Anda di halaman 1dari 11

FARMAKOLOGI

OBAT ASTHMA (BRONKODILATOR&CONTROLLER) Beta Agonis/


OLEH DR.FLORI adrenergik
BY HARLIA & MUTHI
Adrenoreceptor
agonis Methylxantines
Assalamualaikum teman-teman  Cuci muka dulu gih biar ga (relievers/ (Theophylline)
ngantuk .. Sebelum baca tentir biokimia ini, atur mindsetnya Farmakoterapi asma
bronchodilator)
dulu ya.. Katakan FARMAKOLOGI GAMPANG 5X !! Mari kita
Kortikosteroid Antimuskarinik
mulai dengan bacaan basmallah
(Controllers)

BISMILLAHIRAHMANIRAHIM
Note penting
Sebelum ke obatnya mari kita bahas terlebih dulu tentang Apa bedanya Bronkodilator & Controllers?
Asthma. Bronkodilator : membesarkan caliber paru. Pemberiannya saat
terjadi serangan Asma untuk buka jalan nafas
Asma berarti “sukar bernapas” . Penyakit asma dikenal karena Controller diberikan pada saat tenang.
adanya gejala sesak napas, batuk dan mengi yang disebabkan Kenapa diberikan controller.Orang asma serangannya terjadi
oleh penyempitan saluran napas. mendadak dan tidak diketahui kapan serangan terjadi. Oleh
karena itu dibutuhkan pemberian kortikosteroid sebagai anti
Asma : Penyakit yang disebabkan oleh peningkatan respon inflamasi awal.
dari trachea dan bronkus terhadap bermacam – macam
stimuli yang ditandai dengan penyempitan bronkus/ OBAT BRONKODILATOR
bronkhiolus dan sekresi yang berlebih – lebihan dari kelenjar –
kelenjar di mukosa bronchus. Bagaimana mekanisme kerja obat asma?
Antagonis Ach -> Antagonis muskarinik

Mari kita bahas satu-satu yang lebih detailnya tentang obat


bronkodilator..

1. OBAT ADRENERGIK

Epinefrin

Adrenergik isoproterenol

Agonis selektif
reseptor β2

Liat gambarnya baik-baikya, disitu kan ada 2 proses


biomolekuler. Ayo kita bahas satu-satu ! Nah.. gol. Adrenergic itu menstimulasi 4 reseptor: α1, α2,
1. Proses Bronkodilatasi β1, β2. Masih inget gak kerja saraf simpatis dan obat-
Untuk melakukan dilatasi, tonus bronchial obatnya? Yuk di Review dikit dari tentir modul lalu ^^
membutuhkan cAMP. cAMP itu sendiri dibantu oleh
enzim Adenilil siklase. Disini kerja obat asma
“adrenergic”/ “Beta agonist”. Ia menstimulus
teraktivasinya enzim Adenililsiklase.
Dalam proses normal selanjutnya cAMP akan
mengalami degradasi menjadi phosphodiesterase
(PDE). Disini kerja obat asma yang Theophylline. Ia
mencegah degradasi dari cAMP jadi PDE sehingga
cAMP tetap banyak.
2. Proses Bronkokonstriksi
Untuk melakukan konstriksi, tonus bronchial akan
dibantu oleh adenosine & Ach oleh karena itu ada obat
asma yang cara kerjanya antagonis adenosine dan
antagonis asetilkolin.
Antagonis adenosine -> theophylline
Kerja Reseptor
Adrenergik
Reseptor α1 :
Reseptor β1 : Reseptor β2 :
1. Otot polos pbl 1. Bronkus →
Reseptor α2 : 1.Jantung -> bronkodilatasi
darah ->
inotropik positif
vasokonstriksi 1. Sel b 2. Otot polos uterus
→ relaksasi
2. Otot polos saluran pankreas→
kronotropik
3. Pbl darah otot
cerna dan kandung sekresi
positif rangka & koroner→
insulin ↓ dromotropik vasodilatasi
kemih -> relaksasi 4. Sel b pankreas →
2. Reseptor positif Sekresi insulin ↑
3.Hati-> prasinaps ->
glikogenolisis, 2. Sel 5. Hati:
sekresi NE ↓ Glikogenolisis,
glukoneogenesis jukstaglomeruler glukoneogenesis→
→ sekresi Renin gula darah ↑
4. Pupil -> midriasis
↑ Nah udah ingetkan, sekarang mari kita ke obatnya..
A. Epinephrine
Farmakodinamik
Dia menstimulasi ke 4 reseptor adrenergic. Ini berarti dia
mengaktivasi seluruh efek simpatis sehingga efeknya juga
bisa merelaksasi otot bronkus.

