Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN PALIATIF

TERHADAP NY. I DENGAN STROKE


DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ROWOSARI
Disusun untuk Memenuhi Syarat Tugas Praktik Keperawatan Paliatif
Program Studi Sarjana Terapan Keperawatan Semarang Semester VIII

Disusun oleh:
Nama : Firdha Rahma Nurbadlina
NIM : P1337420616038

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2020
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PALIATIF TERHADAP NY. I
DENGAN DIAGNOSA MEDIS STROKE

Hari / Tanggal Pengkajian : Rabu, 4 Maret 2020 Jam : 08.00 WIB


Nama Mahasiswa : Feti, Arinda, Firdha
A. Identitas Klien
1. Nama/ nama panggilan : Imronah
2. Tempat tanggal lahir/ usia: 64 tahun
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Pelaku rawat : Anak
6. Alamat : RT 03 RW III, Kelurahan Meteseh
7. Dokter : dr. Thomas RSUD Ketileng
8. Diagnosis utama : Stroke
9. Diagnosis penyerta : Hipertensi

B. Identitas Orang Tua/ Wali/ Pelaku Rawat Lain


Pelaku rawat lain:
Nama : Dwi
Usia : 44 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Alamat : Dinar Asri, Meteseh
No. Telp : 085xxxxxxxx
C. Identitas Saudara Kandung (jika pasien anak)
D. Genogram
Keterangan:
: laki-laki : meninggal : serumah

: perempuan : pasien

Pasien serumah dengan suami. Setiap pagi sampai isya anak kedua selalu datang
untuk merawat pasien dikarenakan masih dalam satu wilayah yang sama. Sedangkan
anak pertama pasien tidak terlalu sering menjenguk dikarenakan urusan pekerjaan.
namun selalu datang setiap mau mengganti balut luka dekubitas dan ketika jadwal
memandikan.

E. Riwayat Kesehatan
Sejak muda pasien memiliki riwayat hipertensi. Tekanan darah pasien biasanya
diatas 200 mmHg. Paien mengonsumsi obat Amplodipin. Tahun 1986 pasien
terdiagnosa batu ginjal. Kemudian dilakukan operasi dan ditemukan 11 batu pada
ginjal. 1 tahun kemudian pasien mengeluh sakit dan terdiagnosa batu ginjal lagi. Total
dilakukannya operasi adalah sebanyak 6 kali. Tahun 2008 pasien jatuh di kamar mandi
dan tidak bisa bangun selama 3 hari. Pasien dibawa keluarga untuk dilakukan
beberapa terapi seperti terapi tusuk jarum, bekam, dan terapi stroke. Setelah dilakukan
pengobatan dan beberapa terapi, pasien bisa melakukan aktivitas seperti biasa. Setalah
4 tahun, pasien kembali jatuh di kamar mandi yang menyebabkan kondisi bibir pasien
menjadi perot namun masih bisa berjalan. Kemudian pasien jatuh lagi di kamar mandi
yang menyebabkan pasien dalam melakukan aktivitas jalan harus berpegangan dengan
sesuatu. Dan 1 tahun yang lalu, pasien jatuh di kamar mandi yang menyebabkan
pasien bed rest total dan terdiagnosa stroke.

F. Pengkajian Fisik
1. Keadaan umum : lemah, bed rest total
Indeks KATZ : G
2. Kesadaran : compos mentis, E4V5M6
3. Tanda-tanda vital
a. TD : 170/120 mmHg
b. HR : 80 x/menit
c. T : 36.5 °C
d. RR : 18 x/menit
4. Berat badan : 45 kg
5. Tinggi badan : 155 cm
6. Kepala : 55 cm
7. Lingkar lengan : kanan 24/ kiri 24
8. Rambut & kepala
Inspeksi : bersih, tidak ada ketombe. Rambut sudah berwarna putih
Palpasi : tidak ada massa
9. Mata & penglihatan
Inspeksi : konjungtiva tidak anemis, kelopak mata tidak edema, kedua
mata simetris
Palpasi : tidak ada massa
Catatan : hipermetropi
10. Hidung & sinus
Inspeksi : bentuk simetris, warna sama dengan wajah, tanpa lesi
Palpasi : tidak ada massa
11. Telinga & pendengaran
Inspeksi : simestris
Palpasi : tidak ada massa
Catatan : pendengaran masih jelas
12. Mulut & tenggorokan
Inspeksi : terdapat plak gigi, papila lidah kekuningan, gigi sudah
tidak utuh, gigi berwarna kuning, gusi merah, mukosa bibir
tidak kering, tidak ada tanda pengeringan di sekitar bibir.
Palpasi : tidak ada massa
Catatan : tidak ada peradangan atau sariawan, setiap minum air putih
merasakan pahit, klien bau mulut
13. Sistem endokrin
Inspeksi : integritas kulit > 2 detik, kulit kering
Palpasi : Tidk ada pembesaran pada leher
14. Thorax & pernafasan
Inspeksi : normo chest
Palpasi : ntidak ada kelainan tulang punggung, namun tidak kuat untuk
menopang tubuh
Perkusi : sonor
Auskultasi :terdengar BJ I dan II
15. Abdomen
Inspeksi : cekung, warna sama, tidak ada lesi
Auskultasi : peristaltik usus 18 x/ menit
Perkusi : timpani
Palpasi : tidak ada massa
16. Genetalia & anus
Inspeksi : terpasang pempers, genetalia bersih
Palpasi : tidak ada massa
17. Ekstremitas
Ekstremitas atas
Inspeksi : lengan atas kanan dan kiri membesar, mengkilat dan seperti
terisi cairan
Palpasi : tidak ada massa
Catatan : terkadang lengan membesar lalu kempes sendiri, 1/1
Ekstremitas bawah
Inspeksi : paha membesar, mengkilat dan seperti terisi cairan
Palpasi : tidak ada massa
Catatan : terkadang lengan membesar lalu kempes sendiri, 2/2
18. Status neurologi
Inspeksi : tidak ada lesi
Palpasi : disentuh tidak terasa
Catatan :refleks babinski -/-
19. Sistem eliminasi
BAB Frekuensi : 3 hari 1x
Konsistensi : keras Keluhan : konstipasi
BAK
Warna : kuning
Frekuensi : menggunakan pempres
G. Data Penunjang
Laboratorium :-
Pemeriksaan penunjang : -
H. Terapi Saat Ini
Perawatan luka dekubitus di punggung bagian bawah antara kedua
pantat. Luka dekubitus 2cm x 2cm x 1cm dengan kondisi merah muda.

Kondisi Psikologis, Sosial, dan Spiritual


Psikologis
Pasien : merasa kesepian dan merasa tidak bisa melakukan apa-apa, kadang
berbicara ingin mati saja, Klien ingin diperhatikan dengan diajak
ngobrol setiap saat. Klien tidak pernah dipukul tetapi pernah merasa
dibentak.
Keluarga :untuk saat ini sudah menerima keadaan pasien dengan ikhlas dan tidak
merasa malu dengan masyarakat sekitar. Dan terkadang keluarga yang
merawat merasa bosan atau jenuh karena harus merawat pasien setiap
hari.
Sosial
1. UPK :-
2. LSM :-
3. Jaminan kesehatan : BPJS
4. Penyokong dana : suami
5. Pendapatan perbulan : Rp 3.000.000,00
6. Kondisi rumah : barang kurang tertata rapi
7. Ventilasi rumah : cukup
8. Rumah milik : SHM
9. Keadaan lingkungan : sosialisasi baik
Spiritual
Pasien: jika pasien disuruh untuk dzikiran tidak mau, mau melakukan
sholatmeskipun sudah lupa, sudah pasrah dengan hidup, ingin meninggal
di rumah
Keluarga:merasa ikhlas dengan keadaan pasien, menjadi media untuk berbakti
dengan orangtua, selalu membimbing pasien untuk beribadah.
I. Masalah Saat Ini
a. Kesepian
b. Intoleransi aktivitas
c. Defisit perawatan diri (oral hygiene)
d. Resiko infeksi
e. Gangguan komunikasi verbal
J. Tindakan Saat Kunjungan
1. Fisik
a. Memonitor tanda-tanda vital setiap 2 hari sekali
b. Melakukan ROM pasif
c. Melakukan Alih Baring
d. Melakukan Oral hygiene
e. Membantu keluarga untuk memandikan pasien
f. Melakukan backrub message
2. Psikologis
a. Menjalin hubungan saling percaya
b. Menyamankan pasien dengan memberikan sentuhan
c. Memotivasi keluarga untuk tetap sabar dan ikhlas dalam merawat
klien.
d. Memberikan dorongan, dukungan positif kepada klien untuk
kesembuhannya
e. Selalu mengajak klien untuk melakukan hal-hal yang ia sukai.
3. Sosial
a. Mengajak berkomunikasi tentang apa yang dirasakan
b. Memberi dukungan kepada keluarga klien untuk tetap
bersosialisasi kepadamasyarakat tanpa harus merasa malu
4. Spiritual
a. Meningkatkan/ memberikan motivasi untuk tetqap beribadah walau
sedang sakit
b. Mendengarkan murotal
c. Membimbing untuk beristiqfar dan mengingat Allah SWT
d. Menunjukkan rasa peduli terhadap kebutuhan dan nilai spiritual
klien.
K. Tujuan Asuhan
Jangka panjang
1. Meningkatkan komunikasi dengan bicara
2. Meningkatkan kekuatan otot ekstremitas
3. Tidak ada masalah mulut
4. Tidak ada infeksi dan gangguan integritas kulit
5. Membuat agar klien tidak mengalami hal-hal yang tidak diinginkan
Jangka pendek
1. Cara bicara menjadi lebih baik
2. Bisa bergerak secara mandiri
3. Mulut tidak bau
4. Luka mengering

L. Daftar Masalah
Tanggal/ Masalah Tanggal Ttd.
No Daftar Fokus
Jam Keperawatan Teratasi Perawat
1. 4 Maret DS: Defisit perawatan
2020 Setiap minum air putih diri mandi/hygiene Belum Firdha
09.00 pasien merasakan pahit oral berhubungan teratasi
DO: dengan kelemahan
Terdapat plak gigi ekstermitas atas
Papila lidah kekuningan
Gigi sudah tidak utuh
Gigi berwarna kuning
Klien bau mulut

M. Intervensi
Tanggal/ Dx Keperawatan Tujuan Intervensi TTD
Jam
4 Maret Defisit Setelah diberikan a. Monitor
2020 perawatan diri asuhan keperawatan 2 x kemampuan klien
09.00 mandi/hygiene 10 menit klien dapat untuk perawatan
oral mengatasi defisit diri yang mandiri
berhubungan pperawatan diri/ oral b. Monitor Firdha
dengan hygiene dengan kriteria kebutuhan klien
kelemahan hasil: untuk alat-alat
ekstermitas atas a. Mukosa mulut dan bantu dalam
lidah terlihat merah pemenuhan
muda, lembab, bersih kebersihan mulut
b. Tidak ada c. Dorong keluarga
peradangan, kerak, untuk membantu
luka, dan kotoran klien dalam
yang keras proses perawatan
c. Gigi bebas dari diri
partikel makanan
d. Terhindar dari bau
mulut

N. Implementasi
Ttd.
Tanggal/Jam Tindakan Keperawatan Respons
Perawat
13 Maret a. Membersihkan area lidah a. klien merasa enak
2020 dan langit-langit mulut dan nyaman Firdha
14.00 b. Membersihkan gigi klien b. Papila lidah
menggunakan sudi lidah berwarna putih
c. Gosok gigi menggunakan
kassa bersih
d. Oles bibir dengan madu

O. Evaluasi
Tanggal/Jam Dx Kep SOAP Nama
Perawat
13 Maret Defisit perawatan S : Klien mengatakan enak
2020 diri mandi atau O : Sisa makanan di gigi sudah tidak
14.15 hygiene oral ada Firdha
berhubungan Klien terlihat senang
dengan kelemahan Papila lidah klien berwana putih
ekstermitas atas A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan dengan
oral hygiene setiap hari

Anda mungkin juga menyukai