Anda di halaman 1dari 26

DIAGNOSIS HOLISTIK

Faringitis Dengan Aspek Resiko Internal Akibat Pola Makan


Kurang Sehat Ditinjau Melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga
Di Tebet Timur.

KELOMPOK B-4
Muhammad Ilham Khatami (1102015149)
Puteri Kemala Indah Fedina (1102015179)
Narti Rajak (1102015158)
Melani Oktavia (1102015131)
Primadilla Rahma Anggia Ayu (1102015178)
Ramadhan (1102015186)
Reyhan Muhammad Farras (1102015196)
Rizki Maulana (1102015202)
Sinta Dwi Maharani (1102013273)

PEMBIMBING:

dr. Dian Mardhiyah, M.K.K

BLOK KEDOKTERAN KELUARGA


BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
JAKARTA 2018
BAB I

IDENTITAS PASIEN

I. Berkas Pasien
A. Identitas Pasien
No. RM :31000156704xxx/00098xx
Nama klinik :Dr. Minda fatma, Jl tebet timur II no. 19
Nama :Ny. H
Usia : 71 Tahun
Jenis Kelamin :Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Alamat : Jl Tebet timur Dalam VII No. 18 RT 03/RW 005
Suku bangsa : Betawi
Tanggal periksa : 17 Desember 2018
Pembayaran : Pribadi (Tunai)
Alergi Obat :-
B. Anamnesis
Dilakukan secara autoanamnesis pada Senin 17 Desember 2018
pukul 17.15 WIB di rumah Ny. H
1. Keluhan Utama
Batuk Berdahak
2. Keluhan Tambahan
a. Nyeri menelan
b. Pegal-pegal pada kaki(terkadang bengkak) dan lutut
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien seorang perempuan berumur 71 tahun datang
sendirike Klinik Dr. MFdengan keluhan yang ia alami Batuk
berdahak sudah hampir sebulan. Pasienbatuk yang selalu disertai
dahak berwarna kuning. Ia menjelaskan sebulan yang lalu ia
pernah juga ke dokter dengan keluhan batuk. Dulu saat pasien ke
dokter ia pernah menjelaskan disangkanya penyebab ia batuk
akibat tertular dari cucu nya yang seringkali batuk main ke rumah
beliau. Pasien jugamengaku setelah melakukan pengobatan dulu ke
doktertidak tuntas hanya sampai merasa lebih baik (batuk tetap
tidak hilang) disebabkan obat yang diberikan dokter terasa pahit.
Sehingga pasien memilih untuk minum jamu untuk meredakan
sakit tenggorokan dan batuk berdahak tersebut. Sampai sebulan
kemudian pasien mulai merasa keluhannya ini sudah tidak dapat
tertangani dengan obat jamu yang diberikannya sendiri, akhirnya
pasien memutuskan kembali ke klinik dengan keluhan batuknya
tidak kunjung reda.
Saat kunjungan kedua pasien mengeluhkan batuk yang
tidak kunjung sembuh dan ditambah nyeri menelan. ia
menerangkan kembali kepada dokterpenyebab ia batuk karena cucu
pasien yang seringkali batuk lalu akhirnya menular kepada pasien
ditambah pasien juga menerangkan ia belum sembuh betul dari
batuknya yang dahulu.Lalu saat kunjungan kedua ke klinik pasien
juga bertanya kepada dokter mengapa pasien sering kali pegal-
pegal dan terkadang timbul bengkakpada kakinya.Akhirnya dokter
menyarankan pasien untuk periksa kadar asam urat darah, dan
didapatkan kadar asam urat pasien diatas normal yaitu 7 mg/dl.
Pasien disarankan untuk menghindari makan-makanan yang
mengandung purin yang tinggi.

4. Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien menerangkan bahwa 2 bulan lalu pasien pernah
mengalami gout arthritis selama hamipr 2 minggu, namun pasien
tidak berobat ke dokter dan hanya menghindari pantangan
makanan saja atas saran dari saudara dan keluarga
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga pasienayah, ibu dan nenek pasien tidak memiliki
riwayat penyakit keluarga

6. Riwayat Sosial Ekonomi


Ny. H tinggal bersama asisten rumah tangga nya yang
berumur 18 tahun. Anak-anak Ny. H sudah memiliki keluarga
sendiri dan tinggal di rumahnya sendiri. Penghasilan Ny. H
didapatkan dari hasil sewa kontrakan dan dari anak-anak pasien.

7. Riwayat Kebiasaan
Pada umumnya pasien memiliki kebiasaan makan yang
baik, Namun pasien memiliki makanan kesukaan nya yaitu semur
jengkol, sambal pete, goring-gorengan dan kacang-kacangan. Pola
makan pasien teratur dan pasien juga sering mengkonsumsi buah
dan sayur.

C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum: Tampak sakit ringan
2. Kesadaran: Composmentis
3. Vital Sign

- TD: 120/80mmHg

- Pernapasan: 18x/menit

- Nadi: 80x/menit

- BB: 68Kg (pada tanggal 17 Desember 2018)

4. Status Gizi
a) Berat badan: 68Kg
b) Tinggi badan: 156 Cm
c) IMT: 28,3 Kg/m2
5. Status Generalis:
a. Kepala: Normocephal (Normal), Deformitas (-), Rambut: Warna beruban
dan tidak gampang rontok.
b. Mata: ODS: conjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), strabismus (-), tidak
ada kelainan dalam penglihatan.
c. Telinga: Bentuk simetris, liang lapang, serumen (-), perdarahan (-),
peradangan (-), nyeri tekan (-), fungsi pendegaran baik.
d. Hidung: Deviasi (-), Deformitas (-), secret (-), hiperemis (-), nyeri tekan
(-), peradangan (-).
e. Tenggorokan: faring hiperemis (), tonsila T1-T1
f. Leher: KGB tidak membesar, massa (-)
g. Thorax:
A.Paru
Inspeksi: simetris, retraksi (-), pelebaran sela iga (-).
Auskultasi: vesikuler, ronki (-), wheezing (-).
Palpasi: Fremitus vocal dan Taktil. Perkusi: Sonor
B.Jantung
BJ I, II: normal, gallop (-), murmur (-)
h. Abdomen :
Inspeksi: bentuk globular, retraksi (-)
Auskultasi: bising usus normal
Perkusi : timpani, pembesaran hati dan limpa (-)
Palpasi: nyeri tekan (-),pembesaran hati dan limpa (-)
i. Ekstremitas: edema (-), deformitas (-)

D. Pemerikssaan Penunjang
Dilakukan pemerikasaan asam urat darah dan diapatkan kadar asam
urat darah 7 mg/dl, hal ini terjadi peningkatan asam urat darah dimana
kadar normal asam urat 6,5 mg/dl.
BAB II
BERKAS KELUARGA
II. Berkas Keluarga
A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
a. Nama Kepala Keluarga (Pasien)
Nama: Ny. H
Usia: 71 tahun
b. Nama pasangan: Tn. F
c. Struktur Komposisi Keluarga
Tabel 1. Anggota Keluarga yang tinggal serumah
No Nama Kedudukan Jenis Umur Pendidikan Pekerjaan
dalam kelamin
keluarga
1. Ny. M Istri Peremp 71 tahun SMA IRT
uan
2. Ny. Y Asisten Peremp 18 tahun SMP ART
uan

2. Struktur Keluarga
2.1 Bentuk Keluarga
Bentuk keluarga ini adalah single adult family. Keluarga yang
terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya
atauperpisahan (perceraian atau ditinggal mati).Keluarga Ny.
H terdiri 6 orang yaitu Tn. F sebagai kepala keluarga, Ny. H
sebagai istri dan memiliki 4 orang anak. Anak Ny. H yaitu 1
anak laki – laki dan 3 anak perempuan. Ny. H memiliki 9
orang cucu, terdiri dari 6 cucu laki – laki dan 3 orang cucu
perempuan.

2.2 Tahapan Siklus Keluarga


Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip
dari Duvall (1998) tahapan siklus keluarga Ny. H Termasuk
dalam tahap VIII, yaitu keluarga dalam masa pensiun dan
lansia.

2.3 family map

Gambar 1. Genogram keluarga Ny. H

Keterangan:

Penderita Faringitis Pernikahan

Pria sudah meninggal Keturunan

Wanita Tinggal serumah

Pria
2.4 Fungsi Keluarga

a. Fungsi biologis

keluarga ini mampu meneruskan keturunan sebagai


generasi selanjutnya, pada keluarga ini sudah mampu meneruskan
keturunan yaitu dengan mempunyai empat orang anak

b. Fungsi pendidikan

Keluarga ini menyadari akan pentingnya mengenyam


pendidikan setinggi mungkin namun karena terbatasnya biaya
mereka tidak mampu untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang
lebih tinggi. Ny. H mendidik anaknya sesuai dengan tingkat
perkembangannya.

c. Fungsi psikologis

masing anggota keluarga saling menyayangi. Intensitas


bertemu cukup sering. Setiap hari dimanfaatkan untuk
berkomunikasi dan Tn.F selalu memberikan dukungan kepada
istrinya mengenai penyakit yang dialaminya.

d. Fungsi sosial

Dalam kehidupan bermasyarakat keluarga ini cukup aktif


dalam bermasyarakat dilingkungan setempat turut serta dalam
kegiatan-kegiatan yang ada di RT maupun di RW. Selain itu
keluarga ini sering berkumpul dengan para tetangga

e. Fungsi ekonomi
sumber penghasilan utama keluarga adalah dari uang
penghasilan membuka kosan. Penghasilan tersebut cukup untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Untuk biaya kesehatan pasien
tidak menggunakan BPJS.

B. Penilaian status sosial dan kesehjateraan hidup


1. Penilaian Rumah Sehat
a. Lingkungan tempat tinggal

Komponen Rumah yang


No KRITERIA NILAI BOBOT
dinilai
I KOMPONEN RUMAH
31
1 Langit- Langit a. Tidak ada 0
b. Ada, Kotor, Sulit dibersihkan dan rawan
1
kecelakaan
c. Ada, Bersih dan tidak rawan kecelakaan 2 2

2 Dinding a. Bukan tembok (terbuat dari anyaman


1
bamboo/ilalang)
b. Semi permanen/setengah
tembok/pasangan bata atau batu yang
2
tidak diplester/papan yang tidak kedap
air.
c. Permananen (tembok/pasangan batu
3 3
bata yang diplester papan kedap air)

3 Lantai a. Tanah 0
b. Papan/anyaman bamboo dekat dengan
tanah/plesteran yang retak dan 1
berdebu
c. Diplester/ubin/keramik/papan (rumah
2 2
panggung)

4 Jendela kamar tidur a. Tidak ada 0


b. Ada 1 1

5 Jendela ruang keluarga a. Tidak ada 0


b. Ada 1 1

6 Ventilasi a. Tidak ada 0


b. Ada, Lubang ventilasi dapur < 10% luas
1 1
lantai
c. Ada, Lubang ventilasi dapur > 10% luas
2
lantai

7 Lubang asap dapur a. Tidak ada 0 0


b. Ada lubang ventilasi dapur <10% luas
1
lantai dapur
c. Ada, Lubang ventilasi dapur > 10% luas
lantai dapur (asap keluar dengan
2
sempurna) atau ada exhaust fan atau
peralatan lain yang sejenis

8 Pencahayaan a. Tidak terang, tidak dapat dipergunakan


0
untuk membaca
b. Kurang terang, kurang jelas untuk
1 1
membaca dengan normal
c. Terang dan tidak silau, dapat
dipergunakan untuk membaca dengan 2
normal

II SARANA SANITASI
25
1 Sarana Air Bersih a. Tidak ada 0
(SGL/SPT/PP/KU/PAH) b. Ada, bukan milik sendiri dan tidak
1
memenuhi syarat kesehatan.
c. Ada, milik sendiri dan tidak memenuhi
2
syarat kesehatan
d. Ada, bukan milik sendiri dan memenuhi
3
syarat kesehatan
e. Ada, milik sendiri dan memenuhi syarat
4 4
kesehatan

2 Jamban (sarana a. Tidak ada 0


pembuangan kotoran) b. Ada, bukan leher angsa, tidak ada
1
tutup, disalurkan ke sungai/kolam
c. Ada, bukan leher angsa, ada tutup,
2
disalurkan ke sungai/kolam
d. Ada, bukan leher angsa, ada tutup,
3
septic tank
e. Ada, leher angsa, septic tank 4 4

3 Sarana Pembuangan Air a. Tidak ada, sehingga tergenang tidak 0


Limbah (SPAL) teratur di halaman
b. Ada, diresapkan tetapi mencemari
1
sumber air (jarak sumber air < 10 m)
c. Ada, dialirkan ke selokan terbuka 2
d. Ada, diresapkan dan tidak mencemari
sumber air (jarak dengan sumber air 3
>10 m)
e. Ada, dialirkan ke selokan tertutup
4 4
(saluran kota) untuk diolah lebih lanjut

4 Sarana Pembuangan a. Tidak ada 0


Sampah/ b. Ada, tetapi tidak kedap air dan tidak
1
ada tutup
Tempat Sampah c. Ada, kedap air dan tidak bertutup 2
d. Ada, kedap air dan bertutup 3 3
III PERILAKU PENGHUNI
44
1 Membuka Jendela a. Tidak pernah dibuka 0
Kamar Tidur b. Kadang-Kadang 1
c. Setiap hari dibuka 2 2

2 Membuka Jendela a. Tidak pernah dibuka 0


Ruang keluarga b. Kadang-Kadang 1
c. Setiap hari dibuka 2 2

3 Membersihkan rumah a. Tidak pernah 0


dan halaman b. Kadang-kadang 1
c. Setiap hari 2 2

4 Membuang tinja bayi a. Dibuang ke sungai/kebun/kolam


0
sembarangan
Dan balita ke jamban b. Kadang-kadang ke jamban 1
c. Setiap hari dibuang ke jamban 2 2

5 Membuang sampah a. Dibuang ke sungai/kebun/kolam


0
sembarangan
Pada tempat sampah b. Kadang-kadang ke tempat sampah 1
c. Setiap hari dibuang ke tempat sampah 2 2

Keterangan:
Hasil Penilaian: Nilai x Bobot
(11 x 31) + (15 x 25) + (10 x 44)
=341 + 375 + 440
=1.156

Kriteria:
1. Rumah sehat : 1.068 – 1.200
2. Rumah todak sehat : < 1068

Kesimpulan:
Dari hasil penelitian yang telah dihitung didapat score 1.156
yang merupakan kriteria rumah sehat.

b. Kepemilikan barang-barang berharga


1) Kendaraan: 1 buah mobil
2) Elektronik: 1 buah televisi, 3 buah kipas angina, 1 buah
kompor gas, 1 buah setrikaan, 1 buah kulkas

c. Denah Rumah

Gambar 2. Denah Rumah Keluarga Ny. H


2. Penilaian perilaku kesehatan keluarga
a. Perilaku terhadap sakit dan penyakit
Jika ada salah satu dari keluarga Ny. H ada yang sakit,
maka keluarga Ny. H terbiasa untuk membeli obat di warung
dulu lalu membuat ramuan-ramuan alami untuk meredakan
sakitnya. Jika sudah berat, baru pergi berkonsultasi ke dokter
b. Perilaku terhadap pelayanan kesehatan.
Keluarga Ny. Htidak memiliki Jaminan Kesehatan yaitu
BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) ataupun asuransi
kesehatan lainnya.
c. Perilaku terhadap makanan
Keluarga Ny. H mempunyai pola makan tiga kali sehari dan
makan makanan yang dimasak oleh Ny. H mencakup gizi yang
lengkap yaitu, terdapat protein seperti ikan, ayam, dan daging,
juga ditambah dengan sayur-sayurandan selalu minum susu
untuk sarapannya, namun makanan tambahan seperti pete dan
jengkol juga harus tersedia di meja makannya tiap hari. Untuk
pola minum Ny H. suka minum air putih namun ia juga suka
minuman dingin karena dirasa dapat lebih menghilangkan rasa
dahaganya.
d. Perilaku terhadap lingkungan kesehatan
Keluarga Ny. H membersihkan rumah setiap hari yaitu
mengepel dan menyapu. Selalu membuka jendela pada pagi
hari dan ditutup pada sore hari. Membuang sampah setiap hari.

