Langkah Kerja :
Tujuan Pemeriksaan
o Skrining Drug Abuse
o Monitoring pengobatan pasien ketergantungan obat
o Pemantauan efek samping suatu pengobatan
o Mengenali drug intoksikasi atau overdosis obat.
Indikasi Pemeriksaan
o Saat mau saringan masuk pekerjaan
o Atlet untuk cek dia pake doping atau nggak
o Instruksi pengadilan
o Permintaan kedokteran :
Pantau suspek SAD F1
Untuk kehamilan
Yang akan mendapatkan transplantasi organ
Pemantauan manajemen nyeri (since obat nyeri narkoba juga)
Ada gejala intoksikasi atau overdosis
Apa saja yang diperiksa
o Spesimen yang dapat dipake : Pipis, Ludah, Rambut, Keringat
o Yang dicari : Kandungan obat, Hormon, Steroid
o Jika Positif : Disebut PRESUMPTIF / TERSANGKA. Dilakukan lagi
pemeriksaan sekunder untuk memperkuat bukti.
o Alat pemeriksaan sekunder bisa Gas Chromatography(GC/MS) /
Spectrometri atau Liquid Tandem Mass Spectometry (LC-MS/MS)
Golongan dan Contoh Obat yang sering dipake
Kegunaan :
o Skrining Medical
o Legal dan Forensik
o Seleksi masuk kerja
o Sport / Atletics Testing
o Pain Medication Monitoring
Modalitas Pemeriksaan
o Nafas
Untuk memeriksa intoksikasi alkohol
Membutuhkan Deep Lung Breath ( Kapasitas Vital )
o Rambut
Dapat bertahan sampai 3 bulan
o Saliva drug / Oral Fluid Based Drug Screen
Rata rata beberapa zat obat bertahan beberapa hari di saliva
THC : 2-24 jam setelah pake
Alkohol : 6-12 jam setelah pake
o Sweat Drug Screen
Dilakukan oleh penanggung jawab anak, KPAI pada anak-anak
yang pake obatnya lama
Basa Basi :
o Apa? Pemeriksaan untuk mencari kandungan obat dalam pipis
o Kapan? Timingnya dicocokan dengan waktu paruh suatu obat didalam
tubuh
o Bagaimana Persiapannya? Pasien harus minum air dulu minimal 300cc
sebelum test, dan tidak boleh pipis dulu
Ya iyalah keles... kalo dia pipis dulu.. atuh keburu abis urinenya.
o Bagaimana Cara Kerjanya ? Menggunakan Enzim Multiplied Immune
Test.
Prinsip kerja Inhibitor Kompetitif.
Cara Kerjanya hanya mengenali adanya kadar obat tertentu pada urine.
Tidak dapat menjelaskan kapan atau berapa banyak dosis si pasiennya
pake.
False Positifnya Tinggi
o Yang harus diperhatikan? Harus benar benar pipisnya si pasien, Kadang
pasiennya ada usaha tipu-tipu labnya, entah dia puasa beberapa hari
minum obat, atau tuker urinenya. Jangan lupa cek apakah urinenya hangat.
o Hasil normal jika NEGATIF
o Faktor Yang mempengaruhi hasil :
Dosis
Frekuensi
Jenis Zat beberapa zat bersifat terakumulasi dalam tubuh, lama
ekskresinya.
Kokain nginep di badan cuman 1 hari kalo baru pake
pertama, kalo sering pake 2-3 hari
Ganja, Mariyuana, Benzodiazepin nginepnya 1 bulan.
Alkohol nginep 1 hari
LAB EMERGENCY
Hemoglobin, Leukosit, Trombosit :
Uji Sahli
Dasar Pemeriksaan :
Hb dicampur dengan larutan HCl 0,1 M dan diubah menjadi Asam Hematin.
Perubahan warna dibandingkan secara visual dengan kolom warna
Metode Kerja :
1. Masukan 5 tetes HCl 0,1 M kedalam tabung pe gencer yang tersedia pada
alat
2. Isap darah sampel ( kapiler atau darah EDTA atau darah Oxalat ) dengan
pipet Hb sebanyak 20 ul ( tepat )
3. Alirkan darah dalam pipet Hb kedalam dasar tabung pengencer yang
sudah berisi 5 tetes HCl 0,1 M diatas.
