Anda di halaman 1dari 18

SISTEM ETIKA SOSIAL DIINDONESIA

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 9
DANDI IRMANSYAH (E1S022148)
HIDAYATUNNISA (E1S021079)
INAYATUL LAELI (E1S021084)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2023
KATA PENGANTAR
Pertama-pertama kami panjatkan puja & puji syukur atas Rahmat dan Ridho Allah SWT, karena
tanpa Rahmat dan Ridho-Nya, kami tidak dapat menyelesaikan Makalah ini dengan baik dan
selesai tepat waktu. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita
yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafa'atnya di akhirat nanti.
Makalah yang berjudul Menganalisis Etika Sosial, Etika Politik dan Kebahagiaan Manusia ini
disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh bapak Drs. Ilyas Salman, MA. selaku dosen
Mata Kuliah Etika Sosial dan Politik. Kami tentu menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari
kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
Kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca.
Demikian, semoga Makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Mataram, 12 November 2023


DAFTAR ISI
COVER.................................................................................................................
KATA PENGANTAR ...........................................................................................
DAFTAR ISI ........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................
A. LATAR BELAKANG ...............................................................................
B. RUMUSAN MASALAH ...........................................................................
C. TUJUAN ...................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................
A. Pengertian Sistem Etika Sosial ....................................................................
B. Pembagian Sisitem Etika Sosial ..................................................................
1. Sistem Etika Sosial dalam Pancasila .....................................................
2. Sistem Etika Sosial dan Budaya ...........................................................
3. Sistem Etika Sosial dan Agama .............................................................
C. Pengaruh Sistem Etika Sosial Di Indonesia .................................................

BAB III PENUTUP ..............................................................................................

A. Kesimpulan ................................................................................................
B. Saran ..........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ......................................................... ..................................


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Sistem etika sosial di indonesia merupakan bagian dari integraldari kehidupan masyarakat
yang kaya akan keberagaman budaya, agama, dan tradisi. Etika sosial mengacu pada
seperangkat norma, nilai, dan prinsip yang mengatur interaksi antar individu dalam
masyarakat. Di Indonesia, sistem etika sosial memiliki akar yang dalam dan kuat
mencerminkan pluralistik yang unik dari negara ini.
Masyarakat indonesia dikenal dengam semangat gontong royong, toleransi, dan sikap
hormat terhadap sesama. Hal ini tercermin dalam budaya masyarakat yang cenderung
bersikap ramah dan peduli terhadap kepentingan bersama. Selain itu, agama-agama yang
dianut oleh berbagai kelompok di Indonesia seperti Islam, Kristen, Buddha, Hindu dan
kepercayaan-kepercayaan tradisonal juga memainkan peran penting dalam membentuk
etika sosial.
Namun, dalam konteks globalisasi dan perubahan sosial yang cepat, sistem etika sosial
diindonesia juga menghadapi tantangan. Modernisasi dan teknologi membawa perubahan
dalam nilai-nilai dan perilaku masyarakat. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam
tentang sistem etika sosial diindonesia menjadi sangat penting untuk mempertahankan
keberagaman, toleransi, dan harmoni dalam masyarakat.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari sistem etika sosial di indonesia?
2. Apa saja pembagian dari sistem etika sosial diindonesia?
3. Bagaimana pengaruh sistem etika sosial diindonesia?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sistem etika sosial itu apa
2. Untuk mengetahui pembagian sistem etika sosial yang ada diindonesia
3. Untuk mengetahui pengaruh sisitem etika sosial diindonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Etika Sosial
Sistem etika sosial merujuk pada seperangkat nilai, norma, prinsip, dan aturan yang
mengatur perilaku dan interaksi sosial dalam masyarakat. Ini mencakup pandangan-
pandangan tentang apa yang dianggap baik atau buruk, adil atau tidak adil, serta bagaimana
individu dan kelompok seharusnya berperilaku dan berinteraksi satu sama lain dalam
lingkungan sosial. Sistem etika sosial membentuk landasan moral dan etika yang memandu
tindakan dan keputusan dalam berbagai konteks sosial.
Sistem etika sosial dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti budaya, agama, sejarah,
nilai-nilai, hukum, dan norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat tertentu. Ini
membentuk kerangka kerja yang membantu individu dan kelompok dalam mengenali dan
mengevaluasi tindakan mereka, serta dalam memahami konsekuensi etis dari tindakan
tersebut dalam konteks sosial.
Dalam berbagai masyarakat, sistem etika sosial dapat berbeda-beda, dan sering kali ada
perbedaan nilai-nilai etika antara satu kelompok atau budaya dengan yang lain. Meskipun
ada variasi, sistem etika sosial adalah penting dalam menjaga kohesi sosial, membentuk
norma-norma perilaku, dan mempromosikan nilai-nilai yang dianggap penting dalam
masyarakat tertentu. Etika sosial membantu membentuk landasan moral yang
memungkinkan masyarakat untuk berfungsi dengan cara yang harmonis dan sesuai dengan
nilai-nilai yang mereka anut.

B. Pembagian Etika Sosial Di Indonesia


1. Sistem Etika Sosial Dalam Pancasila
Pengertian Pancasila menurut Ir.Soekarno Pancasila adalah kekokohan masyarakat
Indonesia dari nenek moyang turun kepada anak cucu lamanya tertanamgagu oleh
kultur barat. Dengan begitu, Pancasila bukan hanya menjadi prinsip negara, akan tetapi
menjadipemikiran bagi bangsa Indonesia. Sedangkan Muhammad Yamin menyebutkan
Pancasila bersumber dari kata “Panca” yang berarti lima sedangkan “Sila” yang berarti
dasar, dominasiperilaku yang fundamental dan benar. Dengan begitu Pancasila ialah
lima dasar yang menyimpan panduan serta pengaturan mengenai budi pekerti yang
fundamental dan benar. Dari pernyataan yang telah dijelaskan maka dapat disimpulkan
bahwa Pancasila adalah pengantar falsafah bangsa Indonesia. Selain itu Pancasila
sebagai pedoman kaidah petunjukperilaku yang baik dan pemersatu pengetahuan hidup
bangsa Indonesia. Selain itu Pancasila sebagai sistem etika harus dipatuhi oleh seluruh
rakyat Indonesia.
Sistem merupakan makna kepaduan yang mencakup materi serta benda yang
dipertemukan untuk memudahkan aliran berita dan elemen untuk sampai suatu tujuan.
Sistem nilai pada Pancasila merupakan suatu kepaduan nilai yang terdapat pada
Pancasila yang silih bertautanantara yang lainnya, tidak dapat dibedakan ataupun
dibedakan tempatlantaran saling bertautan antara yang lainnya.
Menurut Emmi Kholilah Harahap (2018) Etika baru saja menjadi bidang bila
kesempatan bermoral yaitu prinsip dan nilai tentang yang dianggap benar serta salah
yang masuk baru saja dalam diri manusia dan sering kali tanpa diketahui oleh manusia
telah menjadi acuanpemikiran bagi suatu penelitian terstruktur dan lengkap.
Pemaparan Pancasila sebagai sistem etika menurut Sri Soeprapto (2013) Etika
Pancasila ialah Etika keunggulan yang tersusun dari nilai, asas, dan keutamaan budi
pekerti bagi warga negara. Nilai sila ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, dan
kerakyatan, serta keadilan terwujud oleh pembelajaran dari keterangan sepanjang
sejarah kebangsaan Indonesia yang Panjang ini.
a. Pancasila Sebagai Dasar Etika Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara
Seperti telah dijelaskan diatas nilai sila Pancasila ialah suatu metode nilai, maka
disini setiap sila memiliki nilai namun sila tersebut berkaitan, bertautan dan
terhubung dengan nilai yang lainnya serta memiliki kedudukan yang sama.
Menurut Christian Siregar (2014) Pancasila sebenarmya
sebagaifondasibersama bagi setiap komponen untuk menjadi bagian dari
masyarakat Indonesia untuk beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari, baik
secara pribadi ataupun bersosial.Oleh karena itu pada kaitannya menggunakan
nilai etika ini lah yang tercantum pada pancasila adalah sekumpulan bidang
yang di angkat berdasarkan prinsip nilai kehidupan dan berkembang dalam
masyarakat.
Jika ada peraturan per undang- undangan tidak di fondasi menggunakan suatu
kebiasaan yang utama pada perwujudan dan penyelenggaraan negara, dengan
begitu tentu saja hokum tidak akan sampai pada suatu kesamarataan bagi
keberlangsungan kehidupan kemanusian. Sehingga bisa saja peraturan ini
diterapkan oleh negeri lain yang barang kali lambangnya bukan Pancasila tetapi
nama lain. Maka dapat disimpulkan jika suatu Negara tersebut memanfaatkan
prinsip dan asas yang berisibahwa negara dengan berketuhanan,
berkemanusiaan, berpersatuan, dan berkerakyatan, serta berkeadilan, demikian
negeri tersebut pada dasarnya memanfaatkan dasar filsafat dari nilai sila
Pancasila.
Berikut ini penjabaran mengenai etika Pancasila (Soeprapto, 2013) :
a) Etika pancasila merupakan etika keutamaan yang komposisinya bersumber
dari nilai-nilai moral bangsa Indonesia, karena etika keutamaan mengutamakan
moralitas yang ada pada setiap masyarakat. Dalam hal ini ketulusan dan kasih
perilaku baik yang yang diutamakan adalah rasa kesetiaan, kejujuran,
ketulusan. Etika kebajikan mengasumsikan bahwa seseorang yang bermoral
melakukan tindakan atau merupakan bentuk pembelajaran atau pengalaman
nyata yang telah ia miliki selama hidupnya.
b) Etika Pancasila adalah etika teleologis yang menjadikan Pancasila sebagai
pedoman bagi setiap masyarakat di Indonesia untuk mencapai segala tujuan dan
cita-cita. Bahkan di zaman yang semakin menuntut seperti saat ini.
Untukmencapai segala tujuan dan cita-cita dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, perlu pendalaman pemahaman tentang sistem nilai Pancasila, agar
setiap tindakan tidak menyimpang dari ideologi negara.

