Anda di halaman 1dari 27

Perkembangan sejarah dan

ilmu manajemen

Atika Dwi Cahyaningrum


AP-1A / 234202006
a. Pengantar

Ilmu Manajemen muncul sejak adanya peradaban manusia dan berkembang


terus hingga saat ini. Ilmu manajemen memberikan pemahaman kepada kita
tentang pendekatan ataupun tata cara penting dalam meneliti, menganalisis
dan memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan organisasi baik
perusahaan maupun sektor publik.

Beberapa aliran sebagai dasar pemikiran ilmu manajemen seperti aliran


klasik (pendekatan proses dan produksi), aliran hubungan manusiawi
(sumber daya manusia yang berada dalam organisasi) dan manajemen
modern
b. sejarah perkembangan manajemen

Sejarah perkembangan manajemen tidak jauh berbeda dengan perkembangan


manusia sendiri. Manajemen berkembang sesuai dengan perkembangan
keahlian serta pengetahuan dan keterempilan yang diperoleh manusia pada
masa itu. IPTEK yang terus tumbuh dan berkembang sekaligus
mengembangkan keterampilan manajemen umat manusia.

Dengan mengetahui arah perkembangan manajemen kita dapat


mempersiapkan diri untuk membekali keterampilan-keterampilan manajerial
ynag diperlukan di masa mendatang
Manajemen itu hadir ketika dimulainya peradaban manusia. Pada masa lalu,
masyarakat sudah mulai menggunakan keterampilan tertentu, namun
keterampilan tersebut masih bersifat terbatas. Demikian pula dengan tingkat
keahlian, masyarakat pada masa lalu minim keahlian baik dalam
menggunakan alat atau menciptakan alat.

Hal ini tentu berbeda dengan masyarakat masa kini yang sudah
memanfaatkan teknologi dan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kualitas
hidupnya.
c. teori manajemen ilmiah

Beberapa variabel yang diperhatikan dalam manajemen ilmiah


• Pentingnya peranan manajer dalam menggerakkan dan meningkatkan produktifitas
perusahaan
• Pengangkatan dan pemanfaatan tenaga kerja dengan persyaratan-persyaratannya
• Tanggung jawab kesejahteraan pegawai/karyawan
• Kondisi yang cukup untuk meningkatkan produktivitas kerja
Peran Manager (pimpinan) dalam menentukan pilihan kebijaksanaan perusahaan sangat penting
dan manajer harus dianggap sebagai reformis dalam memperbarui persyaratan-persyaratan
kerj,a kondisi kerja, hari standar kerja, tanggung jawab terhadap kesejahteraan karyawan, dan
lain-lain. Selain itu dalam manajemen ilmiah juga memperhatikan prinsip-prinsip pembagian
kerja. Dalam hal perbaikan kesejahteraan karyawan antara lain diperhatikan pada metode
pemikiran upah gaji pada karyawan
• Robert Owen (1771-1858) 2. Charles Babbage (1792-1971)

Dalam teorinya ia menekankan tentang Babbage menganjurkan untuk


peranan sumber daya manusia sebagai mengadakan pembagian tenaga kerja
kunci keberhasilan perusahaan. Robert dalam kaitannya dengan pembagian
Owen memunculkan gagasan yang pekerjaan. Setiap pekerja hanya dituntut
mengintrodusir tentang perbaikan tanggung jawab khusus sesuai dengan
kondisi dan persyaratan kerja seperti spesialisasinya dari semua bagian
pengurangan standar hari kerja menjadi keseluruhan pabrik (perusahaan). Hal ini
10,5 jam, menolak pekerja yang usinya dapat menekan waktu dan biaya yang
kurang dari 10 tahun dan mengadakan mahal dalam pelatihan, meningkatan
toko-toko perusahaan guna memberikan keterampilan pekerja dan efisiensi dapat
pelayanan kepada para karyawan tercapai
3. Fredrick W.Taylor

