Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA


Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Pancasila
Dosen Pengampu : Ozi Setiadi, MA.pol

DISUSUN OLEH :

Hannida Firdaussiyah (2340210045)


Muhammad Maulana Rifky (2340210054)
Felisa Ayu Nadhifatussholihah (2340210062)
Vivin Qurrota Aeni (2340210064)
Ika Ulya Rachmawati (2340210068)

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
2023/2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah hirobbil ‘alamiinn. Puji syukur penulis panjatkan kepada


kehadirat Allah SWT, atas rahmat, hidayah, taufik serta inayahnya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Shalawat serta
salam tak lupa pula kita haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad
SAW. Semoga dihari akhir nanti kita semua mendapat syafaatnya di Yaumul
Qiyamah amiin ya robbal ‘alamiin.
Penulisan makalah ini dibuat dan ditujukan agar dapat dipergunakan sebagai
media pembelajaran di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus dalam rangka
memenuhi tugas diperguruan tinggi yang berkaitan dengan bahan pembelajaran
mata kuliah Pancasila yang berjudul “Pancasila Sebagai Sistem Etika”
Kami mengucapkan terima kasih kepada Dr.Ozi Setiadi, MA.Pol selaku
dosen mata kuliah Pancasila yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah wawasan dan pengetahuan yang dapat berguna bagi kita semua. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kata sempurna masih banyak sekali kekurangan dan kekhilafan, baik kata atau
kalimat dan tata letak. Untuk kebaikan dan sempurnanya makalah ini, kritik dan
saran yang membangun sangat diharapkan. Dan akhirnya semoga dapat bermanfaat
bagi pembaca, penyusun dan mahasiswa.

Kudus, September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 2

A. Peran Etika Pancasila .......................................................................................... 2


B. Penerapan Etika dalam Kehidupan Sehari-hari .................................................. 4
BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 7

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 7
B. Saran ................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila menjadi pedoman peraturan Bangsa Indonesia. Selain itu Pancasila
ialah sistem hipotesis yang dirangkai untuk menaruh tuntutan serta pedoman pada
masyarakat negara Indonesia dalam berpandangan dan berkepribadian manusia
dituntut untuk mampu meningkatkan dimensi moralitras pada dirinya, sehingga
memiliki kompetensi untuk menunjukkan sikap pengabdian dalam kehidupan
sebagai warga negara indonesia.
Menurut putranto (2007) etika pancasila berperan menjadi prinsip ,panduan
dan kriteria perilaku manusia Indonesia pada segala aspek kehidupan termasuk
pada administrasi negara Indonesia. Etika dan Pancasila merupakan dua hal yang
tidak bisa di sisihkan karena isi nya mengajarkan tentang nilai yang tercantum
kebaikan. Pancasila memegang kewajiban krusial pada pelaksanaan semacam
sistem etika yang benar pada wilayah ini.1
Menurut Hartati (2019) Etika Pancasila ialah etika dasar penaksiran buruk dan
baik dalam nilai sila Pancasila, yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, dan
kerakyatan, serta keadilan. Sebagai masyarakat Indonesia perilaku tidak boleh
bertentangan dengan pancasila dan harus bisa meninggalkan nilai sila yang jelas
membentuk suatu hal yang banyak meneruskan faedah pada banyak orang.2
Dapat dilihat bagaimana dan kapan saja ketika berupaya kita hendaklah untuk
melaksanakan budi pekerti etika seperti etika berbicara, berpakaian, dan juga sopan
santun seperti tercantum dalam sila kedua pancasila, dimana tidak dapat di pungkiri
bahwa keberadaan pancasila dalam lingkungan dapat membentuk etika bangsa ini
sungguh sangat diperlukan. Tujuan dalam membahas materi ini adalah untuk
mengetahui peran etika dalam pancasila ,dan untuk menerapkan pancasila dalam
kehidupan sehari hari.

