Oleh :
Yodi Ertandri
110.2007.299
Pembimbing :
JAKARTA 2013
1
LEMBAR PERSETUJUAN
Pembimbing
2
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur di ucapkan atas kehadiran Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan ridhoNya sehingga tugas Studi Kasus Pasien dengan
penerapan Pendekatan Kedokteran Keluarga pada Ilmu Kedokteran Keluarga yang
berjudul Tuberkulosis Paru pada Tn. B di Puskesmas Kecamatan Penjaringan
Periode 21 Januari – 17 Februari 2013 dapat diselesaikan dengan cukup baik.
3
Mengingat masih banyaknya kekurangan dalam penyusunan laporan ini,
maka kritikan dan saran yang membangun sangat dinantikan. Terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penulis
4
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 62 tahun
Agama : Islam
Alamat : Teluk Intan Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara
Suku Bangsa : Jawa
Pendidikan : Sekolah Dasar
Pekerjaan : Tukang Becak
No. Rekam Medis : 2987
Puskesmas : Puskesmas Kecamatan Penjaringan
Tanggal berobat : 29 Januari 2013
BERKAS PASIEN
A. Anamnesa
Anamnesa dilakukan secara autoanamnesa pada tanggal 29 Januari 2013
1. Keluhan Utama
Batuk-batuk sudah 3 bulan sebelum masuk puskesmas
2. Keluhan Tambahan
Sesak, demam sudah 1 minggu, badan terasa lemah dan berat badan
menurun
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke bagian poli umum Puskesmas Kecamatan
Penjaringan dengan keluhan batuk – batuk sejak 3 bulan sebelum masuk
Puskesmas. Pasien juga merasakan nafas terasa sesak dan demam juga
dirasakan. Pasien merasakan berat badannya turun dan setiap malam
sering berkeringat dingin. Pasien mengatakan belum pernah berobat batuk
dan baru kali ini merasakan keluhan seperti ini.
Pasien sebelumnya ingin sekali berobat tetapi tidak memiliki biaya
dan belum memiliki KTP Jakarta. Pasien mengatakan di rumah tidak ada
yang mengalami keluhan yang sama seperti pasien.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Diabetes Mellitus (-), Hipertensi (-), Penyakit Jantung (-)
5. Riwayat Penyakit Keluarga
5
(-)
6. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien bekerja setiap harinya sebagai tukang becak di daerah pasar teluk
gong, sehari-harinya pasien bisa mendapatkan Rp.30.000,00 – 50.000,00.
Pasien tinggal di rumah sendiri bersama isteri dan anaknya. Isteri pasien
tidak bekerja dan anak pasien bekerja sebagai kuli bangunan di pasar,
seharinya bisa mendapatkan uang kurang lebih Rp.30.000,00. Pasien
tinggal di rumah sendiri.
7. Riwayat Kebiasaan
Pasien memiliki kebiasaan merokok, dalam seharinya pasien bisa
menghabiskan 1 bungkus rokok. Pasien merokok di rumah dan di tempat
kerjanya.
B. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
2. Vital Sign
- Tekanan darah : 110/70 mmHg
- Respirasi : 26 x/menit
- Nadi : 83 x/menit
- Suhu : 36,9oC
3. Status Gizi
- Berat badan : 49 kg
- Tinggi badan : 167 cm
- Status Gizi(IMT) : 18, 256 (Gizi Kurang)
4. Status Generalis
a. Kepala
Bentuk : normocephal
Rambut : hitam beruban, mudah dicabut
Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
pupil bulat, isokor, refleks cahaya (+/+)
Telinga: bentuk normal, tidak terdapat serumen
Hidung : septum tidak deviasi, tidak terdapat sekret
Tenggorokan : tidak hiperemis
Mulut : bibir tidak sianosis, lidah tidak kotor
6
Inspeksi : Kedua hemithoraks simetris saat statis dan dinamis
Palpasi : Fremitus taktil dan vokal simetris statis dan
dinamis, ictus cordis tidak teraba.
Perkusi : Sonor seluruh lapangan paru, peranjakan paru (+)
Auskultasi : Vesikuler seluruh lapangan paru, rhonki (-),
wheezing (-), bunyi jantung I dan II regular, murmur
(-), gallop (-)
d. Abdomen
Inspeksi : perut datar, simetris
Auskultasi : bising usus (+)
Palpasi : nyeri tekan epigastrium (-), hepar dan lien tidak
teraba
Perkusi : timpani diseluruh lapang abdomen, shifting
dullness (-)
Berkas Keluarga
A. Profil Keluarga
1. Karakterisktik Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Tn. N
Usia : 62 Tahun
b. Identitas Istri
Nama : Ny. E
Usia : 60 tahun
c. Identitas Anak
Nama : Tn. A
Usia : 38 tahun
d. Struktur komposisi keluarga
7
keluarga (tahun) Tambahan
1. Tn. S Kepala Laki-laki 62 SD Tukang Pasien
Keluarga Becak
2. Ny. E Istri Perempuan 60 Tidak Ibu Istri pasien
pernah Rumah
sekolah tangga
3. Tn.A Anak Laki-laki 38 SD Kuli Anak pasien
bangunan
8
2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup
a. Lingkungan tempat tinggal
9
c. Denah rumah
U
5m
4m
10
Siang : tidak makan siang
Malam : nasi, tahu, tempe
- Tanggal 27 Januari 2013
Pagi : bubur ayam
Siang : nasi, ayam, sayur
Malam : nasi, telur, sayur
- Tanggal 28 Januari 2013
Pagi : kopi, roti
Siang : nasi, tahu, tempe
Malam : nasi, tahu, tempe
B. Genogram
1. Bentuk Keluarga
Bentuk keluarga ini adalah keluarga inti (nuclear family) dimana terdiri dari
suami (Tn. S), istri (Ny. E) dan anak (Tn. A) yang tinggal dalam satu rumah.
3. Family Map
Tn. S Ny. E
11
Tn. A Ny. V
An. F
Keterangan Gambar :
: laki-laki : meninggal
: perempuan : pernikahan
: meninggal karena faktor usia : keturuna
C. Identifikasi Permasalahan yang didapat dalam keluarga
: pasien dalam organisasi keluarga
- Masalah : tinggal serumah
Pasien adalah kepala keluarga yang berusia lansia dan sudah tidak bekerja.
: riwayat TB paru : bercerai
Istri pasien selalu memberikan dukungan akan penyakit pasien sedangkan
anak pasien sibuk dengan urusannya.
- Masalah dalam fungsi biologis
Keluarga pasien tidak ada memiliki riwayat penyakit sebelumnya
- Masalah dalam fungsi psikologi
Pasien dan istri pasien tinggal dirumah sendiri dan daerah yang kumuh,
sedangkan anak pasien sibuk dengan kesibukannya. Pasien merupakan
pasangan suami istri yang sudah lansia, dan anak pasien tidak ada
memperhatikan orang tuanya semenjak anak pasien bercerai dengan
istrinya.
- Masalah dalam fungsi ekonomi
Pasien masih bisa bekerja dan dengan penghasilannya dalam sehari bisa
mencukupi biaya kebutuhan sehari-hari. Sedangkan anak pasien bekerja
penghasilannya untuk dia sendiri dan jarang membantu orang tuanya
untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
- Masalah lingkungan
Pasien tinggal di lingkungan yang padat dan kumuh. Pasien tinggal di
tanah ilegal.
- Masalah perilaku kesehatan
Pasien memiliki kebiasaan merokok, dalam sehari pasien bisa
menghabiskan 2 sampai 3 batang rokok. Tetapi semenjak keluhan batuk
pasien tidak kunjung sembuh pasien mengurangi merokoknya dan ingin
sekali berobat ke Puskesmas.
12
D. Diagnosis Holistik
1. Aspek Personal
- Alasan kedatangan :
Pasien datang berobat ke puskesmas dengan keinginan sendiri, karena
pasien sudah memiliki kartu sehat dengan pembayaran yang gratis
- Harapan :
Pasien memiliki harapan supaya penyakit batuk- batuknya sembuh dan
pasien bisa bekerja seperti biasa.
- Kekhawatiran :
Pasien memiliki kekhawatiran batuknya tidak kunjung sembuh dan apabila
ingin berobat pasien takut akan mengeluarkan biaya yang banyak.
2. Aspek Klinik
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
disimpulkan sebagai berikut :
- Diagnosis kerja : Tuberkulosis Paru
- Diagnosis banding : -
- Spiritual :
13
Pasien tahu dan percaya bahwa penyakit yang di alaminya adalah cobaan
dari Allah SWT. Pasien selalu bersabar dan bertawakal. Dan sekarang
pasien sering berusaha dan berdoa agar penyakitnya ini cepat sembuh.
14
E. Rencana Pelaksanaan
Analisa Kasus
1. Aspek Personal
Keluhan yang dirasakan pasien semakin lama semakin hebat dan
tidak kunjung sembuh. Pasien tidak bisa berobat karena takut biaya tidak
mencukupi. Pasien juga takut penyakitnya ini menular ke istri dan
15
anaknya. Pasien memiliki keinginan untuk berobat dan memiliki harapan
untuk sembuh dan menjalankan hidupnya seperti biasa. Dari
kesehariannya pasien tidak memiliki penyakit dan bekerja sebagai tukang
becak di pasar teluk gong. Istri pasien selalu mendukung pasien agar selalu
berobat. Pasien setiap harinya bisa makan 2 sampai 3 kali sehari.
Puskesmas menganjurkan pasien untuk memakai masker dan setiap batuk
atau bersin pasien selalu menutup mulutnya.
2. Aspek Klinik
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang didapatkan keluhan batuk- batuk yang lama dan nafas terasa
sesak. Pasien tidak pernah pengobatan batuk lama sebelumnya. Berat
badan pasien semakin lama semakin menurun tanpa sebab, dan sering
berkeringat dingin. Pasien setelah berobat ke puskesmas dan dilakukan
pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil tes BTA (+) pada pemeriksaan
sewaktu pagi sewaktu. Maka rencana penatalaksanaan pada pasien ialah
pengobatan tuberculosis paru kategori I dengan menggunakan Rifampicin
2x1 tablet, isoniazid 1x1 tablet, pirazinamid 1x1 tab, etambutol 1x1 tablet.
Untuk batuk berdahak ambroxol 2x1 tablet dan demam paracetamol 3x1
tablet.
5. Aspek Fungsional
16
Menurut skala ECOG pasien termasuk derajat 1 dimana pasien
mampu melakukan pekerjaan ringan sehari-hari seperti pekerjaan rumah.
Dengan rencana pelaksanaan menyarankan pasien untuk tetap melakukan
olahraga dan ativitas sehari-hari seperti biasa sesuai kemampuan. Dengan
hasil yang diharapkan pasien dapat meningkatkan kualitas hidupnya.
F. Prognosis
1. Ad vitam : ad bonam
2. Ad sanasionam : dubia ad bonam
3. Ad fungsionam : dubia ad bonam
17