
alur rujukan korban bencana. Desain penelitian yang digunakan adalah quasy experiment
dengan menggunakan pre-post test with control group design. Jumlah populasi adalah 188
mahasiswa. Sampel diambil menggunakan purpossive sampling dan didapatkan jumlah
responden sebesar 36 dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok kontrol dan perlakuan. Data
dianalisis menggunakan uji Wilcoxon dan didapatkan ada perbedaan triage (ρ = 0,001) dan
alur rujukan (ρ = 0,000) sedangkan pada kelompok kontrol hasil didapatkan perbedaan skill
triage (ρ = 0,001) dan alur rujukan (ρ = 0,001). Hasil uji Mann Whitney yaitu terdapat
perbedaan skill triage dan alur rujukan dari responden antara kelompok perlakuan dengan
kelompok kontrol dengan nilai signifikansi masing-masing 0,013 dan 0,004. Dapat
disimpulkan bahwa pada kelompok perlakuan dan kontrol sama-sama dapat meningkatkan
skill triage dan alur rujukan dari masing-masing responden, akan tetapi dari analisis kedua
metode didapatkan hasil yang signifikan yang menunjukkan adanya perbedaan antara media
TDE dengan metode konvensional.

Kata kunci : tabletop disaster exercise, triage, alur rujukan

Abstract
Today, the nurses' skills when volunteering at disaster management are still low.
therefore to improve these skills is by providing disaster education from the beginning to
nursing students. One of the learning media that is expected to be able to answer these
problems is the Tabletop Disaster Exercise (TDE). This study aims to determine the effectivity
of Tabletop Disaster Exercise in improving triage and referral flow of disaster victims. The
research design used quasy experimental with two groups pre-post test design. 36 subjects in
total (2 groups of 18 members) was selected using purpossive sampling. Data were analyzed
using Wilcoxon test and Mann whittney test. The results showed there were differences in
triage (ρ = 0,001) and referral flow (ρ = 0,000) while in the results of the control group, there
were differences in triage (ρ = 0.001) and referral flow (ρ = 0.001). The result of the Mann
Whitney test showed there were differences in respondents’s skill between the treatment group
and the control group with a significance value of triage (ρ = 0.013) and referral flow (ρ =
0.004). Thus it can be concluded that both the treatment and control groups can equally
improve the triage and referral Flow skills of each respondent, but from the analysis of both
methods, significant results are showed by the differences between TDE and conventional
methods.
Keywords: tabletop disaster exercise, triage, referral flow

-12-
Widya Addiarto dkk., Efektivitas Tabletop Disaster Exercise (TDE) sebagai Media Simulasi dalam Ruang
untuk Meningkatkan Kemampuan Triage dan Alur Rujukan Korban Bencana

1. PENDAHULUAN yang dilakukan oleh Jiang, He, Zhou,


Bencana merupakan rangkaian Shi, Yin, Kong (2013) didapatkan dari
peristiwa yang mengancam dan 607 perawat dari 6 rumah sakit daerah
mengganggu kehidupan masyarakat yang rawan bencana di negara China, perawat
disebabkan baik oleh faktor alam, faktor yang memiliki kemampuan dalam
non-alam maupun faktor manusia memberikan penatalaksanaan korban
sehingga dapat mengakibatkan sebesar 66%.
timbulnya korban jiwa, kerusakan Di Indonesia, menurut penelitian
lingkungan, kerugian harta benda dan yang dilakukan oleh Hermawati,
dampak psikologis (Turgut & Tevfik, Hatthakit dan Chaowalit (2010) di Aceh
2012). Perlu diketahui bahwa dampak menunjukkan tingkat pengetahuan dan
bencana terhadap masyarakat tidak keterampilan perawat dalam
hanya berupa kerugian harta benda penatalaksanaan korban bencana seperti
ataupun bangunan tetapi juga prosedur triage awal korban masih
mempengaruhi perekonomian dalam kategori cukup yaitu 60%.
masyarakat dan pembangunan Permasalahan tersebut disebabkan
masyarakat secara keseluruhan, terutama karena sebagian besar perawat belum
kesehatan. mendapatkan pembelajaran bencana pada
Melihat besarnya dampak bencana saat diperkuliahan, sehingga lulusan
yang terjadi, maka diperlukan suatu perawat belum memiliki pengetahuan
usaha untuk menanggulanginya sehingga dan keterampilan yang baik. Senada
dapat mencegah atau meminimalisir dengan hal tersebut, hasil penelitian oleh
dampak terjadinya angka mortalitas dan Abdelalim dan Ibrahim (2014)
morbiditas korban bencana yang dapat menyatakan bahwa berdasarkan temuan
terjadi. (Magnaye, Lindsay, Ann, Gilbert survey yang telah dilakukan mulai tahun
dan Heather, 2011).Salah satu kendala 2003 sampai 2013 dari sejumlah 348
yang sering dijumpai dalam upaya lulusan mahasiswa keperawatan hanya
penanggulangan masalah kesehatan di sekitar 53% yang memiliki pengetahuan
daerah bencana adalah kurangnya skill dan skill yang baik dalam memberikan
perawat dan tenaga kesehatan lain dalam penatalaksanaan korban bencana.
penanggulangan bencana yang pada Dari beberapa hasil penelitianmaka
akhirnya berdampak terhadap sangat diperlukan peningkatan skill dari
terhambatnya layanan kesehatan. Hal ini mahasiswa calon perawat agar ketika
kemudian menjadikan kesan di menjadi volunteer atau perawat yang
masyarakat tentang keterlambatan tenaga terjun langsung pada lokasi bencana
medis dan perawat dalam merespon nantinya dapat lebih siap dalam
setiap kejadian bencana (Depkes, 2009). melakukan penanganan korban bencana
Di Australia sebagian besar 80% menggunakan skill yang diperoleh dari
perawat yang menjadi volunteer pada perkuliahan (Hammad, Arbon, Gebbie &
saat tanggap darurat bencana belum Hutton 2012; Bahrami, Aliakbari &
memiliki kemampuan dalam manajemen Aein, 2014; Loke & Fung, 2014). Salah
korban bencana serta sebagaian besar satu media yang dapat digunakan untuk
dari mereka tidak mempunyai meningkatkan skill tersebut adalah
pengalaman sebelumnya. Penelitian lain Tabletop Disaster Exercise (TDE). TDE

-13-
Widya Addiarto dkk., Efektivitas Tabletop Disaster Exercise (TDE) sebagai Media Simulasi dalam Ruang
untuk Meningkatkan Kemampuan Triage dan Alur Rujukan Korban Bencana

merupakan simulasi dalam ruang yang ruang untuk meningkatkan skill triage
dapat digunakan untuk menguji dan alur rujukan korban bencana
kesiapsiagaan berbagai elemen terkait
penanggulangan bencana, melalui 2. METODE PENELITIAN
analisis reaksi dari peserta latihan Penelitian ini menggunakan desain
melalui penyelesaian skenario bencana penelitian quasy eksperimental dengan
tertentu. TDE dilakukan dalam sebuah pendekatan two group pre post test
ruangan pleno maupun kelas (Sandstrom, design. Populasi dalam penelitian ini
Eriksson, Norlander, Thorstensson & adalah seluruh mahasiswa tingkat IV
Cassel, 2014). Prodi Sarjana Keperawatan STIKes
Menurut penelitian yang dilakukan Hafshawaty.
oleh Alfred, Chilton, Connor, Deal, Teknik sampling yang digunakan
Fountain, Hensarling dan Klotz (2015) yaitu purpossive sampling dan
bahwa TDE sangat efektif untuk didapatkan jumlah sampel sebesar 36
diterapkan pada mahasiswa keperawatan responden. Sampel dibagi menjadi 2
dalam usaha meningkatkan kelompok yaitu kelompok kontrol dan
kesiapsiagaan yang lebih dini sebelum perlakuan dengan masing – masing
mahasiswa terlibat secara langsung kelompok berjumlah 18 responden.
dalam merespon bencana yang terjadi. Kelompok kontrol akan diberikan
TDE merupakan konsep sederhana dan intervensi pembelajaran konvensional,
sistematis dimana peserta didik dapat sedangkan kelompok perlakuan akan
berlatih sesuai dengan perannya masing- diberikan pembelajaran media Tabletop
masing dengan memberikan imajinasi Disaster Exercise (TDE).
terjadinya keadaan bencana yang Pengumpulan data menggunakan
sesungguhnya (Sandstrom, Eriksson, lembar observasi/checklist untuk menilai
Norlander, Thorstensson & Cassel, 2014; skill masing-masing responden. Setelah
Dyson, Chang, Chen, Hsiung, Tseng & data terkumpul, dilakukan uji statistik
Chang, 2015). bivariat wilcoxon untuk menilai
Hasil studi pendahuluan dengan kemampuan responden sebelum dan
mewawancarai 10 mahasiswa sesudah dilakukan intervensi serta
keperawatan pada tanggal 2 Mei 2017 di melakukan uji Mann Whitney untuk
Stikes Hafshawaty, hanya 20% yang membandingkan skor kedua kelompok.
mengatakan bahwa dirinya sebagai
mahasiswa mengetahui apa sebenarnya 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
peran perawat ketika terjadi bencana.
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan
Selain itu, sejumlah 70% diantaranya
bahwa mayoritas persentase usia
mengatakan pengetahuan dalam
responden adalah 23 tahun yaitu
manajemen bencana juga masih kurang
sejumlah 19 responden (53%).
dan masih belum siap dalam menghadapi
Persentase jenis kelamin terbanyak
bencana ketika hal tersebut terjadi
adalah berjenis kelamin perempuan yaitu
sewaktu-waktu. Berdasarkan uraian di
20 responden (56%).
atas, peneliti tertarik untuk mengetahui
Berdasarkan hasil analisis
efektivitas Tabletop Disaster Exercise
menggunakan uji wilcoxon pada tabel 2
(TDE) sebagai media simulasi dalam

-14-
Widya Addiarto dkk., Efektivitas Tabletop Disaster Exercise (TDE) sebagai Media Simulasi dalam Ruang
untuk Meningkatkan Kemampuan Triage dan Alur Rujukan Korban Bencana

dapat diketahui bahwa terdapat meningkatkan kemampuan mahasiswa


perbedaan yang signifikan skill triage dalam hal triage dan alur rujukan korban
responden sebelum dan setelah diberikan bencana.
intervensi TDE dengan nilai ρ value Berdasarkan hasil analisis
0,001 (ρ < 0,05). Sedangkan pada menggunakan uji mann whitney pada
variabel alur rujukan didapatkan tabel 3 dapat diketahui bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan skill alur perbedaan yang signifikan skill triage
rujukan responden sebelum dan setelah antara kelompok TDE dengan kelompok
diberikan intervensi TDE dengan nilai ρ konvensional dengan nilai ρ value 0,013
value 0,000 (ρ < 0,05). Hal ini dapat (ρ < 0,05). Sedangkan pada variabel alur
ditarik kesimpulan bahwa metode TDE rujukan didapatkan perbedaan yang
efektif dalam meningkatkan kemampuan signifikan skill alur rujukan antara
mahasiswa dalam hal triage dan alur kelompok TDE dengan kelompok
rujukan korban bencana. konvensional dengan nilai ρ value 0,004
Berdasarkan hasil analisis (ρ < 0,05).
menggunakan uji wilcoxon pada tabel 2
dapat diketahui bahwa terdapat Pembahasan
perbedaan yang signifikan skill triage Pengaruh Tabletop Disaster Exercise
responden sebelum dan setelah diberikan (TDE) Terhadap Skill Triage dan Alur
intervensi konvensional dengan nilai ρ Rujukan Korban Bencana
value 0,001 (ρ < 0,05). Sedangkan pada
Berikut ini disajikan karakteristik
variabel alur rujukan didapatkan
responden berdasarkan usia dan jenis
perbedaan yang signifikan skill alur
kelamin serta analisis hasil uji wilcoxon
rujukan responden sebelum dan setelah
skill triage, dan alur rujukan pada
diberikan intervensi konvensional
kelompok perlakuan dan kelompok
dengan nilai ρ value 0,001 (ρ < 0,05).
kontrol.
Hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa
metode konvensional efektif dalam

Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin

Frekuensi Persentase
Karakteristik Responden
(f) (%)
22 Tahun 17 47
Usia
23 Tahun 19 53
Jenis Kelamin Laki-laki 16 44
Perempuan 20 56

Tabel 1 menunjukkan bahwa mayoritas 19 responden (53%) dan mayoritas berjenis


persentase usia responden yang mengikuti kelamin perempuan yaitu 20 responden
penelitian ini adalah 23 tahun yaitu sejumlah (56%).

-15-
Widya Addiarto dkk., Efektivitas Tabletop Disaster Exercise (TDE) sebagai Media Simulasi dalam Ruang
untuk Meningkatkan Kemampuan Triage dan Alur Rujukan Korban Bencana

Tabel 2. Analisis Hasil Uji Wilcoxon Skill Triage, dan Alur Rujukan pada Kelompok
Perlakuan dan Kelompok Kontrol

Median
Kelompok Skill Observasi SD 95% CI ρ
(Min-Max)
Perlakuan Pre-test 43 (14-86) 22,46 31,78-54,11 0,001
Triage
Post-test 71 (57-86) 10,54 66,81-77,30
Alur Pre-test 36 (14-86) 23,01 26,61-49,50 0,000
Rujukan Post-test 71 (43-86) 15,62 63,68-79,21
Kontrol Pre-test 43 (14-86) 22,456 31,78-54,11 0,001
Triage
Post-test 71 (57-86) 10,541 66,81-77,30
Alur Pre-test 36 (14-86) 23,013 26,61-49,50 0,001
Rujukan Post-test 71 (43-86) 15,621 63,68-79,21

Berdasarkan tabel 2 disajikan data sebelum dan sesudah intervensi TDE.


mengenai skor pre dan post test Semua skill meningkat secara signifikan
kemampuan triage dan alur rujukan setelah intervensi diberikan. Masing-
masing diketahui skill triage (ρ = 0,001)
korban pada kelompok perlakuan dan
dan alur rujukan (ρ = 0,000). Dari hasil
kelompok kontrol. Dimana pada kedua penelitian terdahulu disebutkan bahwa
kelompok yaitu perlakuan dan kontrol secara umum dapat dikatakan
memiliki sama-sama menunjukkan ρ value pembelajaran TDE mampu secara
= 0,001 pada kemampuan triage dan alur efektif meningkatkan kemampuan
rujukan korban. triage bencana dan alur rujukan korban
Berdasarkan hasil penelitian pada bencana.
kedua skill tersebut seluruhnya
mengalami peningkatan yang signifikan

Tabel 3. Analisis Hasil Uji Mann-Whitney Perbedaan Skill Triage, dan Alur Rujukan
Responden pada Kelompok TDE dan Kelompok Kontrol setelah Diberikan
Intervensi

Median
Skill Kelompok SD 95% CI ρ
(Min-Max)
Triage Perlakuan TDE 57 (0-86) 26,375 37,55-63,78 0,013
Kontrol 29 (0-71) 23,177 17,86-40,991
Alur Rujukan Perlakuan TDE 57 (0-86) 24,370 43,33-67,56 0.004
Kontrol 36 (0-71) 21,313 22,79-43,99

Berdasarkan tabel 3 disajikan data Konsep dasar triage pada dasarnya


mengenai perbandingan skor pre dan post telah dimiliki oleh responden pada
test kemampuan triage dan alur rujukan perkuliahan sebelumnya, akan tetapi
korban pada kelompok perlakuan dan
pemahaman terhadap perbedaan jenis
kelompok kontrol. Dimana pada kedua
kelompok yaitu perlakuan dan kontrol triage bencana dengan triage di rumah
menunjukkan ρ value = 0,013 pada sakit pada sebagian besar responden
kemampuan triage dan ρ value = 0,004 belum dipahami secara maksimal.
pada kemampuan alur rujukan korban. Pemberian intervensi berupa TDE akan

-16-
Widya Addiarto dkk., Efektivitas Tabletop Disaster Exercise (TDE) sebagai Media Simulasi dalam Ruang
untuk Meningkatkan Kemampuan Triage dan Alur Rujukan Korban Bencana

meningkatkan pemahaman terhadap menggunakan START akan berbeda jika


pengetahuan tentang jenis triage dan dibandingkan dengan prinsip triage di
manfaatnya pada tanggap darurat rumah sakit, sehingga beberapa
bencana. responden pada awalnya mengalami
Peserta dalam TDE belajar kesalahan dalam melakukan prosedur
memahami proses pemilahan korban tersebut. Hal yang sama juga terjadi pada
dalam jumlah besar melalui variasi case tagging korban dimana pada prosedur
study yang telah dibuat dalam skenario triage bencana berbeda dengan prosedur
dengan cepat. Dengan demikian proses triage di rumah sakit, sehingga dengan
belajar aktif seperti ini, peserta simulasi pemberian TDE prosedur tersebut dapat
akan lebih memahami jenis dan manfaat dilakukan dengan benar dan meningkat
triage bencana untuk memberikan secara signifikan.
penatalaksanaan korban bencana Hasil penelitian di atas sesuai
(Lehtola, 2007). Penelitian sebelumnya dengan penelitian Pate, Bratberg,
menurut Chi et al., (2001) di Taiwan Robertson dan Smith (2016) bahwa
menggunakan sejumlah 59 responden pemberian intervensi TDE selama 3 jam
dengan intervensi TDE selama 90 menit setiap minggu selama 1 bulan dapat
dalam mempraktikkan bagaimana meningkatkan pertolongan dan rujukan
pelaksanaan penanganan korban massal korban bencana mencapai (75%) dari
termasuk melakukan triage. Skenario awal sebelum diberikan intervensi. Hal
dibuat dengan sejumlah 300 korban ini dikarenakan pembelajaran TDE
massal yang memerlukan pertolongan menggunakan peta lokasi gambaran
segera. Banyaknya jumlah korban dalam bencana yang real terjadi, alur dan akses
case study dapat meningkatkan komunikasi, rute jalan yang akan
keterampilan triage pada masing-masing digunakan, rumah sakit di sekitar wilayah
responden. bencana dan jarak terjauh yang dapat
Hasil penelitian ini sesuai dengan ditempuh disekitar wilayah bencana. Dari
Chen, Chien dan Wang (2003) dari 30 gambaran paparan tersebut peserta
responden yang mengikuti pembelajaran simulasi TDE akan berusaha untuk
TDE selama 60 menit dengan cara menjalankan peran masing-masing
diberikan skenario berupa kasus dengan melalui role play dan brainstroming
korban sejumlah 40 yang terdiri dari 5 sehingga dapat memahami materi
korban P1, 17 korban P2, dan 18 korban penatalaksanaan korban bencana dengan
P3. Hasilnya didapatkan peningkatkan baik (Loveleace et al., 2010; Gilletta et
ketepatan tagging dan durasi triage pada al., 2011).
korban yang terdapat pada skenario. Dengan demikian dapat disimpulkan
Ketepatan dan durasi triage menunjukkan bahwa pembelajaran dengan media TDE
bahwa responden memiliki kemampuan sangat efektif dalam meningkatkan
untuk melakukan triage dengan cepat dan pengetahuan responden. Hal ini dikarenakan
benar. Dari ulasan hasil penelitian dan pada dasarnya simulasi dengan media TDE
beberapa hasil penelitian sebelumnya memudahkan responden dalam melakukan
dapat disimpulkan bahwa TDE dapat pemahaman materi yang akan diperankan
meningkatkan keterampilan responden sebenarnya di lapangan melalui gambaran
secara signifikan. Prinsip triage bencana peta wilayah terdampak bencana beserta

-17-
Widya Addiarto dkk., Efektivitas Tabletop Disaster Exercise (TDE) sebagai Media Simulasi dalam Ruang
untuk Meningkatkan Kemampuan Triage dan Alur Rujukan Korban Bencana

skenario kasus yang didiskusikan secara bencana, hal ini yang tentunya berbeda
bersama sehingga membantu dalam dengan pemilahan pasien di IGD. Triage
meningkatkan imajinasi dalam pada prehospital pada keadaan bencana
penetalaksanaan korban pada simulasi menggunakan metode START dengan
tanggap darurat bencana seperti: bagaimana prinsip untuk memilah sebanyak
gambaran komunikasi pada saat bencana, mungkin korban yang memiliki
triage korban bencana dan pemberian kesempatan hidup lebih besar, sedangkan
pertolongan pertama kepada korban. triage in hospital di IGD memiliki
prinsip memilah pasien dengan
Pengaruh Simulasi Konvensional mengutamakan kategori emergensi untuk
Terhadap Skill Triage dan Alur ditangani dengan baik.
Rujukan Korban Bencana Melalui role play seperti ini secara
langsung akan memberikan pengetahuan
Berdasarkan hasil penelitian pada
pada seluruh responden tentang jenis triage
kedua skill tersebut seluruhnya
yang digunakan pada pemilahan korban
mengalami peningkatan yang signifikan
massal pada saat bencana dan manfaat triage
sebelum dan sesudah intervensi simulasi
bencana yang dilakukan. Pelaksanaan
konvesional. Semua skill meningkat
simulasi standar bertumpu pada role play
secara signifikan setelah intervensi
berdasarkan skenario yang telah dibuat
diberikan. Masing-masing diketahui skill
sebelumnya. Role play dilakukan sebagai
triage (ρ = 0,001) dan Alur rujukan (ρ =
jawaban dari kasus yang telah diberikan.
0,001). Hal ini menunjukkan bahwa
Semakin mudah peserta dalam
terdapat perbedaan rerata skor
menyelesaikan skenario yang dibuat, maka
keterampilan yang signifikan atau
semakin paham tentang materi yang
bermakna sebelum dan setelah dilakukan
diberikan. Selain itu, terlibatnya peserta
intervensi. Berdasarkan hasil tersebut,
dalam role play akan memudahkan pesan
bahwa simulasi konvensional yang
atau meteri diterima dengan baik oleh
diberikan terhadap kelompok kontrol
peserta tersebut (Parsh, 2010). Simulasi
efektif dalam meningkatkan kemampuan
memberikan kesempatan kepada masing-
triage bencana dan alur rujukan korban
masing responden dalam melakukan atau
becana responden sebelum dan sesudah
mencoba prosedur triage secara mandiri dan
intervensi diberikan.
aktif. Percobaan yang dilakukan secara
Sedangkan pada triage korban
berulang akan memberikan dampak
bencana berbeda dengan kelompok
terhadap peningkatan
perlakuan yang menggunakan media
kemampuan/keterampilan dari masing-
tabletop sebagai sarana untuk brainstorming,
masing responden. Pengetahuan triage
pada kelompok kontrol dengan simulasi
berhubungan dengan keterampilan dalam
konvensional brainstorming dilakukan
memprioritaskan pasien sesuai dengan
berdasarkan modul dan role play antar
kondisinya tersebut (Fathoni, Sangchan &
anggota kelompok. Peningkatan skor triage
Songwathana, 2013).
secara signifikan dikarenakan seluruh
Selanjutnya alur rujukan mengalami
peserta melakukan role play bersama
peningkatan secara signifikan Selaras
bagaimana melakukan pemilahan korban
dengan pernyataan di atas menurut Parker
(triage) secara langsung pada keadaan
dan Myrick (2009) menyatakan hal tersebut

-18-
Widya Addiarto dkk., Efektivitas Tabletop Disaster Exercise (TDE) sebagai Media Simulasi dalam Ruang
untuk Meningkatkan Kemampuan Triage dan Alur Rujukan Korban Bencana

dapat terjadi karena pelaksanaan simulasi selisih rerata nilai signifikansi kelompok
standar akan memberikan pengalaman perlakuan (TDE) dan kontrol
tersendiri bagi peserta untuk aktif dalam (konvensional) yaitu triage (ρ = 0,013)
bermain peran bersama, sehingga akan dan Alur rujukan (ρ = 0,004) yang artinya
terbentuk pengetahuan baru yang dapat terdapat perbedaan yang signifikan rerata
meningkat seiring dengan peran serta peserta skor triage dan alur rujukan sesudah
dalam pelaksanaan simulasi bersama. intervensi TDE pada kelompok perlakuan
Pernyataan ini mengindikasikan bahwa dan simulasi konvensional pada
skenario menjadi landasan utama dalam kelompok kontrol.
pelaksanaan simulasi standar dikarenakan Dari hasil tersebut dapat diketahui
fungsi dari skenario sendiri adalah sebagai bahwa intervensi TDE lebih signifikan
alat pengatur jalannya proses diskusi dalam dalam meningkatkan pengetahuan
simulasi. Semakin baik skenario maka responden dibandingkan dengan simulasi
semakin aktif proses diskusi yang konvensional. Hal ini dikarenakan
berlangsung (Jacobson et al., 2010; perbedaan simulasi konvensional dengan
Waxman, 2010). Pada alur rujukan korban TDE adalah pada penggunaan media.
mengalami peningkatan dimana beberapa TDE memfasilitasi responden bermain
studi sebelumnya menyatakan bahwa peran dengan menggunakan media papan
simulasi konvensional dikenal sebagai salah mendatar berupa gambaran lokasi tanggap
satu metode pembelajaran yang efektif untuk darurat bencana. Media ini dibuat untuk
meningkatkan skill peserta dalam melakukan memudahkan brainstorming bagi seluruh
penatalaksanaan dan rujukan korban responden ketika bermain peran melalui
bencana (Rothgeb, 2008; Parsh, 2010). sebuah skenario. Sedangkan pada
Dari beberapa ulasan di atas, dapat simulasi konvensional pelaksanaannya
disimpulkan bahwa penerapan metode menggunakan modul skenario saja tanpa
simulasi konvensional dapat media sebagai pembelajaran utama dan
mengembangkan keterampilan secara lebih menekankan pada role play yang
signifikan melalui proses role play yang dilakukan oleh seluruh peserta sehingga
dilakukan oleh masing-masing responden, besar kemungkinan responden akan lebih
sehingga setelah melakukan secara mandiri mudah mengingat kembali materi yang
seluruh prosedur pada setiap kompetensi disampaikan dan didiskusikan bersama
akan memberikan pengalaman belajar melalui TDE daripada simulasi
tersendiri pada responden. Pengalaman konvensional dengan membaca modul.
belajar tersebut yang akan menjadi dasar Penggunaan media TDE merupakan
melakukan prosedur tertentu sehingga salah satu media interaktif dalam
keterampilan dapat meningkat secara melakukan kolaborasi dan koordinasi
signifikan. melalui komunikasi yang efektif diantara
tim kesehatan. Selama proses tersebut
Perbedaan Pengaruh Tabletop Disaster berlangsung, responden akan melakukan
Exercise (TDE) dan Simulasi simulasi ulang secara mandiri dengan
Konvensional terhadap Skill Triage dan bermain peran pada papan TDE.
Alur Rujukan Korban Tindakan yang dilakukan berulang ini
Data hasil analisis uji Mann akan semakin meningkatkan keterampilan
Whitney didapatkan hasil perbedaan penatalaksanaan korban pada tanggap

-19-
Widya Addiarto dkk., Efektivitas Tabletop Disaster Exercise (TDE) sebagai Media Simulasi dalam Ruang
untuk Meningkatkan Kemampuan Triage dan Alur Rujukan Korban Bencana

darurat becana. Berdasarkan penelitian sehingga keterampilan responden akan


sebelumnya menurut Sandstrom et al., lebih baik (Schlairet & Pollock, 2010).
(2014) bahwa penggunaan media tabletop Dari ulasan pernyataan tersebut di
untuk brainstorming dalam simulasi atas, dapat disimpulkan bahwa simulasi
bencana lebih menarik dan membuat dengan media TDE lebih bersifat
responden lebih mudah untuk memahami interaktif dibandingkan dengan simulasi
materi yang disampaikan. konvensional. Penggunaan media TDE
Hal ini disebabkan karena dengan yang berupa gambaran lokasi bencana
media TDE lebih memberikan gambaran yang sesungguhnya yang dilakukan di
bagaimana alur komunikasi yang akan dalam ruangan akan memberikan kesan
dilakukan, proses pemilahan korban pada responden untuk mampu
massal bencana dan alur rujukan korban menggambarkan atau berimajinasi secara
bencana. Gambaran alur komunikasi pada lebih nyata, sehingga pengetahuan
media TDE sangat membantu responden berangsur akan meningkat lebih baik,
dalam mengingat alur komunikasi yang meskipun kedua kelompok dilakukan
terintegrasi mulai dari komunikasi paling dengan prosedur yang sama dalam
bawah hingga ke instansi pusat, selain itu pelaksanaannya.
proses pemilahan korban dapat
tergambarkan dengan mudah melalui 4. KESIMPULAN DAN SARAN
media TDE beserta dengan alur rujukan
Kesimpulan
yang mungkin dapat diberikan pada
korban (Behar, Upperman, Ramirez, Berdasarkan hasil penelitian yang
Dorey dan Nager, 2008). dilaksanakan, maka dapat disimpulkan
Beberapa hasil penelitian bahwa kedua metode baik TDE dan
sebelumnya menyatakan pendapat yang konvensional efektif dalam meningkatkan
berbeda mengenai hal tersebut dimana kemampuan triage dan alur rujukan
menyatakan bahwa antara simulasi TDE korban bencana pada simulasi kasus
dengan simulasi konvensional memiliki bencana. Hal ini dapat diketahui dari
kesamaan prosedur, sehingga output yang kenaikan yang signifikan rata-rata skor
dihasilkan juga tidak akan jauh berbeda. triage dan alur rujukan sebelum dan
Pada simulasi konvensional seperti ini setelah intervensi dilakukan. Akan tetapi,
biasanya lebih banyak digunakan untuk hasil perbandingan metode TDE dengan
mensimulasikan secara parsial beberapa metode konvensional terdapat perbedaan
keterampilan tertentu secara spesifik dan skor kemampuan triage dan alur rujukan
terbukti juga sangat efektif dan signifikan yang signifikan berbeda, dimana metode
hasilnya. Misalnya pelatihan BLS/BTLS pembelajaran TDE lebih efektif dalam
yang menggunakan simulasi standar meningkatkan skor kemampuan triage
dengan modul. Dimana peserta akan dan alur rujukan.
melakukan role play sesuai dengan
skenario pada modul tersebut. Selain itu, Saran
pembelajaran simulasi akan memudahkan Berdasarkan hasil penelitian dan
responden untuk memaksimalkan pembahasan sebelumnya, maka saran
pengetahuan mereka dalam permainan yang dapat diajukan adalah media TDE
peran (role play) yang dilakukan, dapat digunakan sebagai salah satu

-20-
Widya Addiarto dkk., Efektivitas Tabletop Disaster Exercise (TDE) sebagai Media Simulasi dalam Ruang
untuk Meningkatkan Kemampuan Triage dan Alur Rujukan Korban Bencana

pilihan metode simulasi baru yang akan lebih efektif jika penggunaannya
menarik dan dapat dikembangkan untuk diaplikasikan pada mata kuliah disaster
meningkatkan motivasi belajar serta management untuk mahasiswa
mendukung pembelajaran aktif simulasi keperawatan.
dalam ruang di kelas. Selain itu, media ini
5. REFERENSI
Abdelalim, Fatma., & Ibrahim, Abdelghany. Hammad, Karen S. , Arbon, Paul., Gebbie,
(2014). Nurses knowledge, attitudes, Kristine., & Hutton, Alison. (2012).
practices and familiarity regarding Nursing in the emergency department
disaster and emergency preparedness (ED) during a disaster: A review of
in Saudi Arabia. American Journal of the current literature. Australasian
Nursing Science, 3(2), 18-25. Emergency Nursing Journal, 15(1),
235-244.
Alfred, Danita., Chilton, Jenifer, Connor,
Della. , Deal, Belinda., Fountain, Hermawati, Dewi. , Hatthakit, Urai., &
Rebecca., Hensarling, Janice., & Chaowalit, Aranya. (2010). Nurses’
Klotz, Linda. . (2015). Preparing for preparedness of knowledge and skills
disasters: Education and management in caring for patients attacked by
strategies explored. Nurse Education tsunami in indonesia and its relating
in Practice, 15(1), 82e89. factors. Palliative Care, 1(1), 1-13.
19.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
(2015). Data Sebaran Bencana Jacobson, T., Belcher, E., Sarr, B.,
Indonesia. Jakarta, 2015. Riutta, E., Ferrier, J. D., & Botten,
M. A. (2010). Clinical scenarios:
Behar, S., Upperman, JS., Ramirez, M.,
Enhancing the skill set of the nurse
Dorey, F., & Nager, A. (2008).
as a vigilant guardian. The Journal
Training medical staff for pediatric
of Continuing Education in
disaster victims: A comparison of
Nursing, 41(8), 347-353.
different teaching methods. American
Journal of Disaster Medicine, 3(4), Jiang, L., He, H.G., Zhou, W.G., Shi, S.H.,
189-199. Yin, Kong T.T. (2013). Knowledge,
attitudes and competence in nursing
Chen, K.C., Chen, C.C., & Wang, T.L.
practice of typhoon disaster relief
(2003). The Role Tabletop Exercise
work among Chinese nurses: A
Using START in Improving Triage
questionnaire survey. International
Ability in Disaster Medical Assistance
Journal of Nursing Practice;
Team. Ann Disaster Med, 1(2), 1-7.
DOI:10.1111/ijn.12214. Lehtola,
Chi, C.H., Chao, W. H., Chuang, C. C., Carol J. . (2007). Developing and
Tsai, M. C., & Tsai, L. M. (2001). Using Table-Top Simulations as a
Emergency medical technicians' Teaching Tool. Journal of Extension,
disaster training by tabletop exercise. 45(4), 1-3.
The American Journal of Emergency
Lovelace, K.A, High, E.A, Gansneder,
Medicine, 19(5), 433-438.
B, Strack, R., Callahan, B.,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Benson, P. (2010). Promoting
(2009). Tinjauan Penanggulangan Community Preparedness: Lessons
Krisis Kesehatan Akibat Bencana Learned From the Implementation
Tahun 2008. Pusat Penanggulangan of a Chemical Disaster Tabletop
Krisis, Jakarta. Exercise, Health Promotion
Practice, 11(3), 310-319.

-21-
Widya Addiarto dkk., Efektivitas Tabletop Disaster Exercise (TDE) sebagai Media Simulasi dalam Ruang
untuk Meningkatkan Kemampuan Triage dan Alur Rujukan Korban Bencana

Magnaye, Bella., Lindsay, Ma. Steffi., Sandstrom, Bjorn E., Eriksson, Hakan.,
Ann, Mary., Gilbert, Rhogen., & Norlander, Lena., Thorstensson,
Heather, Jan. . (2011). The role, Mirko., & Cassel, Gudrun. (2014).
preparedness and management of Training of public health personnel
nurses during disasters. in handling CBRN emergencies: A
International Scientific Research table-top exercise card concept.
Journal, 3(4), 269-294. Environment International, 72(1),
164-169.
Fathoni, M., Sangchan, H., &
Songwathana, P. (2013). Schlairet, M.C., & Pollock, J.W. (2010).
Relationships between Triage Equivalence testing of traditional and
Knowledge, Training, Working simulated clinical experiences:
Experiences and Triage Skills Undergraduate nursing students’
among Emergency Nurses in East knowledge acquisition. Journal of
Java, Indonesia. Nurse Media Nursing Education, 49(1), 43-47.
Journal of Nursing, 3(1), 511- 525.
Smith, R.M. , Dyer, G.S.M. , Antonangeli,
Parker, B., & Myrick, F. (2009). K. , Arredondo, N. , Bedlion, H.,
Transformative learning as a Dalal, A., Wagoner, J. (2012).
context for human patient Disaster triage after the Haitian
simulation. Journal of Nursing earthquake. Injury, Int. J. Care
Education, 49(6), 326-332. Injured, 43(1), 1811-1815.
Parsh, B. (2010). Characteristics of Turgut, Adnan & Tevfik, Turgut. (2012).
effective simulated clinical Floods and Drowning Incidents by
experience instructors: Interviews Floods. World Applied Sciences
with undergraduate nursing Journal, 16(8), 1158-1162.
students. Journal of Nursing
Waxman, K.T. (2010). The development
Education, 49(10), 569-572.
of evidence based clinical
Rothgeb, M.K. (2008). Creating a simulation scenarios: Guidelines
nursing simulation laboratory: A for nurse educators. Journal of
literature review. Journal of Nursing Education, 49(1), 29-35.
Nursing Education, 47(11), 489-
484.

-22-

Anda mungkin juga menyukai