Program Studi S1
Fakultas Dharma Acarya
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar
Tahun Ajaran 2023
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena telah memberikan
rahmat-Nya kepada Penulis sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Susila (Etika) Hindu Dalam Kehidupan”. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dosen
pada mata kuliah Susila di Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar. Penulis
mengucapkan terimakasih kepada Ibu Ni Nyoman Suastini, S.A.g.,M.Ag selaku dosen Mata
Kuliah Susila atas bimbingan dan dukungannya,Penulis juga mengucapkan terimakasih pada
semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini
Penulis mengakui bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena adanya
keterbatasan ilmu pengetahuan yang dimiliki. Oleh karena itu, semua kritik dan saran yang
bersifat membangun akan penulis terima dengan senang hati. Penulis berharap agar makalah ini
dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang materi “Susila (Etika) Hindu Dalam
Kehidupan” dari Mata Kuliah Susila.
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar.................................................................................................................................2
Daftar Isi..........................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...........................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................5
1.3 Tujuan....................................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..............................................................................................................................5
1. Pengertian Etika....................................................................................................................5
2. Etika Dalam Sastra Hindu....................................................................................................6
3. Kearifan Lokal Bali tentang Etika......................................................................................11
BAB III..........................................................................................................................................12
PENUTUP.....................................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................12
3.2 Saran................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan Formal mulai dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi selalu
mendapatkan pelajaran Agama. Dengan adanya ajaran Agama seperti Catur Marga atau
empat jalan menuju kesempurnaan hidup, Tri Kaya Parisudha atau tiga prilaku yang
baik, Panca Yama Bratha atau lima macam pengendalian diri, Dasa Yama Bratha atau
sepuluh cara Pengendalian diri, Dasa Dharma atau sepuluh perbuatan yang baik, Catur
Paramitha atau empat perbuatan yang luhur menuju kesempurnaan hidup, semestinya
sudah cukup untuk dijadikan pedoman hidup agar tercapainya Jagadhita yaitu
kesejahteraan hidup di dunia ini, tapi Pendidikan yang berbasis Agama kenyataannya
masih banyak perbuatan yang melanggar norma-norma yang berlaku. atau Spiritual
seperti Pesraman, Pesantren dan lain-lain selalu mendapatkan pelajaran Agama, begitu
pula Pasraman-pasraman para sulinggih di masyarakat yang selalu mengajarkan kepada
masyarakat umum, baik dari kalangan anak-anak, remaja maupun dewasa. Agama Hindu
mengajarkan tiga kerangka dasar antara lain Filsafat yang mengajarkan kebenaran
Hakikat hidup, upacara yang mengajarkan simbul-simbul alam semesta beserta isinya
untuk diketahui sebagai pegangan hidup, dan etika atau susila yang mengajarkan norma-
norma atau aturan bertingkah laku, baik terhadap Tuhan, sesama, maupun lingkungan.
Penyimpangan-penyimpangan terjadi di kalangan anak-anak, remaja, dewasa. Dalam
menempuh pendidikan Formal maupun Pendidikan non formal dari tingkat desa baik TK,
SD, SMP, SMA, Perguruan tinggi, Pesantian, Perkumpulan Karang-Taruna,
Sanggarsanggar, perkumpulan-perkumpulan spiritual, yang di aplikasikan dalam kegiatan
sehari-hari Kehidupan sehari-hari apabila implementasi sistem pendidikan tetap
dibiarkan seperti itu, maka para peserta didik yang kelak menjadi pemimpin dan pewaris
bangsa ini hanya mampu membuat pidato-pidato atau rencanarencana yang hanya enak
didengar tanpa mampu mengimplementasikannya. Nilai moral hanya sebatas imperatif
yang tidak menyentuh pergulatan kehidupan manusia sehari-hari. Sehingga tidak akan
mampu memadukan akal dan perasaan untuk menimbang baik dan buruk suatu perbuatan
atau keputusan yang akan diambil dan cenderung akan banyak bergantung pada pendapat
orang lain tanpa mampu menyaringnya terlebih dahulu, sehingga tidak akan mampu
hidup mandiri. Tampak jelas bahwa agenda pendidikan ke depan harus mulai
mengutamakan pendidikan yang mampu menciptakan manusia beretika, yaitu manusia
yang mampu menggunakan akal dan perasaan untuk menimbang baik dan buruknya
sesuatu dengan berlandaskan nilai-nilai luhur, normanorma agama, dan adat-istiadat
dalam perikehidupan.