Dosen pembimbing
DRS. I KETUT SEKEN, M.SI.
Disusun oleh :
Om swastyastu,
Puji syukur kami panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas
terselesaikannya makalah ini. Makalah ini berjudul "Manfaat Etika Hindu Dalam
Kehidupan Mahasiswa di Kampus STKIP". Tidak lupa kami ucapkan terima kasih
kepada dosen pengampu mata kuliah Etika yang membimbing kami dalam
pengerjaan tugas makalah ini.
Kami berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi kita semua. Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang
belum kami ketahui. Maka dari itu, kami mohon saran dan kritik dari teman-
teman maupun dosen. Demi tercapainya makalah yang sempurna.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.3 Tujuan.................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................... 3
ii
2.5.3 Contoh PengamalanPanca Satya............................................... 8
3.1 KESIMPULAN................................................................................... 16
3.1 SARAN................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, didapatkan beberapa rumusan masalah
diantaranya sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Etika Hindu?
2. Apa saja peranan Etika Hindu dalam kehidupan?
3. Apa itu Tri Kaya Parisuda, bagian-bagiannya dan manfaatnya?
4. Apa itu Tri Guna, bagian-bagiannya dan manfaatnya?
5. Apa itu Panca Yadnya, bagian-bagiannya dan manfaatnya?
6. Apa itu Sad Ripu, bagian-bagiannya dan manfaatnya?
7. Apa itu Sapta Timira, bagian-bagiannya dan manfaatnya?
1.3 Tujuan
Penulisan ini dilakukan untuk memenuhi beberapa tujuan, yaitu :
1. Mengetahui apa itu Etika Hindu.
2. Dapat memahami apa saja peranana Etika Hindu dlam kehidupan.
3. Dapat memahami apa itu Tri Kaya Parisuda, bagian-bagiannya dan
manfaatnya.
4. Dapat memahami apa itu Tri Guna, bagian-bagiannya dan
manfaatnya.
5. Dapat memahami apa itu Panca Yadnya, bagian bagiannya dan
manfaatnya.
6. Dapat memahami apa itu Sad Ripu, bagian-bagiannya dan
manfaatnya.
7. Dapat memahami apa itu Sapta Timira, bagian-bagiannya dan
manfaatnya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Etika agama Hindu pada dasarnya mengajarkan aturan tingkah laku yang
baik dan mulia. Dengan adanya pedomantersebut diharapkan seluruh umat hidup
dapat menjalani serta memahami secara baik dan benar.
Dalam agama Hindu etika dinamakan susila, berarti kebiasaan atau
tingkah laku perbuatan manusia yang baik. Susila merupakan kerangka dasar
Agama Hindu yang kedua setelah filsafat (Tattwa). Kata Susila terdiri dari dua
suku kata: "Su" dan "Sila". "Su" berarti baik, indah, harmonis. "Sila" berarti
perilaku, tata laku. Jadi Susila adalah tingkah laku manusia yang baik terpancar
sebagai cermin objektif kalbunya dalam mengadakan hubungan dengan
lingkungannya. Pengertian Susila menurut pandangan Agama Hindu adalah
tingkah laku hubungan timbal balik yang selaras dan harmonis antara sesama
manusia dengan alam semesta (lingkungan) yang berlandaskan atas korban suci
(Yadnya), keikhlasan, dan kasih sayang. Pola hubungan tersebut adalah berprinsip
pada ajaran Tat Twam Asi (Ia adalah engkau) mengandung makna bahwa hidup
segala makhluk sama, menolong orang lain berarti menolong diri sendiri, dan
sebaliknya menyakiti orang lain berarti pula menyakiti diri sendiri. Jiwa sosial
demikian diresapi oleh sinar tuntunan kesucian Tuhan dan sama sekali bukan atas
dasar pamrih kebendaan. Hidup bukanlah penantian. Hidup adalah perjuangan dan
memotivasi diri untuk dapat melepaskan diri dari hidup yang memang dalam
kelahiran adalah sengsara. Hidup di dunia ini penuh dengan tantangan dan
gejolak, di samping dipengaruhi oleh sifat dan perilaku yang berasal dari dalam
diri kita sendiri (internal) yaitu: Sad Ripu, Sad Atatayi, dan Sapta Timira, juga
dipengaruhi oleh situasi dan kondisi dari luar kita sendiri (external) seperti: 4
(empat) zaman/yuga/masa/era dunia yang disebut Catur Yuga, meliputi Krta Yuga,
3
Treta Yuga, Dwapara Yuga, dan Kali Yuga.
