Anda di halaman 1dari 4

1. A. Tentukan permasalahan agribisnis apa saja yang terjadi dalam artikel tersebut?

 Kualitas Kopi
 Teknologi pengolahan dan kemasan pada industri skala kecil dan menengah masih
sederhana.
 Dalam setahun masa panen kopi hanya satu kali.
B. Tentukan faktor internal apa saja yang mempengaruhi terjadinya kondisi tersebut!
 Teknologi pengolahan dan kemasan pada industri skala kecil dan menengah masih
sangat sederhana. Masalah pengetahuan penanganan pascapanen juga jadi kendala
yang serius. Petani masih relatif menangani pascapanen secara tradisional.
Akibatnya mutu kopi sebagai bahan baku industri pengolahan kopi relatif rendah,
atau paling tidak sulit diharapkan kekonsistenan kualitasnya.
 Perkebunan kopi di Indonesia masih didominasi oleh perkebunan rakyat. Data 2006
mencapai 96 persen (1,21 juta ha dari total 1,26 juta ha), Sementara data mutakhir
dari GAEKI (Gabungan Eksportir Kopi Indonesia), produksi kopi di Indonesia
merupakan kopi rakyat (smallholders coffee), sedangkan selebihnya adalah kopi
perkebunan besar (estates coffee). Komposisi kopi robusta kurang lebih 83 persen
dari total produksi kopi Indonesia dan sisanya 17 persen berupa kopi arabika.
 Dalam setahun masa panen kopi hanya sekali. Petani akan menghadapi tantangan
untuk mengatur pengeluaran yang didapat dari panen kopi tersebut. Biasanya jika tidak
sedang masa panen, petani kopi beralih ke usaha lain seperti menanam pisang hingga
menjadi pedagang.
C. Tentukan faktor eksternal apa saja yang mempengaruhi terjadinya kondisi tersebut!
 Meningkatnya konsumsi kopi secara global.
 Seiring meningkatnya konsumi kopi dunia,isu kualitas kopi dimunculkan oleh para
eksportir asing dengan melakukan sertifikasi produk kopi.
 Negara-negara penanam kopi sedang gencar melakukan penanaman kopi dengan
tujuan komersial untuk memenuhi permintaan di pasar dunia
D. Apa solusi Anda dalam menanggulangi permasalahan agribisnis tersebut?
Solusi permasalahan agribisnis diatas adalah dengan menerapkan Usaha Pertanian
Kontrak (UPK) yang berasal dari terjemahan Contract Farming atau Nucleus Estate System
(NES), Nucletus Estate Smallholder System (NESS), Outgrower System, Sistem Inti-Plasma dan
lain-lain. Sebenarnya UPK sudah berkembang cukup lama dan menjelma dalam beberapa
bentuk sistem pertanian kontrak antara petani dan unit-unit penampung atau pengolah yang
paling populer di indonesia. UPK merupakan bagian dari sebuah gelombang besar yang dikenal
dengan istilah sistem ekonomi dunia atau globalisasi ekonomi. Dalam globalisasi ekonomi
semua sistem ekonomi di dunia didorong untuk diintergrasikan ke dalam satu sistem pasar
besar, melalui berbagai macam saluran baik saluran input maupun ouput produksinya. Sebagai
ilustrasi, misalnya petani dahulu hanya berhubungan barter dengan petani lain yang
menghasilkan pupuk kandang, sekarang bersentuhan dengan sebuah sistem pasar kompleks
melalui rantai pemasaran dari sebuah pabrik pengolahan pupuk. Dalam pengintergrasian ini,
muncul berbagai model pelibatan petani dalam sistem ekonomi lain.

2. Ekonomi pangan merupakan aplikasi ekonomi dan manajemen dalam bidang industri,
perdagangan dan pelayanan pangan. Oleh karenanya, analisis pangan dipakai untuk
berbagai tujuan.
A.Apa saja tujuan penggunaan analisis ekonomi pangan?

Analisis ekonomi pangan digunakan untuk berbagai tujuan, seperti evaluasi kebutuhan
pangan, rasionalisasi penggunaan bantuan pangan, penentu tanda bahaya awal krisis pangan,
pemahaman alasan migrasi penduduk dari pedesaan ke perkotaan, pengembangan kebijakan
pangan, dan sebagainya. Analisis ekonomi pangan menurut Boudreau (1998) dapat dilakukan
dalam tiga tahap, yakni tahap pengembangan pemenuhan pangan (the baseline picture), tahap
spesifikasi masalah dan tahap analisis skenario. Pada tahap pengembangan pemenuhan
pangan, diperlukan informasi mengenai sumber-sumber bahan pangan dan sumber-sumber
pendapatan penduduk, termasuk pula pasar, hubungan sosial, aset yang digunakan dan
sejumlah dana yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan pangan. Pada tahap spesifikasi
masalah, identifikasi dilakukan terhadap perubahan-perubahan potensial dalam produksi
pangan (pertanian), ekonomi dan kondisi keamanan yang berpengaruh terhadap akses
konsumen terhadap pangan. Misalnya, kondisi kekeringan di lahan dapat mengakibatkan
penurunan produktivitas tanaman pangan hingga 70% dari kondisi normalnya. Pada tahap
analisis skenario, kalkulasi atau perhitungan terhadap perubahan-perubahan yang
teridentifikasi dalam spesifikasi masalah akan berdampak pada akses rumah tangga atau
konsumen yang berbeda terhadap pangan. Di dalam tahapan tersebut, analisis dilakukan dalam
bentuk kalkulasi defisit yang diakibatkan oleh perubahan dan kalkulasi seberapa jauh konsumen
dapat menanggulangi masalah kekurangan panga yang dihadapinya).

B. Bagaimana tahapan melakukan analisis ekonomi pangan?

Tahap 1

 Bagaimanakah cara konsumen memenuhi kebutuhan pangan dan pendapatannya


secara normal, serta kondisi pendapatan terhadap kebutuhan pangannya.
 Hubungan antara pasar dan jaringan sosial masyarakat.
 Aset (persediaan pangan, modal kerja, simpanan dan lain-lain.
 Pola pengeluaran normal dari konsumen.

Tahap 2

 Sejumlah informasi mengenai perubahan yang terjadi dalam perekonomian secara luas,
yang berdampak terhadap produksi dan perubahan yang terjadi pada rumah tangga
konsumen di pedesaan.

Tahap 3

 Perhitungan Defisit
Dampak dari masalah keterbatasan akses konsumen terhadap pangan (contoh :
seberapa besar kebutuhan pangan penduduk yang tidak tercukupi akibat kegagalan
panen).
 Perhitungan seberapa besar defisit dapat dikurangi.
Strategi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan pada kondisi defisit.

Hasil

 Estimasi kekurangan pangan yang mungkin dihadapi oleh konsumen, serta


kemampuannya untuk menghadapi masalah tersebut dengan menggunakan sumber
daya yang dimiliki secara optimal.
 Dampak kekurangan pangan pada level konsumen yang berbeda.

3. Elastisitas penawaran menunjukkan ukuran yang menyatakan seberapa banyak perubahan


penawaran terhdap suatu produk atau jasa berubah akibat terjadinya perubahan harga.

A. Apakah yang dimaksud dengan elastisitas penawaran dinyatakan inelastis sempurna dan
elastis
sempurna?

 Elastisitas penawaran dinyatakan inelastis sempurna


Penawaran inelastis sempurna biasa terjadi pada barang-barang kebutuhan utama yang
menyangkut hajat hidup seperti tanah dan air minum. Penawaran Inelastis Sempurna
adalah saat rumus PES sama dengan 0. Artinya, tidak ada perubahan kuantitas yang
ditawarkan saat harga berubah. Contohnya termasuk produk yang jumlahnya terbatas,
seperti tanah atau lukisan dari seniman yang sudah meninggal.
Notasi penawaran ini adalah E = 0. Penawaran ini terjadi apabila perubahan penawaran
sebesar 0% (tidak ada), sedangkan persentase perubahan harga sebesar X.

 Elastisitas penawaran dinyatakan elastis sempurna


Penawaran elastis sempurna adalah perubahan penawaran dalam bentuk persentase
sebesar sekian persen dan perubahan harga sebesar 0%. Artinya, saat harga tidak
mengalami perubahan maka penawaran mengalami perubahan sebesar sekian persen.
Notasi penawaran elastis sempurna adalah E= ~ yang biasa terjadi pada barang-barang
kebutuhan umum di semua negara seperti gandum dan minyak.

B. Gambarkan kedua grafik jenis elastisitas penawaran tersebut!

 Elastisitas penawaran dinyatakan inelastis sempurna

 Elastisitas penawaran dinyatakan elastis sempurna


Sumber : BMP PANG4224 Modul 1 Hal 1.27 , 1.28
BMP PANG4224 Modul 2 Hal 2.29

Anda mungkin juga menyukai