Anda di halaman 1dari 5

Bahasa merupakan sarana manusia untuk berpikir yang merupakan sumber

awal manusia memperoleh pemahaman dan ilmu pengetahuan, sebagai simbol


sebuah pemahaman, bahasa telah memungkinkan manusia untuk memahami apa
yang ada disekitarnya, dan mengantarkan dia memiliki ilmu pengetahuan dan
keahlian. Secara sederhana, bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk
menyampaikan sesuatu yang terlintas di dalam hati. Namun, lebih jauh bahasa
bahasa adalah alat untuk beriteraksi atau alat untuk berkomunikasi, dalam arti alat
untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan. Dalam studi
sosiolinguistik, bahasa diartikan sebagai sebuah sistem lambang, berupa bunyi,
bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi. Bahasa Indonesia
merupakan bahasa nasional yang merupakan alat komunikasi yang dipergunakan
oleh masyarakat Indonesia untuk keperluan sehari-hari misalnya untuk
belajar,bekerja sama,dan berinteraksi. Sebagai bahasa nasional,bahasa Indonesia
tidak mengikat pemakainya untuk sesuai dengan kaidah dasar. Dimana bahasa
Indonesia digunakan secara non resmi,santai dan bebas. Hal inilah yang
menyebabkan timpulnya penggunaan bahasa Indonesia yang kurang tepat dari
generasi ke generasi. Dalam pergaulan sehari – hari antar warga yang
dipentingkan adalah makna yang disampaikan. Pemakai bahasa Indonesia dalam
konteks bahasa nasional dapat menggunakan dengan bebas menggunakan
ujarannya baik lisan maupun tulis.

Generasi milenial ialah masa adanya peningkatan penggunaan dan


keakraban dengan komunikasi, media dan teknologi digital seperti sekarang ini.
Generasi yang hidup di era milenial ini memiliki karakter yang khas. Sejak di
bangku sekolah sudah menggunakan gawai dan menjadikan internet sebagai
kebutuhan pokok, selalu terhubung dengan internet, supaya dapat mengakses hal-
hal baru atau sekedar bersosialisasi dalam media sosial. Generasi saat ini disebut
dengan generasi milenial, yaitu generasi yang lahir antara tahun 1980 sampai
2000-an. Generasi milenial dewasa ini lebih banyak belajar bahasa asing dan
bahasa prokem. Karena, jika menggunakan bahasa asing dan bahasa prokem
tersebut seseorang akan merasa keren dan lebih tren di bandingkan menggunakan
bahasa Indonesia. Generasi milenial cenderung memilih makanan dan minuman
dengan siap saji yang akan berdampak buruk bagi dirinya sendiri. Era Industri 4.0
yang memiliki jangkauan informasi sangat luas dan tanpa batas membuat generasi
milenial berlomba-lomba untuk menampilkan tren terkini. Hal ini mendapat reaksi
dari kalangan terpelajar bahwa eksistensi bahasa Indonesia pada generasi milenial
di era industri 4.0 sudah memasuki peningkatan yang signifikan.

Istilah generasi Milenial dewasa ini sedang viral, khususnya di media


sosial. Netizen (warganet) sering menyebutnya dengan kids jaman now. Generasi
ini hadir sebagai bentuk diferensiasi antara generasi zaman dulu yang eksis di
tahun 90-an dengan generasi yang sedang eksis di zaman sekarang. Dari segi usia,
bisa dikatakan generasi milenial adalah mereka yang saat ini berada pada rentang
umur 15-30 tahun. Bahasa Indonesia adalah jati diri sekaligus identitas bangsa
Indonesia. Bahasa Indonesia memegang peranan penting pada semua aspek
kehidupan. Saat ini adalah generasi milenial, masa adanya peningkatan
penggunaan dan keakraban dengan komunikasi, media dan teknologi digital. Hal
tersebut berdampak pada perkembangan bahasa Indonesia. Generasi milenial
sering mencampur adukkan Bahasa Indonesia dengan bahasa-bahasa daerah dan
bahasa asing kemudian menyebutnya sebagai “bahasa gaul” kosakata baru banyak
muncul untuk mengganti kata-kata dalam bahasa Indonesia. Misalnya “gue” yang
merupakan bahasa Betawi, digunakan untuk mengganti “saya”; “loe” untuk
mengganti kata “kamu”; “nyokap-bokap” untuk mengganti kata “ayah-ibu” dan
muncul kosa kata yang tidak jelas artinya seperti “lebay”, “kamseupay” dan
muncul partikel-partikel seperti `sih` dan `dong`.
Ironisnya, penggunaan bahasa gaul ini tidak hanya di lingkungan
pergaulan, namun telah mendarah daging dan tak jarang digunakan oleh generasi
milenial di lingkungan sekolah mulai dari remaja di tingkat sekolah menengah
pertama, sekolah menengah atas, sampai para mahasiswa. Sebagian besar dari
mereka saat berkomunikasi telah jauh dari susunan keIndonesiaan yang baik dan
benar, walaupun seperti yang kita ketahui mereka semua berada dalam kalangan
akademik yang masih mendapatkan pendidikan. Tetapi pada kenyataannya bahasa
Indonesia yang telah disusun rapi dengan EYD telah jauh dilupakan. Selain
bahasa gaul, bahasa asing terutama bahasa Inggris telah memperkaya kosa kata
bahasa Indonesia dan yang tidak dipungkiri lagi banyak diantara mereka yang
menuliskan kosa kata asing padahal kosakata itu telah di Indonesiakan. Adapun
bahasa daerah juga mempengaruhi penggunaan bahasa Indonesia di kalangan
generasi milenial. Generasi milenial yang berada dalam suasana formal dan
lingkungan akademik seharusnya menggunakan bahasa Indonesia dengan baik
dan benar tetapi kenyataannya mereka masih membawa bahasa asalnya atau
bahasa daerah.
Tidak dapat dipungkiri, perkembangan media sosial dewasa ini turut
berpengaruh terhadap perkembangan bahasa Indonesia. Media sosial dalam
praktiknya menggunakan bahasa sebagai medium utama untuk saling berinteraksi.
Bahasa menjadi prasyarat mutlak agar komunikasi para penggunanya dapat
berjalan lancar. Di Indonesia, media sosial seperti facebook, instagram, dan
twitter, menjadi media yang paling populer digunakan semua lapisan masyarakat
untuk berkomunikasi atau sekedar untuk diri. Selain itu, generasi milenial juga
belajar banyak hal melalui youtube, membaca informasi di internet, berinteraksi
dengan milyaran orang di seluruh dunia dengan sekali klik. Itulah umumnya
generasi milenial, generasi teknologi informasi, yang berbeda dengan generasi
sebelumnya, yaitu generasi x, baby boomers, hingga generasi tradisional.
DAFTAR PUSTAKA

Keraf, Gorys, Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa, Flores:


Nusa Indah, 2004.
Arifin, E. Zaenal dan Tasai S. Amran, Cermat Berbahasa Indonesia Untuk
Perguruan Tinggi , Jakarta: Akademika Pressindo, 2009.
Wibowo, Wahyu, Manajemen Bahasa, Jakarta: Gramedia, 2001.
Penggunaan Bahasa Indonesia Yang Baik dan Benar Pada Generasi
Milenial

Oleh :
1. Ni Kadek Dwi Cahya Wulandari 171093
2. Kartini Pratiwi 171094
3. I Nyoman Wargi Trisna Jaya 171095
4. Ni Made Desy Arcani 171096
5. Ni Luh Putu Tris Yoga Cahyani 171097
6. Ida Bagus Nanda Griadnyana 171098

Program Studi D-III Farmasi


Fakultas Farmasi
Universitas Mahasaraswati Denpasar
2019

Anda mungkin juga menyukai