e. Sarana Pelayanan Kesehatan


f.
No
Faktor Keterangan Kesimpulan
.

1. Cara mencapai pusat Jalan kaki Pasien pergi berobat


pelayanan kesehatan ke klinikdengan
berjalan kaki, tarif
2. Tarif pelayanan Terjangkau berobat di puskesmas
kesehatan dirasakan masih
3. Kualitas pelayanan Cukup terjangkau dan
kesehatan Memuaskan kualitas pelayanannya
cukup memuaskan.

3. Pola konsumsi makanan keluarga

1. Kebiasaan makan
Keluarga Ny. H mempunyai pola makan tiga kali sehari dan
makan makanan yang dimasak oleh Ny. H mencakup gizi yang
lengkap yaitu, terdapat protein seperti ikan, ayam, dan daging,
juga ditambah dengan sayur-sayurandan selalu minum susu
untuk sarapannya, namun makanan tambahan seperti pete,
jengkol, goreng-gorengan dan kacang-kacangan juga harus
tersedia di meja makannya tiap hari.Untuk pola minum Ny H.
suka minum air putih namun ia juga suka minuman dingin
karena dirasa dapat lebih menghilangkan rasa dahaganya.
Keluarga Ny.H mengerti mengenai pola gizi yang seimbang.
Keluarga Ny.Hsudah membatasi konsumsi pete dan jengkol.
Ny Htabel dan keluarganya memiliki kebiasaan mencuci
tangan dengan sabun sebelum makan.

2.Food record

Pagi, 11 Desember 2018


Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak
Roti 264 kkal 23,3 g 5,2 g 2g
Telur dadar 106 kkal 2,38 g 7,22 g 7,34 g
Susu dan air 42 kkal 5g 3,4 g 1g
mineral
Jumlah 412 kkal 30,68 g 15,82 g 10,34 g
Siang, 11 Desember 2018
Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak
Nasi putih 1 204 kkal 44,08 g 4,2 g 0,44 g
porsi
Ikan asin 195 kkal 42,16 g 1,59
Telur balado 71 kkal 1,22 g 3,57 g 5,75 g
Es teh manis 90 kkal 23,4 g
Jumlah 560 kkal 47,70 g 49,93 g 7,78 g
Malam, 11 Desember 2018
Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak
Nasi putih 1 204 kkal 44,08 g 4,2 g 0,44 g
porsi
Ayam goreng 360 kkal 11 g 34 g 21 g
tepung siap
saji
Air mineral 170 kkal 43 g
Jumlah 734 kkal 98,08 g 38,2 g 21,44 g
Pagi, 12 Desember 2018
Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak
Roti 264 kkal 23,3 g 5,2 g 2g
Telur dadar 106 kkal 2,38 g 7,22 g 7,34 g
Susu dan air 42 kkal 5g 3,4 g 1g
mineral
Air mineral
Jumlah 412 kkal 30,68 g 15,82 g 10,34 g
Siang, 12 Desember 2018
Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak
Nasi putih 1 204 kkal 44,08 g 4,2 g 0,44 g
porsi
Kerang 106 kkal 23 g 162 g 31 g
Tumis 150 kkal 2g 2,2 g 9,2 g
kangkung
Sambal pete 142 kkal 22 g 10,4 g 2g
Es teh manis 90 kkal 23,4 g
Jumlah 692 kkal 114,48 g 347,2 g 42,64 g
Malam, 12 Desember 2018
Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak
Nasi putih 1 204 kkal 44,08 g 4,2 g 0,44 g
porsi
Ayam goreng 260 kkal 10,76 g 16,03 g 12,58 g
Air mineral
Jumlah 464 kkal 54,84 g 20,23 g 13,02 g
Pagi, 13 Desember 2018
Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak
Roti 264 kkal 23,3 g 5,2 g 2g
Telur dadar 106 kkal 2,38 g 7,22 g 7,34 g
Susu dan air 42 kkal 5g 3,4 g 1g
mineral
Jumlah 412 kkal 30,68 g 15,82 g 10,34 g
Siang, 13 Desember 2018
Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak
Nasi putih 1 204 kkal 44,08 g 4,2 g 0,44 g
porsi
Telur balado 71 kkal 1,22 g 3,57 g 5,75 g
Tumis 150 kkal 2g 2,2 g 9,2 g
kangkung
Semur 140 kkal 28,8 g 6,3 g 0,1 g
jengkol
Es teh manis 90 kkal 23,4 g
Jumlah 655 kkal 99,50 g 16,27 g 15,49 g
Malam, 13 Desember 2018
Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak
Nasi goreng 329 kkal 41,82 g 12,45 g 11,96 g
ayam 1 porsi
Air mineral
Jumlah 329 kkal 41,82 g 12,45 g 11,96 g

Berat Badan Ideal (BBI) = (TB cm - 100) – (10% x (TB cm-100)

= (156 - 100) – (10% x (156-100)

= 56 – 5,6

= 50,4

Rumus BMI (Body Mess Index)atau biasa disebut IMT (Indek Masa Tubuh)

Berat Badan Ideal = Berat Badan (Kg) : (Tinggi badan x Tinggi badan)

= 68kg : (1,56m x 1,56m)

= 68kg : 2,4

= 28,3 Kg/m2

Estimasi Kebutuhan Kalori harin Ny. H:

Kebutuhan Kalori Basal = BBIH (kg) x 25 Kkal


= 50,4kg x 25 Kkal

= 1260 Kkal

Aktifitas fisik = Aktifitas sedang (+20%) x Kebututuhan basal

= 20% x 1260

= 252 Kkal

Jumlah Kebutuhan Kalori per hari = Kalori basal (KB) + Aktivitas fisik (AF)

= 1260 + 252

= 1512 Kkal

Interpretasi Terhadap Food Record pasien

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa Ny. H mendapat total kalori per hari:

Tanggal 11 Desember 2018 : 1706 Kkal

Tanggal 12 Desember 2018 : 1568 Kkal

Tanggal 13 Desember 2018 : 1396 Kkal

Total Kalori (1706 + 1568 + 1396) : 3= 4.670:3 =1.556,67

Keterangan : Rata-rata asupan kalori yang dikonsumsi adalah 1.556,67 kkal,


dengan rata-rata asupan karbohidrat 50,94 gr, protein 59,08 gr, dan lemak 15.92
gr.
Kebutuhan energi dan zat gizi total perhari menurut Widya Karya Pangan dan
Gizi (WKPG) berdasarkan usia:

Kebutuhan energi usia >60 tahun : 1850 kkal

Kebutuhan protein : 15% dari total kebutuhan energi harian


= (15% x total energi harian) : 4.
Kebutuhan Lemak : 25% dari total kebutuhan energi harian
= (25% x total energi harian) : 9.
Kebutuhan Karbohidrat : 60% dari total kebutuhan energi harian
=(60% x total energi harian) : 4
Kebutuhan energi pasien = 1,850 kkal/hari
Kebutuhan protein = (15% x 1.850 kalori) : 4 = 69.37 gr
Kebutuhan Lemak = (25% x 1.850 kalori) : 9 = 51,39 gr
Kebutuhan karbohidrat = (60% x 1.850 kalori) : 4 = 277.5 gr

Setelah menghitung jumlah BBI, kebutuhan energi/ kalori serta kebutuhan zat gizi
pada pasien juga, dengan melihat food record pasien selama tiga hari setelah
datang dari klinik maka dapat disimpulkan bahwa menu makan pasien cukup dari
jumlah energi/kalori yang dibutuhkan setiap hari.

4. Pola dukungan keluarga

a. Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga


Asisten rumah tangga Ny. H disarankan untuk selalu
mengingatkanNy. Hbagaimana pola makan yang baik sehingga
dapat mencegah terjadinya gejala-gejala yang lain yang diderita
olehnya. Dukungan dari anak-anak Ny H sangatlah baik dari
segi finansial, dan psikososial.
b. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga
Kurang baiknya pola makan dan minum Ny. H, menyebabkan
gejala-gejala penyakit yang diderita oleh Ny. H tidak kunjung
membaik.Kurangnya pengetahuan pada asisten rumah tangga
Ny H dalam memasak makananjuga menjadi suatu penghalang
untuk Ny. Hsembuh.

C. Identifikasi permasalahan yang didapat dalam keluarga

Ada beberapa permasalahan yang terdapat pada keluarga ini, yaitu:

1. Ny.H memiliki sakit yang merupakan akibat dari pola makan yang
kurang baik dan sehat
2. Kurangnya pengetahuan pada Ny H dan asistennya mengnai
makanan yang baik dan sehat.

BAB III

DIAGNOSIS HOLISTIK

A. Diagnosis Holistik
1. Aspek Personal: (Alasan kedatangan, Harapan, Kekhawatiran,
Persepsi)
a. Keluhan

Pasien seorang perempuan, berusia 71tahun datang ke klinik dengan


keluhan yang Ia alami batuk sudah hampir sebulan

 Persepsi Klinis: Pasien menganggap bahwa dengan memeriksakan


keadaanya nya ia akan cepat sehat.
 Persepsi religi: Pasien menyadari bahwa sakit yang ia alami batuk
dan pegal-pegal pada, dikarenakan faktor usia yang sudah semakin
lemah.
b. Harapan

Pasien berharap sakit yang dideritanya baik batuknya dapat membaik


dan asam uratnya terkontrol, sehingga tidak akan mengganggu
aktivitasnya sehari -hari.
c. Kekhawatiran

Pasien khawatir batuknya dapat memburuk dan beranggapan akan


menjadi TB. Jika asam uratnyatidak terkontrol, ia akan sulit sholat dan
dapat mengganggu anak-anak serta cucunya

2. Aspek Klinis: (diagnosis kerja dan diagnosis banding)


 Diagnosis kerja : Faringitis dan Gout Arthritis
 Dasar diagnosis : Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik
 Diagnosis banding :Laringitis dan Osteoarthritis

3. Aspek Resiko Internal: (faktor-faktor internal yang mempengaruhi


masalah kesehatan pasien)

Faktor internal yang mempengaruhi masalah kesehatan pasien adalah:

 Pasien memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan yang


dimungkinkan menjadi penyebab sakitnya.

4. Aspek Psikososial Keluarga: (faktor-faktor eksternal yang


mempengaruhi masalah kesehatan pasien)
 Kurangnya pengetahuan Ny Htentang dan pola makan yang sehat dan
baik
 Kurangnya pengetahuan asisten rumah tangga Ny H tentang memasak
makan yang sehat dan baik

5. Aspek Fungsional

Menurut Internasional Classification Primary Care (ICPC) pasien


termasuk derajat 1 karena pasien masih dapat melakukan aktivitas sehari-
tanpa bergantung pada anak-anaknya dan asistennya.
B. Rencana Penatalaksanaan (sesuai dengan lima aspek diatas)

No. Daftar Masalah Hasil yang


Kegiatan Sasaran Waktu
di Setiap Aspek Diharapkan
1. Aspek Personal 1. Menjelaskan kepada Pasien Pada saat 1.Pasien
pasien dan keluarga dan pasien ke mengalami
tentang faringitis dan keluarga puskesm perbaikan dan
as dan
gout asrthritis(faktor keluhan
saat
risiko, penyebab, kunjung- berkurang
pencegahan, komplikasi) an ke 2. Tidak ada
2. Menjelaskan kepada rumah kekhawatiran
pasien untuk tetap pasien yang
menjalankan rutinitas dirasakan
dan control asam urat pasien
nya agar tidak terjadi 3.Pasien tetap
komplikasi. rutin untuk
3. Menjelaskan kepada cek asam urat
pasien agar tidak perlu nya.
khawatir karena sakit
yang diderita pasien
dapat diperbaiki dengan
menjauhi kebiasaan
makan dan minumnya.
2. Aspek klinik Saran Pengobatan Pasien Pada saat -Dengan
1. Tablet Paracetamol dan pasien ke pemberian obat
(Obat antipiretik) keluarga puskesm dapat membuat
 Dosis 500 mg per as dan nyeri pada
hari. Diminum saat tenggorokan
tiap 4-6 jam kunjung- pasien
Terapi diberikan an ke membaik dan
jika perlu . rumah gout arthritis
(diberikan 9 pasien pasien menjadi
tablet) terkontrol.
2. Tablet amoxicillin -Pemberian
 Untuk megobati obat dapat
infeksi memberikan
tenggorokan prognosis
akibat bakteri yang baik
 Dosis 250 mg pada penyakit
untuk 3 kali/hari. pasien.
Diberikan 15 -Dengan
tabket edukasi
tentang
3. Tablet Allopurinol penyebab dan
 Untuk Gout cara
ringan 200-300 pencegahan
mg per hari faringitis dan
diberikan tablet 5 gout arthritis
dengan
Non Farmakologis mengatur pola
Edukasi makan untuk
 Pola makan untuk menghindari
status gizi yang makanan yang
seimbang dapat
 Pencegahan meningkatkan
faringitis dan gout asam urat
arthritis(menghindari darahnya.
makanan yang dapat -Dengan
meningkatkan asam edukasi
urat darah dan penyebab nyeri
meningkatkan pada lutut dan
aktivitas fisik. kaki, pasien
 Pengetahuan tentang dapat
makanan yang halal menghindari
thayyiban menurut aktivitas fisik
Islam berat yang
dapat
memperberat
keluhan nyeri
-Dengan
edukasi
tentang
pencegahan
penularan
batuk, pasien
dapat
mengetahui
etika batuk
untuk
menghindari
penularan
3. Aspek Risiko 1. Mengedukasi pasien Pasien Pada saat Penyakit
Internal dan asisten rumah dan kunjung- faringitis dapat
tangganyauntuk masak keluarga an ke kunjung
dan makan makanan rumah membaik dan
yang baik dan sehat pasien asam urat pada
pasien dapat
terkontrol
dengan baik
4. Aspek 1. Menjelaskan kepada Pasien Pada saat - pasien dan
Psikososial pasien dan suaminya dan kunjung- Asisten Ny.
Keluarga tentang gizi seimbang keluarga an ke Hmengerti gizi
dan menghindari rumah yang baik dan
makanan yang dapat pasien makanan yang
menyebabkan faringitis sehat
dan meningkatkan asam
urat pasien. - pasien dan
2. Menjelakan kepada Asisten
Ny. H tentang gejala Ny. H
klinis dan komplikasi mengetahu
dari sakit yang i gejala
dideritanya dan
komplikasi
sakit yang
dideritanya

5. Aspek 1. Menjelaskan kepada Pasien pada saat hasil yang


Fungsional pasien dan Asistennya dan kunjung- diharapkan
untuk kontrol asam urat keluarga an mencapai
dengan rutin dan kerumah kondisi
menganjurkan pasien pasien kesehatan
serta Asistennya untuk optimal
menjaga pola makan
dengan makan makanan
dengan gizi seimbang
dan baik, menghindari
minum- minuman yang
dapat menyebabkan
faringitis pada pasien
2. Menyarankan pasien
untuk latihan jasmani
yang bersifat aerobik
seperti : jalan kaki, atau
senam sehat.

C. Prognosis
1. Ad Vitam : Dubia ad bonam
2. Ad Sanactionam : Dubia ad bonam
3. Ad Fungsionam : Dubia ad bonam
Lampiran 1. Foto kegiatan

Anda mungkin juga menyukai