myelositik akut)
Epidemiologi Merupakan Lebih sering di Zat kimia seperti
diagnosis tertinggi jenis kelamin laki- benzene,
ke-7 di dunia pada laki Chlorinated
pasien rawat jalan Prevalensi banyak hydrocarbons,
Dapat dijumpai pada ras kulit organophospat,
pada semua putih DDT(chlorophenoth
kelompok usia Usia 15-39 tahun ane), lindane,
Paling banyak Terjadi pada pada Trinitrotolune (TNT)
pada usia akhir kelainan genetik Obat-obatan
dekade kedua seperti down (kloramfenikol,
(late 20’s) syndrome, fenilbutason,
Perempuan lebih agranulositosis antikonvulsan,
rentan mengalami kongenital, sulfonamid)
depresi dibanding sindrom Ellis Van Infeksi virus
laki-laki (2:1) Creveld, penyakit (parvovirus,
Gejala bunuh diri seliak, sindrom herpesvirus,
(tentative suicide) Bloom, anemia flavivirus, retrovirus)
lebih banyak pada Fanconi, sindrom Radiasi
laki-laki yang Wiskott Aldrich, Rheumatoid
mengalami sindrom arthritis, sistemik
depresi, terutama Kleinefelter dan lupus
usia muda dan tua sindrom trisomi D erythematosus
Prevalensi selama Riwayat keluarga
kehidupan: leukemia
Perempuan (10- Merokok, zat
25%) dan laki-laki kimia, radiologi
(5-12%) Infeksi virus yaitu
Penyebab HTLV (virus
mulitfaktorial: leukemia T
faktor biologis, manusia) dan
faktor keturunan, retrovirus jenis
faktor psikososial, cRNA
faktor lingkungan.
Pola waktu Biasanya Kronik Kronik Kronik
Tanda (PF) NOTES: rasa lelah pucat
“Individu dengan perdarahan rasa lemah dan letih
gejala depresi tidak berupa purpura demam namun
selalu mengalami dan petekia pasien merasa
gangguan depresi” infeksi kedinginan
Adanya demam infeksi (faringitis)
perubahan gangguan memar (eccymoses)
keadaan kesadaran bintik merah
emosional sesak napas (petechiae) yang
Sering murung nyeri dada biasanya muncul
Sering menyendiri priapismus pada daerah
Menarik diri dari gangguan superficial tertentu
pergaulan metabolisme yaitu pendarahan pada
Lebih sering hiperurisemia dan gusi dengan
menangis hipoglikemia bengkak pada gigi
Mudah pendarahan pada
tersinggung hidung (epitaxis)
Susah untuk Menstruasi berat
berkonsentrasi atau menorrhagia
Sering melamun sering terjadi pada
Penurunan nafsu perempuan usia
makan dengan subur.
sebab yang tidak Terkadang
jelas ditemukan
Mudah lelah, splenomegali dan
terlihat lesu dan limfadenopati (saat
tidak bersemangat infeksi saja)
Terdapat
keinginan untuk
bunuh diri
(tentative suicide)
Perasaan bersalah
dan tidak berguna
Gangguan tidur
Penurunan libido
Kasus
Tn. AK, laki-laki, 27 tahun datang diantar oleh ibu dan kakaknya ke rumah sakit karena akhir-akhir ini
terlihat murung dan makin sering menangis. Ia juga sering mencemaskan masa depannya. Tn. AK
terlihat mengalami kesedihan ini sejak sekitar 1 bulan yang lalu. Rasa sedihnya disertai kehilangan energi
dan semangat untuk melakukan aktivitas. Nafsu makannya berkurang hingga berat badannya menurun.
Ia lebih banyak mengurung diri di kamar dan merasa hidupnya tidak berguna lagi. Ia juga merasa
kehilangan harapan dan merasa dunia tidak adil. Ada keinginan mengakhiri hidup saja. Bila malam hari
ia menjadi sulit tidur.
Awalnya pasien mengeluhkan sakit kepala berat 2 minggu sebelumnya disertai mual, muntah
dan nafsu makan berkurang disertai demam. Nyeri kepalanya makin memberat disertai kehilangan
keseimbangan dan pembicaraan menjadi lambat. Dari hasil pemeriksaan CT scan disebutkan tidak ada
infeksi otak. Selain itu ia juga menjalani pemeriksaan HIV dan didapatkan hasil positif.
Tn. AK saat ini bekerja di sebuah bank syariah. Ia menyelesaikan pendidikan dari FE universitas negeri di
jakarta. Ia anak terakhir dari 5 bersaudara. Ia merasa malu setelah mengetahui kondisi medis yang
dialaminya cukup berat. Ia tidak mengetahui sumber penularan HIV terhadap dirinya. Ia belum menikah
dan belum pernah melakukan hubungan seksual. Pernah menggunakan zat psikoaktif dengan jarum
suntik. Saat mahasiswa ia adalah sosok yang patuh pada orangtua. Pemilihan jurusan kuliah juga
dilakukan oleh orang tua. Ia tidak pernah melanggar aturan orangtuanya. Adanya tuntutan menjadi yang
terbaik dan menyenangkan orangtua menjadi suatu yang wajib dipenuhi.