Anda di halaman 1dari 5

1. Mengapa harus ada dogma central genetik?

Apa yang akan terjadi jika tidak


mengalami dogma central genetik?

Dogma sentral genetik menjelaskan mengenai proses perubahan gen dari DNA
menjadi RNA, dan RNA menjadi protein. Jika tidak ada dogma sentral genetik maka
protein tidak dapat terproduksi. Protein termasuk komponen penting atau komponen
utama sel hewan dan manusia. Peran dan aktivitas protein di antaranya adalah sebagai
katalisis enzimatik, transpor dan penyimpanan, koordinasi gerak, penunjang mekanis,
proteksi imun, membangkitkan dan menghantar impuls saraf, serta pengaturan
pertumbuhan dan diferensiasi. Jika protein tidak terproduksi maka aktivitas atau
metabolisme yang ada dalam tubuh sel hewan dan manusia akan terhambat.

2. Mengapa replikasi DNA membutuhkan beberapa enzim? nambahin

1. Helikase adalah sejenis enzim yang berfungsi membuka untai ganda di cabang
replikasi, dan memisahkan kedua untai lama. Enzim ini mengikat ATP dan mengikat
rantai tunggal DNA. Ada dua macam enzim helicase, satu mengikat pada templatenya
lagging strand dan bergerak dengan arah 5’-3’, yang satunya lagi mengikat pada
rantai template leading strand dan bergerak dengan arah 3’ -5’.

2. Enzim untai destabilizing protein , atau single stranded DNA binding protein
(SSB), molekul dari protein pengikat untai tunggal kemudian berjajar disepanjang
untai-untai lama yang tidak berpasangan menjaga agar untai-untai ini tetap terpisah
selama mereka bertindak sebagai cetakan untuk sintesis untai-untai komplementer
yang baru

3. DNA girase, enzim ini mengkatalis pembukaan untai ganda sebelum proses
replikasi dimulai.

- Termasuk topoisomerase tipe II

- Berfungsi membuka supercoiled sebelum replikasi berlangsung

- Mengubah bentuk relax menjadi supercoiled dengan membutuhkan ATP

• Topoisomerase : mengurangi tegangan “pembukaan berlebihan” di depan garpu


replikasi melalui pematahan, pemuntiran, dan penggabungan kembali untaian DNA

• Enzim utama yang berperan utama dalam replikasi adalah DNA polymerase. DNA
polymerase mensintesa DNA baru dengan arah 5’→3’. DNA polymerase tidak dapat
memulai pembuatan untaian DNA baru, enzim ini hanya dapat menambahkan
nukleotida pada 3-OH yang sudah ada. Oleh karena itu, untuk memulai untai yang
baru harus ada primer (biasanya berupa RNA) di mana DNA polymerase dapat
menempelkan nukleotida yang pertama.

DNA Polimerase I = menyingkirkan nukleotida-nukleotida rna primer dari ujung 5’


dan menggantikannya dengan nukleotida-nukleotida DNA.
DNA Polimerase II = mengikat / menggabungkan deoksiribonukleosida trifosfat
(memanjangkan rantai nukelotida)

DNA Polimerase III = menggunakan DNA induk sebagai cetakan, menyintesis untai
DNA baru dengan cara menambahkan nukleotida secara kovalen ke ujung 3’ dari
untai DNA/ primer rna yang telah ada sebelumnya

• Enzim primase yaitu enzim yang mengkatalisis sintesis primer untuk memulai
replikasi DNA

• Enzim DNA ligase ditemukan pada tahun 1967 ditemukan adanya enzim yang
mengkatalisis pembentukan ikatan fosfodiester antara 2 rantai. Fungsi dari enzim ini
untuk menyambung fragmen-fragmen DNA

Fungsi :

- Memperbaiki rantai yang putus pada DNA dupleks

- Menyambung ujng DNA dupleks untuk menghasilkan DNA sirkuler

- Menyambung sintesa DNA pada proses rekombinasi


- Bekerja sama dengan polimerase DNA pada replikasi DNA

3. Apa saja jenis-jenis dari replikasi DNA?


Pada awal proses hanya ada satu molekul DNA yang beruntai ganda, namun
kemudian ada dua, masing-masing merupakan replika yang sama persis dengan
molekul induk.. Model replikasi DNA ini tetap tidak teruji selama beberapa tahun
setelah publikasi struktur DNA. Percobaan yang diperlukan bersifat sederhana secara
konsep, namun sulit dilaksanakan. Model Watson dan Crick memprediksikan bahwa
saat heliks ganda bereplikasi, masing-masing dari kedua molekul anakan mengandung
satu untai lama, yang berasal dari molekul induk, dan satu untai yang baru dibuat.
Model semikonservatif (semiconservative model) ini dapat dibedakan dari model
replikasi konservatil yang menyatakan kedua untai induk kembali menyatu setelah
proses tersebut (artinya, molekul induk akan dilestarikan). Dalam model yang ketiga,
disebut model dispersif, keempat untai DNA yang ada setelah replikasi merupakan
campuran DNA lama dan baru.
Model semikonservatif diusulkan oleh Watson-Crick. Hasil percobaan Matthew dan
Franklin Stahl dengan menggunakan E.coli, menyimpulkan bahwa replikasi DNA
berlangsung secara semikonservatif sesuai dengan model yang diusulkan oleh
Watson-Crick. Secara sederhana, replikasi model semikonservatif dapat dijelaskan
sebagai berikut:
 Sebelum melakukan replikasi, molekul induk mempunyai dua rantai DNA
komplementer. Setiap basa dipasangkan oleh ikatan hydrogen dengan
pasangan spesifiknya. A dengan T dan G dengan C. Langkah pertama dalam
replikasi adalah pemisahan kedua rantai DNA
 Setiap rantai yang lama berfungsi sebagai cetakan (template) yang
menentukan urutan nukleotida di sepanjang rantai komplementer yang baru
yang bersesuaian. Nukleotida terpasang pada daerah yang spesifik di
sepanjang permukaan cetakan berdasarkan aturan pemasangan basa.
 Nukleotida baru tersebut disambung satu sama lain untuk membentuk tulang
punggung gula-fosfat dari rantai baru. Setiap molekul DNA sekarang terdiri
dari satu rantai lama dan satu rantai baru. Dengan demikian terbentuklah dua
molekul DNA yang persis sama dengan molekul DNA sebelum replikasi.

4. Apa yang dimaksud dengan mutasi genetik?

Makhluk hidup akan selalu berusaha untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan
yang selalu berubah-ubah karena alam tidak selalu konstan. Mutasi terjadi karena
adanya perubahan lingkungan yang luar biasa.Penyebab mutasi disebut dengan
mutagen (agen mutasi). Kebanyakan mutagen adalah bahan fisika, kimia atau biologi
yang memiliki daya tembus yang kuat sehingga dapat mencapai bahan genetis dalam
inti sel. Contohnya: zat radioaktif, zat kimia yang keras dan virus. Bahan-bahan yang
menyebabkan terjadinya mutasi (mutagen) dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Mutagen bahan kimia

Contohnya adalah kolkisin dan zat digitonin. Kolkisin adalah zat yang dapat
menghalangi terbentuknya benang-benang spindel pada proses anafase dan dapat
menghambat pembelahan sel pada anafase. Penyebab mutasi dalam lingkungan yang
bersifat kimiawi disebut juga mutagen kimiawi. Mutagen-mutagen kimiawi atersebut
dapat dipilah menjadi 3 kelompok, yaitu analog basa, agen pengubah basa, agen
penyela.

Contoh: Senyawa yang merupakan contoh analog basa adalah 5-Bromourasil (5BU).
5-BU adalah analog timin. Dalam hubungan ini posisi karbon ke-5 ditempati oleh
gugus brom padahal posisi itu sebelumnya ditempati oleh gugus metil. Keberadaan
gugus brom mengubah distribusi muatan serta meningkatkan peluang terjadinya
tautomerik.

2. Mutagen bahan fisika

Contoh mutagen bahan fisika adalah sinar ultraviolet, sinar radioaktif, dan sinar
gamma. Sinar ultraviolet dapat menyebabkan kanker kulit. Penyebab mutasi dalam
lingkungan yang bersifat fisik adalah radiasi dan suhu. Radiasi sebagai penyebab
mutasi dibedakan menjadi radiasi pengion dan radiasi bukan pengion. Radiasi
pengion adalah radiasi berenergi tinggi sedangkan radiasi bukan pengion adalah
radiasi berenergi rendah. Contoh radiasi pengion adalah radiasi sinar X, sinar gamma,
radiasi sinar kosmik. Contoh radiasi bukan pengion adalah radiasi sinar UV. Radiasi
pengion mampu menembus jaringan atau tubuh makhluk hidup karena berenergi
tinggi. Sementara radiasi bukan pengion hanya dapat menembus lapisan sel-sel
permukaan karena berenergi rendah. Radiasi sinar tersebut akan menyebabkan
perpindahan elektron-elektron ke tingkat energi yang lebih tinggi. Atom-atom yang
memiliki elektron-elektron sedemikian dinyatakan tereksitasi. Molekul-molekul yang
mengandung atom yang berada dalam keadaan tereksitasi maupun terionisasi secara
kimiawi lebih reaktif daripada molekul yang memiliki atom-atom yang berada dalam
kondisi stabil. Aktivitas yang meningkat tersebut mengundang terjadinya sejumlah
reaksi kimia, terutama mutasi. Radiasi pengion dapat menyebabkan terjadinya mutasi
gen dan pemutusan kromosom yang berakibat delesi, duplikasi, insersi, translokasi
serta fragmentasi kromosom umumnya.

3. Mutagen bahan biologi


virus dan bakteri diperkirakan dapat menyebabkan terjadinya mutasi. Bagian virus
yang dapat menyebabkan terjadinya mutasi adalah DNA-nya.
5. Apakah ada perbedaan dari replikasi DNA organisme prokariot dan eukariot?

Anda mungkin juga menyukai