Dalam hal ini maka etika dalam agama Hindu dikatakansebagai ilmu yang
mempelajari tata nilai, tentang baik dan buruknya suatu perbuatan manusia,
mengenai apa yang harus dikerjakan dan apa yang harus ditinggalkan, sehingga
dengan demikian akan tercipta kehidupan yang rukundan damai dalam kehidupan
manusia. Etika menjadikan kehidupan masyarakat menjadi harmonis, karena
saling menjunjung tinggi rasa saling menghargai antar sesama dan saling tolong
menolong. Dengan etika akan membina masyarakat untuk menjadi anggota
keluarga dan anggota masyarakat yang baik, menjadi warga negara yang mulia.
4
tidak bersifat mutlak, tetapi selaras dengan orang yang bersangkutan. Oleh karena
itu kebijakan harus dibimbing oleh akal yang disebut kebiasaan.
5
memiliki akal dan pikiran yang lebih dari binatang yang seharusnya tidak
menyiksanya. Seharusnya kita memperbaiki dan melindunginya
2. Wacika
Contoh pengamalan Wacika dalam kehidupan mahasiswa
Tidak berkata – kata buruk yang dapat menyakiti hati / perasaan. Misalnya
mengejek – ejek kekurangan teman. Biasanya kita mengejek teman pada
saat kita bercanda kepada teman. Kata – kata ejekan itu biasanya mengejek
kekurangan bahkan orang tua. Sehingga teman itu akan tersakiti hatinya
dan dia akan marah.
3. Manacika
Contoh pengamalan Manacika dalam kehidupan mahasiswa tidak
menginginkan sesuatu yang tidak kekal. Misalnya tidak menginginkan
barang milik teman. Bila teman memiliki barang yang lebih bagus dan
mahal dari pada kita, biasanya kita mempunyai keinginan untuk memiliki,
sehingga timbul rasa iri dalam hati. Bahkan bisa timbul rasa untuk mencuri
barang tersebut. Sebaiknya kita tidak menginginkan sesuatu yang belum
tentu dapat kita miliki, karena dapat menimbulkan perasaan iri. Kita
seharusnya mensyukuri apa yang kita dapatkan.
6
2.4.1 Pengertian Tri Guna
Tri Guna berasal dari dua kata “Tri” yang artinya tiga dan “Guna”
yang artinya sifat atau prilaku. Maka Tri Guna artinya Tiga sifat dasar
yang ada dalam diri manusia yang dibawa dari sejak lahir yang mana
harus dikendalikan dan diseimbangkan agar sifat-sifat ini tidak
mempengaruhi dirinya.
2.4.2 Bagian-Bagian Tri Guna
Bagian-bagian dati Tri Guna yaitu:
a. Sattwam
Yaitu sifat kedewataan atau sifat yang tenang.
b. Rajas
Yaitu sifat keraksasaan atau sifat yang kasar, yang Energik,
Kreatif, Inovatif, Agresif, Ambisius, dan banyak keinginan.
c. Tamas
Yaitu sifat malas dan bodoh, yang pasif, cuek, lamban, tuna
rungu dan pemalas.
2.4.3 Contoh pengamalan Tri Guna
Sattwam
Ada mahasiswa yang rajin dan selalu bersikap tenang,tulus
membantu setiap orang tanpa pamrih dan bijaksana.
Rajas
Ada mahasiswa yang energik,kreatif dan inovatif namun
agresif,ambisius dan banyak keinginannya.
Tamas
Ada mahasiswa yang sikapnya acuh tak acuh dalam hal
membuat tugas lamban dan cuek terhadap apapun. Selalu
malas dalam mengerjakan kegiatan apapun.
7
diri kita lebih baik. Menerapkan porsi sikap Sattwam lebih dominan 80%
dalam persentasi kita bersikap di lingkungan kampus maupun
bermasyarakat. Dengan seperti itu kita dapat menjadikan diri lebih baik
lagi.
8
dengan sesuai hati nurani, yang diucapkan memang benar
adanya, tidak dilebih-lebihkan dan tidak dikurang-kurangi.
Satya Mitra
Mahasiswa selalu mensuport dan membantu teman baik suka
maupun duka. Saat teman kita mengalami musibah hendaknya
kita membatunya.
Satya Laksana
Mahasiswa harus setia dengan apa yang dilakukan dan berani
bertanggung jawab setiap apa yang diperbuat. Misalnya Seorang
anak yang berbuat salah kepada ibunya kemudian dia mohon
maaf, jujur mengakui kesalahannya
Satya Semaya
Mahasiswa pada janji yang dibuat baik melalui ucapannya
maupun janji di pada dirinya sendiri.
Satya Hredaya
Mahasiswa harus setia pada apa yang ada di dalam hatinya yang
menganggap itu benar, maka sepatutnya kita menuruti apa kata
hati dan kebenaran itu. Misalnya ketika kita belajar kita benar-
benar belajar dengan tekun tidak terpengaruh oleh apapun.
2.5.4 Manfaat Panca Satya dalam kehidupan kita.
Dari Panca Satya dapat kita jadikan pedoman dimana kita
sebagai mahasiswa belajar menjalankan kesetiaan baik dalam
berkata-kata,berteman,berbuatdan berjanji bahkan pada hati
nurani kita harus setia. Jika Panca Satya dapat kita terapkan
dalam diri kita sebagai mahasiswa maka semua akan tercipta
suatu hal baik dalam diri kita sebagai landasan etika yang
diharapkan terwujud dalam diri kita sebagai seorang mahasiswa.
Orang yang sering tidak jujur kecerdasannya diracuni oleh virus
ketidakjujuran. Ketidakjujuran menyebabkan pikiran lemah dan
9
dapat diombang-ambing oleh gerakan panca indria. Orang yang
tidak jujur sulit mendapat kepercayaan dari lingkungannya dan
Tuhan pun tidak merestui. Kesetiaan dapat membawa diri ini
dalam kehidupan yang lebih baik. Tidak diragukan lagi, dengan
kesetiaan manusia berada dalam jalan dharma tertinggi sehingga
dapat menciptakan kehidupan yang harmonis serta
meningkatkan kualitas diri.
2.6 Sad Ripu
10
Kroda
Dimana ada seorang mahasiswa yang selalu dalam melakukan
kegiatan belajar selalu emosional dan marah dengan alasan
yang tidak jelas.
Loba
Ada seorang mahasiswa yang suka dan jago makan namun rasa
suka makan tak terkendali sehingga membuat ia jika melihat
makanan menjadi serakah ingin menhabiskan semua makanan
yang ada.
Moha
Mahasiswa yang selalu dalam mendapatkan mata kuliah selalu
bingung dalam hal materi yang di jelaskan yang menyebabkan
sikap tidak mengerti akan apa yang di sampaikan dan dapat
menyebabkan pikiran menjadi gelap sehingga seseorang tidak
dapat berfikir secara jernih. Hal ini akan menyebabkan orang
tersebut tidak mampu membedakan mana yang baik dan buruk.
Akibatnya hal – hal yang menyimpang akan dilakukannya.
Mada
Sekumpulan orang yang selalu suka duduk bersila dengan
melakukan minum Bersama dengan minuman miras yang
disukai yang menyebabkan semua jadi mabuk dan tak
terkendali.
Angresangsia
Dimana jika salah satu mahasiswa memiliki teman yang cantik
dan sikapnya sangat baik dan pintar membuat ia disukai oleh
semua orang menyebabkan rasa iri hati bagi mahasiswa lain
dalam melihat sikapnya tersebut maca akan muncul sikap iri
yang cenderung dari orang tersebut.
2.6.4 Manfaat Sad Ripu
Dalam pembelajaran Sad Ripu kita sebagai mahasiswa dapat
menjadikan pedoman bahwa enam musuh ini jangan kita sampai
lakukan dalam kehidupan ini. Dari Sad Ripu ini kita lebih
11
memahami dalam hal bertindak dan berbuat agar tidak menjadi
perbuatan yang tidak sesuai bagi diri kita. Maka dengan
menghindari Sad Ripu maka kehidupan kita sebagai mahasiswa di
lingkungan kampus bahkan dalam bermasyarakat akan lebih baik
dan beretika yang baik.
12
f. Sura Timira
Yaitu Minuman keras,narkoba yang dapat menyebabkan mabuk
pikiran,perkataan,dan perbuatan.
g. Kasuran Timira
Yaitu Keberanian,kekuatan,kesaktian dan kewaksitaan yang
dapat membuat orang mabuk pikiran,perkataan dan perbuatan.
2.7.3 Contoh Pengamalan Sapta Timira
Surupa Timira
Dimana seorang mahasiswa mabuk akan kecantikan atau
ketampanan dimana kita menggunakan ketampanan atau
kecantikan kita pada hal yang salah, misalnya ada seseorang
teman kita yang tidak percaya diri karena merasa kurang dalam
hal kecantikan atau ketampanan kita malah semakin
menghinanya sehingga ia semakin merasa kurang percaya diri
dan menjatuhkan mentalnya.
Dana Timira
Kekayaan yang dianugrahkan Tuhan kepada seseorang
membuat seseorang merasa dirinya amat sombong dan angkuh
dengan kekayaan tersebut. Mabuk akan kekayaan dimana kita
menggunakan kekayaan kita itu dengan salah, misalnya ada
seseorang yang membutuhkan suatu pertolongan seharusnya
kita membantunya bukan malah menjatuhkannya dengan cara
mengambil semua hak yang dia miliki.
Guna Timira
Kepintaran yang dimiliki seseorang juga dapat membuat dia
merasa angkuh dan sombong karena merasa dirinya paling
pandai dan orang lain bodoh . Dimana kita menggunakan
kepandaian karena merasa diri kita itu lebih dari orang lain
sehingga kita meremehkan orang di sekitar kita misalnya di
saat teman kita meminta bantuan karena dia tidak mengerti
dengan materi tersebut tapi kita bersifat acuh dan tak mau
peduli.
13
Kulina Timira
14
Dalam pembelajaran Sapta Timira kita diapat menjadikan pedoman
bahwa ada tujuh mabuk yang tidak boleh kita lakukan dalam apa
yang dianugrahkan oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang
dititipkan pada diri kita ini. Dimana jika kita memiliki kelebihan di
dalam diri kita maka kita tidak perlu memamerkannya supaya
orang lain tau, namun cukup dengan kita memberikan kelebihan
kita itu ke orang lain. Kita harus selalu merasa rendah hati dalam
diri kita bahawa apa Anugrah-Nya harus kita gunakan dengan
sebaik mungkin jangan sampai membuat kita mabuk bahkan
sombong denga napa yang kita miliki karena semua hanya titipan
yang Tuhan berikan dan dapat diambil kapan saja. Sebagai
mahasiswa dengan adanya pedoman ini membuat kita semakin
mawas diri dalam berbicara,berbuat dan berfikir di lingkungan
kampus maupun bermasyarakat. Karena jika Sapta Timira ini tidak
dikendalikan makan etika yang dihrapkan dalam diri kita sebagai
mahasiswa tidak akan mencapai suatu hal yang baik.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ajaran susila adalah ajaran tentang baik buruk perbuatan manusia dengan
berpedoman pada nilai-nilai agama Hindu. Dalam Bhagavadgita ditemukukan
dasar - dasar moralitas yang dalam bentuk pernyataan positif teridentifikasi
melalui sifat-sifat manusia yang mulia. Ajaran susila memberikan petunjuk,
pertimbangan dan tuntunan untuk berbuat dengan penuh tanggung jawab, karena
pada dasarnya moral adalah bagian dari kepribadian. Manusia yang bermoral
adalah manusia yang dapat memfungsikan ketiga potensi cipta, rasa, dan karsa
secara baik. Perilaku bermoral memegang peranan penting dalam kehidupan
manusia dan menumbuhkan ketentraman, kedamaian dan kesejahteraan antara
manusia.
3.2 Saran
Setelah membaca makalah ini diharapkan mahasiswa STKIP Agama Hindu
Amlapura dapat menerapkan ajaran Etika Hindu dalam sehari-hari baik dalam
kehidupan kampus dan juga lingkungan disekitarnya.
16
DAFTAR PUSTAKA
Sutantra I Nyoman. (10 Januari 2022). Sapta Timira Dalam Etika Dan Susila
Hindu. Kemenag.go.id. diakses pada tanggal 3 Desember 2022 melalui
https://kemenag.go.id/read/sapta-timira-dalam-etika-dan-tata-susila-hindu-
pve5g
Nandi. (September 2022). Pengretian Etika : Macam – macam Etika dan Manfaat
Etika. Gramedia.com. diakses pada tanggal 3 Desember 2022 melalui
https://www.gramedia.com/best-seller/pengertian-etika/
Awanita Made. (7 Juni 2017). Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Pendidikan
Agama Hindu. Slidesshare.net diakses pada tanggal 3 Desember 2022
melalui https://www.slideshare.net/pajeglempung/buku-ajar-mata-kuliah-
wajib-umum-pendidikan-agama-hindu-perguruan-tinggi-mahasiswa
Drs.I Ketut Seken. 2022. Modul Kuliah Etika Hindu Sapta Timira di Dalam Etika
Agama Hindu
17