4. Bilas dengan HCl 0,1 M pipet Hb yang berisi sisa darah yang tertinggal.
5. Campur isi tabung agar darah dan asam bersenyawa.
6. Tambahkan air setetes demi setetes, tiap kali diaduk dengan batang kaca
dan selalu dibandingkan dengan kolom warna yang ada pada alat sehingga
warna cairan sama dengan warna kolom warna pada alat
7. Pemeriksaan tidak boleh > 5 menit
8. Hasil dilihat secara paralel pada skala bergaris ditabung gelas dan
dilaporkan hasilnya dalam g dl-1.
Basa Basi
o Definisi : Menghitung ∑ WBC per mm3 atau µl darah
Bahan :
Leukosit Sejati=
∑ Leukosit Tak Terkoreksi ×100
∑ ¿¿¿
Pemeriksaan Darah dan Nilai Normalnya.
o RBC Indeks :
MCV : Mean Corpuscular Volume
Volume rata rata RBC didalam blood sample
Nilai Normal = 80-100 fl.
Hematokrit ( % ) ×10
MCV =
RBC Count
o WBC Number :
Kadar leukosit didalam darah.
Nilai normal :
o Dewasa : 5.000-10.800
o Anak-anak—2 tahun : 6200-17.000
Tujuan : Pemeriksaan penunjang Infeksi, Inflamasi, Alergi,
Keganasan, Immunosupresi.
Naik Jika : Infeksi, Infark Miokard Akut, Sirosis Hepatis, Luka
Bakar, Leukemia, Obat-obat, Leukemoid pada Sepsis
Turun Jika : Gangguan Hematopoeisis (aplastik), Hipersplenism,
Infeksi Virus, Alkoholism, Obat, Kemoterapi, Radiasi
o Iron Studies :
Iron Transport :
Si ( Serum Iron )
Nilai Normal : Laki-laki 75-175, Perempuan 65-165.
TiBC ( total Iron binding capacity )
Nilai Normal : 15-45
Iron Stores :
Serum Feritin :
Nilai Normal : Laki-laki 15-250, Perempuan 11-125;
Postmenopause 12-250.
Serum Transferin Receptor.
Nilai Normal : 1.0-3.7
Marrow Iron Stain,
Retikulosit Count
o Pengukuran Quantitatif produksi of new RBC
o Mengukur kompensasi produksi retikulosit dalam suatu anemia.
o Nilai normal : 0.5-1.5
Eosinofil
Granula sitoplasma berwarna merah jingga / eosinofilik
Granula tidak menutupi inti sel.
Granul sama besar
Inti Bilobus ( tidak terhubung filamen ) berbentuk seperti kacamata atau
bra.
Neutrofil Segmen
Seperti N. Batang, tetapi inti sel telah terbagi 2-4 lobus.
Kadang sampai lima lobus yang dihubungi benang filamen.
Limfosit
Ukuran sel bervariasi 7µm-30µm.
Bentuk sel bulat, memanjang.
Sitoplasma biru dengan granula azurofil / biru, berukuran tak sama besar.
Inti bulat, kadang inti sedikit melekuk dengan kromatin inti yang kasar
dan padat.
Sitoplasma sedikit, tanpa granul spesifik
Trombosit
Berkelompok diantara eritrosit
Tidak berinti karena bukan sel
Ada bagian pusat dan bagian tepi
Eritroleukemia
Ureum :
Hasil katabolisme protein dalam liver, Asam Amino Amonia Ureum (Siklus
Ornitin, Sitrulin, Arginin)
Kadar Ureum menentukan gambaran Hasil Metabolisme Liver dan Clerance /
Fungsi Ekskresi Ginjal
Harus ditemani dengan kreatinin, banyak faktornya “Pacarnya gitu lohh....”
Nilai Normal : 20-40 mg.dl-1
Butuh bahan Darah tanpa Anti Koagulan.
Konversi Nilai Ureum ke BUN BUN = Kadar Ureum ÷ 2.15
Meningkat : PIKIRKAN
o Pre-Renal Syok, Dehidrasi, CHF, Peningkatan Katabolisme Protein
contohnya Bleeding
o Renal GN, Pyelonefritis, ATN
o Post-Renal Obstruksi GUT oleh Batu, BPH dll
Menurun : PIKIRKAN
o Hati Rusak
o Ginjal Rusak
o Kurang Bahan
o Encer
Kreatinin :
GFR :
MIOKARDIAL INFACTION
CK-CKMB :
Troponin :
Dilakukan Jika :
1. Ada Gejala Angina Pectoris
2. Angina Pectoris yang semakin parah
3. Mengenali dan Mengevaluasi penyebab trauma jantung Contoh : Luka batin revisi skripsi
belum kelar-kelar, Semester Tujuh Masih Jomblo, atau melihat gebetan tercinta ditikung sahabat sendiri.
Peningkatan troponin menandakan adanya kerusakan di jantung
Bila troponin naik sangat tinggi, maka tanda sedang serangan jantung
Hampir semua orang yang sedang serangan jantung, Troponinnya naik dalam 6 jam
Nilai troponin tetap tinggi hingga 1-2 minggu pasca serangan
Detail tentang Troponin :
ACUTE ABDOMEN
Modalitas Diagnosis : Anamnesa, PF, Laboratorium, Imaging
Acute Pancreatitis :
Gejala :
o Akibat Inflamasi :
Nyeri epigastrik parah dan nyebar ke belakang
Mual, Muntah, Diare, gak Nafsu makan
Demam dan Mengigil
o Akibat Kerusakan Organ :
Steatorrhea ( feses bau busuk, berminyak)
Bising Usus menurun akibat refleks paralisis usus.
Gangguan hemodinamika hingga renjatan / syok.
Tensi darah ngaco kalo hipertensi saat nyeri hebat, kalo hipotensi
ketika internal bleeding atau dehidrasi sudah terjadi.
Etiologi :
o HIPERTRIGLISERIDA TANPA HIPERKOLESTROLEMIA, ( Kadar
Trigliserida >1500 mg.dl-1)
o Minum Alkohol
o Batu Empedu.
o Infeksi Viral seperti Mumps
o Trauma Post ERCP (Endoskopi Retrograde Cholangiopancreatography)
o Vaskulitis di pembuluh darah pancreas
o Autoimun
o Hamil hamil memperparah hipertrigliserida )
o Kongenital Pancreas divisum, ada saluran pancreas yang buntuh.
o Diabetes
Chronic Pancreatitis :
Adalah inflamasi berulang / presisten pada pankreas, dengan atau tanpa steatorrhea
atau diabetes melitus.
Gejala :
o Upper Abominal pain, severity ringan bahkan gak ada.
o Nyeri nyebar ke punggung, memburuk saat mamam dan mimi.
o Lalu nyeri menetap dan menganggu aktivitas.
o Mual, muntah, Diare, Steatorea, Feses warna pucat / clay.
o BB Turun, tetapi TIDAK ADA Gangguan Nafsu Makan karena pancreas
ga cerna makanannya.
Di Slide Akut Abdomen Blok Gastro : LIPASE naik 4-8 jam sejak gejala dan kembali
normal pada hari ke 7-14 pasca pengobatan.
Jika serum lipase 2.5-3 kali lipat amilase / bedanya jomplang , tandanya pacreatitis
karena alkohol.
Cholelitiasis :
Etiologi :
o Cholelitiasis (ada batu di vesika fellea)
o Batunya sumbat ductus cysticus, bilenya statis dan mengental.
o Infeksi Sekunder dengan bakteri E.coli dan Bacteroides sp.
o Gallbladder jadi Inflamasi, Nekrosis sampai Ruptur
o Inflamasi menyebar ke Diafragma dan Bowel
Gejala :
o Nyeri di RUQ
o Nyeri Konstan dan Severe,
o Nyeri menyebar ke Pinggang kanan, dan regio scapula dekstra.
o Diikuti dengan Low Grade Fever, Vomit dan Nausea.
o Lama-lama kalo udh parah, High Fever, Shock, Jaundice Muncul abcess,
perforasi, asending cholangitis.
o Chronic Colecystitis gejalanya non spesifik seperti mual, vague abd pain,
belching, diare.
Diagnosis :
o Anamnesa : Ada Riwayat Gejala diatas
o PF : Demam, Murphy Sign +ve, Nyeri di RUQ.
o Periksa Lab
o Radiologi : USG
Pemeriksaan Laboratorium :
o ALP Naik
o Bilirubin Direct Naik
o WBC Naik
o CRP sering naik juga.
Kenaikan mengikuti stadium keparahannya.
o Acute Cholecytitis : Labnya cenderung abnormal
o Chronic Cholecystitis : Labnya Normal
Gejala :
Diagnosis Kriteria :
o USG tidak menemukan janin di rahim, atau menemukan janin (fetal heart) tapi
di Tuba falopi
o β-HCG naik secara abnormal ( sekitar 1500 IU/ml)
o Dalam pemeriksaan ulang, kadar β-HCG mengalami penurunan Tanda
abortus atau ruptur.
Prosedur :
o Pasien diambil gula darah terlebih dahulu menjadi gula darah baseline.
o Lalu pasien diberikan minum air glukosa dengan cepat-cepat ( dalam waktu 5
menit )
DOSIS : 1,75 gr Glukosa / kg.bb (untuk anak-anak)
75 gram glukosa untuk dewasa yang memenuhi kriteria diatas.
50 gram glukosa untuk ibu hamil ( gestational diabetes )
o Darah diukur dengan interval 1 jam, 2 jam hingga 3 jam sesuai kebutuhan.
o Beberapa pemeriksaan juga dapat dilakukan mengikuti pemeriksaan darah,
seperti kadar insuline dan glucose urine.
Intrepetasi Hasil :
o Setelah puasa : Normal Blood Glucose rate is 60-100 mg/dl.
o Setelah minum glucosa 2 jam:
Normal : Kadar glukosa dibawah 140 mg/dl.
HBA1c
HBA1c adalah pemeriksaan laboratorium yang menunjukan rerata gula darah selama 3
bulan terakhir.
Tujuan : Menunjukan outcome dari kontrol diabetes.
Hasil : ( tergantung laboratorium dan alatnya )
o Normal ( No Diabetes ) : < 5,7%
o Pre-Diabetes : 5,7-6,4%
o Diabetes : >6,5%
Syarat Diagnosis :
o Harus ada riwayat gula darah tinggi selama > 3 bulan
o If HBA1c >6.5% dan belum pernah diabet Bisa didiagnosa sebagai Diabet
o Kalo udah diabates, HBA1c >7% berarti Diabetes Tak Terkontrol
Kontrol Diabetes : Target pengobatan jaga supaya levelnya <7%.
Diagnosis Banding :
o Anemia
o Kidney Disease
o Blood Disorder ( Thalasemia )
Jika HBA1c tinggi resiko komplikasi : “Cara Hapal SEHKiN”
o Stroke
o Eye Disease
o Heart Disease
o Kidney Disease
o Nerve Disease
ANEMIA
Anemia
Non
Megaloblastik Hemolitik Non Hemolitik Thalasemia Alpha
Megaloblastik
Folic Acid
Defesiensi
Alcohol Disease Ekstravaskuler Intravaskuler Aplastik Anemia Thalasemia Beta
Sianokobalamin Mikroangiopathic
Liver Disease HbC Disease IDA ( Early) IDA ( Late )
Defisiensi Anemia
Paroxymal
Diamond Blackfan Makroangiopathic
Orotic Aciduria Nocturnal Anemia On Kronik Keracunan Timbal
Syndroma Anemia
Hemoglobinuria
Hereditary
Infection
Spherocytosis
G6PD Defisiensi
Retikulosit
Sideroblastic Anemia
Anemia Hemolitik
o Apusan darah tepi : Ditemukan Schistosit, Spherosit
o Retikulosit Naik
o Bilirubin Unconjugated Naik Sampai jaundice
o LDH Naik
o Haptoglobulin Naik
o Coomb Test Naik
o Haemosiderin Urine Naik
o Urobilinogen Urine Naik
Anemia Makrositik
Pada Anemia Defisiensi Sianokobalamin / B12, didapati hasil :
o RBC Count Turun
o Hb Turun
o MCV Naik
o MCH Naik
o Retikulosit Normal/Turun
o Platelet Count Normal/Turun
o Neutrofil Segmen Naik, Banyak yang Multisegmented
Leukopenia
o WBC Turun
o Neutrofil Turun
URINE
Urine Examination :
Pengambilan sampel.
