Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG TRANSPORTASI DAN

EVAKUASI TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT


DI KELURAHAN IMANDI

THE EFFECT OF HELTH EDUCTION ON TRANSPORTATION AND EVACUATION


ON COMMUNITY KNOWLEDGE IN THE IMANDI VILAGE

Alisia S Mentang*, Joice Laoh**, Angela Adam**

*Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sari Putra Indonesia Tomohon


**Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Sariputra Indonesia

ABSTRAK

Transportasi adalah sarana yang digunakan untuk mengangkut korban dari lokasi
bencana ke sarana kesehatan yang memadai dengan aman tanpa memperberat
keadaan ke sarana kesehatan yang memadai. evakuasi korban diartikan sebagai upaya
memindakan korban ke pusat pelayanan kesehatan atau tempat rujukan lainnya agar
kegiatan memindakan korban dari lokasih kejadian menuju ke tempat aman. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh penyuluhan kesehatan tentang
transportasi dan evakuasi teradap pengetahun masyarakat di keluraan Imandi. Penyuluhan
merupakan upaya yang penting dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat
awam dalam memberikan pertolongan pre hospital. Jenis penelitian ini menggunakan Quasi-
Eskperimental dengan rancangan One Grup Pre Post Test Design. Pengambilan sampel
menggunakan teknik total sampling. Penelitian ini menggunakan uji wilcoxon Sign Rank Test.
Hasil uji statistik wilcoxon didapatkan nilai Asymp.Sig (2-tailed) diperoleh 0.000 lebih kecil
dari ᵅ = 0,05 (0,000 < 0,05) atau hasil Z hitung > Ztabel adalah -5.324 > - 1.645 atau nilai sig
0.000 < 0.05 sesuai dengan pengujian statistik yang kita gunakan maka H a diterima dan
H0 ditolak.
Kata kunci : Transportasi, Evakuasi dan Masyarakat Awam

ABSTRACT
PENDAHULUAN

Transportasi dan evakuasi jumlah kejadian bencana alam paling


merupakan salah satu bagian besar putting beliung yang terjadi di
penting dalam pelayanan gawat Jawa Tengah dengan jumlah 333 kali
darurat. Melalui transportasi dan kejadian, di susul banjir didaerah
evakuasi yang tepat dapat Jawa Timur dengan jumlah 199 kali
membantu penaganan penderita kejadian, dan yang terakhir tanah
gawat darurat dengan baik. longsor diJawa Barat dengan jumlah
(Depkes RI. 2016). Transportasi kejadian 175 kali.
adalah agar lebih mudah dalam
perpindahan dari tempat asal ke Kota Manado juga dikelilingi oleh
tempat tujuannya, (Zulfiar sani, perbukitan dan barisan pegunungan.
2011). Evakuasi adalah kegiatan Wilayah daratannya didominasi oleh
memindahkan korban dari lokasi kawasan berbukit dengan sebagian
tidak aman ke tempet lain yang dataran rendah didaerah pantai. Kota
lebih aman dengan cara-cara Manado memiliki dua sungai besar
yang sederhana dilakukan di yaitu Sungai Tondano dan Sungai
daerah-daerah yang sulit Tikala dimana sungai-sungai ini
dijangkau dimulai setelah keadan sangat potensial menyebabkan banjir
darurat. Penolong harus di Kota Manado (Sahetapy et al, 2016).
melakukan evakuasi dan Pada 15 Januari 2014 banjir
perawatan darurat selama bandang dan tanah longsor melanda
perjalanan. (Penangulangan sebagian besar wilayah Kota Manado
penderita gawat darurat, 2015). dan beberapa wilayah di Kota
Indonesia dengan keadaan Tomohon dan Kabupaten Minahasa
geografis dan kondisi sosial serta Kabupaten Kepulauan Sitaro
berpotensial rawan bencana, baik yang disebabkan cuaca ekstrem
disebabkan oleh kejadian alam seperti berupa hujan lebat disertai angin
gempa bumi, tsunami, tana longsor, kencang beberapa hari sebelumnya. 
letusan gunung berapi, angin putih Bencana ini menyebabkan korban
beliung dan kekeringan, maupun yang meninggal sebanyak 19 orang, 810
disebabkan oleh ulah manusia dalam unit rumah hanyut/tenggelam, rumah
pengolahan sumber daya dan rusak berat sebanyak 3.687 unit,
lingkungan (contohnya kebakaran rusak sedang 2.723 unit, berikut
hutan, pencemaran lingkungan, rumah ibadah turut mengalami
kecelakaan transportasi, kecelakaan kerusakan sedang/berat yakni 36 unit
industry, dan tindakan terror bom) serta masjid dan 52 gereja serta terdapat
konflik antara kepompok masyarakat, pula sekolah-sekolah yang mengalami
(Departeman kesehatan, 2006). rusak berat sebanyak 7 sekolah dan
Didecade terakhir, WHO 2017 sekolah rusak sedang sebanyak 91
jumlah total peristiwa bencana hampir sekolah, dan sebanyak 7.220 KK
dua kali lipat, menunjukkan garis berada dikamp pengungsian (Badan
trend dari sekitar 450 hingga 800 Pengawasan Keuangan Dan
darurat besar per tahun. Sepanjang Pembangunan 2019) .
tahun 2015, banjir yang terkategori Tujuan dalam penelitian ini adalah
bencana besar dengan 498 korban teranalisis pengaruh penyuluhan
meninggal hanya terjadi di Ethiopia kesehatan tentang Transportasi dan
pada bulan Agustus. Data dari Badan Evakuasi Teradap Pengetahuan
Nasional Penanggulangan Bencana Masyarakat Di Kelurahan Imandi.
(BNPB) diIndonesia tahun 2018
METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di Design (Nursalam, 2016). Penelitian


Kelurahan Imandi 20-27 pada tanggal ini bertujuan untuk Mengetahui
April 2020. Pada penelitian ini Pengaruh Penyuluhan Kesehatan
peneliti menggunakan teknik total Tentang Transportasi dan Evakuasi
sampling merupakan keseluruhan dari Teradap Pengetahuan Masyarakat di
populasi. Dengan demikian jumlah Kelurahan Imandi.
sampel dari penelitian ini adalah
sama dengan populasi yaitu Instrument dalam penelitian ini
sebanyak 30 responden. menggunakan lembar kuesioner yang
telah di uji dengan nilai cronbach’s
Penelitian ini menggunakan alpha 0.763. Riwidikdo, 2008. Analisis
Quasi-Eskperimental dengan desain statistik menggunakan uji Wilcoxon Sign
penelitian One Grup Pre Post Test Ran.

HASIL PENELITAN

Karakteristik Demografi Responden

1. Umur

Umur Frekuensi Persentase

15-20 Tahun 3 10.0

21-30 Tahun 27 90.0

Jumlah 30 100.0

Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan umur di Kelurahan


Imandi, Tahun 2020

Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukan pada kategori yaitu 27 orang 90.0 %.)
bahwa responden yang paling banyak .

2. Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Laki-Laki 14 46.7

Perempuan 16 53.3
Jumlah 30 100.0

Karakteristik Responden berdasarkan jenis kelamin di Kelurahan


Imandi. Tahun 2020

Berdasarkan Tabel 4.2 yang paling banyak pada kategori


menunjukan bahwa responden perempuan yaitu 16 orang (53.3%).

Analisa Univariat

1. Pengetahuan Masyarakat Sebelum Diberikan Penyuluhan Kesehatan Tentang


Transportasi Dan Evakuasi

Pengetahuan masyarakat Frekuensi Persentase %

sebelum

Baik 0 0

Cukup 2 6.7

Kurang 28 93.3

Jumlah 30 100.0

Distribusi Karakteristik Responden berdasarkan pengetahuan masyarakat sebelum


diberikan penyuluhan kesehatan tentang transportasi dan evakuasi.

Berdasarkan hasil penelitian transportasi dan evakuasi adalah


didapatkan bahwa Pengetahuan kategori kurang yaitu 28 orang
Masyarakat sebelum diberikan dengan hasil presentasi (93.3).
edukasi kesehatan tentang

2. Pengetahuan Masyarakat Sesudah Diberikan Edukasi Kesehatan Tentang


Transportasi Dan Evakuasi.

Pengetahuan masyarakat Frekuensi Persentase %

Sesudah

Baik 28 93.3

Cukup 2 6.7
Kurang 0 0

Jumlah 30 100.0

Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Pengetahuan Masyarakat Sesudah


dilakukan penyuluhan kesehatan Tentng Transportasi Dan Evakuasi

Berdasarkan hasil penelitian transportasi dan evakuasi adalah


didapatkan bahwa pengetahuan kategori baik yaitu sebanyak 28 orang
masyarakat sesudah diberikan dengan hasil presentasi (93.3).
penyuluhan kesehatan tentang

Analisis Bivariat

Tabel 1. Tabulasi Silang Pengaruh penyuluhan Kesehatan Tentang Trasportasi Dan


Evakuasi Terhadap Pengetahuan Masyarakat

No Hasil Tanda Jenjang N % Z Asymp.sig


(2-tailed)
1 Posttest-Pretest Ranking Negatif 0 0

Pengetahuan
Ranking Positif 30 100 -5.324 0.000
Masyarakat tentang
Tetap 0 0
Transportasi Evakuasi

Total 30 100

Berdasarkan Tabel 4.5 Hasil Masyarakat Di Kelurahan Imandi.


uji Wilcoxon didapat nilai negative Dengan demikian berdasarkan tabel
renk adalah 0 dan positif rank adalah 4.5 Ha diterima dan H0 ditolak artinya
30. Nilai Asymp. Sig (2-tailed) terdapat Pengaruh penyuluhan
diperoleh 0.000 lebih kecil dari ᵅ = 0.05 Kesehatan Tentang Transportasi Dan
(0.00<0.05) artinya penyuluhan Evakuasi Terhadap Pengetahuan
Kesehatan Tentang Transportasi Dan Masyarakat Di Kelurahan Imandi.
Evakuasi Terhadap Pengetahuan

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian kesehatan tentang transportasi dan


mengenai pengaruh penyuluhan evakuasi terahadap pengetahuan
masyarakat dikelurahan imandi, menjadi 0 responden. Hal ini
dapat diperoleh hasil sebagai mengidentifikasi bahwa tujuan
berikut: penyuluhan kesehatan tentang
Berdasarkan hasil penelitian yang trasportasi dan evakuasi telah
ditunjukan oleh tabel 4.5 dengan berhasil, karena dapat mengubah
menggunakan hitung analisis statistik pemikiran seseorang dari
yaitu uji wilcoxon sign rank test sebelumnya tidak tahu menjadi
dengan hasil yang didapatkan nilai tahu.
Asymp .Sig (2-tailed) diperoleh 0.000 Pengetahuan (knowledge)
lebih kecil dari ᵅ = 0,05 (0,000 < 0,05) adalah hal-hal yang kita ketahui
atau hasil Zhitung > Ztabel adalah -5.324 > tentang kebenaran yang ada
- 1.645 atau nilai sig 0.000 < 0.05 disekitar kita tanpa harus menguji
sesuai dengan pengujian statistic kebenarannya, didapat melalui
yang kita gunakan maka H a diterima pengamatan yang lebih mendalam
dan H0 ditolak. Artinya penyuluhan (Wasis, 2008). Pengetahuan yang
kesehatan tentang trasportasi dan dimiliki seseorang dapat
evakuasi berpengaruh terhadap mempengaruhi sikap. Sikap dapat
pengetahuan masyarakat. menggambarkan cerminan perasaan
Penelitian berasumsi bawah seseorang mempunyai nilai positif
setiap masyarakat mampu melakukan dan negatif terhadap suatu objek
pertolongan saat menemukan korban, tertentu. Dimana sikap tersebut
kerena dalam penelitian ini sebagian berpengaruh terhadap jalan
besar memiliki pengetahuan baik seseorang untuk mencapai
yaitu 28 orang dengan persentasi 93, tujuannya. Sikap tidak dapat
maka semakin baik tingkat langsung dilihat, tetapi hanya dapat
pengetahuan masyarakat semakin ditafsirkan terlebih dahulu dari
tinggi kesadaran akan pengetahuan perilaku yang tertutup. (Wawan,
masyarakat terhadap transportasi dan 2017).
evakuasi. Peneliti ini memberikan
Sebelum diberikan penyuluhan penyuluhan kesehatan tentang
kesehatan tentang trasportasi dan trasportasi dan evakuasi ini agar
evakuasi pada masyarakat , dilihat supaya setiap masyarakat dapat
pada tabel 4.3 menunjukan bahwa mengetahui dan mampu melakukan
pengetahuan masyarakat tertinggi langkah-langkah transportasi dan
pada kriteria kurang. Tetapi adanya evakuasi pada saat menemukan
perubahan yang positif pada korban.
masyarakat sesudah diberikan
penyuluhan kesehatan tentang
trasportasi dan evakuasi .
Sesudah diberikan edukasi
kesehatan tentang trasportasi dan
evakuasi, di lihat dari tabel 4.4 telah
meningkat dengan jumlah 28
(93.3%) dan pengetahuan pada
masyarakat sebelum penyuluhan
kesehatan dengan kriteria kurang
berjumlah 28 (93.3%) menurun

KESIMPULAN

1. Pengetahuan masyarakat sebelum evakuasi berada pada ketegori


diberikan edukasi kesehatan kurang.
tentang transportasi dan 2. Pengetahuan masyarakat sesudah
diberikan penyuluhan kesehatan
tentang transprtasi dan evakuasi Dengan hasil uji wilcoxon sign
yang berada pada kategori baik. rank test yang didapatkan nilai
3. Pengaruh penyuluhan kesehatan Asymp. Sig (2-tailed) diperoleh
tentang transprtasi dan evakuasi 0.000 lebih kecil dari α = 0.05
terhadap pengetahuan (0.00<0.05).
masyarakat di Kelurahan Imandi.

SARAN

2. Bagi Masyarakat
1. Instansi Tempat Penelitian Bagi masyarakat
Bagi instansi terkait khususnya di diharapkan dapat menjadikan
Kelurahan Imandi ini dapat bahan atau materi
menjadi bahan masukan untuk pembelajaraan.
melekukan perencanaan 3. Bagi Penelitian Selanjutnya
penyuluhan kesehatan tentang Bagi penelitian
transportasi dan evakuasi secara selanjutnya. Penelitian ini dapat
rutin serta menyediakan alat dan menjadikan pengalaman dan
bahan untuk digunakan menambah pengetahuan, bagi
masyarakat, agar dapat penelitidan menjadi
meningkatkan pengetahuan kepentingan dalam tugas
masyarakat dalam melakukan dimasa yang akan datang.
transprtasi dan evakuasi korban.

DAFTAR PUSTAKA

BNPB. Pedoman Penyusunan


Rencana Penanggulangan
Bencana Tahun 2008. Diakses 16
November 2019.
http://www.bnpb.go.id

Anda mungkin juga menyukai