Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkah dan rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pentingnya Ajaran Susila Dalam
Agama Hindu” dengan tepat waktu dan sesuai dengan petunjuk yang diberikan.
Adapun selama pembuatan makalah ini kami dibantu oleh beberapa sumber, yang
dimana salah satunya kami mengambil sumber dari beberapa jurnal di internet.
Selanjutnya tujuan penyusunan serta penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari Bapak, Dr.I Gede Rai Parsua,S.Ag,M.Ag. Pada mata kuliah susila. Selain
itu, tugas ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Bagaimana
pentingnya ajaran susila dalam agama hindu” bagi para pembaca dan penulis.
Kami menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Oleh
karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada
dosen pengampu yang telah menyempatkan diri membaca dan memberi penilaian
kepada makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...……………………………………………………………...i
DAFTAR ISI………...……………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN…………………..………………………………………..1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………….1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………....2
1.3 Tujuan……………………………………………………………………………..2
1.4 Manfaat……………………………………………………………………………2
BAB II PEMBAHASAN………………..…………………………………………...3
2.1 Pengertian Susila………………………………………………………………….3
2.2 Pentingnya ajaran Susila dalam agama hindu…………………………………….4
2.3 Ajaran Susila yang bertentangan dengan agama hindu…………………………...5
2.4 Contoh penerapan Susila dalam kehidupan sehari – hari…………………………6
BAB III PENUTUP……………..…………………………………………………...7
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………..7
3.2 Saran………………………………………………………………………………7
DAFTAR PUSTAKA………………..………………………………………………8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Ajaran agama Hindu dapat dibagi menjadi tiga bagian yang dikenal dengan tiga
kerangka dasar, di mana bagian yang satu dengan lainnya saling mengisi, dan
satu kesatuan yang bulat, sehingga dapat dihayati, dan diamalkan untuk mencapai
tujuan yang disebut Moksa. Tiga kerangka dasarnya, yaitu: (1) tattwa, (2) susila,
dan (3) upacara. Ketiganya secara sistematik merupakan satu kesatuan yang
saling memberi fungsi atas sistem agama Hindu secara keseluruhan. Tattwa
merupakan inti ajaran Agama, sedangkan susila sebagai pelaksana ajaran dalam
kehidupan masyarakat sehari-hari. Dan upacara adalah serangkaian kegiatan
yang dilakukan untuk melaksanakan yajna. Terkait dengan Susila atau etika,
disini diperlukan sifat pengendalian diri dalam bersikap. Dalam agama Hindu
permasalahan moralitas (etika) menjadi ruang lingkup ajaran susila, yang berasal
dari dua suku kata, su yang berarti baik, dan sila berarti kebiasaan atau tingkah
laku perbuatan manusia yang baik. Dalam hal ini maka etika dalam agama Hindu
dikatakan sebagai ilmu yang mempelajari tata nilai, tentang baik dan buruknya
suatu perbuatan manusia, mengenai apa yang harus dikerjakan dan apa yang
harus ditinggalkan, sehingga dengan demikian akan tercipta kehidupan yang
rukun dan damai dalam kehidupan manusia. Pada dasarnya etika merupakan rasa
cinta kasih, rasa kasih sayang, dimana seseorang yang menjalani dan
melaksanakan etika itu karena ia mencintai dirinya sendiri dan menghargai orang
lain. Etika menjadikan kehidupan masyarakat menjadi harmonis,karena saling
menjunjung tinggi rasa saling menghargai antar sesama dan saling tolong
menolong.
1

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apakah pengertian dari Susila?
2. Bagaimanakah pentingnya ajaran susila dalam agama hindu?
3. Adakah contoh ajaran susila yang bertentangan dengan agama hindu?
4. Apakah contoh penerapan ajaran susila dalam kehidupan sehari – hari?

1.3 TUJUAN
1. Mengetahui pengertian dari Susila
2. Mengetahui pentingnya ajaran susila dalam agama hindu
3. Mengetahui contoh ajaran susila yang bertentangan dengan agama hindu
4. Mengetahui contoh penerapan ajaran susila dalam kehidupan sehari – hari

1.4. MANFAAT

1. Bagi Penulis
Makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dalam mengembangkan ilmu
pengetauhan yang dimiliki khususnya mengenai Pentingnya Ajaran Susila
Dalam Agama Hindu.
2. Bagi Pembaca
Makalah ini dapat dijadikan sarana menambah pengetauhan dan sebagai
pedoman untuk memperluas wawasan dari materi kami ini
2

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN SUSILA


Kata Susila berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua suku kata: "Su"
dan"Sila". "Su" berarti baik, indah, harmonis. "Sila" berarti perilaku, tata laku. Jadi
Susila adalah tingkah laku manusia yang baik terpancar sebagai cermin obyektif
kalbunya dalam mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Pengertian Susila
menurut pandangan agama Hindu adalah tingkah laku hubungan timbal balik yang
selaras dan harmonis antara sesama manusia dengan alam semesta (lingkungan) yang
berlandaskan atas korban suci (Yadnya), keikhlasan dan kasih sayang. Pola hubungan
tersebut adalah berprinsip pada ajaran tat twam asi (aku adalah kamu dan kamu
adalah aku ) mengandung makna bahwa hidup segala makhluk sama, menolong orang
lain berarti menolong diri sendiri, dan sebaliknya menyakiti orang lain berarti pula
menyakiti diri sendiri. Jiwa sosial demikian diresapi oleh sinar tuntunan kesucian
Tuhan dan sama sekali bukan atas dasar pamrih kebendaan. Perlu diketahui beberapa
aspek ajaran susila sebagai upaya penerapannya sehari- hari berikut diuraikan secara
lebih terperinci yaitu Perlu diketahui beberapa aspek ajaran susila sebagai upaya
penerapannya sehari- hari berikut diuraikan secara lebih terperinci yaitu dalam ajaran
Tri Kaya Parisudha. Tri Kaya Parisudha adalah tiga jenis perbuatan yang merupakan
landasan ajaran kesucian hidupnya. Yang meliputi Berpikir yang benar (manacika) -
satya hrdaya - satunya pikiran. Berkata yang benar (wacika) - satya wacana - satunya
tutur. Berbuat yang benar (kayika) - satya laksana - satunya laku.
3

2.2 PENTINGNYA AJARAN SUSIILA DALAM AGAMA HINDU

Susila (etika) sangatlah penting dalam kehidupan. Dalam hal ini, maka susila dalam
agama Hindu dikatakan sebagai ilmu yang mempelajari tata nilai, tentang baik dan
buruknya suatu perbuatan manusia, mengenai apa yang harus dikerjakan dan apa
yang harus ditinggalkan, sehingga dengan demikian akan tercipta kehidupan yang
rukun dan damai dalam kehidupan manusia. Susila dalam ajaran Hindu pada
dasarnya merupakan rasa cinta kasih atau rasa kasih sayang, karena memandang
bahwa dalam diri setiap ciptaan ada sinar suci Tuhan yang bersemayam yang disebut
dengan atman. Maka dari itu hendaknya manusia harus saling menghormati,
menghargai, dan selalu bersatu atas rasa persaudaraan. Susila menjadikan kehidupan
masyarakat menjadi harmonis, karena saling menjunjung tinggi rasa saling
menghargai antar sesama dan saling tolong menolong. Dengan susila (etika) akan
membina masyarakat untuk menjadi anggota keluarga dan anggota masyarakat yang
baik, menjadi warga negara yang mulia. Pada Sloka Wrehaspati Tattwa No. 25 itu
dijelaskan bahwa, “Sila ngaranya mangrakascara rahayu”. Artinya, Sila/etika adalah
menjaga perilaku/kebiasaan agar tidak menyimpang dari norma-norma kebenaran dan
kebaikan.

