Anda di halaman 1dari 37

YOGA

“KESEHATAN HOLISTIK KEBUTUHAN


MANUSIA MODERN”

Oleh : I Ketut Donder


Dosen Pendidikan Agama Hindu
Universitas Bali International Denpasar
Kuliah Tanggal 03 -12-2022
I.YOGA
(Suatu Abstraksi)
Yogaḥ cittavṛtti nirodhaḥ (Yoga adalah latihan
mengendalikan gerak pikiran yang liar
PAVITRA ĀTMA SWARŪPA
(Manusia Adalah Perwujudan Suci Tuhan)
Inilah AKAR SPIRITUALITAS HINDU:

‘Tuhan ada di dalam diri semua manusia,


tetapi tidak semua manusia menyadari bahwa
Tuhan ada di dalam dirinya, itulah sebabnya
mengapa mereka menderita’
(Ramakrishna, 1916: 157)
Avidya (Kebodohan) Akar Ketaktahuan dengan Atma
Anandamaya Kosa

Vijnanamaya Kosa

Manomaya Kosa

Pranamaya Kosa

Anamaya Kosa
5
4 Barang siapa yang mampu membuka rahasia
3 2
1
satu persatu selubung rahasia (maya kosa) ini maka ia
akan mampu melihat Tuhan itu ada di dalam diri sendiri.
Hanya ketika Tuhan yang ada dalam diri setiap
terungkap, maka pada saat itu semua yang ada di dunia
akan terlihat sebagai manifestasi Tuhan itu sendiri.
Inilah yang disebut mencapai Realisasi Diri (Self-
Realization). Pada saat orang mencapai Realisasi Diri,
maka saat itulah orang merealisasikan ajaran Tat Tvam
Asi. Inilah rahasia terbesar KEROHANIAN HINDU.
YOGA memiliki metode Ilmiah untuk mengendalika pikiran melalui: mempertahankan sikap
tubuh secara baik; penarikan napas; penguncaran mantram; menambatkan pikiranpada suatu
objek. Ketika mencapai kesamaan dengn Level Frekuensi
sama dengan kosmos, maka terjadi harmoni antara Mikro-makrokosmos

Setiap orang mengalamiperubahan


Gelombang Otaknya :

(1) Gel. Betha (14 - 30Hz),


(2) Gel. Alpha (8 -13Hz)
(3) Gel. Tetha (4 -7Hz)
(4) Gel. Delta (0,5 – 3Hz)

Perbedaan frekwensi gelombang pikiran


inilah yg menyebab perbedaan level
spiritual
JANGAN MEMASTIKAN YANG
CITRA (bhs. Skt) = GAMBAR (bhs. Indonesia);
BELUM
ARCA (bhs. Skt) = PATUNG PASTI
(bhs. Indonesia) ADALAH MEDIA KONSENTRASI.
Jangan mengikrarkan diri paling suci dan paling dekat dengan Tuhan

PUPUH SINOM:
Yaning durung parisudha,
kaya wak manahe malih,
da nden banya manyekenang, pacang mamangguh ne alih, sangkan ditu jwa yatnain,
kanggowang ulyan tuyuh, lyunang ngawe pangancan, mangden tan labuh nguliling,
eda takut, ngutang tuyuh ngawe melah (Geguritan Sucita Subudhi I.I.28).
YOGA MENJAWAB KEBUTUHAN
MASYARAKAT MODERN:
Banyak publikasi hasil
studi (riset) yang membahas
ARGUMEN:
masalah problem-problem
sosial, tetapi satupun
YOGA hasil studi itu tidak
KESEHATAN HOLISTIK
KEBUTUHAN
MASYARAKAT
berdampak pada perubahan
MODERN sosial yang lebih baik.
Karena hasil studi itu tidak
menemukan akar masalah Sosial.
YOGA memberitahu penyebab
utama problem sosial dan solusinya.
YOGA KESEHATAN HOLISTIK:
Yoga sebagian dari Sad Darsana adalah ilmu tentang kesehatan holistik, demikian juga
Ayurveda sebagai derivasi Caturveda, utamanya Rgveda. Yoga dan Ayurveda akan terlihat
hubungan itegratifnya jika dilihat pada derivasi-derivasi pusataka suci Caturveda. Pustaka
Upaveda dari Rgveda adalah Ayurveda pustaka Upaveda dari Yajurveda adalah Dhanurveda,
pustaka Upaveda dari Samaveda adalah Gandharvaveda, dan pustaka Upaveda dari
Atharvaveda adalah Arthaveda.
Jika Ayurveda merupakan derivasi pustaka Rgveda, maka Yoga merupakan salah satu
bidang dalam Sad Darsana. Jika Caturveda berkaitan langsung dengan cara-cara melaksanakan
penyatuan diri dengan Tuhan menggunakan jalan ritual, maka Yoga Darsana berkaitan dengan
disiplin penyatuan diri menggunakan jalan kesehatan fisik, mental dan spiritual. Pendeka kata,
untuk melakukan penyatuan dengan Tuhan sepanjang hidup dibutuhkan ilmu pengetahuan
Ayurveda dan Yoga baik bersifat teoretis maupun praktis. Itulah moksartham jagadhita ya ca iti
dharma. Jika informasi semacam ini disampaikan secara komunikatif oleh umat Hindu dan para
pembaca ajaran Hindu, maka kesalahpengertian dapat dihindari (Prasanthy, 2021). Hindu, Veda,
Dasrasana, dan Yoga tak terpisahkan. Yoga dapat diterima dunia Hindu tidak lama lagi.
EMPAT FAKTOR PENYEBAB MASALAH SOSIAL:
Penulis Vanya Karunia Mulia Putri | Editor Vanya Karunia Mulia Putri KOMPAS.com –

Masalah ini berkaitan erat dengan nilai sosial serta lembaga kemasyarakatan.
Contoh masalah sosial sering ditemui di lingkungan sekitar; (1) kemiskinan,
(2) kriminalitas, (3) kesenjangan sosial ekonomi (2013, Soekanto). Masalah
sosial adalah ketidaksesuaian antara berbagai unsur kebudayaan atau
masyarakat, yang dapat membahayakan kehidupan kelompok sosial. Pada
dasarnya, masalah sosial dapat timbul sebagai akibat dari perbedaan yang
mencolok antara nilai di masyarakat serta realitas yang terjadi. Menurut
Sriyana dalam buku Masalah Sosial: Kemiskinan, Pemberdayaan, dan
Kesejahteraan Sosial (2021), ada empat faktor penyebab masalah sosial,
yakni, (1) ekonomi, (2) budaya, (3) biologis, serta (4) psikologis.
Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
1. Faktor ekonomi (economic factors):
Merupakan faktor penyebab terbesar terjadinya masalah
sosial. Baca juga: Penerapan Ilmu Sosiologi untuk
Mengatasi Masalah Sosial. Permasalahan ini didorong oleh
ketidakmampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya secara layak.
Contoh masalah sosialnya ialah (1) pengangguran, (2)
kriminalitas, (3) kemiskinan, (4) anak jalanan, dsb. Faktor
ekonomi juga bisa dijadikan acuan sebagai maju atau
tidaknya suatu negara, dan dapat memengaruhi masalah
sosial politik pada aspek psikologis dan biologis
masyarakat.
2. Faktor Budaya (Cultural Factors):
Penyebab masalah sosial ini dipicu oleh ketidaksesuaian
pelaksanaan norma, nilai, serta kepentingan sosial, akibat
adanya perubahan sosial dan kondisi masyarakat yang
heterogen. Contoh masalah sosial yang muncul akibat faktor
budaya adalah (1) kenakalan remaja, (2) konflik antarsuku, (3)
diskriminasi gender, (4) pernikahan dini, dan (5) pengakuan hak
milik kebudayaan lintas negara. Selain itu, ada pula budaya di
masyarakat yang bisa menjadi penyebab masalah sosial.
Misalnya (6) budaya suka menerobos. Budaya ini memberi
kebiasaan kepada masyarakat untuk tidak berperilaku disiplin
dan taat aturan.
3. Faktor biologis (biological factors):

Timbul karena adanya ketidaksesuaian keadaan


lingkungan yang berpotensi menimbulkan ketidakstabilan
kondisi biologis masyarakat. Misalnya (1) wabah penyakit
menular, (2) virus penyakit baru, (3) kurang gizi, dan (4)
makanan beracun. Permasalahan sosial yang disebabkan
faktor biologis, biasanya juga terjadi karena (5) minimnya
fasilitas kesehatan yang layak, dan (6) kondisi ekonomi
maupun (7) pendidikan yang tidak mencukupi.
4. Faktor psikologis (psychological factors):
Problem sosial ini berhubungan dengan masalah pola
pikir suatu masyarakat atau pribadi tertentu, yang
bersinggungan dengan tatanan kehidupan sosial yang ada.
Misalnya; (1) aliran sesat, (2) gangguan jiwa, (3) depresi, (4)
bunuh diri, dan lainnya.
Faktor penyebab masalah sosial ini tidak mudah
ditangani. Karena umumnya berkaitan dengan keyakinan,
sehingga membutuhkan penanganan berkelanjutan dengan
pendekatan yang bijak.
Sesungguhnya dari 4 problem sosial yang diuraikan di
atas, maka faktor nomor 4 ini adalah akar dari masalah
sosial. YOGA memberi solusi akar masalah ini.
II. PEMBAHASAN
1.1 Pengetahuan Kerohanian Suatu Kebutuhan Mutlak
Ātmajñāna (Ilmu Pengetahuan Kerohanian) adalah kebutuhan mutlak,
hal ini berhubungan dengan struktur tubuh manusia yang dikenal secara umum
terdiri atas dua, yaitu Badan Kasar dan Badan Halus. Tetapi Ilmu Pengetahuan
Kerohanian Hindu (Ātmajñāna) sejak zaman dahulu telah membahasnya jauh lebih
mendalam dari pandangan masyarakat umum itu. Ātmajñāna membagi tubuh manusia
menjadi tiga unsur, yaitu (1) Angga Sarira (Tubuh Kasar); (2) Suksma Sasira (Tubuh
Halus); (3) Antah Karana Sarira (Tubuh, Unsur Penyebab). Jika ketiga unsur tubuh itu
dihubungkan dengan terminologi Sakala-Niskala, atau Paravidya dan Aparavidya, maka
unsur-unsur (1) Angga Sarira dan (2) Suksma Sasira dapat
dijelaskan dengan Unsur Panca Maya Kosa (Lima selubung) sebagaimana
diuraikan dalam Paingala Upanisad II.5 (Radhakrishnan, 2008:708)
KUNCI RAHASIA
Yoga “menghentikan” gerak pikiran.
Artinya praktik yoga yang melibatkan
YOGA
gerakan badan dan pernafasan
tertentu bertujuan untuk
mengentikan pikiran yang liar
(melalui latihan secara terus menerus).
Setelah pikiran terbiasa terkendali,
maka mudah difokuskan.
Speech
Mind 3
FISIK, MENTAL ,SPIRITUAL, MAKANAN DAN MINUMAN
3 breath
3 ‘Makanan ketika dimakan
faeces akan menjadi 3 bagian; yaitu
Flesh (meat) 1/3 menjadi kotoran; 1/3
mind menjadi daging dan 1/3
Urine bagiannya lagi menjadi
2 Blood pikiran’ (Chandogya
flesh breath Up.VI.5.1)
(meat)
‘Air ketika diminum akan menjadi 3
Bone bagian, yaitu; 1/3 menjadi urine (air seni);
Marrow
1/3 menjadi darah; dan 1/3 bagiannya lagi
2 Speech
blood menjadi nafas’ (Chandogya Up. VI.5.2
1 Urine
faeces
‘Panas yang masuk dlm tubuh akan
1
Sun
menjadi 3, yaitu: 1/3 menjadi tulang;
(heat) 1/3 menjadi sumsum, 1/3 bagian lagi
2 Marrow
menjadi wicara atau bahasa
1 bone (Chandogya Up.VI.5.3)
YOGA: Ilmu Pengetahuan HOLISTIK yang Paling Purba sekaligus Paling
Modern karena YOGA belum ada
yang menyaingi dalam membimbing
dan melatih manusia secara
universal dari berbagai ras
manusia untuk menemukan
hakikat jati diri manusia yang
sesungguh-sungguhnya.

YOGA lahir
dari salah satu
Sad Darsana atau
Enam sistem
Filsafat Hindu.
Hal ini membuktikan
bahwa ajaran Hindu
bersifat Perennial
dan atau Universal, berlaku untuk semua manusia
Kualitas Fisik, Mental, dan Spiritual Berhubungan
dengan Pancamaya Kosa
Anandamaya Kosa:
Jiwa disucikan dengan pelajaran suci
(MDh.V.109)
Vijnanamaya Kosa:
Kecerdasan disucikan dengan Pengetahuan
5 yang benar (MDh. V.109)
4 Manomaya Kosa:
Pikiran disucikan dengan kebenaran
3
(M.Dh.V.109)

Pranamaya Kosa:
2 Air (Zat Cair) yang diminum akan
mempengaruhi pernafasan (Ch.Up.
1
VI.5.2)
Anamaya Kosa: Makanan-makanan
yang dimakan mempengaruhi pikiran
(Ch.Up. VI.5.1)
adbhir gàtràói úuddhyanti
manaá satyena úuddhyati,
vidyàtapobhyàý bhùtàtma
buddhir jñànena úuddhyati.
(Mnava Dharmasastra V.109)

(1) Tubuh dibersihkan dengan air,


(2) pikiran disucikan dengan kebenaran,
(3) jiwa manusia dengan pelajaran suci
dan tapa brata, (4) kecerdasan dengan
pengetahuan yang benar.
AVIDYA (KEBODOHAN) PENYEBAB KETAKMAPUAN
MEMAHAMI DIRI
Anandamaya Kosa
Vijnanamaya Kosa
Manomaya Kosa
Pranamaya Kosa
Anamaya Kosa

5 4 3 2 1 Barang siapa yang telah


mampu membuka satu persatu selubung
(Kosa) maya ini maka ia akan Mampu melihat
Tuhan itu sendiri. Hanya ketika Tuhan yang
ada dalam diri setiap telah terunglap, maka
semua yang ada di dunia akan terlihat sebagai
manifestasi Tuhan itu sendiri.
YOGA: Merekonstruksi Fisik, Mental dan Spiritual Melalui Olah Pikiran

Sahasrara Cakra, 1000

Ajna Cakra, 2, Paramasiwa

Visuddha Cakra, 16, Sadasiwa

Anahata Cakra, 12, Iswara

Manipura Cakra, 10, Wisnu

Svadisthana Cakra, 6, Brahma

Muladhara Cakra, 4, Ganesha


https://www.gramedia.com/literasi/contoh-masalah-sosial-di-indonesia/, 24-11-2022

(12)
12
CONTOH
MASALAH
SOSIAL
INDONESIA
12 CONTOH MASALAH SOSIAL INDONESIA
1. Kesenjangan sosial
2. Kemiskinan “COGITO ERGO SUM”
3. Pengangguran
4. Kriminalitas “YOU WHAT
5. Penyakit yang menular YOU THINK”
6. Kenakalan remaja
7. Aliran sesat YAD BHAVAM
8. Konflik sara TAD BHAVATI
9. Lingkungan hidup
10.Pelecehan seksual “Apa yang dipikirkan,
11.Korupsi itulah jadinya”
12.Kesenjangan hukum
Perbaiki Cara Berpikir Melalui Yoga !!
YOGA: Kebutuhan Natural Manusi Segala Zaman
Sumber Teks Yoga Sebagai Sain Dan Teknologi
Transformasi Kesadaran Manusia Dari
Kesadaran Manava Ke Kesadaran Madhava

Yoga “menghentikan” gerak pikiran.


