Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PRESENTASI KASUS

PENYAKIT AKIBAT PERILAKU

Disusun Oleh:
Alfi Hidayatus Sholihah (41171396100065)
Amalina Fitrasari (41171096100007)
Asiah Muthii’ah (41173096100081)
Muhammad Azmi Awaluddin (41171096100001)
Nabila Putri Hazima (41171396100049)
Nisa Uzlifatul Jannah (41171396100060)

Pembimbing:
Pembimbing UIN Pembimbing Puskesmas Jambe

dr. Siti Nuraisyah Jauharoh, PhD dr. Restu Laila Fitri Z

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN


KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI UIN SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
PERIODE 18 MARET – 20 APRIL 2019
BAB I
ILUSTRASI KASUS

1.1. IDENTITAS PASIEN


Nama : An. N
Uisa : 5 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : Belum Sekolah
Alamat : Kp. Tipar RT 02/ RW 04, Jambe

1.2. ANAMNESIS
 Keluhan Utama:
Pasien datang dengan keluhan bercak pada kedua pipi sejak 1 tahun lalu.
 Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang ke poli BP umum dengan keluhan terdapat bercak berwarna
putih di kedua pipi. Bercak putih pertama dirasakan ada di pipi kiri dan hanya
sebesar jarum pentul, namun kemudian bercak dirasakan semakin melebar dan
semakin berwarna putih tebal. Keluhan gatal pada bercak disangkal. Pasien
belum pernah berobat sebelumnya. Riwayat pemakaian pakaian berlapis
disangkal. Riwayat penyakit kuku dan rambut disangkal. Riwayat ketombe
disangkal. Riwayat pemakaian obat jangka panjang disangkal. Ibu pasien
mengatakan pasien jarang mandi, hanya 1x per hari dan saat berkeringat. Ibu
pasien juga mengatakan pasien sering mandi tanpa menggunakan sabun.
Riwayat kontak dengan tanah ada karena pasien sering bermain dengan teman-
temannya ditanah. Keluhan bercak tidak dipengaruhi cuaca yang dingin.
 Riwayat Penyakit Dahulu:
Bercak putih sudah dirasakan sejak 1 tahun yang lalu. namun karena
ukurannya yang kecil ibu pasien tidak berusaha untuk mengobati karena
banyak tetangga yang mengatakan bercak akan dapat hilang sendiri. Pasien
juga tidak mengeluh gatal sehingga bercak putih tidak terlalu diperhatikan.
 Riwayat Penyakit Keluhan:
Riwayat bercak putih pada keluarga ada pada kakek pasien yang tinggal
terpisah dengan pasien. namun sering berkunjung kerumah pasien.
 Riwayat Kebiasaan dan Sosial:
Pasien belum sekolah. Tinggal bersama kedua orang tuanya dan kakak
laki-laki berusia 9 tahun. Teman pasien ada yang mengalami keluhan seupa
yang terjadi lengan kiri. Lingkungan pasien didaerah persawahan dan tidak ada
pabrik disekitar rumah. Rumah bagian depan digunakan sebagai tempat
menjual sembako.

1.3. PEMERIKSAAN FISIK


Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos Mentis
Antropometri : BB= 16kg, TB= 105 cm
IMT= ……, kesan gizi baik
Tanda Vital :
o Frekuensi nadi : 83 x/ menit
o Frekuensi Napas : 18 x/ menit
o Suhu : 36,3oC

Status Generalis
- Kepala : Rambut berwarna hitam, tersebar merata dan tidak mudah dicabut
- Mata : Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik, RCL (+/+), RCTL
(+/+)
- Teinga : Normotia, MAE lapang, tidak terdapat preaurikuler tag atau abses
retroaurikuler, nyeri tekan tragus (-/-)
- Hidung : Deviasi (-), cavum nasi lapang (+/+), secret (-/-)
- Bibir : Tidak tampak pucat atau sianosis
- Tenggorokan: Uvula ditengah, T1/T1, faring tidak hiperemis
- Leher : Tidak terdapat limfadenopati dan pembesaran kelenjar tiroid
- Jantung :
o Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
o Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
o Perkusi : Batas jantung kanan ICS III linea para sternal dextra,
Batas jantung kiri ICS V linea midclavicula sinistra
o Auskultasi: S1-S2 reguler, murmur dan gallop tidak ada
- Paru :
o Inspeksi : Bentuk dada normal, simetris saat statis dan dinamis
o Palpasi : Ekspansi dada simetris, vocal fremitus sama kanan dan
kiri
o Perkusi : Sonor (+/+)
o Auskultasi: suara napas vesikuler, ronkhi dan wheezing tidak ada
- Abdomen :
o Inspeksi : Tampak datar
o Palpasi : Supel, nyeri tekan tidak ada, pembesaran hepar dan lien
tidak ada
o Perkusi : Timpani
o Auskultasi: Bising usus normal
- Ekstremitas : Akral hanyat, CRT <2 detik

Status Dermatologikus:
Pada regio maxilla bilateral terdapat macula hipopigmentasi, multiple,
sirkumskrip, ukuran numular hingga lenticular, tanpa disertai skuama.

1.4. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Tidak ada.

1.5. DIAGNOSTIK HOLISTIK


 Aspek Personal
Terdapat bercak putih pada wajah sejak 1 tahun lalu
 Aspek Klinis
Pitiriasis Versikolor
 Aspek Faktor Internal
Pasien perempuan, usia 5 tahun, Jarang mandi hanya 1x sejari, mandi
tanpa menggunakan sabun, sering bermain tanah
 Aspek Faktor Eksternal
Ibu sibuk menjaga toko sembako sehingga kurang memperhatikan
kebersihan pasien.
 Aspek Fungsional
Skala 1

1.6. TATA LAKSANA


 Non medikamentosa:
o Edukasi mengenai penyakit dan faktor risiko yang mempengaruhi.
o Edukasi untuk mengganti pakaian bila berkeringat.
o Edukasi untuk menjaga kulit agar tidak lembab.
o Edukasi mengenai perilaku hidup bersih dan sehat, seperti mandi
minimal 2x/ sehari, menggunakan sabun, penggunaan handuk yang
tidak bersamaan

 Medikamentosa:
o Ketokonazole 2% cream 2x sehari selama 10 – 14 hari

 Anjuran Pemeriksaaan:
o Pemeriksaan Uji wood dan KOH

1.7. PROGNOSIS
 Ad vitam : Bonam
 Ad Fungsionam : Bonam
 Ad Sanasionam : Dubia bonam
BAB II

BERKAS KELUARGA
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Fakultas kedokteran

BERKAS KELUARGA
MODUL ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS (KLINIK)

Nama Mahasiswa :

Alfi Hidayatus Sholihah (41171396100065)


Amalina Fitrasari (41171096100007)
Asiah Muthii’ah (41173096100081)
Muhammad Azmi Awaluddin (41171096100001)
Nabila Putri Hazima (41171396100049)
Nisa Uzlifatul Jannah (41171396100060)

Kelompok :2

Nama Pembimbing :
- dr. Siti Nuraisyah Jauharoh, PhD
- dr. Restu Laila Fitri Z
Tanggal pertemuan : 27 Maret 2019

TAHAP IDENTIFIKASI MASALAH


I. Identitas Keluarga
a. Nama kepala keluarga : Tn.Amri Lubis
b. Alamat rumah : Kampung Tipar RT002/RW004, Tipar Raya,
Kecamatan Jambe, Kabupatan Tangerang

c. Daftar keluarga yang tinggal dalam satu rumah

No Nama Kedudukan L/ Usia Pendidikan Pekerjaan Keterangan


. dalam P
keluarga
1. Amri Kepala L 38 SMK Pedagang -
lubis keluarga tahun toko
sembako
2. Emy Istri/Ibu P 29 SMA Pedagang -
tahun toko
sembako
3. Ahma Anak L 9 4 SD Pelajar -
d tahun
4. Nada Anak P 5,5 - - -
tahun

d. Bentuk keluarga : Keluarga inti


e. Siklus kehidupan keluarga : Keluarga anak usia sekolah
f. Deskripsi identitas keluarga

Keluarga ini merupakan keluarga inti yang terdiri dari


seorang ayah sebagai kepala keluarga, seorang istri dan dua orang
anak. Kedua orang tua bekerja di rumah berjualan toko sembako,
anak pertama kelas 4 di SD Negeri 1 Jambe, sedangkan pasien
belum bersekolah. Meskipun tidak terlalu banyak anggota keluarga
namun rumah yang tidak terlalu besar berpotensial memudahkan
terjadi penularan penyakit infeksi terutama cara penularannya
g. Genogram :
melalui udara.
Gambar 1. Genogram Keluarga Tn.Amri Lubis
Dibuat oleh Amalina Fitrasari pada 31 Maret 2019
II. Keadaan Rumah
a. Gambar denah rumah

Depan

b. Jenis lantai : Keramik pada ruang tamu, kamar tidur, gudang dan
kamar mandi. Lantai semen pada toko
c. Jenis atap : Genteng
d. Jenis dinding : Tembok dilapisi cat warna putih
e. Apakah dapat membaca dan tulisan/ huruf di dalam rumah tanpa bantuan
sinar lampu listrik pada siang siang hari? Rumah tampak gelap sehingga
tidak dapat membaca huruf pada siang hari tanpa bantuan lampu
f. Perbandingan luas jendela/lantai di ruang tidur : <20%
g. Perbandingan luas jendela/ lantai di ruang keluarga : <20%

h. Deskripsi mengenai keadaan rumah


III.
Rumah pasien berada di daerah pedesaan yang tidak padat penduduk.
Kanan rumah pasien terdapat tanah lapang, kiri rumah pasien menempel
dengan rumah tetangganya. Bangunan rumah memiliki luas 10x15 m,
diatas tanah milik pribadi. Berisi 1 ruang tamu (yang berfungsi juga
sebagai ruang keluarga dan ruang TV), 1 kamar tidur, 1 dapur, 1 kamar
mandi, 2 gudang dan 1 toko sembako dibagian depan rumah. Rumah
pasien berlantai keramik, hanya bagian took yang beralaskan semen.
Dinding terbuat dari tembok yang cukup kokoh dan dilapisi semen,
ventilasi udara didalam rumah kurang karena hanya terdapat satu
ventilasi ditiap atas pintu rumah. Atap terbuat dari genteng tanah liat.
Toilet pasien, menggunakan WC jongkok. Matahari tidak dapat masuk
kedalam rumah karena jendela yang terdapat didalam ruang tamu
menghadap ke toko dan tidak dapat dibuka, sehingga ruangan didalam
rumah terasa lembab. Terdapat toko sembako di bagian depan rumah
dan dua gudang di dalam rumah untuk menyimpan barang dagangan
sehingga rumah pasien tampak tidak tertata rapi.

Keadaan Keluarga
a. Perencanaan Keluarga
1. Apakah pasangan anak di keluarga melakukan perencanaan dalam
berkeluarga? Ya

Kedua orangtua pasien sudah menikah selama 10 tahun. Tidak ada


perencanaan dalam keluarga untuk memiliki jumlah anak tertentu. Namun
ibu pasien saat ini sedang menggunakan KB suntik tiap 3 bulan karena
tidak ada rencana hamil dalam waktu dekat.

2. Pengambil keputusan perencanaan keluarga adalah diskusi seluruh


anggota keluarga
3. Apakah menggunakan kontrasepsi KB? Ya, dengan metode suntik sudah
5 tahun
b. Hubungan anggota keluarga
1. Gambar hubungan anggota keluarga

2. Frekuensi berkumpulnya anggota keluarga: Setiap hari


3. Keputusan dalam keluarga berdasarkan: Diskusi ayah-ibu
c. Deskripsi mengenai keadaan keluarga:
Keluarga ini berkumpul setiap hari dirumah karena tidak ada
anggota dikeluarga yang tinggal diluar rumah. Dengan pekerjaan kedua
orangtua yang membuka toko sembako didepan rumah dan kakak
pasien yang masih SD dan bersekolah tidak jauh dari rumah, serta
pasien yang belum bersekolah menambah frekuensi semua anggota
untuk bisa bertemu setiap harinya. Hubungan seluruh anggota keluarga
baik.
IV. Pemenuhan Kebutuhan Keluarga
a. Kebutuhan ekonomi : Hingga tersier
b. Kebutuhan pendidikan: Pendidikan menengah SMA dan SMK
c. Kebutuhan spiritual: Kegiatan ibadah terserah masing-masing anggota
keluarga
d. Kebutuhan kesehatan: Datang ke pelayanan kesehatan/ dokter tertetu
untuk kuratif saja
e. Deskripsi mengenai pemenuhan kebutuhan keluarga:
Kebutuhan keluarga ini telah mencapai kebutuhan
sekunder,seperti adanya televisi, lemari es, dan hp. Sumber
pemenuhan keluarga ini didapatkan dari kepala keluarga. Pasien
belum masuk sekolah. Ayah dan ibu pasien merupakan lulusan
SMK. Kakak pasien merupakan siswa sekolah dasar. Pasien
berobat atas penyakitnya dengan BPJS. Bila ada keluarga yang
sakit biasanya akan segera dibawa ke puskesmas. Kegiatan
keagamaan biasanya setiap subuh selalu solat berjamaah di rumah.
V. Kebutuhan Keluarga
a. Kebiasaan maka dalm keluarga
a) Sumber : Lauk beli jadi diluar, nasi disiapkan di rumah
b) Jenis : Seimbang antara sumber energi, protein dan serat
c) Jumlah : Sesuai dengan kebutuhan kalori anggota keluarga
b. Kebiasaan berolahraga : Tidak ada yang berolahraga
c. Kebiasaan minum alkohol : Tidak ada
d. Kebiasaan merokok : Bapak tidak pernah merokok di
lingkungan rumah, biasanya hanya ketika pulang kampun

e. Deskripsi mengenai gaya hidup keluarga:

Anggota keluarga setiap hari membeli lauk ke warung makan,


nasi di masak di rumah dan dihidangkan di rumah. Makanan yang
dihidangkan biasanya berupa daging ayam/ikan tongkol, sayur daun
singkong/kangkung/toge beserta nasi. Keluarga tersebut sering
mengkonsumsi susu dan buah-buahan. Di keluarga tersebut tidak
memiliki riwayat konsumsi minuman beralkohol, bapak jarang
mengkonsumsi rokok di lingkungan rumah, hanya ketika pulang
kampung. Seluruh keluarga tidak pernah berolahraga
VI. Lingkungan Hidup Keluarga
a. Lingkungan perumahan keluarga:
a) Jenis perumahan : Area tempat tinggal permanen
b) Higiene lingkungan rumah : Kurang bersih
c) Keamanan lingkungan perumahan : Aman dengan penjagaan
d) Paparan zat / partikel yang mungkin terjadi di lingkungan rumah adalah :
Debu
b. Lingkungan pekerjaan anggota keluarga
a) Jenis pekerjaan :
Kepala keluarga (ayah pasien): Punya toko sembako/ kelontong di rumah
Istri pasien : Ikut mengurus toko di rumah
Anak pertama : Pelajar
Anak kedua (pasien) : Tidak bekerja
b) Risiko pekerjaan yang dapat terjadi sesuai dengan pekerjaannya adalah:
Ayah Pasien : Asma, bronchitis kronis, PPOK, kecelakaan kerja
Ibu Pasien : Asma, bronchitis kronis, PPOK, kecelakaan kerja
Kakak pasien : Asma, bronchitis kronis, PPOK
Pasien : Asma, bronchitis kronis, PPOK
c) Paparan zat/ partikel yang mungkin terjadi di lingkungan pekerjaan
adalah:
Ayah Pasien : Debu
Ibu Pasien : Debu
Kakak pasien : Debu
Pasien : Debu

c. Lingkungan sosial keluarga:


a) Keluarga menjadi anggota perkumpulan sosial di lingkungannya : Ya
(pengajian di RT/RW)
b) Kedudukan keluarga di tengah lingkungan sosialnya : Dihormati
sewajarnya
c) Paparan stress sosial yang mungkin terjadi di lingkungan sosial adalah :
Tidak tercukupinya kebutuhan keluarga
d. Deskripsi mengenai lingkungan hidup keluarga:

Suatu keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan kedua anak.
Area tempat tinggal kurang bersih dan tidak teratur. Rumah sulit
dijangkau dengan kendaraan. Pasien tidak bekerja dan belum
bersekolah. ayah pasien bekerja dengan membuka toko sembako di
rumah. Ibu pasien merupakan seorang ibu rumah tangga dan membantu
mengurus toko. kakak pasien merupakan pelajar sekolah dasar. Stress
sosial yang mungkin terjadi pada keluarga ini tidak tercukupinya
kebutuhan sehari-hari dalam keluarga. Keluarga menjadi anggota
VII. Masalah kesehatanpengajian
perkumpulan yang adadidaerah
dalam keluarga
rumahnya.
1. Pasien menderit pitiriasis versicolor karena perilaku pasien

VIII. Rencana pemeliharaan kesehatan pada keluarga


No Masalah Tujuan Materi Cara Sasaran
. Kegiatan Kegiatan Pembinaan Individu
1. Pitiriasis Meningkatkan - Menjelaskan - Seluruh
versicolo pengetahuan mengenai Penjelasan anggota
r karena keluarga penyakit, dengan keluarga
perilaku mengenai faktor risiko, poster dan
penyakit dan gambar
pasien pencegahan - Membuat
terjadinya list apa saja
pitiriasis yang harus
versicolor diubah dari
- perilaku
pasien dan
keluarga

Anda mungkin juga menyukai