Saat ini, diet dengan makanan sehat merupakan salah satu strategi pencegahan dan
tatalaksana pada penyakit metabolik. Diet mempengaruhi gen yang terlibat pada
fungsi metabolik. Penurunan berat badan hingga 5- 10% melalui diet dan aktivitas
fisik memperbaiki penyakit metabolik.
Menurutcatatan,penyakitterbanyak di puskesmas Biak adalah hipertensi,diikuti
diabetes melitus dan hyperlipidemia. Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman
masyarakat terutama lansia terkait penyakit metabolik dan bahaya yang mungkin
muncul akibat komplikasinya
advokasi
Kemitraan
Penyuluhan Cuci Tangan Pakai Sabun bagi Siswa-siswi SDN Inpres Perum BTN Kilongan
Permai
SDN Inpres Perum BTN Kilongan Permai
Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan
tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia untuk menjadi bersih
dan memutuskan mata rantai kuman. Mencuci tangan dengan sabun dikenal juga sebagai
salah satu upaya pencegahan penyakit. Hal ini dilakukan karena tangan seringkali
menjadi agen yang membawa kuman dan menyebabkan patogen berpindah dari satu orang
ke orang lain, baik dengan kontak langsung ataupun kontak tidak langsung
(menggunakan permukaan-permukaan lain seperti handuk, gelas). Tangan yang
bersentuhan langsung dengan kotoran manusia dan binatang, ataupun cairan tubuh lain
(seperti ingus, dan makanan/minuman yang terkontaminasi saat tidak dicuci dengan
sabun dapat memindahkan bakteri, virus, dan parasit pada orang lain yang tidak
sadar bahwa dirinya sedang ditularkan). PBB telah mencanangkan tanggal 15 Oktober
sebagai Hari Mencuci Tangan dengan Sabun Sedunia. Ada 20 negara di dunia yang akan
berpartisipasi aktif dalam hal ini, salah satu di antaranya adalah Indonesia.
Perilaku, khususnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan komponen
penting dalam pembangunan kesehatan dimana diperlukan adanya kesadaran, kemampuan,
dan kemauan hidup sehat dari setiap penduduk sehingga derajat kesehatan yang
optimal dapat terwujud, dan dengan demikian masyarakat diharapkan mampu
berpartisipasi dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatannya sendiri.
Sedangkan pembangunan kesehatan mempunyai peran dalam menentukan peningkatan
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang merupakan fokus pembangunan nasional. Oleh
karena itu, PHBS tentang budaya cuci tangan ini perlu diselenggarakan sebaik-
baiknya agar dapat memberikan sumbangan yang nyata baik dalam pembangunan kesehatan
maupun pembangunan nasional.
Penyuluhan mengenai cuci tangan pakai sabun diadakan di SDN InpresPerum. BTN
KilonganPermai, pada tanggal 7 Maret 2023. Kegiatan tersebut terdiri atas
penyuluhan dan praktek cara mencuci tangan pakai sabun yang benar. Penyuluhan
dilakukan di salahsaturuang kelas. Penyuluhan dihadiri oleh petugas
puskesmas,civitasakademik, dan para siswa SD Inpres Perum. BTN Kilongan Permai.
Penyuluhan disampaikan dengan metode langsung (direct communication/ face to face
communication) dan penyampaiannya dengan mempraktekkan langsung materi penyuluhan
kepada para peserta.
Penyuluhan Bahaya Merokok Bagi Kesehatan Pada Posyandu Remaja di SMPN 6 Luwuk
Dari segi kesehatan. Rokok mendatangkan kesan buruk terhadap kesehatan tubuh badan
yang disebabkan oleh bahan kimia zat aditif yang berbahaya dalam asap rokok. Asap
rokok yang dihirup atau diisap oleh perokok atau mereka yang berada di
sekelilingnya akan memasuki rongga mulut dan hidung melalui kerongkong ke paru-
paru. Kandungan asap rokok akan menyebabkan kerusakan disepanjang perjalanan di
ruang didalam tubuh. Antara lain ialah mengurangi fungsi otak yang disebabkan oleh
gas karbondioksida CO2 dan pengurangan oksigen O2 dari asap rokok tersebut. Selain
itu, menghisap rokok dapat mengganggu pendengaran dan penglihatan karena dapat
mengurangi kadar pengaliran darah ke seluruh tubuh. Perokok selalu mempunyai nafas
yang berbau dan mudah mendapat penyakit mulut dan gusi serta gigi menjadi kuning,
serta karang gigi yang menumpuk. Mereka yang merokok juga akan menghadapi kesulitan
untuk bernafas dan mudah merasa letih apabila melakukan sesuatu pekerjaan
terutamanya berolahraga. Merokok dapat membahayakan kesehatan diri karena bahan-
bahan kimia yang terkandung didalam rokok yang dapat mengurangi fungsi sekaligus
merusak organ didalam tubuh kita. Sebagai contoh, nikotin yang ada didalam rokok
dapat menyebabkan kecanduan sekiranya menghisap rokok secara berulang kali. tetapi,
tembakau dapat mengakibatkan penyakit jantung dan darah. Terdapat kurang lebih 63
bahan kimia yang terdapat didalam rokok yang akan menyebabkan kanker paru-paru,
kanker mulut, dan payudara. Penghisap rokok akan menghidap penyakit strok, penyakit
mulut dan gusi, osteoporosis, mandul dan penyakit paru-paru seperti asthmadan
bronkitis ( jangkitan pada paru-paru) berikut penjelasan beberapa penyakit
Penyuluhan ini dilakukan di SMPN 6 Luwuk, pada hari Rabu, 15 Maret 2023. Penyuluhan
ini disampaikan bersamaan dengan skrining kesehatan jiwa remaja berlangsung.
Melihat banyaknya penyakit yang timbul akibat rokok. Selama penyuluhan peserta
tampak antusias dalam mendengarkan materi yang diberikan.
KB SUNTIK
KB Suntik pada Multipara
Ny. YT/ Usia 29th/ Tinggi 155cm/ Berat 70Kg/ P2A0
Suntik KB adalah kontrasepsi hormonal yang mengandung hormon progestogen
(progestin). Hormon ini serupa dengan hormon alami wanita, yaitu progesteron, dan
dapat menghentikan ovulasi.
Suntik KB merupakan salah satu metode kontrasepsi untuk menunda kehamilan.
Berdasarkan jangka waktu, di Indonesia terdapat dua jenis suntik KB yang paling
umum digunakan, yaitu suntik KB 1 bulan dan suntik KB 3 bulan.
1. Kegiatan KB Suntik dilakukan di Poli KIA Puskesmas Biak
2. Mencuci tangan, memberikan informasi tentang KB yang tersedia, anamnesa data
pasien, menjelaskan prosedur dan tujuannya.
3. Dilakukan penapisan :HPHT, paritas, riwayat persalinan, dll. setelah klien
dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital serta timbang berat badan, pasien
dipersilahkan naik ketempat tidur. Pasien disiapkan dengan posisi miring.
4. Buka dan buang tutup kaleng pada vial yang menutupi karet, hapus karet yang ada
dibagian atas vial dengan kapas yang telah dibasahi dengan alkohol. Bila
menggunakan jarum atau spoit sekali pakai, segera buka plastiknya . Balikkan vial
dengan mulut vial ke bawah. Masukkan cairan suntik dalam spoit, gunakan jarum yang
sama untuk menghisap kontrasepsi suntik
5. Kocok botol dengan baik, hindarkan terjadinya gelembung-gelembung udara,
keluarkan isinya kemudian desinfeksi area penyuntikan dengan kapas alkohol. Sebelum
penyuntikan obat, perlahan tarik sedikit pompa, bila ada darah masuk ke dalam spoit
tarik keluar jarum lakukan kembali aspirasi apabila tidak terdapat darah masukkan
obat perlahan. suntikkan secara intra muskular dalam di daerah pantat (daerah
gluteal).
6. Kompres area tusukkan dengan air hangat (bila perlu). Setelah selesai jarum
dibuang ditempat sampah medis lalu klien dirapikan.
7. Dokumentasikan hasil tindakan lalu Klien diberi kartu Akseptor dan dipesan
kembali sesuai jadwal yang ditentukan.
ANC Resti
Ny. Rismawati/14 tahun/G3P2A0/UK 31-32 minggu/TBJ 1,6-1,7kg
Antenatal Care (ANC) merupakan pelayanan pemeriksaan kesehatan rutin ibu hamil
untuk mendiagnosis komplikasi obstetri serta untuk memberikan informasi tentang
gaya hidup, kehamilan dan persalinan. Setiap ibu hamil sangat dianjurkan untuk
melakukan pemeriksaan ANC komprehensif yang berkualitas minimal 4 kali yaitu
minimal 1 kali pada trimester pertama dan kedua serta minimal 2 kali pada trimester
ketiga.
1. Kegiatan ANC dilakukan di Poli KIA Puskesmas Biak
2. Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan obsterik, dilanjutkan pemeriksaan
penunjang
3. Penegakkan diagnosis
4. Edukasi dan pembinaan terkait Resti
5. Diskusi dan tanya jawab terkait masalah yang dialami
ANC Oligohidramnion
Ny. Andi / G3P2A0 / UK 32 minggu / TBJ 2.500 gram
Antenatal Care (ANC) merupakan pelayanan pemeriksaan kesehatan rutin ibu hamil
untuk mendiagnosis komplikasi obstetri serta untuk memberikan informasi tentang
gaya hidup, kehamilan dan persalinan. Setiap ibu hamil sangat dianjurkan untuk
melakukan pemeriksaan ANC komprehensif yang berkualitas minimal 4 kali yaitu
minimal 1 kali pada trimester pertama dan kedua serta minimal 2 kali pada trimester
ketiga.
Tujuan dari pemeriksaan ANC salah satunya adalah mempersiapkan wanita dalam
menghadapi persalinan. Kesiapan persalinan adalah perencanaan awal dan persiapan
melahirkan yang bertujuan untuk membantu perempuan, suami dan keluarga agar siap
untuk melahirkan dengan membuat rencana menghadapi komplikasi dan hal tak terduga.
Oligohidramnion adalah masalah kehamilan yang ditandai dengan jumlah cairan ketuban
yang terlalu sedikit. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat meningkatkan
risiko gangguan kehamilan, seperti persalinan prematur.
1. Kegiatan ANC dilakukan di Poli KIA/KB Puskesmas Biak
2. Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan obsterik, dilanjutkan pemeriksaan
penunjang
3. Penegakkan diagnosis
4. Edukasi dan pembinaan terkait Oligohidramnion
5. Diskusi dan tanya jawab terkait masalah yang dialami
6. Dokter melakukan penegakkan diagnosis oligohidramnion pada Ny. Ruslin setelah
dilakukan pemeriksaan USG
7. Metode Pembinaan dan Edukasi = Melakukan bimbingan terkait faktor risiko yang
ditimbulkan akibat oligohidramnion
KB Implan
Ny. PF/ Usia 30th/ Tinggi 152cm/ Berat 65Kg/ P1A0
KB implan atau KB susuk adalah kontrasepsi yang mengandung hormon progestogen. KB
yang berbentuk tabung mirip korek api ini digunakan dengan cara dipasang di bawah
jaringan kulit lengan atas. KB implan mencegah kehamilan dengan cara melepaskan
hormon progesteron ke aliran darah.
Hormon ini kemudian dapat mencegah kehamilan dengan cara mencegah pelepasan sel
telur (ovulasi), menebalkan lendir di leher rahim, dan menipiskan lapisan rahim
untuk membuat sperma sulit membuahi sel telur. Jika dipasang secara benar, KB
implan dapat mencegah kehamilan selama 3 tahun.
1. Kegiatan KB Suntik dilakukan di Poli KIA Puskesmas Biak
2. Dokter melakukan anamnesis dan pemeriksaan untuk menilai kelayakan KB implant
3. Melakukan Inform Concent
4. Melakukan tindakan pemasangan KB
a Daerah tempat pemasangan implant ditutup dengan kain steril yang berlubang,
lakukan injeksi obat anastesi kira-kira 6-10cm diatas lipatan siku
b. Setelah itu dibuat insisi lebih kurang sepanjang 0,5cm dengan scalpel, troika
dimasukkan melalui lubang insisi sehingga sampai pada jaringanbawah kulit
c. Kemudian kapsul dimasukkan kedalam troika dan didorong dengan plungersampai
kapsul terletak dibawah kulit. Kemudian dilakukan secara berturut-turut sampai
kapsul kedua
d. Kedua kapsul dibawah kulit diletakkan sedemikian rupa sehingga susunannyaseperti
huruf V. setelah kedua kapsul berada dibawah kulit,troika ditarik pelanpelan keluar
e. Kontrol luka apakah ada perdarahan. Jika tidak ada perdarahan tutup luka dengan
kasa steril, kemudian diplester,umumnya tidak diperlukan jahitan
f.Nasehati pasien agar luka jangan basah selama lebih kurang 3 hari dan
datingkembali jika ada keluhan-keluhan yang mengganggu
KB IUD
Ny. R/ Usia 35th/ Tinggi 152cm/ Berat 58Kg/ P3A0 dengan Hipertensi Grade 2
IUD yang merupakan singkatan dari intrauterine device (alat kontrasepsi dalam
rahim), juga dikenal dengan sebutan kontrasepsi spiral. IUD bekerja dengan cara
menghambat gerakan sperma menuju saluran rahim untuk mencegah pembuahan, sehingga
tidak terjadi kehamilan
Kontrasepsi IUD dapat melindungi selama 3-10 tahun, tergantung pada jenis
kontrasepsi IUD yang digunakan. Perlu diperhatikan, penggunaan IUD harus sesuai
dengan jangka waktu pemakaian yang telah ditentukan demi keamanan dan
efektivitasnya. Selain itu, meski dapat mencegah kehamilan, IUD tidak dapat
mencegah penyakit menular seksual, sehinggatetap disarankan untuk menjalani
aktivitas seksual yang sehat dan aman.
1. Kegiatan Pemasangan IUD dilakukan di Poli KIA Puskesmas Biak
2. Dokter melakukan anamnesis dan pemeriksaan untuk menilai kelayakan KB IUD
3. Melakukan Inform Concent
4. Melakukan tindakan pemasangan IUD
a. Toiler Vagina
b. Pasang spekulum vagina, sampai serviks dapat terlihat dengan baikJepit serviks
dengan tenakulum secara hati-hatiUkur kedalaman dan posisi uterus menggunakan
sonde uterus dengan teknik tanpa menyentuh (no touch technique).
c. Sesuaikan penanda biru pada tabung inserter yang masih berada di dalam kemasan
sterilnya dengan kedalaman uteri sesuai hasil sonde, lalu buka seluruh kemasan
steril IUD
d. Angkat tabung IUD secara hati-hati, pegang IUD dengan posisi lengan horizontal.
Tangan kiri menarik tenakulum secara hati-hati, tangan kanan memasukkan tabung
inserter IUD ke dalam uterus sampai leher biru menyentuh serviks atau sampai
dirasakan ada tahanan. Pegang serta tahan tenakulum dan pendorong dengan satu
tangan
e. Lepaskan lengan IUD dengan teknik withdrawal yaitu menarik keluar tabung
inserter sampai pangkal pendorong, sambil tetap menahan pendorong
f. Keluarkan pendorong, kemudian tabung inserter didorong kembali ke serviks sampai
penanda biru menyentuh serviks atau terdapat tahanan
g. Keluarkan sebagian tabung inserter dan gunting benang 3-4 cm. Keluarkan seluruh
tabung inserter, buang ke tempat sampah medis. Lepaskan tenakulum secara hati-hati
dan rendam di larutan klorin 0,5%
h. Periksa serviks dan bila ada pendarahan tekan serviks dengan menggunakan kassa
yang dijepit tampon tang selama 30-60 detik
i. Keluarkan spekulum dengan hati-hati dan rendam di larutan klorin 0,5%
MONITORING BAYI
Monitoring Gizi Balita Stunting Dusun Boyou
Seluruh balita yang hadir di Posyandu Boyou
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang ditandai dengan tubuh pendek.
Penderita stunting umumnya rentan terhadap penyakit, memiliki tingkat kecerdasan di
bawah normal serta produktivitas rendah. Tingginya prevalensi stunting dalam jangka
panjang akan berdampak pada kerugian ekonomi bagi Indonesia.
Monitoring Stunting adalah salah satu tujuan utama posyandu sekaligus meningkatkan
kesadaran orangtua untuk pentingnya memberikan gizi yang cukup dan melihat tumbuh
kembang putra putrinya sehingga terbebas dari stunting.
1. Kegiatan Monitoring Stunting dilakukan bersamaan dengan Posyandu Balita di Dusun
Boyou
2. Anak balita akan di lakukan penimbangan tinggi badan dan berat badan untuk
mengetahui perkembangan dan pertumbuhannya apakah sudah sesuai dengan kurva CDC,
dan akan di beri penyuluhan / edukasi tentang makanan gizi yang baik untuk anak.
3. Konsultasi gizi dan penyakit yang di derita anak jika ada.
STUNTING
Screening Stunting Wilayah Puskesmas Biak
Seluruh Anak-anak Desa Bunga yang pada pengukuran posyandu terindikasi stunting
(BB/TB -2,5 SD)
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kurang gizi dalam jangka
waktu lama, paparan infeksi berulang, dan kurang stimulasi. Stunting dipengaruhi
oleh status kesehatan remaja, ibu hamil, pola makan balita, serta ekonomi, budaya,
maupun faktor lingkungan seperti sanitasi dan akses terhadap layanan kesehatan
1 dari 4 anak Indonesia mengalami stunting, kurang lebih ada 5 juta anak Indonesia
mengalami stunting (Studi Status Gizi Indonesia, 2021).
Bila generasi penerus kerap mengalami stunting, akankah Indonesia melihat generasi
emas-nya di 2045?
Indonesia menargetkan angka stunting turun hingga 14% pada tahun 2024, sementara
angka stunting di tahun 2021 mencapai 24%
23% bayi lahir sudah stunting, maka intervensi harus dimulai sebelum bayi lahir—
bahkan sejak perempuan masih di usia remaja.
Kegiatan di lakukandi posyandu Balita dan Lansia Desa Bunga. Semua bayi dan balita
ditimbang dan diukur berat badan serta panjang badan dan dicatat melalui kurva
pertumbuhan yang ada di buku pink.
1 dari 4 anak Indonesia mengalami stunting, kurang lebih ada 5 juta anak Indonesia
mengalami stunting (Studi Status Gizi Indonesia, 2021).
Bila generasi penerus kerap mengalami stunting, akankah Indonesia melihat generasi
emas-nya di 2045?
Indonesia menargetkan angka stunting turun hingga 14% pada tahun 2024, sementara
angka stunting di tahun 2021 mencapai 24%
23% bayi lahir sudah stunting, maka intervensi harus dimulai sebelum bayi lahir—
bahkan sejak perempuan masih di usia remaja.
Kegiatan di lakukandi posyandu Balita dan Lansia Desa Kamumu. Semua bayi dan balita
ditimbang dan diukur berat badan serta panjang badan dan dicatat melalui kurva
pertumbuhan yang ada di buku pink.
SUPLEMENTASI GIZI
Monitoring Gizi Balita Stunting Dusun Leoknyo
Seluruh balita stunting yang hadir di Posyandu Leoknyo
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang ditandai dengan tubuh pendek.
Penderita stunting umumnya rentan terhadap penyakit, memiliki tingkat kecerdasan di
bawah normal serta produktivitas rendah. Tingginya prevalensi stunting dalam jangka
panjang akan berdampak pada kerugian ekonomi bagi Indonesia.
Monitoring Stunting adalah salah satu tujuan utama posyandu sekaligus meningkatkan
kesadaran orangtua untuk pentingnya memberikan gizi yang cukup dan melihat tumbuh
kembang putra putrinya sehingga terbebas dari stunting.
1. Kegiatan Monitoring Stunting dilakukan bersamaan dengan Posyandu Balita Desa
Leoknyo
2.Anak balita akan di lakukan penimbangan tinggi badan dan berat badan untuk
mengetahui perkembangan dan pertumbuhannya apakah sudah sesuai dengan kurva CDC,
dan akan di beri penyuluhan / edukasi tentang makanan gizi yang baik untuk anak
3. Konsultasi gizi dan penyakit yang di derita anak jika ada.
Vaksinasi dasar
Imunisasi Dasar di Posyandu Awu
By. Y, perempuan, usia 3 bulan
Saat ini di Indonesia masih ada anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi secara
lengkap bahkan tidak pernah mendapatkan imunisasi sedari lahir. Hal itu menyebabkan
mereka mudah tertular penyakit berbahaya karena tidak adanya kekebalan terhadap
penyakit tersebut.
Data dari Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan
(Kemenkes) RI menunjukkan sejak 2014-2016, terhitung sekitar 1,7 juta anak belum
mendapatkan imunisasi atau belum lengkap status imunisasinya.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengubah konsep imunisasi dasar lengkap menjadi
imunisasi rutin lengkap. Imunisasi rutin lengkap itu terdiri dari imunisasi dasar
dan lanjutan. Imunisasi dasar saja tidak cukup, diperlukan imunisasi lanjutan untuk
mempertahankan tingkat kekebalan yang optimal.
• Dilakukan imunisasi di Balai Desa Awu dibantu oleh dokter iship dan perawat
puskesmas Biak serta Juru Imunisasi puskesmas Biak
• Dilakukan screening kelayakan imunisasi oleh dokter iship dan dilanjutkan
penyuntikan oleh perawat
• Keluhan : Tidak ada, minum ASI cukup, rewel (-), demam (-), diare (-), batuk
(-), pilek (-). Vaksin sudah sesuai jadwal
• Tanda dehidrasi (-), thoraks dbn, abdomen dbn
• Dikarekan usia 3 bulan imunisasi yang dilakukan
• Pentabio dan Polio 2
• Dilakukan edukasi dan bimbingan dengan metode dua arah terkait fungsi
imunisasi dan efek samping dari imunisasi
Vaksinasi Covid
Vaksinasi COVID-19 Puskesmas Biak
Tn. K/ Usia 49th/ Tinggi 163cm/ Berat 66Kg/ Booster dengan vaksin primer
Astrazeneka/ Riwayat Penyakit Dahulu (-)
Vaksinasi Covid-19 merupakan salah satu langkah terbaik untuk mengatasi pandemi
covid-19, apalagi dengan adanya lonjakan fase 3 covid-19 dengan varian omicron yang
sangat mudah menyebar, masyarakat umum khususnya masyarakat daerah kecamatan Luwuk
Utara sangat membutuhkan vaksinasi covid-19 dosis 1, 2 dan booster / dosis 3.
1. Dilakukan screening pada Tn. K = layak menerima vaksin booster. Tidak ditemukan
adanya komorbid dan kontraindikasi pemberian vaksin booster (TD : 130/85, T = 36.3
C).
2. Dilakukan vaksinasi covid menggunakan vaksin jenis Astrazeneka dengan dosis
penuh.
3. Dilakukan monitoring selama 30 menit, peserta hanya merasakan nyeri di daerah
suntukan. Pusing (-), lemas (-), nyeri dada (-), sesak (-)
4. Peserta dibolehkan meninggalkan Puskesmas Biak
Tracing COVID-19
Ny. FS/ Usia 26th/ Tinggi 149cm/ 59Kg/ G1P0A0 UK 36+3 dengan KPD + COVID-19
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2)
adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit akibat infeksi virus ini
disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem
pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.
Gejala-gejala COVID-19 ini umumnya muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu
setelah penderita terpapar virus Corona. Sebagian pasien yang terinfeksi virus
Corona bisa mengalami penurunan oksigen tanpa adanya gejala apa pun. Kondisi ini
disebut happy hypoxia.
Guna memastikan apakah gejala-gejala tersebut merupakan gejala dari virus Corona,
diperlukan rapid test atau PCR.
1. Ny. FS dirawat dengan keluhan keluar cairan ketuban sejak 6 jam yang lalu
disertai perut kenceng-kenceng pada usia kehamilan pada usia kehamilan 36+3 minggu
2. Suami serta orang tua pasien merupakan anggota keluarga yang tinggal serumah
3. Seluruhnya memberikan inform concent untuk dilakukan pemeriksaan dan swab
antigen
4. Suami pasien positif, namun kedua orang tuanya negatif
5. Dilakukan edukasi dan bimbingan dengan metode dua arah terkait penyakit Covid-19
PENAPISAN TB
An. YR/ Usia 17 th/ Tinggi 150cm/ Berat 36Kg/ Bronkitis Kronis + Suspect TB Paru
Masalah tuberkulosis (TBC) adalah masalah kesehatan yang telah lama dihadapi
berbagal negara di dunia, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, Pemerintah
mempunyal komitmen kuat untuk segera mencapal Eliminasi TBC pada tahun 2030.
Berbagal upaya dalam penanggulangan tuberkulosis (TBC) telah dilaksanakan di
Indonesia. Berbagal kemajuan telah kita capal dalam penanggulangan tuberkulosis,
utamanya dalam bentuk ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan untuk
tuberkulosis.
Skrining TBC adalah prosedur pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah
seseorang terinfeksi tuberkulosis (TBC) atau tidak.
1. Semua pasien yang memiliki gejala aktif TB dilakukan anamnesis dan pemeriksaan
fisik di Poli Umum Puskesmas Biak
2. Dilakukan pemeriksaan dahak
3. Diberikan obat untuk mengatasi gejala sementara sembari menunggu hasil tes dahak