Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH STUDI KASUS

IMPETIGO KRUSTOSA

Disusun Oleh:
Anamiah Humairoh (41161096100040)
Azizah Hasanatul F (41161096100042)
Clarissa Maharani P (41161096100034)
Faisal Ravif (41161096100030)
Faraz Raihan (41161096100064)
Filzah Widha W (41161096100062)

Pembimbing :
Pembimbing UIN Pembimbing Puskesmas Tigaraksa

dr. Erfira, Sp. M dr. Kustri Suharningsih

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2018
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.
Puji Syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan
nikmat islam, iman, dan ikhsan sehingga kami dapat menyelesaikan studi kasus yang
berjudul “Impetigo Krustosa” ini tepat pada waktunya.

Terima kasih penulis ucapkan kepada dr. Erfira, Sp. M dan dr. Kustri
Suharningsih yang telah memberi kesempatan dan waktunya untuk menjadi
pembimbing dalam menyelesaikan studi kasus ini. Penulis menyadari bahwa makalah
studi kasus ini masih ada beberapa kekurangan. Kritik dan saran yang membangun
kami harapkan dari semua pihak demi kesempurnaan makalah studi kasus ini.
Demikian semoga makalah studi kasus ini dapat bermanfaat.

Ciputat, Oktober 2018

Kelompok 3
BAB I
ILUSTRASI KASUS

I. IDENTITAS
Nama : An.A
Usia : 3 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : kampung tapos RT11/RW 04, tangerang
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : belum sekolah
Suku : sunda

II. ANAMNESIS
Keluhan Utama: gatal disertai keropeng berwarna kekuningan pada kulit
kepala sejak 1 minggu yang lalu.

Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien datang ke puskesmas Tigaraksa dengan keluhan gatal dan keropeng
berwarna kuningan pada kulit kepala, keluhan seperti ini sudah dirasakan sejak 1
minggu yang lalu. Awalnya pasien hanya mengeluh gatal pada kulit kepala, 2 hari
kemudian timbul bintik-bintik kemerahan, karena terasa gatal hingga digaruki secara
terus menerus maka timbul luka yang awalnya kecil lama-lama meluas. Selama
keluhan berlangsung, nenek pasien memakai pengobatan tradisional berupa daun
jambu yang ia rebus lalu digerus dan balurkan di seluruh rambut kepala pasien,
pengobatan ini dilakukan 1x sehari selama 3 hari, dan setiap paginya rambut psien
dibaluri menggunakan minyak kelapa, namun keluhan tidak membaik, keluhan
dirasakan memberat karena luka dirasa menjadi sedikit berbau dan berwarna
kekuningan. Orang tua pasien khawatir penyakit anaknya dapat memburuk dan
menimbulkan penyakit lainnya. Kekhawatiran itulah yang membuat orang tua pasien
membawa pasien ke puskesmas selain karena penyakitnya tak kunjung sembuh.
Kedua orang tua pasien berharap anaknya dapat segera sembuh dan tidak timbul
penyakit lainnya yang lebih parah.
Sebelumnya pasien mengalami pilek namun sudah membaik, keluhan demam
tidak ada.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat alergi makanan dan obat disangkal, pasien riwayat mengalami kutu
rambut sejak 1 bulan yang lalu. Oleh ibu pasien diberikan pengobatan berupa sofel
(lotion anti nyamuk), namun keluhan gatal-gatal masih dirasakan setelah itu diberikan
bensin dengan cara dibalurkan ke rambutnya, keluhan tidak membaik, setelah itu
pasien menggunakan sabun colek yang dibalurkan ke rambutnya. Atas saran tetangga,
diobati menggunakan peditox didiamkan semalaman keluhan membaik namun
terkadang keluhan gatal-gatal pada kepala sering muncul kembali hingga saat ini.

Riwayat peyakit Keluarga


Riwayat keluhan memiliki kutu dalam keluarga (+) pada ibu dan kedua
kakanya, namun sudah diobati menggunakan peditox.

Riwayat Kelahiran dan Kehamilan


Pasien lahir secara normal, di puskesmas dibantu bidan, saat usia kehamilan 9
bulan, BBL: 2600gr PB tidak ingat. Ibu rutin kontrol kehamilan ke puskesmas. saat
hamil usia ibu berumur 23tahun, dan merupakan pernikahan yang pertama kali.
Riwayat demam atau dirawat di RS saat hamil (-)

Riwayat Nutrisi
Saat ini pasien makan makanan keluarga 3x sehari namun bisa juga 2x/ hari
karena pasien lebih sering disuapi oleh neneknya. Menu yang dimakannya bervariasi
setiap hari

Riwayat Imunisasi
Riwayat imunisasi dasar lengkap.

Riwayat tumbuh kembang


Saat ini perkembangan pasien sama seperti anak seumurannya, pasien dapat
merangkak pada usia 8 bulan, dapat berjalan pada usia 1 tahun.
Riwayat Sosial dan Lingkungan
Pasien tinggal didaerah yang padat penduduk. Dalam satu rumah pasien
tinggal bersama ibu dan ayahnya. Rumah yang ditinggali banyak sekali barang-barang
tertumpuk dan tidak ada ventilasi. Tempat tidur lipat yang setiap hari ditempati juga
jarang dibersihkan. Pasien setiap hari diurusi oleh neneknya, ia mandi 2x sehari
namun lebih sering 1x sehari pada sore hari. Mandi menggunakan sabun cair yang
digunakan bersama dengan anggota keluarga lainnya. Pasien keramas 1-2x seminggu.
Pasien merupakan anak yang aktif, setiap hari ia main diluar bersama teman-
temannya terutama pada siang hari. Ia juga masih menggunakan pampers sehari-hari
dan diganti tiap 2x sehari.

III. PEMERIKSAAN FISIK


Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 90/66 mmHg
Nadi : 121x /menit
Pernapasan : 29x/menit
Suhu : 37,2o C
Berat Badan : 12 kg
Tinggi Badan : 72 cm

Kepala : rambut hitam, sebagian telah dicukur pada bagian luka


Mata : Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
Telinga : Mucus (-), serumen (-)
Hidung : Deviasi (-), mucus (-)
Mulut : bibir dan mukosa mulut kering
Leher : pembesaran KGB (-)
Paru
Inspeksi : Simetris statis dan dinamis
Palpasi : lesi -/-, massa -/-
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesicular +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-
Jantung
Inspeksi : ictus cordis terlihat
Palpasi : ictuas cordis teraba, thrill (-)
Perkusi : batas jantung kiri: ICS V. 1 jari ke medial midclavicula
sinistra
Batas jantung kanan: ICS IV, parasternal dextra
Auskultasi : S1-S2 regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspkesi : tidak tampak buncit
Auskultasi : bising usus (+) normal
Perkusi : timpani di seluruh lapang abdomen
Palpasi : supel, tidak teraba hepar dan lien, turgor baik
Extremitas : akral hangat, CRT <2detik, kulit kering (+) bersisik (-) pada
kedua tungkai

IV. DIAGNOSIS HOLISTIK


 Aspek Personal
Pasien datang ke puskesmas dibawa orang tuanya karena keluhan gatal
dan keropeng berwarna kekuningan yang tak kunjung sembuh. Orang
tua pasien khawatir penyakit anaknya akan memburuk dan
menyebabkan timbulnya penyakit lain. Orang tua pasien berharap
pasien dapat sembuh dan tidak terjadi perburukan pada penyakit
anaknya.
 Aspek Klinis
Impetigo Krustosa
 Aspek Faktor Internal
Pasien seorang anak berusia 3 tahun, mandi 1x sehari, terserang kutu
rambut sejak 1 bulan yang lalu.
 Aspek Faktor Eksternal
Orang tua pasien bekerja sebagai buruh, budaya di lingkungan yang
lebih percaya pengobatan alternatif (seperti memberikan minyak
kelapa, baluran daun jambu rebus yang digerus), kasur yang digunakan
tidur jarang dibersihkan.
 Aspek Fungsional
Skala fungsional skala 1.
V. TATALAKSANA
Farmakologi
1. kompres terbuka luka menggunakan larutan Nacl 0,9% dan kassa steril
selama 30menit
2. salep antibiotik: mupirosin 2% 2x sehari
3. chlorpheniramin maleat tab 3x1/2 tab

NON-Farmakologi
 menjaga hygiene dengan cara mandi minimal 2x sehari dan
keramas minimal 3x seminggu
 seluruh anggota keluarga yang memiliki kutu rambut diobati
 edukasi toilet training
 sprei, sarung bantal, dan tempat tidur dibersihkan setiap hari
 edukasi untuk tidak menumpuk baju yang sudah dipakai di dalam
rumah

VI. PROGNOSIS
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
BAB II
BERKAS KELUARGA

BERKAS KELUARGA

Tanggal Pengisian berkas keluarga: 9 Oktober 2018

I. Identitas keluarga
a. Nama kepala keluarga : Aliyudin
b. Alamat rumah : Kampung Tapos RT. 11 RW. 04
c. Daftar anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah:

NO. NAMA KEDUDUKAN L/P UMUR PENDIDIKAN PEKERJAAN KETERANGAN


DALAM
KELUARGA
1. Aliyudin Kepala L 43 thn SMP Buruh
Keluarga
2. Siti Istri P 39 thn SMP Buruh
Sumirah
3. Aulia M Anak 1 P 2 thn - -

d. Bentuk keluarga: Keluarga Inti


e. Siklus kehidupan Keluarga: Keluarga dengan balita

f. Genogram

Alm. Salimah
Alm. Sobri 67 thn
50 thn Alm. Marwan
Penyakit Jantung 55 thn Ny. Sumirah
Kecelakaan 65 tahun
Struk

Tn. Sobirin
39 tahun Tn. Aliyudin Ny. Siti
43 thn 39 thn Ny. Sanah
Tn Abdul 35 tahun
46 thn
Tn. Maskur
Ny. Mutiah
40 tahun
38 tahun Aulia M
2 thn

Lilis
Sartika 15 thn
12 tahun

Genogram Keluarga Tn. Aliyudin


Dibuat pada tanggal 9 Oktober 2018 oleh Kelompok 3 Modul IKK
II. Fungsi-fungsi dalam keluarga

Fungsi Penilaian
Keluarga
Biologis Riwayat penyakit keluarga
Jika terdapat keluarga yang menderita masalah penyakit kronis atau penyakit
menular, sikap keluarga dalam menghadapi kondisi ini, yaitu:
Keluarga dapat menerima sehingga aktif melakukan pengobatan dan saling
mendukung.

Psikologis Berkumpulnya anggota keluarga: setiap hari


Keputusan dalam keluarga berdasarkan: keputusan keluarga besar
Kebutuhan spiritual: kegiatan ibadah terserah masing-masing anggota keluarga
Kondisi stres dalam keluarga: ada, terutama masalah ekonomi

Sosial Pekerjaan kepala keluarga: buruh pabrik


Pekerjaan anggota keluarga lainnya: tidak bekerja

Interaksi dengan lingkungan rumah: baik

Keluarga menjadi anggota perkumpulan sosial di lingkungannya: ya


bila ya sebutkan organisasi perkumpulannya: pengajian atau perkumpulan agama di
rt/rw

Kedudukan keluarga di tengah lingkungan sosialnya:


dihormati sewajarnya

Paparan stress sosial yang mungkin terjadi di lingkungan sosial adalah:


kebutuhan hidup keluarga yang pas-pasan

Ekonomi dan Siapa pencari nafkah keluarga? Kepala keluarga sendiri


pemenuhan
kebutuhan Kebutuhan ekonomi: hingga sekunder

Kebutuhan pendidikan: hanya pendidikan dasar 9th

Kebutuhan kesehatan: datang ke pelayanan kesehatan / dokter tertentu untuk


kuratif dan preventif

III. Data risiko internal

Aspek internal Sikap dan perilaku keluarga terhadap aspek internal tersebut
Kebersihan Kebiasaan mandi: 2x sehari
pribadi dan Penggunaan perlengkapan pribadi (handuk, sikat gigi, pakaian): masing-
lingkungan masing
Perawatan kebersihan rumah: jarang
Perawatan kebersihan kamar mandi: sekali 1 bulan
Pencegah-an Pengetahuan keluarga terhadap penyakit anggota keluarga?
spesifik Orangtua pasien kurang tanggap terhadap permasalahan kesehatan pada balita
mereka sehingga mereka langsung membawa pasien ke Puskesmas

Pengetahuan keluarga terhadap faktor risiko masalah kesehatan di keluarganya:


Kurang terlalu paham mengenai berbagai faktor resiko masalah kesehatan di
keluarga terutama tentang perawatan balita mereka dan lingkungan yang baik untuk
pertumbuhan dan perkembangan pasien

Perilaku keluarga terhadap faktor risiko masalah kesehatan


Kurang diperhatikan karena ketidaktahuan anggota keluarga

Gizi keluarga Kebiasaan makan dalam keluarga:


Sumber: makanan dirumah dan makanan jadi

Jenis: seimbang antara sumber energi, protein dan serat

Pola makan: 3 kali sehari makan besar

Jumlah: sesuai dengan kebutuhan kalori anggota keluarga

Asah, asih dan Apakah pasangan orang tua di keluarga melakukan perencanaan dalam
asuh berkeluarga? tidak
Pasien tidak pernah memakai KB ataupun pengontrol kehamilan lainnya

Pengambil keputusan perencanaan keluarga adalah: Suami


Fokus perkembangan anak pada: Pemenuhan pangan, sandang dan papan

Kesehatan Siklus menstruasi istri/ibu di keluarga? 28 hari


reproduksi Apakah menggunakan kontrasepsi KB? tidak
Pola hubungan suami istri: 3-4 kali/bulan

Latihan Kebiasaan berolah raga: tidak ada yang berolah raga


jasmani/
aktivitas fisik
Kebiasaan/ Anggota keluarga yang memiliki:
perilaku Kebiasaan merokok:
lainnya yang Kepala keluarga perokok aktif
buruk bagi Kebiasaan tidur malam hari:
kesehatan Pasien jarang tidur larut malam hari

Kebiasaan makan: teratur

IV. Faktor pelayanan kesehatan di lingkungan keluarga


Faktor Keterangan
Pusat pelayanan kesehatan yang Puskesmas
digunakan oleh keluarga Nama fasyankes: Puskesmas Tigaraksa

Cara mencapai pusat pelayanan Naik ojek


kesehatan tersebut
Tarif pelayanan kesehatan tersebut Murah
dirasakan

Kualitas pelayanan kesehatan tersebut Sangat baik


dirasakan
V. Lingkungan tempat tinggal

Kepemilikan rumah: rumah sewa

Daerah perumahan: padat kumuh


Area perumahan: area tempat tinggal permanen

Keamanan lingkungan perumahan: aman


Paparan zat / partikel yang mungkin terjadi di lingkungan rumah adalah:
Debu dan asbes

Karakteristik Rumah dan Lingkungan Keterangan


Luas rumah: 6 x 12 m2

Jumlah orang dalam satu rumah:


3 orang

Luas halaman rumah: 3 x 6 m2


Bangunan rumah: tidak bertingkat
Lantai rumah dari: plesteran semen
Dinding rumah dari: tembok tanpa dilapisi semen

Penerangan di dalam rumah:


Jendela: tidak ada
Listrik: ada
Ventilasi:
Kelembaban rumah: lembab dan berdebu
Bantuan ventilasi di dalam rumah: ada
Bila ada, yaitu: kipas angin

Kebersihan di dalam rumah: kurang bersih


Tata letak barang dalam rumah: kurang rapi

Sumber air
Air minum berasal dari:
pompa listrik
Air cuci dan masak dari:
pompa listrik
Jarak sumber air dari septic tank: 10 m

Kamar mandi keluarga: Ada


Di dalam rumah
Jumlah 1 buah, ukuran 2 x 2.5 m

Jamban: Ada
Tanpa pegangan
Bentuk jamban: jongkok
Limbah & sampah:
Limbah dialirkan ke: got
Tempat sampah di luar rumah: tidak ada
Kesan kebersihan lingkungan pemukiman: kurang bersih
DENAH RUMAH
(termasuk ukuran, gambaran ventilasi, tata ruang dan arah mata angin)
5m

Kamar
mandi Dapur

Gudang
6m

Ruang Tengah
Pintu Masuk

Kamar
Utama
Jendela

Pintu Masuk

VI. Lingkungan pekerjaan anggota keluarga:

1. Jenis pekerjaan: sebagai tukang bangunan


2. Risiko pekerjaan yang dapat terjadi sesuai dengan pekerjaannya adalah: tidak
ergonomis, tertimpa material bangunan
3. Paparan zat / partikel yang mungkin terjadi di lingkungan pekerjaan adalah: debu,
asap, asbes

VII. Masalah kesehatan yang ada dalam keluarga (disusun sesuai dengan
prioritas masalah yang akan dibahas)

1. Anak pertama keluarga ini menderita impetigo krustosa dan pedikulosis


2. Kepala keluarga memiliki kebiasaan merokok
3. Kebiasaan olahraga keluarga ini kurang
4. Ventilasi rumah kurang baik
5. Kurangnya kebersihan didalam rumah
6. Bekerja tidak ergonomis dan terpapar debu
VIII. Rencana pemeliharaan kesehatan pada keluarga

Tujuan Materi kegiatan Cara pembinaan Sasaran individu


kegiatan
Agar Impetigo Krustosa, Edukasi mengenai Ayah dan Ibu
orangtua pedikulosis (penularan, perawatan dan
memahami tatalaksana) penanganan keluhan
dan lebih yang dialami anak
perhatian pasien, menghindari
mengenai kejadian berulang
keluhan dan penularan,
yang kontrol setiap kali
dialami obat habis dan
anaknya pengobatan harus
tuntas ditargetkan
dalam 1 bulan
kedepan

Pencegahan Olahraga, pola makan, - Topik mengenai Ayah dan Ibu


terhadap dan kebiasaan merokok bahaya merokok
penyakit bagi diri sendiri dan
terkait
orang lain (Aktif or
merokok,
minim Pasif Smoker)
olahraga, - Memberi jadwal
dan intensitas olahraga
degeneratif - Edukasi tentang
diet yang seimbang
sesuai kebutuhan
kalori
- Seluruhnya
dilaksanakan pada
pertemuan kedua

Pengadaan Pentingnya ventilasi dan Ayah dan Ibu


Edukasi tentang
ventilasi menjaga kebersihan
pentingnya ventilasi,
rumah dan lingkungan rumah
dan masalah-masalah
menjaga
kesehatan terkait
kebersihan
minimnya ventilasi
dan kurangnya
kebersihan serta
perencanaan
pengadaan ventilasi
rumah, jadwal
bersih-bersih dan
merapikan barang-
barang dirumah.
Kunjungan
selanjutnya keadaan
rumah harus lebih
rapih dan pengadaan
ventilasi sudah ter
realisasi

Mengurangi Ergonomis, kecelakaan - Edukasi posisi Suami


risiko dari kerja dan debu duduk yang baik
pekerjaan dan perlunya
stratching
- Edukasi tentang
penggunaan alat
pelindung diri
(APD)
- Edukasi
penggunaan masker
jika lingkungan
tempat bekerja
berdebu
LAMPIRAN
DOKUMENTASI KEADAAN RUMAH DAN LINGKUNGAN

Anda mungkin juga menyukai