Anda di halaman 1dari 3

1.

Untuk mewujudkan industrialisasi pangan yang dapat melayani kebutuhan pasar secara
efektif, efisien serta berkelanjutan perlu dilakukan pendekatan agribisnis yang berorientasi
pasar. Jelaskan subsektor apa saja terlibat dalam pendekatan agrisbisnis berorientasi pasar
ini?serta berikan contoh kegiatannya yang dapat mendukung industrialisasi pangan!

1. Sub-sektor agribisnis hulu (upstream agribusiness), meliputi pengembangan produk sesuai


wilayah (luas lahan, letak geografis/ agroklimat, kependudukan dan keadaan sosial budaya
masyarakat), komoditas, sentra produksi dan kawasan industri yang didukung oleh
berbagai kelompok kerja.

2. Sub-sektor usaha tani (on farm agribusiness), meliputi pemberdayaan program


penganekaragaman pangan yang mendorong pertumbuhan ekonomi yang didukung paket
informasi teknologi, paket industri olahan, paket produk unggulan, pelayanan advokasi,
pelatihan dan konsultasi; pengembangan kewirausahaan di lingkungan petani yang dikaitkan
dengan peningkatan produksi pertanian bernilai ekonomi tinggi, pengembangan industri
beserta sistem pendukungnya dan kerjasama dengan berbagai pihak berkepentingan melalui
wadah inkubator wirausaha tanpa atau dengan dinding (in/out wall), revitalisasi
kelembagaan penyuluhan pertanian yang dapat meng-akomodasi kepentingan petani atau
kelompok tani (keberpihakan dan kemandirian).

3. Sub-sektor agribisnis hilir (downstream agribusiness), meliputi pengembangan produk


substitusi impor maupun promosi ekspor dalam bentuk segar maupun olahan, khususnya
sumber daya pertanian dengan kandungan impor rendah dan berpotensi meraih devisa, baik
high atau low v alue dari pasar berharga kompetitif maupun internasional. Dalam hal ini,
pilihan produk yang akan dikembangkan (sesuai siklus) ditentukan oleh keunggulan
komparatif seperti SDA, SDM (kuantitas dan mutu), teknologi (jenis, prospek dan cara
penerapannya), skala ekonomi dan diferensiasi produk. Agroindustri (off farm) sebagai sub-
sektor agribisnis hilir (down stream agribusiness) dari interaksi sektor pertanian (on farm)
dengan sektor industri merupakan kegiatan industri yang mengolah komoditas pertanian,
baik pangan (agroindustri pangan atau industri pangan) maupun nonpangan menjadi produk
olahan hingga perdagangan dan distribusi. Sejak krisis ekonomi (pertengahan tahun 1997),
agroindustri dianggap sebagai paradigma baru dalam sistem industrialisasi, karena berbagai
keunggulan komparatif atau bahan baku (misal, penyediaan lapangan kerja, bahan baku
berbasis lokal, skala usaha, pasar lokal dan lain-lain) maupun kompetitif atau spesialisasi
industri (misal, ragam produk, nilai tambah dan lain-lain).

4. Sub-sektor penunjang (agro-supporting institutions), meliputi perkuatan sistem distribusi


produk pertanian (forward linkage) dan saprotan (backward linkage) yang efektif dan efisien
untuk meningkatkan posisi tawar, mengembangkan alternatif skim kredit beserta lembaga
keuangan yang sesuai dengan kebutuhan penyaluran kredit di sektor pertanian menurut
lokasi, fokus komoditi, peserta, harga satuan kredit/peserta per waktu produksi, sumber
dana dan sistem kemitraan usaha antar wilayah; mengembangkan dan menerapkan
teknologi (tepat guna, tepat usaha dan ramah lingkungan) yang cocok dengan kondisi
masyarakat tani yang sesuai dengan permintaan pasar (mutu); melakukan program aksi
dalam pengembangan pem-bangunan sektor pertanian di saat krisis maupun normal melalui
kegiatan penelitian, pengembangan kerjasama dan pelatihan praktik yang terencana dan
terukur.
2. Sistem inti plasma akan mengintegrasikan proses budidaya pertanian dengan industri
pangan sehingga akan menguntungkan petani maupun pengelola industri pengolahan
pangan. Jelaskan prinsip dasar hubungan sistem inti plasma dan berikan contoh keberhasilan
sistem inti plasma yang anda ketahui!

Pola kemitraan inti plasma merupakan hubungan antara petani, kelompok tani, usaha.
Perusahaan inti menyediakan lahan, sarana produksi, bimbingan teknis, manajemen,
menampung dan mengolah, serta memasarkan hasil produksi.
Sementara kelompok mitra bertugas memenuhi kebutuhan perusahaan inti sesuai dengan
persyaratan yang telah disepakati.

3. Dengan mengetahui karakteristik suatu produk olahan pangan dengan terperinci, maka kita
dapat membuat keputusan yang tepat terkait pengadaan bahan baku dan proses
produksinya. Bila suatu Koperasi Produksi Susu (KPS) akan mengolah susu pasteurisasi, maka
buatlah identifikasi karakteristik bahan baku susu sapi dan kaitkan dengan pengadaan bahan
baku dan proses produksinya. (anda dapat menggunakan diagram Input Proses Output
untuk mempermudah penjelasan jawaban anda!)

Usaha Tani Beroierntasi Niaga


-Usaha pertanian Kontrak
Usaha Pertanian Kontrak (UPK) yang berasal dari terjemahan Contract Farming atau Nucleus
Estate System (NES), Nucletus Estate Smallholder System (NESS), Outgrower System, Sistem
Inti-Plasma dan lain-lain. Sebenarnya UPK sudah berkembang cukup lama dan menjelma
dalam beberapa bentuk sistem pertanian kontrak antara petani dan unit-unit penampung
atau pengolah yang paling populer di indonesia.
UPK merupakan bagian dari sebuah gelombang besar yang dikenal dengan istilah sistem
ekonomi dunia atau globalisasi ekonomi. Dalam globalisasi ekonomi semua sistem ekonomi
di dunia didorong untuk diintergrasikan ke dalam satu sistem pasar besar, melalui berbagai
macam saluran baik saluran input maupun ouput produksinya. Sebagai ilustrasi, misalnya
petani dahulu hanya berhubungan barter dengan petani lain yang menghasilkan pupuk
kandang, sekarang bersentuhan dengan sebuah sistem pasar kompleks melalui rantai
pemasaran dari sebuah pabrik pengolahan pupuk. Dalam pengintergrasian ini, muncul
berbagai model pelibatan petani dalam sistem ekonomi lain. Maka Koperasi Pembuatan
Susu yang akan mengolah susu pasteurisasi cocok menggunakan sistem ini.

4. Penggunaan teknologi dalam industri pangan dapat dikategorikan menjadi 3 kelompok.


Jelaskan ketiga kelompok teknologi ini dan berikan pula contoh industrinya!

1. Mengandalkan industri berbasis luas ( broad-based industry) dengan mengembangkan


kegiatan-kegiatan yang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif. Dari pemikiran ini,
terbuka kesempatan untuk mengembangkan kegiatan-kegiatan yang bersifat foot-loose
industry, yakni industri yang tidak diminati lagi oleh negara penemunya, tetapi masih
berusaha mendapatkan economic rent dari temuan teknologi tersebut.
2. Mengandalkan industri atau kegiatan-kegiatan strategis yang memanfaatkan teknologi
canggih dan rumit (hi-tech industry) serta bernilai tambah tinggi. Pemikiran ini berasumsi
bahwa dengan menguasai hi-tech (teknologi canggih) akan lebih mudah menguasai
intermediate and low-tech industry (teknologi menengah dan sederhana).
3. Menitikberatkan pada industri atau kegiatan-kegiatan yang memanfaatkan dan
menciptakan nilai tambah baru bagi produk-produk pertanian primer, serta industri atau
kegiatan lain yang memproduksi bahan-bahan dan alat-alat untuk meningkatkan
produktivitas pertanian (agro industry).

Sumber : BMP PANG4315 MODUL 1 Hal 1.14


BMP PANG4315 MODUL 1 Hal 1.32
BMP PANG4315 MODUL 2 Hal 2.27
BMP PANG4315 MODUL 2 Hal 2.28

Anda mungkin juga menyukai