Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

TERHADAP KLIEN NY. R DENGAN RIWAYAT HIPERTENSI DAN


DIABETES MELLITUS
KELURAHAN SRONDOL KULON KECAMATAN BANYUMANIK
SEMARANG

Disusun untuk memenuhi syarat Tugas Mata Ajar Keperawatan Gerontik


pada Program Studi Sarjana Terapan Keperawatan Semarang Semester VI

Disusun oleh :
Wiji Rahayuningtyas
(P1337420616012)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG


PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN SEMARANG
TAHUN AKADEMIK 2019

1
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
TERHADAP KLIEN NY.R DENGAN RIWAYAT HIPERTENSI DAN DIABETES
MELLITUS
DI KELURAHAN SRONDOL KULON, KEC. BANYUMANIK SEMARANG

A. Karakteristik Demografi
1. Identitas Diri Klien
Nama Lengkap : Ny. R
Umur : 72 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Janda
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Diagnosa Medis (bila ada) : hipertensi
Alamat : Srondol Kulon

2. Status Kesehatan
- Keluhan Utama
Klien mengatakan kaki kesemutan dan tumit pegal.
- Status kesehatan saat ini
Ny. R mengatakan terkadang kakinya merasa kebas tetapi tidak mengganggu
kegiatannya. Klien mengatakan sering merasa kesemutan pada jari-jari dan sakit
pada persendian terutama kaki. Ny . R mengatakan saat ini sedang tidak memiliki
keluhan kesehatan lain. Dalam 3 bulan terakhir, klien menderita hipertensi yaitu
200/110 mmHg. Namun sekarang tekanan darah klien sudah berangsur turun
yaitu 150/100 mmHg.
- Riwayat kesehatan masa lalu
Klien Ny. R mengatakan memiliki riwayat diabetes mellitus 3 tahun yang lalu,
namun sejak 2 tahun lalu klien sudah dapat mengontrol kadar gula darahnya
dengan menghindari pantangan makanan untuk diabetes. Awalnya klien merasa
lemas dan sering BAK, lalu klien periksa ke pelayanan kesehatan dan didapatkan
kadar gula darah klien mencapai 500 mg/dL.

2
- Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan keluarga tidak ada yang menderita hipertensi dan diabetes
mellitus.
- Tinjauan Sistem
a. Keadaan umum : keadaan umum klien baik, Compos Mentis, TD
: 150/100 mmHg, HR: 84 X/menit, RR: 22 X/menit, T: 36,5°C.
b. Sistem respirasi : Batuk (-), Sputum (-), sesak napas (-), buni
napas normal
c. Sistem kardiovaskuler : bunyi jantung normal, nadi : 84x/mnt, tidak ada
edema
d. Sistem gastrointestinal : makan 3x sehari dengan porsi 1 piring
nasi+lauk pauk, tidak ada mual/muntah, mulut tidak ada lesi, bising usus
5x/menit.
e. Sistem integumen :
 Rambut : bersih, tidak ada kutu, sedikit rontok, sedikit ketombe,
berwarna hitam dengan banyak uban berwarna putih
 Kuku : bersih, sedikit panjang
 Kulit : turgor baik, warna kulit kecoklatan, temperature
hangat, tidak terdapat luka pada kulit.
f. Sistem persepsi sensori
Mata : klien Ny. S tidak menggunakan kaca mata, dan
mengatakan sudah tidak bisa melihat dengan jelas saat
melihat tulisan.
Telinga : telinga tampak bersih, klien tidak mengalami
penurunan kemampuan pendengaran. Tidak
menggunakan alat bantu dengar.
g. Sistem muskuloskeletal : klien tidak mengalami kelemahan pada otot.
Mobilitas klien dilakukan secara mandiri tanpa alat bantu.
h. Sistem perkemihan :
-BAK
Klien mengatakan mempunyai pola BAK 5 kali dalam sehari,
dengan warna urine jernih kekuningan. Tidak ada perubahan pola
BAK.

3
-BAB
Klien mengatakan mempunyai pola BAB rutin 1-2 x dalam
sehari, dengan konsistensi lunak, berwarna kuning kecoklatan dan
berbau khas.
i. Sistem reproduksi :
- Payudara : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri, kemerahan, dan keluaran
- Kelamin : tidak ada nyeri, bau, dan keluaran.
- Klien adalah janda dengan 6 orang anak. Suami klien sudah meninggal.
Klien tidak menikah lagi dan tinggal sendiri dirumahnya.
j. Sistem neurologis
Klien tidak mengalami kelainan dalam bicara, bicara klien jelas, dan klien
adalah orang yang murah senyum. Tidak ada kelainan pada anggota gerak
klien.
Ekstremitas atas : jari-jari sering kesemutan, dapat bergerak sesuai
fungsinya
Ekstremitas bawah : terasa kebas, tebal, dan sering sakit dipersendian
namun dapat berjalan normal. Tidak ada lesi.
3. Aktifitas Rekreasi
Ny. R menyukai bermain bersama cicitnya dirumah anaknya yang berada
didepan rumahnya untuk mengisi waktu luang sekaligus membantu untuk merawat
cicitnya. Dalam kehidupan bermasyarakat Ny.R mengikuti kegiatan PKK, Pengajian,
dan senam lansia. Ny.R masih senang melakukan kegiatan yang berhubungan dengan
lingkungan daripada sendirian dirumah.

B. Pola Kebiasaan Sehari – hari


1. Nutrisi
Klien makan 3x sehari dengan porsi sedang secara mandiri, jenis makanan
yang dikonsumsi Ny. S adalah makanan pokok (nasi) dengan tambahan sayur dan
lauk pauk. Nafsu makan klien baik. Klien mengatakan menghindari makanan yang
manis – manis dan keras karena gigi belakang klien mulai ompong.
2. Eliminasi
BAK
Klien mengatakan mempunyai pola BAK 5 kali dalam sehari, dengan warna
urine jernih kekuningan.
4
BAB
Klien mengatakan mempunyai pola BAB rutin 1-2 x dalam sehari, dengan
konsistensi lunak, berwarna kuning kecoklatan dan berbau khas.

3. Personal Hygiene
Klien mengatakan mandi 2 kali dalam sehari pada pagi dan sore hari secara
mandiri.
4. Istirahat dan Tidur
Klien mengatakan tidak mempunyai kebiasaan tidur siang, sedangkan untuk
tidur malam klien mengatakann mulai tidur pukul 20.00 – 04.00. Klien mengatakan
sering terbangun pada malam hari biasanya pukul 02.00 WIB dan setelah terbangun,
klien akan sulit untuk tidur lagi.
5. Kebiasaan mengisi waktu luang
Klien mengatakan mempunyai kebiasaan mengasuh cicitnya yang dirawat oleh
anak Ny. R karena ibu dan ayah dari cicitnya pergi bekerja.
6. Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
Ny. R mengatakan klienrutin mengikuti senam lansia yang diadakan di RW-
nya untuk meningkatkan kesehatannya, klien juga rutin mengikuti posyandu lansia
yang diadakan oleh puskesmas srondol di lingkungan tempat Ny. R tinggal. Klien
berusaha mengurangi makan- makanan yang manis sejak dirinya mengetahui
memiliki penyakit diabetes mellitus, dan klien juga menghindari makan makanan
yang dapat meningkatkan tekanan darah seperti kambing. Klien melakukan kontrol
rutin ke puskesmas srondol atau dokter praktik selama sebulan 1x.
7. Uraian Kronologis sehari – hari
Keseharian Ny. R dimulai dari bangun tidur yaitu ibadah pagi (sholat subuh,
dan berdoa) sampai matahari terbit. Selanjutnya Ny. R melakukan aktivitas berupa
memasak, membersihkan rumah dan mengasuh cicit.
8. Konsep tentang kematian bagi lansia: sesuatu yang pasti akan dialami seluruh
manusia.
- Kebiasaan dalam beribadah : klien biasa melakukan jamaah sholat dimasjid
- Harapan klien : klien berharap “sangu” klien diakhirat cukup

5
C. Lingkungan tempat tinggal
Lingkungan tempat tinggal Ny. R tampak bersih namun barang-barang kurang
tertata rapi. Penerangan rumah klien cukup terang di siang hari karena matahari dapat
masuk ke dalam rumah, dan saat malam hari penerangan juga cukup. Ventilasi di rumah
klien memadai sehingga sirkulasi udara baik. Terdapat pintu dan jendela yang rutin
dibuka, namun pada saat klien pergi keluar, pintu selalu ditutup. Keadaan kamar mandi
dan jamban di rumah Ny .R tampak bersih dan tidak licin. Limbah rumah tangga dialirkan
melalui saluran pembuangan air limbah. Tidak ada jentik pada bejana. Sumber air minum
untuk keluarga Ny.R memanfaatkan PAM, sehingga untuk air minum direbus dahulu.
Keluarga Ny. R mengelola sampah sendiri dengan cara membuangnya ke kebun samping
rumah yang merupakan jurang dengan kemiringan yang curam. Halaman depan rumah
Ny. S tampak terdapat beberapa barang yang tidak terpakai berserakan di satu tempat.

 Pengkajian Emosional
Pertanyaan Jawaban
Pertanyaan tahap 1
 Apakah klien menglami sukar tidur? Tidak
 Apakah klien sering merasa gelisah? Tidak

 Apakah klien sering merasa murung atau menangis Iya jika kangen
sendiri? anak

 Apakah klien sering was-was atau kuatir? Tidak

Lanjutkan ke pertanyaan tahap 2 jika lebih dari atau


sama dengan 1 jawaban “ya”
Pertanyaan tahap 2
 Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam 1 Tidak
bulan?
 Ada masalah atau banyak pikiran? Tidak
 Ada gangguan/maslaah dengan keluarga lain? Tidak

 Menggunakan obat tidur/ penenang atas anjuran dokter? Tidak

 Cenderung mengurung diri? Tidak

Kesimpulan : masalah emosional negatif (-)

 KATZ Indeks:

6
Klien termasuk kategori mandiri dalam makan, kontinensia (BAB/BAK),
menggunakan pakaian, pergi ke toilet, berpindah dan mandi.
 Pengkajian status mental gerontik
Benar Sala No Pertanyaan Jawaban
h .
V 01 Tanggal berapa hari ini? 24
V 02 Hari apa sekarang ini? kamis
V 03 Apa nama tempat ini? Rumah anak saya
V 04 Dimana alamat anda? Srondol kulon
V 05 Berapa umur anda? 72
V 06 Kapan anda lahir? (minimal tahun lahir) 1947
V 07 Siapa presiden Indonesia sekarang? jokowi
V 08 Siapa presiden Indonesia sebelumnya? Sby
V 09 Siapa nama ibu anda? Mbah K
V 10 Kurang 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 17,14,11
dari setiap angka baru, semua secara
menurun.
9 1 Jumlah:
Kesimpulan : fungsi intelektual utuh

 PENGKAJIAN POSISI DAN KESEIMBANGAN (SULLIVAN)


No Tes Koordinasi Keterangan Nilai
1 Berdiri dengan postur normal 4
2 Berdiri dengan postur normal, menutup mata 4
3 Berdiri dengan kaki rapat 4
4 Berdiri dengan satu kaki 3
5 Berdiri, fleksi trunk dan berdiri ke posisi netral 3
6 Berdiri, lateral dan posisi trunk 3
7 Berjalan, tempatkan tumit salah satu kaki didepan jari
kaki yang lain. 3
8 Berjalan sepanjang garis lurus 2
9 Berjalan mengikuti tanda gambar pada lantai 4
10 Berjalan menyamping 4
11 Berjalan mundur 3
12 Berjalan mengikuti lingkaran 4
13 Berjalan pada tumit 2
14 Berjalan dengan ujung kaki 2

Keterangan
4 = mampu melakukan aktivitas dengan lengkap
3 = mampu melakukan aktivitas dengan bantuan
2 = mampu melakukan aktivitas dengan bantuan maksimal
1 = tidak mampu melakukan aktivitas

7
Nilai
42-54 = mampu melakukan aktivitas
28-41 = mampu melakukan sedikit bantuan
14-27 = mampu melakukan bantuan maksimal
14 = tidak mampu melakukan

Dari pengkajian, Ny.R mendapat nilai 45 yang merupakan mampu


melakukan aktivitas dan memiliki resiko jatuh rendah.

 ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
.
1. DS: Kurangnya Defisiensi
ᅳ Klien mengatakan kaki saya informasi pengetahuan
kebas, dan tebal mengenai

ᅳ Klien mengatakan sering penatalaksanaan

merasa kesemutan di jari-jari, hipertensi

dan persendian kaki.


ᅳ klien mengatakan minggu
lalu mengikuti posyandu dan
tekanan darahnya 200/110
mmHg.

DO :
ᅳ Hasil pemeriksaan GDS
terakhir : 127 mg/dl
ᅳ TD : 150/100 mmHg
ᅳ RR : 22 x/menit
ᅳ HR : 84 x/menit
ᅳ Klien tidak mengetahui tanda
dan gejala hipertensi

2. DS : klien mengatakan kadang kurang kepatuhan Risiko


makan sesuai yang dianjurkan pada rencana ketidakstabilan
namun, kadang makan-makanan manajemen tekanan darah

8
yang tidak dianjurkan seperti hipertensi
gorengan dan masak dengan garam
yang lebih dari yang dianjurkan.
DO :
- Nilai tekanan darah pada tanggal
25 april 2019 150/100 mmHg
- Nilai tekanan darah pada tanggal
28 april 2019 165/110 mmHg
- Klien masih masak dengan garam
lebih dari yang dianjurkan yaitu 1
sendok teh perhari.

 Diagnosa Keperawatan
1. Defisiensi pengetahuan mengenai penatalaksanaan hipertensi berhubungan
dengan kurang informasi.
2. Risiko ketidakstabilan tekanan darah behubungan dengan kurang kepatuhan
pada rencana manajemen hipertensi

 Intervensi
No. Data Diagnosa Tujuan Intervensi
keperawatan
1 DS: Defisit TUM: 1. Kaji keadaan umum
ᅳ Klien pengetahuan: Setelah diberikan klien
mengatakan pengelolaan asuhan selama 3x24 2. Monitor TTV klien
kaki saya kesehatan jam, klien mampu : 3. Kaji pengetahuan
kebas, dan lansia dengan 1. Mengetahui dan klien mengenai
tebal penyakit mengerti tentang penyakit hipertensi
hipertensi cara pengelolaan dan intepretasi hasil

9
ᅳ Klien penyakit pemeriksaannya.
mengatakan hipertensi pada 4. Kaji pengetahuan
sering merasa lansia klien mengenai
kesemutan di penatalaksanaan
jari-jari, dan TUK: lansia dengan
persendian Setelah dilakukan hipertensi.
kaki. satu kali kunjungan 5. Kaji pola nutrisi klien

ᅳ klien rumah selama 1 jam. sejak menderita

mengatakan Maka di harapkan hipertensi.

minggu lalu pengetahuan klien 6. Kaji pengetahuan

mengikuti dapat meningkat, klien mengenai diit

posyandu dan dengan kriteria hasil bagi penderita

tekanan : hipertensi.

darahnya 1. Klien

200/110 mengetahui

mmHg. tentang arti nilai


dari hasil

DO : pemeriksaan
hipertensi
ᅳ Hasil
2. Klien
pemeriksaan
mengetahui cara
GDS
pengelolaan
terakhir :
penyakit
127 mg/dl
hipertensi pada
ᅳ TD :
lansia.
150/100
3. TTV klien pada
mmHg
pada nilai normal
ᅳ RR : 22
:
x/menit
ᅳ TD = 120/80
ᅳ HR : 84
mmHG
x/menit
ᅳ RR = 16-24
x/menit
ᅳ HR = 60-100

10
x/menit
ᅳ T = 36.5-37ºC
4. Pola nutrisi klien
sesuai pada
lansia penderita
hipertensi.
5. Klien mengerti
dan melakukan
diet hipertensi
yang telah
dianjurkan.

2 DS : klien Risiko Setelah dilakukan 1. Kaji data yang


mengatakan ketidakstabilan asuhan keperawatan didapatkan dari
kadang makan tekanan darah selama 3 x 24 jam, pengkajian risiko
sesuai yang behubungan klien dapat secara rutin
dianjurkan dengan kurang mempertahankan 2. Implementasikan
namun, kadang kepatuhan pada kestabilan tekanan aktivitas- aktivitas
makan- rencana darah dengan pengurangan risiko
makanan yang manajemen kriteria hasil : 3. Rencankan monitor
tidak hipertensi 1. Klien dapat risiko kesehatan
dianjurkan memantau dalam jangka panjang
seperti tekanan darah 4. Sediakan materi
gorengan dan 2. Klien dapat informasi kesehatan
masak dengan mengikuti diet tertulis yang mudah
garam yang yang dipahami
lebih dari yang direkomendasikan 5. Gunakan srategi untuk
dianjurkan. meningkatkan
DO : pemahaman
ᅳ Nilai tekanan
darah pada
tanggal 25
april 2019
150/100
11
mmHg
ᅳ Nilai tekanan
darah pada
tanggal 28
april 2019
165/110
mmHg
ᅳ Klien masih
masak
dengan garam
lebih dari
yang
dianjurkan
yaitu 1
sendok teh
perhari.

 IMPLEMENTASI
No Hari/ Diagnosa
Implementasi Respon Klien TTD
. tanggal Keperawatan
1 25 april Defisit 1. Kaji keadaan umum DS:
2019 pengetahuan: klien - Klien mengatakan
pengelolaan 2. Monitor TTV klien sering sakit pada
kesehatan lansia 3. Kaji pengetahuan klien bagian persendian
dengan penyakit penyakit mengenai pada kaki, dan
hipertensi hipertensi dan hasil kesemutan pada jari-
pemeriksaannya. jari
4. Kaji pengetahuan klien Pengkajian nyeri
mengenai PQRST:
penatalaksanaan lansia P = Mobilitas

12
dengan hipertensi Q = senut-senut,
5. Kaji pola nutrisi klien R = persendian kaki,
sejak menderita S = 3 (rendah),
hipertensi T = kadang-kadang.
6. Kaji pengetahuan klien DO:
mengenai diit bagi ᅳ TD : 150/100
penderitahipertensi. mmHg
ᅳ RR : 22
x/menit
ᅳ HR : 84
x/menit

13
2 25 april Risiko 1. Memberikan DS: klien
2019 ketidakstabilan informasi mengenai mengatakan klien
tekanan darah manajemen hipertensi tahu harus
behubungan dengan tentang diet yang mengurangi
kurang kepatuhan dianjurkan konsumsi garam
pada rencana 2. Melakukan tetapi tidak tahu
manajemen pengukuran TTV dan porsinya
hipertensi pengukuran GDS DO:
- Klien memasukkan
1 sendok makan
teh disetiap
masakannya
- Klien masih makan
gorengan
- Klien menyatakan
ks

No Hari/ Diagnosa
Implementasi Respon Klien TTD
. tanggal Keperawatan
1 28 april Defisit 1. Memonitor TTV klien DS:
2019 pengetahuan: 2. Mengkaji keluhan ᅳ Klien
pengelolaan klien. mengatakan
kesehatan lansia 3. Memberikan klien belum
dengan penyakit informasi mengenai makan sejak jam
hipertensi hal-hal yang dapat 10 pagi
menurunkan tekanan ᅳ Klien
darah mengatakan

14
4. Memberikan pada saat
pendidikan kesehatan dirumah adik
mengenai diit klien yang
hipertensi. meninggal,
makan klien
tidak terkontrol
dengan baik.
ᅳ Klien
mengatakan
sudah 2 hari
tidur hanya
sebentar karena
adiknya
meninggal
ᅳ Klien
mengatakan jika
pundak klien
terasa pegal.
ᅳ Klien
mengatakan jari-
jari tangan dan
kaki terasa kebas
DO :
TTV
ᅳ GDS = 208
mg/dl pada
pukul 14.35
WIB.
ᅳ Pundak klien
terasa kencang
pada saat
dipegang/ditekan
ᅳ TD : 165/100

15
mmHg
ᅳ RR : 20 x/menit
ᅳ HR : 78 x/menit
2 28 april Risiko 1. Monitor TTV DS:
2019 ketidakstabilan 2. Mengkaji makanan ᅳ .klien mengatakan
tekanan darah yang dikonsumsi menggunakan
behubungan klien garam kurang dari
dengan kurang 3. Mengkaji kegiatan 1 sendok makan
kepatuhan pada klien untuk membuat
rencana 4. Monitor kepatuhan lauk oseng tahu
manajemen klien dalam minum kacang karena
hipertensi obat masakan hanya
5. Monitor kepatuhan sedikit hari ini
klien dalam diit ᅳ Klien mengatakan
hipertensi belom minum obat.

DO:
- TTV : 165/100
mmHg
- Klien
menunjukkan lauk
yang dimakannya.

No Hari/ Diagnosa
Implementasi Respon Klien TTD
. tanggal Keperawatan
1 29 april Defisit 1. Monitor TTV DS:
2019 pengetahuan: 2. Berikan informasi ᅳ Klien mengatakan
pengelolaan mengenai teknik klien tidak

16
kesehatan lansia rendam kaki air mengetahui fungsi
dengan penyakit hangat dari rendam kaki air
hipertensi 3. Berikan informasi hangat
mengenai khasiat ᅳ Klien mengatakan
rendam kaki air bersedia dilakukan
hangat terapi rendam kaki
air hangat
ᅳ Klien mengatakan
merasa nyaman
direndam kaki air
hangat
DO :
ᅳ TTV 130/80 mmHg
ᅳ Ekspresi klien
terlihat rileks.

 EVALUASI
No. Diagnosa evaluasi paraf
keperawatan
1. Defisit pengetahuan: S:
pengelolaan kesehatan - klien mengatakan lebih tahu mengenai
lansia dengan hipertensi dan cara untuk menurunkan
penyakit hipertensi. tekanan darah.

17
- Klien mengatakan mau untuk melakukan
diit hipertensi
O:
- TTV : 130/80 mmHg
- Klien dapat menyebutkan pantangan
dalam diit hipertensi
- Klien dapat menyebutkan diit apa saja
yang dapat menurunkan hipertensi
- Klien dapat mempraktikkan cara
rendam kaki air hangat guna
menurunkan hipertensi
A : Defisit pengetahuan: pengelolaan
kesehatan lansia dengan penyakit
hipertensi teratasi.
P:
- Lanjutkan intervensi
- Monitor TTV
- Monitor diit hipertensi
2. Risiko ketidakstabilan S:
tekanan darah - klien mengatakan sudah teratur minum
behubungan dengan obat hipertensi
kurang kepatuhan pada - klien mengatakan sudah mengurangi
rencana manajemen garam dalam masakannya dan tidak
hipertensi makan makanan yang tidak dianjurkan
O:
- TTV : 130/80 mmHg
- Klien nampak segar
- Tensi klien turun dari sebelumnya
- Klien masih makan gorengan walaupun
hanya sedikit
A : Risiko ketidakstabilan tekanan darah
behubungan dengan kurang kepatuhan
pada rencana manajemen hipertensi
Teratasi sebagian.

18
P:
- Lanjutkan intervensi
- Monitor TTV
- Monitor diit hipertensi

19

Anda mungkin juga menyukai