ABSTRAK
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peran yang dilakukan puskesmas Siwalankerto
dalam mencegah Virus Covid-19 dan mengetahui apa saja hambatan yang telah dilalui oleh
puskesmas Siwalankerto saat melakukan pencegahan penularan Virus Covid-19. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1)
Penerapan Peranan Puskesmas Siwalankerto dalam penanganan penyebaran penularan di Kota
Surabaya berjalan dengan baik sesuai fungsi dan tugasnya dibidang pengawasan dan penyuluhan di
bidang kesehatan; 2) Puskesmas Siwalankerto berupaya dalam hal pengawasan yang berbentuk
pelatihan rapid test dilakukan sudah berjalan dengan lancar kepada tiap perwakilian Ada beberapa
faktor kegagalan dan penghambat dalam peranan Puskesmas Siwalankerto dalam menanggulangi
penularan penyebaran cepat Covid -19 di Kota Surabaya adalah rendahnya kepedulian masyarakat
akan merabahnya virus covid-19. Terkait dengan kebijakan pencegahan dan penularan virus covid-
19, pihak Puskesmas Siwalankerto terus berupaya untuk menghimbau masyarakat, namun sebagian
besar dari masyarakatnya tidak memperhatikan himbauan yang sudah ditegaskan oleh pemerintah,
disinilah faktor kegagalan bagi Puskesmas Siwalankerto.
Kata Kunci : Puskesmas, Covid-19
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the role played by the Siwalankerto Health Center in
preventing the Covid-19 Virus and to find out what obstacles the Siwalankerto Health Center had to
overcome when preventing the transmission of the Covid-19 Virus. The method used in this research
is qualitative method. The results of the study: 1) The application of the role of the Siwalankerto
Health Center in handling the spread in the city of Surabaya went well according to its function and
focus on supervision and counseling in the health sector; 2) The Siwalankerto Health Center strives
for supervision in the form of rapid test training which is carried out smoothly for each
representative. There are several factors of failure and obstacles in the role of the Siwalankerto
Health Center in tackling the rapid spread of Covid -19 in the City of Surabaya. 19. Regarding the
policy of preventing and transmitting the covid-19 virus, the Siwalankerto Health Center continues
to try to appeal to the community, but most of the people do not pay attention to the smell that has
been emphasized by the government, this is the failure factor for the Siwalankerto Health Center.
Keywords: Puskesmas, Covid-19, Roles and Barriers
1. Pendahuluan merupakan lembaga pemerintahan yang
WHO (World Health Organization atau kegiatan setiap harinya berhubungan dengan
Badan Kesehatan Dunia) secara resmi pelayanan terhadap masyarakat dalam bidang
mendeklarasikan virus corona (COVID-19) kesehatan. Puskesmas adalah pelayanan
sebagai pandemi pada tanggal 9 Maret 2020. kesehatan di Indonesia yang memiliki
Hal ini menunjukkan bahwa virus corona telah tanggung jawab untuk memberikan pelayanan
menyebar secara luas di seluruh dunia. kesehatan pertama kepada
Sebutan pandemi memberikan kesan yang masyarakat.Puskesmas juga merupakan salah
menakutkan. Pada kenyataannya hal tersebut satu usaha pelayanan dalam bidang jasa
tidak berhubungan dengan adanya penyakit kesehatan, beberapa faktor dapat menentukan
yang mematikan, akan tetapi lebih mengarah keberhasilannya dalam proses operasional
pada penyebaran yang meluas. Pada umumnya yang meliputi kualitas jasa, sistem dalam
virus corona menyebabkan gejala yang ringan pelayanan, teknologi dan ketertiban
atau sedang, seperti demam dan batuk, dan (Kementerian Kesehatan, 2014).
kebanyakan bisa sembuh dalam beberapa Pada dasarnya Puskesmas mempunyai
minggu (Yuliana, 2020). tujuan yang sama yaitu melakukan perawatan
Penyakit virus corona (COVID-19) adalah dan pengobatan kesehatan bagi setiap pasien.
