Anda di halaman 1dari 31

Gangguan

Penggunaan
NAPZA
DR.TATIH MEILANI,SPKJ
Outline

 NAPZA dan jenis-jenisnya


 Etiologi Gangguan Penggunaan NAPZA
 Tahapan Penggunaan NAPZA
 Skrining Gangguan Penggunaan NAPZA
 Penatalaksanaan Gangguan Penggunaan NAPZA
Keluhan apa yang membawa seorang
klien pengguna NAPZA untuk berobat?

Badan nyeri Dibawa oleh orang tua


Mudah Marah
Sulit Tidur Tertangkap polisi
Perasaan gelisah
Overdosis
Kerja tidak semangat
NAPZA dan
Jenis-jenisnya
 NAPZA: bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi
kejiwaan / psikologi seseorang (pikiran, perasaan dan
perilaku) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik
dan psikologi.
 Narkotika
 Gol I:Opium, Kokain, Ganja, Heroin, LSD, ekstasi,
shabu, katinona (psikotropika gol I dan II masuk ke gol
ini)UUno 35/2009, PP 40/2013, PMK no 13/2014
 Gol II: fentanil, metadon, morfin, petidin
 Gol III: kodein
 Psikotropika
 Gol I : LSD, Katinona- gol I narkotika (UU No.35/2009)
 Gol II: ekstasi , shabu gol I narkotika (UU No.35/2009)
 Gol III: amobarbital, pentobarbital
 Gol IV: alprazolam, diazepam, fenobarbital
 Zat Adiktif Lainnya
 Minuman beralkohol (Gol A : kadar etanol 1-5%, Gol B :
kadar etanol 5-20%, Gol C : kadar etanol 20-45%)
 Inhalansia (lem, thinner, bensin)
 Tembakau
 Berdasarkan perolehannya NAPZA dibedakan menjadi:
 Sama sekali dilarang (Narkotika gol I dan Psikotropika gol
I)
 Penggunaaan resep dokter (sedative hipnotik)
 Diperjualbelikan secara bebas( lem, thinner,dll)
 Ada batas umur dalam penggunaannya (rokok dan alcohol)
 Berdasarkan efeknya terhadap perilaku yang ditimbulkan,
NAPZA dibedakan menjadi:
 Golongan Depresan (membuat pemakainya merasa tenang,
pendiam dan bahkan membuatnya tertidur dan tidak
sadarkan diri): Opioid (morfin, heroin,kodein), Sedatif
hipnotik (Alprazolam, Diazepam, Nitrazepam, dll)
 Golongan Stimulan (membuat pemakainya menjadi aktif,
segar dan bersemangat): Amfetamin (sabu, ekstasi), Kafein,
Kokain
 Golongan Halusinogen (menimbulkan efek halusinasi):
Kannabis (ganja), LSD
Istilah-istilah Gaul

 Ubas = Shabu = SS =Met


 Inex = ecstacy = XTC = Adam = E
 Cimeng = ganja
 Gow = gram
 Bong = alat untuk menghisap shabu
 Pete = putaw
 Sakaw = sakit karena putaw
 Suges = keinginan memakai = craving
Etiologi Penyalahgunaan
NAPZA

Sumber : https://www.semanticscholar.org/
Tahapan Penggunaan NAPZA

1. Tahap Eksperimen (coba-coba)


2. Tahap Rekreasional (pemakaian lebih sering dan menggunakan satu atau
beberapa macam obat secara sendirian atau bersama-sama dalam satu kelompok)
3. Tahap Situasional (biasanya dalam keadaan stres yang meningkat seperti
menghadapi ujian, kecewa karena gagal ujian, untuk menghilangkan rasa kantuk,
untuk meningkatkan prestasi sekolah)
4. Tahap Abuse (biasanya pemakaian sudah dalam jangka waktu yang lama, motif
utamanya biasanya untuk mengurangi perasaan tidak enak terutama cemas,
kekecewaan, kesedihan dan kemurungan)
5. Tahap Adiksi (sulit untuk menghentikan pemakaian napza)
Skrining Gangguan
Penggunaan NAPZA
 Identifikasi masalah penggunaan napza dapat menggunakan
dua cara, yakni skrining (uji saring) dan assessment
(kajian).
 Bentuk uji saring untuk masalah penggunaan napza antara
lain pemeriksaan penunjang/laboratoris (seperti uji urin
panel zat) dan wawancara/pemeriksaan terstruktur
menggunakan instrumen.
 ASSIST (Alcohol,Smoking, Substance Use Involvement
Screening & Testing) merupakan salah satu instrumen
saring baku yang banyak digunakan untuk mengidentifikasi
masalah penggunaan napza.
Penatalaksanaan Gangguan
Penggunaan NAPZA
 Tujuan terapi dan rehabilitasi:
 Abstinensia atau menghentikan sama sekali penggunaan NAPZA
 Pengurangan frekuensi dan keparahan kekambuhan (relaps)
 Memperbaiki fungsi psikologis dan adaptasi sosial
 Program terapi dibagi menjadi 2 jenis yaitu rawat jalan dan rawat
inap.
 Diperlukan program yang komprehensif (farmakoterapi,
konseling, terapi aktivitas, terapi kelompok)
 Keberhasilan terapi sangat tergantung pada : kondisi pasien, akut
atau kronis, lamanya pemakaian NAPZA, jenis NAPZA dan
kondisi keluarga.
Tatalaksana Gangguan
Penggunaan NAPZA Akibat
Ganja
Tatalaksana Gangguan
Penggunaan NAPZA Akibat
MDMA
Tatalaksana Gangguan
Penggunaan NAPZA Akibat
Metamfetamin
Referensi

 Kementerian Kesehatan RI. Modul Pelatihan Skrining


Penyalahgunaan NAPZA dengan Menggunakan ASSIST.
2020
 Badan Standardisasi Nasional. Standar Nasional Indonesia
Penyelenggara Layanan Rehabilitasi Bagi Pecandu,
Penyalahguna dan Korban Penyalahgunaan NAPZA. 2020
 Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jendral Bina Upaya
Kesehatan. Tips Praktis Bagi Petugas Kesehatan : terapi
rehabilitasi gangguan penggunaan Metamfetamin, MDMA
dan Ganja. 2013

Anda mungkin juga menyukai