Titik tolak penerapan manajemen secara ilmiah berasal dari hasil penelitian F.W Taylor
tentang studi waktu kerja pada bagian produksi di mana dia bekerja. Dengan penelitian
waktu ia merancang cara pengerjaan yang tercepat dan terbaik untuk setiap pekerjaan.
Terdapat korelasi antara waktu penyelesaian pekerjaan dengan upah yang diterima dan
disebut sebagai “sistem upah diferensiasi” yaitu semakin cepat atau tinggi prestasi kerja
dalam menyelesaikan pekerjaannya akan semakin tinggi upah yang diterimanya. Empat
prinsip manajemen menurut Taylor
• Kembangkanlah sebuah ilmu bagi setiap unsur pekerjaan seseorang
• Secara ilmiah pilihlah dan kemudian latihlah, ajarilah atau kembangkanlah pekerja
tersebut
• Bekerja sama secara sungguh-sungguh dengan para pekerja
• Bagilah pekerjaan dan tanggung jawab secara hampir merata antara pimpinan
dengan para pekerja
4. Henry L. Gant (1861-1919)

Bertitik tolak pada usaha meningkatkan produktivitas, efisien, dan efektifitas kerja
dengan rangsangan upah atau insentif. Gagasannya memiliki kesamaan dengan gagasan
Taylor yaitu
• Kerjasama yang saling menguntungkan antar manajer dan karyawan
• Mengenai metode seleksi yang ilmiah untuk menentukan tenaga kerja yang benar-
benar tepat
• Sistem bonus dan penggunaan instruksi dalam pengaturan kerja
Tetapi dalam penentuan bonus Henry L. Gant justru menolak sistem upah diferensial
seperti yang dikemukakan oleh Taylor. Hal ini menurutnya justru akan berdampak
terlampau kecil atas motivasi kerja bagi tenaga kerja. Oleh karena itu, dia mengemukakan
gagasan bahwa bagi tiap-tiap pekerja yang dapat menyelesaikan tugas yang dibebankan
kepadanya untuk suatu hari maka ia berhak menerima bonus sebesar 50 sen dolar untuk
hari itu.
5. Frank B dan Lillian M Gilberth 6. Harrington Emerson
(1868-1924 dan 1878-1972) (1853-1931)
Mendasarkan gagasannya pada hasil penelitian Penyakit yang mengganggu sistem manajemen di
tentang hubungan gerakan dan kelelahan dalam dalam industri ialah adanya masalah pemborosan
pekerjaan. Menurut kedua tokoh ini bahwa dan in efesiensi. Ide-idenya meliputi: perumusan
penelitian gerakan akan meningkatkan semangat tujuan dengan jelas, kegiatan yang dilaksanakan
kerja bagi pekerja. Hal ini dikarenakan adanya masuk akal, tersedianya staf yang cakap,
keuntungan fisik terhadap pekerja yang harus terciptanya disiplin kerja, pemberian balas jasa
dapat memanfaatkan kemampuan secara yang adil, laporan terpercaya cepat tepat dan
optimal. Gagasan program pengembangan continue, pemberian instruksi perencanaan dari
karyawan untuk mengembangkan dirinya dalam urutan-urutan kerja, adanya standar-standar dan
menerima jabatan yang lebih tinggi, schedule metode dan waktu setiap kegiatan,
penyelesaian pekerjaan tepat pada waktunya, kondisi dan operasi yang standar, instruksi-
dan melatih terhadap pengganti penggantinya. instruksi praktis tertulis standar, balas jasa efisien
rencana insentif.
sumbangan dan keterbatasan manajemen ilmiah

Sumbangan manajemen ilmiah telah diakui dan dapat memberikan kontribusi yang
cukup baik bagi Peningkatan produktivitas dan efisiensi kerja. Sistem seleksi dan
pengembangan ilmiah para pekerja menimbulkan kesadaran tentang pentingnya
latihan-latihan untuk meningkatkan efektivitas serta efisiensi kerja. Ajaran
manajemen ilmiah mengenai upaya peningkatan produktivitas menimbulkan
beberapa pengaruh yang tidak menguntungkan bagi kepentingan sistem manajemen.
Contoh:
• Konsep produktivitas dengan dukungan penerimaan teknologi justru banyak
mengurangkan skala penggunaan tenaga kerja
• Tenaga kerja sebagai salah satu faktor produksi tidak atau kurang mendapatkan
perhatian atas kebutuhan sosialnya, personalitynya, yang justru hal ini sangat
dibutuhkan.
d. teori manajemen klasik

1. Henry Fayol (1841-1925)


Dikenal sebagai bapak manajemen operasional mengembangkan manajemen. Perusahaan industri
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan manajemen dibagi sebagai berikut:
• Technical, kegiatannya merencanakan dan mengorganisir produk
• Commercial, kegiatannya membeli bahan-bahan yang dibutuhkan dan menjual barang
• Financial, kegiatan mencari modal dan bagaimana menggunakan modal tersebut
• Security, kegiatan yang dilakukan untuk menjaga keamanan
• Akuntansi, kegiatan yang terdiri dari mencatat, menghitung, mengkalkulasi biaya yang dilaksanakan,
menghitung dan menentukan Keuntungan yang diperoleh, mengetahui hutang-hutang yang menjadi
kewajiban perusahaan menyajikan neraca, laporan rugi laba dan mengumpulkan data-data dalam
bentuk statistik
• Tugas manajerial, melaksanakan fungsi-fungsi yang ada dalam manajemen
2. James D. Mooney
Kaidah-kaidah yang diperlukan untuk menetapkan organisasi manajemen adalah
• Koordinasi, merupakan kaidah yang menghendaki adanya wewenang, saling melayani, perumusan
tujuan dan kedisiplinan yang tinggi
• Prinsip skalar yaitu suatu prinsip yang mendefinisikan tentang hubungan kepemimpinan,
pendelegasian, dan antar fungsi-fungsi tertentu yang dibutuhkan
• Prinsip fungsional merupakan suatu prinsip yang mendefinisikan berbagai macam tugas yang harus
diselesaikan serta dalam usaha mencapai tujuan bersama
• Prinsip staf merupakan prinsip yang membedakannya sebagai manajer staf dan lini lainnya

3. Mary Parker Follet (1868-1933


Follet mengulas pemahaman tentang kelompok dan tentang komitmen yang tinggi terhadap kerjasama
antar manusia. Menurutnya kelompok merupakan suatu mekanisme dimana individu yang beraneka
ragam dapat menggabungkan bakat-bakat yang dimiliki untuk mencapai sesuatu yang lebih baik
sedangkan organisasi dianggap sebagai sesuatu komunitas tempat manajer dan karyawan bekerja secara
harmonis tanpa salah satu pihak menguasai pihak yang lain, serta mampu menyelesaikan segala
perbedaan dan pertentangan yang ada melalui diskusi.
Follet berpendapat bahwa dengan membuat karyawan memilih merasa memiliki perusahaan akan tercipta
rasa tanggung jawab kolektif. Follet juga berpendapat bahwa permasalahan dalam bisnis melibatkan
berbagai macam faktor yang harus dipertimbangkan dalam kaitanya dengan hubungan antar masing-
masing faktor. Perusahaan seharusnya memberikan pelayanan dan keuntungan yang diperoleh perusahaan
harus dikaitkan dengan kesejahteraan umum

4. Chaster I. Bernard (1886-1961)


Organisasi sebagai sistem kegiatan yang diarahkan pada tujuan. Bernard menekankan pentingnya
peralatan Komunikasi untuk pencapaian tujuan kelompok dan mengemukakan teori penerimaan pada
wewenang yang menurutnya bawahan akan menerima perintah hanya bila mereka memahami dan mampu
serta berkeinginan untuk menuruti atasan. Bernard adalah pelopor dalam penggunaan pendekatan sistem
untuk pengelolaan organisasi
e. pendekatan hubungan manusiawi