penyakit menular yang disebabkan oleh virus Salah satu badan usaha yang bergerak
SARS-CoV-2.Sebagian besar orang yang dibidang kesehatan tentunya puskesmas
tertular COVID-19 akan mengalami gejala mempunyai visi dan misi untuk memberikan
ringan hingga sedang dan akan pulih tanpa pelayanan dan menolong orang agar
penanganan khusus. Namun, sebagian orang mendapatkan pelayanan medis yang terbaik.
akan mengalami sakit parah dan memerlukan Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut
bantuan medis. Menurut penelitian yang puskesmas harus terus melakukan peningkatan
berkembang saat ini, virus corona tersebut bisa pelayanan yang diberikan terhadap pasien
menular dari penderita ke orang sekitarnya (Farich, 2012).
terutama yang melakukan kontak dekat tanpa Dalam peranannya, Puskesmas sering tidak
masker dalam jarak satu meter. Seseorang bisa maksimal pelaksanaannya karena hanya
tertular Covid-19 ketika aerosol atau tetesan bertujuan untuk menyelesaikan program,
kecil cairan yang mengandung virus corona bukan pada perubahan perilaku masyarakat
terhirup atau masuk ke mata, hidung, atau agar lebih sehat. Selain itu, kondisi dan
mulut. Virus lebih mudah menyebar di dalam kemampuan Puskesmas di Indonesia berbeda-
ruangan dan di tempat ramai (Sejati dan beda di setiap wilayah, tergantung dari
Nurbaiti, 2021). kapasitas dan manajemen masing-masing
Virus corona bisa menyerang siapa saja, Puskesmas. Ketimpangan sumber daya
mulai dari bayi, anak - anak, orang dewasa, manusia, akses informasi serta infrastruktur
hingga orang lanjut usia (lansia). Namun, memengaruhi kinerja Puskesmas dalam
apabila ditinjau dari segi keterjangkauan, melaksanakan upaya menyehatkan
terdapat enam kelompok orang yang tergolong masyarakat. Mengetahui kendala perannya
paling rentan tertular virus corona, yaknipara suatu kepemerintahan atau instansi sangat
petugas kesehatan yang memeriksa, merawat, penting untuk penelitian ini. Hambatan yang
mengantar, dan membersihkan ruangan di terjadi dalam pelaksanaan dalam mencegah
tempat perawatan khusus,orang yang merawat atau memutuskan erat penularan covid-19 di
atau menunggu pasien di ruangan, orang yang wilayah Puskesmas Siwalankerto jelas
tinggal serumah dengan penderita Covid-19, mempunyai kegagalan dan hambatan dalam
tamu yang berada dalam satu ruangan dengan penanganan berdasarkan wawancara
penderita Covid-19, orang yang bepergian narasumber antara lain rendahnya kepedulian
dalam satu kendaraan, orang yang bekerja masyarakat dalam mencegah, sarana dan
bersama dengan penderita Covid-19 (Farley prasana terbatas.
dan Zuberi, 2020). Pada dasarnya membuat masyarakat
Saat ini, penanganan pertama bagi warga percaya merupakan hal yang tidak mudah,
yang terkonfirmasi Virus Covid-19 adalah terlebih lagi virus ini merupakan virus tipe
lembaga pemerintahan puskesmas. Puskesmas baru. Masyarakat belum mempunyai banyak
pengetahuan mengenai virus Covid-19 ini. dikemukan oleh Zeithaml, Berry, dan
Sehingga menjadi pr tersendiri untuk para Parasuraman, yaitu :
pegawai puskesmas supaya bisa meyakinkan
1. Peranan Puskesmas Siwalankerto dalam
kepada masyarakat terhadap pentingnya
mencegah Virus Covid-19 meliputi
mencuci tangan, menjaga jarak, memakai
pembahasan berikut ini :
masker dan menghindari kerumunan. Maka
dari itu puskesmas adalah lembaga kesehatan a. Ketampakan fisik (Tangibles)
yang turun langsung bersosialisasi kepada b. Daya tanggap (Responsiveness)
masyarakat tentang bahaya nya virus Covid-
19. c. Keandalan (Realiability)
Pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas d. Jaminan (Assurance)
