Anda di halaman 1dari 17

FALSAFAH

KEPERAWATAN
Mata Kuliah : KDK
Dosen Pembimbing : Dr. Titi Sulastri, M.Kep

Di susun Oleh :

Kelompok II :
1. Anggun Permatasari (P3.73.20.1.21.094
2. Anufhi (P3.73.20.1.21.095)
3. Arsy Kurnia Afandi (P3.73.20.1.21.096)
4. Aulia Rachmah (P3.73.20.1.21.097)
FALSAFAH KEPERAWATAN
Falsafah adalah keyakinan terhadap nilai- nilai yang menjadi pedoman untuk
mencapai suatu tujuan dan dipakai sebagai pandangan hidup.

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian


integral dari layanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan.

Falsafah Keperawatan adalah dasar pemikiran yang harus dimiliki perawat sebagai
kerangka dalam berfikir, pengambilan keputusan dan bertindak yang diberikan pada klien
dalam rentang sehat sakit, yang memandang manusia sebagai makhluk yang holistic, yang
harus dipenuhi dalam hal kebutuhan biologi, psikologi, sosial, kultural dan spiritual
melalui upaya asuhan keperawatan yang komprehensif, sistematis, logis, dengan
memperhatikan aspek kemanusiaan bahwa setiap klien berhak mendapatkan perawatan
tanpa membedakan suku, agama, status sosial dan ekonomi.
Pengertian Falsafah Menurut Beberapa
Pakar Keperawatan
 
01 02
Florence Betty Neuman
Nightingale
Falsafah Keperawatan menurut  Falsafah Keperawatan menurut
Florence Nightingale (Modern Betty Neuman. Neuman
nursing) yaitu melihat penyakit menggunakan pendekatan
sebagai proses pergantian atau manusia utuh dengan
perbaikan reparative proses. memasukkan konsep holistik,
Manipulasi dari lingkungan pendekatan sistem terbuka dan
eskternal perbaikan dapat konsep stresor.
membantu proses perbaikan atau
pergantian dan kesehatan klien.
Paradigma Keperawatan

Secara umum paradigma diartikan cara


pandang, melihat, memikirkan, memaknai,
menyikapi, serta memilih tindakan atas masalah
atau fenomena yang ada.
Paradigma keperawatan adalah cara
pandangan secara global yang dianut atau dipakai
oleh mayoritas kelompok keperawatan atau
menghubungkan berbagai teori yang membentuk
suatu susunan yang mengatur hubungan diantara
teori guna mengembangkan model konseptual dan
teori-teori keperawatan sebagai kerangka kerja
keperawatan.
Paradigma keperawatan terbentuk atas empat
unsur, yaitu: manusia atau klien, lingkungan,
kesehatan dan keperawatan
Unsur unsur paradigma keperawatan
 

01 02
Manusia atau Klien Lingkungan

03 03
Keperawatan Kesehatan
Teori keperawatan

Manusia atau klien sebegai penerimaan Lingkungan yakni: keadaan internal


asuhan keperawatan (individu, keluarga, dan eksternal yang mempengaruhi klien.
kelompok dan masyarakat). Hal ini meliputi lingkungan fisik.

Kesehatan: meliputi derajat Keperawatan, atribut, karakteristik dan


kesehatan dan kesejahteraan klien. tindakan dari perawat yang memberikan
asuhan bersama-sama dengan klien.
Konsep keperawatan
Keperawatan merupakan unsur pertama
paradigma keperawatan, yang berarti suatu bentuk
layanan kesehatan professional.
Layanan keperawatan adalah bagian yang tidak
terpisahkan dari profesi kesehatan dalam memberikan
layanan kesehatan kepada pasien. Sebagai bagian
integral dari layanan Kesehatan, kedudukan perawat
dengan profesi kesehatan lain (misal dokter) adalah
sama, yakni sebagai mitra.
Layanan keperawatan diberikan karena adanya
kelemahan fisik, mental, dan keterbatasan
pengetahuan serta kurangnya kemauan untuk dapat
melaksanakan kegiatan kehidupan sehari-hari secara
mandiri
Konsep Manusia
Manusia dalam konsep paradigma keperawatan, dipandang sebagai individu
yang utuh dan kompleks (makhluk holistik) yang terdiri dari bio-psiko-sosio-spiritual.
Manusia merupakan unsur kedua dalam paradigma keperawatan:

01 Manusia Dipandang Sebagai Makhluk Hidup (bio)


Sebagai makhluk hidup manusia memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
 
a) Terdiri atas sekumpulan organ tubuh yang semuanya mempunyai
fungsi yang terintegrasi
b) Berkembang biak melalui jalan pembuahan
c) Mempertahankan kelangsungan hidup, manusia mempunyai
kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Kebutuhan dasar yang paling
utama adalah keyakinan kepada Tuhan, kebutuhan biologis dan
fisiologis, seperti oksigen, air, makanan, eliminasi dan lainnya
 
Manusia Sebagai Makhluk Psiko
02 Manusia mempunyai sifat-sifat yang tidak dimiliki oleh makhluk
lain. Manusia mempunyai kemampuan berpikir, kesadaran pribadi dan
kata hati (perasaan). Selain itu, manusia juga merupakan makhluk yang
dinamis yang dapat berubah dari waktu kewaktu dan bertindak atas
motif tertentu untuk mencapai tujuan yang diinginkannya.
 
03 Manusia Sebagai Sosial (Sosio)
Manusia tidak bisa lepas dari orang lain dan selalu berinteraksi
dengan orang lain. Sifat atau ciri manusia sebagai makhluk sosial
akan terbentuk selama manusia bergaul dengan manusia lain.
Manusia Sebagai Makhluk Spiritual
04 Manusia mempunyai hubungan dengan kekuatan di luar dirinya,
hubungan dengan Tuhannya, dan mempunyai keyakinan dalam kehidupannya.
Keyakinan yang dimiki seseorang akan berpengaruh terhadap perilakunya.
Misalnya, pada individu yang mempunyai keyakinan bahwa penyakit disebabkan
oleh pengaruh “roh jahat” Ketika seseorang sakit, upaya pertolongan pertama
yang dilakukan adalah mendatangi dukun. Mengingat besarnya pengaruh
keyakinan terhadap kehidupan seseorang, perawat harus memotivasi pasien
untuk senantiasa memilihara kesehatannya.
 
 
Konsep Dasar Kebutuhan Manusia
Manusia adalah makhluk hidup Psychosocial dan
spiritual yang utuh dalam arti merupakan satu kesatuan
utuh dari aspek jasmani dan rohani Manusia adalah
makhluk yang unik karena mempunyai berbagai
macam kebutuhan sesuai dengan tingkat
perkembangannya, cara memenuhi kebutuhan seorang
manusia :
1. Manusia Sebagai makhluk Biologis 2. Manusia sebagai Makhluk
Psikologis
Artinys manusia atau makhluk hidup
yang tumbuh dan berkembang. Ciri- Artinya yang mana manusia
cirinya adalah suatu susunan mempunyai struktur kepribadian
organtubuh , mempertahankan hidup, yang terdiri dari ego, dan super
dilahirkan dan berkembang, dan mati. ego. Manusia mempunyai daya
Beberapa faktor yaitu lingkungan, sosial, pikir dan kecerdasan yang
fisik fisiologis, fisikodinamik, spiritual menyebabkan manusia satu
berbeda dengan lainnya.
Lanjutan....
3. Manusia sebagai makhluk sosial
Ciri – ciri : adnya rasa suka ( suka, cemas, duka), adanya rasa cipta (dapat
menciptakan sesuatu), karsa (bertingkah laku sesuai norma ), beradaptasi
dengan lingkungan

4. Manusia sebagai makhluk spiritual


Ciri –ciri : merupakan ciptaan tuhan, memiliki rohani/jiwa yang sempurna (akal,
pikiran, perasaan, dan kemauan) , khalifah (pengatur dan pemimimpin),
mempunyai keyakinan, pandangan hidup dan dorongan hidup yang sejalan
dengan agamanya.

5. Manusia sebagai makhluk biologis


manusia sebagai makhluk bersifat holistik, individu memilki hubungan timal
balik yang sangat erat di antaranya unsur biologis dan sosial

6. Manusia sebagai makhluk terbuka


yaitu akan berusaha untuk dapatt memelihara dan menempatkan dirinya dalam
situasi apapun agar tetap sehat dan derajat kesehatannya di tentukan oleh
kemampuan beradaptasi
Konsep Rentang Sehat - Sakit
Sebagian masyarakat
juga beranggapan bahwa
S Sehat dan sakit adalah dua kata yang saling anak yang gemuk adalah
E berhubungan erat dan merupakan bahasa kita anak yang sehat
sehari-hari. Dalam sejarah kehidupan meskipun jika mengacu
H S manusia istilah sehat dan sakit dikenal di pada standard gizi
A A semua kebudayaan. kondisinya berada dalam
T K status gizi lebih
I atau overweight. Jadi
Sehat dan sakit adalah suatu kondisi yang
T faktor subyektifitas dan
seringkali sulit untuk kita artikan meskipun
kultural juga
keadaan ini adalah suatu kondisi yang dapat
mempengaruhi
kita rasakan dan kita amati dalam kehidupan
pemahaman dan
sehari-hari hal ini kemudian akan
pengertian mengenai
mempengaruhi pemahaman dan pengertian
konsep sehat yang
seseorang terhadap konsep sehat misalnya,
berlaku dalam
orang tidak memiliki keluhan-keluahan fisik
masyarakat.
dipandang sebagai orang yang sehat.
Lanjutan.....

Pengertian sehat yang dikemukan oleh WHO ini


merupakan suatau keadaan ideal, dari sisi biologis,
psiologis, dan sosial sehingga seseorang dapat
melakukan aktifitas secara optimal.  Jadi dapat
dikatakan bahwa batasan sehat menurut WHO
meliputi fisik, mental, dan sosial

Sedangkan batasan sehat menurut


Undang-undang Kesehatan meliputi fisik
(badan), mental (jiwa), sosial dan ekonomi.
Sehat fisik  yang dimaksud disini adalah
tidak merasa sakit dan memang secara
klinis tidak sakit, semua organ tubuh
normal dan berfungsi normal dan tidak ada
gangguan fungsi tubuh.
Paradigma Keperawatan Sehat -
Sakit
Paradigma sehat
Paradigma sehat merupakan cara pandang,
pola pikir, atau model pembangunan
kesehatan yang bersifat holistik. Cara
Faktor yang mendorong perlu adanya
pandang ini menekankan pada melihat
paradigma sehat :
masalah kesehatan yang dipengaruhi oleh a. Pelayanan kesehatan yang berfokus pada
banyak faktor yang bersifat lintas sektor. pelayanan orang sakit ternyata tidak efektif
Upayanya lebih diarahkan pada peningkatan, b. Konsep sehat mengalami perubahan, dimana
pemeliharaan dan perlindungan kesehatan, dalam arti sehata dimasukkan unsur sehat
bukan hanya panyembuhan orang sakit atau produktif sosial ekonomis.
c. Adanya transisi epidemiologi dari penyakit
pemulihan kesehatan. Dengan
infeksi ke penyakit kronik degeneratif
diterapkannya paradigma ini, diharapkan d. Adanya transisi demografi, meningkatnya Lansia
mampu mendorong masyarakat untuk yang memerlukan penangan khusus
bersikap mandiri dalam menjaga kesehatan e. Makin jelasnya pemahaman tentang faktor yang
mereka sendiri melalui kesadaran yang lebih mempengaruhi kesehatan penduduk.
tinggi pada pentingnya pelayanan kesehatan
Lanjutan.....

Paradigma sakit

Paradigma sakit adalah cara pandang dalam upaya


kesehatan yang mengutamakan upaya kuratif dan
rehabilitatif. Penanganan kesehatan penduduk
menekankan pada penyelenggaraan pelayanan di rumah
sakit, penanganan penduduk yang sakit secara individu
dan spesialistis. Hal ini menjadikan kesehatan sebagai
suatu yang konsumtif. Sehingga menempatkan sektor
kesehatan dalam arus pinggir (sidestream)
pembangunan (Does Sampoerna, 1998).
Hingga saat ini, mayoritas masyarakat Indonesia
ternyata masih mengusung paradigma sakit. Umumnya,
masyarakat baru mengunjungi dokter ketika sakit melanda.
Padahal, memelihara kesehatan wajib dilakukan dalam
keadaan apapun.
TERIMAKASIH
Kelompok II_1C

Anda mungkin juga menyukai