Anda di halaman 1dari 4

Nama : Salsabila Rachmasari Putri

NIM : 19030194033
Kelas : PKA 2019

Sistem transport elektron terjadi di mitokondria yaitu di


dalam inner membran. Pada waktu transport elektron
berlangsung terdapat pompa H+. H+ keluar menggunakan
energi dari reaksi redoks dalam bentuk potensial
elektrokimia (E0). Setiap reaksi yang mempunyai E0
positif akan menghasilkan energi bebas. Energi bebas
itulah yang akan mendorong H+ keluar dari matriks
mitokondria keluar ke ruang antar membran (sitoplasma).
Pada complex I, III, dan IV memiliki energi bebas yang
cukup (energi tinggi) untuk memompa H+ keluar,
sedangkan pada complex II tidak memiliki energi yang
cukup (energi rendah) sehingga tidak dapat memompa H+
keluar. Kelebihan H+ di ruang antar membran akan
menimbulkan gradien (perbedaan muatan yang satu
dengan yang lain), sehingga sel akan mencari
kesetimbangan yang baik (kesetimbangan dinamik). H+
akan terdorong masuk ke dalam matriks (complex V), dan
akan mengaktifkan enzim ATPase yang mengubah ADP +
Pi menjadi ATP. Terdapat 2 jalur transpor elektron yaitu
melalui NADH dan FADH2.

Fosforilasi Oksidatif
Proses di mana energi dari oksidasi biologi diubah menjadi energi kimia ATP.
Proses: Transport elektron melalui ETS (Sistem Transport Elektron)  Proton dipompa dari matriks
mitokondria ke ruang antar membran  Perbedaan potensial  Gradien konsentrasi yang ditimbulkan
dari pompa menyediakan energi untuk membentuk ATP di mitokondria dari ADP

Sintesis ATP Melalui Chemiosmotic Coupling (Peter Mitchell, 1961):


Sintesis ATP sebagai hasil dari transport elektron dan fosforilasi oksidatif yaitu:
1) Energi ddari transport elektron mengendalikan sistem transport aktif
2) Sistem tranport aktif memompa proton keluar matriks mitokondria ke ruang antar membran
3) Terbentuk gradien elektrokimia proton di mana sebelah luar inner membran mempunyai pH
lebih rendah dari pada sebelah dalam maka proton sebelah luar mempunyai kecenderungan
termodinamika untuk mengalir kembali, sehingga ph di kedua sisi membran sama
4) Jika proton mengalir kembali ke dalam matriks, energi bebas timbul dari gradien, sebagaian
digunakan untuk sintesis ATP
Komponen Sistem Transport Elektron

Multi enzim Complex I yaitu NADH dehydrogenase,


Complex II yaitu succinate dehydrogenase, Complex III yaitu
oxidoreductase, dan Complex IV yaitu cytochrome oxidase.

Fe-S centers  suatu protein yang


mempunyai inti Fe (iron) dan S
(sulfur). Cysteine  suatu asam
amino yang mengandung gugus
SH.

Jika terdapat reaksi yang ada


cytochromes, reaksinya
hanya Fe(II) menjadi Fe(III)
dan sebaliknya. Oksidasi 
Fe(II) menjadi Fe(III),
sedangkan Reduksi  Fe(III)
menjadi Fe(II)

Reaksi Sistem Transport Elektron (ETS)

 Melalui jalur NADH

 Melalui jalur FADH2

Reaksi redoks invivo (setiap reaksi terdapat enzim)  di dalam tubuh, tidak sama dengan invitro
(tidak ada enzim).
Terdapat transfer H+ dari matriks mitokondria ke sitoplasma disebabkan adanya energi dari reaksi
redoks. Energi yang disimpan dalam bentuk potensial elektrokimia (E0) pada membran.
Reaksi Total pada Masing-Masing Tahap

 Complex I
NADH + CoQ + 4H+ (matriks)  NAD+ + CoQH2 + 4H+ (sitoplasma)

 Complex II
Reaksi complex II melepaskan energi lebih kecil daripada oksidasi NADH, maka tidak ada
transport proton melewati membran dan tidak ada kontribusi pada gradien proton.
ΔG˚ = -nF ΔE˚

Jika ΔE˚ positif, maka ΔG˚negatif  energi dibebaskan. ΔE˚ pada complex II kurang
dibandingkan dengan complex I, III, dan IV sehingga tidak kuat untuk mendorong H+ keluar.

 Complex III
CoQH2 + 2 sit c ox + 2H+ (matriks)  CoQ + 2 sit c red + 4H+ (sitoplasma)

2H+ dari CoQH2 dan 2H+ (matriks)

 Complex IV

4 sit c Fe2+ + O2 + 8H+ (matriks)  4 sit c Fe3+ + 2H2O + 4H+ (sitoplasma)

 Complex V
ADP + Pi + 4H+ (sitoplasma) [3-4]  ATP + H2O + 4H+ (matriks)

Jika melalui NADH  Menghasilkan 3 ATP, karena terdapat pompa H+ di complex I, III, dan IV
Jika melalui FADH2  Menghasilkan 2 ATP, karena terdapat pompa H+ di complex III dan IV

Inihibitor Sistem Transport Elektron (ETS)

Retenone  Produk Amytal  Obat Antimycin A 


tanaman dari Amerika barbiturat (obat antibiotik dari Azide  suatu
Selatan yang digunakan penenang yang senyawa anoganik
streptomyces yang CO  gas yang
sebagai insektisida dan mengurangi memblok aliran keluar dari
menghalangi aliran elektron aktivitas otak) elektron dari cyt b knalpot
dari NADH ke CoQ ke cyt c1

Senyawa yang dapat menangkap


elektron secara invitro
Efisiensi fosforilasi oksidatif ditentukan dari Ratio P/O  Jumlah ATP yang dibentuk per pasangan
elektron / jumlah oksigen yang digunakan.
 Elektron yang melalui sistem complex I dari NADH  Ratio P/O sekitar 3/1
 Elektron yang melalui sistem complex II dari FADH2  Ratio P/O sekitar 2/1

Energi Bebas untuk Sintesis ATP


Saat transport elektron, bukan hanya ATP saja yang dibentuk melainkan juga energi bebas yang
sebagian digunakan untuk pembentukan ATP
Reaksi total:

NADH + H+ + ½ O2  NAD+ + H2O


ΔG˚ = -nF ΔE˚
ΔG˚ = - (2) (96.5) [0.82 + 0.32]
= -220 kJ/mol  total energi bebas pada proses sintesis ATP melalui fosforilasi oksidatif dalam
keadaan standar
Oksidasi NADH pada mitokondria:

NADH + 4H+ + ½ O2 + 3 ADP + 3Pi  NAD+ + 4H2O + 3 ATP (ΔG˚ = -220 kJ/mol)

93 kJ  sekitar 42% dari energi bebas

Sistem Ulang Alik


Glikolisis dan berbagai reaksi lain dalam
sitoplasma menghasilkann NADH dan
FADH2, harus dioksidasi kembali oleh
rantai transport elektron.
Mitokondria tidak permeabel untuk
senyawa-senyawa ini  harus ada
mekanisme yang mengonversi peristiwa-
peristiwa reaksi di luar mitokondria, NAD
dan FAD tetap di sitoplasma.

a) Ulang Alik DHAP-G3P  Pada otak dan otot insekta untuk terbang (Hasil 2 ATP)
NADH di sitoplasma akan diubah menjadi NAD+. Diikuti dengan reaksi DHAP menjadi G3P.
G3P akan menerobos membran dan akan diubah kembali menjadi DHAP, serta terjadi reaksi
FAD menjadi FADH2 (masuk ke dalam complex III  transport elektron).

b) Ulang Alik Malat Aspartat  Pada organ hati, ginjal, dan jantung (Hasil 3 ATP)
NADH di sitoplasma akan diubah menjadi NAD+. Diikuti dengan reaksi Oxaloacetate menjadi
Malate. Malate akan menerobos membran dan akan diubah kembali menjadi Oxaloacetate,
serta di dalam mitokondria NAD+ diubah menjadi NADH. Oxaloacetate didalam mitokondria
bersama dengan Glu akan diubah menjadi Asp dan αKG dan keluar lagi ke sitoplasma dan
berubah menjadi Glu dan Oxaloacetate

Anda mungkin juga menyukai