Disusun oleh :
Balqis Toda
1102011060
Pembimbing :
DR. Kholis Ernawati Ssi, M.Kes
1
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul “DIARE AKUT TANPA
DEHIDRASI PADA LANSIA DENGAN UNDERWEIGHT DISERTAI
DENGAN PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS
KECAMATAN KOJA” ini telah disetujui oleh pembimbing untuk
dipresentasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas dalam Kepaniteraan
Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran Universitas YARSI
Pembimbing,
2
LAPORAN KASUS
BERKAS PASIEN
A. Identitas Pasien
Nama : Ny. I
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 72 tahun
Agama : Islam
Alamat : Warakas 3 gang III No. 14
Suku Bangsa : Batak
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tanggal berobat : 20 Juli 2016
B. Anamnesa
Anamnesa dilakukan secara autoanamnesa pada tanggal 20 Juli 2016
1. Keluhan Utama
BAB cair sejak 1 hari yang lalu.
2. Keluhan Tambahan
Nyeri perut sejak 1 hari yang lalu.
3
disangkal oleh pasien. Sebelumnya pasien mengkonsumsi nasi uduk yang
dibeli oleh pasien di warung sebelah rumah yang baru saja dibuka, dan
pasien juga mengaku sudah mencuci tangan sebelum makan menggunakan
sabun.
Pasien menganggap bahwa penyakitnya ini diakibatkan karena
pasien lebih sering membeli makanan diluar daripada memasak sendiri,
harapan pasien agar segera sembuh dari penyakitnya dan di usia pasien
yang sudah tua pasien berharap agar selalu dihindari dari berbagai
penyakit. Pasien memiliki kekhawatiran jika penyakitnya akan bertambah
berat dan memiliki penyakit lainnya dikarenakan usia pasien yang sudah
tua.
4
bulan. Jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan
biaya berobat pasien.
7. Riwayat Kebiasaan
Pasien mengatakan sering membeli makanan diluar dengan menu
seadanya daripada memasak sendiri dikarenakan pasien lebih banyak
menghabiskan waktunya sendirian dan sibuk melakukan pekerjaan rumah
serta faktor usia sehingga pasien sudah tidak kuat untuk memasak. Pasien
mengaku makan nasi sebanyak 1 porsi setiap kali makan dan selalu
mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
2. Vital Sign
a. Tekanan darah : 110/70 mmHg
b. Respirasi : 20 x/menit
c. Nadi : 88 x/menit
d. Suhu : 36,4 °C
3. Status Gizi
a. Berat badan : 39 kg
b. Tinggi badan : 159 cm
c. IMT : 15.4 kg/m2 (underweight)
4. Status Generalis
a. Kepala
a) Bentuk : normocephal
b) Rambut : hitam beruban, tidak mudah dicabut
b. Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),
refleks cahaya (+/+) pupil bulat isokor
c. Telinga : bentuk normal, serumen (+), pendengaran baik
d. Hidung : septum tidak deviasi, sekret (-/-), polip (-/-)
e. Tenggorokan : tidak hiperemis, T1 – T1
5
f. Mulut : mukosa bibir basah, tidak sianosis, lidah tidak
kotor
g. Leher : trakea ditengah, pembesaran kelenjar getah bening
(-), pembesaran kelenjar tiroid (-)
h. Thorak
a) Inspeksi : bentuk dada simetris, pergerakan dinding dada
simetris, iktus kordis terlihat
b) Palpasi : fremitus taktil dan vokal sama kanan dan kiri, iktus
kordis teraba di sela iga V linea midclavicula sinistra
c) Perkusi : sonor diseluruh lapang paru, batas jantung normal
d) Auskultasi : vesikuler diseluruh lapang paru, wheezing (-),
rhonki (-), bunyi jantung I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)
i. Abdomen
a) Inspeksi : perut datar, supel
b) Auskultasi : bising usus (+) meningkat
c) Palpasi : nyeri tekan (+) seluruh abdomen, hepar dan lien
tidak teraba, ballotement (-)
d) Perkusi : timpani diseluruh lapang abdomen, shifting
dullness (-)
j. Genitalia : tidak diperiksa
k. Ekstremitas : akral hangat, edema (-/-/-/-), sianosis (-/-/-/-), CRT
< 2 detik
BERKAS KELUARGA
A. Profil Keluarga
1. Karakterisktik Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Alm. Tn. M
Usia : 75 Tahun
b. Identitas Pasangan
Nama : Ny. I
Usia : 72 tahun
6
c. Struktur Komposisi Keluarga
Tabel 1. Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah
Status Jenis Umur
No. Nama Pendidikan Pekerjaan
keluarga kelamin (tahun)
1 Ny. I Ibu Perempuan 72 th SMP Ibu
Kandung Rumah
Tangga
2 Tn. O Kepala Laki-laki 36 th SMA Satpam
Keluarga
(Anak ke
3)
7
Keluarga Ny. I memiliki satu buah motor. Keluarga pasien
memiliki barang-barang elektronik antara lain satu buah televisi dan
satu buah dvd yang terletak di ruang keluarga, satu buah lemari es,
dua buah handphone dan dua buah kipas angin, satu di kamar tidur
dan satu di ruang keluarga. Peralatan rumah tangga yang dimiliki
keluarga pasien antara lain magic jar, dan kompor gas.
c. Denah rumah
8
Jika ada salah satu anggota keluarga Ny. I yang sakit, maka akan
membeli obat warung terlebih dahulu. Jika tidak kunjung sembuh
keluarga Ny. I akan berobat ke puskesmas atau rumah sakit.
9
Ny. I makan sebanyak dua sampai tiga kali sehari dengan
menu makanan yang bervariasi dan sering membeli makanan yang
ada di sekitar rumah. Terkadang pasien memasak sendiri apabila
anak pasien sedang berada di rumah. Pasien lebih sering makan
sendiri dan jika anaknya sedang tidak bekerja mereka makan
bersama di ruang makan atau ruang keluarga.
10
1. 12/10/2015 Bubur 175 kal 4 gr 40 gr 0 gr
Pagi Ayam 50 kal 7 gr 0 gr 2 gr
Susu 125 kal 7 gr 10 gr 6 gr
Siang Nasi Putih 175 kal 4 gr 40 gr 0 gr
No Waktu Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak
Siang Ikan goreng 200 kal 7 gr 0 gr 17 gr
Tempe bacem 75 kal 5 gr 7 gr 3 gr
Malam Nasi putih 175 kal 4 gr 40 gr 0 gr
Dadar telur
225 kal 7 gr 0 gr 20 gr
11
= 47,8 – 58,4 kg
12
Total kalori : (1.200+1.077+1.212) / 3 = 1.163 kal ~ 1.200 kal
B. Genogram
1. Bentuk Keluarga
Bentuk keluarga ini adalah single parent
13
Menurut Duvall (1977) dikutip dalam Friedman (1998), keluarga
Ny. I berada pada tahapan siklus keluarga yang ke delapan, yaitu
keluarga dalam masa pensiun dan lanjut usia.
3. Family Map
Keterangan Gambar :
: Laki-laki : Pasien
: Perempuan : Meninggal
: Keturunan : Pernikahan
: Tinggal serumah
4. Dinamika Keluarga
Semenjak kepergian suaminya Ny. I tinggal bersama anak bungsunya,
kedua anak pasien yang lain sudah berkeluarga, mereka tidak memiliki
banyak waktu untuk memperhatikan kebutuhan kesehatan ibunya. Anak
ketiga pasien juga belum menikah dan hanya sibuk bekerja sehingga Ny. I
lebih sering menghabiskan waktunya sendiri.
5. Fungsi Keluarga:
14
a. Biologis : Keluarga pasien baik dari keluarga ayah maupun keluarga
ibu tidak ada yang memiliki kecacatan dan tidak ada yang sedang
memiliki penyakit menular. Ny. I mempunyai 3 orang anak dari
pernikahannya dengan almarhum suaminya. Ny.R tinggal berdua dengan
anaknya yang bernama Tn. O.
D. Diagnosis Holistik
1. Aspek Personal
a. Alasan kedatangan
15
Pasien datang berobat sendiri ke Puskesmas Kecamatan Koja
dengan keluhan BAB cair sejak 1 hari yang lalu dengan frekuensi 5
kali. Keluhan disertai dengan nyeri perut.
b. Persepsi
Pasien menganggap bahwa penyakitnya ini diakibatkan karena
pasien lebih sering membeli makanan diluar daripada memasak
sendiri.
c. Harapan
Harapan pasien agar segera sembuh dari penyakitnya dan di usia
pasien yang sudah tua pasien berharap agar selalu dihindari dari
berbagai penyakit.
d. Kekhawatiran
Pasien memiliki kekhawatiran jika penyakitnya akan
bertambah berat dan memiliki penyakit lainnya dikarenakan usia
pasien yang sudah tua.
2. Aspek Klinik
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik disimpulkan
sebagai berikut :
a. Diagnosis kerja : Diare akut tanpa dehidrasi e.c viral dan
Gizi kurang
b. Diagnosis banding : Diare akut tanpa dehidrasi e.c bakteri
16
5. Aspek Fungsional
Menurut skala ICPC pasien termasuk derajat 2 yang termasuk
dalam aspek fungsional sakit – sakit ringan dan pasien mampu
melakukan kegiatan yang sesuai dengan aktivitas sehari – hari.
E. Rencana Pelaksanaan
Tabel 7. Rencana Pelaksanaan
17
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan
a. Memberikan penyuluhan
tentang penyakit yang di Pasien memahami mengenai
deritanya, mulai dari penyakitnya dan penyebabnya,
penyebab, gejala, dan serta meminum obat dengan
pengobatan serta teratur dan
komplikasi yang dapat
diakibatkan oleh penyakit Saat di Pasien memasak sendiri atau
Aspek yang diderita pasien. Puskesmas memilah warung makanan
b. Menyarankan kepada Pasien dan yang bersih untuk membeli
Personal pasien untuk memasak kunjungan makanan
sendiri atau membeli rumah
makanan di warung
makanan yang bersih
c. Menjelaskan kepada pasien Pasien tetap memenuhi
agar mengkonsumsi asupan kebutuhan cairannya agar
cairan berupa air putih atau tidak terjadi komplikasi
kuah sup sehabis BAB
a. Menjelaskan tentang
tatalaksana Diare akut
tanpa dehidrasi :
- Rehidrasi oralit sebanyak Pasien mengalami perbaikan
200cc tiap BAB dalam status kesehatannya dan
- Obat anti diare : diapet mencegah agar pasien tidak
3x2 tab jatuh ke kondisi yang lebih
- Vitamin : B-complex 1x1 buruk (dehidrasi)
tab
Aspek - Mengkonsumsi asupan
Saat di
cairan berupa air putih Pasien
Puskesmas
Klinik atau kuah sup
b. Menjelaskan tentang tanda-
tanda dehidrasi agar pasien
segera kembali puskesmas
Gizi kurang :
Memberikan contoh menu Status gizi pasien mengalami
pola makan yang benar perbaikan menjadi gizi baik
sesuai kebutuhan kalori
pasien 1500 kal dan
pedoman gizi seimbang
18
a. Menjelaskan kepada anak-
anak pasien (terutama anak
Aspek ketiga pasien) mengenai
Anak pasien lebih
penyakit pasien Saat
Anak memperhatikan dan
Psikososial b. Menganjurkan kepada
pasien
kunjungan
memberikan dukungan kepada
anak-anak pasien yang lain rumah
Keluarga pasien
agar lebih memberikan
dukungan dan perhatian
kepada pasien
Saat di
Pasien dapat melakukan
Aspek Menjelaskan kepada pasien Puskesmas
aktifitasnya seperti
untuk melatih aktivitas fisik Pasien dan
sebelumnya dari skala ICPC 2
Fungsional pasien kunjungan
menjadi ICPC 1
rumah
F. Prognosis
1. Ad vitam : ad bonam
2. Ad sanasionam : ad bonam
3. Ad fungsionam : ad bonam
Lampiran 1
19
5. Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak;
6. Biasakan Sarapan;
7. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman;
8. Biasakan membaca label pada kemasan pangan;
9. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir;
10. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan
normal
Lampiran 2
20
Bayam 1 sayuran 100 1 mangkuk Sayur bayam
Tempe 1 nabati 25 1 potong Tempe goreng
Selingan Buah 1 buah 180 2 potong Semangka
Siang Nasi 1 karbohidrat 200 1,5 gelas Nasi
Daging ayam 1 hewani 40 1 potong Semur ayam
Tahu 1 nabati 110 2 ptg sedang Tahu bacem
Kacang panjang 1 sayuran 100 1 mangkuk Tumis kcg. panjang
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul “GASTRITIS PADA USIA
LANJUT DISERTAI UNDERWEIGTH DENGAN POLA MAKAN YANG
TIDAK TERATUR MELALUI PENDEKATAN KEDOKTERAN
KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN KOJA” ini telah disetujui
oleh pembimbing untuk dipresentasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas
dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
21
Jakarta, Juli 2016
Pembimbing,
22
I. BERKAS PASIEN
A. Identitas Pasien
Nama : Ny. I
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 73 Tahun
Anak ke :1
Agama : Islam
Alamat : Warakas RT/RW. 011/015
Suku : Sunda
Pekerjaan : Wiraswasta (Pedagang Gorengan)
Pendidikan : Tidak sekolah
No. Rekam Medis :-
Tanggal Berobat : 12 Oktober 2015
Tanggal Kunjungan : 12 Oktober 2015
B. Anamnesa
Anamnesa dilakukan secara alloanamnesa kepada pasien pada
tanggal 12 Oktober 2015 Pukul 10.40 WIB
1. Keluhan Utama :
Nyeri ulu hati sejak ± 7 hari yang lalu
2. Keluhan Tambahan :
Mual-mual dan kembung sejak ± 7 hari yang lalu
3. Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang diantar oleh menantunya ke Poli Lansia di
Puskesmas Kecamatan Koja pada tanggal 12 Oktober 2015,
dengan keluhan nyeri ulu hati dan mual-mual sejak ± 7 hari yang
lalu. Awalnya keluhan dirasakan pasien sesaat setelah makan
siang, tiba-tiba pasien merasakan nyeri pada ulu hati. Nyeri
dirasakan seperti terbakar tetapi tidak menjalar. Nyeri dirasakan
pasien hilang timbul dan berlangsung kurang dari satu jam setiap
kali terasa. Keluhan tersebut disertai dengan mual tanpa muntah
dan perut terasa kembung. Keluhan ini membuat nafsu makan
pasien menurun. Pasien menjadi malas untuk makan dan setiap kali
makan pasien hanya makan 2-3 sendok. Pasien mengaku tidak ada
keluhan dalam BAB dan BAK.
Saat pasien datang ke Puskesmas dilakukan pemeriksaan
berat badan dan tinggi badan. Menurut perawat yang memeriksa
berat badan dan tinggi badan pasien serta dokter yang memeriksa
kondisinya, Pasien memiliki berat badan yang kurang dari
seharusnya. Pasien menyadari bahwa berat badannya memang
berkurang karena belakangan ini pasien malas makan. Riwayat
batuk lama, batuk darah dan keringat pada malam hari disangkal
pasien
Pasien biasanya makan 2 kali sehari. Lauknya bergantian
setiap harinya kadang makan ikan/ayam/telur disertai dengan sayur
seperi sayur sop / sayur bayam. Yang memasak untuk pasien
adalah menantunya. Terkadang menantunya juga memasakkan
makanan kesukaan pasien agar pasien mau makan lebih banyak
karena belakangan ini pasien sulit makan. Akan tetapi, pasien tetap
saja sulit makan. Akhirnya anak dan menantunya hanya mengikuti
kemauan pasien dan tidak berusaha agar pasien mau makan teratur.
Sebelum pasien sakit keluarga pasien memang tidak pernah
mengawasi pola makan pasien. Menurut menantunya makanan
yang disajikan setiap hari sudah memenuhi kebutuhan gizi pasien.
Pasien sudah meminum obat maag yang pasien beli di
warung setiap nyeri ulu hatinya muncul. Namun, belakangan ini
pasien tetap masih merasakan nyeri ulu hati walaupun sudah
minum obat maag. Pasien merasa khawatir kalau sakit ulu hatinya
bertambah sakit dan harus terus meminum obat maag setiap hari.
Pasien ingin bisa kembali sehat agar tidak perlu minum obat terus
menerus. Pasien juga berharap agar anak-anaknya lebih
memperhatikan pasien saat sedang sakit seperti ini. Pasien merasa
anak-anaknya terlalu sibuk bekerja. Menurut pasien hubungannya
dengan anak-anaknya cukup baik. Hanya saja anak-anaknya yang
tidak tinggal serumah jarang menghubunginya, maka dari itu
pasien sering merasa kesepian. Pasien juga merasa takut kalau anak
dan menantunya akan bosan mengurusnya kalau ia sakit terus
menerus. Akhirnya pasien memutuskan untuk berobat ke
Puskesmas Koja.
4. Riwayat Penyakit Dahulu:
Keluhan seperti ini juga pernah pasien rasakan sebelumnya.
Riwayat diabetes melitus disangkal.
Riwayat hipertensi disangkal.
Riwayat tuberkulosis disangkal.
Riwayat asma dan alergi obat disangkal.
5. Riwayat Penyakit Keluarga:
Riwayat sakit seperti pasien disangkal.
Riwayat diabetes melitus disangkal.
Riwayat hipertensi disangkal.
Riwayat tuberkulosis disangkal.
Riwayat asma dan alergi obat disangkal.
6. Riwayat Pengobatan:
Pasien sudah minum obat maag yaitu antasida setiap kali
terasa nyeri pada ulu hati dan mual.
7. Riwayat Sosial Ekonomi:
Pasien tinggal bersama anaknya, menantunya dan 1 orang
cucu di rumah kontrakannya. Suami pasien sudah meninggal sejak
6 tahun yang lalu karena sakit jantung. Pasien merupakan seorang
pedagang gorengan yang berpenghasilan Rp.15.000 per harinya.
Penghasilan ini digunakan pasien untuk memenuhi kebutuhannya.
Pasien juga kadang menerima uang dari anak-anaknya, yang setiap
bulannya cukup untuk membiayai keperluannya.
8. Riwayat Makanan
Pasien makan biasanya 2x sehari. Namun, hanya makan 2-3
sendok setiap kali makan karena tidak nafsu makan. Pasien makan
nasi dengan lauk yang berbeda seperti ayam atau ikan dan sayuran
seperti sayur sop dan sayur bayam.
Menantunya setiap hari memasakkan makanan untuk
pasien. Menantunya juga terkadang memasakkan makanan
kesukaan pasien agar pasien mau makan lebih banyak.
Menurut pengakuan pasien dalam satu hari pasien minum
air putih sekitar 6 gelas. Pasien juga suka minum teh manis hangat.
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Sakit Ringan
2. Vital sign
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : 15
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Frekuensi Nadi : 76x/menit
Frekuensi Pernapasan : 20x/menit
Suhu : 36,6oC
3. Status Gizi (IMT)
BB : 35 kg
Tinggi Badan : 144 cm
BB 35
IMT= = =16,87 (Berat Badan Kurang)
( TB) ² (1,44 )²
Metode Brocca :
Berat badan ideal = (Tinggi Badan-100)
= (144-100)
= 44 kg
Status Gizi = (BB Aktual : BB Ideal) x 100%
= (35 : 44) x 100%
= 79,54% (Berat Badan Kurang)
Tabel 1.
Kriteria Indeks Massa Tubuh (IMT)
IMT KATEGORI
< 18,5 Berat badan kurang
18,5 – 22,9 Berat badan normal
≤ 23,0 Kelebihan berat badan
23,0 – 24,9 Berisiko menjadi obesitas
25,0 – 29,9 Obes I
≥ 30,0 Obes II
Sumber : Centre for Obesity Research and Education 2007
Tabel 2.
Kriteria Brocca
Status Gizi KATEGORI
< 90 % BBI Berat badan kurang
90 – 110 % BBI Berat badan normal
110 – 120 % BBI Kelebihan berat badan
> 120 % BBI Gemuk BB
Sumber : Centre for Obesity Research and Education 2007
4. Status Generalis
Kepala
Bentuk : Normocephal
Rambut : Hitam beruban, Distribusi merata, Tidak mudah
dicabut
Mata
Palpebra : Edema -/-
Konjungtiva : Anemis -/-
Sklera : Ikterik -/-
Pupil : Isokor kanan kiri
Refleks Cahaya : RCL +/+, RCTL +/+
Mulut
Bibir : Mukosa kering
Lidah : Coated tongue (-),
Tonsil : T1-T1
Mukosa faring hiperemis (-)
Leher
KGB : Tidak teraba membesar
Kel. Thyroid : Tidak teraba membesar
Thoraks
Paru
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan
Palpasi : Fremitus vokal simetris
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Vesikuler (+/+), Wheezing (-/-), Ronkhi
(-/-)
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak
Palpasi : Iktus kordis teraba
Perkusi : Batas jantung tidak membesar
Auskultasi : Suara Jantung I-II regular, Murmur (-),
Gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Datar, distensi (-)
Perkusi : Timpani seluruh lapang abdomen
Palpasi : Supel, nyeri tekan epigastrium (+), massa (-)
Auskultasi : BU (+) normal
Ekstremitas
Atas
Akral : Hangat
Sianosis : (-)
Perfusi : Normal
Edema : (-/-)
Bawah
Akral : Hangat
Sianosis : (-)
Perfusi : Normal
Edema : (-/-)
b. Identitas Pasangan
Nama : Ny. S
Usia : 37 tahun
c. Struktur Komposisi Keluarga
Ny. I merupakan ibu dari Tn.E. Tn. A yang merupakan suami
dari Ny. I. Pasangan ini memiliki tiga orang anak, anak pertama
perempuan bernama Ny. D berusia 55 tahun. Anak kedua laki-laki
berusia 52 tahun bernama Tn. O. Anak ketiga laki-laki berusia 44
tahun bernama Tn. E. Anak-anak Ny. I sudah berkeluarga dan hanya
anak terakhirnya beserta keluarganya yang tinggal bersamanya.
Tabel 3.
Anggota keluarga yang tinggal serumah
Kedudukan Keterangan
Jenis
No Nama dalam Keluarga Umur Pendidikan Pekerjaan Tambahan
Kel
Tidak
1. Ny. I Ibu Tn. E P 73 th Wiraswasta Pasien
Sekolah
Pegawai
2. Tn. E Kepala Keluarga L 44 th SMK Anak Pasien
Kantor
Ibu Rumah
3. Ny. S Menantu P 37 th SMP Menantu Pasien
Tangga
4. Tn. Y Cucu L 18 th SMK Montir Cucu Pasien
(Sumber : Hasil Olah Data)
2. Genogram
1. Bentuk keluarga
Keluarga terdiri atas 3 generasi. Bentuk keluarga ini merupakan Extended
family dengan keluarga terdiri atas keluarga inti ditambah keluarga lain
yaitu Ny. I.
2. Tahapan siklus keluarga
Menurut Duvall (1977) dikutip dalam Friedman (1998), keluarga Ny. I
berada pada tahapan siklus keluarga yang kedelapan, yaitu keluarga dalam
masa pensiun dan lansia.
Kesan: Dinilai dari lingkungan tempat tinggal, rumah keluarga Tn. E termasuk
rumah sehat.
Taman
Keterangan : = Pintu
= Jendela
Gambar 2. Denah Rumah Keluarga Tn. E
7. Dinamika Keluarga
Ny. I tinggal bersama anak, menantu dan seorang cucunya setelah
suaminya meninggal dunia. Awalnya Ny. I tinggal bersama suaminya,
namun setelah suaminya meninggal Ny. I tinggal di rumah Tn. E. Tn. E
berkerja sebagai pegawai kantor sehingga sering pulang sore menjelang
malam. Istri Tn. E, yaitu Ny. S bekerja sebagai pedagang gorengan. Ny S
dan Ny. I setiap harinya berdangan gorengan di depan rumah
kontrakannya. Anak Tn. E bekerja sebagai montir di bengkel.
Hubungan pasien dengan tetangga atau masyarakat sekitar cukup
baik. Pasien senang bergaul dengan masyarakat di sekitarnya. Jika tidak
ada yang bisa membantu untuk menemani pasien berobat maka pasien
mengajak tetangga sebelah rumahnya untuk menemaninya.
8. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Biologis
Keluarga pasien baik dari keluarga ayah maupun keluarga ibu tidak
ada yang memiliki kecacatan dan tidak ada yang sedang memiliki
penyakit menular. Ny. I mempunyai 3 orang anak dari pernikahannya
dengan almarhun suaminya. Ny.R tinggal dengan anaknya yang
bernama Tn. E beserta menantu dan seorang cucunya.
b. Fungsi Psikologis
Komunikasi antara keluarga pasien baik namun jarang dan dalam
pengambilan keputusan kepala keluarga mempertimbangkan pendapat
Ny. I dan Ny. S. Hubungan antara Tn. E dan Ny. I dirasa cukup dekat
karena setiap harinya selalu meluangkan waktu untuk mengobrol
walaupun hanya sebentar. Hubungan Ny. I dan Ny. S dirasa cukup
dekat karena setiap harinya berjualan gorengan bersama di depan
rumahnya. Hubungan Ny. I dan cucunya baik. Hubungan pasien
dengan keluarga yang tidak tinggal serumah juga cukup baik namun,
pasien jarang dihubungi oleh anak-anaknya yang tidak tinggal serumah
sehingga pasien sering merasa kesepian.
c. Fungsi Ekonomi
Pasien memperoleh pendapatan pribadi dari berjualan gorengan
sebesar Rp. 15.000,- per hari. Anaknya mempunyai penghasilan sekitar
Rp. 2.700.000,- perbulan. Pasien mengatakan kebutuhan sehari-hari
dipenuhi oleh penghasilan anak dan menantunya. Ny. I hanya sedikit
membantu memenuhi kebutuhan dari keluarga.
d. Fungsi Sosial
Lingkungan tempat keluarga tinggal termasuk lingkungan padat
penduduk di dalam sebuah gang yang cukup untuk ukuran 2 mobil.
Keluarga pasien masih suka berinteraksi dengan tetangga di sekitarnya.
e. Fungsi Pendidikan
Fungsi pendidikan keluarga Ny. I cukup baik, hal ini dapat dilihat
dari anak-anaknya dan cucunya menuntaskan pendidikan wajib 12
tahun.
d. Kekhawatiran:
Pasien khawatir perutnya akan bertambah nyeri sehingga harus
minum obat setiap hari
Pasien khawatir anak dan menantunya bosan mengurus pasien
yang sedang sakit
2. Aspek klinik:
Diagnosis kerja: dari hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik pasien
didiagnosis Gastritis dan Gizi Kurang.
Diagnosis Banding:
Ulkus peptikum
Ulkus duodenum
Aspek Menganjurkan kepada keluarga agar Keluarga Saat Pasien menjadi bersemangat - -
Psikososial memberikan semangat kepada pasien pasien kunjungan ke untuk sembuh dan minum
Keluarga agar mau sembuh dan minum obat rumah pasien obat teratur
teratur
Aspek Menganjurkan kepada pasien untuk pasien Saat Pasien dapat melakukan - -
Fungsional makan obat teratur dan mengikuti kunjungan ke aktifitasnya seperti
pola makan yang telah dijelaskan rumah pasien sebelumnya dari skala ICPC 2
(tampak tidak banyak tiduran)
menjadi ICPC 1
E. PROGNOSIS
4. Ad vitam : ad bonam
5. Ad sanasionam : ad bonam
6. Ad functionam : ad bonam
Lampiran 1
10 pola gizi seimbang yaitu
1. Syukuri dan nikmati anekaragam makanan;
2. Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan;
3. Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi;
4. Biasakan mengonsumsi anekaragam makanan pokok;
5. Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak;
6. Biasakan Sarapan;
7. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman;
8. Biasakan membaca label pada kemasan pangan;
9. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir;
10. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan normal
44
Lampiran 2
Contoh Menu Makanan Untuk Pasien dengan 1188 kalori :
Bahan Contoh
Waktu Penukar Gram Ukuran
makanan menu
Pagi Nasi 1 karbohidrat 150 3 centong Bubur nasi
Ayam 1 hewani 55 1 potong Ayam
Sayur kuah Sekehendak 50 2 sendok suwir
sayur Sayur sop
Selingan Pisang 1 karbohidrat 100 2 buah Setup
Pisang
Siang Nasi 1 karbohidrat 150 3 centong Nasi
Ikan 1 hewani 40 1 potong sdg Ikan
Tahu 1 nabati 55 1 potong goreng
Sayuran 1 sayuran 50 sedang Tahu
Jeruk 1 karbohidrat 55 1 sendok bacem
sayur Tumis
1 buah buncis
Jeruk
Selingan Susu 1 Karbohidrat, 200 1 gelas Susu coklat
protein, lemak
STUDI KASUS
45
HIPERTENSI PADA LANSIA OVERWEIGHT YANG TINGGAL SENDIRIAN
DENGAN PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS
KECAMATAN KOJA
PERIODE 12 OKTOBER – 13 NOVEMBER 2015
Disusun oleh :
Muhammad Afdhal
1102010175
Pembimbing:
dr. Yusnita, M.Kes
46
LEMBAR PERSETUJUAN
47
LAPORAN KASUS
I. BERKAS PASIEN
A. Identitas
Nama penderita : Ny. MM
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 76 tahun
Status : Janda
Nama Suami : Alm. Tn. M
Agama : Kristen
Suku : Batak
Alamat : Jl. Swasembada timur 20, No. 8, Kecamatan Tj. Priok
Tanggal berobat : 13 Oktober 2015
Tanggal kunjungan : 13 Oktober 2015
- - - - - - -
Maka didapatkan kebutuhan kalori basal pada Ny. MM sebesar 918 Kkal/hari.
B. Genogram
1. Bentuk keluarga :
Keluarga Orang Tua Tunggal.
Family map
Gambar 2. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Meninggal
4. Dinamika keluarga:
Tabel 6. Dinamika Keluarga
Ny. MM Anak I Anak II Anak III Anak IV Anak V
D. Diagnosis Holistik
1. Aspek Personal:
Alasan kedatangan :
Alasan kedatangan pasien adalah karena tengkuk terasa kaku sehingga pasien
ingin memeriksakan kondisi kesehatannya.
Harapan :
Pasien memiliki harapan untuk dapat sembuh dan mengotrol tekanan
darahnya.
Kekhawatiran :
Pasien khawatir apabila tekanan darahnya tidak dapat di kendalikan bahkan
menyebabkan komplikasi.
Persepsi :
Pasien menganggap penyakitnya adalah warisan dari orang tuanya.
2. Aspek Klinik :
Diagnosis kerja : Hipertensi dan Overweight.
Diagnosis banding : Tension Type Headache, Hypercholesterolemia,
Myalgia
5. Aspek fungsional :
Dengan kondisi fisik seperti ini pasien merasa terganggu dalam menjalankan
aktivitasnya dengan skor ICPC I.
E. Rencana Pelaksanaan
Tabel 7. Rencana Pelaksanaan
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Biaya Keterangan
diharapkan
Aspek Memberikan Pasien Saat Pasien Tidak ada Tidak
personal edukasi pasien mengerti menolak
kepada berobat bahwa tekanan
pasien ke darah tinggi
bahwa Puskes dapat di
penyakit mas kontrol.
darah
tingginya
adalah
sebuah
penyakit
kronis yang
tidak dapat
sembuh,
namun
masih bias
dikendalikan Tidak ada
. Pasien Saat Pasien Tidak
pasien mengerti menolak
Memberikan berobat tentang
penjelasan ke penyakit darah
kepada Puskes tingginya
pasien mas
bahwa gejala
yang pasien
adalah gejala
dari penyakit
yang
dideritanya,
dan
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Biaya Keterangan
diharapkan
menjelaskan
tentang
komplikasi
dari penyakit
pasien.
Aspek Memberikan Pasien Saat Hipertensi Gratis Tidak
klinik penjelasan pasien pasien dapat ditanggung menolak
kepada berobat terkendali. BPJS.
pasien ke
tentang Puskes
penggunaan mas
obat yang
akan
diberikan
yaitu
Captopril
12,5 mg 3x1
tablet.
F. Prognosis
1. Ad vitam : ad bonam
2. Ad sanasionam : ad bonam
3. Ad fungsionam : ad bonam