1
Putranto,S.S.(2007). Etika Pancasila: Aktualisasinya dalam administrasi negara Indonesia.
(Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).
2
Hartati, F. P. (2019). Etika Politik Dalam Politik Hukum Di Indonesia (Pancasila Sebagai Suatu
Sistem Etika). Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Fisipol Universitas Jambi, 2(2), 1-9.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Peran Etika Pancasila
Pancasila dan Etika adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan karena keduanya
mengajarkan mengenai nilai kebaikan. Etika Pancasila adalah etika yang
mendasarkan penilaian yang baik dan buruk pada nilai-nilai Pancasila, yaitu nilai
ketuhanan, kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan.3
Pancasila sebagai sistem etika ialah moral yang bisa di realisasikan pada
perbuatan yang dapat di lihat sehingga melibatkan aspek kehidupan. Dapat kita lihat
di masa kini banyak sekali warga yang tidak berasaskan Pancasila.
Tujuan Pancasila sebagai sistem Etika dengan melihat nilai yang tercantum
pada isi Pancasila, maka dari itu Pancasila bisa menjadi sistem etika yang sangat
kokoh. Apabila nilai sila Pancasila ini dapat dimengerti dengan baik tentu saja bisa
memusnahkan tingkat kesenjangan dan kejahatan moral dalam aktivitas
Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara.
Pancasila merupakan sumber etika moral di Indonesia, khususnya yang
berkaitan dengan legitimasi kekuasaan, hukum, dan berbagai kebijakan
administrasi dan menejemen publik. Pancasila adalah dasar dari sistem etika politik,
artinya Pancasila merupakan suatu kesatuan sila, dimana sila Pancasila menjadi
sumber etika politik yang wajib diwarnai dan diamalkan dalam kehidupan politik
bangsa Indonesia. 4Nilai-nilai Pancasila berperan dalam penerapan sistem etika
politik yang baik di Indonesia.
a) Nilai yang pertama ialah Ketuhanan
Secara hierarki nilai ini di anggap sebagai nilai tertinggi karena
mengacu pada nilai absolut. Seluruh nilai yang baik berasal dari nilai
Ketuhanan. Suatu perbuatan baik dikatakan baik apabila tidak
bertentangan dengan nilai, cara dan hukum tuhan.

3
Amri Sri Rahayu,”Pancasila sebagai system etika” jurnal voice of midwifery 08,No.01 (2018):760
4
Fuadah Muflika Nur ”Peran Pancasila sebagai sistem etika bagi bangsa Indonesia” (2023).

2
b) Nilai kedua ialah Kemanusiaan
Tindakan yang baik akan sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan.
Prinsip dasar nilai-nilai kemanusiaan dalam pancasila adalah keadilan,
sopan dan santun. Keadilan memerlukan keseimbangan antara
eksternal, internal dan rohani. Pada saat yang sama, peradaban
menunjukan keunggulan manusia di bandingkan dengan makhluk lain
seperti tumbuhan, hewan, dan benda mati. Oleh Karena itu, suatu
Tindakan dikatakan baik apabila sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan
yang berlandaskan pada konsep keadilan dan keadaban. Nilai-nilai
kemanusiaan mampu melahirkan nilai-nilai moral contohnya seperti tolong
menolong, saling menghormati, kerja sama dan lain lain.
c) Nilai yang ketiga ialah Persatuan
Perbuatan dikatakan baik apabila dapat mengedepankan persatuan
dan kesatuan. Karena kemungkinan seseorang akan mendasarkan
perbuatannya atas nama agama dan lain lain, namun apabila perbuatan
tersebut dapat memecah persatuan dan kesatuan maka pandangan dari
etika pancasila bukan merupakan perbuatan baik.
d) Nilai keempat ialah kerakyatan
Dalam kaitan dengan kerakyatan terkandung nilai lain yang sangat
penting dalam hubungannya dengan manusia yaitu nilai kebijaksanaan
atau hikmat dalam refleksi. Kata hikmat atau kebijaksanaan mengacu
pada perbuatan yang mengandung nilai kebaikan tertinggi. Dalam
mengejar kebaikan, pandangan minoritas, tidak boleh lebih buruk dari
pendapat mayoritas. Jadi suatu perbuatan belum tentu baik jika diterima
atau bermanfaat bagi orang banyak. Namun perbuatan itu baik bila di
dasari oleh penilaian pada konsep hikmahkebijkasanaan.
e) Nilai yang kelima ialah Keadilan
Nilai keadilan pada sila kelima lebih fokus pada konteks sosial.
Suatu Tindakan dikatakan baik apabila sesuai dengan prinsip keadilan
sosial.

3
Menurut kohlberg, keadilan adalah kebajikan terpenting yang di
miliki setiap pribadi masyarakat. Keadilan mengandaikan sesama
sebagai partner yang bebas dan sama derajatnya. Pancasila sebagai
sistem etika dapat menjadi sistem etika yang sangat kuat, dimana nilai-
nilai tidak hanya bersifat fundamental, namun juga realistis dan
aplikatif. Sedangkan kajian aksiologi menyatakan bahwa keberadaan
nilai mendahului fakta, sedangkan nilai Pancasila merupakan nilai, ideal
yang sudah ada dalam cita-cita bangsa Indonesia dan harus di wujudkan
dalam realitas kehidupan. Kelima nilai inilah yang membentuk perilaku
Masyarakat indonesia dalam segala aspek kehidupannya. Meskipun
nilai-nilai Pancasila merupakan kristalisasi dari nilai-nilai yang hidup
dalam realitas sosial, agama, dan budaya masyarakat Indonesia, namun
nilai-nilai Pancasila sebenarnya juga bersifat universal dan dapat
berperan penting dalam membentuk perilaku etis individu dan
masyarakat di Indonesia.
B. Penerapan Etika Dalam Kehidupan Sehari - Hari
Pancasila merupakan sistem etika yang menjadi dasar filosofi bagi kehidupan
masyarakat Indonesia. Konsep etika yang terkandung dalam Pancasila terdiri dari
lima sila yang menjadi panduan bagi tata kehidupan masyarakat Indonesia. Nilai-
nilai yang terdapat dalam Pancasila sila 1 sampai sila 5 harus diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Implementasi nilai-nilai Pancasila
bertujuan agar tidak terjadi perpecahan antar masyarakat. Nilai yang terdapat pada
Pancasila adalah nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai
kerakyatan, dan nilai keadilan. 5
Penerapan nilai-nilai sila Pancasila adalah sebagai berikut :
1. Ketuhanan yang Maha Esa
Sila pertama ini mengandung nilai luhur yang berkaitan dengan
ketuhanan.
Contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:

5
Amri Sri Rahayu,”Pancasila sebagai system etika” jurnal voice of midwifery 08,No.01 (2018):760

4
 Tertib melakukan ibadah sesuai dengan agama yang dianut,
 Menghormati setiap perbedaan terutama perbedaaan
keyakinan,
 Tidak memaksakan suatu keyakinan kepada orang lain,
 Tidak mengganggu ketika ada orang lain yang sedang
beribadah,
 Membina kerukunan dengan orang lain walaupun berbeda
keyakinan.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Sila kedua ini mengandung nilai penghormatan kepada orang lain
walaupun banyak perbedaan.
Contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:
 Membantu teman yang membutuhkan bantuan atau pertolongan,

 Tidak membeda-bedakan teman,


 Menerapkan sikap toleransi,
 Menghargai perbedaan yang ada
 Bersikap adil tanpa membeda-bedakan.
3. Persatuan Indonesia
Sila ketiga mengandung nilai kekuatan dasar dalam
mempertahankan keamanan dan pertahanan Indonesia dari ancaman,
baik dari dalam maupun luar negeri.
Contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:
 Cinta terhadap Tanah Air demi menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa,
 Mencintai dan mengonsumsi produk dalam negeri agar
perekonomian menjadi lebih maju,
 Mengutamakan segala kepentingan negara yang dilakukan
untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional Indonesia.

