2012
th
4 WEEK
1 | NEVER EVER EVER GIVE UP! SAYS BISMILLAH, AND STARTS STUDYING ALL OVER AGAIN SKY IS THE LIMIT!
Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.
Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.
Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.
Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu.
Tetaplah terjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu –Ust.
Rahmat Abdullah
CONTENT :
TENTIR DTK 2 .............................. 3
2ND CARDIOVASCULAR PHARMACOLOGY . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 22
2 | NEVER EVER EVER GIVE UP! SAYS BISMILLAH, AND STARTS STUDYING ALL OVER AGAIN SKY IS THE LIMIT!
DTK 2 (Kelompok 5-8)
Oleh: Putri Junitasari & Octafika Hairlina Ayu L.
KASUS 5
Tn. A 50 tahun, datang dengan keluhan nyeri dada kiri sejak 2 bulan terakhir. Nyeri dada timbul setiap pasien bermain
tenis dan hilang sesudah istirahat. Keringat dingin (-). Pasien sudah berobat ke klinik dan mendapatkan ISDN tablet 2 kali sehari, namun sesudah
meminum obat itu kepala menjadi sangat pusing. Riwayat alergi tidak ada. Pasien cukup sering menggunakan Viagra. Riwayat darah tinggi dan
kencing manis disangkal. Pasien tidak merokok, namun sangat sering makanan bersantan dan goreng-gorengan. Ayah meninggal mendadak pada
umur 49
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD 165/94 mmHg, total kolesterol 320 mg/dL (normal <200), LDL 172 mg/dL (normal <100), HDL 50
mg/dL, TG 113 mg/dL. Hasil treadmil : positif dengan nyeri dan depresi horizonal segmen ST.
Apa yang akan anda lakukan untuk menyelesaikan masalah pasien dan rumuskan dalam concept map?
Analisis kasus!
Oke, pertama yang harus kita perhatikan adalah keluhan nyeri dada kiri yang timbul karena peningkatan aktivitas dan hilang ketika istirahat.
Berarti pasien ini kemungkinan ada kelainan pada fungsi organ jantungnya kan. Kemudian lanjut ke faktor terjadinya gangguan pada fungsi
jantung dan pembuluh darahnya, yaitu TD yang tinggi 165/94 hipertensi grade 2. Suka makanan bersantan dan goreng-gorengan Kolesterol
dan LDLnya meningkat faktor terjadinya atherosclerosis penyempitan lumen pembuluh darah O2 menurun iskemia jaringan yang
reversible angina pectoris yang stabil, kenapa yg stabil? Karena dilihat dari hasil rekaman segmen ST depresi horizontal (merupakan cirri dari
angina pectoris yang stabil). Dan dia juga dipengaruhi oleh hilangnya angina ketika aktivitas dikurangi atau istirahat. Trus bagaimana
penampakan pada pembuluh darah si angina pectoris stabil ini? jadi, lumen pembuluh darahnya baru dipenuhi plak saja, belum ada thrombus
dan plateletsnya. Berarti apa yang harus kita kasih dan apa obat yang harus dihentikan? Check this out!
3 | NEVER EVER EVER GIVE UP! SAYS BISMILLAH, AND STARTS STUDYING ALL OVER AGAIN SKY IS THE LIMIT!
Riwayat pengobatan
Efek samping : pusing Farmakodinamik : Menimbulkan vasodilatasi dan mempunyai efek anti agregasi trombosit
Efek samping : Berhubungan dengan efek vasodilatasinya yaitu Sakit kepala, flushing, hipotensi
Rencana pengobatan
No. Rencana pengobatan Indikasi Digunakan atau Saran obat penjelasan Keterangan
tidak pengganti
1. Memperbaiki lifestyle Rekomendasi AHA,
tidak boleh makan
santan dan
gorengan
berlebihan
2. ISDNisosorbid Anti angina Tapering off Aspirin Dapat digunakan Diberi aspirin untuk
dinitrat (boleh pada penderita memperbaiki
(obat anti angina) digunakan hipertensi, prognosis
ketika keadaan digunakan untuk
serangan) anti inflamasi
dan analgesic
mengurangi
pusing dan sakit
kepala
4 | NEVER EVER EVER GIVE UP! SAYS BISMILLAH, AND STARTS STUDYING ALL OVER AGAIN SKY IS THE LIMIT!
3. Simvastatin Hiperkolester digunakan Pasien ini kadar
(Obat penurun olemia kolesterol total dan
LDL&kolesterol) LDLnya meningkat
4. Captopril gol. ACE Hipertensi digunakan Pasien ini hipertensi
inhibitor (obat anti grade 2
hipertensi)
5. Viagra Disfungsi Digunakan Kenapa tetep
ereksi pada digunakan? Kata
pria dr. flori sih ‘kan
hargadiri,
martabat,
kehormatan laki-
laki’
KASUS 6
Tn. B 58 tahun datang dengan keluhan sesak yang bertambah berat dan jantung berdebar sejak 3 hari yang
lalu. Sebelumnya ia sangat sehat, tidak punya keluhan apapun dan tidak punya riwayat sakit jantung. Pasien tidak merokok namun sering
mengkonsumsi minuman berkafein tinggi (1.000 mL/minggu) karena pekerjaannya sebagai petugas keamanan.
Pemeriksaan fisik:
Nadi 160x/menit ireguler.
Echocardiography:
Dilatasi ventrikel kiri dengan diameter diastolik jantung 6,2cm (N: 3,9-5,6cm), diameter sistolik 5,3cm (N: 2,0-3,8cm), fraksi ejeksi 45 (N>70%).
Laboratorium:
Fungsi tiroid normal
5 | NEVER EVER EVER GIVE UP! SAYS BISMILLAH, AND STARTS STUDYING ALL OVER AGAIN SKY IS THE LIMIT!
Diagnosis:
Dilated cardiomyopathy
Terapi yang diberikan:
Digoksin, ramipril, dan warfarin.
Pertanyaan: Apa yang akan anda lakukan untuk menyelesaikan masalah pasien?
Nah, pertama kita bahas dulu ya masalah dilatated cardiomyopathy terus baru tata laksananya ya!
Dilatated Cardiomyopathy yang dialami pada pasien ini pengertiannya adalah gangguan pada miokardium yang ditandai dengan adanya temuan
abnormal pada ruang dan ketebalan dinding jantung, ataupun kontraktilitas fungsi abnormal jantung, terutama disfungsi sistolik ataupun juga
dengan disfungsi diastolikyang disebabkan oleh PJK, hipertensi, penyakit katup jantung, ataupun penyakit jantung kongenital.Sesuai sama
namanya, berarti terjadi dilatasi dong jantungnya terutama ventrikel kiri karena tadi itu, diasosiasikan dengan disfungsi sistolik jantung pasien.
Tapi kenapa ya pasien bisa dapet gangguan jantung kaya gitu?
6 | NEVER EVER EVER GIVE UP! SAYS BISMILLAH, AND STARTS STUDYING ALL OVER AGAIN SKY IS THE LIMIT!
DC ini terbagi atas 2 klasifikasi, yaitu Primary Cardiomyopathy dimana kelainan miokardium ini disebabkan karena genetic, non-genetik, ataupun
didapat. Kalo Secondary Cardiomyopathyberarti gangguan kerusakan miokardium karena adanya penyakit sistemik ataupun multiorgan. Berarti
masuknya apa hayo kalo di kasus ini? Jawab sendiri yah!
SI tuan B ini kan doyan banget minum kafein tinggi yaa (1000 mL/minggu). Padahal kalo kata artikel di Food and Drug Administration, dokter
biasanya akan menyarankan konsumsi kafein perhari itu 100-200 mg/hari (1mg beratnya gak beda jauh sama 1ml), dan kalo konsumsi 1000
mg/minggu harusnya masih gak apa-apa dong? Tapi masalahnya ini dikonsumsinya (kemungkinan) tiap hari loh! Kasian jantungnya dong! Loh
kenapa? Pasti udah pada bisa jawab sih, tapi kasih dah nih:
Hukum Frank-
Starling Vasokontriksi Sekresi
arteri perifer Norepinefrin
7 | NEVER EVER EVER GIVE UP! SAYS BISMILLAH, AND STARTS STUDYING ALL OVER AGAIN SKY IS THE LIMIT!
↑Kontrak litas Mempercepat
relaksasi
Nah, kuncinya memahami yang dialami sama Tn.B ini adalah paham sama hukum Frank-Starling. Bagan tadi itu masih buntu karena itu baru efek
kafein sekali aja. Gimana kalo berkali-kali? Nah berlakulah hukum Frank-Starling ini! Temen-temen masih inget kan ya? Kalo berdasar gambar
yang di atas, normalnya garis kurva akan meningkat dengan adanya peningkatan ventricular end-diastolic volume dan peregangan serabut-
serabut otot jantung yang menyebabkan peningkatan stroke volume. Waktu kurva mencapai puncak, terlihat adanya plateu yang artinya
peningkatan stroke volume tidak terjadi lagi walaupun masih ada peningkatan volume dan tekanan. Dugaannya, disini ventrikel (fokusnya
ventrikel kiri) sudah mengalami dilatasi dan hipertrofi jadinya si ventrikel kiri udah gak lentur lagi deh. Kalau peningkatan volume masih terjadi
juga, si ventrikel kiri yang udah disfungsi ini gak bisa berkontraksi dengan baik lagi, akibatnya terjadipenurunan stroke volume. Lama-lama gagal
jantung deh.
8 | NEVER EVER EVER GIVE UP! SAYS BISMILLAH, AND STARTS STUDYING ALL OVER AGAIN SKY IS THE LIMIT!
Udah mengerti patogenesis & patofisiologinya? Kita lanjut mengenal lebih lanjut CDM dari gejalanya ya!
Gejala CDM biasanya asymptomatic sih, ataupun sedikit gejalanya (berhubungan dengan gangguan transportasi darah ke jaringan tubuh), dan
gejala yang parah karena udah sampe ke gagal jantung. Yaitu:
- Diaphoresis (berkeringat)
- Sesak saat istirahat ataupun beraktivitas
- Orthopnea (sesak nafas saat posisi berbaring)
- Exercise intolarance
- Fatigue(early onset)
- Nyeri abdomen
- Pallor (pucat)
- Late sign: Cachexia (Penurunan berat badan secara tidak wajar & atrofi otot karena penyakit kronis) &
edema perifer
Pada pemeriksaan fisik akan ditemukan:
- Sinus tachycardia
- Gallop rhythm
- Murmur (karena regurgitasi mitral)
- Jugular-venous distention
- Pallor
- Ekstremitas dingin
- Hepatomegali
9 | NEVER EVER EVER GIVE UP! SAYS BISMILLAH, AND STARTS STUDYING ALL OVER AGAIN SKY IS THE LIMIT!
Sekarang kita masuk ke pembahasan tata laksananya yaa!
Interaksi
Nama Obat Digunakan
Indikasi obat pada Keterangan
Pada Kasus atau tidak
kasus
Digoxin - HF + fibrilasi Tidak ada Digunakan Pasien
(Digitalis) atrium kemungkinan
- HF + takikardi sudah mengalami
- CHF HF dan ada
- Takikardi takikardi (jantung
Supraventrikular berdebar-debar)
Paroksismal
Ramipril (ACE- - Hipertensi + HF Tidak ada Digunakan Merupakan first
inhibitor pro- - Hipertensi pada line drug untuk
drug) DM, dislipid & pasien HF
obes
Warfarin (Anti- Pencegahan & Tidak ada Digunakan Pasien CDM
koagulan) pengobatan beresiko
tromboemboli mengalami
tromboemboli
Karena pasien sudah mengalami gejala-gejala gagal jantung dan takikardi, maka pasien diberi tata laksana kaya di tabel itu. Coba dibahas satu-
persatu ya!
Farmakodinamik: Merupakan salah satu inotropic agent, berarti fungsinya untuk meningkatkan kontraksi sel-sel otot jantung. Apalagi
jantung pasien ini kontraksinya udah gak baik lagi kan makanya diindikasikan di kasus ini. Selain itu juga berfungsi dalam kronotopik
negatif dan mengurangi saraf simpatis, yang efeknya akan meningkatkan tonus vagal dan mengurangi aktivasi simpatis di SA node.
10 | NEVER EVER EVER GIVE UP! SAYS BISMILLAH, AND STARTS STUDYING ALL OVER AGAIN SKY IS THE LIMIT!
Efek samping: Efek proaritmik, efek samping gastrointestinal, efek samping visual.
Kontra indikasi: Bradikardia, sindrom sick sinus, sindroma Wolf-Parkinson-White, kardiomiopati obstruktif hipertrofik, hipokalemia.
Dosis: 0,125 – 0,25 mg/hari (penghambat phospodiestarase). Tablet 0,25 mg. Waktu paruh 36-48 jam 1 kali sehari. Dieliminasi
melalui ginjal.
Harga obat : Tab 0,25 mg x 10 x 10 (Rp. 25.000,00) dan Amp 0.5 mg/2mL x 5 (Rp. 140.000,00)
2) Ramipril (ACE-inhibitor):
Farmakodinamik: Menghambat ACE Angiotensin I tidak dikonversi menjadi Angiotensin II vasodilatasi; Hambat degradasi
bradikinin Bradikinin dalam darah ↑ NO & PGI2 ↑ sebagai vasodilator, an agregasi trombosit, dan an proliferasi. Sehingga obat
ini akan memperbaiki curah jantung yang menurun menjadi meningkat lagi dan menghambat progresivitas gagal jantung (karena dapat
menurunkan remodelling miokard).
Kontraindikasi:Ibu hamil trimester 1 peningkatan resiko teratogenik; Ibu hamil trimester 2 & 3 fetal hypotension, anuria, renal
failure; kadang-kadang fetal malformation atau kematian janin.
Efek Samping:Hiperkalemia (pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal atau pada pasien yang mendapat obat diuretik hemat kalium,
AINS, suplemen kalium, atau ϐ-blocker); hipotensi (pada awal pemberian ACE-inhibitor); dry cough (↑ peningkatan kadar bradikinin
dan substansi P dan / atau prostaglandin); edema angioneurotik; acute renal failure (pada pasien dengan stenosis arteri renalis
bilateral atau hanya satu ginjal yang berfungsi).
Interaksi obat:NSAIDefek ACE inhibitor↓; obat diuretic efek sinergistik; ϐ-Blocker efek aditif(???); Antasida mengurangi
absorbsi.
Dosis: 2,5-20 mg/ hari. Tablet 2,5 mg, 5 mg, dan 10 mg. Waktu paruh Ramipril 5 jam dan ketika aktif menjadi Ramiprilat menjadi 23,5
jam, sehingga diberikan hanya 1x/ hari.
Harga obat: tab 2,5mg x 60 (Rp. 265.000,00); tab 5mg x 60 (Rp. 420.000,00); tab 10mg x 30 (Rp. 345.000)
3) Warfarin (Anti-Koagulan):
Farmakodinamik: Merupakan antagonis vitamin K mencegah reduksi vitamin K teroksidasi aktivasi faktor-faktor pembekuan darah
(II, VII, IX, X) tidak terjadi mencegah pembentukan bekuan darah akibat jantung yang tidak berfungsi dengan baik.
11 | NEVER EVER EVER GIVE UP! SAYS BISMILLAH, AND STARTS STUDYING ALL OVER AGAIN SKY IS THE LIMIT!
Kontraindikasi: Pasien yang mengidap penyakit-penyakit dengan kecenderungan perdarahan. Ibu hamil perdarahan neonatus dan
embriopati janin.
Efek obat ini baru terjadi setelah 12 – 24 jam pemakaian, karena butuh waktu untuk mengosongkan faktor-faktor pembekuan darah.
Waktu paruh ± 48 jam.
Posologi : harus dilakukan pemeriksaan masa protrombin sebelum terapi dimulai, dilanjutkan tiap hari hingga respon stabil.
Pengobatan dimulai dari dosis 5-10 mg/hari (oral atau IV), selanjutnya didasarkan pada masa protrombin. Dosis pemeliharaan : 5-7
mg/hari.
Efek samping: perdarahan periksa waktu protrombin & pengawasan; anoreksia, mual, muntah, lesi kulit berupa pupura dan
urtikaria, alopesia, nekrosis kel. Mamae, terkadang jari kaki menjadi ungu.
Harga Tab : 2mg x 10 x 10 (Rp. 120.000,00)
KASUS 7
12 | NEVER EVER EVER GIVE UP! SAYS BISMILLAH, AND STARTS STUDYING ALL OVER AGAIN SKY IS THE LIMIT!
Kalo dari gambarnya bisa dipahamin kan kalo jenis thrombophlebitis ini berdasarkan vena apa yang kena (letak anatominya)? Oke paham ya!
Faktor resiko-nya apa aja yah? Ini:
• Surgery (direct injury)
• Immobilisasi terlalu lama
• Kehamilan
• Riwayat superficial phlebitis
• Riwayat deep venous thrombosis
Bingung apa hubungannya faktor resiko di atas sama terjadinya thrombophlebitis? Jadi hubungannya dengan Virchow’s Triad yaitu stasis aliran
darah, cedera endotel, dan hiperkoagulabilitas darah. Misal pada pasien yang terkena paralisis ekstremitas bawah mengalami imobilisasi dalam
jangka waktu lama → menghilangkan pengaruh pompa vena perifer → meningkatkan stagnasi → darah berkumpul di ekstremitas bawah →
13 | NEVER EVER EVER GIVE UP! SAYS BISMILLAH, AND STARTS STUDYING ALL OVER AGAIN SKY IS THE LIMIT!
darah yang stasis di belakang daun katup vena akan menyebabkan penumpukan trombosit dan fibrin → trombosis vena → vena ekstremitas
mengalami reaksi inflamasi (karena endothel injury) → thrombophlebitis.
Udah ngerti? Kalo belum ngerti sama patogenesis dan patofisiologinya coba buka buku Sylvi halaman 677-679 yaa hehee.
o Nyeri akut disertai rasa terbakar dan nyeri tekan permukaan (Terasa lebih nyeri daripada DVT karena ujung-ujung saraf kulit berdekatan
dengan vena superfisial)
o Kulit di vena sekitar yang terkena eritematosa dan hangat
o Oedem pada vena yang terkena
o Vena dapat teraba dan terasa kaku (disebut sebagai tali subkutan)
o Manifestasi sistemik: demam & malaise
14 | NEVER EVER EVER GIVE UP! SAYS BISMILLAH, AND STARTS STUDYING ALL OVER AGAIN SKY IS THE LIMIT!
Kita bahas ke tatalaksananya yaa. Jadi tatalaksana ini sesuai dengan tipe thrombophlebitis apa si pasien kenanya. Yuk bahas satu-persatu:
1. Superficial Thrombophlebitis
- Medika Mentosa:
Berdasarkan Cochrane Database of Systematic Reviews Article (2007), pilihan utama adalah:
a. NSAID
Mengurangi resiko penyebaran SVT menjadi DVT, mengurangi rasa nyeri dan meningkatkan kerja antitrombosis. Obat yang terbukti
efektif:
Indometasin (dosis:25-50 mg P.O.)dan Ibuprofen ( 400-800 mg P.O. )
b. LMWH (Low Mollecular Weight Heparin)
Antikoagulan yang direkomendasikan untuk meredakan tanda dan gejala, sekaligus untuk preventif progresifnya trombosis kearah
DVT.Obat: heparin treatment (250 IU/kg S.C., 80 IU/kg I.V., infus continous 18 IU/kg/hari)
c. Antibiotik
Jika terdapat supuratif thromboplebitis, antibiotik harus diberikan, terutama jika ada abses.Obat yang di gunakan: Ceftriaxon (1-2
gram/hari I.V./ I.M. untuk 4-14 hari)
15 | NEVER EVER EVER GIVE UP! SAYS BISMILLAH, AND STARTS STUDYING ALL OVER AGAIN SKY IS THE LIMIT!
Tujuannya adalah untuk mencegah perluasan trombus, propagasi, atau embolisasi. Selama fase akut digunakan Heparin I.V. (dosis
80 IU/kg dilanjutkan infus 18 IU/kg) atau Enoksaparin (dosis 1mg/kg)yang diberikan secara injeksi subkutan tiap 12 jam.Warfarin
sering diberikan bersamaan dengan antikoagulan IV atau SC, dan juga diberikan sebelum antikoagulan IV & SC tersebut
diberhentikan. LMWH diberikan pada pasien dengan DVT atau emboli paru yang tersumbat aliran venanya, pasien rawat jalan yang
telah selesai menggunakan antikoagulan, dan pada wanita hamil. Pengobatan anti-koagulasi oral berlanjut selama 3-6 bulan pada
pasien dengan resiko sementara (setelah operasi), dan pasien dengan penyebab DVT idiopatik. Pengobatan selama 12 bulan atau
seumur hidup dapat diberikan pada pasien dengan DVT berulang atau dengan faktor resiko yang terus-menerus.
b. Fibrinolitik
Diberikan selama fase awal DVT akut → mengak an sistem fibrinolisis endogen → memecahkan dan melarutkan bekuan. Obat
yang dipakai adalah Streptokinase dan Urokinase
16 | NEVER EVER EVER GIVE UP! SAYS BISMILLAH, AND STARTS STUDYING ALL OVER AGAIN SKY IS THE LIMIT!
Karena yang disuruh dibahas tatalaksana farmakologinya, yang dibabat habis ini aja yah!
Nama Obat Farmakodinamik Indikasi Kontraindikasi Sediaan & Dosis Efek Samping Keterangan
Obat
Indometasin Menghambat enzim Reumatik, spondilitis Anak, wanita hamil, Tab 25mg 2-4 ES saluran cerna,
(NSAID - derivat COX→ konversi asam ankilosa, artritis pirai pasien dengan kali/ hari. T1/2 = sakit kepala hebat,
indol-asam asetat) arakidonat menjadi akut, osteoartritis gangguan psikiatri, 2-4jam halusinasi &
PG-G2 terganggu. tungkai, PDA, pasien dengan psikosis,
Mendesak efek perikarditis dan penyakit lambung agranulositosis,
penghambatan pada pleuritis. anemia aplastik dan
pergerakan PMN trombositopenia
Ibuprofen (NSAID - Menghambat enzim Arthritis reumatoid, Wanita hamil & ibu Tab 400mg ES saluran cerna Bila diberikan
derivat asam COX→ konversi asam osteoarthritis, menyusui 3kali/hari. T1/2 = lebih ringan dari bersama Warfarin
propionat) arakidonat menjadi disemenorhea primer, 2jam indometasin, bisa menyebabkan
PG-G2 terganggu demam eritema kulit, sakit gangguan fungsi
kepala trombosit yang
trombositopenia, memperpanjang
ambliopia toksis masa perdarahan
yang reversibel
Enoxaparin Menghambat faktor Profilaksis Riwayat Lovenox inj. 20 Perdarahan, Bila diberikan
(LMWH - pembekuan Xa oleh tromboembolik, DVT, trombositopenia, mg/ 0,2mL & 40 ekimosis dan bersama NSAID bisa
Antikoagulan) antitrombin Unstable angina, non hemofilia, mg/ 0,4 mL hematom pada meningkatkan
Q-wave MI endokarditis infeksi secara subkutan tempat injeksi SK perdarahan.
akut,
haemorrhagicstroke
syndrome, ulkus GI
akut
Heparin Berikatan dengan AT Emboli paru, DVT, Sedang mengalami IV 100, 400, 800 Perdarahan (1- Perlu dilakukan
(Antikoagulan) III → menghambat IMA, profilaksis perdarahan, peminum unit/kgBB 33%), alergi, reaksi monitoring terapi
protease faktor tromboemboli vena alkohol (menganggu (masing2 T1/2 = anafilaktik, dengan tes aPTT
17 | NEVER EVER EVER GIVE UP! SAYS BISMILLAH, AND STARTS STUDYING ALL OVER AGAIN SKY IS THE LIMIT!
pembekuan (faktor selama operasi fungsi hepar) 1, 21/2, dan 5 trombositopenia
IIa, Ixa, Xa) dengan jam)
cara membentuk
kompleks AT III-
protease
Warfarin Antagonis vit.K → Profilaksis dan Pasien dengan Tab 5-10mg/ Perdarahan (2-4%), - Bila diberikan
(Antikoagulan) aktivasi faktor pengobatan kecenderungan hari selanjutnya hematuria, bersama NSAID
pembekuan darah tromboemboli, perdarahan, diskrasia 5-7mg/ hari. T1/2 anorexia, mual, dapat
tidak terjadi mencegah darah, ulkus GI, = 48jam muntah, lesi kulit menyebabkan
progresivitas dan divertikulitis, kolitis, perdarahan berat
kekambuhan endobakterial - Perlu dilakukan
trombosis DVT atau subakut, defisiensi vit. pengawasan
emboli paru setelah K, penyakit hepar & protrombin
terapi awal dengan ginjal berat. (penentuan dosis)
heparin
Streptokinase Bergabung dengan Trombosis vena akut, Pernah atau sedang Streptase powd Perdarahan
(Fibrinolitik) plasminogen emboli paru, mengalami for inj 1500000
membentuk kompleks trombosis arteri akut, perdarahan, terinfeksi IU →
aktivator → Infark Miokard Akut Streptokokus, gagal IV 250ribu IU/
mengkatalisis ginjal & hepar parah, 30menit diikuti
perubahan DM parah, hamil 100ribu IU/ 24-
plasminogen menjadi trimester 1 & 2. 72jam melalui
plasmin infus
Urokinase Aktivasi langsung Tromboemboli arteri Pasien emboli paru Powder 10kU → Perdarahan Penggunaan bersama
(Fibrinolitik) plasminogen → dan vena, emboli paru usia > 50 tahun, IV 1000-4500 heparin
plasmin riwayat IU/kgBB lanjut menyebabkan
kardiopulmonal atau infus IV 4400 insiden perdarahan
gangguan hemostasis IU/kgBB/jam yang lebih besar
berat
Ceftriaxon Menghambat reaksi Uretritis oleh Pasien alergi penisilin Powder 0,25; Reaksi alergi →
(Antibiotik) transpeptidase tahap gonokokus, berat 0,5; dan 1 g anafilaksis &
ketiga→ hambat Meningitis, dan infeksi 1x/hari urtikaria,
reaksi pembentukan bakteri (Meningitis nefrotoksik, diare,
dinding sel mikroba Enterobacteriase, 2x/hari). T1/2 = perdarahan berat
termasuk strain 8jam
18 | NEVER EVER EVER GIVE UP! SAYS BISMILLAH, AND STARTS STUDYING ALL OVER AGAIN SKY IS THE LIMIT!
penghasil penisilinase
KASUS 8
Jelaskan tatalaksana farmakologi pada fibrilasi atrium!
Definisi
Fibrilasi atrium ditandai oleh depolarisasi atrium yang cepat, ireguler, dan tak terkoordinasi, tanpa gelombang P yang jelas makanya kontraksi
atrium jadi kacau dan asinkron dan juga karena impuls yang mencapai nodus AV tidak teratur makan irama ventrikel juga sangat ireguler.
Indicator menentukan ada/tidaknya AF tidak adanya gelombang P pada EKG yang secara normal ada saat kontraksi atrium terkoordinasi.
Maksudnya otomatisitas apa? Jadi depolarisasi spontan untuk memulai denyutannya diturunkan atau bahkan tidak ada.
