TINJAUAN PUSTAKA
A. Nomophobia
1. Pengertian Nomophobia
oleh Uk Post Office pada tahun 2008 yang meneliti kecemasan pada pengguna
kontak ponsel dan dianggap sebagai fobia modern yang dihasilkan dari interaksi
Nomophobia secara harfiah adalah “no mobile phone” yang merupakan ketakutan
berada jauh dari smartphone (Yildirim, 2014; King, 2014). Merujuk pada orang-
orang yang mengalami nomophobia ada dua istilah sehari-hari yang dapat
Jika seseorang berada dalam suatu area yang tidak ada jaringan,
11
fitur seperti diari pribadi, email, kalkulator, video game player, kamera, dan
12
12
fitur seperti diari pribadi, email, kalkulator, video game player, kamera, dan
mengatakan nomophobia adalah kecemasan yang terjadi karena tidak ada kontak
cemas karena tidak membawa ponsel, namun ketakutan dan kecemasan tersebut
dapat terjadi karena berbagai kondisi, misal tidak ada jangkauan jaringan,
kehabisan baterai, tidak ada jaringan internet, kehabisan kuota, dll. Mayangsari
takut berada diluar kontak ponsel dan dianggap sebagai fobia modern sebagai
efek samping dari interaksi antara manusia, teknologi informasi dan komunikasi
khususnya smartphone.
secara berlebihan dan menyebabkan gangguan fungsi sosial, fisik, dan kognitif
yang signifikan. Kehilangan atau terpisah dengan smartphone (baik secara fisik
digunakan dalam jangka waktu yang lama dan terus-menerus maka akan
takut seseorang yang berlebihan apabila tidak dapat terhubung dengan internet
atau berjauhan dari smartphone miliknya (King, Valenca & Nardi, 2010).
dan tidak mampu mengontrol penggunaanya saat online. Begitu juga dengan
mana individu tersebut tidak dapat hadir di dalamnya dan ditandai dengan
keinginan untuk tetap terus terhubung dengan apa yang orang lain lakukan
saja yang berbeda adalah nomophobia lebih menekankan kepada merasa cemas
14
atau khawatir jika tidak bisa menggunakan ponselnya secara keseluruhan, dalam
artian secara keseluruhan adalah semua fasilitas yang dimiliki oleh smartphone
baik itu pesan teks, panggilan, social media, game, media player dan juga
internet (tidak hanya terbatas pada internet). Sedangkan kecanduan internet lebih
semua penggunaan internet. Lalu fear of missing out (FoMO) adalah ketakutan
akan kehilangan momen atau informasi dari orang-orang sekitar di dunia maya
atau dengan bahasa lain takut jika dirinya tidak up to date tentang berita-berita
2. Aspek-aspek Nomophobia
komunikasi. Selain itu, individu juga akan merasa cemas apabila dirinya tidak
orang lain. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa individu akan merasa
menggunakan smartphone.
15
b. Kehilangan konektivitas
Aspek kedua ini merujuk pada perasaan kehilangan ketika tidak dapat
terhubung dengan layanan pada smartphone dan tidak dapat terhubung pada
melalui media sosial. Ketika smartphone tidak dapat digunakan maka aliran
informasi yang diterima orang tersebut juga terganggu. Hal tersebut dapat
yaitu selalu memastikan bahwa daya baterai smartphone mereka selalu terisi
penuh. Selain itu, individu juga akan merasa bahwa dirinya terhindar dari
16
b. Merasa cemas dan gugup ketika telepon genggam tidak tersedia dekat atau
tidak pada tempatnya. Selain itu juga merasa tidak nyaman ketika gangguan
c. Selalu melihat dan mengecek layar telepon genggam untuk mencari tahu pesan
d. Tidak mematikan telepon genggam dan selalu sedia 24 jam, selain itu saat tidur
beberapa aspek dan ciri-ciri, yakni: perasaan tidak bisa berkomunikasi, kehilangan
gadget dan selalu membawa charger, merasa cemas dan gugup ketika telepon
genggam tidak tersedia dekat atau tidak pada tempatnya, selalu melihat dan
mengecek layar telepon genggam untuk mencari tahu pesan atau panggilan
masuk, tidak mematikan telepon genggam dan selalu sedia 24 jam, kurang
besar.
