Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL KE-1

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

No Tugas Tutorial Skor Maksimal


1 Jelaskan perbedaan prinsip kerja, mekanisme, peralatan yang 25
digunakan, dan keuntungan serta kerugian jenis operasi
pembersihan cara kering dan basah.....

2 Efisiensi ayakan (E) adalah (berat undersize yang 35


dihasilkan/berat undersize dalam umpan) x 100%. Berdasarkan
pengertian ini, hitung besar efisiensi ayakan yang memisahkan
grits jagung dengan laju umpan 100 ton/jam. Umpan memiliki
distribusi ukuran sesuai persamaan Y = 28.9855*X 0.539 dan
ukuran lubang ayakan adalah 6.58 mm. Ayakan menghasilkan
produk undersize dengan laju 60 ton/jam.

3 Pada pencampuran pati dan bubuk sayuran kering untuk 40


memproduksi sup, proporsi awal adalah 40% bubuk sayuran dan
60% pati. Setelah 300 detik pencampuran diperoleh varian
komposisi sample dari fraksi pati sebesar 0.0823. Asumsikan
bahwa ukuran partikel pati dan bubuk sayuran sama dan setiap
sampel terdiri 24 partikel
Tentukan waktu untuk mencapai varian komposisi sample
maksimum sebesar 0.02. Gunakan rumus: M = (S02- S2)/(S02-
Sr2) = 1- e-kt

Total 100

Jawaban

1. Pembersihan cara kering dan cara basah


A. Operasi pembersihan cara kering: pembersihan kotoran tanpa membuat bahan menjadi
basah.

- Keuntungan: tidak menyebabkan bahan yang dibersihkan menjadi basah, limbah yang
dihasilkan dari proses pembersihan tidak terlalu banyak, bahan tidak mudah rusak atau busuk.

- Kerugian: dihasilkannya kotoran dalam bentuk debu kering yang beterbangan sehingga jika tata
letak pabrik tidak benar bisa menyebabkan rekontaminasi atau bahkan dapat menyebabkan
ledakan akibat debu.

- Metode:

This study source was downloaded by 100000838199025 from CourseHero.com on 05-03-2023 08:04:10 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/115377595/Satuan-Operasi-Industri-Pangan-Tugas-1docx/
 Pengayakan (screening): Prinsip kerja dari pengayakan adalah berdasarkan perbedaan
ukuran. Jenis alat yang digunakan adalah ayakan datar yang dibantu dengan
vibrasi/getaran dan ayakan tipe drum berputar.
 Pembersihan abrasi (abrasion cleaning): prinsip kerjanya adalah bahan yang akan
dibersihkan dimasukkan ke dalam alat berbentuk silinder yang di dalamnya terdapat
sikat. Kemudian alat diputar dan terjadi gesekan antara bahan dengan sikat, sehingga
bahan akan bersih dari kotoran yang menempel. Alat yang digunakan berbentuk silinder
yang dilengkapi dengan sistem cakram abrasi sikat berputar.
 Pembersihan aspirasi (aspiration cleaning): prinsip kerjanya adalah pemisahan antara
kotoran atau kontaminasi dengan menggunakan udara mengalir, pemisahan dilakukan
berdasarkan perbedaan berat, pembersihan ini banyak memerlukan udara, oleh karena itu
sistem ini memerlukan banyak energi. Alat yang digunakan berupa selongsong panjang
yang memiliki 2 cabang, satu cabang tempat masuknya udara sedangkan cabang satunya
lagi tempat kotoran atau kontaminan yang terbang keluar.
 Pembersihan magnetik (magnetic cleaning): prinsip kerjanya adalah pembersihan
berdasarkan pada sifat magnetiknya. Biasa digunakan untuk pembersihan kontaminan
atau kotoran berupa logam, pecahan, serpihan atau serbuk logam. Alat yang digunakan
adalah berupa magnet alam (magnet permanen) ataupun magnet buatan (elektromagnet).
 Pembersihan elektrostatik: metode ini dapat digunakan dalam sejumlah kasus di mana
muatan permukaan pada bahan baku berbeda dari partikel yang terkontaminasi.
Prinsipnya bisa digunakan untuk membedakan butir dari biji lain dengan geometri serupa
namun berbeda muatan permukaannya. Produk disampaikan pada sabuk yang dibebankan
dan partikel bermuatan tertarik ke elektroda yang diberi muatan berlawanan sesuai
dengan muatan permukaannya.
B. Operasi pembersihan cara basah: pembersihan kotoran dengan menggunakan media air

- Keuntungan: efektif memisahkan kotoran yang secara kuat menempel pada bahan, selain itu bisa
dilakukan dengan penambahan detergen dan sanitaiser untuk peningkatan efisiensi pembersihan.

- Kerugian: diperlukan cukup banyak air, terdapat banyak limbah bekas pencucian, bahan yang
dibersihkan menjadi basah sehingga mudah busuk dan menyebabkan rekontaminasi.

- Metode:

 Perendaman (soaking): prinsip kerjanya adalah bahan yang akan dibersihkan direndam
dalam bak yang ter aliri air. Efektivitas perendaman dapat ditingkatkan dengan cara
meningkatkan suhu air rendaman, memberikan sirkulasi air maupun sirkulasi produk,
penambahan detergen atau sanitaiser.
 Pencucian semprot (spray washing): prinsip kerjanya adalah bahan yang akan
dibersihkan dimasukkan ke dalam alat berbentuk silinder yang di dalamnya terdapat
semprotan air yang bertekanan, kemudian alat berputar dan bahan akan di semprot
menggunakan air dengan tekanan yang cukup besar sehingga bahan akan bersih dari
kotoran. Alat yang biasa digunakan dalam metode ini adalah spray drum washer. Selain
itu alat lain yang biasa digunakan dalam metode ini adalah spray belt washer.

This study source was downloaded by 100000838199025 from CourseHero.com on 05-03-2023 08:04:10 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/115377595/Satuan-Operasi-Industri-Pangan-Tugas-1docx/
 Pencucian dengan sistem flotasi (flotation washing): prinsip kerjanya adalah
berdasarkan perbedaan densitas (daya ambang) antara bahan utama dengan
kontaminannya.
 Pembersihan ultrasonik (ultrasonic cleaning): prinsip kerjanya adalah dengan
menggunakan gelombang ultrasonik yang dialirkan melalui media larutan yang dapat
menyebabkan terbentuknya gelembung udara dan kemudian pecah, dengan frekuensi
yang cukup tinggi. Karena kondisi tersebut akan menyebabkan kontaminasi dari
permukaan bahan misalnya kotoran dari permukaan sayuran atau lapisan lilin yang
terdapat pada permukaan buah.
0,539
2. Dik : - Y =28,9855 ( X )
- Ukuranlubang ayakan( X)=6,58 mm
- Produk undersize yang dihasilkan=60 ton / jam

- Laju umpan=100 ton / jam

Dit: Efisiensi ayakan?


Jawaban
 % undersize di umpan
0,539
Y =28,9855 ( X )
0,539
Y =28,9855 ( 6,58 )
¿ 80,02 %
 Berat undersize yang dihasilkan
berat undersize yang dihasilkan=laju umpan×% undersize di umpan
¿ 100 ton/ jam ×80,02 %
¿ 80,02ton / jam
 Efesiensi ayakan (E)
Produk undersize yang dihasilkan
E= × 100 %
Berat undersize yang dihasilkan

60 ton / jam
¿ ×100 %
80,02ton / jam

¿ 74,98 %
3. Kadar ideal tiap sampel (p): 40% = 0,4

This study source was downloaded by 100000838199025 from CourseHero.com on 05-03-2023 08:04:10 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/115377595/Satuan-Operasi-Industri-Pangan-Tugas-1docx/
S 02= p ( 1− p )

¿ 0,4 ( 1−0,4 )

¿ 0,24
2 2
Sr =S 0 / N
¿ 0,24 /24
¿ 0,01

M =( S 02−S 2 ) / ( S 02−Sr 2 )=1−e−Kt

¿ ( 0,24−0,0823 ) / ( 0,24−0,01 )=1−e− Kt


¿ 0,685

0,685=1−e−300 K
−300 K
e =1−0,685
−300 K
ln e =ln 0,315
300 K=1,55
K=0,0052
2
Pada S 300=0,0823

M =( 0,24−0,02 ) / ( 0,24−0,01 ) =0,957=1−e−0,0052θ


−0,0052θ
e =1−0,957
θ=603 detik
¿ 600 detik
Tambahan waktu untuk pencampuran adalah 300 detik

This study source was downloaded by 100000838199025 from CourseHero.com on 05-03-2023 08:04:10 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/115377595/Satuan-Operasi-Industri-Pangan-Tugas-1docx/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai