KEGIATAN BELAJAR 1
SEJARAH PEMIKIRAN DAN KONSEP DASAR SISTEM EKONOMI INDONESIA
A. SEJARAH PEMIKIRAN
Berikut ini pemikiran-pemikiran yang muncul dalam perkembangan perekonomian di
Indonesia:
1. Pemikiran Sistem Ekonomi Klasik
Kaum klasik berpendapat bahwa perekonomian secara makro akan tumbuh dan
berkembang apabila perekonomian diserahkan kepada pasar. Peran pemerintah terbatas kepada
masalah penegakan hukum, menjaga keamanan dan pembangunan infrastruktur dan kebijakan
pemerintah harus bersifat “Market Friendly”. Sistem pemikiran ini mendasari pemikiran sistem
ekonomi liberal
2. Pemikiran Sistem Ekonomi Modern (Sistem Ekonomi Sosialis)
Perkembangan sosialisme dimulai dari kritik terhadap kapitalisme. Sistem ekonomi
sosialis dilandasi pada pemilikan bersama (kolektivitas) semua faktor produksi, sehingga hak
milik dan inisiatif ekonomis individu kurang mendapat tempat yang layak. Dalam sistem
ekonomi sosialis ini, pemerintah sangat berperan untuk menentukan jalannya perekonomian atau
umum dikenal sebagai perencanaan terpusat atau centralized planning.
3. Pemikiran Sistem Ekonomi Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
Ekonomi pancasila merupakan prinsip-prinsip moral (ideology) ekonomi yang
diderivasikan dari etika dan falsapah pancasila. Oleh karena itu selain berisi cita-cita visioner
terwujudnya keadilan sosial, ia juga mengangkat realitas sosio-kultur ekonomi rakyat Indonesia,
sekaligus rambu-rambu yang bernilai sejarah untuk tidak terjerumus pada paham liberalism dan
kapitalisme.
4. Pemikiran Sistem Ekonomi Berbasis Agama
Sebagai bagian integral dari ajaran Islam, pembahasan mengenai ilmu ekonomi
sesungguhnya telah berlangsung sejak diturunkannya Al-Quran kepada umat manusia. Meski
demikian, para ulama tidak pernah mengklaim ekonomi sebagai sebuah disiplin ilmu tersendiri.
Klaim “economics as a science” sendiri baru muncul pada abad 19 oleh Alfred Marshall,
sehingga ada kesan seolah-olah ilmu ekonomi itu lahir dan berkembang di Barat, dengan
menafikan peran dunia Islam yang sesungguhnya sangat signifikan.
Secara umum, periodisasi ilmu ekonomi Islam ini dapat dibagi menjadi tiga tahap besar,
yaitu periode klasik ekonomi Islam, periode stagnasi dan transisi dan periode resurgensi atau
kebangkitan kembali
5. Kedudukan Hukum Ekonomi Islam Di Indonesia
Di negara hukum Indonesia, kedudukan/posisi hukum ekonomi Islam sesungguhnya
sangatlah kuat sebagaimana kedudukan/posisi hukum Islam secara umum dan keseluruhan.
Demikian pula dengan signifikansi fungsi/peran hukum ekonomi Islam yang bisa digunakan,
terutama dalam upaya menopang, melengkapi dan mengisi kekosongan hukum ekonomi dan atau
mengisi kekosongan hukum nasional.
B. KONSEP DASAR SISTEM EKONOMI
1. Teori sistem
Istilah sistem berasal dari kata “systema” (bahasa Yunani), yang dapat diartikan sebagai
keseluruhan yang terdiri dari macam-macam bagian. Sistem tersusun dari seperangkat komponen
yang bekerja secara bersama-sama untuk mencapai semua tujuan dari keseluruhan sistem
tersebut.
a. Persoalan Subsistem
Setiap sistem terdiri daripada sejumlah subsistem, sedangkan setiap subsistem dapat dibagi
lagi dalam sejumlah sub subsistem.
b. Persoalan sistem "tertutup" dan sistem "terbuka" (open and closed system)
Sebuah sistem terbuka adalah sebuah sistem yang mempunyai hubungan hubungan (relasi)
dengan lingkungan. Sebaliknya, sebuah sistem tertutup tidak mempunyai relasi dengan
lingkungan. Secara khusus, dapat dikatakan bahwa tidak ada sistem sistem tertutup sedikitnya
kita tidak dapat melihatnya/mengamatinya. Karena "mengamati" sudah merupakan sebuah relasi
antara elemen elemen dan sebagian dari lingkungan yakni "pihak yang mengamati"
2. Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi adalah suatu susunan dari unsur-unsur ekonomi yang saling
berhubungan dan bekerja sama sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan bersama, yaitu
terpenuhinya kebutuhan yang bersifat materi. Sistem ekonomi yang dikenal di dunia adalah
sistem ekonomi kapitalis/liberal, dan sosialis. Untuk Indonesia sendiri dikenal juga adanya
sistem ekonomi pancasila, saat ini berkembang kembali yang dinamakan dengan sistem ekonomi
Islam, yang ditandai dengan menjamurnya usaha-usaha syariah.
