Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN
A. Dasar Teori

Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus dan
tidak larut,terdispersi dalam cairan pembawa.zat yang terdispersi harus halus,tidak boleh
cepat mengendap,dan apabila dikocok perlahan – lahan,endapan harussegera terdispersi
kembali.dpat ditambahkan zat tambahan untuk menjamin stabilitas suspense tetapi
kekentalan suspensi harus menjamin sudah dikocok dan dituang(anief,2008).

Dalam pembuatan suspensi,pembahasan partikel dari serbuk yang tidak larut dalam
cairan pembawa adalah langkah penting.kadang-kadang sukar mendispersi serbuk,karena
adanya udara,lemak,dan lain-lain kontaminan.serbuk tadi tidak dapat segera
dibasahi ,walaupun berat jenisnya besar,namun masih dapat mengembang pada permukaan
cair.pada serbuk yang halus mudah kemasukkan udara dan sukar dibasahi meskipun ditekan
dibawah permukaan cairan.serbuk dengan suhu kontak ±90⁰akan menghasilkan serbuk yang
terapung keluar dari cairan.sedangkan serbuk yang mengembang dibawah cairan memounyai
sudut kontak yang lebih kecil dan bila tenggelam,menunjukkan tidak adanya sudut kontak
(anief,2008).

Factor- factor yang mempengaruhi stabilitas suspense adalah:

a) Ukuran partikel,semakin besar ukuran partikel semakin kecil luas


penampangnya(dalamvolume yang sama).sedangkan semakin kecil dan halus
ukuran partikel,semakin beasr luas penampang partikel,daya tekan keatas cairan
akan semakin memperlambat gerakan partikel untuk mengendap sehingga partikel
makin sukar mengendap dan suspensi makin stabil.
b) Kadar dan sifat zat terdispersi,makin banyak yang terdispersi ,maka tabrakan
antar sesama partikel akan semakin sering terjadi dan partikel jadi sulit berdegrak
bebas.dalam suatu suspensi kemungkinan besar terdiri dari beberapa macam
camopran bahan yang sifatnya tidak selalu sama.dengan demikian ada
kemungkinan terjadi interaksi antar bahan tersebut yang menghasilkan bahan
yang sukar larut dalam pelarut.
c) Kekentalan atau viskositas,makin besar viskositas ,makin sekar
pengendapannya,dan suspensi makin stabil.kekentalan atau viskositas suspensi
tidak boleh terlalu tinggi agar sediaan mudah dikocok dan dituang.
BAB II

ANALISIS FARMAKOLOGI DAN PREFORMULASI

A. Analisis Farmakologi Zat Atif


 Penggunaan: Dikonsumsi pada saat perut kosong, 1 jam sebelum makan atau 2
jam setelah makan.
 Dosis:
 Dewasa: 50 mg/kgBB per hari, dibagi dalam 4 dosis. Pada infeksi berat,
dosis dapat dinaikkan hingga 100 mg/kgBB per hari.
 Anak-anak : 25-50 mg/kgBB per hari, dibagi dalam 4 dosis. Pada infeksi
berat, dosis dapat dinaikkan hingga 100 mg/kg per hari.
 Indikasi: Typoid fever, meningitis, putulenta, infeksi bakteri anaerob, reketsiosis
infeksi lain
 Kontra indikasi: Untuk pasien yang hipersensitif terhadap kloramfenikol, untuk
ibu hamil dan bayi premature.
 Perhatian: Obat keras tidak boleh diulang tanpa resep dokter
 Efek samping: Dapat terjadi reaksi hematologic reaksi alergi, reaksi saluran cerna.
 Interaksi obat: Dengan fenobarbital dan rifampisin akan mempercepat waktu
paruh dari kloramfenikol akan menjadi toksik bila diberikan dengan tolbutamid,
fenitoin, dikumarol dan obat lain yang dimetabolisme oleh enzim mikrosom
hepar.
B. Preformulasi Zat Aktif
Kloramfenikol
 Rumus struktur: C11H12Cl2N2O 5

 Sifat fisik :
 Organoleptis: serbuk hablur halus, licin, bau lemah, rasa tawar.
 Kelarutan : • Praktis tidak larut dalam air, larut dalam 45 bagian etanol
(95%) P, dalam 6 bagian kloroform P dan dalam 14 bagian eter P
 Titik lebur: 86-92 0
 Bobot molekul: 561,56
 Sifat kimia:
 Bentuk ester dari kloramfenikol.
 pH sediaan 4,5 – 7,5 .
 pH larutan 25% dlm suspensi aqueous sebagai kloramfenikol 4,5-7,5.
 Pemerian: Hablur halus berbentuk jarum atau lempeng memanjang; putih sampai
putih kelabu atau putih kekuningan; tidak berbau; rasa sangat pahit.
 Kelarutan: Larut dalam lebih kurang 400 bagian air, dalam 2, 5 bagian etanol 95%
dan dalam 7 bagian propilenglikol; sukar larut dalam kloroform dan dalam eter.
 BJ: 561,56
 Warna: Putih sampai putih kelabu atau putih kekuningan.
 Stabilitas : Stabilitas maksimal pd pH 6
C. Perfomulasi Zat Tambahan
1) CMC Na

Pemerian: Serbuk atau granul, putih sampai putih kuning gading, tidak berbau
atau hampir tidak berbau dan higrokopis
Kelarutan: Mudah larut dalam air dan tidak larut dalam etanol, eter, dan pelarut
organik lain.
Bobot jenis: 1,2636 g/cm3
Warna: Putih sampai krem.
Stabilitas: CMC Na stabil meskipun bersifat higroskopis. Dalam kondisi
kelembapan yang tinggi CMC Na dapat meyerap air dalam jumlah besar (>50%).
Larutan CMC Na stabil pada pH 2-10, pengendapan dapat terjadi pada pH di
bawah 2 dan viskositas larutan menurun dengan cepat di atas pH 10. Umunya
larutan menunjukkan viskositas maksimum dan stabilitas pada pH 7-9.
Fungsi: Pengental
2) Polysorbatum-80

Pemerian Cairan kental, transparan, tidak berwarna, hampir tidak mempunyai


rasa.
Kelarutan Mudah larut dalam air, dalam etanol (95%)P dalam etil asetat P dan
dalam methanol P, sukar larut dalam parafin cair P dan dalam biji kapas P.
Bobot jenis 1.310 g/ml
Warna Tidak berwarna
Stabilitas Stabil pada elektrolit dan asam lemah dan basa. Berangsur-angsur akan
tersaponi dengan asam kuat dan basa.
Fungsi Pengemulsi
3) Propilen glikol
Pemerian : Cairan kental seperti minyak ; jernih, kuning ; bau asam lemak,khas.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, dengan etanol (95%) P, dalam etil asetat P
dan dalam metanol P, sukar larut dalam parafin cair P dan dalam minyak biji
kapas P.
Fungsi : Pengawet
4) Sirup simplex
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna tahapan kadar memenuhi syarat
penetapan sakarosa yang tertera pada sirup.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat ,ditempat sejuk
Fungsi : Pemanis
5) Aquadest
Pemerian Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berasa; tidak berbau.
Kelarutan Dapat bercampur dengan pelarut polar dan elektrolit.
Bobot jenis 1 g/ml
Warna Tidak berwarna
Stabilitas Air stabil pada semua jenis substansi.
Fungsi Pelarut
BAB III
DOSIS
a) Dewasa: Dewasa : 15 ml sebanyak 3-6 kali sehari
b) Anak – anak :
 Umur 1- 5 tahun : 5 ml sebanyak 3-4 kali/hari
 Umur 6-15 tahun : 10 ml sebanyak 3-4 kali/hari.
BAB IV

PENDEKATAN FORMULA

a) Berdasarkan data preformulasinya Kloramfenikol digunakan sebagai zat aktif karena


kloramfenikol merupakan antibiotik yang bersifat sukar larut dalam air maka akan dibuat
sediaan suspensi.
b) Pada formulasi kali ini suspending agentnya menggunakan perpaduan antara PGS dan
CMC-Na. Hal ini dikarenakan konsentrasi PGS sebagai suspending agent yang akan
digunakan hanya sebesar 2%. Oleh karena itu PGS dikombinasikan dengan CMC-Na
yang merupakan suspending agent yang dapat meningkatkan viskositas serta dapat
meningkatkan kestabilan dari suspensi yang dihasilkan.
BAB V

FORMULA

R/ Chloramfenikol icolum 2,5 g

CMC Na 2 gr

PGS 2 gr

Polysorbatum-80 2 gr

Propilenglikol 25 gr

Sirupus simplex 4 gr

Aquadest destillata ad 60 ml
BAB VI

PERHITUNGAN DAN PENIMBANGAN

A. PERHITUNGAN
 Jumlah sediaan yang akan dibuat 60ml/botol x 2 botol = 120 ml.
 Jumla h sediaan 2 botol digunakan untuk :
 1 botol untuk dikumpulkan.
 1 botol untuk stabilitas
 Berdasarkan FI IV, untuk sediaan kental lebih dari 50 ml, volume sediaan dilebihkan
sebanyak 3% dari sediaan yang dibuat, sehingga sediaan dengan volume 60 ml
dilebihkan menjadi 61,8 ml. Total volume sediaan yang dibuat adalah 123,6 ml, untuk
mencegah kehilangan dibuat 130 ml.
 Untuk sekali pemakaian 15 ml
15 ml
Cholramfenikol icolum = x 2,5 g = 0,625 gr
60 ml
15 ml
CMC Na 2 gr = x 2 gr = 0,5 gr
60 ml
 Aqudest untuk CMC Na = 20 x 0,5 gr = 10 ml
 Untuk 2 botol: 2 x 10 ml = 20 ml
15 ml
PGS = x 2 gr = 0,5 gr
60 ml
 Aquadest untuk PGS = 7 X 0,5 gr = 3,5 ml
 Untuk 2 botol = 2 x 3,5 = 7 ml

15 ml
Polysorbatum - 80: x 2 gr = 0,5 gr
60 ml

15 ml
Propilenglikol: x 25 gr = 6,25 gr
60 ml

15 ml
Sirup simplex: x 4 gr = 1 gr
60 ml
B. PENIMBANGAN
 Untuk sekali pemakaian 15 ml:
Kloramfenikol icolum 0,625 gr
Na CMC Beri etiket dan
0,5label
gr lalu lakukan evaluasi sediaan
PGS 0,5 gr
Polysorbatum-80 0,5 gr
Propilen glikol 6,25 gr
Sirup simplex 1 gr
Aquadest destillata ad 15 ml

 Untuk total sediaan dibuat 130 ml:

0,625 gr
kloramfenikol icolum = x 130 ml = 5,42 g
15 ml

0,5 gr
Na CMC = x 130 ml = 4,33 g
15 ml

0,5 gr
PGS = x 130 ml = 4,33 g
15 ml

0,5 gr
Polysorbatum-80 = x 130 ml = 4,33 g
15 ml

6,25 gr
Propilen glikol = x 130 ml = 54,2 g
15 ml

1 gr
Sirup simplex = x 130 ml = 8,66 g
15 ml

Aquadest ad 130 ml
BAB VII

PROSEDUR

ALAT :

1. Timbangan
2. Mortir dan stamper
3. Beaker glass
4. Gelas ukur
5. Batang pengaduk
6. Sudip
7. 2 botol dengan volume 60 ml

BAHAN:

1. Chloromphenicoli icolum
2. CMC Na
3. PGS
4. Polisorbat 80
5. Propilenglikol
6. Sirup simplex
7. Aqua destilla

CARA KERJA

Kalibrasi botol dengan volume 60 ml.

Timbang semua bahan sesuai dengan perhitungan.

Larutkan serbuk PGS dengan air sebanyak 7 kalinya di dalam mortir, lalu gerus.

Ambil mortir baru, CMC Na ditaburkan ke dalam air panas sebanyak 20 kalinya dan
gerus ad terbentuk mucilago.
Masukan polysorbat-80 gerus ad homogen

Dispersikan kloramfenikol dengan propilenglikol di beaker glass

Lalu masukan larutan PGS kedalam mortir,gerus ad homogen

Lalu masukan dispersi kloramfenikol ke dalam motir, gerus ad homogen

Tambahkan syrupus simpleks, gerus ad homogen

Masukan ke dalam beaker glass, tambahkan sisa aquadest lalu aduk ad homegen

Masukan ke dalam botol yang telah dikalibrasi

Endapkan dengan aquadest ad 60 ml


BAB VIII

EVALUASI SEDIAAN DAN STANDAR UJI

a. Uji Organoleptis: Tujuan uji organoleptik untuk mendeskripsikan bentuk atau konsistensi
(misalnya padat, serbuk, kental, cair), warna (misalnya kuning, coklat, dll.), bau
(misalnya aromatik, tidak berbau, tengik), dan rasa (misalnya manis, pahit, tidak ada
rasa).

Tuang 5 ml sediaan ke dalam beaker glass

Amati bentuk dan warna, cium bau dan cicip rasa dari sediaan

Catat hasil

Standar dari uji organoleptik sediaan suspensi kloramfenikol adalah bentuknya kental,
warna keruh, bau tidak berbau, rasa pahit.

b. Uji pH :Tujuan uji pH untuk mengetahui kadar pH sediaan akhir dan membandingkan
dengan pH sediaan akhir secara teoritis.

Tuang 5 ml sediaan ke dalam beaker glass

Celupkan kertas Ph kedalam sediaan

Tunggu beberapa saat, amati dan cocokan dengan indikator pH kemasan

Standar uji pH dari sediaan suspensi kloramfenikol adalah 4,5-7

c. Uji Homogenitas: Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah sediaan sudah
homogen atau belum.

Oleskan pada plat kaca setipis mungkin

Terawang di bawah sinar matahari


Standar uji homogenitas
Amati sampel pada sediaan suspensi kloramfenikol adalah homogen seluruh
dan catat hasil
bahan.

d. Uji Volume Terpindahkan: Tujuan uji volume terpindahkan untuk mengetahui dan
memastikan bahwa volume terpindahkan dari emulsi sama dengan volume yang sudah
tertera di etiket pada saat dipindahkan ke wadah lain

Siapkan gelas ukur volume 60 ml

Tuang sediaan ke dalam gelas ukur secara perlahan

Tunggu hingga kurang lebih 30 menit untuk menghindari adanya gelombang udara pada
saat penuangan

Lihat volume sediaan emulsi lalu ukur volume sediaan

Standar uji volume terpindahkan adalah volume rata-rata tiap botol tidak kurang dari 100%
dimana volume tiap botol tidak kurang dari 95% dari volume etiket
BAB IX DESAINKEMASAN

kemasan sekunder

UNTUK
INDIKASI,KO
NTRA
INDIKASI,INT
ERAKSI, DAN
EFEK
SAMPINGO
OBAT LIHAT
PADA
BROSUR

Netto 60 Netto 60 No. Reg : DKL


Komposisi ml 4007003A2
ml No. Batch :
: 03140201
Tiap 5ml Mfg.
mengandung : Date :Mei
NICOL Kloramfenikol NICOL 2021
CHLORAMP Icolum 208m
CHLORAMP Exp. Date:
HENICOL HENICOL Mei 2022
Suspension Aturan Pakai : Suspension
Dewasa: 15 ml KOCOK
3-6kali/hari DAHULU
Anak-anak: SEBELUM
10ml 3-4
PT. KIMIA PT. KIMIA DIMINUM
FARMA kali/hari FARMA
Jakarta- Bayi: 5ml 3 Jakarta-
Indonesia kali/hari Indonesia
Kemasan Primer (Label pada botol)

Netto 60 ml
KOMPOSISI : ATURAN
PAKAI :
Tiap 5ml NICOL Dewasa: 15ml 3-6
mengandung : kali/hari Anak-anak:
Kloramfenikol 10ml 3-4 kali/hari
Icolum…208mg CHLORAMPHENICOL Bayi : 5ml
Suspension 3 kali/hari
KOCOK DAHULU SEBELUM
DIMINUM
HARUS DENGAN RESEP PT.KIMIA FARMA No. Reg : DKL
DOKTER Jakarta-Indonesia 4007003A2
Simpan di bawah suhu No. Batch :
30OC Terlindung dari sinar
03140201
matahari langsung
Mfg. Date :Mei 2021
Exp. Date: Mei 2022
Leaflet (Brosur)

SUSPENSI

CHLOREXO
CHLORAMPHENICOL

Suspension

Komposisi
Tiap 5 ml mengandung Kloramfenikol Icolum 208 gram

Kloramfenikol adalah obat antibiotic yang berasal dari


kultur Streptomyces venezuelae yang tidak diproduksi
secara sintetik.Berfungsi untuk mengatasi beragam infeksi
bakteri serius, terutama saat penyakit infeksi tidak
membaik dengan obat lain.Kloramfenikol bekerja dengan
cara membasmi bakteri penyebab infeksi, atau
memperlambat hingga menghentikan pertumbuhannya.
DAFTAR PUSTAKA

Farmakope Indonesia, Edisi III, Farmakope Indonesia, Edisi IV,


https://studylibid.com/doc/382744/kelompok7-suspensikloramfenicol-pga
JURNAL PRAKTIKUM

SUSPENSI KLORAMFENIKOL

Dosen Pengampu : Marlina Indriastuti, M. Sc., Apt.

Disusun oleh :

Kelompok 2

1. Adneta Sinta Meida (2004277001)


2. Afni Nurfitriani (2004277002)
3. Ahfira Putri (2004277003)
4. Aprilia Trinurjanah (2004277004)
5. Chela Tiara Dewi(2004277005)
6. Cindyvia Fawziah (2004277006)
7. Iia Siti Nurhasanah (2004277014)
8. Syifa Fauziah (2004277038)
9. Yunia Purwati (2004277046)

PROGRAM STUDI D3 FARMASI

STIKes MUHAMMADIYAH CIAMIS

Jl. K.H. Ahmad Dahlan No.20, Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat 46216

Anda mungkin juga menyukai