Artinya praktik yoga yang melibatkan gerakan badan dan
pernafasan tertentu bertujuan untuk mengentikan pikiran
yang liar (melalui latihan secara terus menerus). Setelah
pikiran terbiasa terkendali, maka mudah difokuskan.
CATATAN PENTING MEMBANGUN
EPISTEMOLOGI TIMUR:

Dr. G.K. Thakkar menyatakan:


“Kita (orang Hindu,
Bangsa Timur)
selalu membutuhkan
bantuan orang
asing untuk
membangunkan
kita dari sikap atau
sifat kelembaman” (Thakkar, 2001:9)
PROF. DR. DR. JOACHIM WACH MEMINTA TIMUR UNTUK
MENGEKSPLANASI KARAKTERISTIK CARA
BERPIKIRNYA SENDIRI AGAR
DIPAHAMI OLEH BARAT :

Prof. Joachim Wach menguraikan:


Karena kesarjanaan Barat
tradisoonal adalah juga “Barat”
dalam orientasi dan kerangka
pikirnya. Maka orang-orang
Timur juga menyusun
pengalaman mereka dalam
suatu cara yang dapat
dipahami orang Barat (Wach, 1984: xiii)
PENELITIAN YOGA TENTANG UPAYA BERBAIKAN SOSIAL:
Ada banyak hal yang bisa diteliti dalam Yoga, sebab
Yoga saat ini telah diakui oleh dunia sebagai metode kesehatan holistik.
Bukan itu saja, Yoga juga sudah disadari sebagai cara manusia untuk mencapai
tujuan kelahirannya dan tujuan kehidupannya. Sebagaimana tujuan hidup
dalam agama Hindu dinyatakan mokshartham jagadhita ya ca iti dharma.
Beberapa Penelitian terkait hakikat dan manfaat Yoga, al:
1. Aktivitas Yoga dan Kemampuan Mmahasiswa Memahami Lingkungan sosial;
2. Aktivitas Yoga dan Efek Penyembuhan Penyakit Tertentu;
3. Aktivitas Yoga Bersama di Suatu Desa Secara Berkala dan Tumbuhnya
Kesadaran Sosial serta Ketahanan Masyarakatnya; (4) Sejarah Yoga di Suatu
Daerah;
4. Aktivitas Pengajaran Yoga pada Komunitas Gelandangan dan Perubahan
Perilakunya;
5. 6. Aktivitas Yoga dan Tumbuhnya Rasa Kasih Sayang terhadap Sesama, dll
Dr. David Frawley (Pandit Vamadeva)
Pakar dalam bidang Sains Yoga
Anandamurti, Shrii Shrii, 2015 dalam The Complete Book of Yoga
Ananda (2015) menjelaskan bahwa semakin banyak minat orang Barat mempelajari Yoga, tetapi
banyak prasangka dan kesalahpahaman mereka tentang Yoga. Sangat disayangkan bahwa artikel-
artikel dan karya-karya terkait tentang Yoga yang diterbitkan selama ini tidak memberikan
gambaran yang jelas tentang Yoga, juga tidak menunjukkan pengetahuan Yoga yang terperinci.
Perlu dibuang ide-ide salah tentang yoga dan memberikan penjelasan yang benar kepada
pembaca. Orang di Barat menggunakan
Takhayul dalam pembelajaran
Yoga Walaupun demikian Barat
juga semakin membutuhkan ilmu
pengetahuan Yoga yang komprehensif,
sebab masyarakat Barat dewasa ini
Semakin tertarik terhadap spiritual.
Mereka jenuh dengan kehidupan
Modern (Prasanthya, 2021).
SUMBER TEKS YOGA SEBAGAI SAIN DAN TEKNOLOGI
TRANSFORMASI KESADARAN MANUSIA
DARI KESADARAN MANAVA KE
KESADARAN MADHAVA

Yoga “menghentikan” gerak pikiran.


Artinya praktik yoga yang melibatkan gerakan badan dan
pernafasan tertentu bertujuan untuk mengentikan pikiran
yang liar (melalui latihan secara terus menerus). Setelah
pikiran terbiasa terkendali, maka mudah difokuskan.
Yoga Become Popular in the West
Many studies have tried to determine the effectiveness of
yoga; the results of these studies that suggesting yoga may
reduce risk factors and aid in a patient's psychological
healing process. On December 1, 2016, Yoga was listed as
UNESCO’s intangible cultural heritage.
Banyak penelitian telah mencoba untuk menentukan efektivitas
yoga; hasil penelitian ini yang menunjukkan yoga dapat
mengurangi faktor risiko dan membantu proses penyembuhan
psikologis pasien. Pada tanggal 1 Desember 2016, Yoga terdaftar
sebagai warisan budaya takbenda UNESCO.
THE FINAL GOAL OF YOGA
Today, humans have reached the top of science and technology.
However, many humans suffer because of science and technology.
Chaotic thoughts, because of various pollution. Yoga can restore
humanity to its original nature. The ultimate goal of Yoga is moksha
(liberation), its mean free from attachment in this life and after dead.
So, yoga can make one to establish the positive thinking. Through the
positive thinking then all job or all work will be done with enjoy.
Saat ini, manusia telah mencapai puncak sains dan teknologi. Namun, banyak
manusia menderita karena sains dan teknologi. Pikiran kacau, karena berbagai
polusi. Yoga dapat mengembalikan kemanusiaan ke sifat aslinya. Tujuan utama
Yoga adalah moksha (pembebasan), yang berarti bebas dari keterikatan dalam
kehidupan ini dan setelah mati. Jadi, yoga bisa membuat seseorang untuk
membangun pemikiran positif. Melalui pemikiran positif maka semua
pekerjaan atau semua pekerjaan akan dilakukan dengan senang hati.
III. KESIMPULAN
Yoga adalah ilmu yang berkaitan dengan tubuh
manusia, pikiran dan spiritual yang dapat membuat tubuh,
mental, jiwa atau spirit manusia mencapai keseimbangan
yang sempurna.
Setelah manusia mencapai keseimbangan sempurna
diawali proses latihan pengendalian pikiran, barulah
manusia dapat melakukan apapun dengan sempurna.
YOGA yang diajarkan secara baik dan benar
menjaminan adanya transformasi fisik, mental, dan
spiritual manusia sehingga manusia akan mampu
berhadapan dengan berbagai masalah dalam segala
ruang dan waktu.
Manusia adalah mahluk misteri yang menyimpan segala misteri
Ketuhanan. Manusia dinyatakan sebagai perwujudan “Tuhan” yang
melupakan Ketuhanannya akibat Avidya. Karena itu manusia
menjadi objek dan subjek Ilmu Pengetahuan. Ilmu-ilmu Kedokteran
sebagai ilmu Aparavidya baru menjangkau hanya sebagian kecil
dari kerahasiaan manusia. Pada masa mendatang tatkala ilmu
Paravidya sudah maju, maka manusia akan menampilkan sifat-
sifat Ketuhanannya yang optimal dalam wujud nilai-nilai
Kemanusiaan yang penuh kasih sayang (tattvam asi)
REFERENSI:
1. Sri Ananda, 1988, The Complete Book of Yoga
2. David Frawley, 2010. Inner Tantrik Yoga, New Dekhi, Motilal Banarsidass
3. Swami Jitatmananda, 2006. Vedanta, Science, and Spirituality
4. Swami Sivananda, 2003, Pikiran : Misteri dan Penaklukannya
5. Mavinkurve (Ed.), 1985. Spiritual and Science
6. Swami Muktananda, 2010. Spiritualitas Hindu untuk Kehidupan Modern
Dll. Tampak pada foto buku-buku Yoga

Anda mungkin juga menyukai