Farmakokinetik
Bagaimana cara pemberian ephinephrine yang tepat?
Oral ? Dia tidak dapat mencapai dosis terapi karena dia
akan dirusak oleh enzim COMT & MAO.
Subkutan ? bisa tapi absorpsi lambat karena ada
vasokontriksi local
Intramuskular & Intravena? bisa lebih cepat
Intacardiac ? bisa bila pasien mengalami henti jantung

Indikasi
Syok anafilatik
Asma berat/ status asmatikus -> bronkodilatasi 15
menit (cepat) namun jarang dipakai

Kontraindikasi
Hipertensi -> ada stimulasi reseptor β1 -> ↑TD
DM -> stimulasi glikogenolisis -> ↑Gula darah
Hipertrofi Prostat -> relaksasi detrusor kandung kemih

Efek Samping
Meningkatkan aktivitas β1 sehingga akan terdapat ↑TD dan B. Isoproterenol
palpitasi
Farmakodinamik
Dosis Dia menstimulasi 2 reseptor adrenergic, β1 & β2. Sering
Dewasa : 0,2-0,5 mg -> cara pemberiannya gimana? Kan juga disebut dengan Agonis β non selektif. Ini berarti dia
sediannya 1 ml. karena dalam satu ampul isinya 1ml/mg. yang mengaktivasi efek simpatis yang bekerja pada 2 reseptor
dibutuhkan 0,2-0,5mg. Ambil 0,2-0,5 ml sehingga dosis ini. Efek utamanya berupa relaksasi bronkus, ↑curah
terapinya sama. jantung, hambat pelepasan histamine & mediator
inflamasi lain.
Sediaan
Ampul : 1mg/ml dengan pengenceran 1:1000 Jangan Kebalik
Farmakokinetik
Inhalasi : pengenceran 1:100 Tidak dianjurkan pemberian oral
Epipen (Epinephrin injector) : dosis pemberian dapat diatur.
Mirip dengan insulin injector. Secara subcutan Dosis
(tidak ada dalam slide dr.flori, di GINA juga ga ada, setelah
di searching di google ada tapi gak tau Evidence Based
Medicine/ gak)
Diberikan pada bronkospasme secara IV dosis 0,01-0,02
mg. untuk kondisi yang kurang mendesak dapat diberikan
secara IM/ subcutan dengan dosis awal 0,2mg/ml

Efek Samping
Stimulasi kuat reseptor β : palpitasi, takikardi, aritmia
ventrikel (pada pasien dengan gangguan koroner), angina
(serangan jantung mendadak yang menyebabkan
kematian akibat iskemik otot jantung)

Sediaan
Ampul & Infus

C. Agonis Selektif reseptor β2


Farmakokinetik
Farmakodinamik
Hanya menstimulasi reseptor β2. Efeknya : hayo kan Efektif diberikan secara oral maupun dalam bentuk aerosol
udah ada di table. Ayo diinget lagi ^^ Ini gambar yang (inhaler), dapat juga diberikan secara parenteral. Berdasarkan
lebih ringkasnya cara kerja dibagi 2, yaitu SABA (Short Acting β2 agonist) dan
LABA (Acting β2 agonist)

Jenis SABA LABA


Cara kerja 30 menit >12 jam
3-4 jam
Fungsi Bronkodilator cepat Controlled bronkodilator Dijual di Indonesia : Liat Mouthpiecenya
Sediaan - Metaproterenol (i) - Salmaterol (i) Biru tua : Vetrolin -> isi Albuterol / salbutemol
obat - Albuterol/salbutamol - Formoterol (i) Coklat tua : Beclovent
(o/i) Biru muda : Berotec
- Terbutalin (o/i/inj) Orange : Combivent
- Fenoterol (i)
- Prokaterol (i)
- Pirbuterol (i)
- Bitolterol &ritodrin
Harga Murah Mahal

Efek Samping
Takifilaksis / toleransi pada reseptor β2 (dosis bertambah
tapi terapi tetap sama)
Stimulasi β1 minimal : tremor, gugup, khawatir, takikardi,
nyeri kepala. Terutama pada pemberia sistemik
Karena dapat mengaktifkan juga β1 meski minimal tetap
harus hati-hati pada pasien hipertensi, PJK, gagal jantung
kongestif, hipertiroid & Diabetes

Ini berbagai gambar sediaan. Dosis biasanya : 3ddpuff 1 atau 3xsemprot 1 hari
Nebulizer : menebulasi (membuat Microdose Dry powder inhaler : obat bentuk bubuk (karna
uap) dapat diatur dosisnya bila dalam bentuk aerosol dia akan rusak). Lever : tombol
agar dry powdernya masuk ke mulut
Metered Dosis Inhaler :
dapat mengatur dosis
aerosol yang masuk ke
mulut
Agonis reseptor β2 selektif

Digunakan pada pasien yang sensitive terhadap


obat-obat agonis reseptor β2 selektif. Harganya lebih
murah.

Cara kerja Obat


1. Inhibisi PDE -> cAMP tetap banyak ->
bronkodilatasi
2. Menurunkan pelepasan histamine -> anti radang
Hayoo Review lagi.. udah dijelasin kan diatas 
Farmakodinamik
Efek teofilin adalah sebagai bronkodilator . namun
terdapat juga efek lainnya ; alertness,
menghilangkan lelah, ↑ringan aliran darah,
↑asam lambung, diuresis.

Farmakokinetik
Turbuhaler : diputar bawahnya baru kemungkinan dihirup
Jendela terapinya sempit -> rentang angka terapi
Dosis : 0,5mg/dose dalam 1 turbuhaler terdapat 200 dosis
sempit. Kekurangan : dosis tidak tercapai.
Isi : Terbutaline
Kelebihan : toksisitas. Oleh karena itu harus diukur
teofilin plasmanya secara teratur.
Rotahaler
Metabolism di hepar
Efek Samping
2. OBAT THEOPHYLLINE
Gangguan saluran cerna : anoreksia, muntah,
nausea
Teophylline Dulunya
Kejang
merupakan 1st
Aritmia
line namun
Dosis : 3-4 mg/kgBB/ 6 jam
Methylxantines Teobromin sudah
Sediaan : Short acting ; Ampul 250mg, Tablet
tergantikan
dengan adanya
Kafein
Waktu paruhnya 4 jam sehingga ia dapat bertahan dalam 8
jam.

Sediaan Obat
Atropin -> nasal spray
Long acting : Ipratropium Bromida -> inhaler aerosol & drypowder
sulit dimodifikasi -> Extended release ; Tiotropium -> inhaler dapat bertahan 24 jam (masih
micronized tablet diuji tapi sudah dijual dipasaran)
(obatnya keluar secara sedikit2 sehingga
efek dapat berlangsung lebih lama)
Contoh yang dijual dipasaran :
Neonapasin -> mengandung aminofilin/
teofilin

3. OBAT ANTIMUSKARINIK

Farmakodinamik
Kita tahu bahwa Nervus vagus berperan penting pada
respon bronkospasme. Yang berarti terdapat peran
parasimpatik juga kan ^^
Obat Anti-muskarinik bekerja menginhibisi kompetitif
asetilkolin pada reseptor muskarinik.. obat ini dapat
digunakan pada pasien yg intoleransi dengan agonis β2
selektif. Efeknya adalah penurunan frekuensi jantung,
bronkodilator lemah, relaksasi otot detrusor vesika urinari
dan penurunan sekresi liur.

Farmakokinetik Efek Samping


Atropin mudah diserap kecuali di kulit sehingga tidak Mulut kering
ada yang oles. Pada tetes mata atropine perlu dilakukan Gangguan miksi
penekanan kantus mata agar tidak masuk hidung. Demensia
Indikasi hiperreaktivitas bronkus  efektif dalam
Bronkodilator terutama pada PPOK (bronkitis dan mengurangi kekambuhan asma (controller)
emfisema) PEMBERIAN
Dosis oral 30 – 60 mg prednison per hari,
diberikan selama 10 hari, setelah itu dilakukan
TAPERING OFF karena seperti sudah diketahui
pemakaian kortikosteroid dalam jangka
panjang dapat menyebabkan berbagai efek,
seperti moon face, osteoporosis, buffalo hump,
dll.
Paling efektif pemberian topikal / inhalasi
aerosol untuk mencegah efek samping.
Preparat : beclomethasone, budesonide,
flunisolide, fluticasone, triamcinolone.
EFEK SAMPING
Kandidiasis oral
Serak

2. Kromolin dan Nedokromil


Kromolin natrium (dinatrium kromoglikat) dan
nedokromil natrium merupakan garam yang stabil tapi
sangat tidak larut. Bila digunakan sebagai aerosol
(nebulizer atau inhaler dosis terukur), obat ini efektif
menghambat asma yang diinduksi oleh antigen dan
OBAT CONTROLLERS asma akibat aktivitas fisik.
FARMAKODINAMIK
1. Kortikosteroid Inhibisi aktivitas seluler :
FARMAKODINAMIK  Pada sel saluran napas menghambat batuk
Inhibisi produksi sitokin inflamasi.  Pada sel mast mencegah aktivasi
Inhibisi inflamasi saluran nafas karena eosinofil.  Pada sel eosinofil mencegah inflamasi
TIDAK menyebabkan relaksasi bronkus (berarti
bukan bronkodilator), namun menurunkan
TIDAK menyebabkan relaksasi bronkus, namun
menurunkan hiperreaktivitas bronkus  efektif
dalam mengurangi kekambuhan asma (controller)

FARMAKOKINETIK
Kromolin sangat sukar diabsorpsi dari saluran
pencernaan dan harus diinhalasi sebagai bubuk yang
sangat halus (microfine) atau larutan teraerosolisasi
begitu juga dengan Nedokromil yang mempunyai
bioavailabilitas yang sangat rendah dan hanya tersedia
dalam bentuk aerosol dosis terukurdiberikan dalam
bentuk inhalasi aerosol.

PEMBERIAN
Cromolyn sodium
Aerosol paru: 800 mcg/semprot dalam tabung EFEK SAMPING
berisi 200 dosis; 20 mg/2 ml untuk nebulisasi Karena sukar diabsorpsi efek samping yang
Nedocromil sodium ditimbulkan hanya terjadi pada lokasi penumpukan sehingga
Aerosol paru: 1,75 mg/semprot dalam tempat hanya menimbulkan gejala-gejala ringan seperti:
berisi 104 dosis-terukur. Iritasi tenggorokan
Batuk
Mulut kering
Sesak dadajarang terjadi
Mengijarang terjadi
Beberapa gejala-gejala ini dapat dicegah dengan inhalasi
agonis adrenoseptor-β2 sebelum terapi kromolin atau
nedokromil.

3. Dekongestan

A. Efedrin, pseudoefedrin dan fenilpropanolamin


• Efedrin : alkaloid tanaman efedra
• Bekerja pada α, β1 dan β2, efektif pemberian
oral, masa kerja panjang, efek sentral kuat,
perlu dosis ebih besar
• Tekanan darah meningkat, peningkatan
kontraksi jantung, peningkatan aliran darah
koroner, vasokonstriksi perifer
• Fenilpropanolamin : serupa dengan efedrin tapi
efek sentral minimal

B. Fenilefrin
• Agonis selektif reseptor α1, haya sedikit menstimulasi
reseptor β
• Vasokonstriksi perifer  digunakan sebagai
dekongestan

Alhamdulillah....demikian tentir farmakologi dari kami,


mohon maaf atas segala kekurangan dalam tentir ini,
selamat belajar dan mudah-mudahan tentir ini bermanfaat

Referensi:
 Slide kuliah dr.Flori
 Buku Ajar Farmakologi Katzung

Anda mungkin juga menyukai