Tujuan dari sistem ekonomi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat suatu
Negara. Adapun tugasnya adalah menjawab tiga pertanyaan pokok dalam perekonomian, yaitu:
1. What? Barang apa yang harus diproduksi?
2. How? Bagaimana cara memproduksinya?
3. For whom? Untuk siapa barang tersebut?
Sistem ekonomi negara-negara di dunia tidaklah sama. mereka menerapkan sistem yang
sesuai dengan situasi dan kondisi negaranya masing-masing.
Kegiatan Belajar 2
STRUKTUR EKONOMI INDONESIA
MATERI INISIASI 4
ADBI4441 PRAKTIK BISNIS DI INDONESIA
DUNIA INDUSTRI DAN PERDAGANGAN
Kegiatan Belajar 1
DUNIA INDUSTRI
A. MACAM-MACAM INDUSTRI DI INDONESIA
Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah
jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha
perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak
hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa. Berikut ini adalah macam-macam industri di
Indonesia
1. Jenis / macam-macam industri berdasarkan tempat bahan baku
a. Industri ekstraktif, yaitu industri yang bahan baku diambil langsung dari alam sekitar
b. Industri nonekstaktif, yaitu industri yang bahan baku didapat dari tempat lain selain
alam sekitar.
c. Industri fasilitatif, yaitu industri yang produk utamanya adalah berbentuk jasa yang
dijual kepada para konsumennya.
2. Golongan / macam industri berdasarkan besar kecil modal
a. Industri padat modal, yaitu industri yang dibangun dengan modal yang jumlahnya besar
untuk kegiatan operasional maupun pembangunannya.
b. Industri padat karya, yaitu industri yang lebih dititik beratkan pada sejumlah besar
tenaga kerja atau pekerja dalam pembangunan serta pengoperasiannya.
3. Jenis-jenis / macam industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya = berdasarkan SK
Menteri Perindustrian No.19/M/I/1986 =
a. Industri kimia dasar
Contohnya seperti industri semen, obat-obatan, kertas, pupuk, dll.
b. Industri mesin dan logam dasar
Contohnya seperti industri pesawat terbang, kendaraan bermotor, tekstil, dll.
c. Industri kecil
Contoh seperti industri roti, kompor minyak, makanan ringan, es, minyak goreng curah,
dll.
d. Aneka industri
Contohnya seperti industri pakaian, industri makanan dan minuman, dll.
4. Jenis-jenis / macam industri berdasarkan jumlah tenaga kerja.
a. Industri rumah tangga, yaitu industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah
antara 1-4 orang.
b. Industri kecil, yaitu industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 5-19
orang.
c. Industri sedang atau industri menengah, yaitu industry yang jumlah karyawan / tenaga
kerja berjumlah antara 20-99 orang.
d. Industri besar, yaitu industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 100
orang atau lebih.
5. Pembagian / penggolongan industri berdasakan pemilihan lokasi.
a. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada pasar (market oriented industry)
Adalah industri yang didirikan sesuai dengan lokasi potensi target konsumen. Industri
jenis ini akan mendekati kantong-kantong di mana konsumen potensial berada. Semakin
dekat ke pasar akan semakin menjadi lebih baik.
b. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada tenaga kerja / labor (man power
oriented industry)
Adalah industri yang berada pada lokasi di pusat pemukiman penduduk karena bisanya
jenis industri tersebut membutuhkan banyak pekerja / pegawai untuk lebih efektif dan
efisien.
c. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada bahan baku (supply oriented
industry)
Adalah jenis industri yang mendekati lokasi di mana bahan baku berada untuk
memangkas atau memotong biaya transportasi yang besar.
6. Macam-macam / jenis industri berdasarkan produktifitas perorangan.
a. Industri primer, yaitu industri yang barang-barang produksinya bukan hasil olahan
langsung atau tanpa diolah terlebih dahulu
b. Industri sekunder, yaitu industri yang bahan mentah diolah sehingga menghasilkan
barang-barang untuk diolah kembali.
c. Industri tersier, yaitu industri yang produk atau barangnya berupa layanan jasa.
Proses industrialisasi dan pembangunan industri ini sebenarnya merupakan satu jalur
kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti tingkat hidup yang lebih maju
maupun taraf hidup yang lebih bermutu. Dengan kata lain, pembangunan industri itu merupakan
suatu fungsi dari tujuan pokok kesejahteraan rakyat, bukan merupakan kegiatan yang mandiri
untuk hanya sekedar mencapai fisik saja. Kita telah sering mendengar pendapat bahwa industri
itu mempunyai peranan sebagai sektor pemimpin (leading sector). Leading sector ini maksudnya
adalah dengan adanya pembangunan industri maka akan memacu dan mengangkat pembangunan
sektor-sektor lainnya seperti sektor pertanian dan sektorjasa, misalnya.
C. PERKEMBANGAN BEBERAPA SEKTOR INDUSTRI DI INDONESIA
Arah kebijakan pembangunan industri nasional mengacu kepada agenda dan prioritas
pembangunan nasional Kabinet Indonesia Bersatu, yang dijabarkan dalam kerangka Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2004-2009. Dalam kerangka tersebut,
maka visi pembangunan industri nasional dalam jangka panjang (2025) adalah Membawa
Indonesia pada tahun 2025 untuk menjadi Negara Industri Tangguh Dunia.
Tantangan utama yang dihadapi oleh industri nasional saat ini adalah kecenderungan
penurunan daya saing industri di pasar internasional. Penyebabnya antara lain adalah
meningkatnya biaya energi, ekonomi biaya tinggi, penyelundupan serta belum memadainya
layanan birokrasi. Tantangan berikutnya adalah kelemahan struktural sektor industri itu sendiri,
seperti masih lemahnya keterkaitan antar industri, baik antara industri hulu dan hilir maupun
antara industri besar dengan industri kecil menengah, belum terbangunnya struktur klaster
(industrial cluster) yang saling mendukung, adanya keterbatasan berproduksi barang setengah
jadi dan komponen di dalam negeri, keterbatasan industri berteknologi tinggi, kesenjangan
kemampuan ekonomi antar daerah, serta ketergantungan ekspor pada beberapa komoditi tertentu.
Secara ringkas tantangan yang dihadapi oleh sektor industri antara lain :
1. Kondisi iklim usaha yang belum mendukung seperti : penyelundupan, kepastian hukum,
ekonomi biaya tinggi, sistem perpajakan, system kepabeanan, perburuhan. (Road map
KADIN)
2. Kondisi keamanan yang relative belum stabil, belum dapat menjamin kepastian berusaha
merupakan tantangan yang cukup besar bagi investasi di sektor industri. (Road map
KADIN)
3. Persaingan diantara bangsa-bangsa di dunia semakin ketat
4. Integrasi dan regionalisasi ekonomi global yang melanda dunia saat ini sangat
mempengaruhi tatanan perekonomian dunia
5. Adanya organisasi perdagangan dunia (WTO), liberalisasi perdagangan dan investasi
dalam APEC, serta skema CEPT dalam AFTA-ASEAN, maka gerak perdagangan dunia
semakin dinamis dan cepat
6. Kesepakatan Pemimpin APEC di Bogor. “Perdagangan bebas di Kawasan Ekonomi APEC
akan dilaksanakan secara penuh pada tahun 2020.
Kegiatan Belajar 2
PERDAGANGAN
A. PERDAGANGAN INTERNASIONAL
1. Pengertian Perdangan dan Perdagangan Internasional
MATERI INISIASI 5
ADBI4441 PRAKTIK BISNIS DI INDONESIA
LEMBAGA KEUANGAN
Kegiatan Belajar 1
LEMBAGA KEUANGAN BANK
Fungsi utama perbankan merupakan lembaga intermediasi antara pihak yang kelebihan
dana (surplus of fund) dengan pihak yang memerlukan dana (lack of fund). Selain berperan
sebagai agent of development yang dapat mendorong kemajuan pembangunan melalui
fasilitas kredit dan kemudahan proses pembayaran.
1. Bank Indonesia
a. Tujuan Bank Indonesia
- Sebagai penyedia mekanisme dan alat pembayaran yang efesien bagi nasabah.
- Dengan menerima tabungan dari nasabah dan meminjamkannya kepada pihak
yang membutuhkan dana, berarti bank meningkatkan arus dana untuk
investasi dan pemanfaatan yang lebih produktif.
- Adapun tujuan dari Bank Indonesia berdasarkan UU no.13 tahun 1968 :
(1) Menjaga kestabilan nilai rupiah
(2) Mendorong kelancaran produksi & pembangunan
(3) Memperluas kesempatan kerja guna meningkatkan taraf hidup masyarakat.
2. Bank Umum
a. Tujuan Bank Umum
Tujuan Bank umum terdiri dari 2 yaitu Tujuan jangka pendek dan jangka panjang
- Tujuan jangka pendek: pemenuhan likui-ditas (memenuhi likuiditas wajib
minimum & penarikan oleh nasabah, dsb.)
- Tujuan jangka panjang terdiri dari dua tujuan yaitu: mendapatkan keuntungan,
& memaksimumkan kekayaan pemilik bank.
b. Fungsi dan Peran Bank Umum
1. Penciptaan uang giral
2. Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran
3. Penghimpunan Dana Simpanan Masyarakat
4. Menyalurkan Dana (Lending)
5. Penyimpanan Barang-Barang Berharga
6. Pemberian Jasa-Jasa Lainnya
Kegiatan Belajar 2
LEMBAGA KEUANGAN NON BANK
A. ASURANSI
1. Pengertian Asuransi
Asuransi adalah sebuah sistem untuk merendahkan kehilangan finansial dengan
menyalurkan risiko kehilangan dari seseorang atau badan ke lainnya.
2. Macam-Macam Asuransi
- Asuransi Bisnis, yaitu asuransi dimana pihak pemberi asuransi terpisah
dengan pihak penerima asuransi
- Asuransi Kolektif, disebut juga sebagai asuransi timbal balik atau asuransi
kooperatif. Yakni sejenis asuransi dimana pihak pemberi asuransi dengan
penerima jasa asuransi berada dalam satu pihak sebagai pengelola asuransi.
- Asuransi Sosial, yaitu asuransi bersifat sosial
Ditinjau dari bahaya yang diasuransikan, asuransi dibagi menjadi beberapa bagian:
a. Asuransi bahaya
yakni asuransi terhadap harta benda yang dimiliki. Apabila bahaya tersebut
berkaitan dengan harta yang diasuransikan bukan personnya. Seperti asuransi
kebakaran, asuransi pencurian, asuransi perjalanan laut dan sejenisnya.
b. Asuransi jiwa
Yakni asuransi yang berkaitan dengan bahaya yang mengancam seseorang yang
diasuransikan, seperti asuransi kematian, asuransi kecelakaan, asuransi sakit dan
sejenisnya.
c. Asuransi jaminan.
Yakni asuransi kompentatif yang dibe-rikan kepada pihak yang menerima
asuransi.
B. LEASING
1. Pengertian Leasing
Pengertian leasing menurut surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Menteri
Perdagangan dan Industri Republik Indonesia No. KEP- 122/MK/IV/2/1974, Nomor
32/M/SK/2/1974, dan Nomor 30/Kpb/I/1974 tanggal 7 Februari 1974 adalah: ”Setiap
kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal
untuk digunakan oleh suatu perusahaan untuk jangka waktu tertentu, berdasarkan
pembayaran-pembayaran secara berkala disertai dengan hak pilih bagi perusahaan
tersebut untuk membeli barang-barang modal yang bersangkutan atau
memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa uang telah disepakati
bersama”.
2. Tujuan, Fungsi dan Peran/Manfaat/Keuntungan Leasing
Leasing tidak bertujuan untuk memiliki barang yang menjadi objek leasing, karena
pada akhir perjanjian tergantung apakah lessee dalam menetukan hak opsi akan
membeli, memperpanjang atau mengembalikan sisa objek leasing. Maka, leasing
sebenarnya bukan untuk memperjualbelikan barang, tetapi hanya memberikan hak
opsi saja. Fungsi leasing sebenarnya hampir setingkat dengan bank, yaitu sebagai
suatu sumber pembiayaan jangka menengah (dari satu tahun sampai lima tahun).
3. Perkembangan Leasing di Indonesia
- Fase pengenalan : Fase pertama dari bisnis Leasing di Indonesia, yang terjadi
antara tahun 1974 sampai dengan tahun 1983. Fase pertama ini dimulai
dengan keluarnya beberapa peraturan pada tahun 1974, yang khusus mengatur
tentang hukum Leasing tersebut.
- Fase pengembangan : Terjadi antara tahun 1984 sampai dengan tahun 1990.
Dalam fase ini, bisnis Leasing cukup pesat perkembangannya, hal ini
bersamaan dengan pesatnya pertumbuhan bisnis di Indonesia.
- Fase Konsolidasi : Terjadi sejak tahun 1991 sampai sekarang.
C. PERUSAHAAN SEKURITAS
1. Pengertian
Pasar sekuritas didefinisikan sebagai mekanisme untuk mempertemukan dan
memberi fasilitas perdagangan pembeli dan penjual aktiva keuangan. Pasar sekuritas
termasuk pasar sekunder (sebagai lawan pasar primer/perdana) , k a r e n a a k t i v a
keuangan yang diperdagangkan di pasar ini diterbitkan di masa lalu.Salah satu
fungsinya adalah price discovery yaitu penemuan harga yang mencerminkan
keadaan sekarang berdasar informasi yang tersedia. Semakin cepat hal ini terjadi,
maka semakin efisien pasar keuangan akan melihat bagaimana modal
dialokasikan ke peluang yang paling produktif.
2. Tujuan, Fungsi dan Peran Perusahaan Sekuritas
Tujuan Perusahaan Sekuritas diantaranya adalah:
Memasyarakatkan pasar modal dan meningkatkan minat masyarakat untuk
investasi di pasar modal sebagai salah satu alternatif investasi.
Membantu mobilisasi dana masyarakat dengan cara memperjualbelikan efek
diantara pemodal ataupun dengan emiten.
Mengidentifikasi apakah terhadap korelasi yang positif antara variabel-
variabel dependent (kecukupan modal, kualitas pelayanan nasabah, arus
informasi, tekonologi yang disediakan, kepercayaan terhadap manajemen dan
provisi yang ditawarkan) terhadap keputusan investor dalam memilih
perusahaan sekuritas.
