Anda di halaman 1dari 11

BULETIN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

VOLUME 23, NO. 2, DESEMBER 2015: 92 102 ISSN: 0854-7108

Terapi Transpersonal
Pauline Pawittri Puji1, Vigor Wirayodha Hendriwinaya2
Program Magister Psikologi
Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada

Pengantar banyak teknik terapi aktif pengembangan


pusat transenden kepribadian.
Pengertian Transpersonal Psikologi transpersonal menjadi
Pada1 awal hingga pertengahan abad penghubung psikologi dan spiritualitas.
ke-20, teori-teori psikologi barat yaitu Psikologi transpersonal mengintegrasikan
Psikologi Klinis dan Psikologi Eksperimen konsep psikologi, teori, dan metode
sangat mendominasi dan menjadi dasar dengan materi dan praktik dari disiplin
untuk praktik dan penelitian (Walsh & rohani subjek. Kepentingannya termasuk
Vaughan, 1993). Namun kemudian pengalaman spiritual, keadaan mistis
beberapa peneliti menemukan bahwa ada sadar, kesadaran dan meditasi, shamanic
pengalaman-pengalaman dalam hidup states, ritual, overlap pengalaman spiritual
manusia yang dapat merubah perspektif dengan keadaan terganggu seperti psiko-
dan tujuan hidup seseorang secara signi- sis dan depresi, dan dimensi transpersonal
fikan (Rateau, 2010). Para ahli humanistik dari hubungan interpersonal, service, dan
percaya bahwa pengalaman-pengalaman pertemuan dengan alam (Davis, 2000).
manusia yang transformasional ini sangat Daniel (2005, dalam Prabowo, 2008)
krusial bagi kehidupan dan kesejahteraan, berpendapat bahwa psikologi transper-
dan tidak dapat diukur dengan metode sonal adalah suatu cabang psikologi yang
pengukuran baku (Braud & Anderson, memberi perhatian pada studi terhadap
1998). keadaan dan proses pengalaman manusia
Battista (1996, dalam Firman, D. 2011) yang lebih dalam dan luas, atau suatu
dalam artikel Abraham Maslow and Roberto sensasi yang lebih besar dari koneksitas
Assagioli: Pioneers of Transpersonal Psycho- terhadap orang lain dan alam semesta,
logy, mengatakan Maslow mengeksplo- atau merupakan dimensi spiritual.
rasi isu-isu fundamental dalam psikologi Boorstein (1996, dalam Firman, 2011)
transpersonal, Roberto Assagioli merintis mendefinisikan transpersonal sebagai
penerapan praktis dari konsep dalam pengalaman identitas diri yang melewati
psikoterapi. Assagioli mengusulkan pan- individu atau pribadi untuk mencakup
dangan transpersonal dari kepribadian aspek yang lebih luas dari kemanusiaan,
dan psikoterapi dibahas dalam hal sintesis kehidupan, jiwa dan kosmos. Pendekatan
kepribadian baik di tingkat pribadi dan transpersonal dapat didefinisikan sebagai
rohani. Dia berurusan dengan masalah pencapaian fungsi hidup, jiwa, dan kos-
krisis spiritual dan memperkenalkan mos dengan kesadaran dan pengalaman
religius, menggunakan bermacam metode
(konvensional dan tradisional). Konsep
1 Korespondensi mengenai isi artikel ini dapat inti dalam Psikologi Transpersonal adalah
dilakukan melalui: ppawittripuji@yahoo.co.id transendensi diri, atau rasa identitas yang

92 BULETIN PSIKOLOGI
TERAPI TRANSPERSONAL

lebih dalam atau lebih tinggi, lebih luas membayangkan bahwa pasien adalah
atau menyatu secara keseluruhan. Tran- bagian darinya di dalam suatu gambaran
sendensi diri mengakui nilai personal serta yang lebih besar, atau dalam istilah filsafat
menjunjung non-duality (Davis, 2011), perenial merupakan interkoneksitas tanpa
bahwa pengakuan bahwa setiap bagian batas.
(misalnya, setiap orang) secara fundamen-
tal dan akhirnya menjadi bagian dari Sejarah Transpersonal
keseluruhan (kosmos).
Daniel (2006) mencoba menuliskan
sejarah singkat perkembangan transper-
Spiritualitas
sonal. Berikut ini adalah beberapa ahli
Menurut Frances Vaughan (dalam yang memberi kontribusi bagi perkem-
Walsh & Vaughan, 1993) salah satu asumsi bangan transpersonal hingga menjadi
yang mendasari psikoterapi transpersonal psikoterapi; (1) Carl Gustav Jung (1875-
adalah setiap manusia memiliki gerakan 1961) tokoh penting dalam psikologi, pada
untuk pertumbuhan spiritual, kapasitas abad 20 memberikan sumbangan teori
untuk belajar dan tumbuh sepanjang hi- arketipe dan ketidaksadaran kolektif yang
dup, dan proses ini dapat difasilitasi oleh mewarnai hampir semua diskusi psikologi
psikoterapi. Dukungan pendapat dari transpersonal. Dia juga banyak dikritik. (2)
Rowan (1993, dalam Rowan. 2005) psiko- Roberto Assagioli (1888-1974) menghasil-
terapi adalah tentang keberanian sese- kan skema yang sangat kompleks untuk
orang untuk membuka apa yang di dalam menjelaskan pengembangan pribadi, de-
dirinya. Metode-metode spiritual juga ngan tingkat kesadaran tinggi, menengah
sebagai cara memberanikan diri membuka dan rendah (di samping ketidaksadaran
apa yang di dalam diri. Oleh karena itu, kolektif eksternal) dan Transpersonal atau
psikoterapi berarti juga merupakan latihan tingkat kesadaran yang tinggi 'hanyalah
spiritual. refleksi atau proyeksi. Dia menciptakan
Sebuah pertanyaan akan siapa diri istilah psikosintesis (berbeda dengan psi-
individu muncul pada dunia psikologi koanalisis) menggambarkan dua jalur
maupun tradisi spiritual. Secara spiritual individu untuk realisasi diri. Pertama,
manusia didefinisikan sebagai makhluk psikosintesis pribadi, adalah fase persia-
spiritual, maka yang siapa diri individu pan mengembangkan pusat kesadaran
adalah manusia spiritual (soul). Dalam untuk kepribadian (pada tahap ini disebut
psikologi modern menjelaskan siapa diri 'I', aku) kepada subpersonalities jiwa yang
individu adalah sebagai suatu diri, ego, terintegrasi. Kemudian, psikosintesis spiri-
suatu eksistensi psikologis. Psikologi tual, di mana 'I' (aku) mengakses energi
transpersonal adalah upaya untuk meng- spiritual kreatif dan mengubah apa yang
ambil kedua jawaban tersebut bersama- disebut superconscious, untuk menghasil-
sama (Cortright, 1997). kan sebuah pusat spiritual bagi kepriba-
dian (sekarang menjadi 'Self). Kontak
Boorstein (2000) mengatakan bahwa
antara pusat sadar dan superconscious ini
tanpa keyakinan yang mendasar dan atau
dicapai melalui teknik seperti meditasi,
pengalaman transpersonal atau spiritual,
dan menghasilkan koneksi ke seluruh
seseorang mungkin tidak bisa menjadi
umat manusia dan seluruh alam (feno-
psikoterapis transpersonal atau spiritual.
mena ini disebut kebutuhan biologis oleh
Boorstein menambahkan bahwa ia bekerja
Maslow). (3) Abraham Maslow (1908-
pada konteks spiritual tertentu dimana ia

BULETIN PSIKOLOGI 93
PUJI & HENDRIWINAYA

1970), Segi tiga 'hierarki kebutuhan' digu- Charles Tart (1937), kesadaran sebagai
nakan sebagai alat pengembangan yang sistem yang kompleks komponen yang
populer dan diaplikasikan dengan berba- berfungsi bersama-sama. Mereka dapat
gai cara oleh panduan self-help, konsultan terstruktur dengan cara yang berbeda,
manajemen, dan berbagai macam lainnya. masing-masing menciptakan sebuah kea-
Ada kecenderungan mempelajari individu daan diskrit dari kesadaran (d-SoC, discrete
berprestasi tinggi (orang yang mencapai state of consciousness) yang berbeda. Dia
aktualisasi diri, dalam terminologinya) tidak membangun skema spekulatif besar,
daripada individu dengan defisit atau tetapi mencoba untuk menganalisis setiap
penyakit. Dalam menjelaskan universalitas d-SoC. Contoh d-SoC: bangun, mimpi,
(budaya independen) nilai yang terkait intoksikasi alkohol dan kondisi meditatif,
dengan apa yang disebut 'pengalaman dan (6) Ken Wilber (1950), seorang yang
puncak' individu aktualisasi diri, Maslow tidak memiliki gelar psikologi maupun
menjelaskan secara biologis tidak seperti keilmuan, namun karena besarnya
yang umum dilakukan transpersonalis temuan, serta menginspirasi sekaligus
yang menjelaskan spirit atau consciousness. ditentang mampu memberi sumbangan
Dia berpendapat bahwa spiritualitas yang besar pada dunia transpersonal. Dia
memiliki makna naturalistik yang tidak mengembangkan model spektrum per-
selalu berhubungan agama atau metafisik, kembangan dalam sintesa terhadap berba-
dan ia mengklaim bahwa semua momen gai model kognitif, moral, kepribadian dan
kebahagiaan dalam (peak experiences) bisa perkembangan spiritual. Ken Wilber juga
disamakan dengan inti pengalaman reli- telah mengembangkan model evolusi
gius, bahkan jika konteksnya tidak agama. kesadaran yang mengintegrasikan filsafat
(4) Stanislav Grof (1931) memiliki gagasan dan psikologi dari Barat dan Timur, kuno
ektrim tentang asal kesadaran eksternal, dan modern. Ia menamakannya sebagai
dianggap sebagai sesuatu yang ada di luar integral psychology.
dan independen dari kita. Dia banyak
melakukan eksperimen tentang kesadaran Konsep Utama dalam Psikologi Transpersonal
dengan metode psychedelics, zat-zat yang
Dalam memahami psikologi transper-
dapat memengaruhi otak dan saraf
sonal dibutuhkan suatu dasar dari penga-
sehingga menciptakan kondisi kesadaran/
laman personal untuk menghubungkan
consciousness yang berbeda dari biasanya
secara langsung terhadap konsep-konsep
(seperti: LSD- LySergic Acid Diethylamide)
ini. Berikut adalah uraian John Davis dari
dan Holotropic breathwork (praktik perna-
konsep beberapa ahli untuk membantu
pasan dan elemen lain untuk memung-
memahami psikologi transpersonal; (1)
kinkan akses ke keadaan tidak biasa untuk
Context, Content, & Process (Vaughan, JTP).
tujuan eksplorasi diri). Hal ini berkem-
Context adalah asumsi filosofi dari suatu
bang akibat pembatasan hukum terhadap
bidang, orientasinya, sikap dan pende-
penelitian dengan media narkoba. Grof
katan yang mengarahkan penelitian dan
menunjukkan tiga domain dari jiwa yang
praktik. Karakteristik dari konteks trans-
bisa dituju: ketidaksadaran biografis, peri-
personal mencakup transendensi diri, non-
natal, dan transpersonal. Transpersonal
duality, kesehatan mental yang optimal,
sendiri dibagi menjadi tiga kategori utama
dan kesehatan intrinsik, serta kebijak-
pengalaman: dalam realitas konsensus,
sanaan dari masing-masing individu dan
melampaui realitas konsensus, dan penga-
masing-masing bagian secara keseluruhan.
laman psychoid pada batas fisik/mental. (5)

94
TERAPI TRANSPERSONAL

Content adalah isi materi yang dibahas keseluruhan yang lebih besar, melampaui
dalam suatu bidang, topik penelitian, teori identifikasi riwayat personal, tubuh dan
dan praktiknya. Mencakup mystical, citra diri, dan relasi objek dengan identifi-
shamanic dan kondisi serupa lainnya, kasi yang lebih dalam, yang lebih terinte-
transendensi diri, kesadaran, kesulitan grasi dan mancakup dimensi spiritual.
dalam perjalanan spiritual seperti spiritual Kondisi kesadaran dimana sense of self
emergency, hubungan antara kondisi diperluas melampaui definisi pada umum-
transpersonal dan psikopatologi, dll. nya dan citra diri dari kepribadian indivi-
Process diartikan berbagai praktik dual. Transendensi diri mengacu pada
yang digunakan dalam suatu bidang. pengalaman langsung dari suatu koneksi,
Proses transpersonal meliputi praktik dari harmoni atau kesatuan fundamental
tradisi sipiritual (cth: meditasi) dan meto- dengan orang lain dan dunia. Self yang
de psikologi yang dapat berguna dalam transenden adalah kepribadian atau ego-
perjalanan spiritual (seperti saat mengha- self, kumpulan dari konsep diri, citra diri,
dapi kecemasan atau patologi diri). dan peran-peran yang berkembang
Dengan demikian psikologi transper- melalui interaksi seseorang. Pendekatan
sonal dapat didefinisikan sebagai suatu transpersonal menganggap bahwa ego-self
area kajian yang beriringan antara spiri- ini tidaklah sama dengan sifat atau esensi
tual dan psikologi. Psikologi transpersonal orang yang sebenarnya dan bahwa tran-
tidak memiliki pandangan atau konteks sendensi diri membuka seseorang pada
khusus, dan didefinisikan oleh isi dan pengalaman alamiah yang lebih dalam.
prosesnya. Psikologi transpersonal juga Disidentifikasi adalah hilangnya rasa
dapat didefinisikan dari konteksnya, seba- diri yang wajar, suatu langkah penting
gai suatu metateori atau paradigma. (2) menuju transpersonal, tetapi bukan tran-
Self-Transcendence & disindification sepersonal dalam dan tentang diri sendiri.
(Maslow, others). Menurut Maslow tran- Salah satu jenis diidentifikasi adalah mele-
sendensi diri adalah kebutuhan tertinggi paskan rasa diri yang terpisah (separate
dalam hierarkinya dan tampaknya pada self). Transendensi diri adalah pergerakan
beberapa individu yang berhasil mengak- menuju non-duality.
tualisasikan diri memiliki kebutuhan Transendensi diri tidak perlu mene-
untuk menemukan komuni dan berhu- gaskan rasa individualitas dan rasa
bungan dengan kosmos. Kebutuhan itu personal, meskipun pada tingkat identitas
dimotivasi oleh peal experiences dan yang lebih dalam atau lebih tinggi,
pengalaman lain dari keterkaitan menye- mungkin terjadi. Transendensi diri meru-
luruh dan transendensi diri. pakan rangkaian kesatuan, mulai dari
Miles Vich mengemukakan bahwa sense of self yang lebih luas mencakup sense
transendensi diri merupakan karakteristik of self sebagai individu yang terpisah dari
sentral yang mendefinisikan psikologi individu lain dan sebagai individu sebagai
transpersonal. Transendensi diri adalah bagian dari bagian yang lebih besar
suatu keberadaan/rasa diri yang tidak sampai pada transendensi diri yang
didasarkan atau diidentifikasikan pada melampaui sense of self sebagai suatu enti-
individu sebagai suati entitas terpisah, tas individu. (3) Transpersonal Echopsycho-
tidak terhubung dari bagian bagian lain- logy. Ecopsychologists melihat hubungan
nya. Transendensi diri adalah kondisi antara manusia dan alam persekutuan
menyadari diri sebagai bagian dari yang sangat terikat dan timbal balik. Ada

BULETIN PSIKOLOGI 95
PUJI & HENDRIWINAYA

unsur penyatuan antara manusia dan personal). Mereka cenderung untuk


alam. Penolakan kebijakan ini adalah sum- melihat dunia dalam cara-cara tertentu
ber penderitaan baik untuk lingkungan yang dimiliki oleh semua kesadaran
fisik dan jiwa manusia. Realisasi hubung- manusia, mirip dengan pola asli, proto-
an antara manusia dan alam adalah tipe, atau bentuk Platonis (pure spiritual).
penyembuhan untuk keduanya. Ada dua Contohnya termasuk persona (topeng
gambaran tentang hubungan ala dengan yang kita hadirkan ke dunia), bayangan
manusia, bahwa: (a) alam sebagai rumah (unsur yang ditekan dari diri), anima dan
dan penghuninya sebagai keluarga (b) animus (arketipe feminin dan maskulin),
alam sebagai diri, di mana identifikasi diri pahlawan, Tuhan, iblis, mother earth, sage,
yang diperluas dan diperdalam untuk bodoh, anak ilahi, dan banyak lainnya.
memasukkan dunia non-manusia. (4) Arketip mewujudkan pribadi dalam mim-
Varieties of Religious Experiences (James). pi dan budaya dalam simbol-simbol dan
William James mengambil pendekatan mitos, dongeng, ritual, dan seni. Pusat dari
psikologis terutama untuk mempelajari arketip adalah diri, yang dilambangkan
pengalaman religius dan mistik. Dia dengan mandala, yang berlawanan dan
memeriksa berbagai pengalaman tersebut mencapai perkembangan penuh dalam
dan mengidentifikasi karakteristik umum apa yang disebut Jung "individuasi."
mereka, terlepas dari teori atau dogma Sementara arketipe sendiri umumnya di
sekitar mereka. Pendekatan ini mencer- luar kesadaran, Jung juga mengatakan
minkan beberapa esensi psikologi trans- bahwa pengalaman mistik adalah penga-
personal. (5) Firts-hand & Second-hand laman langsung dari arketipe. (7) Peak
religion (James). First-hand religion didasar- experience (Maslow). Maslow mencari cara
kan pada pengalaman langsung individu, untuk melakukan penelitian psikologis
disebut juga pengalaman mistikal. Second- yang baik pada pengalaman mistis dan
hand religion didasarkan pada pengalaman lainnya sebagai bagian dari studi tentang
orang lain, otoritas, atau dogma. Perbe- kesehatan psikologis. Dia menetap di
daan ini sering dilihat sebagai perbedaan istilah "pengalaman puncak" karena itu
antara spiritualitas (First-hand religion) dan lebih netral dan tidak memicu penolakan
agama (Second-hand religion). Psikologi rekan-rekannya sebagai istilah "mistis" itu.
transpersonal mengkaji spiritualitas bukan Definisinya: "Pengalaman (pengalaman-
agama. (6) Collective unconscious & arche- pengalaman) yang paling indah dalam
types (Jung). Bisa dikatakan bahwa ini hidup, saat paling bahagia, saat-saat
adalah konsep transpersonal utama. Jung gembira, saat pengangkatan" (Maslow,
memperdalam model topografi kesadaran 1962, dalam www.johnvdavis.com). Hipo-
Freud (Conscious, Preconscious, Uncons- tesis bahwa hampir semua orang telah
cious) dengan membedakan antara pribadi memiliki pengalaman puncak, meskipun
dan kesadaran kolektif (transpersonal). beberapa lebih sering dan lebih dalam
Semua umat manusia, dan mungkin daripada yang lain, dan beberapa pene-
makhluk hidup lainnya, berbagi keti- litian yang cermat membuktikan hal ini.
daksadaran kolektif. Salah satu referensi Konsep ini terkait dengan berbagai penga-
asli Jung menyebutnya kesadaran laman transpersonal dan keadaan. (8)
berpersonliche (harfiah, overpersonal atau Hierarchy of needs & developmental (Maslow,
transpersonal). Wilber). Realitas bersifat terstruktur
Arketipe merupakan pola primordial, (seperti: substansi, pikiran, jiwa) dan
dan ungkapan, kesadaran kolektif (trans- identitas serta kesadaran berkembang

96
TERAPI TRANSPERSONAL

secara teratur. Keterstrukturan ini telah JTP). Transpersonal mengacu pada kondisi
dilihat sebagai suatu hirarki. Hirarki urutan yang lebih tinggi dari integrasi dan
kebutuhan Maslow merefleksikan hal ini perkembagnan menuju kesatuan atau non-
seperti halnya spektrum perkembangan duality. Ekstrapersonal mengacu pada
Wilber. Wilber mengemukakan tiga tahap- kondisi diluar kesadaran normal yang
an identitas, yaitu prapersonal, personal, tidak selalu terintegrasi. Berbagai jenis
dan transpersonal. Disini, transpersonal kondisi anomali seperti mengalami kon-
mengacu pada suatu tingkatan khusus disi supranatural (misalnya melihat
atau jenis organisasi pemahanan identitas makhluk halus), termasuk dalam ekstra-
dan refleksi diri. personal bukan transpersonal. (11) Spiri-
Hal ini berguna untuk membedakan tual emergency (Grof). Suatu pengalaman
antara aktualisasi diri dan transendensi yang mengganggu berasal dari penga-
diri. Aktualisasi diri merupakan laman spiritual. Pada umumnya, piskologi
pemenuhan potensi individu dan hidup transpersonal memiliki pandangan bahwa
dalam cara yang otentik secara eksis- krisis psikologis dapat menjadi bagian dari
tensial. Sedangkan transendensi diri suatu perkembangan yang sehat dan tidak
digambarkan dengan menemukan kenya- selalu merupakan tanda psikopatologi.
manan diri di dalam dan sebagai bagian Terkait sangat dekat dengan hal ini adalah
dari kosmos, melampaui kebutuhan dan pendangan bahwa seseorang yang sehat
identitas diri. (9) Pre-Trans Fallacy (Wilber), secara intrinsik dan kesehatan ini dapat
reductionism & elevationism (Walsh and termanifestasi dengan cara yang tampak-
Vaughan). Konsep-konsep ini berasal dari nya patologis.
model spektrum perkembangan Wilber. Contoh spesifik dari pandangan
Gagal untuk membedakan keadaan pre- mengenai krisis psikologis telah dikem-
personal dari keadaan-keadaan transper- bangkan oleh Stan dan Christina Grof.
sonal menyebabkan kekeliruan. Baik Mereka menyadari bahwa suatu pengala-
ditandai oleh rasa koheren, terpadu, dan man transpersonal, atau emergensi spiri-
konsisten diri, tetapi mereka sangat berbe- tual, dibawah kondisi tertentu dapat
da. Di keadaan prepersonal, kepribadian menjadi sangat mengganggu seperti
yang sehat belum berkembang, di keada- dalam banyak karakteristik dari beberapa
an-keadaaan transpersonal, telah dilam- psikopatologi.
paui.
Walsh dan Vaughan memiliki gagasan Psikoterapi Transpersonal
yang sama. Reduksionisme mengurangi Psikoterapi/konseling transpersonal
semua pengalaman non-pribadi untuk bukanlah sebuah mazhab dengan identitas
tingkat prepersonal, elevationism meng- terpisah, namun merupakan suatu
angkat semua pengalaman non-pribadi dimensi dari semua konseling/psikoterapi,
menuju transpersonal. Jadi, Freud yang yang dapat diindahkan atau diabaikan
mengatakan semua pengalaman meditasi (Rowan. 2005). Disini diartikan bahwa
bersifat regresif dan patologis adalah psikoterapi transpersonal dapat menggu-
contoh reduksionisme. Sebuah "era baru" nakan banyak pendekatan psikoterapi
transpersonalist yang mengatakan semua ataupun tidak menggunakannya, dengan
pengalaman psikotik benar-benar kebang- konsep gabungan pendekatan spiritual
kitan mistis adalah contoh elevationism. dan psikologi. Mungkin disini yang
(10) Extrapersonal & transpersonal (Green, membedakan konsep psikoterapi integratif

BULETIN PSIKOLOGI 97
PUJI & HENDRIWINAYA

dengan transpersonal, dimana pengguna- transformasi, dan menggunakan praktik-


an pendekatan spiritual menjadi hal yang praktik spiritual misalnya meditasi.
penting.
Seperti yang telah dijelaskan pada Proses Terapi Transpersonal
bagian sebelumnya, psikoterapi trans- Terapi transpersonal mempunyai
personal memperbolehkan adanya sasaran untuk menyambungkan kembali
gabungan teknik-teknik dalam psikologi, (re-connect) klien dengan sumber kebijak-
seperti halnya: gestalt, behavior, kognitif, saan yang ada di dalamnya, menggabung-
dan psikodinamika. Walsh dan Vaughan kan conscious ego dengan subconscious yang
(1996) juga mengatakan psikoterapi ada di dalam dengan maksud untuk
transpersonal tidak mengabaikan tujuan mengaktifkan dan mengembangkan ke-
terapi tradisional, namun menam- mampuan individu untuk menyembuhkan
bahkannya dengan tujuan seperti mendis- diri (self healing).
identifikasikan atau mentransendensikan
Hasil yang ingin dicapai oleh terapi
proses-proses dalam psikodinamika.
transpersonal: (1) Pemahaman bahwa ide,
Menurut psikolog transpersonal Brant kepercayaan, dan ekspektasi, ketiganya
Cortright (1997), psikoterapi transpersonal memainkan peran dalam perwujudan
adalah integrasi dari spiritualitas dan pengalaman pribadi. Klien dilatih untuk
psikologi. Cortright mengidentifikasi memahami bahwa energi psikis mereka,
karakter pendekatan transpersonal sebagai yaitu perasaan, pikiran, dan emosi, ber-
berikut: (a) Suatu kerangka teoritis yang peran dalam setiap pengalaman. Contoh:
melihat kerja psikologis dalam konteks seseorang yang percaya bahwa dirinya
proses spiritual; (b) Perlu adanya kesa- tidak mampu, maka hal itu akan mengha-
daran (consciousness); (c) Multidimensi dan langinya dalam menggunakan kemam-
experiential (muncul dari pengalaman); (d) puannya (yang sesungguhnya ada). (2)
Heart-centered; (e) Sangat optimistik dan Menyadari dan kemudian menelaah ide,
penuh harapan; dan (f) Transformasi kepercayaan, dan ekspektasi yang dipu-
psycho-spiritual membentang jauh melam- nyai. Setelah klien paham bahwa ide,
paui penyembuhan dan pertumbuhan diri. kepercayaan dan ekspektasi berperan
Asumsi dasar yang dimiliki oleh pen- dalam perwujudan pengalaman, maka
dekatan transpersonal adalah bahwa langkah kedua adalah mengidentifikasi
manusia adalah makhluk yang kompleks, dan menelaah hal-hal tersebut. (3) Mema-
gangguan-gangguan yang dapat diderita hami dan mengapresiasi kekuatan pikiran
manusia sangat multi dimensional, dan conscious. Hal ini sangat penting. Klien
perkembangan ilmu terlalu beragam, harus menyadari bahwa ia memiliki
sehingga tidak mungkin hanya menggu- kontrol sepenuhnya akan pikiran-pikiran
nakan hanya satu strategi. Terapis-terapis sadarnya. (4) Memilah-milah dan berda-
transpersonal mencari jalan yang terbaik mai dengan kepercayaan-kepercayaan
dari perpaduan teknik-teknik mainstream yang bertentangan. Contoh: seseorang
dengan perspektif transpersonal yang ingin kaya, terkenal, dan punya pengaruh
bertujuan untuk mencocokkan dengan di masyarakat. Namun di sisi lain ia juga
kebutuhan klien. Perbedaan utama antara percaya bahwa harta dan tahta dapat
pendekatan transpersonal dengan pende- menimbulkan ketidakbahagiaan. Di sini
katan-pendekatan konvensional adalah seorang terapis transpersonal membantu
terapi dilihat dari konteks spiritual dan klien untuk memilah-milah dan sedikit

98
TERAPI TRANSPERSONAL

demi sedikit menghilangkan pertentang- 1. Hubungan dan bersifat nondual


an-pertentangan kepercayaan tersebut, - tidak lagi dibedakan dengan pemi-
karena hal itu menimbulkan energi negatif kiran dikotomi sebagai subjek dan
dalam diri klien, dan (5) Meminta bantuan objek
dan bimbingan dari hati nurani. Ego dan - menolak istilah dikotomi: normal-
hati nurani klien haruslah selaras. Bila abnormal, sehat-sakit, waras-gila,
tidak maka hati nurani tidak dapat atau label dikotomi lainnya
memberi masukan pada ego. - integrasi satu sama lain
Metode-metode yang biasa dilakukan 2. Empati dan jarak hubungan
dalam terapi transpersonal, diantaranya: - empati adalah resonansi pada diri
(1) Rowan (1993) menggunakan metode seseorang dalam diri orang lain
spiritualitas berupa terapi-terapi transper- - menghindari transference dan counter-
sonal, image work, meditasi, dan doa. (2) transference
Metzner (dalam Clark, 2004) mengguna- 3. Fenomena linking dan resonansi
kan teknik mendengarkan klien dalam hal (Rowan. 2009)
mimpi, mitologi, ide-ide, dan pengalaman - Linking sebagai jenis lain dari coun-
yang mengandung suatu hubungan tertransference, menurut Rowan
dengan alam semesta. (3) R D. Laing (dalam Rowan, 2009). Pada tahapan
(dalam Clark, 2004) menyarankan perlu- tertentu terapis membiarkan diri
nya penggunaan intuisi dan insight bagi menjadi satu dengan klien. Awalnya
terapis sebagai respons bagi klien untuk hanya ingin menyamakan diri, se-
mengembangkan pertumbuhan personal, hingga lebih mudah dalam berbicara
interpersonal, dan spiritual, (4) Boorstein dan menghilangkan rasa terancam.
(2000) menggunakan teknik meditasi, Namun hal ini rawan terjadinya
psychedelics, biblioterapi spiritual, LSD countertransference.
(jika dilegalkan), hipnosis terhadap kehi- - Linking juga merupakan resonansi
dupan di masa lalu, yoga, visualisasi, dan mempersama-kan hal ini dengan
psikodrama, dan Holotropic Breathing, (5) fenomena dimana dua piano diletak-
Davis (dalam Davis 2011) menggunakan kan berdampingan, dan notasi 'A'
modifikasi perilaku, restrukturisasi kogni- diketukkan. Senar 'A' pada piano
tif, praktik Gestalt, psikodinamika, dream- yang lain akan terkena gema
work, terapi musik dan seni, serta meditasi, (resonansi).
dan (6) Psychosynthesis menggunakan
visualisasi, menggambar bebas, training Principles of Holotropic Breathwork
will, ekspresi fisik, menulis, disidentifikasi, Posisi teoritis. Holotropic breathwork
meditasi, kerja interpersonal, dan kerja adalah metode psikoterapi berdasarkan
kelompok (Firman, D. 2011). pengalaman Stan and Christina Grof di
Esalen Institute in Big Sur, California,
Hubungan Terapis dan Klien pertengahan 1970. Sebuah pemahaman
Di dalam psikoterapi transpersonal yang luas dari jiwa manusia yang men-
terdapat tiga hal penting yang harus cakup biografi, perinatal, dan dimensi
diperhatikan dalam hubungan terapis dan transpersonal. Fenomena dari semua
klien, yaitu: hubungan bersifat nondual; domain dipandang sebagai konstituen
empati dan jarak hubungan, serta feno- alami dan normal dari proses psikologis,
mena linking dan resonansi. mereka diterima, dan didukung tanpa

BULETIN PSIKOLOGI 99
PUJI & HENDRIWINAYA

preferensi. Rekognisi dari fakta bahwa Gothic atau desain labirin di lantainya.
keadaan-keadaan consciousness tidak-biasa Mandala membangun visual yang dapat
disebabkan oleh breathwork Holotropic serta dengan mudah ditangkap oleh mata, kare-
keadaan-keadaan yang sama terjadi secara na sesuai dengan struktur organ persepsi
spontan, memobilisasi kekuatan penyem- visual. Pupil mata merupakan bentuk
buhan intrinsik dalam jiwa dan tubuh mandala sederhana (Grof, & Grof, 2010).
(Grof, & Grof, 1990). Menurut Jung, penggunaan mandala
Proses penyembuhan batin ini mewu- dalam praktik spiritual dan religius dari
judkan kebijaksanaan, terapi yang melam- berbagai budaya dan ilmu kimia menarik
paui pengetahuan yang dapat diperoleh perhatian. Jung melihat bahwa pola
dari pemahaman kognitif praktisi indi- serupa muncul dalam lukisan pasiennya
vidual atau dari sekolah psikoterapi atau pada tahap tertentu perkembangan psycho-
kerja tubuh. spiritual mereka. Menurutnya, mandala
adalah "ekspresi psikologis totalitas diri."
Kekuatan penyembuh dari pernapasan Jung mengatakan: "pola yang parah
dipaksakan oleh gambar lingkaran sema-
Dalam masyarakat kuno dan pra-
cam ini mengkompensasi gangguan dan
industri, napas dan pernapasan memiliki
kebingungan dari keadaan psikis - yaitu,
memainkan peran yang sangat penting
melalui pembangunan titik sentral yang
dalam kosmologi, mitologi, dan filsafat,
semuanya terkait."
serta alat penting dalam praktik ritual dan
spiritual. Berbagai teknik pernapasan telah Joan Kellogg, seorang psikiater yang
digunakan sejak jaman dahulu untuk bekerja di rumah sakit jiwa telah membe-
tujuan agama dan penyembuhan. Sejak rikan ratusan pasien selembar kertas
awal kali, hampir setiap sistem psycho- dengan garis besar lingkaran dan pera-
spiritual utama berusaha untuk memahami latan lukis dan meminta mereka untuk
sifat manusia telah dilihat napas sebagai melukis apa pun yang datang ke pikiran
link penting antara alam, tubuh manusia, mereka. Ditemukan korelasi yang signi-
jiwa, dan roh. Teknik-teknik khusus yang fikan antara masalah psikologis mereka
melibatkan pernapasan intens atau pena- dan diagnosis aspek klinis yang spesifik
hanan napas juga merupakan bagian dari pada lukisan mereka. Seperti pilihan
berbagai latihan di Kundalini Yoga, warna, preferensi untuk membuat bulatan
Siddha Yoga, Vajrayana Tibet, praktik atau tidak, penggunaan lingkaran konsen-
Sufi, Buddha Burma dan meditasi Tao, tris, membagi mandala menjadi beberapa
dan banyak lainnya (Grof, & Grof, 2010). bagian, dan perhatian pada batas-batas
lingkaran atau tidak.
Menggambar Mandala: kekuatan ekspresif seni
Pendekatan praktik Grof dan Grof (1990)
Mandala adalah berasal dari bahasa
Sansekerta yang berarti harfiah "ling- Unsur-unsur dalam HB adalah berna-
karan" atau "completion." Dalam pengertian pas lebih dalam dan lebih cepat, musik
yang paling umum, istilah ini dapat yang menggugah, fasilitas pelepasan
digunakan untuk setiap desain yang energi melalui gerakan spesifik. Hal ini
menunjukkan geometri simetris kompleks, dilengkapi dengan ekspresi kreatif, seperti
seperti jaring laba-laba, susunan kelopak menggambar "mandala", dan diskusi dari
dalam bunga atau bunga, gambar dalam pengalaman. HB dapat dilakukan secara
kaleidoskop, jendela kaca patri di katedral satu per satu, atau lebih baik dalam situasi

100
TERAPI TRANSPERSONAL

kelompok, di mana peserta bergantian atau segelas air) Hal ini penting untuk
melakukan peran sebagai experiencers atau tetap fokus dan berpusat sambil mengha-
"pengasuh". dap seluruh spektrum kemungkinan
Pertama, peserta menerima persiapan emosi dan perilaku Breather (peserta)
teoritis mendalam yang mencakup des- tersebut. Breathwork Holotropic tidak meng-
kripsi utama dari fenomena yang terjadi gunakan intervensi yang datang dari
dalam sesi Holotropic (biografi, perinatal analisis intelektual atau didasarkan pada
dan transpersonal) dan instruksi teknis apriori konstruk teoritis.
dari kedua experiencers dan pengasuh. Sesi berakhir biasanya antara dua dan
Kontradikasi fisik dan emosional dibahas tiga jam. Namun, sebagai aturan umum,
dan jika ada kekhawatiran apapun, akan proses ini diperbolehkan untuk mencapai
diassemen oleh ahli. Pernapasan Holotropic penutupan alami (waktu tidak terbatas),
lebih cepat dan lebih dalam dari biasanya, untuk kasus tertentu. Pada periode peng-
umumnya tidak ada instruksi khusus lain hentian fasilitator menawarkan pelepasan
yang diberikan sebelum atau selama sesi energi, jika pernapasan belum menyelesai-
untuk tingkat, pola, dan sifat bernapas. kan semua ketegangan emosional dan fisik
Pengalaman sepenuhnya internal dan aktif selama sesi.
sebagian besar nonverbal, tanpa interven- Fasilitator breathwork Holotropic harus
si. Kecuali ada masalah penyempitan sadar bahwa, ketika mereka menggunakan
tenggorokan, rasa sakit yang berlebihan teknik yang membangkitkan keadaan
atau ketakutan yang mengancam kelan- tidak-biasa pada klien, ada potensi untuk
jutan sesi, dan permintaan eksplisit dari proyeksi intens yang tidak biasa, menjadi
Breather (peserta) tersebut. manja, kontak seksual, atau hubungan
Musik (atau bentuk lain dari stimulasi spiritual. Proyeksi ini sering terfokus pada
akustik - drum, suara alam, dll) merupa- fasilitator. Dalam kasus seperti ini fasili-
kan bagian integral dari proses Holotropic. tator harus peka terhadap keadaan diri
Biasanya, pilihan musik mengikuti pola dan peran klien, serta berhati-hati untuk
karakteristik yang mencerminkan penga- menjaga perasaannya dengan klien. Fasi-
laman Holotropic: di awal, musik menggu- litator harus membuat perjanjian untuk
gah dan merangsang, kemudian menjadi melakukan praktik breathwork Holotropic
semakin dramatis dan dinamis, dan akhir- secara etis.
nya mencapai gebrakan. Setelah puncak, Diskusi kelompok berlangsung pada
music bertahap menjadi tenang dan dia- hari yang sama setelah istirahat panjang.
khiri dengan pilihan musik yang damai, Selama sesi ini, fasilitator tidak membe-
mengalir, dan cocok untuk meditasi. rikan interpretasi materi, berdasarkan
Ilustrasi musik dapat berubah jika terlihat sistem teoretis tertentu, termasuk dari
energi yang berbeda dalam kelompok. breathwork Holotropic. Lebih baik meminta
Peran pengasuh selama sesi adalah peserta menjelaskan dan klarifikasi lebih
tanggap dan tidak mengganggu, memas- lanjut tentang insight yang mereka dapat
tikan pernapasan yang efektif, mencipta- dari sesi HB. Pendekatan Jung dalam
kan lingkungan yang aman, menghormati bentuk referensi mitologi dan antropologi
pengungkapan alam peserta, dan membe- dapat sangat berguna dalam pembahasan
rikan bantuan dalam segala situasi yang pengalaman Holotropic serta mandala.
memerlukannya (dukungan fisik, bantuan Pada kesempatan kesempatan yang sama,
selama break kamar kecil, membawa tisu referensi pengalaman fasilitator sendiri di

BULETIN PSIKOLOGI 101


PUJI & HENDRIWINAYA

masa lalu atau pengalaman orang lain 1. Diunduh dari: http://staff.undip.


mungkin cocok. ac.id/psikologi/zaenal_abidin/files/201
0/07/1.-Pengantar-Psikologi-
Transpersonal.pdf.
Daftar Pustaka
Rateau, M. (2010). A Story of Trans-
Boorstein, S. (2000). Transpersonal psycho- formation Following Catastrophic
therapy. American Journal of Psycho- Loss. Archives of Psychiatric Nursing,
therapy, 54(3), 408423. 24(4), 260-265. Ohio: Elsevier.
Braud, W., & Anderson, R. (1998). Trans- Rowan, J. (2009). Transpersonal and
personal research methods for the Integral in Psychotherapy. Journal of
social sciences. Thousan Oaks: Sage Transpersonal Research, 1(1), 65-76.
Publications.
Rowan, J. (2005) The transpersonal:
Clark, C. (2004). R. D. Laing: What Was Spirituality in psychotherapy and
Therapeutic About That? Diunduh counselling (2nd edition). London:
dari:http://psychod.com/laing2006.pdf. Routledge
Cortright, B. (1997). Psychotherapy and Rowan, J. (1993). The Transpersonal: Psy-
spirit; Theory and practice in chotherapy and Counselling. London:
transpersonal psychotherapy. Albany, Routledge.
NY: State University of New York
Walsh, R., & Vaughan, F. (Eds.). (1993).
Press.
Paths beyond ego: The transpersonal
Davis, J. (2011). Ecopsychology, Trans- vision. New York: Jeremy P. Tarcher/
personal, and Nonduality. International Putnam.
Journal of Transpersonal Studies, 30(1-2).
Walsh, R., & Vaughan. (1993). On
Davis, J. (2000). We keep asking ourselves, transpersonal definitions. Journal of
what is transpersonal psychology? Transpersonal Psychology 25, 199-207.
Guidance & Counseling,15(3), 38.
Grof, S., & Grof, C. (2010). Holotropic
Firman, D. (2011). Transpersonal psycho- Breathwork - A New Approach to Self-
logy: An introduction to psychosyn- Exploration and Therapy. Diunduh
thesis. Diunduh dari: http:// dari: http://www.stanislavgrof.com
synthesiscenter.org/PDF/Psychosynthe
Grof, S., & Grof, C. (1990). PRINCIPLES
sis-Firman.pdf.
OF HOLOTROPIC BREATHWORK.
Freeman, A. (2006). A Daniel Come To Article, Transpersonal Training. Diun-
Judgement? Dennett and the Revision- duh dari: www.grof-holotropic-
ing of Transpersonal Theory. Journal of breathwork.net.
Consciousness Studies, 13(3), 95109.
http://www.johnvdavis.com
Prabowo, H. (2008). Pengantar Psikologi
Transpersonal: Seri latihan kesadaran

102

Anda mungkin juga menyukai