Top Manager
Midle Manager
Low Manager
Hubungan Antara Fungsi-Fungsi
Manajemen
Perencanaan
(Planning)
Pengawasan Pengorganisasian
(Controlling) (Organizing)
Pengarahan
(Actuating)
1. Perencanaan (Planning)
Menentukan tujuan organisasi, menyusun
strategi, program, kebijakan dsb.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Menentukan sumber daya & Kegiatan yang
dibutuhkan organisasi, menyusun organisasi,
wewenang & Tanggung jawab serta
koordinasi.
3. Pengarahan (Actuating)
Motivasi, komunikasi dalam organisasi
4. Pengawasan (Controlling)
Mengukur pelaksanaan dan mengambil
tindakan korektif.
Lingkungan Ekstern Makro
1. Teknologi
2. Perekonomian
3. Sosial
4. Kebudayaan
5. Politik
6. Hukum
7. Dimensi Internasional.
Ketrampilan-Ketrampilan Manajerial
1. Ketrampilan Konseptual (Conceptual Skills)
Adalah kemampuan mental untuk mengkoordinasikan
dan mengintegrasikan seluruh kepentingan dan
kegiatan organisasi.
2. Ketrampilan Kemanusiaan (Human Skills)
Adalah kemampuan untuk bekerja dengan memahami
dan memotivasi orang lain baik sebagai individu
maupun kelompok.
3. Ketrampilan Teknik (Technical Skills)
Adalah kemampuan didalam mempergunakan
peralatan-peralatan, prosedur-prosedur atau teknik-
teknik dari suatu bidang tertentu, seperti akuntansi,
produksi, penjualan, permesinan dsb.
Manajer & Lingkungan
Eksternal Organisasi
Bagaimanapun juga, lingkungan eksternal pada
saat sekarang ini sangat bergejolak, perubahan-
perubahan yang terjadi didalamya sangat
dinamis dan kadang-kadang pengaruhnya pada
manajemen tidak dapat diperkirakan
terlebihdahulu.
Contoh : Manajer sekarang ini harus menghadapi
situasi dan kondisi ekonomi yang turun naik,
pesatnya perkembangan teknologi yang
menimbulkan perbaikan dan inovasi produksi
serta produk, peraturan pemerintah yang selalu
di perbaharui dsbnya. Semuanya ini
mempengaruhi organisasi & manajemen.
Karenanya manajer di tuntut untuk selalu
bersikap tanggap & adaptif (selalu
menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan)
Lingkungan eksternal mempunyai unsur-unsur
yang berpengaruh langsung dan tidak langsung
terhadap internal organisasi.
1. Teknologi
2. Perekonomian
3. Sosial
4. Kebudayaan
5. Politik
6. Hukum
7. Dimensi Internasional.
SEJARAH MANAJEMEN
Sejarah Manajemen
Melanjutkan
Secara ilmiah Memberikan langkah-
menggantikan dilakukan pengarahan langkah
pendekatan seleksi atas dan pengerjaan
yang lama yang tenaga kerja pemantauan sebagaimana
sudah dianggap dan atas pekerja yang telah
baku pemberian dicapai pada
pelatihan langkah-
bagi tenaga langkah
kerja sebelumnya
4. Henry Fayol (1841-1925)
– 14 Prinsip Fayol dalam Manajemen
Organisasi
Sekelompok orang (dua orang atau lebih) yang bekerja
sama dengan terkoordinasi, dengan cara yang
terstruktur, untuk mencapai tujuan tertentu.
Manajemen
Proses merencanakan, mengorganisir, mengarahkan,
dan mengendalikan kegiatan untuk mencapai tujuan
organisasi dengan menggunakan sumberdaya
organisasi
ORGANISASI
Organisasi Tradisional
1. Stabil
2. Fokus pada pekerjaan
3. Pekerjaan adalah posisi pekerjaan
4. Orientasi individu
5. Pekerjaan tetap
6. Orientasi perintah
7. Manajer selalu membuat keputusan
8. Orientasi peraturan
9. Tenaga kerja homogen
10. Kerja dibatasi, jam 08.00 –17.00
11. Hubungan hirarki
12. Bekerja di tempat yang sama
ORGANISASI
Organisasi Modern
1. Dinamis atau fleksibel
2. Fokus pada keahlian
3. Pekerjaan adalah tugas yang harus dilakukan
4. Orientasi tim
5. Pekerjaan sementara
6. Orientasi keterlibatan
7. Karyawan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan
8. Orientasi tidak selalu melalui peraturan
9. Tenaga kerja beragam
10. Kerja tanpa batasan waktu kerja
11. Hubungan lateral
12. Bekerja dimana saja
MODEL SUPER CEO
1. Mempunyai Dasar Yang Kuat ( Intergritas,kematangan Dan Energi )
2. Memiliki Ketajaman Bisnis ( Pengalaman Dalam Mengelola, Insting )
3. Memiliki Kecerdasan Mengelola SDM ( adil, mampu memimpin tim, membimbing
dan melatih , berani mengambil resiko
4. Terampil berorganisasi
5. Kepedulian dan kapasitas intelektual global
6. Memiliki kemampuan lebih dalam pengambilan keputusan
7. Memiliki rasa tidak puas
8. Memiliki motivasi tinggi
Perbedaan CEO Tradisional dan NEW
CEO
CEO TRADISIONAL NEW CEO
1. MENDORONG / MENGANJURKAN 1. MENGAJAK/ MENUNTUN
2. SIAGA 2. AGRESIF
3. RAMAH/ BASA BASI 3. BERTERUS TERANG
4. MAKSIMAL SETENGAH BUTA IT 4. MINIMAL MELEK IT
5. FOKUSNYA JELAS 5. SANGAT FOKUS
6. BERGERAK CEPAT 6. BERGERAK LEBIH CEPAT
7. MEMBENCI SIKAP MENDUA 7. MENYENANGI SIKAP MENDUA
8. MENDERITA ATAS KEGELISAAN 8. MENDERITA ATAS KEGELISAHAAN
KONFRONTASI TEKNOLOGI BANDWITH
9. TELADAN YANG BAIK DALAM 9. TELADAN YANG SANGAT BAIK DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
10. USIA RATA- RATA 57 10. USIA RATA-RATA 38
11. KAYA 11. SANGAT KAYA
Struktur Organisasi
( Disain Organisasi)
Adalah gambaran umum dari kerja yang
memperlihatkan “kinerja” suatu organisasi
dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan dengan membagi masing-
masingnya berdasarkan fungsi-fungsi yang
memperlihatkan antara atasan dan
bawahan.
Faktor-faktor yang Menentukan
Perancangan Struktur Organisasi
1. Strategi pencapaian tujuan organisasi.
2. Perbedaan teknologi yang digunakan.
3. Kemampuan, cara berfikir para anggota,
kebutuhan dan lingkungan perlu
dipertimbangkan dalam penyusunan
struktur organisasi.
4. Besarnya organisasi dan satuan kerja
akan mempengaruhi struktur organisasi.
Bentuk-Bentuk Bagan Organisasi
(Henry G. Hodges)
1. Bentuk Piramidal
Bentuk yang paling banyak dipergunakan
oleh organisasi, sederhana, jelas dan
mudah untuk dimengerti.
2. Bentuk Vertikal
Hampir sama dengan bentuk piramidal
dalam pelimpahan kekuasaan.
3. Bentuk Horizontal
Aliran wewenang dan tanggungjawab digambarkan
dari kiri ke kanan.
4. Bentuk Melingkar
Menekankan hubungan antara suatu jabatan dengan
jabatan yang lain.
Rentang Manajemen (Retang
Kendali/Span Of Control/Span Of
Authority)
Adalah sejauhmana kemampuan seorang
manajer/atasan dapat mengawasi para
bawahanya secara efektif
Bentuk – Bentuk Rentang Kendali
1. Flat (melebar)
Rentangan Datar :
- 1 Tingkatan Manajemen
- 1 Orang Manajer
- 32 Orang Karyawan
Rentangan Lebih Tinggi
1. MEMOTIVASI DIRI
2. KEMAMPUAN BERBICARA DIMUKA UMUM
3. PEMAHAMAN TEKNIK/ALAT KENDALI MUTU
4. KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH DENGAN
SYSTEM
5. TRANSFER PENGETAHUAN KEPADA BAWAHAN
6. MEMOTIVASI BAWAHAN
7. MENGENALI KARAKTERISTIK BAWAHAN
8. KEINGINAN MENGETAHUI PERKEMBANGAN
9. KEINGINAN MELAKUKAN PERUBAHAN/PERBAIKAN
10. SIKAP MENTAL
11. CITRA DIRI
KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF
1. MAMPU MEMUTUSKAN/MEMECAHKAN MASALAH
2. MAMPU MERENCANAKAN/MENETAPKAN PRIORITAS
3. MAMPU MEMOTIVASI
4. MAMPU BERKOMUNIKASI
5. MAMPU MELAKUKAN PRESENTASI/PIDATO
6. MAMPU MENGAJAR/MENTRANSFER PENGETAHUAN
7. MAMPU MENANGANI KOMFLIK
8. MAMPU MEMBIMBING
MODEL ATAU GAYA
KEPEMIMPINAN
OTORITER LAISSEZ DEMOKRATIS SITUASIONAL
FAIRE
(biarkan terjadi) Adalah
Adalah gaya Adalah pemimpin yang Adalah
pemimpin yang bersikap lebih pemimpin
pemimpin pepmimpin
“otokritik” yang melihat pada
situasinya. yang bersikap
artinya sangat
memaksakan
memberikan Kapan harus tengah antara
kebebasan bersikap memaksakan
dan mendesak kehendak dan
kepada memaksa dan
kekuasaannya kapan harus memberi
kepada bawahan. moderat, serta kelonggaran
bawahan. pada situasi apa kepada
pemimpin harus bawahan
memberi
kebebasan
kepada
bawahan
CIRI-CIRI GAYA KEPEMIMPINAN
OTORITER
• Tanpa musyawarah • Tanpa kenal ampun atas
kesalahan bawahan
• Tidak mau menerima saran dari
bawahan • Kurang percaya pada anak buah
• Mementingkan diri sendiri dan • Kurang memberi dorongan
kelompok
semangat kerja bawahan
• Selalu memerintah
• Kurang mawas diri
• Selalu tertutup
• Memberikan tugas mendadak
• Suka mengancam
• Cenderung menyukai bawahan “ABS”
• Kurang menghiraukan usulan
• Memaksakan kehendak bawahan
• Setiap keputusan tidak dapat • Ada rasa bangga bila bawahannya
dibantah takut
• Kekuasaan mutlak ada pada • Tidak suka bawahannya maju dan
pimpinan berkembang
• Hubungan dengan bawahan kurang • Kurang adanya rasa kekeluargaan
harmonis • Senang sanjungan
CIRI-CIRI GAYA KEPEMIMPINAN
LAISSEZ FAIRE
• Pemimpin bersikap pasif • Kurang mawas diri
• Semua target diberikan kepada • Perencanaan dan tujuan kurang
bawahan jelas
• Tidak tegas • Bawahan merasa sebagai orang
• Kurang memperhatikan yang berkuasa
kekurangan dan kelebihan • Kurang memberikan dorongan
bawahan pada bawahan
• Percaya kepada bawahan • Rasa tanggungjawab kurang
• Pelaksanaan pekerjaan tidak
• Kurang berwibawa
terkendali
• Menjungjung tinggi hak asasi
• Mudah dibohongi bawahan
• Pemimpin kurang kreatif • Menghargai pendapat bawahan
• Kurang bermusyawarah
CIRI-CIRI GAYA KEPEMIMPINAN
DEMOKRATIS
• Pendapat terfokus pada hasil • Senang kepada bawahan yang kreatif dan inovatif
musyawarah • Mau menerima usulan atau pendapat bawahan
• Tenggang rasa • Lapang dada dan terbuka
• Memberi kesempatan • Mendorong bawahan untuk mencapai hasil baik
mengembangkan karir bawahan • Tidak sombong
• Selalu menerima kritik dari bawahan • Menghargai pendapat bawahan
75
Pentingnya Motivasi
• Motivasi penting dikarenakan :
– Motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan,
dan mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja
giat dan antusias mencapai hasil optimal
• Orang mau bekerja dikarenakan:
– The Desire to Live (Keinginan Untuk hidup)
– The Desire for Position (Keinginan akan suatu posisi)
– The Desire for Power (Keinginan akan Kekuasaan)
– The Desire for Recognation (Keinginan akan pengakuan)
76
Tujuan Motivasi
• Beberapa tujuan motivasi
– Meningkatkan moral & kepuasaan kerja karyawan
– Meningkatkan produktifitas kerja karyawan
– Mempertahankan kestabilan karyawan
– Meningkatkan kedisiplinan
– Mengefektifkan pengadaan karyawan
– Menciptakan hubungan & suasana kerja yg baik
– Meningkatkan loyalitas, kreativitas, & partisipasi
– Meningkatkan kesejahteraan karyawan
– Mempertinggi rasa tanggung jawab terhadap tugas
– Meningkatkan efisiensi penggunaan alat & bahan
77
Asas-asas Motivasi
• Asas Mengikutsertakan
– Memberikan kesempatan bawahan untuk
berpartisipasi mengajukan ide/saran dalam
pengambilan keputusan
• Asas Komunikasi
– Menginformasikan tentang tujuan yang ingin
dicapai, cara mengerjakannya & kendala
yang dihadapi
78
Asas-asas Motivasi
• Asas Pengakuan
– Memberikan penghargaan & pengakuan yang tepat serta
wajar kepada bawahan atas prestasi yang dicapainya
• Asas Wewenang yang didelegasikan
– Mendelegasikan sebagian wewenang serta kebebasan
karyawan untuk mengambil keputusan dan berkreativitas
dan melaksanakan tugas-tugas atasan
• Asas Perhatian Timbal Balik
– Memotivasi bawahan dengan mengemukakan keinginan atau
harapan perusahaan disamping berusaha memenuhi
kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan bawaha dari
perusahaan
79
Model-model Motivasi
• Model Tradisional
– Untuk memotivasi bawahan agar bergairah dalam
bekerja perlu diterapkan sistem insentif. Motivasi
bawahan hanya untuk mendapatkan insentif saja
• Model Hubungan Manusiawi
– Memotivasi bawahan dengan mengakui kebutuhan
sosial disamping kebutuhan materil
• Model Sumberdaya Manusia
– Memotivasi bawahan dengan memberikan tanggung
jawab dan kesempatan yang luas dalam
menyelesaikan pekerjaan dan mengambil keputusan
80
Pandangan Motivasi Dalam Organisasi
MODEL
TRADISIONAL
MEMBERIKAN
INSENTIF
MODEL
HUBUNGAN
MANUSIA
MEMPERTIMBANGKAN
KEBUTUHAN SOSIAL
KARYAWAN
MODEL
SUMBERDAYA
MANUSIA
MENAWARKAN
TANGGUNG JAWAB
YANG BERTAMBAH
81
Metoda Motivasi
• Direct Motivation (Metoda Langsung)
– Motivasi (materil & nonmateril) yang diberikan secara
langsung kepada karyawan untuk memenuhi
kebutuhan serta kepuasaannya
• Indirect Motivation (Metoda Tidak Langsung)
– Motivasi yang diberikan hanya merupakan berbagai
fasilitas yang mendukung/menunjang gairah kerja,
sehingga karyawan betah dan bersemangat bekerja
82
Alat-alat Motivasi
• Material Incentive
– Motivasi yang bersifat materil sebagai imbalan
prestasi yang diberikan oleh karyawan,
Berbentuk uang & barang
• Nonmaterial Incentive
– Motivasi yang tidak berbentuk materi”. Antara
lain: penempatan yang tepat, penghargaan,
pekerjaan yang terjamin, perlakuan yang
wajar.
83
Jenis-jenis Motivasi
• Motivasi Positif
– Manajer memotivasi bawahan dengan
memberikan hadiah/imbalan kepada mereka
yang berprestasi di atas prestasi standar
• Motivasi Negatif
– Manajer memotivasi bawahan dengan
memberikan hukuman kepada mereka yang
tidak mampu mencapai prestasi standar
tertentu
84
Proses Motivasi
86
Teori Kepuasan (Content Theory)
• Teori Kebutuhan Maslow’s
– Kebutuhan dikategorikan lima tingkatan dari kebutuhan
yang paling rendah sampai kebutuhan yang paling tinggi.
• Individu harus memuaskan kebutuhan tingkat bawah
sebelum mereka dapat memuaskan kebutuhan yang
lebih tinggi.
• Kebutuhan yang terpuaskan tidak lagi memotivasi.
• Motivasi individu tergantung pada dimana tingkat
hirarki ia berada.
– Hirarki Kebutuhan
• Kebutuhan Tingkat Rendah (eksernal): fisik, keamanan
• Kebutuhan Tingkat Tinggi (internal): sosial, harga diri,
aktualisasi diri
87
Teori Kebutuhan Maslow’s
KEBUTUHAN
AKTUALISASI DIRI
KEBUTUHAN HARGA
DIRI
KEBUTUHAN SOSIAL
KEBUTUHAN KEAMANAN
KEBUTUHAN FISIOLOGI
88
Teori Kepuasan (Content Theory)
• Teori Dua Faktor Herzberg’s
– Terdapat dua macam faktor kebutuhan
• Kebutuhan akan kesehatan atau pemeliharaan.
Kebutuhan ini akan kembali nol apabila setelah
dipenuhi
• Faktor pemeliharaan yang menyangkut kebutuhan
psikologis seseorang. Meliputi kondisi intrinsik
yang dapat menggerakkan motivasi kuat untuk
menghasilkan prestasi yang baik.
89
Teori Kepuasan (Content Theory)
• Teori X dan Y (Mc Gregor)
– Teori X
• Asumsi bahwa para karyawan tak menyukai pekerjaan,
malas, menghindari tanggung jawab, dan harus dipaksa
bekerja.
– Teori Y
• Asumsi bahwa karyawan kreatif, menikmati pekerjaan,
bertanggung jawab, dan dapat berlatih mengarahkan diri.
– Partisipasi dalam pengambilan keputusan, pekerjaan yang
menuntut tanggung jawab dan yang menantang, dan
hubungan kelompok yang baik akan memaksimalkan
motivasi karyawan.
90
Teori Kepuasan (Content Theory)
91
Teori Kepuasan (Content Theory)
• Teori X dan Y (Mc Gregor)
– Teori Y
• Penggunaan usaha fisik & mental dalam bekerja
adalah kodrat manusia.
• Orang akan melakukan pengendalian diri untuk
mencapai tujuan yang disetujui.
• Keterikatan pada tujuan merupakan fungsi dari
penghargaan yang berkaitan dengan prestasi mereka.
• Ada kemampuan untuk berimajinasi, cerdik, dan
kreatif dalam menyelesaikan masalah.
• Potensi intelektual rata-rata manusia hanya digunakan
sebagian saja dalam kondisi kehidupan modern.
92
Teori-teori Motivasi
93
Teori Motivasi Proses
• Teori Harapan
– Bahwa seorang individu cenderung untuk bertindak
dengan cara tertentu berdasarkan pengharapan bahwa
tindakan tersebut akan diikuti oleh hasil tertentu dan
berdasarkan daya tarik hasil tersebut bagi orang lain.
– Kunci teori ini adalah memahami dan mengelola
sasaran karyawan dan mengkaitkan antara usaha,
kinerja dan imbalan.
• Usaha: kemampuan karyawan dan pelatihan dan
pengembangan
• Kinerja: sistem penilaian yang valid
• Imbalan: memahami kebutuhan karyawan
94
Teori Motivasi Proses
• Teori Harapan
– Orang memilih bagaimana bertindak dari
berbagai alternatif tingkah laku, berdasarkan
harapannya apakah ada keuntungan yang
diperoleh dari tiap tingkah laku.
95
Teori Motivasi Proses
• Teori Harapan
– Pengharapan (keterkaitan usaha—kinerja)
• Keyakinan bahwa sejumlah usaha tertentu akan menghasilkan kinerja
tertentu.
– Instrumentalitas atau keterkaitan kinerja—imbalan
• Percaya bahwa bekerja pada tingkat tertentu menjadi sarana untuk
tercapainya hasil yang diinginkan.
– Valensi—daya tarik imbalan
• Bobot yang ditempatkan pada orang tersebut ke potensi hasil atau imbalan
yang dapat dicapai ditempat kerja.
96
Teori Motivasi Proses
• Teori Keadilan
– Karyawan memperbandingkan rasio input-hasil
pekerjaannya dengan rasio orang lain yang relevan
yang kemudian mengkoreksi setiap kesetidak-setaraan.
• Jika rasio sama dengan rasio orang lain—setara.
• Jika rasio tidak sama, maka timbulah ketidaksetaraan—
sehingga mereka menganggap dirinya kurang dihargai atau
terlalu dihargai.
• Jika terjadi ketidaksetaraan, karyawan berusaha melakukan
sesuatu untuk membuat kesetaraan.
97
Teori Motivasi Proses
• Teori Keadilan
– Teori yang menekankan peran yang
dimainkan oleh keyakinan seseorang akan
keadilan dan kejujuran dari penghargaan dan
hukuman dalam menentukan prestasi dari
kepuasan kerjanya
98
Teori Motivasi Proses
99
Teori Motivasi Proses
• Teori Pengukuhan (Reinforcement Theory)
– Perilaku merupakan fungsi dari konsekuensi-konsekuensinya.
– Penguat-penguat—setiap akibat yang langsung mengikuti
suatu tanggapan yang meningkatkan kemingkinan bahwa
perilaku tersebut akan diulang.
• Penguatan positif akan dipilih untuk mempengaruhi perilaku
kinerja.
• Mengabaikan perilaku yang tidak dinginkan mungkin lebih
baik dibandingkan hukuman yang mungkin akan
menciptakan perilaku disfungsional.
100
Kepuasan Kerja
101
Kepuasan Kerja
• Konteks tentang kepuasan kerja
– Apabila hasil atau imbalan yang didapat atau
diperoleh individu lebih dari yang diharapkan
– Apabila hasil yang dicapai lebih besar dari standar
yang ditetapkan
– Apabila yang didapat oleh karyawan sesuai dengan
persyaratan yang diminta dan ditambah dengan
ekstra yang menyenangkan konsisten untuk setiap
saat serta dapat ditingkatkan setiap waktu
102
Kepuasan Kerja
• Indikator Kepuasan Kerja
– Isi pekerjaan, penampilan tugas pekerjaan yang aktual dan
sebagai kontrol terhadap pekerjaan
– Supervisi
– Organisasi dan manajemen
– Kesempatan untuk maju
– Gaji dan keuntungan dalam bidang finansial lainnya
– Rekan kerja
– Kondisi kerja
103
Kepuasan Kerja
104
Pengukuran Kepuasan Kerja
Kepuasan
Lingkungan
Kinerja
Eksternal
Pengendali Dalam
Karyawan Self Images
Diri
105
Langkah menimbulkan semangat kerja
1. Memberikan contoh disiplin
2. Memperhatikan dan melayani bawahannya
3. Menyakinkan bawahan akan berlaku adil
4. Memberikan penjelasan kegunaan bekerja
5. Memberikan latihan agar tercapai nilai yang wajar
6. Menciptakan kerja sama antara pegawai
Pengawasan
(controling)
14. PENGAWASAN
(CONTROLLING)
Pengawasan suatu usaha sistematik untuk
menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-
tujuan perencanaan, merancang sistem informasi
umpan balik, membandingkan kegiatan nyata
dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya,
menentukan dan mengukur penyimpangan-
penyimpangan serta mengambil koreksi yang
diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber
daya perusahaan dipergunakan dengan cara yang
paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan-
tujuan perusahaan
TIPE-TIPE PENGAWASAN :
1. Pengawasan pendahuluan/
feedforward controll
2. Pengawasan concurrent
3. Pengawasan umpan balik/ feedback
controll
Penetapan Perbandingan
Penetapan Pengukuran
Pengukuran Dengan
Standar Pelaksanaan
Pelaksanaan Standar ;
pelaksanaan kegiatan
kegiatan evaluasi
Pengambilan
Tindakan
Koreksi,
Bila perlu
TAHAP-TAHAP PENGAWASAN