Transformasional
Gaya kepemimpinan transformasional mirip dengan gaya pelatih karena
berfokus pada komunikasi yang jelas, penetapan tujuan, dan motivasi
karyawan.Namun, alih-alih menempatkan sebagian besar energi ke dalam tujuan
individu setiap karyawan, pemimpin transformasional didorong oleh komitmen
untuk tujuan organisasi.
Karena tipe pemimpin ini menghabiskan banyak waktu mereka pada gambaran
besar, gaya memimpin ini paling baik untuk tim yang dapat menangani banyak tugas
yang didelegasikan tanpa pengawasan konstan. Kepemimpinan transformasional
menghargai hubungan pribadi dengan tim mereka, yang dapat meningkatkan moral
dan retensi perusahaan. Itu juga menghargai etika perusahaan dan tim alih-alih
terlalu fokus pada pencapaian tujuan.
Contoh Figurnya : Pemimpin yang selalu mendengarkan dengan penuh perhatian
dan memberikan perhatian khusus kepada kebutuhan prestasi dan kebutuhan dari
orang-orang yang dipimpinnya.
Transaksional
Seorang pemimpin transaksional adalah seseorang yang berfokus pada
kinerja, mirip dengan pembuka jalan. Di bawah gaya kepemimpinan ini, manajer
menetapkan insentif yang telah ditentukan sebelumnya — biasanya dalam bentuk
hadiah uang untuk kesuksesan dan tindakan disipliner untuk kegagalan.Pemimpin
transaksional fokus pada bimbingan, instruksi dan pelatihan untuk mencapai tujuan
dan menikmati ganjarannya.Meskipun tipe pemimpin ini bagus untuk organisasi
atau tim yang ditugaskan untuk mencapai tujuan tertentu, seperti penjualan dan
pendapatan, itu bukanlah gaya kepemimpinan terbaik untuk mendorong kreativitas.
Pemimpin transaksional memfasilitasi pencapaian tujuan, melalui tujuan jangka
pendek dan struktur yang ditentukan dengan jelas.
Contoh figurnya : Pemimpin yang bercirikan transaksi, dengan membagi
pengetahuannya kepada bawahan karena menganggap pengetahuan tersebut dapat
dijadikan alat koreksi atau menjadi pengkritik moral yang kuat bagi perbaikan iklim
kerja yang terlalu berorientasi tugas dan sedikit mengabaikan aspek-aspek
kepribadian manusia.
Karismatik
Max Weber 1947 memberi perhatian pada pendekatan kepemimpinan
karismatik, yang menurutnya kepemimpinan karismatik memiliki kapasitas untuk
mengubah sistem sosial yang ada, berdasarkan persepsi pengikut yang percaya
bahwa pemimpin ditakdirkan memiliki kemampuan istimewa. Pemimpin karismatik
akan muncul jika terjadi krisis sosial dengan visi yang radikal dan menjanjikan solusi
terhadap krisis. Rumusan kepemimpinan dari sejumlah ahli tersebut menunjukkan
bahwa dalam suatu organisasi terdapat orang yang mempunyai kemampuan untuk
mempengaruhi, mengarahkan, membimbing dan juga sebagian orang yang
mempunyai kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar mengikuti apa
yang menjadi kehendak dari pada atasan atau pimpinan mereka. Karena itu,
kepemimpinan dapat dipahami sebagai kemampuan mempengaruhi bawahan agar
terbentuk kerja sama di dalam kelompok untuk mencapai tujuan organisasi.
Wahyudi 2009 mengemukakan bahwa seorang pemimpin yang harus memiliki:
keterampilan teknis, keterampilan manusiawi, dan keterampilan konseptual.
Berdasarkan uraian di atas, maka sintesis kepemimpinan adalah seluruh tindakan
pegawai sesuai jenjangnya dalam mempengaruhi, mengawasi, dan mengarahkan
bawahannya sebagai pribadi atau kelompok dalam bekerja untuk mencapai tujuan
organisasi dengan indikator: keterampilan teknis, keterampilan manusiawi, dan
keterampilan konseptual.
Contoh figurnya : Pemimpin yang memiliki karismatik yang begitu besar.
3. Berikan contoh suatu industry pangan yang anda ketahui, lalu identifikasi dan kaji faktor
lingkungan apa saja yang terlibat baik eksternal maupun internal serta pengaruhnya
terhadap aktivtias manajerial industry pangan tersebut
PT Indofood Sukses Makmur Tbk atau lebih dikenal dengan nama Indofood
merupakan produsen berbagai jenis makanan dan minuman yang bermarkas di Jakarta,
Indonesia.
Faktor Internal, yang berasal dari dalam lingkungan perusahaan seperti kekuatan dan
kelemahan antara lain :
1. Kekuatan terdiri dari :
• Keahlian dalam cita rasa Indonesia
• Jangkauan distribusi luas
• Brand yang sudah terkenal
• Kualitas SDM yang baik
• Banyak penghargaan dan reward yang didapat
2. Kelemahan terdiri dari :
• Terlalu banyak brand yang dikeluarkan
• Terlalu banyak inovasi rasa yang dikeluarkan
• Permintaan pasar yang belum terpenuhi
• Produk yang tidak dapat dibedakan dengan kompetitor
• Persediaan bahan baku sebagian masih bergantung pada impor
Faktor eksternal, yang berasal dari luar lingkungan perusahaan seperti peluang dan
ancaman antara lain :
1. Peluang terdiri dari :
• Melakukan ekspansi ke luar negeri
• Melakukan diversifikasi terhadap produk lain
• Pasar domestik yang berkembang
• Segmen pasar yang baru
• Pasar internasional
2. Ancaman terdiri dari :
• Persaingan iklan maupun inovasi
• Tidak fokus terhadap satu jenis produk
• Persaingan harga dengan kompetitor
• Krisis keuangan dunia
Faktor Internal yang tediri dari kekuatan meliputi keahlian dalam cita rasa Indonesia,
jangkauan distribusi luas, brand yang sudah terkenal, kualitas SDM yang baik, dan
sudah
banyak penghargaan dan reward yang didapat. Sedangkan kelemahannya terlalu
banyak
brand yang dikeluarkan, permintaan pasar yang belum terpenuhi, produk yang tidak
dapat dibedakan dengan kompetitor, persediaan bahan baku sebagian masih impor sehingga
akan memberatkan perusahaan. Faktor Eksternal yang terdiri dari peluang meliputi
melakukan ekspansi ke luar negri, melakukan diversifikasi terhadap produk lain, pasar
domestik yang berkembang, segmen pasar yang baru dan pasar Internasional.
Sementara ancamannya ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan
maupun inovasi, tidak fokus terhadap satu jenis produk, persaingan harga dengan
kompetitor, krisis keuangan dunia, dan pandemi Covid-19.
4. Berikan suatu contoh progam CSR yang sudah dijalankan oleh suatu industri, dan lakukan
kajian apakah CSR tersebut sudah memenuhi prins-prinsip CSR, jelaskan.
b) Community Services
Program bantuan dalam kegiatan ini berkaitan dengan pelayanan masyarakat atau
kepentingan umum. Kegiatan yang dilakukan selama tahun 2011, antara lain memberikan :
c) Community Empowering
Kegiatan ini terdiri dari program-program yang memberikan akses yang lebih luas kepada
masyarakat untuk menunjang kemandiriannya. Kegiatan yang dilakukan antara lain:
Bantuan produksi dan pengembangan pakan ikan alternatif di sekitar SUTET, bekerja sama
dengan Fakultas Pertanian UGM.
Bantuan alat pertanian kepada kelompok tani Ngaran Jaya Kabupaten Kulonprogo, Jawa
Tengah.
Bantuan pengembangan budi daya pertanian pepaya organik untuk komunitas di sekitar
Gunung Merapi Yogyakarta yang bekerja sama dengan Fakultas Pertanian UGM.
Bantuan pengembangan pola tanam padi SRI produktivitas tinggi
Bantuan pelatihan pengembangan budi daya tanaman organik di sekitar instalasi PLN
Pemberdayaan anggota PKK Asemrowo, Surabaya.
Program budi daya jamur tiram masyarakat Desa Umbul Metro, Lampung.
Bantuan Pelatihan budidaya rumput lain di Kalimantan Timur
Bantuan Pelatihan kelompok tani tambak ikan tawar Danau Sentani, Papua
Pelatihan manajemen UKM dan Kiat-kiat pengembangan UKM di Papua
Pelatihan manajemen pemasaran dan keuangan bagi pengrajin souvenir khas Papua
Penyuluhan pertanian untuk petani di Genyem, Papua
Pemberian bibit coklat masyrakat dibawah ROW P3B Sumatera
CSR diatas sudah memenuhi prinsip-prinsip CSR karena program yang dirancang
memiliki dampak yang berkelanjutan, memiliki jangka yang panjang, berdampak
positif bagi masyarakat baik secara ekonomi, lingkungan, maupun sosial, dan yang
terakhir dana yang diambil untuk CSR tidak dimasukan ke dalam cost structure
perusahaan sebagai mana budjet untuk marketing yang pada akhirnya akan
ditransformasikan ke harga jual produk.