Mitokondria
Tempat terjadinya pembentukan energi
Memiliki 2 membran : membran luar dan membran dalam
Membran luar bersifat permeabel → dapat dilewati sebagian besar zat
Membran dalam bersifat permeabel selektif / semipermeable → tidak
semua zat dapat lewat Bagaimana ATP diproduksi?
Lengkungan membran dalam disebut krista Produksi ATP dapat dijelaskan oleh teori kemiosmotik yang ditemukan Peter
Membran dalam membungkus matriks Mitchell
Membran dalam dibentuk oleh fosfolipid kardiolopin Pembentukan ATP juga disebut rantai transport elektron / rantai respirasi
Untuk membentuk 1 molekul ATP diperlukan 2 H+
Enzim di mitokondria H+ ini didapatkan dari siklus asam sitrat.
Membran luar Membran dalam Matriks Siklus asam sitrat akan menghasilkan NADH dan FADH2
NAD dan FAD itu sebagai transporter H+
1. Asil KoA sintase 1. Pembawa elektron 1. Enzim siklus asam
H+ akan dilepaskan dan masuk ke rantai transport elektron
2. Gliserolfosfat asil (kompleks I-IV) sitrat
transferase 2. ATP sintase 2. Enzim oksidasi – β
3. Trasnporter membran 3. Piruvat dehidrogenase
NADH akan melepaskan 2H+ dan 2 elektron dan diterima kompleks I
di membran dalam mitokondria itu ada kompleks protein
H+ akan keluar ke ruang antar membran, sementara elektron akan menuju ke
Kompleks I : NADH-Q oksidoreduktase
ubiquinon (Q).
Q : ubiquinon →bersifat mobile
NAD akan kembali ke siklus kreb untuk membawa H+ lagi.
Kompleks III : Q-cyt c oksidoreduktase
Cyt c : sitokrom c →bersifat mobile
Kompleks IV : Cyt C oksidase
Kompleks II : suksinat – Q reductase Ruang antar
membran
RANTAI TRANSPORT ELEKTRON
Kompleks I
Elektron akan diterima kompleks IV dan H+ juga akan di keluarkan dari bagian
Ubiquinon membawa elektron ke komleks III, dalam membran
ubiquinon bersifat mobile sehingga dapat bergerak mendekati kompleks III
ATP sintase
FADH2 juga akan melepas elektron dan H+, namun langsung menuju ke kompleks
ADP dan
II lalu ke ubiquinon (kompleks II tidak ada dalam gambar diatas) , FAD akan
fosfat
kembali ke siklus kreb membawa H+ baru
Jalur selanjutnya sama seperti NADH
Masuknya ion H+ ini akan menghasilkan energi yang digunakan untuk
membentuk ATP dari ADP dan fosfat
ATP sintase
F0
ATP terbentuk
F1
Animasi lengkap klik : http://highered.mcgraw-hill.com/olc/dl/120071/bio11.swf
Skema lengkap
P:O ratio
→ perbandingan jumlah ATP yang terbentuk dengan jumlah oksigen yang
dibutuhkan
Jika berasal dari NADH maka rasionya 3:1
Artinya dibentuk 3 mol ATP untuk setiap 1 mol Oksigen
Jika berasal dari FADH2 maka rasionya 2:1
Artinya dibentuk 2 mol ATP untuk setiap 1 mol oksigen
Kontrol Respiratorik
Untuk membentuk ATP diperlukan ADP
Inhibitor Rantai Respirasi
Jika kita melakukan aktivitas ATP dipakai kemudian berubah lagi menjadi
Uncoupler
ADP sehingga respirasi meningkat kemudian dibentuk ATP lagi.
(pemisah kopel)
ATP ada sesuai kebutuhan tubuh untuk beberapa detik
Memisahkan rantai respirasi dan fosforilasi oksidatif
Energi itu tersedia dan diserap secara bertahap dan efisien dan terkendali
Gradien elektrokimia tidak terbentuk mengakibatkan permeabilitas
Kontrol respirasi dipengaruhi
membran dalam mitokondria meningkat maka H+ masuk tidak melalui
ADP , NADH/NAD ratio, FADH2/FAD ratio, O2
ATP sintase,
Jadi H+ masuk terus kematriks tapi ATP tidak terbentuk
Inhibitor fosforilasi
Memblok total Fo sehingga menghambat sintesis ATP
Memblok aliran proton
Contoh: oligomycin (antibiotik)
NADH itu tidak bisa masuk ke membran luar mitokondria, dia bisa masuk
tapi memerlukan pasangan substrat
NADH + dihidroaseton fosfat → NAD+ + gliserol 3 fosfat
Gliserol 3 fosfat masuk ke membran luar
Gliserol 3 fosfat + FAD → dihidroaseton fosfat + FADH2 NADH + oksaloasetat → NAD+ + malat
Kemudian FADH2 masuk ke rantai respirasi, dihidroaseton fosfat keluar Malat masuk ke mitokondria
Malat + NAD+ → oksaloasetat + NADH
NaDH masuk ke rantai respirasi
Oksaloasetat oleh aminotransferase diubah jadi aspartat
Aspartat keluar mitokondria diubah lagi jadi oksaloasetat oleh
aminotransferase juga
DNA MITOKONDRIA
Daftar Pustaka
Sherwood, L . Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem . Jakarta : EGC
. 2011
Murray, RK . Biokimi Harper . Jakarta : EGC . 2009
Sebelum masuk ke kelistrikan jantung kit harus tahu dulu tentang sel-sel
jntung. Klo secara bentuknya temen-temen sudah tahukan kalo sel jantung
itu bersekat, bercabang, terus intinya di tengah, dan juga ada taut antarsel
nya, desmosom sama gap junction. Desmosom untuk agar kuat kalo gap
junction untuk perjalaran potensial aksi.
Sel otot jantung itu jenisnya ada 2, yang pertama otoritik dan yang kedua
kontraktil. sel otoritmik ini jumlahnya Cuma sedikit, paling Cuma 1% dari
semua sel jantung. Walaupun sedikit fungsinya sangat penting banget yaitu
untuk memulai menghantarkan potensial aksi. Selain sel otoritmik ya
berarti sel kontraktil, sel kontraktil fungsinya untuk berkontraksi.
Sel ototritmik
sel otoritmik berbeda dengan sel daraf dan sel otot rangka yang membran
pada keadaan istirahat kecuali bila dirangsang, sel-sel otoritmik tidak
pernah mengalami potensial istirahat. Potensial membran secara perlahan-
lahan terdepolarisasi sampai mencapai ambang, nah pergeseran potensial
ini disebut sebagai potensial pemicu.
petensial pemicu ini sebenarnya disebakan karena interaksi beberapa
mekanisme ionik, ada 2 perbahan penting nih yang menyebabkan hal
seperti itu (potensial pemicu) Dari gambar diatas keterangan ini nih...
1. Penurunan arus K+ keluar disertai oleh arus Na+ masuk yang - Fase awal depolarisasi lambat disebabkan karena permeabelitas
konstan kanal K+ menurun karena pada potensial negatif perlahan saluran
2. Peningkatan arus Ca2+ K+ menutup, selain iu pada sel otoritmik ini saluran Na+ nya selalu
Untuk lebih jelasnya lihat tabel samping ini.... terbuka jadinya Na+ nya masuk terus dengan tenang dan konstan.
Nah akibat itu semua, secara bertahap mengalami depolarisasi dan
bergeser menuju keambang.
- Fase selanjutnya saluran Ca2+ tipe T (Ca2+ pintu voltase)
membuka, influks Ca2+ semakin mendepolarisasikan membran dan
membawanya keambang.
- Fase potensial aksi, saat potensial ambang tercapai, saluran Ca2+
tipe L membuka dan terjadi influks Ca2+ besar-besaran.
- Fase turun, permeabel K+ meningkat akibat pengaktifan saluran K+
berpintu voltase, sehingga K+ keluar dan terjadi depolarisasi lagi
seperti pada fase awal.
Nah seperti itu cerita munculnya potensial pemicu. Sel otoritmik iu kan
jumlahnya sedikit ya, jadinya sel ini juga terletak di bagian tertentu
jantung, nah ini nih tempatnya:
1. Nodus siniatrialis (nodus SA/SA node)
2. Nodus atrioventrikularis (nodus AV/AV node)
3. Berkas his
4. Serat purkinje
Diantara ke empat ini kecepatan potensial pemicu berbeda-beda.yang
paling cepat itu SA node, dalam keadaan normal kecepatannya 70-80
kali/menit. hal ini yang menyebabkan SA node ini disebut sebagai
pacemaker. (Ini yang dibuat kaka kelas untuk jadi judul waktu opak pspd).
Sel kontraktil berkontraksi dan jantung berdetak dengan kecepatan yang
ditentukan oleh sel otoritmik SA node. Jaringan otoritmik alin tidak dapat
menghasilkan iramanya sendiriyang lebih lambat karena telah di aktifkan
oleh potensial aksi SA node sebelum dirinya mencapai ambang. Kecepatan
AV node kecepatannya 40-60/menit,kecepatan berkas his dan serat
purkinje.
Setelah SA node ini mencapai potensial aksinya naninya akan disalurkan ke
yang lain. Ini gmbarnya :
Sel kontraktil
Potensial aksi di sel kontraktil jantung punya fase datar yang khas. Kaya
gini prosesnya
Gambar diatas ini penyebaran potensial aksi dari SA node dan ada tulisan
kecepatannya juga.
Oia, potensial aksinya itu menjalarnya lewat gap junction yang ada diskus
interkalaris.kaya gini gambarnya
- Membran sel kontraktil tetap pada keadaan istirahat sekitar -90mV,
pada saat sel tereksitasi potensial membran cepat berbalik kenilai
positif 30mV akibat pengaktivan saluran Na+ berpintu voltase dan
Na berpintu voltase dan Na kemudian cepat masuk kedalam sel.
Permeabelitas Na kemudian cepat menurun ke nilai istirahatnya
yang rendah tetapi yang khas pada otot jantung. Potensial
dipertahankan selama kira-kira 250 mdet menghasilkan fase datar
potensial aksi. Yang mempertahan fase datar : pengaktifan sluran
Ca tipe L yang lambat dan penurunan mencolok permeabelitas K
dimembran sel kontraktil jantung sebagai respon perubahan
mendadak voltase selama fase naik potensial aksi. Pembukaan
saluran Ca tipe L menyebabkan difusi masuk Ca secara perlahan
karena konsentrasi Ca di CES lebih banyak dan gradien listrik
mendorong perpindahan Ca ke dalam sel.
- Fase turun ditimbulkan karena aktivasi saluran Ca dan pengaktifan
tertund saluran K berpintu voltase,
Proses selanjutnya setelah sel kontraktil ini mencapai potensial aksi, terjadi
kontraksi, proses kontraksinya sama dengan proses kontraksi di sel otot
rangka.
Gambar diatas itu gambar kurva potensial sel kontraktil dan waktu
kontraksi. Dari gambar di atas menunjukkan bahwa berkat periode refrakter
pada potensial aksi sel kontraktil lama kontraksi dan potensial aksi hampir
sama hal ini yang menyebabkan bahwa otot jantung tidak dapat dirangsang
kembali sampai kontraksi hmpir selesai sehingga tidk terjadi penjumlahan
kontraksi dan tetanus otot.
Tentir EKG 12 sistem elektroda konvensional. Ketika elektroda2 tadi sudah di pasang dan
dihubungkan dengan kardiograf maka akan terbentuk suatu susunan spesifik yang
Bismillahirrahmanirahim ...
disebut dengan sadapan (lead) atau gampangnya sadapan itu elektroda yang
jantung adalah sebuah organ yang dapat menghasilkan arus listrik kan. dihubungkan dengan kardiogarf. Ohh iya kardiograf itu alat yng digunakan untuk
Nah arus tersebut dihasilkan oleh otot jantung selama jantung mengalami mengukur rekaman EKG.
depolarisasi dan repolarisasi. Arus tersebut dihantarkan keseluruh jaringan sekitar
Selingan cerita dikit ya ..
jantung dan dihantarkan melalui cairan tubuh. Pada sebagian kecil arus tersebut
dapat mencapai permukaan tubuh. Apabila kita ingin mengetahui kondisi jantung Kenapa sih harus ada 12 sadapan?
kita maka salah satu caranya adalah dengan melakukan EKG.
Ada sebuah cerita. Suatu hari ada 3 orang buta sedang merabah seekor gajah.
Definisi EKG sendiri adalah rekaman penyebaran keseluruhan aktivitas
Orang buta pertama: hewan ini bentuknya panjang dan kecil. Dan menurut saya ini
listrik jantung. Hal ini dilakukan dengan cara memasang elektroda perekam.Tetapi
adalah ular kecil
ada hal yang perlu diingat EKG bukan rekaman langsung aktivitas listrik jantung
yang sebenarnya. Alasannya adalah rekaman yang dilakukan hanya pada arus Orang buta kedua: bukan, menurut saya ini adalah ikan pare .. bentuknya lebar
listrik yang mencapai permukaan tubuh saja dan itu jumlahnya sangat kecil.
Orang buta ketiga: bodoh semuanya, yang kita pegang ini adalah batang pohon
Pola aktivitas listrik yang direkam dari permukaan tubuh itu bergantung bukan hewan!
pada orientasi elektroda perekam. Elektroda disini bisa dianggap seperti ’mata’
Andai mereka benar2 berdiskusi dan menganalisa dengan baik. Maka
yang dapat ‘malihat’ aktivitas listrik di jantungdan kemudian diterjemahkan
mereka akan mendappatkan bahwa mereka sebenarnya memegang seekor gajah.
menjadi rekaman EKG. Hasil dari EGK itu kan ada gelombang yang naik (bukit)
Orang 1 memegang ekor, orang 2 memegang telinga, dan orang 3 memegang kaki.
dan ada gelombang yang turun (lembah) sebenernya gelombang2 itu didasarkan
Dari ksemuanya tidak ada yang salah, yang salah adalah bila menyimpulkan hanya
pada elektroda yang diorientasikan dalam kaitannya dengan aliran arus di jantung.
dari satu tempat. Kita adalah seperti mereka. Kita tak bisa melihat jantungnya, tapi
Jadi maksudnya begini misal elektroda di pasang pada lengan kanan kemudian ada
kit mencoba menebak bagaimana si jantung. Bagaimana bisa? Kalau orang buta
juga yang dipasang di tungkai kiri nah itu pasti hasilnya akan berbeda. Jadi pada
dengan meraba, maka kita ‘memegang’nya dengan cara melihat sadapannya. Kita
intinya meskipun di jantung terjadi proses listrik yng sama tetapi pada pemasangan
tidak akan mencapai kebenaran jika hanya mengandalkan satu sadapan oleh karena
elektroda di titik tubuh yang berbeda akan menghasilkan bentuk gelombang yang
itu jika ingin menyimpulkan dengan benar kita harus memperbanyak jumlah
berbeda pula. Nah untuk itu agar hasil yang didapat mendapatkan perbandingan
sadapannya.
yang baku ada titik2 pada tubuh yang selalu digunakan saat melakukan EKG yakni
Kemudia 3 dari mereka berembuk. Agar kesalahan yang terjadi tidak
terjadi pada orang buta selanjutnya maka mereka ciptakanlah 12 sadapan (lead)
tersebut. golongan yang pertama adalah sadapan yang diletakkan di dada. Meraba
kulit yang membungkus jantung kemudia menyebutnya dengan sadapan prekordial
yaitu V1 sampai V6. Tidak cukup sampai disitu mereka menciptakan lagi yang
jauh dari tubuh disebutlah sadapan ektremitas. Sadapan ini dibagi menjadi dua
yakni sadapan bipolar yang mencakup I, II, DAN III dan unipolar yang mencakup
aVL, aVR, dan aVF.
Sadapan I : dipasang pada tangan kanan dan kiri Sadapan II: sudut 600 dari jantung
Sadapan II: dipasang pada tangan kanan dan kaki kiri Sadapan III: sudut 1200 dari jantung
Sadapan III: dipasang pada tangan kiri dan kaki kiri Aliran listrik ini disebut sistem referensi aksial dan digunakan untuk
menghitung aksis jantung. Ini nih ada gambar untuk lebih mudahnya
b. Sadapan unipolar/ augmented
Terdiri atas sadapan VR, VL, dan VF.
Sadapan VR: didapat adari tangan kanan dan pusat tubuh
Sadapana VL: didapat dari tangan kiri dan pusat tubuh
Sadapan VF: didapat dari kaki kiri dan pusat tubuh
+ Dengan melihar aVR kita seolah2 bisa melihat atrium kanandari bagian atas
tembus sampai ventrikel kiri.
+ dengan sadapan III, aVF, dan II kita bisa melihat bagian bawah jantung.
+ dengan sadapan I dan aVL kita bisa melihat samping kiri jantung.
Penggolongan sadapan:
gel. P segmen PR
Sebelum menginjak ke bagian yang jauh lagi ada kosakata yang harus difahami
terlebih dahulu ..
Hal yang perlu diingat, dalam melakukan apapun yang berhubungan dengan EKG Interval: adalah daerah yang mengandung gelombang
lupakan sejenak tentang kanan dan kiri, jadi begini atrium kanan dan kiri segmen : adalah daerah yang tidak terdapat gelombang
merupakan suatu kesatuan jika kita berbicara tentang EKG hal ini juga berlaku
untuk ventrikel.
Kelistrikan jantung kan awalnya dipicu oleh nodus SA yang letaknya di Setelah gelombang P ada sebuah garis datar, ini yang disebut dengan
atrium kanan. Maka ketika nodus SA beraktivitas atrium kanan juga beraktivitas, isoelektris dimana tidak adanya aktivitas listrik jantung denga kata lain jantung
akibat dari aktivitas ini terbentuklah gelombang P. Sekali lagi untuk diingat dalam tida menyetrum. Ada sebuah pertanyaan jikagelombang P menggambarkan
berbicara soal EKG tidak ada kanan dan kiri jadi meskipun gel.P adanya di atrium aktivitas atrium, dimana terjadi penghentian listrik itu? Jawabannya adalah selama
kanan bagian kiri juga ikut berakivitas karena merea suatu kesatuan. fase segmen PR, perjalanan listrik yang berawal dari nodus SA perlu terminal
untuk istirahat sejenak yakni nodus AV. Jadi interval PR adalah gabungan waktu
Gelombang P, gel. yang pertama kali terekam dan menunjukkan aktivitas
dari depolarisasi atria dan perlamatan di nodus AV. Ada lagi nih pertanyaan
depolrisasi atrium terjadi ketika impuls menyebar keseluruh permukaan atrium. Kepikiran gg sih kenapa namanya bukan interval PQ auat segmen PQ? Jawabanny
Gelombang ini tidak begiti kuat/ tinggi karena otot atrium tergolong kecil, a karena elombang Q memang jarang kelihatan
kelistrikannya juga kecil sehingga listrik yang dihasilkan pun tek begitu besar. Ada
depolarisasi seharusnya ada repolarisasi. Tetapi pada atrium tidak terlihat
interval QRS:
Jarak antara gel. P dengan awal gelombang QRS. Disini ada 3 gelombang gel. T gel. P
- Apabila ada 2 deflesi positif maka ada 2 R yang kita sebut RR’ tetapi tetap Diantaranya adalah dapat mendiagnosa kelainana kecepatan denyut jantung,
yang dilihat adalah yang ‘R’ . kaleinan irama, dan mipati jantung. Untuk lebih jelasnya lihat buku sherwood ya
hal 342-343.
R
Dalam modul ini kita belum diajarkan cara membaca EKG jadi pembahsannya
Q S
cukup sampai disini aja ya, maaf tentirnya gg seberapa jelas dan kurang lengkap.
Segmen ST: Makasih
Gelombang T:
Interval TP: