Tahun 2023/2024
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu,
Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa Karena atas
berkat dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah Susila dengan materi tri kaya
parisudha ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas Susila
saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
saya sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari semua materi yang
di sampaikan guna menjadi acuan agar bisa lebih baik lagi dalam menyusun makalah.
Harapan saya semoga makalah ini dapat menambah ilmu bagi pembacanya dan tidak
merugikan pihak manapun. Dengan ini saya ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan penyelesaian makalah Susila tri kaya
parisudha ini.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR……………………………………………………....i
BAB I PENDAHULUAN
1.1.LatarBelakang…….………………………………..…….….4
1.2.RumusanMasalah……………….…………...………………4
1.3.Tujuan………………………...……………………………..5
1.4.Manfaat………………………...……………………………5
BAB II PEMBAHASAN
2.1.Apa yang di maksud dengan Tri Kaya Parisudha..…………6
2.2.Apa saja bagian – bagian Tri Kaya Parisudha…………...…8
2.3.manfaat dan makna pelaksanaan Tri Kaya Parisudha……..10
3.1.Kesimpulan…….……………...……………………………
12
3.2.Saran…………………….……...
…………………………..12
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I PENDAHULUAN
4
Parisudha dalam hal ini berperan pentinng untuk mencapai tujuan yang bersifat
baik tersebut.
1.2. Tujuan
1.3.1. Untuk memahami pengertian tri kaya parisudha
1.3.2. Menjelaskan bagian – bagian tri kaya parisudha
1.3.3. Menjelaskan manfaat dan makna tri kaya parisudha
1.3. Manfaat
Manfaat yang didapatkan dari pembuatan makalah Susila tri kaya parisudha
ini yakni untuk menambah dan memperluas wawasan dan pengetahuan
mengenai apa pengerin tri kaya parisudha ,bagian dari tri kaya parisudha,,
Makalah ini juga diharapakan bisa dijadikan pegangan atau tambahan
pengetahuan dan pedoman untuk generasi muda.
5
BAB II PEMBAHASAN
6
merupakan pahala Keberuntungan dan sekaligus merupakan suatu keutamaan
bagi manusia untuk melakukan yang baik (subha karma)
Jika kita melakukan yang jahat maka hasil yang diterima juga buruk, sebaliknya
jika kita melakukan yang baik maka hasilnya juga baik seperti semboyan yang
mengatakn:
Ala ulah ala tinemu : tindakan buruk hasil juga buruk
Ayu pikardi ayu pinanggih : tindakan baik hasillnya juga baik.
2.2.Bagian-bagian tri kata parisudha
2.2.1.Kayika Parisudha
Kayika parisudha adalah perbuatan atau laksana yang baik merupakan
pengamalan dari pikiran dan perkataan yang baik. Perbuatan yang baik dapat
dilakukan dari keberadaan mengendalikan pada tingkah laku, mendukung
terhadap himsa karmayaitu tindakan terlukai, menyiksa, atau membunuh
mahluk yang tidak berdosa. Himsa Karma hanya berlaku untuk keperluan
yadnya. Pedoman tata susila menuntun kita kearah menyatukan dan tidak
memecah belah. Yang dituntut adalah perasaan manusia kearah keselarasan
antara sesamka manusia dan mahluk hidup lainnya. Sifat - sifat manusia
menyelaraskan untuk melakukan baik adalah bantuan mengaktifkan dharma,
untuk mencapai kebahagiaan dunia akhirat.
Setiap orang dengan anggota badannya akan berprilaku dan bertindak. Dalam
melakukan tindakan, jika dilakukan sesuai dengan agama maka sudah tentu
tindakan yang dilakukan adalah baik dan benar. Oleh karena itu, tindakan yang
baik dan benar disebut Tri Kaya Parisudha. Setiap orang yang masih hidup
masih hidup, selamanya akan melakukan dan melakukan suatu perbuatan.
Dengan melakukan berarti telah melakukan karma, dari tindakan karma inilah
akan menentukan kehidupan seseorang. Berkarma di masa kehidupan sekarang
ini berarti siap untukl Kehidupan yang akan datang. Oleh sebab itu, orang -
orang yang sadar akan hal ini, akan berjuang dalam kehidupan ini. Penyebab
setiap orang mengharapkan kehidupan yang lebih menyenangkan di masa -
masa yang akan datang.
7
Sebagai contoh pelaksanaan Tri Kaya Parisudha dalam kehidupan sehari-hari
yaitu:
- Tidak bisa menyiksa atau membunuh mahluk yang lain dikeluarkan: hewan
mati demi mati dipakai dalam permainan.
- Tidak melakukan pemotongan terhadap benda, termasuk benda - benda yang
tidak habis untuk di curi. Seperti: udara, udara dan lain-lain yang dipaksa untuk
memenuhi keinginannya.
- Tidak melakukan pemerkosaan / berzinah tekanan atau paksaan terhadap
orang yang lebih lemah dan menuruti hawa nafsu, misalnya berjudi, minum -
minuman keras, narkotika, dan lain sebagainya.
2.2.2.Wacika parisudha
Wacika parisudha adalah Perkataan yang baik, manis di dengarkan oleh
setiap orang. perkataan itu tercipta dari hati yang tulus, lemah lembut
penyamapaiannya dan menyenangkan hati pendengarnya. Untuk dapat
mengatakan yang baik dipikirkan sebelumnya. Terlanjurnya berkata - kata akan
sulit ditarik kembali. Kata - kata merupakan saran komunikasi yang paling
cepat diterima di pergaulan, perhubungan, pendidikan, penyuluhan, penerangan
dan lain sebagainya.Perkataan yang baik untuk akawe suka wong len yaitu:
Mengusahakan kesenangan untuk orang lain, karena orang lainlah yang akan
mendengar dan merasakannya
Perkatan sangat perlu dipertimbangkan dan dikeluarkan sebelum dikeluarkan
karena perkuatan merupakan alat yang penting bagi kita, guna berikan semua isi
hati dan maksud seseorang. Dari kata - kata kita dapat pula diperoleh suatu
pengetahuan, mendapatkan suatu hiduran, serta nasehat - nasehat yang sangat
berguna baik bagi kita maupun orang lain. Dengan kata - kata, orang dapat
membuat susah orang lain.
Sebagai contoh pelaksanaan Wacika Parisudha dalam kehidupan sehari-hari,
ada empat hala yang diperlukan yaitu:
Tidak mengatakan - kata buruk yang dapat menghilangkan perasaan / perasaan
misalnya: mencaci maki, menghina, mencela, mengejek, dan lain-lain
8
Tidak berkata kasar kepada mahluk lain, misalnya ditolak, menghina,
menghardik
Tidak memfitnah misalnya tidak dilakukan atau membuat laporan palsu untuk
mengadu teman meminta bercekcok.
Tidak ingkar saat berjanjian atau mengucapkan, misalnya menepati saat sesuai
dengan janji yang telah diucapkan, tidak berbicara bohong.
2.2.3.Manacika parisudha
Manacika parisudha adalah makna perilaku yang berkaitan dengan pikiran.
Manacika Parisudha adalah berpikir yang benar dan suci. Diantara Tri Kaya
Parisudha ini, pikiranlah yang menentukan dan pegangan peran. Apa saja yang
ada dalam pikiran akan tercetus dalam kata - kata, dan terwujud pula dalam
tindakan. Pikiran adalah sumber segala sesuatu yang dilakukan oleh seseorang.
Seseorang yang buruk merupakan pencerminan dari pikiran. Bila baik dan suci
pikiran seseorang, maka sudah tentu aksi dan segala penampilan akan bersih
dan baik. Jika diperhatikan benar - benar tentang segala tindakan manusia di
dunia ini, semuanya berpangkal pada pikiran. Kehidupan manusia dihadapkan
dengan berbagai maslah dalam kesempatan pergi. Maslah - masalah yang dapat
diperbaiki, jika hati atau pikiran dapat dikendalikan terhadap hawa nafsu - hawa
nafsu yang mempengaruhinya.
Pikiranlah yang merupakan tindakan pangkalnya. Dari pikiran yang terkendali
baik, akan menimbulkan perilaku yang baik dan dari pemikiran yang buruk
akan menimbulkan perilaku yang tidak baik.
Ajaran Manacika Parisudha menuntun manusia untuk berpikir yang baik,
mencoba menolong dirinya dengan mengendalikan pikirannya sebelum akan
berkata - kata dan mentransformasikannya. Mereka yang kuat mengendalikan
pikirannya sehingga tidak mengumbar hawa nafsunya akan lebih mudah
mencapai cita-citanya. Mereka tidak banyak digoda atau diperbudak oleh hawa
nafsunya. Sebaliknya sebaliknya mereka yang sulit dikendalikan akan kesulitan
mencapai cita-cita - citanya alasan itu diperbudak, pikirannya terbelenggu
9
hingga lupa apa yang dilakukan. Dalam hubungan ini ada benarnya persetujuan
orang - orang tua kita yang sering berpesan
“Pikirkan baik - baik dulu sebelum akan dilakukan
Jangan sampai keburu nafsu, sebab apa yang telah lewat
Sulit akan dikejar “
Sebagai contoh pelaksanaan Manacika Parisudha dalam kehidupan sehari-hari,
ada tiga hal yang disetujui yaitu:
Tidak mengingini sesuatu yang tidak kekal.
Misalnya: - tidak ingin hal - hal yang terlarang
- tidak meras iri juga dengki pada kepunyaan (milik orang lain).
2. Tidak berpikir buruk terhadap mahluk lain
Misalnya: - Tidak memiliki niat marah terhadap sesama manusia.
- Tidak memiliki niat marah terhadap mahluk - mahluk lain
3. Tidak mengingkari Karma Phala
Contoh: - Percaya dan yakin akan ada hukum karma (hasil perbuatan) itu.
10
- Setiap orang tidak berani memfitnah, melakukan laporan palsu untuk
mengadukan teman
- Setiap orang selalu satya wacana, yaitu menepati janji dan tidak berani
dijemput.
11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tri kaya parisudha merupakan bagian dari ajaran Susila dalam Tri Kerangka
Dasar agama hindu yang terdiri dari tiga bagian yaitu berfikir yang baik yang
disebut dengan manacika parisudha,berkata yang baik yang disebut dengan
wacika parisudha,dan beperilaku yang baik atau yang disebut dengan kayika
parisudha
Ajaran Tri Kaya Parisudha sangat penting dalam mencegah tindak criminal
karena bila nilai-nilai yang terselip pada konsep tri kaya parisudha menjadi
bagian dari diri seseorang dan sudah diimplementasikan,maka dapat menjadikan
orang tersebut tidak berniat untuk melakukan tindak kekerasan atau kriminalitas
3.2 Saran
Penyusunan materi dalam makalah ini sudah cukup baik,namun masih
banyak memiliki kekurangan khususnya kelengkapan materi jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
agar kelak penulis dapat membuat makalah yang
lebih baik
12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.coursehero.com/file/54941257/MAKALAH-agama-tri-kaya-
parisudhadocx/
https://id.scribd.com/document/344960073/Tri-Kaya-Parisudha
https://www.studocu.com/en-us/document/university-of-northern-iowa/
financial-resource-management-for-lyhs-agencies/makalah20agama20hindu/
16851437
13