3. Fungsi Perusahaan sekuritas
Sebagai perantara mengalirnya arus dana dan informasi antara pemodal dengan
pemodal dan pemodal emiten (perusahaan go public yang tercatat di bursa) dan
sebagai ujung tombak bursa (pasar modal) dalam meningkatkan pergerakan dan
volume investasi.
4. Peranan Perusahaan Efek Dalam Kegiatannya Di Pasar Modal Indonesia :
Mendukung eksistensi pasar modal, dalam hal memperlancar perputaran dana dan
informasi.
Mendukung sistem dan aktivitasi bursa sebagai bagian dari pasar modal dan
sebagai unit usaha.
Meningkatkan kegiatan investasi pasar modal dan menunjang perekonomian
nasional.
MATERI INISIASI 6
ADBI4441 PRAKTIK BISNIS DI INDONESIA
KEBIJAKAN EKONOMI INDONESIA
Kegiatan Belajar 1
KEBIJAKAN FISKAL
A. KEBIJAKAN FISKAL
1. Pengertian
Kebijakan fiskal ialah kebijakan pemerintah yang dalam hal ini Departemen
Keuangan untuk membuat dan melaksanakan deregulasi untuk menarik pendapatan
negara dan mengefisienkan pembiayaan penyelenggaraan negara. Kebijakan fiskal yang
sering juga disebut “politik fiscal” atau “fiscal policy”, biasa diartikan sebagai tindakan
yang diambil oleh pemerintah dalam bidang anggaran belanja Negara dengan maksud
untuk mempengaruhi jalannya perekonomian melalui anggaran Negara. Nama lengkap
anggaran belanja Negara kita ialah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, yang biasa
hanya disingkat APBN. (Nur Alim : 2010).
2. Tujuan
Tujuan kebijakan fiskal adalah untuk mempengaruhi jalannya perekonomian. Hal ini
dilakukan dengan jalan memperbesar dan memperkecil pengeluaran komsumsi
pemerintah (G), jumlah transfer pemerntah (Tr), dan jumlah pajak (Tx) yang diterima
pemerintah sehingga dapat mempengaruhi tingkat pendapatan nasional (Y) dan tingkat
kesempatan kerja (N).
B. Politik anggaran
Kebijakan anggaran atau politik anggaran (Putra : 2012)
a. Anggaran Defisit (Defisit Budget) / Kebijakan Fiskal Ekspansif
Anggaran defisit adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pengeluaran lebih
besar dari pemasukan negara guna memberi stimulus pada perekonomian.
b. Anggaran Surplus (Surplus Budget) / Kebijakan Fiskal Kontraktif
Anggaran surplus adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pemasukannya
lebih besar daripada pengeluarannya. Baiknya politik anggaran surplus
dilaksanakan ketika perekonomian pada kondisi yang ekspansi yang mulai
memanas (overheating) untuk menurunkan tekanan permintaan.
c. Anggaran Berimbang (Balanced Budget)
Anggaran berimbang terjadi ketika pemerintah menetapkan pengeluaran sama
besar dengan pemasukan. Tujuan politik anggaran berimbang yakni terjadinya
kepastian anggaran serta meningkatkan disiplin.
Kebijakan fiskal menurut para ahli ekonomi sedikitnya dapat dibedakan menjadi 3 pokok
kebijakan anggaran belanja Negara yaitu :
a) Fungsi alokasi yaitu untuk mengalokasikan faktor-faktor produksi yang tersedia
didalam masyarakat sedemikian rupa sehingga kebutuhan masyarakat terpenuhi.
b) Fungsi distribusi bertujuan berupa terselenggarakannya pembagian pendapatan
nasional yang adil.
c) Fungsi stabilisasi yaitu tujuan untuk terpeliharanya tingkat kesempatan kerja yang
tinggi, tingkat harga yang relative stabil dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang
cukup memadai.
C. Desentralisasi Fiskal
Kebijakan fiscal adalah sesuatu yang harus didesentralisasikan, karena ia
merupakan komponen utama dari desentralisasi dan termuat dalam pasal 18 UUD 1945.
Menurut Mardiasmo (2001:1) dalam kontek otonomi dan desentralisasi fiscal, ada tiga
misi utama dari kebijakan tersebut, yaitu:
Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan publik dan kesejahteraan rakyat,
Menciptakan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sumber daya daerah, dan
Memberdayakan dan menciptakan ruang bagi masyarakat untuk berpartisipasi
dalam proses pembangunan.
Kegiatan Belajar 2
TOPIK : KEBIJAKAN MONETER
1. Pengertian
Kebijakan Moneter adalah tindakan yang dilakukan oleh penguasa (otoritas) moneter (bank
sentral) untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar di masyarakat (Kamila Shaffira : 2011).
Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
a. Kebijakan Moneter Ekspansif / Monetary Expansive Policy, yaitu suatu kebijakan
dalam rangka menambah jumlah uang yang beedar.
b. Kebijakan Moneter Kontraktif / Monetary Contractive Policy, yaitu suatu kebijakan
dalam rangka mengurangi jumlah uang yang beredar. Disebut juga dengan kebijakan
uang ketat (tight money policy).
2. Tujuan
Menurut Mandala (2004) Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan kebijakan
moneter adalah kondisi ekonomi (makro) yang lebih baik dan atau diinginkan . Kondisi
tersebut dapat dievaluasi dengan menilai perkembangan indikator-indikator ekonomi
makro, terutama yang beriut ini:
a) Stabilitas pertumbuhan ekonomi
b) Terciptanya lapangan kerja yang akan menurunkan tingkat pengangguran
c) Stabilitas harga umum (terkendalinya laju inflsi)
d) Stabilitas nilai tukar mata uang
Tujuan kebijakan moneter ada dua yaitu umum dan khusus (Kamila Shaffira : 2011):
a. Tujuan umum dari kebijakan moneter : untuk memengaruhi kondisi perekonomian
agar sesuai dengan yang dikehendaki yakni dengan adanya pertumbuhan ekonomi.
b. Tujuan khusus dari kebijakan moneter : untuk menambah atau mengurangi jumlah
uang yang beredar atau yang ada di tangan masyarakat, untuk mencapai target-
target tertentu dalam bidang ekonomi.
3. Instrumen Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen kebijakan moneter
(Putra : 2008), yaitu antara lain :
a. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation), yaitu cara mengendalikan uang
yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government
securities).
b. Fasilitas Diskonto (Discount Rate), yaitu pengaturan jumlah uang yang beredar
dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum.
c. Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio), yaitu mengatur jumlah uang
yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus
disimpan pada pemerintah.
d. Himbauan Moral (Moral Persuasion), yaitu kebijakan moneter untuk mengatur
jumlah uang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi.
MATERI INISIASI 7
ADBI4441 PRAKTIK BISNIS DI INDONESIA
Kegiatan Belajar 1
A. KONSEP KEWIRAUSAHAAN
Wirausaha dari segi etimologi berasal dari kata wira dan usaha. Wira, berarti
pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan
berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal, berbuat sesuatu. Sedangkan
Wirausahawan menurut Joseph Schumpeter (1934) adalah seorang inovator yang
mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-
kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk : (1) memperkenalkan
produk baru, (2) memperkenalkan metode produksi baru, (3) membuka pasar yang
baru (new market), (4) memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen
baru, atau (5) menjalankan organisasi baru pada suatu industri.
Jadi kewirausahaan merupakan kemampuan seseorang dalam menciptakan hal
yang berbeda dengan mengerahkan segala kemampuan berfikir kreatif, dan
berperilaku inovatif dengan keberanian menanggung resiko apapun untuk mendapat
balas jasa.
Ciri-ciri dan Sifat Kewirausahaan
Ciri-ciri seorang wirausaha adalah:
a. Percaya diri
b. Berorientasikan tugas dan hasil
c. Pengambil risiko
d. Kepemimpinan
e. Keorisinilan
f. Berorientasi ke masa depan
g. Jujur dan tekun
Sikap Wirausaha
a. Disiplin
b. Komitmen tinggi
c. Jujur
d. Kreatif dan inovatif
e. Mandiri
f. Realistis
B. BUSINESS PLAN
Business plan adalah merupakan suatu dokumen yang menyatakan keyakinan
akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan
keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi penyandang dana. Agar usaha berjalan
pada jalan yang benar maka seorang wirausaha harus menyusun business plan. Business
plan dibuat dalam bentuk jangka pendek ataupun jangka panjang yang pertama kali
diikuti tiga tahun berjalan. Business plan merupakan rencana perjalanan atau road map
yang akan diikuti oleh wirausaha.
Secara umum berikut komponen utama dalam menyusun sebuah bisnin plan ,
untuk urutan prioritasnya bergantung pada usaha yang hendak anda jalankan
(http://binaukm.com)
1) Executive Summary / Ringkasan : Tulis ini pada bagian akhir. Cukup satu atau
dua halaman saja.
2) Deskripsi Perusahaan : Legal dokumen pendirian, sejarah, perencanaan pada awal
pendirian
3) Produk atau Layanan: Jelaskan apa yang Anda jual. Fokus pada manfaat
pelanggan.
4) Analisis Pasar: Anda harus mengetahui pasar Anda, kebutuhan pelanggan, di
mana mereka, bagaimana untuk menjangkau mereka, dll
5) Strategi dan Implementasi: Jadilah spesifik. Sertakan manajemen untuk
bertanggungjawab
atas waktu pelaksanaan dan anggaran.
6) Tim Manajemen: Sertakan latar belakang anggota tim kunci , strategi personil,
dan rincian.
7) Rencana Keuangan: Sertakan laba rugi, arus kas, neraca, impas analisis, asumsi,
rasio bisnis.
Modal Wirausaha
Modal adalah segala bentuk kekayaan yang digunakan untuk memproduksi kekayaan
yang lebih banyak lagi untuk perusahaan (Thomas dan norman, 2009:217). Dalam
perusahaan, modal memiliki beragam bentuk termasuk kas, persediaan, pabrik dan
peralatan. Wirausahawan harus merencanakan ketiga jenis modal berikut, yaitu :
1. Modal Tetap. Modal tetap adalah modal yang diperlukan untuk membeli asset tetap
atau permanen, seperti bangunan, tanah, computer dan perlengkapan.
2. Modal Kerja. Modal kerja adalah merepresentasikan dana-dana temporer perusahaan,
modal tersebut digunakan untuk mendukung operasi normal perusahaan dalam jangka
pendek. Akuntan menyebutkan modal kerja sebagai asset lancer dikurangi kewajiban
lancer.
3. Modal Pertumbuhan (pengembangan). Modal pertumbuhan tidak seperti modal kerja,
tidak beraitan dengan fluktuasi musiman dari perusahaan kecil.
Pengelolaan Keuangan
Dalam pengelolaan keuangan yang baik, harus memperhatikan 3 aspek berikut ini
(Suryana, 2006:133):
1. Aspek sumber dana perusahaan
Ditinjau dari asalnya, sumber dan dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu:
a) Dana yang berasal dari perusahaan disebut pembelanjaan internal
b) Dana yang berasal dari luar perusahaan, disebut pembelanjaan eksternal.
Sumber dana ekstern mencakup dana dari pemilik, dari utang atau pinjaman,
dana bantuan program pemerintah pusat dan daerah, dana dari teman atau
keluarga yang menanamkan modalnya dan terakir dari dana ventura yaitu
dana dari perusahaan yang ingin menginvestasikan dananya pada perusahaan
kecil yang memiliki potensi.
2. Aspek rencana dan penggunaan dana
Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam merancang perencanaan dan
penggunaan biaya, yaitu :
a. Biaya awal, biaya awal (start-up cost) adalah biaya yang diperlukan ketika
perusahaan akan berdiri. Biaya awal perusahaan yang baru berdiri pada umumnya
meliputi: biaya awal yang tidak terduga (unik), biaya administrasi (gaji karyawan
dan peralatan kantor, dan lain-lain), biaya (sewa) bangunan, biaya asuransi, dan
biaya tambahan atau biaya secara umum.
b. Proyeksi biaya operasional secara realistis untuk membiayai material, tenaga
kerja, peralatan, pemasaran, dan biaya lainnya.
c. Proyeksi dan aktualisasi neraca, laporan laba rugi, dan arus kas perusahaan
(ciptakan pembelanjaan kas untuk ditunjukkan kepada bank atau investor
lainyang akan membantu pendanaan perusahaan).
d. Analisis pulang pokok (break even analysis)
3. Aspek pengawasan dan pengendalian dana
D. PENGEMBANGAN BISNIS
Usaha mengembangkan bisnis adalah sebuah sarana untuk melangkah maju dari
situasi sekarang. Dapat diartikan juga sebagai cara untuk meningkatkan laba, mengurangi
kerugian, memperoleh lebih banyak klien, memperluas target, lebih dikenal masyarakat
dan masih banyak lagi.
Berikut ini beberapa langkah mengembangkan bisnis yang dapat dicoba:
1) Memperhitungkan di mana anda berada
Walaupun anda memperoleh sebuah “penglihatan” jika bisnis yang tepat untuk
anda adalah memperbaiki, satu-satunya cara untuk meyakininya adalah dengan
melakukan beberapa cara pengukuran yang valid.
2) Mengorganisir operasi
Dengan mengorganisir atau mengorganisir ulang proses operasi bisnis anda, anda
dapat menciptakan sebuah mesin bisnis yang lebih efektif. Didalamnya sudah
tercakup tujuan, perencanaan, dan memakai standar ISO 9000.
3) Mengurangi biaya
Dengan memakai metode Total Quality Management (TQM), serta beberapa
konsep, anda bisa mengurangi material yang terbuang. Efeknya adalah perbaikan
dalam alur dasar bisnis dan peningkatan keunggulan kompetitif.
4) Memperoleh lebih banyak pelanggan
Ketika anda dapat memuaskan pelanggan yang menggunakan produk anda yang
berkualitas tinggi disertai dengan berbagai layanan tambahan, yakinlah jika anda
akan memperoleh bisnis yang berulang dan arahan. Tapi ada yang harus anda ingat,
anda harus menyediakan harga yang kompetitif, dan juga memberikan akses yang
mudah bagi pelanggan untuk mendapatkan produk Anda.
5) Ukur lagi
Dengan melakukan pengukuran yang berulangkali maka anda dapat memverifikasi
perbaikan pengembangan usaha bisnis anda ke arah yang lebih baik lagi.
Kegiatan Belajar 2
UMKM-K, BUMN dan BUMS
A. PENGERTIAN UMKM-K, BUMN DAN BUMS
1. Pengertian UMKM-K
1. Kondisi UMKM-K
Jumlah wirausaha di Indonesia saat ini masih rendah dibandingkan dengan
Negara-negara lain. Hal ini terjadi karena sebagian besar masyarakat
Indonesia enggan/taut untuk memulainya. Masalah utama dr mereka kenapa
demiian umumnya adalah masalah modal usaha yang dianggap sulit untuk
mereka dapatkan.
2. Kondisi BUMN
Di tahun 1997-1998, saat krisis ekonomi menghantam Indonesia, peran
BUMN sangat membantu memulihkan perekonomian negara. Jumlah BUMN
di Indonesia kini 141 buah, jauh dari angka sebelumnya mencapai 160-180
buah. Tidak sedikit BUMN tersebut yang justru harus tutup.
3. Kondisi BUMS
Perusahaan-perusahaan swasta sekarang ini (Ryzmelinda:2012) telah
memasuki berbagai sektor kehidupan antara lain di bidang perkebunan,
pertambangan, industri, tekstil, perakitan kendaraan, dan lain-lain. Perusahaan
swasta terdiri atas dua bentuk yaitu perusahaan swasta nasional dan
perusahaan asing. Perusahaan-perusahaan swasta tersebut sangat memberikan
peran penting bagi perekonomian di Indonesia. Peran yang diberikan BUMS
dalam perekonomian Indonesia seperti berikut ini.
a. Membantu meningkatkan produksi nasional.
b. Menciptakan kesempatan dan lapangan kerja baru.
c. Membantu pemerintah dalam usaha pemerataan pendapatan.
d. Membantu pemerintah mengurangi pengangguran.
e. Menambah sumber devisa bagi pemerintah.
f. Meningkatkan sumber pendapatan negara melalui pajak.
g. Membantu pemerintah memakmurkan bangsa.
MATERI INISIASI 8
ADBI4441 PRAKTIK BISNIS DI INDONESIA
Kegiatan Belajar 1
BISNIS DAN INVESTASI PROPERTY
Secara umum investasi property dianggap lebih aman daripada jenis investasi lain
untuk memutarkan uang. Karena orang dapat menjalankan investasi property oleh sendiri,
dikelola sendiri dan dapat dikendalikan sendiri. Dan yang paling menarik dari investasi
property ini adalah dapat dimulai dengan menggunakan uang orang lain. Dibandingan
dengan investasi dalam bentuk lain, investasi property cenderung stabil, karena tidak
terlalu terpengaruh oleh faktor luar, misalnya harga rumah tentunya tidak bisa berubah
begitu saja dalam sehari tetapi butuh tahunan.
Keuntungan Investasi di Property
Dengan berinvestasi ke property, Anda mempunyai kesempatan untuk
mendapatkan hasil return investasi yang besar. Banyak cara untuk berinvestasi ke
property. Anda bisa memulainya dengan membeli rumah tinggal, ruko, membangun
rumah sewaan, bangunan komersial lainnya atau tanah kosong. Salah satu hal yang paling
menarik dari investasi di property adalah bahwa sistemnya dibuat sedemikian rupa
sehingga memungkinkan Anda untuk menggunakan uang orang lain untuk membiayai
investasi Anda. Ini adalah salah satu konsep terpenting yang membuat property bisa
menjadikan Anda bisa lebih kaya dibandingkan investasi lainnya. Namun selain itu masih
banyak keuntungan investasi di property yang membuatnya sangat menarik di
bandingkan investasi lainya. Seperti arus kas, nilai kepemilikan rumah, dan kesempatan
untuk membangun bangunan yang besar lagi.
Kegiatan Belajar 2
TOPIK : INVESTASI EMAS
A. KONSEP INVESTASI EMAS
Investasi emas batangan merupakan investasi untuk jangka panjang yang
tujuannya adalah untuk memproteksi nilai dan kekayaan kita dari pelemahan daya beli
uang atau yang biasa kita bahasakan dengan istilah inflasi.
Macam-macam investasi emas, seperti:
a. Emas Perhiasan : investasi untuk keuntungan jangka pendek
b. Emas batangan
c. Koin emas
d. Sertifikat emas : Selembar kertas yang menjadi bukti kepemilikan atas emas yang
tersimpan pada bank di suatu negara. Pemilik sertifikat emas ini hanya memegang
satu lembar ketas saja yang hanya dapat diuangkan pada bank tersebut.
e. Saham pertambangan emas
f. Kontrak emas berjangka : Di BBJ saat ini ada kontrak emas, 1 lot adalah 1 kilogram,
emasnya adalah emas logam mulia yang kemurniannya 99,99%, kita dapat berdagang
fisiknya tapi juga bisa berdagang berjangka