Memaknai Susila (Etika) untuk Mencapai Keharmonisan

Setiap ajaran agama selalu menekankan tentang adanya etika yang baik dan tidak ada
satu ajaran agama yang mengajarkan tentang tata etika seperti kekerasan dan
kebencian terhadap pemeluk agama lain. Dalam hal ini selalu mengutamakan agar
selalu berpikir, berkata dan berbuat yang benar untuk mendapatkan kebahagiaan baik
secara jasmani maupun rohani.Untuk itu, etika ini sangatlah penting. Etika ini tidak
hanya berada di tataran pemahaman saja tetapi harusnya direalisasikan di setiap
kehidupan kita. Hendaknya kita harus selalu mengutamakan etika yang baik untuk
mencapai kehidupan yang harmonis. Untuk mencapai kehidupan yang harmonis
maka setiap manusia mesti harus membawa pikirannya untuk selalu menganggap
setiap manusia adalah sebagai saudara. Seperti yang dijelaskan dalam Maha Upanisad
6.72

“Ayam bandhurayam neti ganana laghuchetasam. Udaracharitanam tu vasudhaiva


kutumbakam”. Artinya: Pemikiran bahwa hanya dialah saudara saya, selain dia bukan
saudara saya hal itu adalah pemikiran dari orang yang berfikiran sempit. Bagi mereka
yang berwawasan luas atau orang yang mulia mengatakan bahwa seluruh dunia
adalah satu keluarga besar. Dari uraian Maha Upanisad di atas itu, sudah sangat jelas
kalau seluruh umat manusia ini adalah satu keluarga besar. Jadi tidak ada alasan
untuk saling menyakiti antar sesama. Untuk mencapai hal itulah manusia mesti harus
menjaga tata etika/prilaku dirinya agar tercapainya suatu keharmonisan dalam suatu
kehidupan.

2.3 AJARAN SUSILA YANG BERTENTANGAN DENGAN AGAMA HINDU

Terdapat beberapa hal yang bertentangan dengan ajaran susila seperti yang termasuk
kedalam Sapta Timira. Sapta Timira mengandung arti, tujuh hal yang dapat
mengakibatkan orang kehilangan kearifan kebijaksanaan dalam pikiran, kesantunan
dalam perkataan, dan keadilan dalam perbuatan yang wajib dihindari. Adapun tujuh
hal dalam Sapta Timira yang bertentangan dengan ajaran susila dan wajib untuk
dihindari adalah:

1. Surupa Timira, merupakan keindahan dan kerupawanan yang dapat membuat


orang mabuk pikiran, perkataan, dan perbuatan.
2. Dana Timira, Harta kekayaan membuat orang mabuk pikiran, perkataan, dan
perbuatan.
3. Guna Timira, Kepintaran atau kepandaian dapat membuat orang mabuk
pikiran, perkataan, dan perbuatan.
4. Kulina Timira, Keturunan, strata sosial, warna atau sering diartikan kasta
dapat membuat orang mabuk pikiran, perkataan, dan perbuatan.
5. Yowana Timira, Muda, remaja, kreatif, innovative, dan kebebasan yang tidak
terkendali maka akan dapat membuat mabuk pikiran, perkataan, dan
perbuatan.
6. Sura Timira, Hindari minuman keras, “narkoba” yang dapat mengakibatkan
mabuk pikiran, perkataan, dan perbuatan.

7. Kasuran Timira, Hindari keberanian, kekuatan, kesaktian, dan kewaskitaan


yang dapat membuat orang mabuk pikiran, perkataan, dan perbuatan.

2.4 CONTOH PENERAPAN AJARAN SUSILA DALAM KEHIDUPAN


SEHARI – HARI

1. Membantu orang lain yang mengalami kesulitan


2. Selalu menghormati dan menghargai orang di sekitar kita.
3. Berkata dan berperilaku jujur dalam lingkungan masyarakat.
4. Selalu bersikap sopan saat bertemu dengan orang yang dikenal atau orang
asing.
5. Menjunjung tata krama yang berlaku disetiap wilayah yang dikunjungi.
6. Tidak malu meminta maaf saat berbuat hal yang salah.
7. Membantu orang lain dengan suka rela tanpa pamrih.
8. Tidak mengambil barang milik orang lain tanpa izin.
9. Tidak memotong pembicaraan orang lain.
10. Menjaga kebersihan lingkungan.
11. Tidak menyebarkan berita bohong kepada banyak orang.
12. Tidak mengucap kata-kata kasar kepada orang lain.
13. Selalu berterima kasih saat menerima bantuan.
14. Memberikan contoh yang baik kepada orang yang lebih muda walau bukan
anggota keluarga.
15. Bersikap adil pada semua orang.

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Ajaran susila adalah ajaran tentang baik buruk perbuatan manusia dengan
berpedoman pada nilai-nilai agama Hindu. Dalam Bhagavadgita ditemukukan dasar-
dasar moralitas yang dalam bentuk pernyataan positif teridentifikasi melalui sifat-sifat
manusia yang mulia. Ajaran susila memberikan petunjuk, pertimbangan dan tuntunan
untuk berbuat dengan penuh tanggung jawab, karena pada dasarnya moral adalah
bagian dari kepribadian. Manusia yang bermoral adalah manusia yang dapat
memfungsikan ketiga potensi cipta, rasa, dan karsa secara baik. Perilaku bermoral
memegang peranan penting dalam kehidupan manusia dan menumbuhkan
ketentraman, kedamaian dan kesejahteraan antara manusia.

3.2 SARAN

Dalam pembuatan serta peyusunan makalah ini, kami sebagai penyusun menyadari
bahwa masih terdapat banyak kesalahan dalam pembuatan dan penyusunan makalaah
ini. Serta kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Adapun
nantinya kami sebagai penulis akan segera melakukan perbaikan dalam makalah ini
dengan menggunakan pedoman dari berbagai sumber dan kritik yang bisa
membangun dari penguji maupun pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.ejournal.iahntp.ac.id/index.php/satya-widya/article/download/21/21/

diakses pada tanggal 27 Oktober 2023

Kemenag. “Menumbuh kembangkan Perilaku Mulia Dalam

Kehidupan.” Https://Kemenag.go.id, 2023,

kemenag.go.id/nasional/menumbuhkembangkan-perilaku-mulia-dalam-

kehidupan-q3dbaw#:~:text=Susila%20(etika)%20dalam%20Ajaran%20Hindu,-

Umat%20Sedharma%20Yang&text=Maka%20dari%20itu%2C%20Susila

%20(etika)%20sangatlah%20penting%20dalam%20kehidupan.,-Dalam%20hal

%20ini. Accessed 27 Oct. 2023.

Kemenag. “Sapta Timira Dalam Etika Dan Tata Susila

Hindu.” Https://Kemenag.go.id, 2023, kemenag.go.id/hindu/sapta-timira-

dalam-etika-dan-tata-susila-hindu-lnix2a. Accessed 27 Oct. 2023.

‌Bobo, 2023, bobo.grid.id/read/083668906/15-contoh-norma-kesusilaan-di-

lingkungan-masyarakat-materi-ppkn?page=all#:~:text=Agar%20lebih
%20paham%2C%20berikut%20akan,yang%20perlu%20teman%2Dteman

%20ketahui.&text=2.%20Selalu%20menghormati%20dan

%20menghargai,berperilaku%20jujur%20dalam%20lingkungan

%20masyarakat.&text=4.%20Selalu%20bersikap%20sopan%20saat,yang

%20dikenal%20atau%20orang%20asing. Accessed 27 Oct. 2023.

Anda mungkin juga menyukai