Sebagai Diskusi Kasus Modul 7.3 Psikiatri, Geriatri dan Pelayanan Kesehatan Primer
Daftar Isi
3
Status Pasien
A. Identitas
Nama : Ny. At
Umur : 75 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : -
Alamat : Jl. Kaliurang km 5,6 gg. Pandega Karya
Pekerjaan : Tukang pijit
Kegiatan sekarang : Memijat, Pengajian, Arisan
Nama orang terdekat : Bpk. S
Jumlah anak : Laki – laki = 1 Perempuan = 2
Jumlah cucu : Laki – laki = 2 Perempuan = 2
Jumlah cicit : Laki – laki = - Perempuan = -
Asesmen dibuat tanggal : 14 Januari 2016
B. Keluhan utama
Nyeri kepala
E. Riwayat alergi
Pasien tidak memiliki riwayat alergi
H. Kebiasaan
Pasien senang nginang, bahkan kadang buahnya dimakan. Pasien memiliki kebiasaan
berjalan kaki setiap pagi setelah shalat subuh hingga terbit matahari
I. Riwayat nutrisi
Pasien biasanya makan secara teratur. Makanannya berupa nasi atau ketela, sayuran,
tempe, dan sering mengkonsumsi susu cair. Psien tidak suka minuman keras.
J. Anamnesis sistem
- Sistem serebrospinal :
- Sistem kardiovaskular:
- Sistem respirasi :
- Sistem gastrointestinal:
- Sistem urogenital :
- Sistem integumentum :
- Sistem muskuloskeletal:
K. Resume anamnesis
Pasien dengan keluhan utama berupa nyeri kepala bagian kiri. Sering mengalami sakit
serupa, namun hanya diobati dengan air perasan wortel, dan kemudian sembuh
5
sendiri. Sejak 7 tahun lalu pasien didiagnosis menderita katarak pada mata kiri namun
tidak diobati karena keterbatasan biaya.
L. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : baik, compos mentis
Antropometri : TB: BB:
Tanda vital : TD secara berdiri :
TD secara duduk :
TD secara berbaring :
Nadi :
Nafas :
Suhu :
Kulit : warna kulit sawo matang, tidak tampak kelainan
Mata : Tampak kekeruhan lensa di mata kiri
Telinga : Tidak dilakukan
Leher : Tidak dilakukan
Hidung : Tidak dilakukan
Rongga mulut : Tidak dilakukan
Tenggorokan : Tidak dilakukan
Thoraks : Tidak dilakukan
Abdomen : Tidak dilakukan
Muskuloskeletal : Tidak dilakukan
M. Pemeriksaan tambahan
Laboratorium darah : Tidak dilakukan
Laboratorium urin : Tidak dilakukan
Profil lipid : Tidak dilakukan
Fungsi hepar : Tidak dilakukan
Fungsi ginjal : Tidak dilakukan
Fungsi jantung : Tidak dilakukan
Radiologi : Tidak dilakukan
6
Alamat Lengkap :
N L/
Nama Kedudukan Usia Pendidikan Pekerjaan Ket
O P
Kepala 45
1. Tn. L SMP Satpam -
keluarga Th
38
2. Ny. Istri P SD IRT -
Th
15
3. Nn. Anak P SMA Pelajar -
Th
83
4. Tn. Kakek L - - -
Th
a. Nyeri kepala
75 b. Hipertensi stage 1 (JNC
5. Ny. Nenek P - -
Th VII)
c. Katarak
kampong. Hubungan keluarga pasien dengan tetangga baik, jika ada kegiatan selalu
berusaha untuk berpartisipasi.
Kesimpulan:
Hubungan kelurga pasien berjalan baik semua komunikasi antar anggota keluraga
baik dengan lingkungan rumah (tetangga) juga baik.
Skoring
Tiap komponen diberi skor :
0 : Jarang/tidak sama sekali
1 : Kadang kadang
2 : Selalu
Interpretasi :
Interpretasi, total skor :
8-10 : Baik
6 -7 : Cukup
≤ 5 : Kurang
Fungsi fisiologi keluarga baik
8
Interpretasi
Hubungan keluarga secara keseluruhan baik, tingkat ketercukupan ekonomi cukup
untuk kehidupan sehari-hari akan tetapi dengan pendapatan tersebut untuk
memenuhi kebutuhan keluarga, sehingga antar keluarga saling membantu untuk
memenuhi kebutuhan yang lainnya. Pendapatan ekonomi untuk kebutuhan
keluarga terbantudengan adanya kamar yang disewakan.
N
y
9
T
n.
Keterangan :
Hubungan baik
Hubungan kurang baik
6. Genogram
Pengetahuan: keluarga cukup memahami penyakit penderita Lingkungan : rumah cukup memenuhi syarat kesehat
Faktor Perilaku
Denah Rumah
Lantai 1.
Teras
KT 1
Ruang
KT 2 tamu
RT Dapur
KT 3
Ruang Kamar
makan mandi 1
2. Masalah inaktif.
a. Ekonomi agak kurang
b. Ventilasi rumah kurang sehat
13
Gaya hidup
Pasien
Pelayanan kesehatan Keluhan utama : Nyeri kepala Lingkungan kerja
Pasien jarang mengakses Diagnosis kerja : Nyeri kepala Pasien tidak memiliki pekerjaan
pelayanan kesehatan tetap
Dari pendekatan Mandala of Health, ditemukan pasien memiliki tambahan masalah inaktif yaitu jarang mengakses pelayanan kesehatan
15
Rencana Penatalaksanaan.
1. Masalah aktif.
a. Untuk nyeri kepala, pasien dapat diberikan farmakoterapi parasetamol dengan
dosis 10-15mg/kgBB/kali pemberian, maka pasien diberikan parasetamol tablet
400mg tiap kalinya, maksimal 4 tablet perhari. Pasien diedukasi mengenai
penggunaan obat hanya jika mengalami nyeri kepala.
b. Untuk hipertensi, pasien diberikan edukasi mengenai terapi non farmakologik
berupa pengaturan diet rendah garam, edukasi mengenai etiologi, patofisiologi,
terapi dan komplikasinya . Untuk farmakoterapi, merujuk pada keadaanya sebagai
seorang lanjut usia, dan rentan jatuh jika terlalu sering ke toilet, maka digunakan
golongan ACE Inhibitors yaitu Captopril tablet 25mg tiap 12 jam.
c. Untuk katarak, pasien diberikan edukasi mengenai terapi pembedahan baik
metode intracapsular cataract extraction (ICCE) maupun extracapsular cataract
extraction (ECCE), hingga pemasangan lensa intraokular.
2. Masalah inaktif.
a. Ekonomi, terkait masalah ekonomi, pasien diberikan edukasi mengenai
keberadaan BPJS dan kegunaannya bagi pasien untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan.
b. Untuk masalah ventilasi rumah, diberikan edukasi kepada pasien dan keluarganya
tentang pentingnya sirkulasi udara yang baik untuk kesehatan
c. Untuk masalah susunan gigi, pasien diberi edukasi mengenai pentingnya menjaga
oral hygiene.
d. Untuk masalah pasien jarang ke pelayanan kesehatan, pasien diberikan edukasi
mengenai pentingnya pemeriksaan tekanan darah secara teratur mengingat pasien
menderita hipertensi stage I