5
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat/Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan dan Perwakilan
Sila keempat memiliki makna yakni harus dilakukan secara tegas.
Sila keempat juga bisa dikatakan mewakili semangat demokrasi yang
menjadi bentuk pemerintahan Indonesia.
Contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:
 Mengutamakan pengambilan keputusan dengan
musyawarah mufakat untuk menyelesaikan setiap
permasalahan dalam kehidupan kita, apabila hal tersebut
berkenaan dengan kepentingan dua orang atau lebih.
 Ikut serta dalam pemilihan umum dengan menggunakan hak
pilih serta mengajak orang lain untuk menggunakan hak
pilihnya.
 Mencalonkan diri atau mengajukan seseorang untuk
menjabat suatu jabatan tertentu sebagai salah satu
perwujudan demokrasi.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sila kelima memiliki harapan untuk bisa mewujudkan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat.
Contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:
 Senantiasa berusaha sebaik mungkin untuk membantu
orang-orang yang sedang dilanda kesulitan.
 Meningkatkan kesadaran sosial dengan mengadakan
kegiatan yang membantu sesama, seperti bakti sosial, donor
darah, konser amal, dan lain sebagainya.
 Berusaha untuk adil dalam aktivitas apa pun yang kita
lakukan dan seperti apa saja orang yang kita hadapi. Jangan
sampai kita memberikan perlakuan yang tidak adil pada
siapapun.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pancasila dan etika adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan karena suatu
sistem yang membentuk satu kesatuan yang utuh, saling berkaitan satu dengan yang
lain yang dijadikan pedoman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Implementasi Pancasila sebagai sistem etika dapat terwujud apabila
pemerintah dan masyarakat dapat menerapkan nilai-nilai yang ada dalam pancasila
dengan mengedepankan prinsip keseimbangan antara hak dan kewajiban. Pancasila
sebagai sistem etika dapat diamalkan dengan melakukan pengamalan apa pun di
titik mana pun dalam Pancasila. Tentu saja banyak tantangan yang akan kita hadapi
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk tantangan terhadap Pancasila
sebagai sistem etika. Serupa dengan tantangan Pancasila sebagai sistem etika,
terdapat pula tantangan yang harus diatasi. Permasalahan Pancasila sebagai sistem
etika dapat teratasi jika negara Indonesia memasukkan etika ke dalam seluruh aspek
Pancasila.
B. Saran
Minimnya pemahaman terhadap sistem etika Pancasila membuat persoalan
yang masih mengakar di Indonesia semakin kuat dari generasi ke generasi. Oleh
karena itu, pendalaman pemahaman terhadap sistem etika Pancasila harus
dilakukan secara turun-temurun. Dalam hal ini diperlukan sumber literatur yang
lebih banyak mengenai pokok bahasan sistem etika pancasila, tidak hanya nilai-
nilai pancasila yang harus dipahami, tetapi juga etika, moral dan budi pekerti harus
dipahami serta dipraktekkan fungsinya. Diharapkan setiap masyarakat mempunyai
kemauan dan keinginan untuk memahami nilai-nilai pancasila serta mengetahui
tanggung jawab dan kedudukannya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Amri Sri Rahayu,”Pancasila sebagai system etika” Jurnal Voice of Midwifery 08,
No. 01 (2018):760.
Fuaddah Muflika Nur “Peran Pancasila sebagai sistem etika bagi bangsa
Indonesia” (2023).
Hartati, F. P. (2019). Etika Politik Dalam Politik Hukum Di Indonesia (Pancasila
Sebagai Suatu Sistem Etika). Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Fisipol
Universitas Jambi, 2 (2), 1-9.
Putranto,S.S.(2007). Etika Pancasila: Aktualisasinya dalam administrasi negara
Indonesia. (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).
Putri Fania Sulistiani, Dewi Dinie Anggtaeni ”Implementasi Pancasila sebagai
sistem etika” Jurnal EduPsy Couns 03,No.1 (2021):177.

Anda mungkin juga menyukai