Siwalankerto menuntut adanya kerjasama dari e. Empati (Empathy)
semua pihak untuk dapat memberikan
2. Dalam rangka pencegahan Virus covid-19
pelayanan publik yang prima. Kebiasaan dan
terdapat faktor pendukung, kegagalan dan
kepercayaan yang diterapkan di dalam lingkup
hambatan yang dialami meliputi beberapa
Puskesmas Siwalankerto harus ditaati dan
aspek berikut ini:
dijalankan oleh semua pihak agar kualitas
pelayanan terhadap masyarakat dapat berjalan a. Kepedulian
dengan baik. Berdasarkan permasalahan yang b. Kebijakan
telah dipaparkan di atas, maka penulis tertarik
untuk mengadakan sebuah penelitian yang c. Fasilitas
berjudul ‘’Peranan Puskesmas Siwalankerto Teknik Pengumpulan Data
dalam rangka pencegahan Virus Covid-19 di
Siwalankerto Kota Surabaya’’. Untuk memperoleh data yang diperlukan
sebagai landasan dalam penelitian maka
2. Metode penelitian penulis melakukan pengumpulan data dalam
Menurut Sugiyono (2017) metode penelitian kualitatif dari lapangan dengan
penelitian adalah cara ilmiah untuk menggunakan beberapa teknik pengumpulan
mendapatkan data dengan tujuan dapat data, yaitu :
diskripsikan, dibuktikan, dikembangkan, dan 1. Wawancara
ditemukan pengetahuan, teori untuk
memahami, memecahkan, dan mengantisipasi Sugiyono (2018) Wawancara
masalah dalam kehidupan manusia digunakansebagai tekhnik pengumpulan data
apbila peneliti akan melakukan studi
Lokasi Penelitian pendahuluan untuk menemukan masalah yang
Dalam penelitiani ini penulis mengambil akan ditelitu, apabila peneliti ingin mengetahui
lokasi penelitian di Puskesmas Siwalankerto hal-hal dari responden yang lebih mendalam.
Kota Surabaya. Alasan penulis melakukan 2. Metode Dokumentasi
penelitian di Puskesmas Siwalankerto Kota
Surabaya karena lokasi penelitian merupakan Dokumentasi. MenurutSugiyono (2018)
daerah padat penduduk dan menurut penulis dokumentasi adalah suatu cara yang digunakan
Puskesmas Siwalankerto merupakan instansi untuk memperoleh data dan informasi dalam
faskes pertama yang profesional dalam bekerja bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan angka
saat menghadapi keadaan pandemi seperti dan gambar yang berupa laporan serta
sekarang. Puskesmas Siwalankerto juga keterangan yang dapat mendukung penelitian
menjadi salah satu tempat untuk Vaksin dosis Teknik Analisa Data
1 dan dosis 2 untuk warga setempat.
Teknik analisis data adalah proses
Fokus Penelitian mencari data, menyusun secara sistematis dari
Fokus penelitian digunakan sebagai dasar data yang diperoleh seperti hasil wawancara,
dalam pengumpulan data, sehingga tidak catatan selama di lapangan dan dokumentasi,
terjadi penyimpangan nilai terhadap data yang dengan cara menjabarkan ke dalam unit-unit,
diambil. Untuk menyamakan pemahaman dan menyusun ke dalam pola memilih mana yang
cara pandang terhadap penelitian ini, maka penting dan yang akan dipelajari, dan
peneliti memilih 5 dimensi kualitas yang membuat kesimpulan sehingga mudah
dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain antibodi virus SARS-CoV-2 pada bekas pasien
(Sugiyono, 2016). Covid-19 tidak ada lagi dalam darah mereka.
Melalui teknik analisis data, peneliti Dalam kondisi seperti ini, pasien bisa kembali
menguji kemampuan nalar dalam terinfeksi virus corona karena tidak lagi
menghubungkan fakta data dan infomasi yang memiliki perlindungan. Dalam sistem
diperoleh. Dan selanjutnya akan dianalisis kesehatan di Indonesia, Pusat Kesehatan
sehingga peneliti dapat memperoleh Masyarakat (Puskesmas) merupakan institusi
informasi dan kebenaran dari setiap terdepan tingkat pertama pelayanan kesehatan
permasalahan yang ada dalam penelitian. di akar rumput.