Anda di halaman 1dari 4

1.

Jelaskan struktur mitokondria dan bilayer fosfolipid dengan mengisi tabel dan mengisi
keterangan gambar berikut!

No. Istilah dalam mitikondria Terdiri dari


1. 2 bagian membran mitokondria Ruang intermembran
matriks
2 Membran luar (outer Protein struktural, pori besar,
membrane)
3 Membran dalam (inner Protein membran,kompleks rantai transpor
membrane) elektron ATP sintase
4 Matriks DNA mitokondria (mtDNA), ribosom, ATP, ADP,
fosfat organik serta ion-ion seperti magnesium,
kalsium dan kalium.

Bilayer fosfolipid terdiri dari :


a. Medium air eksternal
b. Gugus polar
c. Lapisan ganda fosfolipid, hidrokarbon non polar ditengah
d. Ekor non polar, hidrokarbon
e. Air di dalam sel

2. Jelaskan mekanisme dan enzim dalam tabel berikut yang berada dalam mitokondria!

No. Mekanisme Merupakan


1 Kemiosmosis Suatu mekanisme osmotik kimia yang terjadi karena adanya
penumpukan proton di ruang antar membran. Penumpukan
proton terjadi akibat adanya perpindahan proton dari matriks
ke ruang antar membran sebagai akibat dari perpindahan
elektron di kompleks I, III, dan IV dari rantai transpor elektron.
Oleh karena itu rantai transpor elektron sering juga disebut
juga sebagai pompa proton. Dengan kata lain kemiosmosis ini
merupakan suatu proses pengaitan energi dengan
menggunakan energi yang tersimpan dalam bentuk gradien
+¿¿
H untuk menggerakan kerja seluler yang dalam hal ini enzim
ATP sintase.
2 Rantai transport Terdapat dua mekanisme yang membangun teori kemiosmosis
elektron yaitu perbedaan ptensial membran karena polarisasi muatan
+¿¿
dan perbedaan pH karena adanya perbedaan konsentrasi H .
Perbedaan pH merupakan konsekuensi logis dari adanya
+¿¿
perpindahan H . Teori yang pertama kali diusulkan oleh Piter
Mitchel sebenarnya hanya mempertimbangkan perbedaan pH
sebagai faktor pendorong sintesis ATP. Perhitungan
menunjukan bahwa untuk menggerakan sintesis ATP
dibutuhkan perbedaan PH hingga 5 unit antara ruang antar
membran dengan matriks. Hal ini merupakan sesuatu yang
tidak mungkin tercapai dalam kondisi nyata.
Kajian lebih lanjut menunjukan adanya faktor pendorong yang
kedua yaitu perbedaan potensial membran antara ruang antar
membran dengan matriks karena adanya polarisasi muatan.
−¿¿ −¿ ¿
Hal ini terjadi karena tertinggalnya anion X ( HCO 3 ,
fosfat, karboksilat dan lain-lain) di dalam matriks, ketika rantai
+¿¿
transpor elektron memindahkan H dari matriks ke ruang
antar membran. Sebagaimana diketahui anion ini merupakan
+¿¿
komplemen dari H yang dipindahkan. Terpisahnya muatan
ini pada akhirnya menimbulkan perbedaan tegangan atau
perbedaan potensial membran ∆ψ □ (psi), sebesar 0,15-0,18
volt. Kedua faktor ini dihubungkan dengan suatu persamaan
yang dikenal dengan nama gaya modif proton (proton motive
force).
3 Enzim ATP Enzim ATP sintase mempunyai tiga bagian utama, yang masing-
Sintetase masing terdiri atas sejumlah subunit protein komponen
silindris (rotor) tertanam dalam mebran, protein yang seperti
tonjolan tombol berada dalam matriks, dan protein batang
yang menghubungkan dua protein tersebut. ATP sintase
tersusun dari dua bagian besar yaitu F 0 dan F 1 serta bagian
penghubung yang dinotasikan dengan γ dan ε.
+¿¿
Mekanisme ATP sintase terangkai dengan kembalinya ion H
ke matriks. Proses sintase ATP dimulai dengan kembalinya
H +¿¿ dari ruang antar membran ke matriks. H +¿¿ memasuki
enzim melalui protein silindris seperti rotor yang tertanam di
dalam membran dalam mitokondria. Proses ini akan
menggerakan protein seperti rotor yang akan ditransmisikan
lebih lanjut ke bagian F 1 yang menyerupai tonjolan. Transmisi
gerak ini pada akhirnya akan digunakan untuk melakukan
fosforilasi ADP menjadi ATP yang terjadi di dalam matriks.

3. Bagaimana pengelompokkan basa nitrogen dalam penyusun genetik dan basa apa yang
membedakan DNA dan RNA?

Berdasarkan bentuk molekulnya, basa nitrogen dikelompokan menjadi dua, yaitu


purin dan pirimidin. Basa purin terdiri dari Adenine (A) dan Guanine (G), sedangkan basa
pirimidin terdiri dari Cytosine (C), Uracil (U), dan Thymine (T). Pirimidin pembentuk DNA
adalah Cytosine dan Thymine, sedangkan pembentuk RNA adalah Uracil dan Thymine.

4. Jelaskan 3 hal terkait teori Watson dan Crick tentang struktur heliks ganda dari DNA (DNA
berutas ganda dan berpilin) dengan mengisi tabel berikut!

Hal 3 hal teori/model Watson Penjelasan


dan Crick tentang DNA
1 DNA terdiri dari DNA mempunyai struktur heliks ganda (double helix)
berpilin dan diilustrasikan sebagai tangga tali terpilin ke
arah kanan. Struktur DNA yang double heliks adalah
suatu polimer yang terdiri dari nukleotida-nukleotida.
Nukleotida yang tidak memiliki gugus fosfat disebut
nukleosida atau deoksiribonukleosida. Nukleosida
merupakan prekursor dalam sintesis DNA. Tiap
nukleotida terdiri atas 3 komponen yaitu Gula pentosa
deoksiribosa (ribosa yag kehilangan satu atom
oksigenya) , Gugus fosfat, Basa nitrogen.
2 Pola pasangan basa Kedua rantai saling berhubungan melalui ikatan
hidrogen antara pasangan-pasangan basa. Adenin
selalu berpasangan dengan timin; guanin selalu
berpasangan dengan sitosin.
3 Jarak antar pasangan Diameter heliks adalah 20 A. Jarak antara basa yang
basa bersebelahan ialah 3,4 A pada poros heliks dengan
sudut rotasi sebesar 36°. Dengan demikian, putaran
heliks berulang setelah 10 residu pada setiap rantai,
yaitu pada interval 3,4 A.

5. Apa yang dimaksud dengan transgenik, dan apa tujuan serta alasannya dilakukan
transgenik?

Transgenik adalah tanaman yang telah direkayasa bentuk maupun kualitasnya


melalui penyisipan gen atau DNA binatang, bakteri, mikroba, atau virus untuk tujuan
tertentu. Organisme transgenik adalah organisme yang mendapatkan pindahan gen dari
organisme lain. Gen yang ditransfer dapat berasal dari jenis (spesies) lain seperti bakteri,
virus, hewan, atau tanaman lain.
Secara ontologi tanaman transgenik adalah suatu produk rekayasa genetika melalui
transformasi gen dari makhluk hidup lain ke dalam tanaman yang tujuannya untuk
menghasilkan tanaman baru yang memiliki sifat unggul yang lebih baik dari tanaman
sebelumnya.
Pembuatan tanaman transgenik adalah dengan cara gen yang telah diidentikfikasi
diisolasi dan kemudian dimasukkan ke dalam sel tanaman. Melalui suatu sistem tertentu, sel
tanaman yang membawa gen tersebut dapat dipisahkan dari sel tanaman yang tidak
membawa gen. Tanaman pembawa gen ini kemudian ditumbuhkan secara normal. Tanaman
inilah yang disebut sebagai tanaman transgenik karena ada gen asing yang telah dipindahkan
dari makhluk hidup lain ke tanaman tersebut (Muladno, 2002).
Tanaman transgenik merupakan hasil rekayasa gen dengan cara disisipi satu atau
sejumlah gen. Gen yang dimasukkan itu - disebut transgene - bisa diisolasi dari tanaman
tidak sekerabat atau spesies yang lain sama sekali.

Alasan serta tujuan dilakukan transgenik

Banyak sekali pernyataan telah dibuat untuk menguatkan argumentasi pentingnya


pengembangan pangan hasil rekayasa genetika. Salah satu argumentasi terkuat adalah
kenyataan, bahwa teknik-teknik pertanian konvensional tidak dapat lagi mencukupi
kebutuhan pangan penduduk dunia. Melaui tanaman-tanaman unggul, diharapkan
didapatkan hasil yang cukup pula untuk memenuhi kebutuhan penduduk dunia. Tentu saja
hal ini harus didukung dengan sistem perdagangan yang seimbang. Kalau prasyarat ini tidak
dipenuhi, pemenuhan pangan penduduk dunia hanya utopia belaka. Pada saat ini salah satu
benua terjadi kelaparan, di belahan dunia lain bahan pangan dimusnahkan agar tidak
mengganggu pasokan dunia atau harga dunia melalui teknik apapun merupakan mimpi di
siang hari. Terlebih lagi, teknik ini praktis belum dikuasai oleh pemulia di negara
berkembang, dimana kelaparan masih menjadi momok yang menakutkan. Keberatan-
keberatan inilah yang sering kali turut melatarbelakangi penolakan terhadap pangan
transgenik, selain alasan-alasan risiko yang akan dibahas khusus.
Sifat-sifat unggul yang dapat diharapkan melalui transgenik ini meliputi beragam
sifat, mulai dari ketahanan terhadap stres lingkungan hingga kemampuannya untuk
memproduksi insektisida secara swasembada. Para pemulia tanaman merancang kombinasi-
kombinasi gen yang unggul. Tergantung tujuannya, bisa saja dihasilkan tanaman yang
menghasilkan panen tinggi, kualitas bahan pangan yang lebih baik, resistensi terhadap
panas, dingin, dan kekeringan serta ketahanannya terhadap bahan kimia tertentu.
Mengombinasikan gen-gen pembawa sifat dalam tanaman merupakan pekerjaan
yang sulit dan memakan waktu lama, terutama jika dilakukan melalui teknik-teknik
persilangan konvensional. Teknik ini juga terbatas spesies-speies yang berkerabat. Dengan
kata lain, tidaklah mungkin dilakukan persilangan, agar sifat unggul kedelai dapat diindahkan
ke dalam jagung. Hambatan ini dapat diatasi melalui teknik transgenik. Teknik-teknik
molekuler memungkinkan, dilakukan isolasi gen-gen pembawa sifat unggul dan
memindahkannya ke tanaman lain yang tidak berkerabat. Dengan demikian para pemulia
tanaman memiliki ruang lingkup yang lebih luas dalam melakukan seleksi maupun
pemuliaan.

Sumber : BMP PANG4222 MODUL 7 hal 7.3 , 7.18 , 7.19 , 7.20 , 7.21 , 7.22
BMP PANG4222 MODUL 8 hal 8.3
BMP PANG4222 MODUL 9 hal 9.10
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132058092/pendidikan/modul-3-strukturdan-fungsi-dna-
dan-rna1.pdf

Anda mungkin juga menyukai