Anda di halaman 1dari 13

Komunikasi Perubahan Prilaku dalam

Penerapan Prokes 5 M

23 April 2022
Disampaikan oleh :
Muhamad Taufik Qurrohman., SKM Promkes Puskesmas Rawat Inap Kota Kaler
Coronavirus Disease19 (COVID-19) merupakan penyakit yang disebabkan oleh Novel Coronavirus (2019-nCoV) atau yang kini
dinamakan SARS-CoV-2

Pada tanggal 28 Maret 2020 WHO risk assessment memasukkannya dalam kategori Very Highdimana total temuan
kasus infeksi sebesar 571.678 kasus dengan total 26.494 kematian. Kasus konfirmasi COVID-19 di Indonesia pada
tanggal 3 Mei 2020 total kasus positif sebanyak 11.192 kasus, 1.876 kasus sembuh dan 845 kasus meninggal. COVID-19
telah dinyatakan sebagai pandemi dunia oleh WHO (WHO, 2020

Kabupaten Sumedang 16 Desember 2020 perkembangan lengkapnya adalah sebagai berikut kasus konfirmasi
sebanyak 82 orang dengan rincian: 13 dirawat ( 9 di RSUD, 4 di Fasyankes luar Sumedang ) 69 isolasi mandiri sembuh
/selesai Isolasi : 592 orang meninggal : 27 orang jumlah total sebanyak 701 orang.

Kecamatan Tanjungsari sebaran kasus t ahun 2020 bulan desember sebagai berikut Jumlah ODP : 25 Orang, Jumlah ODR : 94
Orang , Selesai Isolasi ODP : 18 Orang, Selesai Isolasi ODR : 70 Orang Sisa Isolasi ODP : 7 Orang Sisa Isolasi ODR : 24 Orang
Sedangkan tahun Juli 2021 positif antigen sebanyak 300, positif PCR 50 orang.

Kabupaten Sumedang telah mengeluarkan Perbup No. 128 Tahun 2020 tentang Pengenaan Sanksi Administartif terhadap Pelanggaran
Terib Kesehatan dalam Pelaksnaan Adaptasi Kebiasaan Baru dalam Penanggulangan Corona Virus Disease 2019 sebagai pengganti Perbup
No. 74 Tahun 2020.
SASARAN
Gerakan pemberdayaan masyarakat
TUJUAN (Empowerment) sasaran primer (individu,
MENINGKATKAN PERUBAHAN PRILAKU keluarga dan kelompok masyarakat).
MASAYAKAT DALAM PENGETAHUAN Bina Suasana (social support) yaitu sasaran
SIKAP DAN PRILAKU SERTA sekunder (lintas sektor&lintas program,
MENINGKATKAN KOMUNIKASI DENGAN toma,tomas.
SELURUH STIKHOLDER TERKAIT GUNA
MENCEGGAH DAN MENGURANGI SEBARAN Advokasi (advocacy) sasaran tersier para
KASUS COVID.19 pemangku kebijakan Bupati, Camat, kepala
desa, RT/RW.
Kemitraan kerjasama dengan ormas, LSM
R
Menggunakan Metode : Deskiptif Analitik
Menggambarkan keadaan sebelum adanya KPP
dan setelah adanya KPP serta mengkaji data
secara analitik

Alat ukur : Quesioner


Pemerintah Daerah telah Mengeluarkan Perbub Nomor 74 tahun 2020 tentang Penggunaan Sanksi administratif
terhadap pelanggaran tertib ksehatan dalam pelaksanaan AKB. Warga masyarakat Kecamatan Tanjungsari
walaupun sudah ada Perbub tersebut akan tetapi belum bisa merubah sikap dan prilakunya. Berikut ini hasil
pengkajian kami Tim Gugus Tugas Penanggungan Covid 19 di Kecamatan tanjungsari

Berdasarkan teori H.L BLUM, derajat kesehatan yang menjadi dominan adalah faktor lingkungan (40%) dan perilaku
kesehatan (30%) dari tabel tersebut yang mempengaruhi terhadap lonjakan kasus covid 19.
Man Money
Pengetahuan, sikap dan prilaku Methode
Methode
Belum adanya alokasi anggaran Panduan penanggulan Covid 19 19
masyarakat masih kurang Panduan penanggulan Covid
yang jelas untuk penanggualan
Adanaya stigma bagi yang berubah rubah
berubah rubah
covid 19
terkompirmasi

Penerapan
Penerapan
Prokes55MM
Prokes
masihkurang
masih kurang

Machine
Environtment Gerakan pemberdayaan
Matherial
Komunikasi dan Kerjasama masyarakat terhadap
Pelaksanaan PSBB belum
lintas sektor dan lintas penanggulangan covid 19 masih
maksimal
program masih kurang kurang
Saya menganggap bahwa penyebab masalah yang paling utama adalah
Pengetahuan, sikap dan prilaku masyarakat masih kurang, kerjasama lintas
sektor dan lintas program masih kurang. Gerakan pemberdayaan masyarakat
terhadap penanggulangan covid 19 masih kurang. Dengan latar belakang itulah
maka saya mencoba membuat “Komunikasi Perubahan Prilaku dalam
meningkatkan pengetahuan, sikap, prilaku masyarakat serta meningkatkan
kerjasmasa lintas sektor dan lintas program dengan seluruh pemangku
kebijakan “
Setelah dilakukan KPP dengan semua unsur muspika dan Tim Gugus Tugas melakukan Oprasi kepatuhan yang ke dua Penegakan
disiplin Perbup No. 128 Tahun 2020 tentang dalam Pelaksnaan Adaptasi Kebiasaan Baru terjadi perubahan dimasyarakat
dengan hasil pengkajian sebagai berikut :

35%

21%
20%

15%
14%

Tidak menggunakan Tidak mencuci tangan Tidak menjaga jarak Melanggar larangan Kebiasaan masyarakat
masker secara benar di dengan sabun dan air secara fisik antar orang kerumunan orang dalam untuk melakukan mobilitas
ruang publik mengalir atau pencuci minimal 1 (satu) meter jumlah besar
tangan pakai sanitaizer ketika berada di ruang
publik
Terjadinya perubahan pengetahuan sikap dan prilaku masyarakat tentang
kepatuhan penerapan prokes 5M melalui woro-woro dan 3 T di semua
unsur.

Terjalin komunikasi dan koordinasi yang efektif dengan adanya TIM TGC
sehingga sasaran tersier (Advokasi) sejalan dan seirama
Terjalin bina suasana dengan adanya Tim Gugus tugas penaggulangan C.19
di tiap desa

Adanya gerakan pemberdayaan masyarakat dengan di bentuknya kader


SBM ( Survailance Berbasis Masyarakat) tiap desa sehingga sasaran
primer bisa terjaring.

Adanaya Stimulan dengan cara mebagikan masker GEBUK (gerakan seribu


masker
Dokumentasi
“ Jauh lebih sulit untuk membuat orang
sehat dari pada membuat mereka sakit ”

Anda mungkin juga menyukai