Umumnya sampel didapat dari urine yang langsung di tampung di penampung urine
yang steril.
o Sebelum urinalisis, hindari kegiatan yang bisa sebabkan ada sedikit hematuri
dalam pipis.
o Sebelum diambil sampel STERILISASI SEMUA AREA, biar ga ada kontaminan
o Ataupun konsumsi obat tertentu yang mempengaruhi urinalisis ( Nitrodurantoin,
Phenazopiridin, Rifampisin )
o Sebaiknya gunakan first morning urine ( plg pekat ).
o Pada cewek, urinalisis ga boleh saat mens atau keputihan.
o Pada cowok yang belum sunat, preputiumnya buka dulu lalu sterilkan.
o Harus diperiksa dibawah 2 jam. Jika mau ditunda, simpan dalam kulkas 2-8oC
dalam waktu 24 h, jika tidak sedimen rusak dan pH turun, ga akurat.
Aroma urine :
o Dipegaruhi makanan yg dimakan
o Bau Pesing : asam jengkolat
o Bay lebih menyengat : Asam asparagausic.
Volume Urine :
o Orang dewasa 1-2 liter/hr
o Dipengaruhi hidrasi, aktivitas, suhu, kelembapan, kesehatan.
Eritrosit :
Bulat tanpa struktur,
Lihat Isotonisnya Bila urine pekat krenasi, Bila urine encer
Bengkak s.d Hemolisis.
Normal : 0-2 / Lapang pandang besar
Jumlah meningkat bila ada :
o Kerusakan grumeolus
o Tumor tractus urinarius
o Trauma
o Nefrolitiasis
o Infark Ginjel
o ATN
o UTI
o Nefrotoxic
o Stress fisik
o Kontaminasi akibat mens
o Trauma pasca cateter.
Silinder / Cast :
Dibentuk di TKD atau TK. Karena TKP dan Henle bukan tempat
dibentuknya cast.
Pembentukan silinder dimulai dari pembentukan mucoprotein
Tamm Horsfall dari sekret sel tubulus. Protein ini membentuk
hialinisasi di TK.
Bentuk-bentuk cast :
o Silinder Hialin : Sisinya pararel, Ujungnya membulat, tanpa
struktur/homogen, tak berwarna, sulit ditemuin karena
cepet lisis.
Bacteria :
Sering kali berasal dari kontaminan.
Bakteri uria tanpa adanya pyuria harus diwaspadai kontaminated.
Kecuali pada DM dan Cushing Syndroma.
Jika dijumpai bersama leukosit yg meningkat, curiga ada infeksi.
( Perlu diwanai gram atau dibiakin udh identifikasi ) Tapi hati hati
kadang kontaminasi.
Dalam keadaan normal, urine bersifat steril karenanya dalam
menampung urine untuk pemeriksaan bakteriologi harus bener.
Kuman yang sering infeksi Tractus urinarius :
o E. Coli
o Aerubacter aerogenes
o Staphylo dan Strepto
o S. Typosa
o P. Vulgaris
o P. Aeruginosa
o M. Tb
Yang seperti basil dan gerak-gerak, Ada Eritrosit ( Bulat, kecil, sito
gelap ) dan Leukosit ( Besar, bergranul, sito tak gelap )
Parasite
Spora
Benang Lendir : tanda iritasi saluran kemih.
Spermatozoa : Kadang ada di urine pria
Hyphae :
Yeast dan Fungus biasanya karena kontaminan,
immunocompremise, obstruksi saluran urine, pasca konsumsi
antibio dalam waktu yang lama.
Yeast bisa juga jadi true infection. Sukit untuk dibedakan antara
RBC dengan Kristal yang tak berbentuk. Tetapi bisa dilihat dari
bentuk tunasnya. Bisa berkolonisasi di bladder, uretra, vagina.
Yang kayak oval, Urat. Yang kayak Kotak, itu Kalsium Oxalat
Kristal Leusin
Clinical Application :
Pemeriksaan Clinical Application
2. Hasil Intrepetasi :
b. Hematuria :
i. Makro hematuria : terlihat dalam makroskopis
ii. Mikro hematuria : Test Strip atau Mikroskop. ( HARUS 2-2nya
baru valid )
iii. Disebabkan hematuria pada Tractus urinarius ( Batu, Radang,
Infeksi ) dan extra renal hematuria ( Bleeding, HT, HF,
Trombosis )
iv. Bisa jadi karena Hb atau Mioglobin.
v. Spesific for Gromeular disease : Hematuria Spontaneous with
Proteinuria.
vi. Post Renal Bleeding : In microscope phase contrast sedimen :
Many eritrosit.
c. Leucosituria :
i. Tanda ada UTI dan Inflam di Ginjal
ii. Pada wanita, hati hati kontaminasi dari vaginal sekret.
iii. Tanda awal Acute dan Chronic Pyelonefritis. Dimana akut diikuti
demam, sakit ginjal, peroteinuria dan eritrosituria.
iv. > 20 Leukosit dalam 1 ul urine : Ga bener.
v. 10-20 leukosit dalam 1 ul urine : Suspek.
d. Bakteriuria :
i. Usia meningkat, Wanita hamil.
ii. Cowo dengan BPH
iii. HT dan DM, Kateter, Batu, Analgesic abuse, Congenital urological
disease.
iv. Mikrobial : <10.000, 10.000-100.000, > 100.000.
1. Urinary Investigation :
Test Strip Exam : Use test strip with high sensitif and spesific exam.
Mikroskopic Exam : sedimen urine
Exam Alpha-1-Mikroglobulin : Cek tubulo intersstisial nephropathies at early
stage.
Total Protein Urine : Untuk Bence Jones Proteinuria, MM, Waldenstroms
Macroglobulinemia.
2. Anamnesa, Dip-Stick, Mikroskopik + Urine Culture , Tx. Case History, Cinical
Finding, Blood Exam, Urinalisis, Imaging.
3. Investigation :
Creatine
Urea / Ureum.
4. More Spesific Investigation :
Histological Investigation + Immunofluorescence Investigation
ANA
ANCA
Antibodies to grumerular basement membranes.
Elevated Antistreptolysin titres and antistreptococci DNAse.
Platelet Count
o Pendarahan Spontan beresiko kalo Platelet < 20.000
o Resiko pendarahan operasi bahaya klo platelet 40.000-70.000
Bleeding Time:
Tujuan :
o Menilai faktor hemostasis ekstravaskuler.
Dipengaruhi oleh keadaan dinding kapiler dan jumlah trombosit.
o Menilai kemampuan vaskuler dan trombosit untuk menghentikan
pendarahan.
Metode Ivy
o Langkah Kerja :
1. Voler lengan bawah dibersihkan dengan alkohol 70% dan dibiarkan kering
2. Tensimeter dipasang pada lengan atas dan dipertahankan pada posisi
40mmHg.
3. Kulit lengan bawah ditegangkan dan ditusuk dengan lanset pada 3 jari
dibawah lipat siku dengan kedalaman 3 mm ( tusukan harus cukup dalam
sehingga bercak darah harus > 5 mm
4. Saat darah mulai keluar, nyalakan stopwatch.
Tujuan :
o Mengukur lamanya waktu yang diperlukan darah untuk membeku.
o Ukuran aktifitas faktor-faktor koagulasi darah
Metode Modern :
o PT / Protrombin Time : Menilai jalur ekstrinsik pembekuan darah dan jalur
bersama ( Faktor pembekuan VII, X, V, II (Protrombin) dan I (Fibrinogen)
o aPTT / Activated Partial Tromboplastin : Menilai jalur intrinsik dan common
pathway ( Faktor Pembekuan XII, Pre Kallikrein, Kininogen, Xi, IX, VIII, X, V,
II dan I )
Metode Kuno :
Metode Duke :
o Alat dan bahan :