b. Urgensi Pncasila Sebagai Sistem Etika


Nilai-nilai dari masing- masing dogma Pancasila dituangkan ke dalam aturan
bagi generasi muda, membimbing mereka untuk terus mengembangkan
pemikiran intelektualnya. Namun, kini banyak permasalahan yang sudah lama
mengakar diIndonesia, seperti:
1) Banyak kasus penggelapan di Indonesia yang umum terjadi dan akibatnya
dapat menghancurkan mata pencaharian warga.
2) Masih adanya aksi terorisme atau aksi terorisme dengan menggunakan
simbol-simbol keimanan untuk menghalangi semangat toleransi antar agama,
budaya dan kelompok kehidupan yang mengancam disintegrasi bangsa dan
kesatuan.
3) Berbagai pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) terus terjadi dalam
kehidupan bangsa.
4) Kesenjangan di antara kelompok sosial kaya dan miskin masih menjadi ciri
kehidupan warga negara Indonesia, sehingga tidak memiliki hak yang sama.
5) Ketidakadilan hukum yang masih ada di pengadilan Indonesia, masih ada
hukum yang tidak berimbang dan kadang- kadang diperiksa posisinya dan ada
kesenjangan antara si kaya dan si miskin.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa hal di atas menunjukkan pentingnya
peranan Pancasila dan kedudukan Pancasila sebagai suatu sistem etik, karena
Pancasila merupakan arah atau asas utama agar warga negara dapat secara
harmonis melaksanakan kegiatan sesuai dengan nilai nilai Pancasila. Etika
Pancasila sangat dinantikan karena berpedoman pada nilai- nilai moral yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Namun mencermatinya, masyarakat Indonesia diharapkan dapat
melakukan pemeriksaan nilai-nilai moral secara kritis dan rasional dalam
kebiasaan sehari-hari, agar tidak terjebak pada cara pandang mistis.

2. Sistem Etika Sosial Dan Budaya


Etika ini bertolak dari rasa kemanusiaan yang mendalam dengan menampilkan
kembali sikap jujur, saling peduli, saling memahami, saling menghargai,saling
mencintai, dan tolong menolong di antara sesama manusia dan anak bangsa. Senafas
dengan itu juga menghidupkan kembali budaya malu, yakni malu berbuat kesalahan
dan semua yang bertentangan dengan moral agama dan nilai-nilai luhur budaya bangsa.
Untukitu, perlu dihidupkan kembali budaya keteladanan yang harus dimulai dan
diperlihatkan contohnya oleh para pemimpin pada setiap tingkat dan lapisan
masyarakat. Etika sosial dan budaya telah menjadi nilai-nilai luhur budaya bangsa
indonesia sejak dahulu yang tercermin pada Pancasila yang menjadi pedoman hidup
bangsa indonesia. Yang setiap hari berusaha di implementasikan dalam kehidupan
sehari-hari. Bangsa Indonesia juga dikenal sebagai bangsa yang ramah serta
menjunjung tinggi dan melestarikan nilai- nilai budaya yang dimilikinya.Hal ini
merupakan bukti bahwa nilai etika sosial dan budaya telah menjadi nilai-nilai luhur
budaya Indonesia. Dengan adanya sikap jujur , saling peduli, saling memahami , saling
menghargai , saling tolong-menolong diantara sesama manusia dan anak bangsa . Dan
dengan adanya budaya “malu”, yakni malu berbuat kesalahan dan semua yang
bertentangan dengan moral agama dan norma-norma yang berlaku di masyarakat
Sehingga tercipta masyarakat madani yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika sosial
dan budaya dalam kehidupan sehari-hari.
Etika sosial dan budaya harus ditanamkan kepada setiap jiwa-jiwa warga negara
bangsa Indonesia baik yang muda maupun yang tua agar mereka memiliki sikap jujur,
saling peduli ,saling memahami , saling menghargai , saling menghormati , saling
mencintai dan saling tolong-menoolong antar sesamanya dan menumbuhkan kembali
rasa malu jika berbuat salah . Jika penanaman nilai etika sosial dan budaya berhasil
maka Indonesia akan menjadi negara yang bebas dari deskriminasi antar ras , suku ,dan
tidak akan ada korupsi, kolusi dan nepotisme yang merajalela seperti sekarang ini
karena mereka pelaku-pelaku KKN mempunyai rasa malu untuk melakukan tindakan
yang tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia . Kesadaran itu mereka
peroleh karena adanya etika sosial dan budaya yang tertanam di jiwa mereka.
Penanaman nilai etika sosial dan budaya juga dimaksudkan agar tercipta masyarakat
yang memiliki etika sosial yang baik ( menjunjung norma , hukum , dan nilai-nilai
kesopanan yang berlaku dalam masyarakat) dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur
budaya bangsanya serta melastarikan budaya-budaya bangsa agar tercipta masyarakat
yang memiliki jati diri sehingga identitasnya sebagai bangsa Indonesia yang memiliki
etika sosial dan budaya tercermin dalam diri setiap warga negara. Etika sosial di lain
hal membahas kewajiban serta norma-norma sosial yang seharusnya dipatuhi dalam
hubungan sesama manusia, masyarakat, bangsa dan negara. Etika sosial meliputi
cabang-cabang etika yang lebih khusus lagi seperti etika keluarga, etika profesi, etika
bisnis, etika lingkungan, etika pendidikan, etika kedokteran, etika jurnalistik, etika
seksual dan etika politik. Etika politik sebagai cabang dari etika sosial dengan demikian
membahas kewajiban dan norma-norma dalam kehidupan politik, yaitu bagaimana
seseorang dalam suatu masyarakat kenegaraan ( yang menganut system politik tertentu)
berhubungan secara politik dengan orang atau kelompok masyarakat lain. Dalam
melaksanakan hubungan politik itu seseorang harus mengetahui dan memahami
norma-norma dan kewajiban-kewajiban yang harus dipatuhi.Dan pancasila memegang
peranan dalam perwujudan sebuah sistem etika yang baik di negara ini. Disetiap saat
dan dimana saja kita berada kita diwajibkan untuk beretika disetiap tingkah laku kita.
Seperti tercantum di sila ke dua “ kemanusian yang adil dan beadab” tidak dapat
dipungkiri bahwa kehadiran pancasila dalam membangun etika bangsa ini sangat
berandil besar, Setiap sila pada dasarnya merupakan azas dan fungsi sendiri-sendiri,
namun secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang sistematik. Pancasila adalah
suatu kesatuan yang majemuk tunggal, setiap sila tidak dapat berdiri sendiri terlepas
dari sila lainnya, diantara sila satu dan lainnya tidak saling bertentangan.Inti dan isi
Pancasila adalah manusia monopluralis yang memiliki unsur-unsur susunan kodrat
(jasmani-rohani), sifat kodrat (individu-makhluk sosial), kedudukan kodrat sebagai
pribadi berdiri sendiri, yaitu makhluk Tuhan Yang Maha Esa.Unsur-unsur hakekat
manusia merupakan suatu kesatuan yang bersifat organis dan harmonis dan setiap unsur
memiliki fungsi masing-masing namun saling berhubungan. Pancasila merupakan
penjelmaan hakekat manusia monopluralis sebagai kesatuan organis. Dalam
pembentukan sistem etika dikenal namanya nilai, norma dan moral. Mari kita
membahas pengertian tiap-tiapnya, dan hubungan antaranya. Hubungan nilai, norma
dan nilai moral , norma dan moral langsung maupun tidak langsung memiliki hubungan
yang cukup erat, karena masing-masing akan menentukan etika bangsa ini. Hubungan
antarnya dapat diringkas sebagai berikut :
a. Nilai: kualitas dari suatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia (lahir dan ).
Nilai bersifat abstrak hanya dapat dipahami, dipikirkan, dimengerti dan dihayati
oleh manusia;- Nilai berkaitan dengan harapan, cita-cita, keinginan, dan segala
sesuatu pertimbangan batiniah manusia- Nilai dapat bersifat subyektif bila
diberikan olehs ubyek, dan bersifat obyektif bila melekat pada sesuatu yang
terlepasd arti penilaian manusia.
b. Norma : wujud konkrit dari nilai, yang menuntun sikap dan tingkah laku
manusia. Norma hokum merupakan norma yang paling kuat keberlakuannya
karena dapat dipaksakan oleh suatu kekuasaan eksternal, misalnya penguasa
atau penegak hukum
c. Nilai dan norma senantiasa berkaitan dengan moral dan etika. Makna moral
yang terkandung dalam kepribadian seseorang akan tercermin pada sikap dan -
tingkah lakunya. Norma menjadi penuntun sikap dan tingkah laku manusia.
Moral dan etika sangat erat hubungannya. Etika adalah ilmu pengetahuan yang
membahas tentang prinsip-prinsip moralitas. Pada hakikatnya segala sesuatu itu
bernilai, hanya nilai macam apa yang ada serta bagaimana hubungan nilai
tersebut dengan manusia. Banyak usaha untuk menggolong-golongkan nilai
tersebut dan penggolongan tersebut amat beranekaragam, tergantung pada
sudut pandang dalam rangka penggolongan tersebut. Notonagoro membagi
nilai menjadi tiga maacam, yaitu:1) Nilai material, yaitu segala sesuatu yang
berguna bagi kehidupan jasmani manusia, atau kebutuhan material ragawi
manusia.2) Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk
dapat mengadakan kegiatan atau aktivitas.3) Nilai kerokhanian, yaitu segala
sesuatu yang berguna bagi rohanimanusia nilai kerohanian ini dapat dibedakan
atas empat macam yaitu :a) Nilai kebenaranb) Nilai keindahanc) Nilai
kebaikan) Nilai religius.

3. Sistem Etika Sosial Dalam Agama


Manusia merupakan salah satu makhluk hidup yang sudah ribuan abad lamanya
menghuni bumi. Dalam prosesnya, pembinaan kepribadian manusia dipengaruhi oleh
lingkungan dan didukung oleh faktor pembawaan manusia sejak lahir. Terkait dengan
itu, manusia sebagai makhluk sosial, tidaklah terlepas dari nilainilai kehidupan sosial.
Oleh karena nilai akan selalu muncul apabila manusia mengadakan hubungan sosial
atau bermasyarakat dengan manusia lain. Dalam pandangan sosial, etika dan agama
merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Etika berasal dari
bahasa Yunani ethikos, ethos (adat, kebiasaan, praktek). Artinya sebuah pranata
perilaku seseorang atau sekelompok orang yang tersusun dari sebuah sistem nilai atau
norma yang diambil dari gejala-gejala alamiah masyarakat atau kelompok tersebut.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika dirumuskan dalam tiga arti, yaitu:
pertama, Ilmu tentang apa yang baik dan buruk dan tentang hak dan kewajiban moral
(akhlak). Kedua, kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak. Ketiga, Nilai
mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat. Berdasarkan
pemahaman di atas, etika merupakan ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan buruk
dengan melihat pada amal perbuatan manusia, sejauh yang dapat diketahui oleh akal
pikiran dan hati nurani manusia.
Agama merupakan suatu realitas yang eksis di kalangan masyarakat, sejak dulu ketika
manusia masih berada dalam fase primitif, agama sudah dikenal oleh mereka.
Meskipun hanya dalam taraf yang sangat sederhana sesuai dengan tingkat
kesederhanaan masyarakat waktu itu. Dari masyarakat yang paling sederhana sampai
kepada tingkat masyarakat yang modern, agama tetap dikenal dan dianut dengan variasi
yang berbeda. Dengan demikian agama tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia,
kapan dan dimanapun. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
agama adalah kebiasaan atau tingkah laku manusia yang didasarkan pada jalan
peraturan atau hukum Tuhan yang telah ditetapkan oleh Allah. Dengan demikian, relasi
antara etika dengan agama sangat erat kaitannya yakni adanya saling isi mengisi dan
tunjang menunjang antara satu dengan yang lainnya. Keduanya terdapat persamaan
dasar, yakni sama-sama menyelidiki dan menentukan ukuran baik dan buruk dengan
melihat pada amal perbuatan manusia. Etika mengajarkan nilai baik dan buruk kepada
manusia berdasarkan akal pikiran dan hati nurani. Sedangkan agama mengajarkan nilai
baik dan buruk kepada manusia berdasarkan wahyu (kitab suci) yang kebenarannya
absolut (mutlak) dan dapat diuji dengan akal pikiran.
a. Fungsi Etika Sosial dan Agama dalam kehidupan
Berbicara masalah etika dan agama tidak terlepas dari masalah kehidupan manusia
itu sendiri. Olehnya itu, etika dan agama menjadi suatu kebutuhan hidup yang memiliki
fungsi.
Etika adalah sebuah tatanan perilaku berdasarkan suatu sistem tata nilai
suatumasyarakat tertentu yang berfungsi mengajarkan dan menuntun manusia kepada
tingkah laku yang baik dan menjauhkan diri dari tingkah laku yang buruk, etika
mengatur dan mengarahkan citra manusia kejenjang akhlak yang luhur dan meluruskan
perbuatan manusia. Etika menuntut orang agar bersikap rasional terhadap semua
norma. Sehingga etika akhirnya membantu manusia menjadi lebih otonom. Etika
dibutuhkan sebagai pengantar pemikiran kritis yang dapat membedakan antara yang
sah dan tidak sah, apa yang benar dan apa yang tidak benar. Etika memberi
kemungkinan kepada kita untuk mengambil sikap sendiri serta ikut menentukan arah
perkembangan masyarakat. Sedangkan agama yang kebenarannya absolut (mutlak)
berfungsi sebagai petunjuk, pegangan serta pedoman hidup bagi manusia dalam
menempuh kehidupannya dengan harapan penuh keamanan, kedamaian, sejahtera lahir
dan batin.
Agama sebagai sistem kepercayaan, agama sebagai suatu sistem ibadah, agama
sebagai sistem kemasyarakatan. Agama merupakan kekuatan yang pokok dalam
perkembangan umat manusia. Agama sebagai kontrol moral. Sebagai contoh dalam
kehidupan modern yang serba pragmatis dan rasional, manusia menjadi lebih gampang
kehilangan keseimbangan, mudah kalap dan brutal serta terjangkiti berbagai penyakit
kejiwaan. Akhirnya manusia hidup dalam kehampaan nilai dan makna. Ketika itu
agama hadir untuk memberikan makna. Ibarat orang tengah kepanasan ditengah
Padang Sahara. Agama berfungsi sebagai pelindung yang memberikan keteduhan dan
kesejukan, serta memiliki ketentraman hidup. Dengan demikian, ajaran agama
mencakup berbagai dimensi kehidupan manusia (multi dimensional) senantiasa dapat
menyesuaikan diri dengan perkembangan dan tidak pernah mengenal istlah ketinggalan
zaman (out of date).
Kedua fungsi tersebut tetap berlaku dan dibutuhkan dalam kehidupan sosial. Etika
mendukung keberadaan agama, dimana etika sanggup membantu manusia dalam
menggunakan akal pikiran untuk memecahkan masalah. Etika mendasarkan diri pada
argumentasi rasional sedangkan agama mendasarkan pada wahyu Tuhan. Dalam agama
ada etika dan sebaliknya. Agama merupakan salah satu norma dalam etika.
Berdasarkan kedua fungsi tersebut di atas, manusia dapat meningkatkan dan
mengembangkan dirinya menjadi manusia yang memiliki yang peradaban yang tinggi.

C. Pengaruh Sistem Etika Sosial Di Indonesia


Sistem etika sosial di Indonesia memiliki pengaruh yang mencolok pada seluruh aspek
kehidupan masyarakat. Berikut adalah deskripsi lebih rinci tentang pengaruhnya:
1. Kedalaman Nilai-Nilai Moral
Etika sosial di Indonesia mencerminkan nilai-nilai moral yang kuat. Solidaritas,
kejujuran, kerendahan hati, dan tolong-menolong adalah nilai-nilai inti yang
membimbing perilaku sehari-hari masyarakat Indonesia
2. Gotong Royong dan Kebersamaan
Prinsip gotong royong, di mana masyarakat bekerja sama untuk mencapai tujuan
bersama, sangat mewarnai kehidupan sosial Indonesia. Hal ini terlihat dalam kegiatan
seperti gotong royong bersama-sama membangun infrastruktur desa atau membantu
tetangga yang membutuhkan.
3. Pengaruh Agama
Agama memiliki peran sentral dalam budaya dan etika sosial Indonesia. Nilai-nilai
agama, seperti kasih sayang, keadilan, dan ketaatan kepada perintah agama,
memengaruhi banyak aspek kehidupan, termasuk perilaku pribadi, upacara keagamaan,
dan adat istiadat.
4. Keselarasan Budaya dalam Keberagaman
Sistem etika sosial membantu menjaga keselarasan dalam masyarakat yang sangat
beragam budaya dan etnik. Ini menciptakan suasana harmoni antar kelompok yang
berbeda, mendorong toleransi, dan menghindari konflik.
5. Pengaruh dalam Politik dan Hukum
Nilai-nilai etika sosial juga memengaruhi sistem politik dan hukum di Indonesia.
Pancasila, yang menjadi dasar negara, mencerminkan prinsip-prinsip etika sosial yang
menjadi panduan bagi pemerintah dalam mengambil keputusan dan merumuskan
kebijakan.
Jadi, pengaruh sistem etika sosial di Indonesia adalah bahwa sistem ini memiliki
peran yang signifikan dalam membentuk budaya, norma perilaku, dan nilai-nilai yang
mendalam dalam masyarakat. Nilai-nilai seperti gotong royong, kerendahan hati,
kemanusiaan, dan keadilan sosial adalah inti dari sistem etika sosial Indonesia. Sistem
etika sosial juga mencerminkan keanekaragaman budaya dan agama di Indonesia, yang
berperan dalam memelihara harmoni dan kerukunan antar kelompok yang berbeda.
Agama memegang peran penting dalam membimbing nilai-nilai moral, dan Pancasila
sebagai dasar negara mencerminkan prinsip-prinsip etika sosial yang menjadi pedoman
dalam politik dan hukum. Selain itu, sistem etika sosial di Indonesia mendorong
tanggung jawab sosial, keselarasan budaya, dan kebersamaan dalam mencapai tujuan
bersama. Dalam keseluruhan, pengaruh sistem etika sosial di Indonesia adalah
fundamental dalam membentuk identitas dan karakter masyarakat Indonesia yang unik.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengertian Sistem Etika Sosial Sistem etika sosial merujuk pada seperangkat nilai, norma,
prinsip, dan aturan yang mengatur perilaku dan interaksi sosial dalam masyarakat. Sistem etika
sosial membentuk landasan moral dan etika yang memandu tindakan dan keputusan dalam
berbagai konteks sosial. Etika sosial membantu membentuk landasan moral yang memungkinkan
masyarakat untuk berfungsi dengan cara yang harmonis dan sesuai dengan nilai-nilai yang mereka
anut. Sistem nilai pada Pancasila merupakan suatu kepaduan nilai yang terdapat pada Pancasila
yang silih bertautanantara yang lainnya, tidak dapat dibedakan ataupun dibedakan tempatlantaran
saling bertautan antara yang lainnya.

Sistem Etika Sosial Dan Budaya Etika ini bertolak dari rasa kemanusiaan yang mendalam
dengan menampilkan kembali sikap jujur, saling peduli, saling memahami, saling
menghargai,saling mencintai, dan tolong menolong di antara sesame manusia dan anak bangsa.
Bangsa Indonesia juga dikenal sebagai bangsa yang ramah serta menjunjung tinggi dan
melestarikan nilai- nilai budaya yang dimilikinya. Hal ini merupakan bukti bahwa nilai etika sosial
dan budaya telah menjadi nilai-nilai luhur budaya Indonesia. Etika sosial dan budaya harus
ditanamkan kepada setiap jiwa-jiwa warga negara bangsa Indonesia baik yang muda maupun yang
tua agar mereka memiliki sikap jujur, saling peduli ,saling memahami , saling menghargai , saling
menghormati , saling mencintai dan saling tolong-menoolong antar sesamanya dan menumbuhkan
kembali rasa malu jika berbuat salah .

Penanaman nilai etika sosial dan budaya juga dimaksudkan agar tercipta masyarakat yang
memiliki etika sosial yang baik ( menjunjung norma , hukum , dan nilai-nilai kesopanan yang
berlaku dalam masyarakat) dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur budaya bangsanya serta
melastarikan budaya-budaya bangsa agar tercipta masyarakat yang memiliki jati diri sehingga
identitasnya sebagai bangsa Indonesia yang memiliki etika sosial dan budaya tercermin dalam diri
setiap warga negara. Etika adalah sebuah tatanan perilaku berdasarkan suatu sistem tata nilai suatu
masyarakat tertentu yang berfungsi mengajarkan dan menuntun manusia kepada tingkah laku yang
baik dan menjauhkan diri dari tingkah laku yang buruk, etika mengatur dan mengarahkan citra
manusia kejenjang akhlak yang luhur dan meluruskan perbuatan manusia. Etika dibutuhkan
sebagai pengantar pemikiran kritis yang dapat membedakan antara yang sah dan tidak sah, apa
yang benar dan apa yang tidak benar. Agama memegang peran penting dalam membimbing nilai-
nilai moral, dan Pancasila sebagai dasar negara mencerminkan prinsip-prinsip etika sosial yang
menjadi pedoman dalam politik dan hukum. Jadi, pengaruh sistem etika sosial di Indonesia adalah
bahwa sistem ini memiliki peran yang signifikan dalam membentuk budaya, norma perilaku, dan
nilai-nilai yang mendalam dalam masyarakat. Sistem etika sosial juga mencerminkan
keanekaragaman budaya dan agama di Indonesia, yang berperan dalam memelihara harmoni dan
kerukunan antar kelompok yang berbeda.

B. Saran

Etika sosial harus mencakup pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai budaya lokal di
Indonesia. Ini termasuk konsep-konsep seperti gotong royong, kearifan lokal, dan adat istiadat
yang berbeda di setiap daerah. Selain itu juga, Agama memiliki peran penting dalam etika sosial
di Indonesia. Bagaimana agama-agama yang ada di Indonesia memengaruhi nilai-nilai dan
tindakan sosial masyarakat. Penting juga untuk menekankan nilai toleransi dan keragaman dalam
masyarakat Indonesia. Etika sosial harus mendorong mahasiswa untuk menghormati perbedaan
budaya, agama, dan pandangan dalam interaksi sosial mereka.
DAFTAR PUSTAKA

Amri, S. R. (2018). Pancasila Sebagai Sistem Etika. Voice of Midwifery 8(01), 760-768.

HUBUNGAN ETIKA DAN AGAMA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL - Neliti


https://media.neliti.com/media/publications/231177-hubungan-etika-dan-agama-dalam-
kehidupan-b0d43e84.pdf

https://www.academia.edu/24312839/Sistem_Etika_Sosial_Dan_Budaya_Dalam_Kehidupan_Se
hari_Hari

Universitas Gunadharma. Pancasila sebagai Sistem Etika.


http://wartawarga. guna darma.ac.id/ 2010/04/pancasila-sebagai-sistem- etika/ ,
diakses tanggal 12 November 2023, pukul 17.00 WITA
Jurnal Universitas Negeri Malang. Pembelajaran Nilai, Norma,dan Moral dalam
PPKn .http://journal.um.ac.id/index.php/ppkn/article/view/1716 , diakses pada tanggal 12
November 2023, Pukul 17.00 WITA

Anda mungkin juga menyukai