Anda di halaman 1dari 3

Bismillah....

Mari baca illness script pemicu 4 modul cardio yukk :D


Semoga bermanfaat dan maaf jika ada kekurangan :D

No Penyakit
1 Penyakit Jantung Reumatik (PJR)
 Epidemiologi: Merupakan kerusakan pada satu atau lebih katup jantung yang
disebabkan oleh demam reumatik. Sering pada anak berusia 4-15 tahun. Pasien
PJR pasti mempunyai riwayat demam reumatik. Penyakit ini berhubungan
dengan keadaan ekonomi rendah, tinggal di kawasan padat, dan kesulitan untuk
mengakses fasilitas kesehatan. Dengan mengatasi demam reumatik berulang
dapat mencegah terjadinya PJR.
 Pola waktu: Kronik dan progresif
 Gejala: Banyak kasus asimptomatik dalam beberapa tahun. Gejala yang terjadi
dapat berupa nyeri dada, berdebar, sesak napas, kesulitan bernapas saat
tiduran, dan demam
 Tanda dan PF: Sendi (biasanya sendi besar seperti genu, ankle, siku, dan pundak)
nyeri, bengkak, dan kemerahan. Takikardi, gangguan napas saat ekspirasi,
orthopnea (gangguan bernapas saat tiduran), paroxysmal nocturnal dispnea
(terbangun saat tidur karena harus duduk atau berdiri untuk bernapas dengan
baik), edema, syncope (pingsan), stroke. Auskultasi terdapat murmur, palpasi
ictus cordis di lateral linea mid clavicula (jantung membesar). Auskultasi paru
terdapat ronkhi karena terisi cairan. Rontgen toraks terdapat CTR (Cardio
Thoracic Ratio) >50% dan terdapat cairan di paru. EKG dapat terlihat gambaran
aritmia
2 Demam Reumatik Akut
 Epidemiologi: Sering pada anak berusia 4-15 tahun. Disebabkan oleh bakteri
Streptococcus Grup A (GAS). Infeksi bakteri ini berhubungan dengan
pharyngitis/sakit tenggorokan. Ekonomi rendah, padatnya penduduk, pajanan
bakteri dari orang yang terkena flu atau nyeri tenggorok. Jika terinfeksi GAS dan
tidak mendapatkan antibiotik, maka pada pasien yang rentan, dalam 2-3 minggu
akan terjadi respon imun. Respon imun ini bersifat autoimun dan dapat
menyebabkan inflamasi pada otak, kulit, sendi, dan jantung.
 Pola waktu: Akut dan progresif
 Gejala: Dengan gejala pharyngitis streptococcus sebelumnya berupa nyeri
tenggorok, nyeri saat menelan, demam 38,3o-40oC, dan sakit kepala. Nyeri perut,
mual, dan muntah khususnya pada anak. Sendi nyeri, demam naik turun, nyeri
dada, dan sesak
 Tanda dan PF: Sendi bengkak, nyeri, kemerahan, dan hangat. Demam, rash pada
trunkus (jarang terjadi), nodul subkutan (jarang terjadi), edema tungkai dan
wajah, dan dispnea
3 Septic arthritis
 Epidemiologi: Merupakan arthritis (radang sendi) yang diakibatkan oleh invasi
mikroorganisme ke ruang antar sendi sehingga terjadi infeksi. Dapat disebabkan
oleh invasi virus, bakteri, dan fungi namun infeksi bakteri (yang tersebar pada
darah) terjadi paling sering. Sering terjadi pada pasien dengan imunosupresi,
kanker, diabetes dan pasien lansia. 45% populasi arthritis berusia >65 tahun.
Laki-laki lebih sering mengalami penyakit ini. Staphylococcus aureus merupakan
bakteri penyebab yang tersering dan sisanya adalah dari spesies Streptococcus.
Pasien biasanya memiliki riwayat penyakit/gangguan sendi atau pernah terjadi
trauma pada sendi.
 Pola waktu: Kronik dan progresif
 Gejala: Sendi sangat nyeri, demam, dan menggigil.
 Tanda dan PF: Terdapa gejala triad, yaitu demam (<38,9oC), nyeri sendi, dan
keterbatasan gerak. Gejala tersebut dapat terjadi dalam beberapa hari-minggu.
Sendi bengkak dan panas. Terdapat mikroorganisme pada punksi cairan sinovial.
Foto rontgen tampak kerusakan pada sendi. Periksa tanda-tanda inflamasi
dengan cek darah lengkap (leukositosis, peningkatan LED, hitung jenis). MRI
memperlihatkan kerusakan jaringan sendi.
4 Rheumatoid artritis (RA)
 Epidemiologi: Merupakan inflamasi sistemik kronik. Terdapat beberapa faktor
risiko yang dapat memicu proses autoimun pada RA, yaitu merokok, infeksi, dan
trauma. Reaksi autoimun menyebabkan hipertrofi synovial dan inflamasi kronik
pada sendi.
 Pola waktu: Kronik dan progresif
 Gejala: Demam, mual, arthralgias (nyeri sendi)
 Tanda dan PF: In and out of the joint (interarticular phalang ada yang fleksi ada
yang ekstensi), poliarthritis (radang pada >1 sendi) simetris dan persisten, sendi
bengkak, deformitas.
5 Gout
 Epidemiologi: 1-2 orang dari 100 orang di Inggris mengalami gout. Sering pada
laki-laki usia >30 tahn dan pada perempuan saat menopause. Lebih sering terjadi
pada laki-laki. Risiko yang dapat meningkatkan kejadian gout adalah obesitas,
hipertensi, dan makan makanan tinggi asam urat. Makanan tersebut berupa
daging sapi, hipertensi, obesitas
 Pola waktu: Kronik dan progresif
 Gejala: Sangat nyeri pada ≥1 sendi. Sendi yang sering terlibat umumnya adalah
sendi distal seperti phalang, ankle, dan lain-lain. Sendi nyeri, merah, panas, dan
lunak. Gejala tersebut makin sangat parah beberapa jam dan bertahan selama 3-
10 hari.
 Tanda dan PF: Edema di dalam dan sekitar sendi yang terinflamasi. Pada
pemeriksaan punksi synovial terdapat kristal urat. Pemeriksaan ureum kreatinin
meningkat.
6 Myocarditis
 Epidemiologi: Merupakan inflamasi pada miokardium. Insidensinya sebesar 1-10
per 100.000 orang. Insidensi pada laki-laki dan perempuan sama namun laki-laki
muda lebih rentan. Kejadian tersering pada usia 40-50 tahun. Populasi rentan
lainnya adalah pasien immunocompromised, ibu hamil, dan anak-anak.
 Pola waktu: Kronik dan progresif
 Gejala: nyeri dada minimal, demam, berkeringat, menggigil, sesak. Pada viral
myocarditis terdapat riwayat demam, nyeri sendi, malaise, sakit tenggorok dan
infeksi pernapasan dalam ≤1-2 minggu terakhir.
 Tanda dan PF: Palpitasi, syncope, sudden cardiac death, dan dapat ditemukan
tanda gagal jantung (berupa takikardi, gallop, regurgitasi mitral, dan edema).
Dapat terjadi aritmia.
Kasus

Nn. A, 17 tahun datang dengan keluhan sesak napas sejak 2 hari SMRS, disertai dada berdebar yang
dirasakan sepanjang hari sejak 3 hari sebelum masuk RS. Keluhan ini sebenarnya sudah dirasakan
sejak 1 bulan yang lalu dimana pasien mengeluh sering sesak napas hilang dan mudah lelah
terutama bila beraktifitas berat, namun tidak dipengaruhi cuaca ataupun makanan tertentu, dan
tidak pernah disertai napas berbunyi. Sejak 1 minggu ini sesak napas bertambah berat bahkan saat
aktivitas sehari-harinya, terkadang bila tidur perlu dua atau tiga bantal. Pasien ternyata pernah
mengalami demam naik turun disertai sakit tenggorokan dan nyeri pada persendian yang berpindah-
pindah, terutama dipergelangan tangan dan kaki serta siku 5 bulan lau, dirasakan sembuh setelah
berobat namun tidak pernah kontrol walau diharuskan oleh dokternya. Sejak usia 12 tahun, pasien
memang sering mengalami sakit tenggotokan disertai nyeri pada daerah sendi yang dirasakan
berpindah-pindah, hanya diberi obat herbal olehh ibunya sehingga jarang mendapat antibiotik.
Riwayat asma, alergi debu dan makanan disangkal, namun mempunyai riwayat alergi obat golongan
penicillin. Riwayat keluarga sakit seperti ini, hipertensi, sakit jantung ataupun asma disangkal.

-Carina & Syabil-

Anda mungkin juga menyukai