nomophobia dari Yildirim (2014) yang terdiri dari empat aspek yakni: tidak bisa
menggunakan aspek tersebut dan juga dengan subjek yang sama, seperti
(Widyastuti & Muyana, 2018; Novitasari, 2018 ; Fajri, 2017 ; Prasetyo, 2017;
a. Jenis kelamin
oleh Turner dkk (dalam Al-Barashdi, Bouazza, dan Jabur, 2015) menemukan
18
66 persen dari 1.000 pengguna ponsel memiliki Nomophobia. Selain itu, kajian
pada tahun 2008 di Inggris yang melibatkan lebih dari 2.100 responden,
b. Harga diri
Harga diri adalah salah stau proses evaluasi diri individu yang berkaitan
memiliki harga diri rendah cenderung tidak percaya diri di antara orang-orang
dirinya negatif atau berpikiran yang tidak masuk akal. Oleh karena itu, dengan
c. Extraversi
mencari situasi sosial. Penelitian sebelumnya (Bianchi & Philip, 2005) telah
d. Neurotisme
kepribadian. Lebih lanjut peneliti memilih jenis kelamin sebagai variabel bebas
pada penelitian ini karena dari hasil penelitian-penelitian yang terdahulu tentang
penelitian yang berbeda atau menunjukkan perbedaan yang tidak konsisten. Ada
lebih tinggi dibandingkan perempuan, namun dari hasil penelitian yang lain
B. Jenis Kelamin
Perbedaan kata seks dan gender dalam kamus bahasa Inggris tidak
dijelaskan secara jelas dan keduanya hanya diartikan sebagai jenis kelamin
terungkap dari identitas diri sebagai laki-laki dan perempuan (Sanford & Lough,
1988). Laki-laki memiliki fisik yang kuat, otot yang kuat, memiliki jakun,
bersuara berat, memiliki penis, testis, sperma yang berfungsi untuk alat
yang sensitif, serta ciri-ciri fisik dan postur tubuh yang berbeda dengan laki-laki,
seperti bentuk pinggul yang lebih besar daripada laki-laki (Sanford & Lough,
1988).
secara biologis melekat pada jenis kelamin tertentu. Sedangkan gender adalah
sifat yang melekat pada kaum laki-laki dan perempuan yang dibentuk oleh
peran sosial dan budaya baik laki-laki maupun perempuan (Handayani, Trisakti
juga mengatakan perbedaan antara laki-laki dan perempuan dapat dilihat dari
21
manusia yang kuat, perkasa, tidak cengeng, logis, rasional, dan sebagainya.
(Herdiansyah, 2016).
peka terhadap teknologi-teknologi baru dan inovasi baru. Kaum muda dikenal
sangat dekat dengan hal-hal yang baru dan tidak menutup kemungkinan salah
mahasiswa untuk bisa terlihat “gaul” atau tidak ketinggalan zaman dengan hal–
hal yang baru. Salah satu bentuk pemanfaatan smartphone yang digunakan oleh
perkembangan dunia internet yang kini menyediakan ribuan hingga jutaan link
dan laman web (situs) yang memuat hal –hal yang bersifat pendidikan seperti
riset, ejournal, ebook, ensiklopedi, digital liberary yang dapat diakses secara
online.
penggunanya tidak dapat lepas dari smarthpone yang dimilikinya. Perasaan cemas
22
yang disebabkan karena tidak bisa berkomunikasi melalui smartphone dan tidak
bisa jauh dari smartphone disebut juga Nomophobia (Yildirim, 2014). Seseorang
antara otak laki-laki dan perempuan terletak pada ukuran bagian-bagian otak,
a. Perbedaan spasial
b. Perbedaan verbal
lebih kecil seperempat ketimbang otak perempuan. Bila otak pria hanya
secara langsung dengan orang lain dibandingkan laki- laki, hal itu akan
perempuan menggunakan sekitar 20.000 kata per hari, sementara pria hanya
7.000 kata.
pada masing-masing orang. Selain itu, kajian pada tahun 2008 di Inggris yang
melibatkan lebih dari 2.100 responden, menunjukkan bahwa 53% dari pengguna
lebih rentan terhadap nomophobia daripada wanita, dengan 58% dari laki-laki dan
menemukan bahwa wanita lebih rentan terhadap nomophobia, dengan 70% dari
wanita dibandingkan dengan 61% dari pria yang telah mengungkapkan perasaan
cemas ketika kehilangan ponsel mereka atau ketika mereka tidak dapat
banyak daripada perempuan, sama halnya yang dilakukan oleh Uneri and Tanidir
(dalam Oktog, 2012) menjekaskan juga bahwa laki-laki memiliki tingkat lebih
penelitian yang dilakukan oleh Choliz (2012) menunjukan hasil bahwa wanita
smartphone lebih untuk bergosip atau menjaga hubungan sosial dan memiliki
hubungan yang kuat dengan smartphone mereka. Sosial media juga menarik bagi
untuk aplikasi permainan dan secara umum juga untuk berjudi. Baik laki-laki
dengan intensitas yang sama, hanya saja aksesnya yang berbeda. Kecendrungan
satu faktor yang turut andil dalam mempengaruhi nomophobia dan menurut
yang tidak konsisten, akan tetapi dari beberapa hasil penelitian tersebut
25
D. Hipotesis
mahasiswa perempuan.