Trus konduktivitas? Jadi kemampuan si membrane-membran sel otot jantung untuk mengirim impulsnya juga diturunkan
Kalo masa refrakter? Periode antara akhir kontraksi dan kembalinya sel jantung ke keadaan siap untuk depolarisasi lagi. Jadi di turunkan agar
kontraktilitasnya normal lagi.
Trus untuk pembagian kenapa dikelasin A,B,C dll itu menunjukkan kecepatan penghambatan kanalnya ya.
2. Lidocaine (Class Untuk disritmia Hipersensitivitas Efek terhadap SSP intravena Efek elektrofisiologi
IB) ventrikel pada : pusing, seizures, dosis hampir terbatas pada
keadaan gawat gang. Mental bervariasi ventrikel (efek di nodus
SA lemah)
20 | NEVER EVER EVER GIVE UP! SAYS BISMILLAH, AND STARTS STUDYING ALL OVER AGAIN SKY IS THE LIMIT!
3. Asebutolol Untuk kontraksi PPOK, DM, disfungsi bradikardi, blok Peroral 200 Memperpanjang masa
(Class II) ventrikel jantung AV, gagal jantung, mg; dosis refrakter nodus AV
premature,atrial bronkospasme dapat
fibrilasi dinaikkan scr
bertahap
Sumber:
FK UI. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Jakarta: Badan Penerbit FK UI, 2012.
Sylvia Anderson Price. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi 6. Jakarta: EGC, 2012.
Marcone Lima Sobreira, dkk. Superficial Thrombophlebitis Review Article. Brazil: UNESP, 2008.
Dian Megasafitri, dkk. LMWH sebagai Profilaksis DVT pada Pasien Trauma. Denpasar: FK Udayana.
http://emedicine.medscape.com/article/463256-treatment#aw2aab6b6b3
http://emedicine.medscape.com/article/1911303-medication#5
Slide kelompok 5-8
Rekaman dr. Flori
21 | NEVER EVER EVER GIVE UP! SAYS BISMILLAH, AND STARTS STUDYING ALL OVER AGAIN SKY IS THE LIMIT!
TENTIR FARMAKO 2 mendapatkan ilmu yang berharga untuk dunia dan akhirat nantinya.
Amin.
Oleh dr. Flori
By Aulia Fahmi & Khoiron ACE enzyme INHIBITOR
Obat ini bekerja di sistem SRAA.
Efek samping :
Hipotensi, batuk kering (peningkatan bradikinin), hiperkalemia, rash,
edema angioneurotik, gagal ginjal akut reversibel (pada pasien dengan
stenosis arteri renalis)
Kontraindikasi :
a. IBU HAMIL karena teratogenik (trimester 2 dan 3), dapat
menimbulkan gagal ginjal fetus. Kalau yang ini kerjanya di reseptornya kawan...
b. IBU MENYUSUI
Farmakodinamik:
Sediaan: Menghambat reseptor AT1 (di otot polos pembuluh darah dan
a. Bekerja langsung (aktif) : kaptopril dan lisinopril jantung) menghambat (vasokonstriksi,
vasokonstriksi, sekresi aldosteron,
b. Pro-drug (dalam tubuh dirubah menjadi bentuk aktif) : enalapril, rangsangan saraf simpatis, stimulasi jantung, hipertrofi otot polos
kuinapril, perindopril, ramipril, silazapril, benazepril, fosinopril pembuluh darah dan jantung), tidak mempengaruhi bradikinin tidak
ada batuk kering seperti pada ACE inhibitor
Farmakokinetik :
Waktu paruh utama (t1/2α : 1 – 2 jam sehari)
kira 15% losartan diubah menjadi metabolit waktu paruh
Kira-kira
tambahan (t1/2β : 6 – 9 jam sehari) pemberian hanya perlu satu
ANGIOTENSIN RECEPTOR BLOCKER (ARB) atau dua kali sehari.
Efek samping :
Hipotensi, hiperkalemia
Kontraindikasi :
23 | NEVER EVER EVER GIVE UP! SAYS BISMILLAH, AND STARTS STUDYING ALL OVER AGAIN SKY IS THE LIMIT!
IBU HAMIL karena teratogenik (trimester 2 dan 3), dapat menimbulkan o Vaskuloselektif selektif pada pembuluh darah, efek pd
gagal ginjal fetus. jantung minimal
b. Golongan Difenilalkilamin : - verapamil
Ini daftar obat untuk golongan ACE INHIBITOR dan ARB. o Kardioselektif: kontraktilitas dan konduksi jantung
c. Golongan Benzotiazepin : - diltiazem
o Kardioselektif: kontraktilitas dan konduksi jantung
ANTAGONIS Ca2+
Indikasi:
Farmakodinamik:
Antihipertensi : Dihidropiridin, verapamil
Menghambat Ca++ influx ke dalam sel:
Krisis hipertensi : nifedipin (sublingual), nicardipin iv
o pembuluh darah relaksasi arteriol, vasodilatasi
Anti angina : verapamil, diltiazem
o Efek miokard inotropik/kontraktilitas (-)
Anti aritmia : verapamil, diltiazem
o Tidak mengganggu lipid, gula darah dan asam urat.
- CENTRAL α AGONIST/ADRENOLITIK
Indikasi:
Yang paling sering digunakan adalah METILDOPA dan KLONIDIN.
a. Hipertensi dengan hipertrofi prostat
a. METILDOPA : Merangsang α-adrenoceptor sentral denganα-
b. Hipertensi ringan dan sedang
methylnorepinephrine and α-methyldopamine → ↓ efek
c. Hipertensi dg DM /dyslipidemia
simpatis di pusat batang otak.
d. Hipertensi dg gangguan sirkulasi perifer, perokok
- Terpilih untuk hipertensi pada kehamilan
- Efek samping: sedasi, depresi mental, vertigo (pusing
Efek samping:
berputar), mimpi buruk. (efek sentral)
25 | NEVER EVER EVER GIVE UP! SAYS BISMILLAH, AND STARTS STUDYING ALL OVER AGAIN SKY IS THE LIMIT!
b. KLONIDIN : ↓ simpa s, ↓ HR, ↓ cardiac output. • MINOKSIDIL & DIAZOKSID:
- Efek samping : mulut kering, sedasi – HT maligna
- Interaksi dengan antidepresan TRISIKLIK → efek berkurang – HT dengan penyakit ginal (GNA, GNK)
– Hypertensive encephalopathy
VASODILATOR LANGSUNG
Obat ini di bagi 2, ORAL dan PARENTERAL Efek samping:
1. ORAL VASODILATOR – Hidralazin : lupus like syndrome, takikardi, retensi cairan,
HIDRALAZINE : dilatasi arteriol (selektif), metabolisme di angina pektoris
hepar, efek samping tergantung dosis (sakit kepala, mual, – Minoksidil : hirsutisme
berdebar, angina pektoris) TIDAK DIGUNAKAN TUNGGAL, – Diazoksid : hiperglikemia digunakan pd insulinoma
KONTRAINDIKASI PADA HIPERTENSI DENGAN PJK (penyakit
FARMAKOLOGI KLINIK OBAT ANTI-HIPERTENSI
jantung koroner)
Karena hipertensi ini merupakan life-long disease, terapi yang efekti
MINOKSIDIL : membuka kanal Na di membran sel otot polos dan baik memiliki syarat:
oleh min oxidil sulphate↓kontraksi, harus dikombinasi
dengan β blocker dan loop diuretic, efek samping terjadi jika 1. Less price (biaya murah)
βblocker dan loop diuretic tidak adekuat 2. Less adverse effect (efek samping sedikit)
3. Less dose (dosis sedikit)
2. PARENTERAL VASODILATOR 4. Less regimen (cara/aturan obat sedikit)
SODIUM NITROPRUSSIDE: mekanisme dilatasi arteriol 5. Effective result (hasilnya efektif)
dan venul TPR ↓ venous return ↓, efek samping :
penurunan TD terlalu rendah, akumulasi sianida, asidosis
metabolic OBAT VASODILATOR DAN ANTI-ANGINA
DIAZOKSID : dilatasi arteriol TPR ↓, opening of potassium Penjelasan sedikit tentang angina pectoris. Merupakan nyeri dada
channels, efek samping : excessive hypotension berat yang terjadi akibat tidak adekuatnya aliran darah koroner
untuk mensuplai oksigen jantung
VASODILATOR LANGSUNG Klasifikasi:
• HIDRALAZIN: a. Atherosclerotic angina/angina of effort.
Penggunaan : HT emergensi, HT pada glomerulonephritis, HT pada b. Variant/vasospastic/Prinzmetal angina
eklampsia c. Unstable angina
26 | NEVER EVER EVER GIVE UP! SAYS BISMILLAH, AND STARTS STUDYING ALL OVER AGAIN SKY IS THE LIMIT!
Ini nice to know aja di farmako ya .. 1. Tekanan sistolik – arteriol
2. Tekanan diastolik - venul
Koreksinya agar angina berkurang adalah:
Obat yang digunakan untuk terapi ANTI-ANGINA
ANGINA ini ada 3 golongan:
1. Meningkatkan aliran darah koroner
2. Mengurangi konsumsi oksigen jantung dengan menurunkan
beban jantung/kontraktilitasnya. 1. NITRAT ORGANIK
Farmakodinamik:
Stage angina.
• Mekanisme anti-angina :
Strategi terapi angina: 2. Angina variant : relaksasi otot polos arteri koroner,
• Determinan kebutuhan oksigen miokardium menghilangkan spasmus otot.
1. Tekanan intraventrikuler, volume ventrikular, ketebalan
3. Unstable angina : dilatasi arteri koroner dan menurunkan
ventrikel kebutuhan miokardium secara kontinu.
2. Frekuensi jantung
3. Kontraktilitas • SEDIAAN :
• Determinan aliran darah koroner
1. Short acting : NITROGLISERIN (p.o), ISOSORBIDDINITRAT (p.o),
1. Tekanan diastolik aorta
AMYL NITRITE (inhalan).
2. Durasi diastolik
• Determinan tonus pembuluh darah Ini yang biasanya pasti ada di saku dokter
dokter-dokter kawan.
27 | NEVER EVER EVER GIVE UP! SAYS BISMILLAH, AND STARTS STUDYING ALL OVER AGAIN SKY IS THE LIMIT!
2. Long acting : NITROGLISERIN, ISOSORBID DINITRAT, ISOSORBID - Efek langsung : Inotropik, kronotropik (-) kebutuhan
MONONITRAT. O2 miokard
- Efek tak langsung :
• Efek samping : hipotensi ortostatik, takikardia
i. Inotropik (-) tegangan dinding ventrikel
• Kontra indikasi : peningkatan tekanan intrakranial ii. Kronotropik (-) waktu pengisian arteri koroner
3. βBLOCKERS
Kalau obat ini macamnya udah di bahas kan teman-teman.
Eittss,,, belum cukup. Ada terapi tambahan lagi untuk angina ini.
Penasaran kaan?? Yuuk lanjuut...
VERAPAMIL – DILTIAZEM
28 | NEVER EVER EVER GIVE UP! SAYS BISMILLAH, AND STARTS STUDYING ALL OVER AGAIN SKY IS THE LIMIT!
Mekanisme aktivasi platelet (trombosit)
29 | NEVER EVER EVER GIVE UP! SAYS BISMILLAH, AND STARTS STUDYING ALL OVER AGAIN SKY IS THE LIMIT!
- Inhibisi resptor ADP secara permanen i nhibisi aktivasi
platelet melalui aktivasireseptor GP IIb/IIIa
- Efek iritasi gaster lebih sedikit daripada aspirin Kontraindikasi obat golongan ini adalah :
- Efek samping : neutropenia, liver abnormalities,
- Active bleeding or potentially bleeding
thrombotic thrombocytopenia
- Thrombocytopenia
Clopidogrel
- Memiliki struktur dan mekanisme yang mirip dengan
II. ANTIKOAGULAN : mencegah proses koagulasi darah dengan
ticlopidine
mempengaruhi faktor koagulasi.
- Memiliki efek samping lebih kecil daripada ticlopidine,
namun harganya lebih mahal.
- Merupakan prodrug, diaktivasi oleh CYP 3A4 Obatnya adalah:
- Kerja lebih capat 1. Heparin : biasa digunakan pada semua tipe ACS. Mekanisme
- Efek samping terhadap sistem gastrointestinal lebih sedikit kerja:
daripada aspirin - Berikatan dengan antithrombin inaktivasifaktor Xa dan
- Beberapa pasien resisten terhadap clopidogrel faktor IIa tidak terjadi pembekuan
- Fondaparinux hanya menginaktivasi faktor Xa
3. GP IIb/IIIa Receptor Blocker (fibrinogen and vWF receptor). Obatnya ada beberapa macam:
Masih ingat kan kalau aktivasi reseptor ini juga mampu - Unfractionated heparine (UFH)
menimbulkan agregasi platelet. Obatnya adalah: - Low molecular weight heparine (LMWH) : Fraxiparine,
Abciximab (RheoPro) nadroparine, enoxaparine, dalteparine dll.
- Merupakan antibodi monoclonal yang memblokade reseptor - Synthetic pentasaccharide : Fondaparinux
Gp IIb/IIIa Mekanisme jelasnya dalam gambar ini nih.
- Mencegah tahap akhir agregasi platelet
- Hanya boleh digunakan sebelum PCI (revaskularisasi)
Tiorofiban (Aggrastat)
- Inhibitor spesifik nonpeptide reseptor Gp IIb/IIIa
- Resiko rendah untuk terjadinya hipersensitifitas
- Boleh digunakan pada acute coronary syndrome
Eptifibatide (Integrilin)
- Berikatan pada tempat yang berbeda dan memiliki afinitas
yang lebih rendah daripada tiorofiban
- Boleh digunakan pada for ACS and PCI
30 | NEVER EVER EVER GIVE UP! SAYS BISMILLAH, AND STARTS STUDYING ALL OVER AGAIN SKY IS THE LIMIT!
- Active bleeding, haemophylia, severe hypertension, intracranial
hemorrhage, advance hepatic or renal disease, threatened
abortion dll
Efek samping:
- Bleeding
- HIT (heparineinduced thrombopenia)
31 | NEVER EVER EVER GIVE UP! SAYS BISMILLAH, AND STARTS STUDYING ALL OVER AGAIN SKY IS THE LIMIT!
– Tissue plasminogen activator (tPA), (alteplase, retaplase,
tenecteplase)
Efek samping :
– Hemorrhage
– Hypotension (Streptokinase)
Kontraindikasi :
– Active bleeding
– Urokinase (UK).
32 | NEVER EVER EVER GIVE UP! SAYS BISMILLAH, AND STARTS STUDYING ALL OVER AGAIN SKY IS THE LIMIT!
Berikut adalah klasifikasi Hiperlipidemia (klasifikasi menurut
Frederickson)
Extrinsic pathway
Kelainan yang berhubungan dengan transport dan metabolisme
lipid secara klinis di klasifikasikan menjadi:
33 | NEVER EVER EVER GIVE UP! SAYS BISMILLAH, AND STARTS STUDYING ALL OVER AGAIN SKY IS THE LIMIT!
- LDL kadang-kadang naik Sediaan:
- Bezafibrat : tab 400 mg
Efek Gemfibrozil
- Fenofibrat : tab 160 mg
- Menurunkan VLDL dan LDL - Gemfibrozil : cap 300 dan tab 900 mg (OD)
- Meningkatkan HDL
34 | NEVER EVER EVER GIVE UP! SAYS BISMILLAH, AND STARTS STUDYING ALL OVER AGAIN SKY IS THE LIMIT!
- Hipotensi (efek vasodilatasi), aritmia, fibrilasi atrium)
atrium - Gangguan absorpsi obat dan vitamin yang larut lemak (vit.
® ADEK, digitalis, tiazid, warfarin, Fe, tetrasiklin, fenobarbital, dll)
NIACIN slow release (Niaspan ),, ini merupakan salah satu nama
dagang, kandungannya adalah NIASIN. Sediaan/dosis:
- Efek samping jauh lebih ringan - Kolestiramin (Questran ®) bentuk sachet 4 g
- Dosis 4-16 g/hari
- Kurang menimbulkan flushing - Kolestipol : sachet berisi 5 g granul
- Dosis 1-2 g/hari (per oral)
35 | NEVER EVER EVER GIVE UP! SAYS BISMILLAH, AND STARTS STUDYING ALL OVER AGAIN SKY IS THE LIMIT!
Efek pleiotropik Sediaan & Dosis
- Meningkatkan dan menyimpan fungsi endotel - Simvastatin: 5-40 mg/hari
- Meningkatkan stabilitas plak aterom - Fluvastatin: 20-80 mg/hari
- Menurunkan stres oksidatif - Lovastatin: 5-40 mg/hari
- Menurunkan inflamasi vaskular - Pravastatin: 5-40 mg/hari
- Memiliki efek antitrombotik - Atorvastatin: 10-80 mg/hari
- Rosuvastatin: 10-40 mg/hari
Indikasi
- Hiperkolesterolemia heterozigot Urutan potensi obat
- Hiperlipidemia tipe III, IV dan V 1. Rosuvastatin
- Infark miokard (tanpa memandang kadar lipid) 2. Atorvastatin
3. Simvastatin
Farmakokinetik 4. Cerivastatin
- Absorpsi oral bervariasi (40-70%) 5. Fluvastatin
- (fluvastatin: absorpsi komplit) 6. Pravastatin
- Mengalami first pass metabolism
- Ekskresi bersama empedu feses 5. PENGHAMBAT ABSORPSI STEROL : EZETIMIBE
36 | NEVER EVER EVER GIVE UP! SAYS BISMILLAH, AND STARTS STUDYING ALL OVER AGAIN SKY IS THE LIMIT!
Interaksi Gagal jantung adalah sindroma klinik yang kompleks akibat
- Kolestiramin sangat mengurangi bioavailabilitas
bioavailabil ezetimibe kelainan structural dan fungsional jantung
ung yang ditandai dengan:
- Interaksi dengan obat lain minimal
1. sesak napas
Indikasi : sebagai monoterapi atau kombinasi dg statin untuk: 2. kelelahan
- Hiperkolesterolemia homozigot 3. retensi cairan
- Hiperkolesterolemia lain Intinya,
ntinya, gagal jantung merupakan kondisi
ketidakmampuan/inadekuatnya jantung dalam menyuplai
Efek samping minimal kebutuhan tubuh.
Dosis 10 mg/hari
Etiologi gagal jantung dapat bermacam
bermacam-macam,
diantaranya:
6. OBAT LAIN : PROBUKOL, D-TIROKSIN, NEOMISIN SULFAT
1. Abnormalitas jantung, seperti:
kardiomiopati
PROBUKOL
- Meningkatkan ambilan LDL dari plasma infark miokard
- Efek anti oksidan mencegah aterosklerosis iskemia jantung
- HDL ikut turun rasio LDL/HDL meningkat 2. Beban hemodinamik
hipertensi yang parah
D-TIROKSIN anemia yang parah
- Meningkatkan katabolisme kolesterol tirotoksikosis
- Jumlah reseptor LDL meningkat kelebihan cairan tubuh
- Efek samping = tiroksin (kardiovaskuler) 3. Abnormalitas katup jantung
- Obat ini jarang digunakan 4. Defek pengisian jantung
efusi pericardium/temponade
NEOMISIN SULFAT konstriksi
- Mekanisme kerja mirip resin (Membentuk komplek tidak pericarditis
larutdengan asam empedu) fibrosis
endomiokardium
Sebelum
ebelum kita melanjutkan pembahasan obat jantung
Farmakodinamik:
yang lain, maka ada beberapa hal yang perlu untuk a. Inotropik positif
kita ketahui terlebih dahulu b. Kronotropik
negative
Diantaranya yaitu: c. Dromotropik negative
Obat inotropic d. Mengurangi aktivitas simpatis
40 | NEVER EVER EVER GIVE UP! SAYS BISMILLAH, AND STARTS STUDYING ALL OVER AGAIN SKY IS THE LIMIT!
e. Aritmogenik 1. Efek langsung
– Inotropik positif
• Perbaikan kontraktilitas
Kontraksi lebih kuat dan lebih efisien
• Curah jantung
• Bendungan paru
Efek pada jantung:
sesak napas berkurang
1. Langsung
Memperpendek masa refrakter di atrium, ventrikel,
dan Purkinje (meningkatkan otomatisitas ) 2. Efek tak langsung
aritmogenik – Tonus simpatis
Menurunkan konduktivitas terutama di nodus AV • Denyut jantung dan resistensi perifer
Memperpanjang masa refrakter di nodus AV afterload beban jantung
Kronotropik dan dromotropik negatif – Perbaikan sirkulasi ginjal
Efek pada nodus AV mendasari penggunaan • Aktivitas SRA resistensi perifer
digoksin pada pengobatan fibrilasi atrium. • Aldosteron retensi air/garam udem
Perbaikan fungsi jantung
2. Tidak langsung
Efek vagal: nyata pada nodus SA dan AV Efek pada flutter/fibrilasi atrium
i. Meningkatkan tonus vagal Memperpanjang masa refrakter nodus AV
ii. Meningkatkan sensitivitas jantung terhadap o Frekuensi atrium /-
asetilkolin kronotropik negative o Frekuensi ventrikel sebagian impuls dari atrium
tidak diteruskan ke ventrikel → mencegah penularan
Efek simpatis: fibrilasi ke ventrikel
i. Menurunkan tonus simpatis
ii. Menurunkan sensitivitas jantung terhadap NE • Indikasi
iii. Mengurangi impuls eferan simpatis (dosis <) – Fibrilasi/flutter atrium
kronotropik negative – Takikardi supraventrikel paroksismal
iv. Pada dosis besar/toksik bersifat aritmogenik: – gagal jantung dengan fibrilasi atrium
Denyut prematur, VES, bigemini, Fibrilasi – gagal jantung dengan ritme sinusyang disertai
ventrikel takikardia
Blok AV derajat 2-3
• Kontraindikasi
Efek farmakodinamik
41 | NEVER EVER EVER GIVE UP! SAYS BISMILLAH, AND STARTS STUDYING ALL OVER AGAIN SKY IS THE LIMIT!
– Blokade AV f. Inotropic lain
– Bradikardi
1. DOPAMIN
– Wolf-Parkinson-White
White (WPW) syndrome
b1 inotropik (+), takikardi
– Sick sinus syndrome
Dosis kecil: reseptor D1 di ginjal dan mesenterium
– Takikardi ventrikel, fibrilasi ventrikel
vasodilatasi
– Kardiomiopati hipertropik obstruktif
Dosis besar: stimulasi reseptor a vasokonstriksi
– Gagal ginjal (digoksin: perlu penyesuaian dosis)
Sintesis NE vasokonstriksi
– Hipotiroidisme
– Hipokalemia Indikasi : Syok kardiogenik, Gagal jantung refrakter
2. DOBUTAMIN
Interaksi
a) Kuinidin, verapamil, amiodaron (menghambatan P- P Reseptor b1 inotropik (+)
glikoprotein) meningkatkan kadar plasma digoksin Efek takikardi lebih ringan dari Dopamin
b) rifampisin menginduksi transporter P-glikoprotein
P di Indikasi = Dopamin
usus menurunkan kadar plasma digoksin.
c) aminoglikosida, siklosporin, amfoterisin B mengganggu OBAT ANTI ARITMIA
fungsi ginjal kadar plasma digoksin ↑. Aritmia:
d) kolestiramin, kaolin-pektin,
pektin, antasida: adsorpsi digoksin
• Gangguan irama jantung yang dapat berupa:
absorpsi digoksin menurun.
– Takiaritmia (lebih sering)
e) diuretik tiazid, furosemid: risiko hipokalemia
– Bradiaritmia
meningkatkan toksisitas digoksin.
• Berdasarkan sumber kelainan, aritmia dibagi atas:
f) b-bloker, verapamil, diltiazem:
– Aritmia Supraventrikel (kelainan di nodus SA, atrium,
memperlambat konduksi AV;
dan nodus AV)
Inotropik negatif mengurangi efek inotropik – Aritmia Ventrikel (kelainan di ventrikel)
digoksin.
Mekanisme aritmia:
Kelainan konduksi
1. Reentry penyebab sebagian besar aritmia
2. Hambatan konduksi (Block)
a. Sinoatrial block
b. AV block
Derajat I., Derajat II, Derajat III (complete block)
42 | NEVER EVER EVER GIVE UP! SAYS BISMILLAH, AND STARTS STUDYING ALL OVER AGAIN SKY IS THE LIMIT!
c. Intraventricular block – Efek antikolinergik (atropin-like
like action
action)
Right bundle branch block (RBBB) – Efek alfa bloker (kuinidin) vasodilatasi reflek takikardi
Left bundle branch block (LBBB) Indikasi
Trifasicular block – Paroxismal supraventricular tachycardia (PSVT)
– Fibrilasi dan fluter atrium
Klasifikasi obat antiaritmia – Takikardi ventrikuler
Indikasi
Deskripsi
• Lidokain dan Fenitoin
• Antagonis reseptor b
– Aritmia ventrikel pada infark miokard
• Prototipe: Propranlol
– Aritmia ventrikel karena intoksikasi digitalis
– Memperpanjang masa refrakter nodus AV
– Aritmia ventrikel setelah operasi jantung
– Dosis rendah: meningkatkan efluks K+
• Meksiletin : aritmia ventrikel
– Dosis tinggi: menghambat influks Na+ (efek stabilisasi
membran)
Efek samping
Indikasi
Lebih ringan dan lebih jarang dari kelas IA dan IC.
• SVT paroksismal
44 | NEVER EVER EVER GIVE UP! SAYS BISMILLAH, AND STARTS STUDYING ALL OVER AGAIN SKY IS THE LIMIT!
• AF
• pencegahan aritmia pasca infark Indikasi
Takikardi dan fibrilasi ventrikel berulang yang gagal dengan
Obat Kelas III obat lain
(amiodarone, bretilium, sotalol) Flutter dan fibrilasi atrium
45 | NEVER EVER EVER GIVE UP! SAYS BISMILLAH, AND STARTS STUDYING ALL OVER AGAIN SKY IS THE LIMIT!
– Memperpanjang masa refrakter di AV – Memperpendek masa refrakter
– Meningkatkan sensitivitas nodus SA terhadap rangsangan – ES: mulut kering, midriasis, dapat menimbulkan aritmia
vagal
– Indikasi d. Isoproterenol
Fibrilasi/ flutter atrium, PSVT – Merangsang reseptor b1 dan b2
frekuensi jantung
b. Adenosin – ES: tremor, takikardi, flushing, sakit kepala, serangan
– Membuka adenosine-sensitive K channel di SA dan AV angina
– Indikasi :
• PSVT Alhamdulillah tentirnya sudah selesai Semoga bisa bermanfaat
• Untuk diagnosis wide complex tachycardia ya, Amin ya Robbal ‘Alamin
– T1/2 sangat pendek pemberian IV cepat. SEMANGAT SEJAWAT!
– Efek terlihat sangat cepat
c. Atropin
– Antikolinergik
– Meningkatkan otomatisitas nodus SA dan konduktivitas AV
46 | NEVER EVER EVER GIVE UP! SAYS BISMILLAH, AND STARTS STUDYING ALL OVER AGAIN SKY IS THE LIMIT!
THIS IS THE END!
47 | NEVER EVER EVER GIVE UP! SAYS BISMILLAH, AND STARTS STUDYING ALL OVER AGAIN SKY IS THE LIMIT!