PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekonomi Kerakyatan – Sistem ekonomi yang diterapkan oleh suatu negara
sangat mempengaruhi bagaimana kekuatan dan kondisi ekonomi di negara itu.
Saat ini di dunia berkembang banyak konsep tentang sistem ekonomi yang bisa
diterapkan. Tiap negara dapat memilih mana sistem ekonomi yang tepat sesuai
kondisi negara tersebut. Negara kita telah lama dikenal
mengimplementasikan Ekonomi Kerakyatan.
apa saja yang menjadi bahan pertimbangan ketika suatu negara ingin memilih
sebuah sistem ekonomi untuk diterapkan Bahan pertimbangan tersebut adalah:
B. Rumusan Masalah
1
1. Apakah yang dimaksud dengan sistem ekonomi kerakyatan ?
2. Apa makna dari sistem ekonomi kerakyatan ?
3. apa sejarah munculnya sistem ekonomi kerakyatan ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud sistem ekonomi kerakyatan
2. Untuk mengetahui makna sistem ekonomi kerakyatan
3. Untuk mengetahui sejarah sistem ekonomi kerakyatan
BAB II
2
PEMBAHASAN
3
B. Sejarah munculnya sistem ekonomi kerakyatan
Dalam sejarahnya, sistem ekonomi kerakyatan dibagi menjadi 4 periode 1945-
1949, 1950-1958, 1959-1966, 1966-sekarang. seperti telah disebutkan di atas
bahwa kemunculan Sistem Ekonomi Kerakyatan di Indonesia dimotori oleh
Bung Hatta. Kala itu, pada tahun 1933, dalam kapasitasnya sebagai negarawan
dan salah satu pendiri Republik Indonesia, beliau membuat sebuah tulisan
berjudul Ekonomi Rakyat dalam Bahaya. Buah pemikiran Pak Hatta ini
kemudian menjadi dasar dari konsep perekonomian Indonesia.
Pak Hatta juga dikenal memiliki gagasan tentang konsep koperasi. Badan
usaha dengan asas kekeluargaan inilah yang menjadi salah satu ciri Sistem
Ekonomi Kerakyatan. Telah menjadi pemikiran Bung Hatta juga untuk
membangun ekonomi nasional yang berlandaskan pada ideologi dan budaya
bangsa, yaitu Pancasila dan gotong royong.
Meski gagasan tentang Ekonomi Kerakyatan telah lama diungkapkan Bung
Hatta, tetapi penerapan sistem ini baru dilakukan enam dekade kemudian,
tepatnya pada tahun 1999. Reformasi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998
disinyalir sebagai pemantik dari keputusan tersebut. Ketika itu pemerintah
bertekad kuat ingin menerapkan Sistem Ekonomi Kerakyatan dengan
mengeluarkan aturan berupa Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (Tap
MPR) Nomor IV/MPR/1999 tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN).
Dalam ketetapan tersebut dinyatakan bahwa Sistem Ekonomi Kerakyatan resmi
menjadi sistem perekonomian Indonesia.
4
C. Sifat sistem ekonomi kerakyatasn
Ekonomi Kerakyatan sejatinya merupakan sebuah sistem yang bertujuan
untuk mewujudkan rakyat yang sejahtera. Sistem ekonomi ini juga bersifat
terbuka, berkelanjutan, dan mandiri.
Terbuka karena melalui sistem ini harus dapat dipastikan bahwa seluruh
masyarakat dapat menjalankan usaha dan memiliki akses terhadap
sumber daya yang tersedia
Berkelanjutan artinya kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat
dapat terus berlangsung tanpa mengorbankan masa depan dan masyarakat
sendiri dalam skala yang lebih luas
Mandiri karena masyarakat melakukan kegiatan ekonomi dengan
memanfaatkan sumber daya lokal yang tersedia dan fokusnya untuk
mencukupi kebutuhan sesamanya pula.
Sistem Ekonomi Kerakyatan sebenarnya diterapkan sebagai langkah alternatif
dan jawaban atas gagalnya Teori Pertumbuhan yang dianut oleh negara-negara
berkembang. Indonesia salah satunya. Memang teori tersebut berhasil diterapkan
di sejumlah negara Amerika Utara juga Eropa
5
Rakyat Indonesia membahas mengenai bagaimana cara mencari bentuk baru dari
sintesis milenial lampau hingga ke sintesis saat ini.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ekonomi kerakyatan adalah gagasan tentang cara, sifat dan tujuan
pembangunan dengan sasaran utama perbaikkan nasib rakyat yang pada
umumnya bermukim dipedesaan. Sejarah sistem ekonomi kerakyatan dibagi
menjadi 4 periode yaitu periode 1945-1949, periode 1950-1958, periode 1959-
1966, periode 1966-sekarang. Ekonomi kerakyatan memiliki tujuan antara lain
menciptakan negara yang demokrasi dan ber keadilan sosial dan mewujudkan
rakyat sejahtera. Sistem ekonomi ini juga bersifat terbuka,berkelanjutan, dan
Mandiri.
B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan penulis kepada pembaca adalah
diharapkan hasil penulisan makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan bacaan
dan ilmu pengetahuan. Penulis meminta maaf jika ada kesalahan didalam
makalah ini.
7
DAFTAR PUSTAKA