Perkembangan berikutnya dalam manajemen dimulai sejak 1930 dan menjadi populer pada
tahun 1950-an yaitu manajemen yang banyak memberikan perhatian terhadap hubungan
kemanusiaan kepada para karyawan. Beberapa cabang utama dalam pendekatan hubungan
manusia meliputi studi Hawthorne yang terkenal dan teori kebutuhan manusia dari Maslow
serta beberapa teori yang dibangun oleh Douglas McGregor, Chris Argyris dan lainnya.
Pendekatan SDM menyatakan bahwa manusia pada dasarnya bersifat sosial dan ingin
mengaktualisasikan dirinya. Menurut pendekatan ini, di tempat kerja orang berusaha untuk
memuaskan kebutuhan sosialnya, memberikan reaksi atas tekanan dari kelompok serta berusaha
memenuhi kebutuhan pribadi
Studi hawthorne

Meneliti lebih lanjut tentang efek kelelahan karyawan terhadap output yang
dihasilkan. Melakukan tes terhadap 6 karyawan yang bekerja pada Relay essmably.
Waktu istirahat, waktu kerja harian, waktu kerja mingguan mereka dibuat variasi,
kemudian hasil kerja mereka diukur secara teratur namun para peneliti tidak berhasil
menemukan hubungan langsung antara perubahan kondisi kerja secara fisik dengan
output. Terdapat dua faktor dalam peningkatan produktivitas yang diciptakan
pekerja di ruang tes. Pertama, adalah suasana kelompok, di mana para pekerja saling
menciptakan hubungan sosial yang mendukung serta bersama-sama ingin
melakukan pekerjaan dengan baik. Kedua adalah pengawasan yang lebih partisipatif
Sumbangan dan keterbatasan pendekatan hubungan
manusiawi

Penekanan kebutuhan-kebutuhan sosial dalam aliran hubungan manusiawi melengkapi


pendekatan klasik sebagai usaha untuk meningkatkan produktivitas. Manajer perlu diingatkan
pentingnya perhatian terhadap proses kelompok untuk melengkapi perhatian terhadap masing-
masing karyawan secara Individual.Lingkungan sosial di tempat kerja hanya salah satu dari
beberapa faktor yang saling berinteraksi yang mempengaruhi produktivitas. Tingkat upah,
Seberapa jauh pekerjaan itu menarik, struktur organisasi dan hubungan perburuhan juga
memainkan peranan.
f. pendekatan manajemen modern

Manusia memiliki kebutuhan yang beraneka ragam dan mengalami perubahan yang begitu cepat. Oleh karena itu
pendekatan manajemen modern menilai bahwa tidak ada satu cara atau pendekatan yang dapat digunakan pada
seluruh situasi. manajemen modern dibangun atas dua konsep utama yaitu:

1) Teori Perilaku

Ditandai oleh tiga tingkatan kelompok perilaku, yaitu;


1) perilaku individu per individu,
2) perilaku antar kelompok-kelompok sosial,
3) perilaku antar kelompok sosial
Empat pokok pikiran oleh para penganut teori perilaku
• Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk
pengawasan harus sesuai dengan situasi
• Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan
organisasi sangat dibutuhkan
• Manajemen harus sistematik dan pendekatan yang digunakan harus dengan
pertimbangan secara hati-hati
• Manajemen teknik dapat dipandang sebagai suatu proses teknik secara ketat peranan
prosedur dan prinsip
2) Teori Kuantitatif

Teori kuantitatif memfokuskan perhitungan manajemen didasarkan atas perhitungan-


perhitungan yang dapat dipertanggungjawabkan ke ilmiahannya. Dalam setiap
pemecahan masalah harus terlebih dahulu diketahui masalahnya dengan melakukan
kegiatan-kegiatan riset ilmiah, riset operasional, teknik-teknik ilmiah seperti kegiatan
penganggaran modal, manajemen aliran kas, pengembangan strategi produk, perencanaan
program, pengembangan sumber daya manusia dan sebagainya
Prosedur dan Langkah-langkah:
• Merumuskan masalah
• Menyusun model matematik
• Mendapatkan penyelesaian dari model
• Menganalisis model dan hasil yang diperoleh dari model
• Menetapkan pengawasan atas hasil-hasil
• Mengadakan implementasi kegiatan
g. Pendekatan sistem manajemen

Sistem = Kumpulan dari bagian-bagian yang saling berhubungan antara satu dengan yang
lainnya yang secara bersama-sama mencapai tujuan tertentu
Subsistem = Bagian kecil dari suatu sistem yang lebih besar

Manajemen dapat dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang berinteraksi dengan
lingkungannya dalam proses mengubah input atau memasukkan sumber daya menjadi
output atau keluaran produk barang dan jasa. Tanpa adanya keinginan konsumen untuk
menggunakan produk-produk organisasi, sangat sulit bagi organisasi untuk beroperasi
atau bertahan di bidang usahanya dalam jangka panjang.
h. pendekatan kontingensi

Sementara pendekatan klasik, perilaku, dan kuantitatif berusaha mencari


pendekatan-pendekatan manajemen yang universal, dan dapat digunakan kapan dan
di manapun. Pendekatan kontingensi justru berusaha untuk menyesuaikan antara
tanggapan manajerial dengan peluang dan permasalahan yang ada dalam berbagai
macam situasi.Dalam pendekatan ini yang dicari bukanlah cara-cara terbaik untuk
mengatasi situasi tersebut, melainkan berusaha membantu manajer untuk dapat
memahami perbedaan-perbedaan situasional tersebut dan menanggapinya dengan
cara-cara yang tepat.

Implementasi dari pendekatan kontingensi telah banyak dipergunakan pada berbagai


bidang dan fungsi dalam organisasi seperti pemasaran motivasi kepemimpinan
strategi dan penetapan keputusan-keputusan penting
soal latihan

1) Apakah manajemen ilmiah itu? Bagaimana relevansinya


terhadap praktik manajemen sekarang

Manajemen ilmiah adalah kepemimpinan atau pengelolaan kegiatan untuk


mencapai suatu tujuan dengan menggunakan cara kerja yang berdasarkan
prinsip-prinsip atau pedoman-pedoman keilmuan. Masih relevan terhadap
praktik manajemen sekarang karena manajemen ini merupakan manajemen
modern yang menyesuaikan sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan zaman.
soal latihan

2) Pelajaran apakah yang dapat diambil dari pendekatan klasik dalam manajemen? Catatlah
poin-poin penting terlebih dahulu dan coba kembangkan.

Pelajaran yang dapat diambil dari pendekatan klasik bahwa dalam perusahaan
industri kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan manajemen dibagi ke dalam
kelompok tugas dan terdapat kaidah-kaidah untuk menetapkan organisasi
manajemen. Perlu pemahaman kelompok dan komitmen yang tinggi terhadap
kerjasama antar manusia
soal latihan

3) Bagaimanakah pendekatan Sumber Daya Manusia mempe­


ngaruhi pemikiran manajemen?

Pendekatan SDM menyatakan bahwa manusia pada dasarnya bersifat sosial dan
ingin mengaktualisasikan dirinya. Menurut pendekatan ini, di tempat kerja orang
berusaha untuk memuaskan kebutuhan sosialnya, memberikan reaksi atas tekanan
dari kelompok serta berusaha memenuhi kebutuhan pribadi.
soal latihan

4) Mengapa pandangan sistem dan kontingensi penting bagi


manajer?
Karena pandangan sistem penting untuk keberhasilan manajer
dalam mengoperasikan atau mempertahankan di bidang
usahanya dalam jangka panjang. Sedangkan pandangan
kontingensi penting bagi manajer karena lebih banyak
memasukkan unsur lingkungan dalam melihat berbagai
permasalahan dan mencari jalan keluarnya.
soal latihan

5) Jelaskan mengapa lingkungan luar sangat penting bagi pen­


dekatan sistem terbuka tentang organisasi

Lingkungan luar sangat penting bagi pen­dekatan sistem terbuka


tentang organisasi karena dalam pendekatan sistem terbuka,
aliran organisasinya mengutamakan adanya interaksi hubungan
yang berkelangsungan dengan lingkungan.
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai