Anda di halaman 1dari 28

MATERI INISIASI 1

ADBI4441 PRAKTIK BISNIS DI INDONESIA

KONSEP SISTEM EKONOMI INDONESIA

KEGIATAN BELAJAR 1
SEJARAH PEMIKIRAN DAN KONSEP DASAR SISTEM EKONOMI INDONESIA

A. SEJARAH PEMIKIRAN
Berikut ini pemikiran-pemikiran yang muncul dalam perkembangan perekonomian di
Indonesia:
1. Pemikiran Sistem Ekonomi Klasik
Kaum klasik berpendapat bahwa perekonomian secara makro akan tumbuh dan
berkembang apabila perekonomian diserahkan kepada pasar. Peran pemerintah terbatas kepada
masalah penegakan hukum, menjaga keamanan dan pembangunan infrastruktur dan kebijakan
pemerintah harus bersifat “Market Friendly”. Sistem pemikiran ini mendasari pemikiran sistem
ekonomi liberal
2. Pemikiran Sistem Ekonomi Modern (Sistem Ekonomi Sosialis)
Perkembangan sosialisme dimulai dari kritik terhadap kapitalisme. Sistem ekonomi
sosialis dilandasi pada pemilikan bersama (kolektivitas) semua faktor produksi, sehingga hak
milik dan inisiatif ekonomis individu kurang mendapat tempat yang layak. Dalam sistem
ekonomi sosialis ini, pemerintah sangat berperan untuk menentukan jalannya perekonomian atau
umum dikenal sebagai perencanaan terpusat atau centralized planning.
3. Pemikiran Sistem Ekonomi Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
Ekonomi pancasila merupakan prinsip-prinsip moral (ideology) ekonomi yang
diderivasikan dari etika dan falsapah pancasila. Oleh karena itu selain berisi cita-cita visioner
terwujudnya keadilan sosial, ia juga mengangkat realitas sosio-kultur ekonomi rakyat Indonesia,
sekaligus rambu-rambu yang bernilai sejarah untuk tidak terjerumus pada paham liberalism dan
kapitalisme.
4. Pemikiran Sistem Ekonomi Berbasis Agama
Sebagai bagian integral dari ajaran Islam, pembahasan mengenai ilmu ekonomi
sesungguhnya telah berlangsung sejak diturunkannya Al-Quran kepada umat manusia. Meski
demikian, para ulama tidak pernah mengklaim ekonomi sebagai sebuah disiplin ilmu tersendiri.
Klaim “economics as a science” sendiri baru muncul pada abad 19 oleh Alfred Marshall,
sehingga ada kesan seolah-olah ilmu ekonomi itu lahir dan berkembang di Barat, dengan
menafikan peran dunia Islam yang sesungguhnya sangat signifikan.
Secara umum, periodisasi ilmu ekonomi Islam ini dapat dibagi menjadi tiga tahap besar,
yaitu periode klasik ekonomi Islam, periode stagnasi dan transisi dan periode resurgensi atau
kebangkitan kembali
5. Kedudukan Hukum Ekonomi Islam Di Indonesia
Di negara hukum Indonesia, kedudukan/posisi hukum ekonomi Islam sesungguhnya
sangatlah kuat sebagaimana kedudukan/posisi hukum Islam secara umum dan keseluruhan.
Demikian pula dengan signifikansi fungsi/peran hukum ekonomi Islam yang bisa digunakan,
terutama dalam upaya menopang, melengkapi dan mengisi kekosongan hukum ekonomi dan atau
mengisi kekosongan hukum nasional.
B. KONSEP DASAR SISTEM EKONOMI
1. Teori sistem
Istilah sistem berasal dari kata “systema” (bahasa Yunani), yang dapat diartikan sebagai
keseluruhan yang terdiri dari macam-macam bagian. Sistem tersusun dari seperangkat komponen
yang bekerja secara bersama-sama untuk mencapai semua tujuan dari keseluruhan sistem
tersebut.
a. Persoalan Subsistem
Setiap sistem terdiri daripada sejumlah subsistem, sedangkan setiap subsistem dapat dibagi
lagi dalam sejumlah sub subsistem.
b. Persoalan sistem "tertutup" dan sistem "terbuka" (open and closed system)
Sebuah sistem terbuka adalah sebuah sistem yang mempunyai hubungan hubungan (relasi)
dengan lingkungan. Sebaliknya, sebuah sistem tertutup tidak mempunyai relasi dengan
lingkungan. Secara khusus, dapat dikatakan bahwa tidak ada sistem sistem tertutup sedikitnya
kita tidak dapat melihatnya/mengamatinya. Karena "mengamati" sudah merupakan sebuah relasi
antara elemen elemen dan sebagian dari lingkungan yakni "pihak yang mengamati"
2. Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi adalah suatu susunan dari unsur-unsur ekonomi yang saling
berhubungan dan bekerja sama sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan bersama, yaitu
terpenuhinya kebutuhan yang bersifat materi. Sistem ekonomi yang dikenal di dunia adalah
sistem ekonomi kapitalis/liberal, dan sosialis. Untuk Indonesia sendiri dikenal juga adanya
sistem ekonomi pancasila, saat ini berkembang kembali yang dinamakan dengan sistem ekonomi
Islam, yang ditandai dengan menjamurnya usaha-usaha syariah.
Tujuan dari sistem ekonomi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat suatu
Negara. Adapun tugasnya adalah menjawab tiga pertanyaan pokok dalam perekonomian, yaitu:
1. What? Barang apa yang harus diproduksi?
2. How? Bagaimana cara memproduksinya?
3. For whom? Untuk siapa barang tersebut?
Sistem ekonomi negara-negara di dunia tidaklah sama. mereka menerapkan sistem yang
sesuai dengan situasi dan kondisi negaranya masing-masing.
Kegiatan Belajar 2
STRUKTUR EKONOMI INDONESIA

A. PENGERTIAN STRUKTUR EONOMI


Struktur ekonomi yang dikenal selama ini ada tiga yaitu agraris, industrial, dan jasa-jasa.
Patokan yang menentukan suatu struktur ekonomi diantaranya adalah jumlah penduduk yang
berkecimpung dalam bidang tertentu (mata pencaharian). Tafsiran lain tentang istilah
"struktur"diberikan oleh D. van der Poel : “Struktur dalam ilmu ekonomi berarti perimbangan
kekuatan-kekuatan produksi”.
Struktur ekonomi yang kokoh setidaknya ditopang dua fondasi yang kuat yaitu pada level
mikro dan makronya. Pada level mikro yaitu relasi antar pelaku ekonomi dan pada level makro
yaitu sektor ekonomi yang terkait langsung kegiatan produksi yang dapat diperjualbelikan
(tradeable sector)

B. PERKEMBANGAN EKONOMI INDONESIA


Perdagangan laut antara India, Tiongkok, dan Indonesia dimulai pada abad pertama
sesudah masehi, demikian juga hubungan Indonesia dengan daerah-daerah di Barat (kekaisaran
Romawi). Penggunaan uang yang berupa koin emas dan koin perak sudah dikenal di masa itu,
namun pemakaian uang baru mulai dikenal di masa kerajaan-kerajaan Islam. Seusai masa
kerajaan-kerajaan Islam, pembabakan perjalanan perekonomian Indonesia dapat dibagi dalam
empat masa, yaitu masa sebelum kemerdekaan, orde lama, orde baru, dan masa reformasi.
1. Perkembangan Perekonomian Indonesia Sejak Orde Lama Hingga Era Reformasi
a. Pada Pemerintahan Orde Lama (Masa Demokrasi Terpimpin)
Sebagai akibat dari dekrit presiden 5 Juli 1959, maka Indonesia menjalankan sistem
demokrasi terpimpin dan struktur ekonomi Indonesia menjurus pada sistem etatisme (segala-
galanya diatur oleh pemerintah). Dengan sistem ini, diharapkan akan membawa pada
kemakmuran bersama dan persamaan dalam sosial, politik,dan ekonomi (Mazhab Sosialisme).
b. Pada Pemerintahan Orde Baru
Maret 1966, Indonesia dalam era Orde Baru perhatian pemerintahan lebih ditujukan pada
peningkatan kesejahteraan masyarakat lewat pembangunan ekonomi melalui suatu proses
industrialisasi dalam skala besar.
c. Pada Pemerintahan Orde Reformasi
Pemerintahan presiden BJ.Habibie yang mengawali masa reformasi belum melakukan
manuver-manuver yang cukup tajam dalam bidang ekonomi. Kebijakan-kebijakannya
diutamakan untuk mengendalikan stabilitas politik.
Pada masa kepemimpinan presiden Abdurrahman Wahid pun, belum ada tindakan yang
cukup berarti untuk menyelamatkan negara dari keterpurukan. Masa Kepemimpinan Susilo
Bambang Yudhoyono terjadi banyak kebijakan kontroversial, yang pertama adalah mengurangi
subsidi BBM, yang kedua yakni Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi masyarakat miskin.
Kebijakan yang ditempuh untuk meningkatkan pendapatan perkapita adalah mengandalkan
pembangunan infrastruktur massal serta mengundang investor asing dengan janji memperbaiki
iklim investasi.
2. Pengaruh Globalisasi Pada Perekonomian Indonesia
Globalisasi merupakan proses dimana hubungan sosial dan saling ketergantungan antar
negara dan antar manusia menjadi semakin tidak berbatas. Pasar bebas merupakan salah satu
bentuk nyata dari globalisasi ekonomi. Dengan adanya globalisasi, para pelaku ekonomi,
memang dituntut untuk semakin kreatif menciptakan produk - produk yang tidak hanya mampu
bersaing dengan sesama produk buatan dalam negeri, namun juga harus mampu bersaing dengan
produk - produk dari negara lain. Terlebih sejak CAFTA (China Asia Free Trade Assosiation)
diberlakukan, barang - barang dari China mulai membanjiri pasar Indonesia. Bagi beberapa
pelaku industri, terutama yang selama ini mengandalkan bahan baku import dari China, malah
menjadi pihak yang diuntungkan atas masuknya Indonesia ke dalam pasar bebas Asia. Mereka
bisa mendapatkan bahan baku dengan harga yang jauh lebih murah karena dilakukannya
perjanjian penghapusan tarif import sehingga bisa menekan banyak biaya yang harus mereka
keluarkan.
3. Peranan UMKM terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Menurut Departemen Perindustrian (1993) UMKM didefinisikan sebagai perusahaan
yang dimiliki oleh Warga Negara Indonesia (WNI), memiliki total asset tidak lebih dari Rp 600
juta (diluar area perumahan dan perkebunan). Ciri-ciri perusahaan kecil dan menengah di
Indonesia, secara umum adalah:
a. Manajemen berdiri sendiri, pemilik adalah sekaligus pengelola dalamUKM.
b. Modal disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik modal.
c. Daerah operasinya umumnya lokal, walaupun terdapat juga UKM yang memiliki
orientasi luar negeri, berupa ekspor ke negara-negara mitra perdagangan.
d. Ukuran perusahaan, baik dari segi total aset, jumlah karyawan, dan sarana prasarana yang
kecil.
UMKM memberikan kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja rata rata sebesar
96,66% terhadap total keseluruhan tenga kerja nasional. Dari aspek pembentukan PDB, secara
umum UKM memberikan kontribusi 50% terhadap PDB meski pada tahun berikutnya
mengalami penurunan.
C. CIRI NEGARA MAJU DAN BERKEMBANG
1. Ciri-ciri Negara Maju
Negara maju dapat didefinisikan sebagai suatu negara yang memiliki tingkat kemakmuran
penduduk yang cukup tinggi, jika dibandingkan dengan negera lainnya.
Adapun ciri-ciri negara maju, adalah sebagai berikut :
a. Sebagian besar penduduknya bekerja pada sektor industri dan jasa
b. Pendapatan perkapitanya tinggi, yaitu di atas 10.000 US $.
c. Sektor pertanian dikelola secara intensif dan menggunakan alat- alat modern.
d. Sumber daya manusianya berkualitas baik/tinggi.
e. Pertumbuhan penduduk rendah yaitu 0,1% - 1% setiap tahunnya.
f. Angka kelahiran dan angka kemtian relatif rendah, sedangkan angka harapan hidup
mencapai rata-rata di atas 67,5 tahun.
g. Tingkat pendidikan dan keterampilan penduduknya tinggi.
h. Konsentrasi penduduk banyak di perkotaan.
i. Angka harapan hidup tinggi.
j. Intensitas mobilitas tinggi.
k. Tingkat kesehatan sudah baik.

2. Ciri-ciri Negara Berkembang


Negara berkembang adalah negara yang memiliki tingkat pendapatan per kapita yang
rendah. Adapun ciri-ciri negara berkembang, adalah sebagai berikut :
a. Sebagian besar penduduk bekerja di bidang pertanian.
b. Pendapatan per kapita rendah yaitu di bawah 10.000 US $.
c. Tingkat pertumbuhan penduduknya tinggi yaitu di atas 2 %
d. Tingkat pengangguran sangat tinggi dikarenakan kurangnya lapangan pekerjaan.
e. Kualitas sumber daya manusianya rendah, sehinga penguasaan ilmu dan teknologi
terhambat.
f. Pendidikan formal dan non formal krang memadai.
g. Ketergantungan terhadap negara maju sangat tinggi.
h. Mayoritas penduduk tinggal di pedesaan.
i. Kualitas hidup rendah

MATERI INISIASI 4
ADBI4441 PRAKTIK BISNIS DI INDONESIA
DUNIA INDUSTRI DAN PERDAGANGAN

Kegiatan Belajar 1
DUNIA INDUSTRI
A. MACAM-MACAM INDUSTRI DI INDONESIA
Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah
jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha
perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak
hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa. Berikut ini adalah macam-macam industri di
Indonesia
1. Jenis / macam-macam industri berdasarkan tempat bahan baku
a. Industri ekstraktif, yaitu industri yang bahan baku diambil langsung dari alam sekitar
b. Industri nonekstaktif, yaitu industri yang bahan baku didapat dari tempat lain selain
alam sekitar.
c. Industri fasilitatif, yaitu industri yang produk utamanya adalah berbentuk jasa yang
dijual kepada para konsumennya.
2. Golongan / macam industri berdasarkan besar kecil modal
a. Industri padat modal, yaitu industri yang dibangun dengan modal yang jumlahnya besar
untuk kegiatan operasional maupun pembangunannya.
b. Industri padat karya, yaitu industri yang lebih dititik beratkan pada sejumlah besar
tenaga kerja atau pekerja dalam pembangunan serta pengoperasiannya.
3. Jenis-jenis / macam industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya = berdasarkan SK
Menteri Perindustrian No.19/M/I/1986 =
a. Industri kimia dasar
Contohnya seperti industri semen, obat-obatan, kertas, pupuk, dll.
b. Industri mesin dan logam dasar
Contohnya seperti industri pesawat terbang, kendaraan bermotor, tekstil, dll.
c. Industri kecil
Contoh seperti industri roti, kompor minyak, makanan ringan, es, minyak goreng curah,
dll.
d. Aneka industri
Contohnya seperti industri pakaian, industri makanan dan minuman, dll.
4. Jenis-jenis / macam industri berdasarkan jumlah tenaga kerja.
a. Industri rumah tangga, yaitu industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah
antara 1-4 orang.
b. Industri kecil, yaitu industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 5-19
orang.
c. Industri sedang atau industri menengah, yaitu industry yang jumlah karyawan / tenaga
kerja berjumlah antara 20-99 orang.
d. Industri besar, yaitu industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 100
orang atau lebih.
5. Pembagian / penggolongan industri berdasakan pemilihan lokasi.
a. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada pasar (market oriented industry)
Adalah industri yang didirikan sesuai dengan lokasi potensi target konsumen. Industri
jenis ini akan mendekati kantong-kantong di mana konsumen potensial berada. Semakin
dekat ke pasar akan semakin menjadi lebih baik.
b. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada tenaga kerja / labor (man power
oriented industry)
Adalah industri yang berada pada lokasi di pusat pemukiman penduduk karena bisanya
jenis industri tersebut membutuhkan banyak pekerja / pegawai untuk lebih efektif dan
efisien.
c. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada bahan baku (supply oriented
industry)
Adalah jenis industri yang mendekati lokasi di mana bahan baku berada untuk
memangkas atau memotong biaya transportasi yang besar.
6. Macam-macam / jenis industri berdasarkan produktifitas perorangan.
a. Industri primer, yaitu industri yang barang-barang produksinya bukan hasil olahan
langsung atau tanpa diolah terlebih dahulu
b. Industri sekunder, yaitu industri yang bahan mentah diolah sehingga menghasilkan
barang-barang untuk diolah kembali.
c. Industri tersier, yaitu industri yang produk atau barangnya berupa layanan jasa.

B. PERANAN INDUSTRI DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI

Proses industrialisasi dan pembangunan industri ini sebenarnya merupakan satu jalur
kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti tingkat hidup yang lebih maju
maupun taraf hidup yang lebih bermutu. Dengan kata lain, pembangunan industri itu merupakan
suatu fungsi dari tujuan pokok kesejahteraan rakyat, bukan merupakan kegiatan yang mandiri
untuk hanya sekedar mencapai fisik saja. Kita telah sering mendengar pendapat bahwa industri
itu mempunyai peranan sebagai sektor pemimpin (leading sector). Leading sector ini maksudnya
adalah dengan adanya pembangunan industri maka akan memacu dan mengangkat pembangunan
sektor-sektor lainnya seperti sektor pertanian dan sektorjasa, misalnya.
C. PERKEMBANGAN BEBERAPA SEKTOR INDUSTRI DI INDONESIA

1. Perkembangan Industri Pariwisata di Indonesia


2. Perkembangan Industri Pengolahan Rotan (2003- 2006 )
3. Perkembangan Industri Semen
4. Perkembangan Industri Tekstil dan Produk Tekstil
D. KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL

Arah kebijakan pembangunan industri nasional mengacu kepada agenda dan prioritas
pembangunan nasional Kabinet Indonesia Bersatu, yang dijabarkan dalam kerangka Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2004-2009. Dalam kerangka tersebut,
maka visi pembangunan industri nasional dalam jangka panjang (2025) adalah Membawa
Indonesia pada tahun 2025 untuk menjadi Negara Industri Tangguh Dunia.

E. TANTANGAN YANG DIHADAPI SEKTOR INDUSTRI

Tantangan utama yang dihadapi oleh industri nasional saat ini adalah kecenderungan
penurunan daya saing industri di pasar internasional. Penyebabnya antara lain adalah
meningkatnya biaya energi, ekonomi biaya tinggi, penyelundupan serta belum memadainya
layanan birokrasi. Tantangan berikutnya adalah kelemahan struktural sektor industri itu sendiri,
seperti masih lemahnya keterkaitan antar industri, baik antara industri hulu dan hilir maupun
antara industri besar dengan industri kecil menengah, belum terbangunnya struktur klaster
(industrial cluster) yang saling mendukung, adanya keterbatasan berproduksi barang setengah
jadi dan komponen di dalam negeri, keterbatasan industri berteknologi tinggi, kesenjangan
kemampuan ekonomi antar daerah, serta ketergantungan ekspor pada beberapa komoditi tertentu.
Secara ringkas tantangan yang dihadapi oleh sektor industri antara lain :
1. Kondisi iklim usaha yang belum mendukung seperti : penyelundupan, kepastian hukum,
ekonomi biaya tinggi, sistem perpajakan, system kepabeanan, perburuhan. (Road map
KADIN)
2. Kondisi keamanan yang relative belum stabil, belum dapat menjamin kepastian berusaha
merupakan tantangan yang cukup besar bagi investasi di sektor industri. (Road map
KADIN)
3. Persaingan diantara bangsa-bangsa di dunia semakin ketat
4. Integrasi dan regionalisasi ekonomi global yang melanda dunia saat ini sangat
mempengaruhi tatanan perekonomian dunia
5. Adanya organisasi perdagangan dunia (WTO), liberalisasi perdagangan dan investasi
dalam APEC, serta skema CEPT dalam AFTA-ASEAN, maka gerak perdagangan dunia
semakin dinamis dan cepat
6. Kesepakatan Pemimpin APEC di Bogor. “Perdagangan bebas di Kawasan Ekonomi APEC
akan dilaksanakan secara penuh pada tahun 2020.

Kegiatan Belajar 2
PERDAGANGAN
A. PERDAGANGAN INTERNASIONAL
1. Pengertian Perdangan dan Perdagangan Internasional

Menurut Marwati “Perdagangan adalah kegiatan ekonomi yang mengaitkan antara


para produsen dan konsumen. Sebagai kegiatan distribusi, perdagangan menjamin
peredaran, penyebaran, dan pemyediaan barang melalui mekanisme pasar”. Perdagangan
dalam arti sehari-hari adalah “proses tukar menukar atas dasar kesepakatan bersama.”
Jadi Perdagangan internasional yaitu proses tukar menukar antar negara didunia /
perdagangan yang melewati batas suatu negara.
Perdagangan Internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu
negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang
dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu
dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara
lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk
meningkatkan GDP.

2. Ruang Lingkup Perdagangan Internasional


Perdagangan internasional itu sendiri berkaitan dengan beberapa kegiatan yaitu :
perdagangan internasional melalui perpindahan barang, jasa dari suatu negara ke negara
yang lainnya yang biasa disebut transfer of goods and services. Perdagangan
internasional melalui perpindahan modal, melalui investasi asing dari luar negeri kedalam
negeri atau yang disebut dengan transfer of capital, perdagangan internasional melalui
perpindahan tenaga kerja yang berpengaruh terhadap perndapatan negara melalui devisa
dan juga perlunya pengawasan mekanisme perpindahan tenaga kerja yang disebut dengan
transfer of labour. Perdagangan internasional yang dilakukan melalui perpindahan
teknologi yaitu dengan cara mendirikan pabrik-pabrik dinegara lain atau yang biasa kita
sebut transfer of technology. Perdagangan internasional yang dilakukan dengan
penyampaian informasi tentang kepastian adanya bahan baku dan pangsa pasar atau yang
disebut dengan transfer of data.

3. Faktor-faktor yang Mendorong Timbulnya Perdagangan Internasional


a. Perbedaan - perbedaan yang ditinjau dari letak geografis, sumber daya alam,
keadaan penduduk, tenaga kerja,iklim, keadaan struktur ekonomi dan sosial.
b. Perbedaan tersebut akan mengakibatkan perbedaan barang yang dihasilkan
mutu dan jumlahnya.
c. Masing-masing negara saling membutuhkan dan adanya sifat saling
ketergantungan antar negara sehingga terjalin kerjasama dalam perdagangan
internasional, serta adanya kemajuan IPTEK dan transportasi yang juga
berperan untuk mempertinggi kemakmuran suatu negara.

4. Peranan Perdagangan Internasional


Perdagangan antar negara memungkinkan terjadinya:
a. Tukar menukar barang-barang dan jasa-jasa
b. Pergerakan sumber daya melalui batas-batas Negara
c. Pertukaran dan perluasan penggunaan teknologi sehingga dapat mempercepat
pertumbuhan ekonomi negara-negara yang terlibat didalamnya.
5. Manfaat Perdagangan Internasional
a. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
b. Memperluas pasar dan menambah keuntungan
c. Transfer teknologi modern Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara
untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen
yang lebih modern.

6. Kebijakan Perdagangan Luar Negeri


Macam-macam kebijakan luar negeri, diantaranya adalah:
a. Proteksionisme
Yaitu perlindungan khusus di bidang ekonomi yang diberikan oleh pemerintah
kepada produsen atau sektor ekonomi lainnya terhadap persaingan dari luar negeri
b. Kuota (Pembatasan Import)
Yaitu kebijaksanaan ini pemerintah menetapkan jumlah maksimum barang yang
bisa di import dan kebijaksanaan seperti ini mememberikan proteksi kepada
industri dalam negeri.Akibatnya harga barang naik, produksi dalam negeri
meningkat, jumlah barang dipasar turun dan import barang turun.
c. Subsidi
Yaitu suatu kebijakan pemerintah dengan cara memberi bantuan kepada produsen
dalam negeri agar dapat memproduksi lebih banyak dengan harga murah /
terjangkau masyarakat.
d. Politik Dumping
Yaitu suatu kebijakan yang diambil dengan menetapkan harga jual dipasar dalam
negeri jauh lebihmahal daripada harga jual di pasar luar negeri.

B. PEMBAGIAN BLOK PERDAGANGAN DI DUNIA


1. AFTA dan Era Persaingan Ekonomi
2. NAFTA (North America Free Trade Agreement)
3. GATT dan WTO
4. (Masyarakat Ekonomi Eropa) atau EEC (European Economic Community)

C. KONDISI PERDAGANGAN INTERNASIONAL (LUAR NEGERI) INDONESIA


Hambatan-hambatan yang Dihadapi dalam Perdagangan Internasional
1. Tarif
Tarif adalah pembebanan pajak (custom duties) terhadap barang-barang yang
melewati batas suatu negara. Tarif dapat di golongkan menjadi :
a. Bea Ekspor
Bea Ekspor (ekspor duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang
yang diangkut menuju negara lain
b. Bea Transit
Bea Transito (transit duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang-
barang yang melalui wilayah suatu negara dengan ketentuan bahwa negara
tersebut bukan merupakan tujuan akhir dari pengiriman barang.
c. Bea Impor
Bea impor (import dusties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barng-
barang yang masuk dalam suatu negara dengan ketentuan negara pemungut pajak
tersebut adalah merupakan negara tujuan akhir.
2. Kuota (Quota)
Kuota adalah pembatasan jumlah fisik terhadap barang yang di perdagangkan secara
internasional. Kuota impor adalah pembatasan jumlah fisik barang -barang yang
masuk ke dalam negeri dan kuota ekspor adalah pembatasan jumlah fisik barang-
barang yang diekspor ke luar negeri. Kuota terdiri atas bermacam-macam jenis, yaitu
absolute, negotiated, tariff, dan mixing kuota.
a. Absolute atau unilateral quota, yaitu kuota yang besar/kecilnya ditentukan sendiri
oleh suatu negara tanpa persetujuan dengan negara lain.
b. Negotiated atau bilateral quota, yaitu kuota yang besar/kecilnya di tentukan
berdasarkan persetujuan oleh dua negara atau lebih.
c. Traffic quota, gabungan antara tarif dan kuota. Untuk sejumlah tertentu, barang
diizinkan masuk (impor) dengan tarif tertentu, tetapi tambahan impor masih
diizinkan dengan tarif yang lebih tinggi.
d. Mixing quota, membatasi penggunaan bahan mentah yang diimpor pada proporsi
tertentu dalam memproduksi barang akhir.Perjanjian Pembatasan Ekspor.
3. Perjanjian Pembatasan Ekspor
Perjanjian pembatasan ekspor (eksport restraint agreement) adalah perjanjian
sukarela antara negara pengekspor dan negara pengimpor dalam rangka membatasi
volume perdagangan untuk barang tertentu. Perjanjian ini bertujuan melindungi
produsen di negara pengimpor dari persaingan internasional
4. Pembatasan Valuta Asing
5. Pembatasan valuta asing (foreign exchange control) adalah pembatasan persediaan
mata uang asing oleh bank sentral suatu negara. Kebijakkan ini bertujuan
mengendalikan gangguan aliran modal jangka pendek yang mengganggu stabilitas
nilai tukar mata uang negara bersangkutan.

MATERI INISIASI 5
ADBI4441 PRAKTIK BISNIS DI INDONESIA
LEMBAGA KEUANGAN
Kegiatan Belajar 1
LEMBAGA KEUANGAN BANK

A. PENGERTIAN DAN JENIS BANK


Pengertian lembaga keuangan itu sendiri Adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka
meningkatkan taraf hidup orang banyak (UU no.7 tahun 1992 tentang perbankan). Lembaga
keuangan terbagi menjadi dua macam, yaitu:
1. Lembaga Keuangan Bank
Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan, umumnya didirikan dengan
kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan proses
atau yang dikenal sebagai banknote. Kata bank berasal dari bahasa italia banca berati tempat
penukaran uang.
Yang tergolong pada lembaga keuangan bank, diantaranya adalah :
a. Berdasarkan fungsinya, berdasarkan UU no.14/1967: Bank Sentral, Bank Umum,
Pembangunan, Tabungan, dan BPR.
b. Tapi menurut UU no.7/1992: Bank Umum & BPR
c. Berdasarkan pemilik: Bank Nasional (pemerintah pusat, daerah, swasta, dan
koperasi), Bank Asing, dan Bank Campuran
d. Berdasarkan kegiatan usahanya: Bank Devisa & Bank Non Devisa
e. Berdasarkan sistem pembayaran (sejak 1992): Bunga dan Bagi Hasil (syariah)
2. Lembaga Keuangan Non Bank
a. Lembaga pembiayaan (dana atau barang modal, ex: leasing)
b. Lembaga investasi (pasar uang & modal, ex: perusahaan sekuritas, reksadana, dsb)
c. Lembaga kontaktual (ex: asuransi & dana pensiun)
d. Lembaga Keuangan Mikro (ex: BMT, KSP, Badan Kredit Desa, dsb)

B. TUJUAN, FUNGSI DAN PERAN PERBANKAN

Fungsi utama perbankan merupakan lembaga intermediasi antara pihak yang kelebihan
dana (surplus of fund) dengan pihak yang memerlukan dana (lack of fund). Selain berperan
sebagai agent of development yang dapat mendorong kemajuan pembangunan melalui
fasilitas kredit dan kemudahan proses pembayaran.
1. Bank Indonesia
a. Tujuan Bank Indonesia
- Sebagai penyedia mekanisme dan alat pembayaran yang efesien bagi nasabah.
- Dengan menerima tabungan dari nasabah dan meminjamkannya kepada pihak
yang membutuhkan dana, berarti bank meningkatkan arus dana untuk
investasi dan pemanfaatan yang lebih produktif.
- Adapun tujuan dari Bank Indonesia berdasarkan UU no.13 tahun 1968 :
(1) Menjaga kestabilan nilai rupiah
(2) Mendorong kelancaran produksi & pembangunan
(3) Memperluas kesempatan kerja guna meningkatkan taraf hidup masyarakat.

b. Fungsi dan Peranan Bank Indonesia


1. Agen Fiskal Pemerintah
Bank sentral berfungsi sebagai penasehat dan memberikan bantuan untuk
mengelola berbagai masalah/transaksi keuangan pemerintah
2. Banknya Bank (Banker of bank atau Leader of Last Resort)
Sebagai banknya bank, bank sentral memberikan bantuan kepada bank-bank
umum yang mengalami kesulitan likuiditas tetapi sulit mendapatkan dananya
dari sumber dana lain. Tetapi tidak semua kesulitan dana yang boleh
mendapat bantuan bank sentral.
3. Penentu dan Pelaksana Kebijakan Moneter
Tercakup dalam fungsi penentu dan pelaksana kebijakan moneter adalah bank
sentral bertugas mengendalikan jumlah uang beredar (dan tingkat bunga)
dengan menggunakaninstrumen-instrumen kebijakan moneter.
4. Pengawas, Evaluasi dan Pembinaan Perbankan
5. Penongonon Transaksi Giro (The Cleoring and Collection of Checks)
Dengan fungsi ini bank sentral mengontrol dan mengelola kegiatan-kegiatan
transaksi yang menggunakan alat pembayaran giro, sebab transaksi-transaksi
tersebut terladi dalam jumlah yang sangat besar, antarbank , antarwilayah dan
antamegara.
6. Riset- Riset Ekonomi
Riset-riset yang dilakukan bank sentral terutama adalah yang berkaitan
dengan masalah-masalah dan perkembangan sektor moneter.

2. Bank Umum
a. Tujuan Bank Umum
Tujuan Bank umum terdiri dari 2 yaitu Tujuan jangka pendek dan jangka panjang
- Tujuan jangka pendek: pemenuhan likui-ditas (memenuhi likuiditas wajib
minimum & penarikan oleh nasabah, dsb.)
- Tujuan jangka panjang terdiri dari dua tujuan yaitu: mendapatkan keuntungan,
& memaksimumkan kekayaan pemilik bank.
b. Fungsi dan Peran Bank Umum
1. Penciptaan uang giral
2. Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran
3. Penghimpunan Dana Simpanan Masyarakat
4. Menyalurkan Dana (Lending)
5. Penyimpanan Barang-Barang Berharga
6. Pemberian Jasa-Jasa Lainnya

3. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)


a. Tujuan BPR
Tujuan BPR adalah menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka
meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah
peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.
b. Funsi dan Peran BPR
BPR memiliki fungsi sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat. Fungsi dan
peran BPR dapat terlihat dari kegiatan-kegiatan usaha yang dilakukan oleh BPR.
Kegiatan BPR pada dasarnya sama dengan kegiatan Bank umum, hanya yang menjadi
perbedaan adalah jumlah jasa bank yang dilakukan BPR jauh lebih sempit.

Kegiatan Belajar 2
LEMBAGA KEUANGAN NON BANK
A. ASURANSI
1. Pengertian Asuransi
Asuransi adalah sebuah sistem untuk merendahkan kehilangan finansial dengan
menyalurkan risiko kehilangan dari seseorang atau badan ke lainnya.
2. Macam-Macam Asuransi
- Asuransi Bisnis, yaitu asuransi dimana pihak pemberi asuransi terpisah
dengan pihak penerima asuransi
- Asuransi Kolektif, disebut juga sebagai asuransi timbal balik atau asuransi
kooperatif. Yakni sejenis asuransi dimana pihak pemberi asuransi dengan
penerima jasa asuransi berada dalam satu pihak sebagai pengelola asuransi.
- Asuransi Sosial, yaitu asuransi bersifat sosial

Ditinjau dari bahaya yang diasuransikan, asuransi dibagi menjadi beberapa bagian:

a. Asuransi bahaya
yakni asuransi terhadap harta benda yang dimiliki. Apabila bahaya tersebut
berkaitan dengan harta yang diasuransikan bukan personnya. Seperti asuransi
kebakaran, asuransi pencurian, asuransi perjalanan laut dan sejenisnya.
b. Asuransi jiwa
Yakni asuransi yang berkaitan dengan bahaya yang mengancam seseorang yang
diasuransikan, seperti asuransi kematian, asuransi kecelakaan, asuransi sakit dan
sejenisnya.
c. Asuransi jaminan.
Yakni asuransi kompentatif yang dibe-rikan kepada pihak yang menerima
asuransi.

3. Tujuan, Fungsi dan Pranan Asuransi

Tujuan Asuransi secara umum terdiri dari enam, yaitu:

- Memberikan jaminan perlindungan dari risiko-risiko kerugian yang diderita


satu pihak.
- Meningkatkan efisiensi karena tidak perlu secara khusus mengadakan
pengamanan dan pengawasan untuk memberikan perlindungan yang
memakan banyak tenaga, waktu dan biaya.
- Pemerataan biaya yaitu cukup hanya dengan mengeluarkan biaya yang
jumlahnya tertentu dan tidak perlu mengganti atau membayar sendiri kerugian
yang timbul yang jumlahnya tidak tentu dan tidak pasti.
- Dasar bagi pihak bank untuk memberikan kredit karena bank memerlukan
jaminan perlindungan atas agunan yang diberikan oleh peminjam uang.
- Sebagai tabungan karena jumlah yang dibayar kepada pihak asuransi akan
dikembalikan dalam jumlah yang lebih besar. Hal ini khusus berlaku untuk
asuransi jiwa.
- Menutup Loss of Earning Power seseorang atau badan usaha pada saat ia
tidak dapat berfungsi atau bekerja.

Fungsi utama : Pengalihan resiko, penghimpun dana dan premi seimbang


Fungsi tambahan : Export terselubungatas komoditas tak nyata, Perangsang
pertumbuhan usaha dengan mencegah dan mengendalikan kerugian, Sarana tabungan
investasi dana dan invisible earnings, Sarana Pencegah & Pengendalian Kerugian.

Manfaat dan peran asuransi


- MemberIkan ketenangan atau rasa aman (peace of mind)
- Manfaat asuransi dalam pengendalian kerugian (loss control)
- Manfaat Sosial Asuransi
- Investment of Fund (Dana Investasi)
- Invisible Earning

B. LEASING
1. Pengertian Leasing
Pengertian leasing menurut surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Menteri
Perdagangan dan Industri Republik Indonesia No. KEP- 122/MK/IV/2/1974, Nomor
32/M/SK/2/1974, dan Nomor 30/Kpb/I/1974 tanggal 7 Februari 1974 adalah: ”Setiap
kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal
untuk digunakan oleh suatu perusahaan untuk jangka waktu tertentu, berdasarkan
pembayaran-pembayaran secara berkala disertai dengan hak pilih bagi perusahaan
tersebut untuk membeli barang-barang modal yang bersangkutan atau
memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa uang telah disepakati
bersama”.
2. Tujuan, Fungsi dan Peran/Manfaat/Keuntungan Leasing
Leasing tidak bertujuan untuk memiliki barang yang menjadi objek leasing, karena
pada akhir perjanjian tergantung apakah lessee dalam menetukan hak opsi akan
membeli, memperpanjang atau mengembalikan sisa objek leasing. Maka, leasing
sebenarnya bukan untuk memperjualbelikan barang, tetapi hanya memberikan hak
opsi saja. Fungsi leasing sebenarnya hampir setingkat dengan bank, yaitu sebagai
suatu sumber pembiayaan jangka menengah (dari satu tahun sampai lima tahun).
3. Perkembangan Leasing di Indonesia
- Fase pengenalan : Fase pertama dari bisnis Leasing di Indonesia, yang terjadi
antara tahun 1974 sampai dengan tahun 1983. Fase pertama ini dimulai
dengan keluarnya beberapa peraturan pada tahun 1974, yang khusus mengatur
tentang hukum Leasing tersebut.
- Fase pengembangan : Terjadi antara tahun 1984 sampai dengan tahun 1990.
Dalam fase ini, bisnis Leasing cukup pesat perkembangannya, hal ini
bersamaan dengan pesatnya pertumbuhan bisnis di Indonesia.
- Fase Konsolidasi : Terjadi sejak tahun 1991 sampai sekarang.

C. PERUSAHAAN SEKURITAS
1. Pengertian
Pasar sekuritas didefinisikan sebagai mekanisme untuk mempertemukan dan
memberi fasilitas perdagangan pembeli dan penjual aktiva keuangan. Pasar sekuritas
termasuk pasar sekunder (sebagai lawan pasar primer/perdana) , k a r e n a a k t i v a
keuangan yang diperdagangkan di pasar ini diterbitkan di masa lalu.Salah satu
fungsinya adalah price discovery yaitu penemuan harga yang mencerminkan
keadaan sekarang berdasar informasi yang tersedia. Semakin cepat hal ini terjadi,
maka semakin efisien pasar keuangan akan melihat bagaimana modal
dialokasikan ke peluang yang paling produktif.
2. Tujuan, Fungsi dan Peran Perusahaan Sekuritas
Tujuan Perusahaan Sekuritas diantaranya adalah:
 Memasyarakatkan pasar modal dan meningkatkan minat masyarakat untuk
investasi di pasar modal sebagai salah satu alternatif investasi.
 Membantu mobilisasi dana masyarakat dengan cara memperjualbelikan efek
diantara pemodal ataupun dengan emiten.
 Mengidentifikasi apakah terhadap korelasi yang positif antara variabel-
variabel dependent (kecukupan modal, kualitas pelayanan nasabah, arus
informasi, tekonologi yang disediakan, kepercayaan terhadap manajemen dan
provisi yang ditawarkan) terhadap keputusan investor dalam memilih
perusahaan sekuritas.
3. Fungsi Perusahaan sekuritas
Sebagai perantara mengalirnya arus dana dan informasi antara pemodal dengan
pemodal dan pemodal emiten (perusahaan go public yang tercatat di bursa) dan
sebagai ujung tombak bursa (pasar modal) dalam meningkatkan pergerakan dan
volume investasi.
4. Peranan Perusahaan Efek Dalam Kegiatannya Di Pasar Modal Indonesia :
 Mendukung eksistensi pasar modal, dalam hal memperlancar perputaran dana dan
informasi.
 Mendukung sistem dan aktivitasi bursa sebagai bagian dari pasar modal dan
sebagai unit usaha.
 Meningkatkan kegiatan investasi pasar modal dan menunjang perekonomian
nasional.

MATERI INISIASI 6
ADBI4441 PRAKTIK BISNIS DI INDONESIA
KEBIJAKAN EKONOMI INDONESIA
Kegiatan Belajar 1
KEBIJAKAN FISKAL
A. KEBIJAKAN FISKAL
1. Pengertian
Kebijakan fiskal ialah kebijakan pemerintah yang dalam hal ini Departemen
Keuangan untuk membuat dan melaksanakan deregulasi untuk menarik pendapatan
negara dan mengefisienkan pembiayaan penyelenggaraan negara. Kebijakan fiskal yang
sering juga disebut “politik fiscal” atau “fiscal policy”, biasa diartikan sebagai tindakan
yang diambil oleh pemerintah dalam bidang anggaran belanja Negara dengan maksud
untuk mempengaruhi jalannya perekonomian melalui anggaran Negara. Nama lengkap
anggaran belanja Negara kita ialah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, yang biasa
hanya disingkat APBN. (Nur Alim : 2010).
2. Tujuan
Tujuan kebijakan fiskal adalah untuk mempengaruhi jalannya perekonomian. Hal ini
dilakukan dengan jalan memperbesar dan memperkecil pengeluaran komsumsi
pemerintah (G), jumlah transfer pemerntah (Tr), dan jumlah pajak (Tx) yang diterima
pemerintah sehingga dapat mempengaruhi tingkat pendapatan nasional (Y) dan tingkat
kesempatan kerja (N).
B. Politik anggaran
Kebijakan anggaran atau politik anggaran (Putra : 2012)
a. Anggaran Defisit (Defisit Budget) / Kebijakan Fiskal Ekspansif
Anggaran defisit adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pengeluaran lebih
besar dari pemasukan negara guna memberi stimulus pada perekonomian.
b. Anggaran Surplus (Surplus Budget) / Kebijakan Fiskal Kontraktif
Anggaran surplus adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pemasukannya
lebih besar daripada pengeluarannya. Baiknya politik anggaran surplus
dilaksanakan ketika perekonomian pada kondisi yang ekspansi yang mulai
memanas (overheating) untuk menurunkan tekanan permintaan.
c. Anggaran Berimbang (Balanced Budget)
Anggaran berimbang terjadi ketika pemerintah menetapkan pengeluaran sama
besar dengan pemasukan. Tujuan politik anggaran berimbang yakni terjadinya
kepastian anggaran serta meningkatkan disiplin.
Kebijakan fiskal menurut para ahli ekonomi sedikitnya dapat dibedakan menjadi 3 pokok
kebijakan anggaran belanja Negara yaitu :
a) Fungsi alokasi yaitu untuk mengalokasikan faktor-faktor produksi yang tersedia
didalam masyarakat sedemikian rupa sehingga kebutuhan masyarakat terpenuhi.
b) Fungsi distribusi bertujuan berupa terselenggarakannya pembagian pendapatan
nasional yang adil.
c) Fungsi stabilisasi yaitu tujuan untuk terpeliharanya tingkat kesempatan kerja yang
tinggi, tingkat harga yang relative stabil dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang
cukup memadai.
C. Desentralisasi Fiskal
Kebijakan fiscal adalah sesuatu yang harus didesentralisasikan, karena ia
merupakan komponen utama dari desentralisasi dan termuat dalam pasal 18 UUD 1945.
Menurut Mardiasmo (2001:1) dalam kontek otonomi dan desentralisasi fiscal, ada tiga
misi utama dari kebijakan tersebut, yaitu:
 Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan publik dan kesejahteraan rakyat,
 Menciptakan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sumber daya daerah, dan
 Memberdayakan dan menciptakan ruang bagi masyarakat untuk berpartisipasi
dalam proses pembangunan.

Kegiatan Belajar 2
TOPIK : KEBIJAKAN MONETER
1. Pengertian
Kebijakan Moneter adalah tindakan yang dilakukan oleh penguasa (otoritas) moneter (bank
sentral) untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar di masyarakat (Kamila Shaffira : 2011).
Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
a. Kebijakan Moneter Ekspansif / Monetary Expansive Policy, yaitu suatu kebijakan
dalam rangka menambah jumlah uang yang beedar.
b. Kebijakan Moneter Kontraktif / Monetary Contractive Policy, yaitu suatu kebijakan
dalam rangka mengurangi jumlah uang yang beredar. Disebut juga dengan kebijakan
uang ketat (tight money policy).

2. Tujuan
Menurut Mandala (2004) Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan kebijakan
moneter adalah kondisi ekonomi (makro) yang lebih baik dan atau diinginkan . Kondisi
tersebut dapat dievaluasi dengan menilai perkembangan indikator-indikator ekonomi
makro, terutama yang beriut ini:
a) Stabilitas pertumbuhan ekonomi
b) Terciptanya lapangan kerja yang akan menurunkan tingkat pengangguran
c) Stabilitas harga umum (terkendalinya laju inflsi)
d) Stabilitas nilai tukar mata uang
Tujuan kebijakan moneter ada dua yaitu umum dan khusus (Kamila Shaffira : 2011):
a. Tujuan umum dari kebijakan moneter : untuk memengaruhi kondisi perekonomian
agar sesuai dengan yang dikehendaki yakni dengan adanya pertumbuhan ekonomi.
b. Tujuan khusus dari kebijakan moneter : untuk menambah atau mengurangi jumlah
uang yang beredar atau yang ada di tangan masyarakat, untuk mencapai target-
target tertentu dalam bidang ekonomi.
3. Instrumen Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen kebijakan moneter
(Putra : 2008), yaitu antara lain :
a. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation), yaitu cara mengendalikan uang
yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government
securities).
b. Fasilitas Diskonto (Discount Rate), yaitu pengaturan jumlah uang yang beredar
dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum.
c. Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio), yaitu mengatur jumlah uang
yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus
disimpan pada pemerintah.
d. Himbauan Moral (Moral Persuasion), yaitu kebijakan moneter untuk mengatur
jumlah uang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi.

MATERI INISIASI 7
ADBI4441 PRAKTIK BISNIS DI INDONESIA

KEWIRAUSAHAAN DAN PERAN PELAKU BISNIS DI INDONESIA

Kegiatan Belajar 1
A. KONSEP KEWIRAUSAHAAN

Wirausaha dari segi etimologi berasal dari kata wira dan usaha. Wira, berarti
pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan
berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal, berbuat sesuatu. Sedangkan
Wirausahawan menurut Joseph Schumpeter (1934) adalah seorang inovator yang
mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-
kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk : (1) memperkenalkan
produk baru, (2) memperkenalkan metode produksi baru, (3) membuka pasar yang
baru (new market), (4) memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen
baru, atau (5) menjalankan organisasi baru pada suatu industri.
Jadi kewirausahaan merupakan kemampuan seseorang dalam menciptakan hal
yang berbeda dengan mengerahkan segala kemampuan berfikir kreatif, dan
berperilaku inovatif dengan keberanian menanggung resiko apapun untuk mendapat
balas jasa.
Ciri-ciri dan Sifat Kewirausahaan
Ciri-ciri seorang wirausaha adalah:
a. Percaya diri
b. Berorientasikan tugas dan hasil
c. Pengambil risiko
d. Kepemimpinan
e. Keorisinilan
f. Berorientasi ke masa depan
g. Jujur dan tekun

Sifat-sifat seorang wirausaha adalah:


a. Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
b. Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan
ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik ddan memiliki
inisiatif.
c. Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
d. Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka
terhadap saran dan kritik yang membangun.
e. Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki
jaringan bisnis yang luas.
f. Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
g. Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.

Sikap Wirausaha
a. Disiplin
b. Komitmen tinggi
c. Jujur
d. Kreatif dan inovatif
e. Mandiri
f. Realistis
B. BUSINESS PLAN
Business plan adalah merupakan suatu dokumen yang menyatakan keyakinan
akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan
keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi penyandang dana. Agar usaha berjalan
pada jalan yang benar maka seorang wirausaha harus menyusun business plan. Business
plan dibuat dalam bentuk jangka pendek ataupun jangka panjang yang pertama kali
diikuti tiga tahun berjalan. Business plan merupakan rencana perjalanan atau road map
yang akan diikuti oleh wirausaha.
Secara umum berikut komponen utama dalam menyusun sebuah bisnin plan ,
untuk urutan prioritasnya bergantung pada usaha yang hendak anda jalankan
(http://binaukm.com)
1) Executive Summary / Ringkasan : Tulis ini pada bagian akhir. Cukup satu atau
dua halaman saja.
2) Deskripsi Perusahaan : Legal dokumen pendirian, sejarah, perencanaan pada awal
pendirian
3) Produk atau Layanan: Jelaskan apa yang Anda jual. Fokus pada manfaat
pelanggan.
4) Analisis Pasar: Anda harus mengetahui pasar Anda, kebutuhan pelanggan, di
mana mereka, bagaimana untuk menjangkau mereka, dll
5) Strategi dan Implementasi: Jadilah spesifik. Sertakan manajemen untuk
bertanggungjawab
atas waktu pelaksanaan dan anggaran.
6) Tim Manajemen: Sertakan latar belakang anggota tim kunci , strategi personil,
dan rincian.
7) Rencana Keuangan: Sertakan laba rugi, arus kas, neraca, impas analisis, asumsi,
rasio bisnis.

C. MODAL (MANAJEMEN KEUANGAN) DAN MANAJEMEN BISNIS

Manajemen suatu perusahaan adalah nyawa dari suatu perusahaan. Manajemen


yang menentukan pertumbuhan atau kebangkrutan suatu perusahaan. Dengan adanya
suatu pengelolaan dan manajemen yang baik maka suatu perusahaan akan mampu
bertahan dari segala tekanan, kendala, dan rintangan yang ada. Bahkan akan
berkembang menjadi lebih besar dan lebih baik lagi.
Berikut adalah beberapa prinsip dan standarisasi yang diharapkan mampu
mendukung kemajuan dan perkembangan suatu perusahaan:
a. Perencanaan yang matang
b. SDM yang berkualitas, loyal dan sejahtera
c. Manager yang terbuka, tegas, dan democrat
d. Lingkungan kerja yang nyaman dan mendukung
e. Terbuka dan selalu belajar

Modal Wirausaha
Modal adalah segala bentuk kekayaan yang digunakan untuk memproduksi kekayaan
yang lebih banyak lagi untuk perusahaan (Thomas dan norman, 2009:217). Dalam
perusahaan, modal memiliki beragam bentuk termasuk kas, persediaan, pabrik dan
peralatan. Wirausahawan harus merencanakan ketiga jenis modal berikut, yaitu :
1. Modal Tetap. Modal tetap adalah modal yang diperlukan untuk membeli asset tetap
atau permanen, seperti bangunan, tanah, computer dan perlengkapan.
2. Modal Kerja. Modal kerja adalah merepresentasikan dana-dana temporer perusahaan,
modal tersebut digunakan untuk mendukung operasi normal perusahaan dalam jangka
pendek. Akuntan menyebutkan modal kerja sebagai asset lancer dikurangi kewajiban
lancer.
3. Modal Pertumbuhan (pengembangan). Modal pertumbuhan tidak seperti modal kerja,
tidak beraitan dengan fluktuasi musiman dari perusahaan kecil.
Pengelolaan Keuangan
Dalam pengelolaan keuangan yang baik, harus memperhatikan 3 aspek berikut ini
(Suryana, 2006:133):
1. Aspek sumber dana perusahaan
Ditinjau dari asalnya, sumber dan dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu:
a) Dana yang berasal dari perusahaan disebut pembelanjaan internal
b) Dana yang berasal dari luar perusahaan, disebut pembelanjaan eksternal.
Sumber dana ekstern mencakup dana dari pemilik, dari utang atau pinjaman,
dana bantuan program pemerintah pusat dan daerah, dana dari teman atau
keluarga yang menanamkan modalnya dan terakir dari dana ventura yaitu
dana dari perusahaan yang ingin menginvestasikan dananya pada perusahaan
kecil yang memiliki potensi.
2. Aspek rencana dan penggunaan dana
Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam merancang perencanaan dan
penggunaan biaya, yaitu :
a. Biaya awal, biaya awal (start-up cost) adalah biaya yang diperlukan ketika
perusahaan akan berdiri. Biaya awal perusahaan yang baru berdiri pada umumnya
meliputi: biaya awal yang tidak terduga (unik), biaya administrasi (gaji karyawan
dan peralatan kantor, dan lain-lain), biaya (sewa) bangunan, biaya asuransi, dan
biaya tambahan atau biaya secara umum.
b. Proyeksi biaya operasional secara realistis untuk membiayai material, tenaga
kerja, peralatan, pemasaran, dan biaya lainnya.
c. Proyeksi dan aktualisasi neraca, laporan laba rugi, dan arus kas perusahaan
(ciptakan pembelanjaan kas untuk ditunjukkan kepada bank atau investor
lainyang akan membantu pendanaan perusahaan).
d. Analisis pulang pokok (break even analysis)
3. Aspek pengawasan dan pengendalian dana

D. PENGEMBANGAN BISNIS
Usaha mengembangkan bisnis adalah sebuah sarana untuk melangkah maju dari
situasi sekarang. Dapat diartikan juga sebagai cara untuk meningkatkan laba, mengurangi
kerugian, memperoleh lebih banyak klien, memperluas target, lebih dikenal masyarakat
dan masih banyak lagi.
Berikut ini beberapa langkah mengembangkan bisnis yang dapat dicoba:
1) Memperhitungkan di mana anda berada
Walaupun anda memperoleh sebuah “penglihatan” jika bisnis yang tepat untuk
anda adalah memperbaiki, satu-satunya cara untuk meyakininya adalah dengan
melakukan beberapa cara pengukuran yang valid.
2) Mengorganisir operasi
Dengan mengorganisir atau mengorganisir ulang proses operasi bisnis anda, anda
dapat menciptakan sebuah mesin bisnis yang lebih efektif. Didalamnya sudah
tercakup tujuan, perencanaan, dan memakai standar ISO 9000.
3) Mengurangi biaya
Dengan memakai metode Total Quality Management (TQM), serta beberapa
konsep, anda bisa mengurangi material yang terbuang. Efeknya adalah perbaikan
dalam alur dasar bisnis dan peningkatan keunggulan kompetitif.
4) Memperoleh lebih banyak pelanggan
Ketika anda dapat memuaskan pelanggan yang menggunakan produk anda yang
berkualitas tinggi disertai dengan berbagai layanan tambahan, yakinlah jika anda
akan memperoleh bisnis yang berulang dan arahan. Tapi ada yang harus anda ingat,
anda harus menyediakan harga yang kompetitif, dan juga memberikan akses yang
mudah bagi pelanggan untuk mendapatkan produk Anda.
5) Ukur lagi
Dengan melakukan pengukuran yang berulangkali maka anda dapat memverifikasi
perbaikan pengembangan usaha bisnis anda ke arah yang lebih baik lagi.

Kegiatan Belajar 2
UMKM-K, BUMN dan BUMS
A. PENGERTIAN UMKM-K, BUMN DAN BUMS

1. Pengertian UMKM-K

UMKM adalah singkatan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.


UMKM diatur berdasarkan UU Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah. Berikut kutipan dari isi UU nomor 20 tahun 2008. Usaha
Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang ini. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha
menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang ini. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi
produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau
badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yag
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung
dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil
penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Koperasi
adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan
untuk menyejahterakan anggotanya.

2. Pengertian BUMN dan BUMS


Menurut Keputusan Menteri Keuangan RI No. 1232/kmk.013/1989 pasal 2
yang dimaksud dengan badan usaha milik negara adalah badan usaha dan anak
perusahaan BUMN yang seluruh modalnya dimiliki oleh negara. Karena seluruh
modalnya dimiliki oleh negara berarti manajernya sangat dipengaruhi oleh
pemerintah. Menurut instruksi presiden No. 7 tahun 1967, perusahaan Negara
diubah bentuknya menjadi BUMN dan disederhanakan menjadi perusahaan
jawatan (perjan), perusahaan umum (perum) , dan perusahaan perseroan (persero).
Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang
bertujuan mencari laba atau keuntungan. Badan Usaha seringkali disamakan
dengan perusahaan, walaupun pada kenyataannya berbeda. Perbedaan utamanya,
Badan Usaha adalah lembaga sementara perusahaan adalah tempat dimana Badan
Usaha itu mengelola faktor-faktor produksi (Bahar Rizky : 2011-Artikel)
a. Badan Usaha Milik Negara atau BUMN merupakan suatu unit usaha yang
sebagian besar atau seluruh modal berasal dari kekayaan negara yang
dipisahkan serta membuat suatu produk atau jasa yang sebesar-besarnya untuk
kemakmuran rakyat. BUMN juga sebagai salah satu sumber penerimaan
keuangan negara yang nilainya cukup besar. Status pegawai badan usaha-
badan usaha tersebut adalah pegawai negeri. Bentuk-bentuk BUMN sebagai
berikut :
a) Perjan adalah bentuk badan usaha milik negara yang seluruh modalnya
dimiliki oleh pemerintah.
b) Perusahaan umum atau disingkat perum adalah perusahaan unit bisnis
negara yang seluruh modal dan kepemilikan dikuasai oleh pemerintah
dengan tujuan untuk memberikan penyediaan barang dan jasa publik
yang baik demi melayani masyarakat umum serta mengejar
keuntungan atau profit oriented.
c) Badan Usaha Milik Swasta atau BUMS adalah badan usaha yang
didirikan dan dimodali oleh seseorang atau sekelompok orang.
Berdasarkan bentuk hukumnya Badan usaha milik swasta dibedakan
menjadi Po yaitu bentuk badan usaha yang seluruh modal dan
tanggung jawabnya dimiliki oleh seseorang secara pribadi. Semua
resiko dan kegiatan usaha menjadi tanggung jawab penuh pengusaha,
Firma yaitu suatu persekutuan antara 2 orang atau lebih yang
menjalankan usaha dengan satu nama dan bertujuan untuk membagi
hasil yang diperoleh dari persekutuan itu, CV atau persekutuan
komanditer, yaitu suatu persekutuan yang terdiri atas beberapa orang
yang menjalankan usaha dan beberapa orang hanya menyerahkan
modal saja, dan PT yaitu suatu persekutuan antara 2 orang / lebih yang
menjalankan usahanya dengan modal yang diperoleh dari pengeluaran
saham. PT yang sudah disahkan oleh Menteri Kehakiman memiliki
status badan hokum.

B. TUJUAN, FUNGSI, PERAN DAN KONTRIBUSINYA UMKM-K, BUMN,


DAN BUMS TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA

1. Tujuan UMKM-K, BUMN dan BUMS


Tujuan UMKM : Berdasarkan Pasal 3, Undang-Undang Nomor 20 tahun
2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah : Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah bertujuan menumbuhkan dan mengembangkan usahanya dalam
rangka membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi
yang berkeadilan.
Tujuan Koperasi : Menurut UU no 25 tahun 1992 pasal 3, Koperasi
bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat
pada umum nya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam
rangka mewujudkan masyarkat yang maju adil dan makmur berdasarkan UUD
45 dan pancasila.
Tujuan BUMN : Tujuan dari didirikannya BUMN adalah sebagai berikut:
 Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional
pada umunnya dan penerimaan kas negara pada khususnya.
 Menyelenggarakan kemanfaatan umum yang berupa penyediaan
barang dan jasa yang bermutu dan memadai bagi pemerataan hajat
hidup orang banyak.
 Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat
dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi
 Turut aktif dalam memberikan bimbingan dan bantuan kepada
pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi , dan masyarakat
 Mencegah terjadinya monopoli oleh pihak swasta yang cenderung
merugikan masyarakat.
Tujuan BUMS : Untuk memperoleh laba sebesar-besarnya. BUMS didirikan
dalam rangka ikut mengelola sumber daya alam Indonesia, namun dalam
pelaksanaannya tidak boleh bertentangan dengan peraturan pemerintah dan
UUD 1945.
2. Fungsi, Peranan dan Kontribusi UMKM-K, BUMN dan BUMS
Menurut data yang diperoleh Badan Pusat Statistik, tenaga kerja yang
dapat ditampung UMKM meningkat dari tahun 2004 sebanyak 79.1 juta dan
pada tahun 2006 sebanyak 85,4 juta , pertumbuhan tenaga kerja yang dapat
ditampung UMKM sebesar 6,3 juta dalam jangka waktu 2 tahun. (BPS, 2011)
UMKM juga mempunyai peran penting dalam menunjang perekonomian
Nasional.
Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa
fungsi dan peran koperasi sebagai berikut:
 Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
 Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas
kehidupan manusia dan masyarakat.
 Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan
ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko
gurunya.
 Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional, yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
 Mengembangkan kreativitas dan membangun jiwa berorganisasi bagi
para pelajar bangsa.

Fungsi dan peranan BUMN terhadap peningkatan kemakmuran rakyat


diantaranya adalah:

 Sebagai salah satu pelaku kegiatan ekonomi dalam perekonomian


nasional untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara optimal
 Sebagai mitra kerja dalam kegiatan usaha dengan badan usaha swasta
dan koperasi
 Mencegah agar tidak terjadi penguasaan cabang-cabang produksi yang
penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai
oleh swasta
 Sebagai sumber penghasilan mengisi kekurangan kas negara untuk
dipergunakan oleh negara dalam meningkatkan pelayanan bagi
masyarakat.
 Sebagai sarana untuk membuka kesempatan kerja dan mengurangi
pengangguran yang akhirnya dapat meningkatkan pendapatan per
kapita.
 Menyisihkan laba bersih untuk keperluan pembinaan usaha kecil,
koperasi , dan masyarakat di sekitar BUMN.
Prinsip-prinsip pengelolaan BUMS terlihat dari fungsi-fungsi yang
melekat dari perusahaannya (fungsi organisasi) itu sendiri, yaitu:
a) Fungsi perencanaan, yaitu tiap-tiap direktur dalam jenjang vertical
membuat rencana untuk departemen atau bagian masing-masing.
b) Fungsi pengorganisasian, yaitu pengorganisasian harus
mencerminkan wewenang penuh dalam memimpin pelaksanaan
pekerjaan dan harus dapat menentukan arah serta tujuan pekerjaan
antar bagian dalam perusahaan.
c) Fungsi pengenalan, yaitu fungsi yang memfokuskan pada
terciptanya suatu keadaan yang memungkinkan karyawan dan
seluruh anggota organisasi sadar akan pekerjaannya dan
termotivasi untuk mencapai suatu prestasi yang baik bagi mereka
sendiri dan pada akhirnya akan membawa kemajuan bagi
perusahaan.
d) Fungsi Pengawasan, yaitu seorang manajer harus mengawasi
apakah tugas yang sudah diberikan telah dilaksanakan dengan baik
sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan serta untuk
mengambil suatu tindakan perbaikan.
e) Fungsi sosial , yaitu perusahaan membuka kesempatan kerja yang
luas kepada masyarakat serta menjaga lingkungan hidup.
f) Fungsi ekonomi, yaitu perusahaan berperan serta dalam
peningkatan produksi barang dan jasa, membantu peningkatan
pendapatan negara, dan membantu memperlancar jalannya
perekonomian nasional.
C. KONDISI PELAKU BISNIS DI INDONESIA

1. Kondisi UMKM-K
Jumlah wirausaha di Indonesia saat ini masih rendah dibandingkan dengan
Negara-negara lain. Hal ini terjadi karena sebagian besar masyarakat
Indonesia enggan/taut untuk memulainya. Masalah utama dr mereka kenapa
demiian umumnya adalah masalah modal usaha yang dianggap sulit untuk
mereka dapatkan.
2. Kondisi BUMN
Di tahun 1997-1998, saat krisis ekonomi menghantam Indonesia, peran
BUMN sangat membantu memulihkan perekonomian negara. Jumlah BUMN
di Indonesia kini 141 buah, jauh dari angka sebelumnya mencapai 160-180
buah. Tidak sedikit BUMN tersebut yang justru harus tutup.
3. Kondisi BUMS
Perusahaan-perusahaan swasta sekarang ini (Ryzmelinda:2012) telah
memasuki berbagai sektor kehidupan antara lain di bidang perkebunan,
pertambangan, industri, tekstil, perakitan kendaraan, dan lain-lain. Perusahaan
swasta terdiri atas dua bentuk yaitu perusahaan swasta nasional dan
perusahaan asing. Perusahaan-perusahaan swasta tersebut sangat memberikan
peran penting bagi perekonomian di Indonesia. Peran yang diberikan BUMS
dalam perekonomian Indonesia seperti berikut ini.
a. Membantu meningkatkan produksi nasional.
b. Menciptakan kesempatan dan lapangan kerja baru.
c. Membantu pemerintah dalam usaha pemerataan pendapatan.
d. Membantu pemerintah mengurangi pengangguran.
e. Menambah sumber devisa bagi pemerintah.
f. Meningkatkan sumber pendapatan negara melalui pajak.
g. Membantu pemerintah memakmurkan bangsa.

MATERI INISIASI 8
ADBI4441 PRAKTIK BISNIS DI INDONESIA

TOPIK : KASUS-KASUS PRAKTEK BISNIS DI INDONESIA

Kegiatan Belajar 1
BISNIS DAN INVESTASI PROPERTY

Secara umum investasi property dianggap lebih aman daripada jenis investasi lain
untuk memutarkan uang. Karena orang dapat menjalankan investasi property oleh sendiri,
dikelola sendiri dan dapat dikendalikan sendiri. Dan yang paling menarik dari investasi
property ini adalah dapat dimulai dengan menggunakan uang orang lain. Dibandingan
dengan investasi dalam bentuk lain, investasi property cenderung stabil, karena tidak
terlalu terpengaruh oleh faktor luar, misalnya harga rumah tentunya tidak bisa berubah
begitu saja dalam sehari tetapi butuh tahunan.
Keuntungan Investasi di Property
Dengan berinvestasi ke property, Anda mempunyai kesempatan untuk
mendapatkan hasil return investasi yang besar. Banyak cara untuk berinvestasi ke
property. Anda bisa memulainya dengan membeli rumah tinggal, ruko, membangun
rumah sewaan, bangunan komersial lainnya atau tanah kosong. Salah satu hal yang paling
menarik dari investasi di property adalah bahwa sistemnya dibuat sedemikian rupa
sehingga memungkinkan Anda untuk menggunakan uang orang lain untuk membiayai
investasi Anda. Ini adalah salah satu konsep terpenting yang membuat property bisa
menjadikan Anda bisa lebih kaya dibandingkan investasi lainnya. Namun selain itu masih
banyak keuntungan investasi di property yang membuatnya sangat menarik di
bandingkan investasi lainya. Seperti arus kas, nilai kepemilikan rumah, dan kesempatan
untuk membangun bangunan yang besar lagi.

Kegiatan Belajar 2
TOPIK : INVESTASI EMAS
A. KONSEP INVESTASI EMAS
Investasi emas batangan merupakan investasi untuk jangka panjang yang
tujuannya adalah untuk memproteksi nilai dan kekayaan kita dari pelemahan daya beli
uang atau yang biasa kita bahasakan dengan istilah inflasi.
Macam-macam investasi emas, seperti:
a. Emas Perhiasan : investasi untuk keuntungan jangka pendek
b. Emas batangan
c. Koin emas
d. Sertifikat emas : Selembar kertas yang menjadi bukti kepemilikan atas emas yang
tersimpan pada bank di suatu negara. Pemilik sertifikat emas ini hanya memegang
satu lembar ketas saja yang hanya dapat diuangkan pada bank tersebut.
e. Saham pertambangan emas
f. Kontrak emas berjangka : Di BBJ saat ini ada kontrak emas, 1 lot adalah 1 kilogram,
emasnya adalah emas logam mulia yang kemurniannya 99,99%, kita dapat berdagang
fisiknya tapi juga bisa berdagang berjangka

Kelebihan Investasi Emas


Nilai emas cenderung stabil dari tahun ke tahun dan dianggap tidak terpengaruh
oleh inflasi/zero inflation effect, dan sangat jarang harga emas turun, dan emas juga
bisa digunakan untuk koleksi dan sebagai perhiasan. Investasi dalam Emas bagus
juga sebagai cara untuk mendiversifikasi harta. Anda bisa saja berinvestasi disaham,
reksadana, properti, obligasi ORI atau yang lainnya dan investasi diemas bisa meajadi
alternatif yang bagus, terlebih dalam kondisi tidak stabil, emas bisa sebagai alat untuk
lindung nilai. Harga emas cenderung stabil juga dikarenakan komoditi emas di dunia
tidak bisa bertambah. Salah satu keuntungan lainnya adalah harga emas juga dipatok
datam US dollar, jadi bila terjadi peningkatan nilai US dollar, Anda bisa memperoleh
dua keuntungan langsung yaitu dari kenaikan dollar dan juga kenaikan dari harga
emas itu sendiri.

Kekurangan Investasi Emas


Kekuangnn investasi dalam emas adalah pada faktor penyimpanan / storage dan
perawatan /handling. Menyimpan emas dalam jumlah banyak relatif beresiko dan mahal.
Selain itu, apabila penyimpanan kurang baik, walau dibungkus protective cover,
memungkinkan terjadinya oksidasi dan perubahan warna. Khususnya emas dalam bentuk
koin, kalau jatuh, penyok atau cuil, sulit untuk di-treatment ulang dan bisa mengurangi
harga. Dalam investasi emas Anda cenderung harus lebih hati-hati dan memperhatikan
dalam hal perawatan dan penyimpanan. Salah satu kekurangan lain dari investasi emas
adalah return-nya relatif stabil dan kalah menggairahkan bila dibandingkan saham atau
properti. Juga, sangat tidak disarankan untuk berinvestasi emas hanya dalam jangka
pendek (1 tahun atau kurang). Jadi, berdasar kelebihan dan kekurangan tersebut, emas
cenderung lebih tepat untuk lindung nilai /hedging dari pada investasi.

Anda mungkin juga menyukai