Anda di halaman 1dari 54

Nama: Rafik ALamati

Stambuk : 102190009

BAB 1
“ PEMBANGUNAN AGRIBISNIS “

A. PENDAHULUAN

Akhir-akhir ini pembahasan tentang agribisnisn (agribusiness)telah berkembang


sedemikian rupa sehingga menarik perhatian banyak orang,baik dari kalangan yang biasa
memepelajari bidang pertanian maupun kalangan non pertanian.
Keadaan seperti ini dapat dimengerti karena kondisi perekonomian di indonesia sudah mulai
bergeser dari yang semula di dominasi oleh peranan sektor primer,khususnya hasil-hasil pertanian
ke sector sekunder ( industry).

B. KEGIATAN USAHA DI BIDANG PERTANIAN

Bahan pangan dan sadang merupakan kebutuhan pokok bagi setiap individu.Bahan tesebut
bukan hasil dari suatu keajaiban,tetapi hasil dari kerja keras dan efesiensi oleh banyak orang dalam
suatu sistem yang mencakup kegiatan-kegiatan atas bahan masukan (input),produksi (farm),
pengolahan (processing), dan pemasaran bahan pangan ( output factor).

Sistem tersebut dimulai dari berbagai kegiatan dalam sector barang perlengkapan pertanian
yang memasok berbagai macam input produksi barang dan jasa ( sarana produksi pertanian –
saprotan ) kepada usaha tani, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pemrosesan/pengolahan,
pemasaran/tata niaga, dan distribusi barang kebutuhan untuk memuskan kebutuhan konsumen.

C. PENGERTIAN PERTANIAN, USAHATANI, DAN AGRIBISNIS

1. Pengertian pertanian

Dalam berbagai buku atau tulisan,kita sering menjumpai pembagian pertanian kedalam
pertanian dalam arti luas dan pertanian dalam arti sempit, pertanian kedalam pertanian dalam arti
luas dan pertanian dalam arti sempit.Pertanian dalam arti luas mencakup:

a. Pertanian rakyat atau disebut pertanian dalam arti sempit,


b. Perkebunan,termasuk didalamnya perkebunan rakyat dan perkebunan besar,
c. Kehutanan
d. Peternakan,dan
e. Perikanan.

Namun, didalam praktik pembagian secara konvesional tersebut ternyata kurang konsisten
dan tidak jarang menimbulkan kesulitan.Misalnya,perkebunan rakyat secara ekonomis juga dapat
disamakan dengan pertanian rakyat karena perbedannya hanya terletak pada macam komoditi
atau hasilnya saja,yaitu tanaman bahan makanan bagi pertanian rakyat dan tanaman perdagangan
terutama bahan-bahan ekspor bagi perkebunan rakyat.
a. Pertanian Rakyat
Pertanian rakyat adalah usaha pertanian keluarga dimana diproduksi bahan makanan
utama seperti padi,palawija,(jagung,kacang-kacangan,dan ubi-ubian) dan tanaman
hortikiultura,yaitu sayur-sayuran dan buah-buahan.

b. Perusahaan pertanian
Perusahaan pertanian sebagai lawan pertanian rakyat adalah perusahaan pertanian
yang memproduksi hasil tertentu dengan sistem pertanian seragam dibawah sistem
manajemen yang terpusat (centralized) dengan menggunakan berbagai metode ilmiah dan
teknik pengolahan yang efsiensi,untuk memperoleh labayang sebesar-besarnya.

2. Pengertian Usahatani

Usahatani (farm) adalah organisasi dari alam (lahan),tenaga kerja,dan modal yang ditujukan
kepada produksi dilapangan pertanian.

3. Pengertian Agribisnis

Populernya kata agribisnis belum di ikuti dengan pemahaman yang benar tentang kata
agribisnis itu sendiri.

a. Definisi pertama hanya menyinggung sector masukan.


b. Sering pula ditemukan bahwa agribisnis diartikan sebagai perdagangan atau pemasaran hasil
pertanian.
c. Dewasa ini pandangan tentang agribisnis yang secara umum dianggap tepat sudah semakin
luas.

D. MANAJEMEN AGRIBISNIS SEBAGAI ILMU

Perdebatan tentang apakah menajemen agribisnis merupakan suatu disiplin ilmu


pengetahuan tersendiri atau tidak,masih terus berlangsung hinga saat ini (Harling,1995).
Di Indonesia sendiri agribisnis ini masih merupakan bidang ilmu yang masih muda.Sebagai suatu
konsep yang menghimpun semua aktivitas dalam sector pertanian,pengetahuan mengenai
agribisnis mulai diajarkan di berbagai perguruan tinggi yang ada kaitanya dengan masalah
tersebut.
Manajemen agribisnis bukan hanya menjelaskan apa adanya fenomena agribisnis
(sebagaimana ilmu ekonomi pertanian),tetapi lebih menekankan bagaimana seharusnya.

BAB 2
“ PEMBANGUNAN AGRIBISNIS “

A. AGRIBISNIS DI INDONESIA

Kegiatan agribisnis di Indonesia sudah ada sejak sebelum adanya Pembangunan Jangka
Panjang (PJP) I. Akan tetapi, pada waktu itu kegiatan utamanya adalah agribisnis usahatani yang
lebih dikenal dengan istilah pertanian.

Dalam PJP I, kegiatan pertanian semakin maju sehingga mampu mendorong agroindustri
dan perdagangan. Hal ini seolah-olah agroindustri dan perdagangan menyesuaikan diri dengan
pertanian. Sedangkan dalam PJP II keadaannya berbeda, yaitu agroindustri dan perdagangan
yang menarik pertanian. Adanya kegiatan agroindustri dan perdagangan ini diharapkan akan
mengubah pertanian sehingga pertanian menyesuaikan diri pada agroindustri dan perdagangan.
Lambat laun, pertanian akan menyesuaikan pasar dan inilah visi pertanian masa depan.

Dalam PJP I, ujung tombak pengembangan agribisnis adalah usahatani, sedangkan dalam
PJP II ujung tombaknya nonusahatani, yaitu agroindustri dan perdagangan. Pada saat sekarang
posisi antara usahatani dan nonusahatani seimbang (50%, 50%). Jadi, agroindustri dan
perdagangan sebagai ujung tombak pengembangan agribisnis masih dalam tahap belajar.
Nantinya diharapkan akan ada perubahan dari basis usahatani ke basis nonusahatani, terutama
agroindustri dan perdagangan.

Kegiatan pertanian pada PJP I lebih menekankan untuk menjual dan memproses apa yang
dihasilkan. Jadi, hanya produksi yang dikembangkan. Pada tahap PJP II kegiatannya
memproduksi untuk dapat dijual, yaitu produksinya menyesuaikan dengan permintaan industri
dan agroindustri. Ini menunjukkan adanya suatu perubahan yang besar. Sebelumnya Departemen
Pertanian (Deptan) yang memimpin dalam kegiatan produksi pertanian maka nanti perindustrian
dan perdagangan yang memimpin.

Pada pembangunan ekonomi nasional abad ke-21. ada dua persoalan pokok yang bersifat
kritis, menyangkut pertumbuhan dan penyediaan lapangan kerja, yaitu sebagai berikut.
1. Sejak 25 tahun PJP I (1969-1994), pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai rata-
rata 6,8% per tahun. Pendapatan per kapita meningkat dari US S 700 pada tahun 1969
menjadi sekitar USS 700 pada akhir PJP I Selama PJP II ini pertumbuhan ekonomi
diharapkan mencapai rata-rata 7,0% per tahun, lebih tinggi daripada PJP I. Dengan
tingkat pertumbuhan penduduk yang diharapkan bisa ditekan dari 1,9% per tahun pada
awal PJP II menjadi 1,0% per tahun pada akhir PJP II, pendapatan per kapita akan
mencapai US $ 2.600 pada akhir PJP II menurut harga pada tahun 1989/1990. Secara
nominal, pendapatan per kapita tentu lebih tinggi lagi. Selama Repelita VI pertumbuhan
ekonomi diupayakan untuk mencapai rata-rata 6,2% per tahun yang kemudian direvisi
menjadi 7,0% per tahun Sasaran pertumbuhan ini lebih rendah dibandingkan sasaran
pertumbuhan ekonomi sejak Repelita VII yang harus bisa melampaui 7,0% per tahun.
Untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi selama PJP II ini, sumber
daya ekonomi perlu berkembang dengan cepat. Perkembangan ini perlu pula didukung
oleh perubahan struktur lapangan kerja yang semakin seimbang dan produktif. Hal
tersebut berarti perlu adanya akumulasi modal
dan pertumbuhan produktivitas tenaga kerja yang tinggi.

2. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi selama PJP I telah dimungkinkan oleh tingkat
pertumbuhan yang sangat tinggi (melebihi 10% per tahun) pada sektor-sektor
nonpertanian, terutama industri pengolahan dan jasa (perda gangan, keuangan/perbankan,
konstruksi, dan sebagainya). Tingkat pertumbuhan pada sektor pertanian termasuk
kehutanan dan pertambangan hanya sekitar 3 sampai 4% per tahun. Dengan demikian,
memang telah tercapai struktur perekonomian yang seimbang.

B. PEMBANGUNAN BERWAWASAN AGRIBISNIS

Indonesia mempunyai keunggulan komparatif (comparative advantage) sebagai negara


agraris dan maritim. Selama ini, kegiatan ekonomi yang memanfaatkan keunggulan komparatif
tersebut telah berkembang di Indonesia yang merupakan salah satu subsistem agribisnis.
Pengalaman masa lalu membuktikan bahwa pembangunan pertanian saja yang tidak disertai
dengan pengembangan industri hulu pertanian, industri hilir pertanian, serta jasa-jasa
pendukung secara harmonis dan simultan, tidak mampu mendayagunakan keunggulan
komparatif menjadi keunggulan bersaing (competitive advantage). Meskipun Indonesia
berhasil menjadi salah satu produsen terbesar beberapa komoditi pertanian dunia, tetapi
Indonesia belum memiliki kemampuan bersaing di pasar Internasional. Selain itu, nilai tambah
(value added) yang kita raih dari pemanfaatan keunggulan komparatif tersebut masih relatif
kecil sehingga tingkat pendapatan masyarakat tetap rendah. Belajar dari pengalaman masa lalu
tersebut, pendekatan pembangunan
ekonomi dalam rangka mendayagunakan keunggulan komparatif menjadi keunggulan bersaing
perlu diubah dari pembangunan pertanian menjadi pembangunan sistem agribisnis di mana
pertanian, industri hulu pertanian, industri hilir pertanian, serta jasa-jasa pendukung
dikembangkan secara harmonis dan simultan.

Pembangunan sistem agribisnis tersebut perlu ditempatkan bukan saja sebagai pendekatan
baru pembangunan, tetapi lebih dari itu, pembangunan sistem agribisnis perlu dijadikan
penggerak utama (grand strategy) pembangunan Indonesia secara keseluruhan (agribusiness led
development). Hal ini didasarkan karena alasan berikut.

1. Amanat konstitusi dan landasan politis


Indonesia sebagai negara yang dibangun di atas konstitusi UUD 1945. harus
mendasarkan pembangunannya, termasuk pembangunan ekonomi pada amanat konstitusi
dasar. Dalam bidang ekonomi, Pasal 33 UUD 1945 mengamanatkan bahwa sistem
perekonomian yang dikembangkan di Indonesia adalah demokrasi ekonomi, yakni
pembangunan ekonomi berbasis kerakyatan Sumber daya yang dimiliki oleh rakyat
Indonesia adalah sumber daya manusia (tenaga, pikiran, waktu, nilai-nilai, dan
sebagainya) dan sumber daya alam (lahan, keanekaragaman hayati, agroklimat tropis, dan
sebagainya). Kedua sumber daya tersebut merupakan keunggulan komparatif yang
dimiliki Indonesia. Hal ini berarti bahwa pembangunan ekonomi Indonesia harus berbasis
pendayagunaan sumber daya manusia dan sumber daya alam. Hanya dengan
pembangunan ekonomi berbasis kerakyatan dimungkinkan jumlah penduduk,
keanekaragaman sosial budaya masyarakat dan sumber daya alam menjadi subjek dan
modal bangunan ekonomi.

Pembangunan ekonomi yang berbasis kerakyatan, tidak berarti mengesam pingkan


pemanfaatan sumber daya modal (capital) dan teknologi, serta manajemen modern.
Modal, teknologi, dan manajemen modern sangat diperlukan, tetapi dalam kerangka
pemanfaatan sumber daya alam melalui pendayagunaan kemampuan sumber daya
manusia. Sumber daya impor juga tetap diperlukan, tetapi penggunaannya harus hati-hati
dan disesuaikan dengan upaya memperkuat kemampuan sumber daya manusia dan
sumber daya alam domestik.

2. Sektor pertanian memberi sumbangan yang besar terhadap Produk Domestik Bruto
(PDB).

3. Sektor pertanian merupakan sebagian besar mata pencaharian penduduk Indonesia

4. Sektor pertanian mampu menyediakan keragaman menu pangan, karenanya sektor


pertanian sangat memengaruhi konsumsi dan gizi masyarakat

5. Sektor pertanian mampu mendukung sektor industri, baik industri hulu maupun industri
hilir

6. Sektor pertanian merupakan salah satu penyumbang devisa negara. Data menunjukkan
bahwa kontribusi sistem agribisnis dalam PDB mencapai sekitar 48%, dalam penyerapan
tenaga kerja mencapai 77%, dan dalam total ekspor menyumbang 50% atau hampir 80%
dari nilai ekspor nonmigas.

Bagi Indonesia, agribisnis berkembang dan berprospek cerah karena kondisi wilayah yang
menguntungkan, antara lain sebagai berikut.
1. Lokasinya di garis khatulistiwa yang menyebabkan adanya sinar matahariyang cukup bagi
perkembangan sektor budi daya pertanian

2. Kondisi lahan yang relatif subur.

3. Lokasi Indonesia berada di luar zona angin taufan seperti yang banyak
4. menimpa Filipina, Taiwan, dan Jepang. Keadaan sarana dan prasarana seperti daerah
aliran sungai, tersedianya bendungan irigasi, jalan di pedesaan yang relatif baik,
mendukung berkembangnya agribisnis.

5. Adanya kemauan politik pemerintah yang masih menempatkan sektor pertanian menjadi
sektor andalan Hambatan dalam pengembangan agribisnis di Indonesia terletak pada
berbagai aspek, antara lain sebagai berikut.

a. Pola produksi beberapa komoditi pertanian tertentu terletak di lokasi yang terpencar-
pencar sehingga menyulitkan pembinaan dan menyulitkan tercapainya efisiensi pada
skala usaha tertentu.
b. Sarana dan prasarana, khususnya yang ada di luar Jawa terasa belum memadai
sehingga menyulitkan untuk mencapai efisiensi usaha pertanian.
c. Akibat poin 2 dan kondisi negara yang terdiri dari banyak pulau, biaya transportasi
menjadi lebih tinggi.
d. Sering dijumpai adanya pemusatan agroindustri yang terpusat di kota-kota besar
sehingga nilai bahan baku pertanian menjadi lebih mahal untuk mencapai lokasi
agribisnis tersebut.
e. Sistem kelembagaan, terutama di pedesaan terasa masih lemah sehingga kondisi seperti
ini kurang mendukung berkembangnya agribisnis. Akibat dari lemahnya kelembagaan
ini dapat dilihat dari berfluktuasinya produksi dan harga komoditi pertanian.
Konflik tentang masalah efisiensi inilah yang menyebabkan pembahasan terhadap
agribisnis tetap menarik. Masalahnya bukan saja terletak pada aspek produksi, pengolahan hasil
dan pemasaran saja, tetapi juga pengaruh yang lain. Dengan adanya persaingan yang ketat tentang
pemasaran hasil pertanian di pasar dunia (world market), menuntut peranan kualitas produk, dan
kemampuan menerobos pasar dunia menjadi semakin penting. Kemampuan mengantisipasi pasar
(market intelligent) pun menjadi amat penting, untuk itu bentuk usaha yang skala kecil perlu
digabung dalam skala usaha yang lebih besar agar mampu bersaing di pasaran internasional. Untuk
menjaga kelangsungan kemampuan menerobos pasar ini, kontinuitas bahan baku pertanian perlu
dijamin, bukan saja dalam jumlah bahan baku yang diperlukan, tetapi juga kualitas dan
kontinuitasnya.
BAB 3
“ MANAJEMEN DALAM AGRIBISNIS “

A. MANAJEMEN DALAM AGRIBISNIS

Manajemen agribisnis pada prinsipnya adalah penerapan manajemen dalam sistem


agribisnis. Disamping itu, didalam agribisnis ini ada keterkaitan dengan beberapa ilmu lain,
yaitu ilmu pertanian dan ilmu pengambilan keputusan. Beberapa hal yang membedakan
manajemen agribisnis dari manajemen lainnya sebagai berikut :

1. Keanekaragaman jenis bisnis yang sangat besar pada sektor agribisnis, yaitu dari para
produsen dasar sampai ke konsumen akhir akan melibatkan hampir setiap jenis
perusahaan bisnis yang pernah dikenal oleh peradaban.

2. Besarnya jumlah pelaku agribisnis.

3. Hampir semua agribisnis terkait erat dengan pengusaha tani, baik langsung maupun
tidak langsung.

4. Keanekaragaman skala usaha disektor agribisnis, dari yang berskala kecil sampai
dengan perusahaan besar.

5. Persaingan pasar yang ketat, khususnya pada agribisnis berskala kecil; dimana penjual
berjumlah banyak, sedangkan pembeli berjumlah lebih sedikit.

6. Falsafah cara hidup (the way of life) tradisional yang dianut para pelaku agribisnis
cenderung membuat agribisnis lebih tradisional daripada bisnis lainnya.
7. Kenyataan menunjukkan bahwa badan usaha agribisnis cenderung berorientasi dan
dijalankan oleh petani dan keluarga.

8. Kenyataan bahwa agribisnis cenderung lebih banyak berhubungan dengan masyarakat


luas.

9. Kenyataan bahwa produksi agribisnis sangat bersifat musiman.

10. Kenyataan bahwa agribisnis sangat bergantung dengan lingkungan eksternal/gejala


alam.

11. Dampak dari adanya program dan kebijakan pemerintah mengena langsung pada sektor
agribisnis.

B. PENTINGNYA MANAJEMEN DAN MANAJER

Faktor yang paling menentukan dan dapat menyebabkan kegagalan bisnis adalah
manajemen yang tidak efektif. Konsep para manajer tentang peranan manajemen, tentang
manajer itu sendiri dan hal-hal yang mereka lakukan merupakan salah satu faktor penting dalam
menentukan efektif tidaknya para manajer dalam mengemban perannya.

Berarti manajer adalah orang yang mempunyai keahlian dan kemampuan memimpin untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Seorang manajer harus memberi bimbingan kepada
bawahannya dengan penuh perhatian dan rasa tanggung jawab serta memberikan contoh yang
baik.

Keberhasilan seorang manajer juga sangat ditentukan oleh persiapan awal dan pelaksanaan
serta pengawasan dalam kegiatan kerja yang dilakukan dimana dalam manajemen dapat berupa
fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, kordinasi, dan pengawasan. Fungsi-fungsi
tersebut harud dilaksanakan oleh seorang manajer bersama dengan para bawahannya.

C. PENGERTIAN DAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

1. Pengertian Manajemen
Dalam Encyclopedia of The Social Science, dikatakan bahwa manajemen adalah
suatu proses dimana pelaksanaan suatu tujuan diselenggarakan dan diawasi.
Dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengoordinasian, dan pengawasan atas sumber daya,
terutama sumber daya manusia untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan
terlebih dahulu.
Dari definisi-definisi diatas pula tampak ada tiga hal pokok dalam manajemen, yaitu
sebagai berikut :
1. Ada tujuan yang hendak dicapai
2. Tujuan dicapai dengan menggunakan kegiatan orang lain
3. Kegiatan-kegiatan orang lain tersebut harus dibimbing dan diawasi
2. Fungsi-fungsi Manajemen
Fungsi-fungsi manajemen terdiri dari :

1. Perencanaan (planning),
2. Pengorganisasian (organizing),
3. Pengarahan (directing),
4. Pengkoordinasian (coordinating), dan
5. Pengawasan (controlling)

a. Perencanaan (planning)
Dapat di definisikan sebagai hal pemikiran yang mengarah kedepan, menyangkut
serangkaian tindakan berdasarkan pemahaman yang mendalam terhadap semua faktor
yang terlibat dan yang diarahkan pada sasaran khusus. Dengan kata lain, perencanaan
adalah penentuan serangkaian tindakan berdasarkan pemilihan dari berbagai alternatif
data yang ada, dirumuskan dalam bentuk keputusan yang dikerjakan untuk masa yang
akan datang dalam usaha mencapai tujuan yang diinginkan.
Dalam batang tubuh pengetahuan manajemen, perencanaan merupakan otot dan
urat, yaitu bagian dari pengelolaan yang menimbulkan gerakan kearah yang
diinginkan.

Adanya perencanaan yang baik memungkinkan perusahaan memperoleh


keuntungan sebagai berikut.

 Mengurangi ketidakpastian (uncertainty) dimasa yang akan datang karena


segala sesuatu telah diperkirakan sebelumnya.
 Adanya perencanaan memungkinkan manajemen selalu memfokuskan
perhatian pada tujuan.
 Memperoleh tindakan yang terkoordinasi dengan baik dari berbagai bagian
dalam perusahaan karena adanya tujuan.
 Penentuan dan pemanfaatan metode kerja yang lebih efisien dan efektif
sehingga dapat mengurangi biaya yang harus dikeluarkan perusahaan.
 Pendelegasian kekuasaan untuk dapat bertindak lebih lancar, karena adanya
berbagai kebijakan, prosedur serta jadwal yang telah ditentukan terlebih dahulu
sehingga karyawan yang kurang cakap sekalipun dapat melakukan tugas-
tugasnya dengan baik.
 Perencanaan merupakan pedoman untuk melakukan pengawasan karena
perencanaan menghasilkan standar yang dapat dipakai sebagai alat pengukur
hasil kerja.

Ditinjau dari bentuknya, perencanaan memiliki bebrapa bentuk, yaitu sbb :

 Sasaran/tujuan (objektive)
 Strategi
 Kebijakan (policy)
 Prosedur
 Aturan
 Program
Suatu perencanaan yang baik perlu memiliki sifat-sifat, antara lain :

 Rasional
 Fleksibel
 Continyu

Ada enam langkah dalam proses perencanaan, yaitu sebagai berikut :

1. Mengumpulkan fakta dan informasi yang berkaitan dengan situasi dan kondisi yang
ada
2. Menganalisis situasi dan masalah yang terlibat
3. Memperkirakan (forecashing) perekembangan yang akan terjadi pada masa yang akan
datang
4. Menetapkan tujuan dan hasil, sebagai pedoman untuk sasaran yang akan dicapai.
5. Mengembangkan berbagai alternatif sebagai arah tindakan dan memilih alternatif yang
paling sesuai.
6. Mengevaluasi kemajuan dan mencocokkan kembali pandangan seseorang serentak
dengan berlangsungnya perencanaan.

b. Pengorganisasian
Organisasi merupakan kelompok orang yang mempunyai kegiatan dan bekerja
bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Organisasi bukanlah suatu tujuan,
tetapi sebagai suatu alat untuk mencapai tujuan.

Organisasi mempunyai tiga komponen, yaitu fungsi, personalia, dan faktor-faktor


secara fisik. Pengorganisasian didefinisikan sebagai suatu proses menciptakan
hubungan antara fungsi-fungsi, personalia, dan faktor fisik agar kegiatan-kegiatan yang
harus dilaksanakan disatukan dan diarahkan pada pencapaian tujuan bersama.

Pengorganisasian meliputi langkah-langkah atau usaha untuk :


a. Menentukan struktur
b. Menentukan pekerjaan yang harus dilaksanakan
c. Memilih, menempatkan dan melatih karyawan
d. Merumuskan garis kegiatan
e. Membentuk sejumlah hubungan didalam organisasi dan kemudian menunjuk
stafnya.

Jika manajemen dianggap sebagai tutuh pengetahuan (body of knowladge) maka


pengorganisasian merupakan rangka atau kerangka kerja tempat manajemen dibangun.

Pengorganisasian adalah proses manajerial yang berkelanjutan.

Suatu organisasi dapat memiliki hubungan informal ataupun hubungan formal.

Ada 3 hubungan dasar dalam hubungan formal, yaitu :


 Tanggung jawab
 Wewenang
 Pertanggungjawaban (accountability)

c. Pengarahan
Dapat diartikan sebagai aspek hubungan manusiawi dalam kepemimpinan yang
mengikat bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan pikiran dan
tenaganya secara efektik dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Berarti ruang lingkup pengarahan adalah pengelolaan sumber daya manusia yang
efektif dan efisien.

Fungsi pengarahan dapat juga diartikan secara lebih luas, yaitu sebagai tigas untuk
membuat organisasi tetap hidup, untuk memciptakan kondisi yang menumbuhkan
minat kerja, kekuatan bertindak, pemikiran yang imajinatif dan kelompok kerja yang
berkelanjutan.
Kepemimpinan pada dasarnya ada da tiga gaya, yaitu :

 Kepemimpinan yang otoriter ( authoritarian)


 Kepemimpinan yang kebebasan (laissez faire)
 Kepemimpinan yang demokratis (democratic)

d. Pengoordinasian
Koordinasi merupakan daya upaya untuk mensinkronkan dan menyatukan tindakan-
tindakan sekelompok manusia. Koordinasi merupakan otak dalam batang tubuh dari
keahlian manajemen. Pendek kata, koordinasi merupakan bidang keahlian manajemen.
Pengoordinasian berlangsung serentak dengan :

 Penafsiran program, kebijakan, prosedur dan praktik.


 Pengupayaan pertumbuhan dan perkembangan karyawan
 Pembinaan hubungan dengan para karyawan dan sikap yang tetap mengarah
kemasa depan
 Pengupayaan iklim untuk berhasil
 Pengadaan arus informasi yang bebas

e. Pengawasan
Dapat diartikan sebagai suatu kegiatan mendeterminasi apa-apa yang telah
dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang ada dalam suatu kegiatan organisasi
dengan tujuan untuk segera mengetahui kemungkinan terjadinya tambahan dan
penyimpangan, sekaligus mengadakan koreksi untuk memperlancar tercapainya tujuan
Pelaksanaan pengawasan meliputi kegiatan-kegiatan berikut :

 Menentukan standar
Penentuan standar dilakukan dengan cara :
 Standar statistic
 Pemikiran dan pendapat orang yang berkepentingan
 Standar teknik

3. Mengukur dan membandingkan hasil kerja terhadap standar data hasil kerja dapat diperoleh
dari :
a. Pengamatan langsung
b. Laporan lisan, dan
c. Laporan tertulis

Data hasil kerja tersebut harus diolah dan diinterpretasikan agar dapat dilakukan pengawasan
yang baik dan tepat.

4. Memperbaiki penyimpangan, jika ada


Disalam batang tubuh pengetahuan manajemen, pengawasan merupakan sistem saraf yang
melaporkan fungsi dari masing-masing bagian tubuh kepada keseluruhan sistem.

D. TINGKATAN MANAJEMEN

Terdapat 3 tingkatan manajemen, yaitu sebagai berikut :

1. Manajemen puncak
2. Manajemen menengah
3. Manajemen lini pertama/bawahan

E. PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN
Menurut Henry Fayol, prinsip-prinsip manajemen tersebut sbb :
1. Pembagian kerja (Division of work)
2. Kekuasaan/wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility)
3. Disiplin
4. Kesatuan perintah (unity of command)
5. Kesatuan arah (unity of direction)
6. Kepentingan individu dibawah kepentingan bersama (subordinate of individual interest to
general interest)
7. Pembayaran upah yang adil (Renumeration of personnel)
8. Pemusatan
9. Batas kekuasaan (line of Authority)
10. Tata tertib (order)
11. Keadilan (equity)
12. Stabilitas pegawai (stability of tenure of personnel)
13. Inisiatif (Initiative)
14. Jiwa kesatuan (Esprit de Corps)

F. BIDANG-BIDANG MANAJEMEN

Secara garis besar manajemen terdiri atas lima bidang, yaitu :


1. Manajemen produksi
2. Manajemen pemasaran
3. Manajemen keuangan
4. Manajemen personalia
5. Manajemen administrasi/akuntansi
BAB 4
“ BADAN USAHA AGRIBISNIS “

A. PENDAHULUAN

Agribisnis seperti halnya bidang bisnis-bisnis yang lain, bisa mempunyai sumber
daya manusia yang besar atau bisa juga hanya terdiri dari seorang, yang
barangkali hekerja secara sambilan saja (part time). Agribisnis dapat bergerak
dalam kegiatan apa saja yang ada kaitannya dengan penyediaan sarana produksi,
proses produksi, pengolahan, dan/atau pemasaran hasil-hasil pertanian.
Meskipun sebagian besar agribisnis di Indonesia dikelola dan dikendalikan oleh
satu atau beberapa orang saja, tetapi agribisnis yang sebenarnya dilakukan
oleh perusahaan-perusahaan yang mempekerjakan sekelompok orang, bahkan
ribuan orang dengan tujuan untuk menghasilkan laba.
Kepemilikan seseorang atau sekelompok orang terhadap suatu usaha akan
menentukan bentuk hukum bagi organisasi agribisnis. Bentuk organisasi tidak
ditentukan oleh ukuran atau jenis agribisnis. Hampir setiap ukuran dan jenis
agribisnis yang ada dapat menggunakan salah satu dari bentuk-bentuk usaha
yang ada.

Masing-masing bentuk organisasi bisnis memiliki kelebihan dan kelemahan


sehingga kita harus hati-hati dalam memilihnya. Masing-masing bentuk
cenderung lebih sesuai untuk suatu keadaan tertentu daripada bentuk yang
lainnya.

B. PENGERTIAN BADAN USAHA

Badan usaha sering disebut dengan istilah perusahaan, adalah suatu unit kegiatan
produksi yang mengolah sumber-sumber ekonomi atau faktor-faktor produksi
untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat.

Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan sarana atau alat manajemen.


manajemen dapat dikelompokkan ke dalam 6M, yaitu sebagai berikut.
Men (manusia). Manusia merupakan faktor utama untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Manusia tidak hanya berperan sebagai faktor
produksi di perusahaan, tetapijuga berperan sebagai konsumen dari barang
dan jasa yang dihasilkan perusahaan. Saat ini tenaga kerja manusia tidak
hanya sebagai faktor produksi, tetapi sudah dianggap sebagai mitra
perusahaan sehingga harus dikelola dengan sebaik-baiknya.

1. Money (uang). Dalam perekonomian modern uang berfungsi sebagai alat transaksi. Oleh
karena itu, untuk melakukan berbagai kegiatan perusahaan
diperlukan uang. Uang digunakan untuk membayar upah/gaji, membeli
bahan baku, peralatan, mesin, dan lain-lain. Dikarenakan sifatnya yang
terbatas (limited) sehingga uang harus dikelola dengan baik dan cermat.

2. Materials (material). Material atau bahan-bahan sangat berpengaruh


terhadap kelancaran proses produksi, sebab bahan-bahan merupakan faktor
pendukung utama dalam proses produksi. Dalam hal ini, yang termasuk
material antara lain bahan baku, bahan pembantu, dan tanah untuk proses
produksi.

3. Machines (mesin). Dalam era teknologi sekarang ini, penggunaan alat


dan mesin sangat penting dalam proses pelaksanaan kegiatan perusahaan.
Alat dan mesin berguna sebagai pembantu manusia agar proses produksi
dapat berjalan dengan lebih cepat dan lancar.

4. Methods (metode). Agar suatu kegiatan lebih berdaya guna dan berhasil
guna, manusia dihadapkan pada berbagai alternatifmetode atau cara untuk
melakukan pekerjaan. Masing-masing cara memiliki karakteristik hasil yang
berbeda. Pemilihan cara yang tepat memungkinkan proses produksi berjalan
lebih efektif dan efisien. Oleh karena itu, metode dianggap pula sebagai
sarana atau alat untuk mencapai tujuan.

5. Markets (pasar). Bagi perusahaan, pasar merupakan sarana manajemen


Yang penting. Tanpa adanya pasar bagi hasil produksinya, tujuan perusahaan
tidak mungkin dapat tercapai.

C. MACAM BADAN USAHA

Bagian badan usaha dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu sebagai

1. Badan Lis-aha Menurut Lapangan Usahanya


Badan us-aha pertanian, yaitu badan usaha yang bergerak di bid
pengolahan tanah, misalnya pertanian, perkebunan, dan perikanan ang

b. Badan usaha perdagangan, yaitu badan usaha yang bergerak di bidang


pembelian barang-barang untuk dijual kembali, tanpa mengubah
bentuk barang tersebut.
c. Badan usaha industri, yaitu badan usaha yang bergerak di bidang pengolahan
bahan mentah menjadi barang jadi/setengah jadi.
d. Badan usaha ekstraktif, yaitu badan usaha yang usahanya menggali,
mengambil atau mengumpulkan kekayaan alam yang sudah tersedia, seperti
penambangan pasir, penebangan hutan.
e. Badan usaha jasa, yaitu badan usaha yang usahanya memberikan atau
menyewakan jasa kepada orang atau badan lain, misalnya perusahaan
transportasi, asuransi, dan bank.

2. Badan Usaha Menurut Kepemilikan Modalnya

a. Badan usaha negara, yaitu badan usaha yang seluruh modalnya dimiliki
oleh negara dari kekayaan mereka yang telah dipisahkan.
b. Badan usaha swasta, yaitu badan usaha yang seluruh modalnya dimiliki
oleh pihak swasta, baik secara perorangan atau sekelompok orang.
c. Badan usaha campuran, badan usaha yang sebagian modalnya dimiliki
oleh pemerintah dan sebagian lagi dari swasta.

3. Badan Usaha Berdasarkan Tanggung Jawab Anggotanya

a. Badan Usaha di mana pemiliknya bertanggung jawab penuh terhadap


seluruh harta benda yang diikutsertakan dalam usaha maupun pribadinya.
Contoh: perusahan perorangan dan firma.
b. Badan Usaha di mana pemiliknya bertanggungjawab secara terbatas hanya
pada harta benda yang diikutsertakan dalam usahanya saja. Kekayaan
pribadi pemilik tidak menjadi jaminan terhadap kewajiban badan usaha.
Contoh: perseroan terbatas.

4. Badan Usaha Berdasarkan Perbandingan Penggunaan Tenaga


Mesin dan Tenaga Kerja Manusia

a. Badan usaha padat modal, yaitu badan usaha yang dalam kegiatan
produksinya lebih banyak menggunakan peralatan dan mesin-mesin
daripada tenaga kerja manusia.

b. Badan usaha padat karya. yaitu badan usaha yang dalam kegiatan
produksinya lebih mengutamakan penggunaan tenaga kerja manusia
daripada tenaga mesin.

D. BENTUK BADAN USAHA

Setiap bentuk badan usaha mempunyai ciri-ciri tersendiri. Pemilihan bentuk


badan usaha yang paling sesuai untuk suatu bisnis tertentu harus ditetapkan
pada saat perusahaan akan didirikan atau akan mulai melaksanakan operasinya.
Untuk menetapkan bentuk tersebut perlu ada pertimbangan. Pertimbangan
bentuk badan usaha tersebut, antara lain sebagai berikut.

1. Jenis usaha yang akan dilaksanakan, apakah industri, perdagangan, jasa,


atau lainnya.
2. Luas operasi atau volume usahanya dan luas pasar yang akan dilayani.
3.Jumlah modal yang diperlukan untuk usaha dan kemungkinan untuk
menambah modal.
4.Rencana pembagian keuntungan.
5.Keterlibatan para pemilik dalam manajemen dan pengendalian perusahaan.
6.Penentuan tanggung jawab usaha.
7.Penanggungan risiko yang akan dihadapi.
8.Prinsip-prinsip pengawasan manajemen yang akan digunakan.
9.Rencana luas organisasi intern.
10.Faktor stabilitas, kesinambungan, dan pengalihan kepemilikan.
11.Kewajiban dan hak pilih dalam perpajakan.
12.Masalah kerahasiaan perusahaan.
13.Jangka waktu berdirinya perusahaan.
14.Lokasi, sasaran, serta falsafah pemilik untuk agribisnis tersebut.

Penilaian dari masing-masing faktor tersebut menjadi dasar yang baik dalam
Pemilihan bentuk badan usaha yang paling sesuai untuk setiap bidang bisnis.
Setelah kita mengetahui pertimbangan-pertimbangan dalam memilih bentuk
Perusahaan, selanjutnya kita akan membahas bentuk badan usaha.
Bentuk badan usaha dapat dikelompokkan ke dalam 2 atau 3 sektor. Di
banyak negara umumnya hanya terdapat 2 sektor usaha, yaitu
usaha yang diselenggarakan oleh swasta, dan usaha yang diselenggarakan oleh pemerintah.

Dalam pembagian ini, koperasi pada umumnya dikelompokkan ke dalam


usaha swasta.

Sedangkan negara yang mengelompokkan kegiatan usaha dalam 3


seperti dilakukan di Indonesia terdiri atas:

l. . Badan Usaha Milik Negara


2. Koperasi
pembagian atas tiga bentuk badan usaha tersebut bersumber dari Undang_
3. Swasta

Undang Dasar 1945, khususnya pasal 33. Di dalam pasal tersebut dijelaskan
adanya konsep demokrasi ekonomi. Dalam demokrasi ekonomi terdapat adanya
kebebasan berusaha bagi seluruh warga negara Indonesia. Hal ini berarti bahwa
segenap warga negara Indonesia diberikan kebebasan untuk menjalankan
usahanya, hanya saja kebebasan itu bukanlah tidak ada batasnya, tetapi
kebebasan itu ada batasnya.

Pada hakikatnya, bentuk badan usaha secara terperinci, terdiri atas:


1.Perusahaan Perorangan
2.Persekutuan, terdiri atas:

a. Persekutuan Firma
b. Persekutuan Komanditer

1.Perseroan Terbatas
2.Perusahaan Negara/Badan usaha milik negara
3.Perusahaan Daerah
4.Koperasi
5.Yayasan

1. Perusahaan Perseorangan

Bentuk badan usaha yang paling tua, sekaligus paling sederhana adalah
perusahaan perseorangan (single proprietorship). Perusahaan perseorangan
adalah perusahaan yang dimiliki, dikelola, dan dikendalikan oleh satu orang
Modal perusahaan ini berasal dari seseorang yang merupakan pemilik
perusahaan sekaligus pengelola, pengusaha, dan pemimpin perusahaan.
Perusahaan ini tidak memerlukan anggaran dasar (AD). Untuk membiayai
dan mengembangkan usahanya, yang bersangkutan dapat menggunakan modal
pinjaman.
Perusahaan perorangan tidak mengenal adanya pemisahan antara kekayaan
perusahaan dan kekayaan pribadi. Segala harta kekayaan pemilik menjamin
semua utang-utang perusahaan atau dengan kata Iain pengusaha tersebUt
mempunyai tanggungjawab yang tidak terbatas. Sebaliknya, keuntungan bersih
yang diperoleh perusahaan seluruhnya menjadi hak pemilik.

mcngakihatkan pemilik dikcnai tarif paink penghasilan yang lebih tinggi


daripada bentuk pcrser.'an.
4. remusatan kcndali hanya pada scorang pcmilik dapat mengurangi motivasi
para karyawan yang ingin turul sertu arnbil bagian secara finansial
bisnis di tempat mcrcka bckcrja. Di pihak lain. ada perasaan tidak tenang
dan was-was terhadap masa depannya karena tergantung pada sescorang.
Olch karcna itu, perusahaan pcrseorangan sering mengalami kesulitan
untuk mendapatkan karyawan yang berkemampuan dan berrnotivasi tinggi.
S. Kcmatian atau kctidakcakapan pemilik akan mengakibatkan berakhirnya
bisnis. Perusahaan perseorangan mungkin kesulitan untuk menjual atau
melanjutkan usahanya kcpada ahli waris. Hal ini tampak kalau bisnis telah
berskala agak besar. Selain itu, bagian perorangan pada bisnis tidak dapat
dibagi-bagi kepada beberapa pernilik atau kepada ahli waris seperti halnya
pada perseroan terbatas.

2. Persekutuan
Persekutuan (partnership) adalah perhimpunan dari dua orang atau lebih
sebagai pemilik bisnis. Tidak ada balas jumlah orang yang dapat bergabung
dalam persekutuan. Akan tetapi, perlu ingat, jika terlalu banyak orang yang
turut serta dalam perusahaan. pengelolaan bisnis akan semakin sulit. Terlepas
dari kenyataan bahwa persekutuan melibatkan lebih dari satu orang, persekutuan
sama halnya seperti perusahaan perseorangan.

Persekutuan antara dua orang atau lebih dapat dibuat dengan perjanjian
tertulis atau hanya kesepakatan secara lisan saja. Akan tetapi, pada zaman
sekarang ini alangkah lebih baiknya jika perjanjian tersebut dibuat tertulis untuk
menghindarkan dari perselisihan di kemudian hari. Persekutuan dapat dibentuk
menurut hukum, jika dua orang atau lebih yang cakap dan sehat sepakat
bersekutu dalam sebuah bisnis.

Pada dasarnya ada dua jenis persekutuan, yaitu


a. Persekutuan Firma
b. Persekutuan Komanditer
a. Persekutuan Firma

Firma adalah persekutuan dua orang atau lebih untuk menjalankan perusahaan
di bawah nama bersama. Persekutuan ini didirikan tanpa mengeluarkan saham•
Pada pendirian firma, para anggota sekutu harus:

1. Memberikanatau menyerahkan seluruh atau sebagian


usaha tersebut dan hal ini harus dicantumkan dalam
Para sekutu secara bersama-sama membuat akta pendirian dari badan usaha
lersebut di depan notaris, didaftarkan di Pengadilan dan diumumkan di
13crita Negara.
2. Mempunyai tanggungjawab penuh termasuk kekayaan pribadinya terhadap
semua perjanjlan yang dilakukan oleh Firma.
3. Mempunyai kuasa penuh bertindak alas nama Firma schingga unsur saling
pcrcaya sangat diperlukan.
pendirian Firma menghendaki perencanaan dan penyiapan matang dan
hati_hati dalam hal konsep perjanjian persekutuan secara tertulis. Hal ini
dimaksudkan untuk lebih memastikan keberhasilan dalam bisnis. Oleh karena
itu, diperlukan bantuan ahli hukum yang kompeten untuk mempersiapkan
perjanjian. Ketika persekutuan dibentuk, para anggota berada dalam kondisi
baik dan mereka tidak saling mencurigai. Akan tetapi, seiring dengan perjalanan
waktu, manusia bisa saja berubah, sehingga kontrak tertulis akan menjadi bahan
pedoman atau referensi mereka dalam bertindak.
Jika suatu Firma menderita kerugian dan kekayaan perusahaan tidak mampu
memenuhi pembayaran utang-utangnya, maka kekayaan pribadi para sekutu
ikut bertanggung jawab atas pembayaran utang-utang tersebut. Jika suatu Firma
memperoleh keuntungan maka keuntungan yang diperoleh dibagi di antara para
sekutu secara proporsional sesuai dengan banyaknya modal yang telah
dimasukkan oleh masing-masing sekutu.
Sekali lagi, firma adalah persekutuan dalam menjalankan perusahaan di
bawah nama bersama.

Persekutuan Firma memiliki beberapa kelebihan, antara lain sebagai berikut.


1.Prosedur pendirian relatif mudah. Pembentukan persekutuan hampir sama
mudahnya dengan perusahaan perseorangan. Biaya yang diperlukannya
pun relatif kecil.
2.Sumber daya keuangan lebih besar karena merupakan gabungan dari
beberapa orang. Persekutuan biasanya dapat mengumpulkan lebih banyak
sumber daya karena lebih banyak orang yang terlibat. Selain itu, juga
tersedia berbagai macam kemampuan yang dibawa oleh orang yang
bergabung dalam bisnis.
3.Lebih mudah memperoleh kredit.
4.Keputusan yang diambil lebih haik, karena merupakan hasil kesepakatan
5.Sekutu-sekutu akan lebih termotivasi dalam bekerja karena merupakan
tim kerja (team work) yang berbagi tanggung jawab dan keuntungan.
Status hukum jelas.

rnodalnya kepada sekutunya. Jadi, sekutu komanditer sama sckali tidak terlibat
dillam pengelolaan perusahaan.
pcrbedaan dalam hak antara tanggung jawab atas utang-utang akibatnya
Jdanya perbedaan dalarn tanggungjawab atas utang-utang kepada pihak ketiga.
Sekutu komplementer bertunggung jawab penuh atas utang-utang perusahaan,
sedangkan sekutu komanditer hanya bertanggung jawab sebesar modal yang
dipercayakan kepada sekutu komplementer.
persekutuan Komanditer memiliki beberapa kelebihan, antara lain sebagai
berikut.

1, pendiriannya relatif mudah.


2. Modal yang dikumpulkan relatiflebih banyak.
3. Kemampuan untuk mendapatkan kredit dari pihak ketiga relatif mudah.
4, Kesempatan pengembangan usaha lebih luas.

Namun, ada beberapa kelemahan dari Persekutuan Komanditer, yaitu


sebagai berikut,

1. Tanggung jawab tidak terbatas (sekutu komplementer).


2. Masa hidup perusahaan tidak tentu.
3. Kekuasaan dan pengawasan lebih kompleks.
4. Kesulitan untuk menarik kembali investasinya.

3. Perseroan Terbatas

Perseroan terbatas (PT) (dalam bahasa Belanda; Naamloze Vennootschap —


NV) adalah suatu perkumpulan dari orang-orang yang diberi hak dan diakui
Oleh hukum untuk berusaha dan/atau untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Modal usaha dari PT terdiri atas saham-saham dari para pemegang saham.
Jadi, kekayaan PT terpisah dari kekayaan pribadi para pemiliknya. Dalam hal
likuidasi dan jika ternyata perusahaan tersebut masih mempunyai utang/
kewajiban yang harus dibayar maka para pemegang saham bertanggungjawab
terhadap segala kerugian sebatas jumlah saham yang dimilikinya.
Pendirian PT harus didukung oleh akta resmi dari notaris dan disahkan
Oleh Menteri Kehakiman. Akta yang telah disahkan tersebut harus didaftarkan
di Kepaniteraan Pengadilan Negeri dan selanjutnya diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia.
Perangkat organisasi dari PT terdiri atas:

l. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)


2' Dewan Komisaris
3. Direksi
4.Jika perusahaan yang berbadan hulcum tersebut melakukan kegiatan
perbankan maka perangkat organisasi di atas ditambah dengan Dewan
Audit sesuai dengan ketentuan dari Bank Indonesia (131).

Dalam PT dikenal beberapa jenis modal, yaitu sebagai berikut.


1.Modal dasar. Modal dasar adalah jumlah modal yang disebut dalam akta
pendirian dan merupakan jumlah maksimum di mana perusahaan tersebut
diperkenankan mengeluarkan surat-surat saham.
2.Modal yang dirempatkan. Modal yang ditempatkan adalah modal yang
sanggup dimasukkan clan pada waktu pendiriannya merupakan jumlah
keikutsertaan para pendiri.
3.Modal yang disetor. Modal yang disetor adalah modal yang benar-benar
telah diserahkan pada perusahaan tersebut.

Ada enam jenis saham dalam PT, yaitu sebagai berikut.

1.Saham biasa.
2.Saham prioritas/preferen, yaitu saham yang mempunyai hak utama dalam
3.pembagian keuntungan atau pada saat likuidasi.
4.Saham preferen kumulatif. Pada jenis saham ini, jika pada tahun tertentu
perusahaan tidak mendapat keuntungan maka deviden dari saham ini akan
dibayar secara kumulatif pada saat perusahaan mendapat keuntungan.
Saham bonus. Saham yang diberikan secara cuma-cuma (gratis) kepada
para pemegang saham biasa. Hal ini dimungkinkan jika misalnya jumlah
cadangan yang dihimpun terlalu besar sehingga perlu dikurangi dan
diwujudkan dalam saham. Pada hakikatnya saham bonus merupakan
tambahan modal.
Saham pendiri. Saham ini diberikan kepada para pendiri perusahaan sebagai
imbalan atas jasa-jasa.
Saham kosong, yaitu saham yang dibeli kembali Oleh perusahaan dari
pemegang saham dan disimpan sehingga tidak diikutsertakan lagi dalam
peredaran.

4. Perseroan Terbatas memiliki beberapa kelebihan, antara Iain sebagai


berikut.

1. Terbatasnya tanggung jawab. Para pemegang saham tidak secara pribadi


menanggung utang-utang organisasi. Harta (aktiva) perseroan semuanya
menjadi jaminan dalam penyelesaian perselisihan. Kerugian yang ditang-
gung pemegang saham hanya sebesar jumlah modal yang ditanamkan saja

2. Struktur organisasi perseroan memungkinkan pendelegasian wewenang'


tanggung jawab, dan menjamin tersedianya karyawan yang berkompeten
dan bermotivasi tinggi.
3. Perseroan Terbatas (PERSERO), adalah perusahan milik negara yang
berbcntuk perseroan terbatas, dengan tujuan untuk memperoleh laba
Contoh: Perusahan Listrik Negara (PLN), Telkom, Perhutani.

5. Perusahaan Daerah
Perusahaan Daerah adalah suatu perusahaan yang sebagian modalnya dimiliki
oleh pemerintah daerah. Perusahaan Daerah didirikan dengan suatu peraturan
daerah dan harus mendapat pengesahan dari instansi di atas. Pengesahan dari
Menteri Dalam Negeri bagi Provinsi dan pengesahan dari Gubernur bagi
Kabupaten. Khusus bagi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta pengesahan
dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia. Modal seluruhnya atau sebagian
berasal dari kekayaan pemerintah daerah yang telah dipisahkan. Jadi, modal
perusahaan daerah ada yang seluruhnya dimiliki oleh pemerintah daerah dan
ada juga yang sebagian dimiliki swasta. Contoh: Bank Pembangunan Daerah
(BPD), Perusahan Daerah Pemotongan Hewan.

6. Koperasi
Menurut Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian,
koperasi didefinisikan sebagai badan usaha yang beranggotakan orang seorang
atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas
asas kekeluargaan. Keberadaan koperasi di Indonesia sangat penting karena
sebagai salah satu urat nadi dan soko guru perekonomian rakyat Indonesia.

7. Yayasan
Yayasan adalah suatu perkumpulan atau organisasi yang bertujuan sosial, yakni
meningkatkan kesejahteraan dan tidak mencari laba (nirlaba). Umumnya'
yayasan bersifat sosial kemasyarakatan, misalnya yayasan yatim piatu dan
BAB 5
“ PRINSIP-PRINSIP EKONOMI DALAM
AGRIBISNIS “

A. SISTEM PEREKONOMIAN

Perekonomian yang ada di dunia ini ini di organisasi secara berbeda-beda. Bentuk
organisasi perekonomian tersebut sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai. Sikap, budaya, dan
pandangan politik dari masyarakat tersebut. Secara garis besar, Organisasi perekonomian di
berbagai negara dapat dibedakan Menjadi tiga bentuk, yaitu:

1. Sistem pasar bebas atau laiseez faire ( perekonomian pasar),


2. Sistem ekonomi perencanaan, dan
3. Sistem ekonomi campuran
1. Sistem pasar bebas
Sistem pasar bebas atau laiseez faire ( perekonomian pasar), kata laiseez faire berasal dari
bahasa Perancis, yang mengandung arti: "Biarlah mereka melakukan pekerjaan sesuai dengan
keinginan mereka". dalam sistem ini, masyarakat diberi kesempatan dan kebebasan penuh
untuk menentukan kegiatan ekonomi yang ingin mereka lakukan dan pemerintah sama sekali
tidak ikut campur dengan serta tidak berusaha memengaruhi kegiatan ekonomi yang dilakukan
masyarakat.
Pada sistem pasar bebas, keinginan konsumen dicetuskan langsung di pasar dan merupakan
dasar untuk mengalokasikan sumber daya yang terbatas jika trend atau kecenderungan
konsumen menginginkan lebih banyak ikan misalnya, maka para pedagang akan menaikkan
harga ikan titik di sisi lain, harga pasar ikan yang tinggi akan mendorong perusahaan
penangkapan dan penangkapan ikan menyediakan lebih banyak jam kerja untuk menangkap
dan mengelola ikan tersebut. Bahkan, di antara mereka ada yang berani menambahkan modal
untuk memperbanyak kapal penangkapan ikan titik akibatnya nya kemudian, penawaran
melebihiKeuangan pada kelompok tertentu. Menghasilkan jurang lebar antara golongan kaya
dan miskin. Serta menyebabkan ketegangan dan kecemburuan sosial yang rawan.
Adanya keburukan dalam sistem pasar bebas menunjukkan bahwa sistem tersebut terus
sedikit dikendalikan. Bentuk perekonomian seperti ini dikenal dengan sistem ekonomi
campuran. Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang dikendalikan dan diawasi
oleh pemerintah, tetapi masyarakat masih mempunyai kebebasan yang cukup luas untuk
menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang ingin mereka jalankan. Mekanisme pasar tetap
memegang peran penting dalam menentukan corak kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh
masyarakat.
Tujuan pokok campur tangan pemerintah adalah untuk menghindari akibat Yang kurang
menguntungkan dari sistem ekonomi pasar bebas titik misalnya dalam sistem pasar bebas,
golongan ekonomi lemah makin tertindas dan golongan ekonomi kuat akan akan semakin kuat
titik campur tangan pemerintah memungkinkan dilakukannya usaha-usaha untuk menghindari
hal tersebut.

Campur tangan pemerintah dalam perekonomian dapat dibedakan dalam tiga bentuk yaitu sebagai
berikut:
1. Peraturan-peraturan yang bertujuan untuk mengatur dan mengawasi kegiatan
ekonomi agar dapat berjalan dengan baik.
2. Secara langsung melakukan ekonomi (perusahaan negara)
3. Dengan mengadakan kebijakan Vixal ( kebijakan yang berkenaan dengan tarif pajak
dan pengeluaran pemerintah) dan kebijakan moneter ( mengatur dan mengawasi
sektor moneter) dengan tujuan agar perekonomian dapat berkembang dengan baik.
Sistem ekonomi campuran ini di Indonesia dikenal dengan sistem ekonomi
kerakyatan. Ekonomi kerakyatan pada hakekatnya adalah suatu sistem berorientasi pada
kekuatan, sekaligus kepentingan rakyat banyak. Ekonomi kerakyatan adalah ekonomi yang
mendoktrin, yang ditunjukkan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat titik dalam
ekonomi kerakyatan yang demokratis, ada pemihakan sepenuh hati dari pemerintah kepada
mereka yang lemah dan miskin pada "sektor" ekonomi rakyat (Mudyarto, 1991).
Ekonomi kerakyatan yang lebih mengarah pada sikap keberpihakan kepada
kepentingan masyarakat banyak dalam mengambil suatu kebijakan ekonomi merupakan salah
satu ciri pokok ajaran Bung Karno.
Permintaan konsumen sehingga harga akan kembali turun. Dengan demikian
permintaan konsumen perlahan-lahan meningkat kembali titik penyesuaian seperti ini sering
disebut dengan the invisible hand (tangan yang tidak terlihat) yang merupakan mekanisme
sistem pasar bebas dalam mengarahkan keputusan ekonomi titik ungkapan yang dikenal ini
dikemukakan oleh Adam Smith dalam bukunya the wealth of Nation pada tahun 1776.
Smit dan bukunya berada di tengah-tengah kondisi dunia intelektual yang diliputi
dan dikuasai oleh ideologi besar, yaitu liberalisme, ideologi ini pada dasarnya mengarahkan
"kebebasan" dan "menjunjung tinggi martabat manusia" tidak mengherankan kalau semangat
yang paling besar dari ilmu ekonomi liberalisme adalah laiseez faire ( perekonomian pasar),
Secara bebas, tetapi Biarkanlah kebebasan itu juga ada pada orang lain.Sistem pasar bebas
merupakan sistem kapitalis, kapitalisme merupakan suatu sistem dimana harta yang dimiliki
dan dikendalikan oleh masyarakat. Setiap laba yang dihasilkan dengan menggunakan harta
pribadi menjadi hak Pemilik harta tersebut. Motif untuk mencari laba untuk kemungkinan
Menumpuk kekayaan diyakini oleh banyak pihak sebagai satu-satunya faktor Pendorong
terbesar yang menyebabkan keberhasilan sistem ini.
Produksi pertanian merupakan contoh terbaik dari persaingan sempurna. Jumlah
produsen pertanian atau petani yang sangat banyak, keseragaman sebagian besar hasil
komoditi pertanian dan jumlah pembeli produk pertanian yang besar, secara bersama-sama
menghasilkan situasi pasar bebas yang baik. Melalui pasar bebas, Para produsen pertanian an-
nur segera mengetahui perubahan kegiatan konsumen dan Para produsen tersebut akan
menanggapi dengan cepat.
Sistem pasar bebas di satu pihak terbukti sebagai suatu sistem ekonomi yang
berhasil. Hal-hal yang telah dicapai oleh negara-negara maju menunjukkan bahwa mekanisme
pasar adalah sistem yang efisien dalam mengalokasikan faktor-faktor produksi dan
mengembangkan perekonomian. Hal ini disebabkan hal-hal berikut.
1. Pasar dapat memberikan informasi yang lebih tepat mengenai harga dan jumlah
permintaan barang.

2. Pasar memberikan perangsang kepada penguasa untuk mengembangkan usaha

3. Pasal memberikan rangsangan kepada para penguasa untuk memperoleh keahlian


modern.

4. Pasar memberikan perangsang pengguna barang dan faktor produksi secara lebih

5. Pasar memberikan kebebasan sepenuhnya kepada masyarakat untuk melakukan


kegiatan ekonomi.

Akan tetapi, dalam keadaan tertentu menimbulkan beberapa akibat buruk kepada
perekonomian sehingga perlu campur tangan pemerintah untuk memperbaiki nya. Dampak
buruk tersebut diantaranya sebagai berikut.
1. Kebebasan yang tidak terbatas akan menindas golongan ekonomi lemah.
2. Kegiatan ekonomi menjadi tidak stabil keadaannya. Pada suatu saat perekonomian akan
mengalami kemakmuran yang cepat tetapi pada saat berikutnya akan mengalami
kemerosotan yang serius.
3. Sistem mekanisme pasar akan menimbulkan kekuatan monopoli yang merugikan.
4. Mekanisme pasar tidak dapat menyediakan beberapa jenis barang secara efisien.
5. Kegiatan konsumen dan produsen akan menimbulkan eksternalitas (akibat sampingan, baik
atau buruk) yang merugikan.

2. Sistem ekonomi perencanaan


Sistem ekonomi perencanaan (sosialisme) dipraktikkan di negara-negara komunis,
seperti Uni Soviet (sekarang Rusia) dan Eropa Timur. Sistem ini menghendaki pemerintahan
sepenuhnya menentukan corak kegiatan ekonomi yang akan dilakukan titik sistem ini berawal
dari adanya keyakinan bahwa kegiatan ekonomi yang diatur oleh mekanisme pasar akan
menimbulkan kan pengangguran dan ketidakadilan titik sistem ini berkeyakinan bahwa
pemerintah akan dapat menjalankan fungsinya secara lebih efisien daripada sistem yang dapat
dijalankan dalam sistem pasar bebas. Untuk menjalani kelancaran usaha dan mencapai wawasan
yang ditetapkan dalam perencanaan yang dibuat maka alat-alat modal di dikuasai dan dimiliki
oleh pemerintah.

3. Sistem ekonomi campuran


Sosialisme di Uni Soviet, misalnya. Sekalipun mampu menghasilkan tingkat pemerataan
yang jauh lebih merata daripada negara maupun, pemerataan tersebut berlaku dalam keadaan
tingkat pendapatan yang rendah, produktivitas yang rendah, tidak ada kebebasan, tidak ada
keterbatasan, dan juga tidak ada keadilan titik oleh karena itu, sosialisme di Uni Soviet dan
Eropa Timur runtuh sekitar 1989.
Begitu pula kapitalisme, sekalipun sudah Mengalami berbagai perubahan dan
pengembangan, namun masih sering menunjukkan watak dasarnya yang mengandung
eksploitasi menimbulkan kekuatan dan kekuasaan ekonomi dan.
Sekalipun sudah diupayakan penyusunan dan pengembangan konsep ekonomi kerakyatan
oleh beberapa ekonom, praktis kehidupan ekonomi di Indonesia selama ini masih jauh dari
kaidah-kaidah dalam sistem kerakyatan. Justru, pada hakikatnya nya kehidupan ekonomi pada
saat itu merupakan aplikasi sistem kapitalis yang banyak diwarnai pola kolusi korupsi,
nepotisme (KKN).
Yang muncul ke permukaan dan sisi negatif kapitalisme, seperti Pemusatan kekuasaan
ekonomi pada kelompok bisnis tertentu. Semakin memburuknya distribusi pendapatan,
banyaknya pelanggaran hak asasi manusia dan kepentingan kaum marjinal banyak dikorbankan
dalam berbagai kasus dengan pengusaha. Sisi positif yang bisa muncul pada negara cara capit
alis. Yaitu berkembangnya demokrasi dalam tampak di Indonesia selama pemerintahan orde
baru. Orde reformasi berusaha persepsi tersebut.
Oleh karena itu, diperlukan sebuah konsep ekonomi kerakyatan kontemporer.
Maksudnya, konsep yang tidak saja mampu memfasilitasi proses pembangunan ekonomi yang
baik salah satunya diindikasikan dengan terciptanya keadilan dan an anne-marie taan tetapi juga
dapat meningkatkan daya saing. Indonesia dalam rangka menghadapi tantangan ekonomi dunia
yang mengarah pada globalisasi.

B. EKONOMI MAKRO: GAMBARAN EKONOMI MENYELURUH

Agribisnis sangat dipengaruhi oleh kondisi makro ekonomi karena permintaan konsumen
terbesar luas di seluruh dunia atas berbagai macam hasil pangan dan sandang selalu berubah
titik keadaan ekonomi dipengaruhi oleh faktor-faktor, cuaca, kebijakan pemerintah, dan
perkembangan internasional.
Ekonomi makro mempelajari bagaimana unsur-unsur yang berada dari seluruh ekonomi
berinteraksi. Keterampilan untuk menganalisis, mengantisipasi, dan menafsirkan kebijakan
ekonomi makro merupakan faktor penentu terhadap keberhasilan para manajer agribisnis.
Kegagalan panen di berbagai bagian dunia di awal tahun 1970-an menyebabkan harga
jagung dan terigu naik tajam titik akibatnya, permintaan pupuk juga naik karena para
perusahaan Tani menggunakan lebih banyak Pupuk untuk memperoleh hasil maksimal sehingga
terjadi kekurangan produk yang harganya (pupuk N) Naik tiga kali lipat selama beberapa bulan
titik pabrik pabrik Pupuk meresponnya dengan menambahkan sarana dan kapasitas produksi
baru. Beberapa tahun kemudian. Karena cuaca dan hasil yang normal, menimbulkan surplus
nitrogen. Harga pupuk turun tajam, akibatnya beberapa perusahaan menderita kerugian.

C. PRINSIP DASAR EKONOMI MAKRO DALAM BISNIS


Ekonomi makro merupakan penerapan prinsip-prinsip dasar untuk mengambil keputusan
dalam badan usaha Titik setiap agribisnis pernyataan yang sulit kalau sampai pada
pengalokasian sumber daya yang sifatnya terbatas. Manajemen manajer Agi agribisnis harus
memutuskan cara terbaik untuk menggunakan sumber daya yang terbatas dalam memproduksi
memasarkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Oleh karena itu,
peningkatan analisis ekonomi sangat penting bagi manajer yang membuat keputusan bisnis
sehari-hari.
1. Prinsip laba
Perusahaan didirikan untuk mencapai laba. Oleh karena itu keberhasilan dan kegagalan
perusahaan akan diukur dengan laba yang diperoleh. Harus ada dengan alasan sebagai berikut.
1. Laba sebagai kompensasi atau reward karena seseorang berani menanggung resiko titik
besar kecilnya resiko akan menentukan berapa kecilnya laba yang diperoleh perusahaan
titik semakin besar resiko makin besar kemungkinan memperoleh laba. Atau sebaliknya,
Makin kecil risiko Makin kecil pula kemungkinan memperoleh laba.
2. Laba adalah kompensasi karena seseorang berhasil di dalam inovasi titik dikarenakan
seseorang berani berperan dalam inovasi maka baginya Ada kemungkinan memperoleh
kompensasi titik tersebut gagal tentunya orang akan menderita rugi. Tanpa inovasi orang
tidak akan memperoleh laba. Dapat dikatakan bahwa laba mendorong orang mengadakan
inovasi. Sebab tanpa laba tidak akan ada inovasi. Inovasi tidak harus dalam skala besar,
bisa juga dalam skala kecil. Penemuan baru dalam metode produksi, memperbaiki, saluran
distribusi, mengadakan grading, mencapai bentuk-bentuk dari barang yang sama jenisnya
sama dan sebagainya.
3. Laba adalah kompensasi adanya perubahan di bidang perekonomian. Tanpa perubahan
tidak adalah titik adanya perubahan di bidang ekonomi mengakibatkan perubahan
permintaan selera konsumen mode persaingan dan sebagainya. Semua perubahan itu akan
mendatangkan laba dan kemungkinan juga kerugian. Tergantung apakah perubahan itu dan
bagaimana perubahan itu.
a. Laba akuntansi
Akuntansi dan ekonomi sama-sama berbicara tentang laba tetapi keduanya cenderung
mengartikan laba dengan cara yang berbeda titik akuntansi menganggap laba sebagai saldo
penghasilan Setelah semua biaya actual *out of Pocket expenditure) yang dapat diukur
dikurangkan titik sedangkan ekonomi menentukan laba dengan menguji penggunaan
alternatif (biaya oportunitas) untuk sumber daya yang ada dalam badan usaha.
Biaya oportunitas isi (opportunity cost) adalah "penerimaan" yang tidak jadi diterima
karena alternatif terbaik kedua tidak diterapkan dalam penggunaan sumberdaya titik biaya
tersebut merupakan jumlah penerimaan yang dikorbankan karena tidak jadi memilih
alternatif tersebut (alternatif terbaik kedua). Dikarenakan biaya oportunitas sebenarnya
tidak pernah terjadi, akuntansi tidak dapat mengukurnya secara tepat titik sedangkan ahli
ekonomi melihat dari sudut peluang pengambilan keputusan ekonomi, dimasa biaya yang
menjadi dasar untuk memilih suatu alternatif harus mencakup jumlah penerimaan yang
hilang karena tidak memilih alternatif terbaik kedua.
b. Laba ekonomi
Laba ekonomi economics profit didefinisikan sebagai laba akuntansi accounting profit
dikurangi dengan biaya oportunitas titik oleh karena itu, untuk mengetahui laba ekonomi
kita harus menguji berbagai alternatif untuk menggunakan sumberdaya titik analisis atas
berbagai alternatif ekonomi akan menjadi mudah jika kita memusatkan perhatian pada
biaya oportunitas.
Contoh Berikut ini akan memperjelas keterangan tadi.
Anita memiliki dan mengoperasikan perusahaan agribisnis yang besar. Dia berumur 30
tahun. Lulusan perguruan tinggi dan sangat puas terhadap bisnis yang baru-baru ini dia
menanamkan modal sebesar Rp5 M dalam bisnisnya titik gaji Anita sebesar Rp300 juta
pertahun dan tahun lalu pembukuannya menunjukkan bahwa bisnisnya menghasilkan laba
Rp800 juta.
Dari keterangan diatas dapat diketahui bahwa laba akuntansi Rp800 juta + gaji Rp300
juta, menunjukkan bahwa Anita memperoleh Rp 1,1 M dari bisnisnya pertahun.
Kemudian kita harus menghitung biaya oportunitas yang sesuai titik Untuk itu perlu
diketahui alternatif mana saja yang bisa diterapkan Anita dengan menggunakan sumber
dayanya itu.
1. Sumber daya Anita meliputi waktu dan bakat titik dia dapat menjual bisnisnya dan
bekerja untuk orang lain dengan gaji 300 juta titik ini merupakan biaya oportunitas yang
memperhitungkan waktu dan kemampuannya dalam manajemen.
2. Kemudian dia harus memperhitungkan modal Rp 5 M. Alternatif yang harus
diperhitungkan, yaitu:
a. Ditabung dengan bunga 8%
b. Obligasi pemerintah dengan bunga 10%
c. Obligasi perusahaan dengan bunga 12%
Dari ketiga alternatif tersebut, obligatif perseroan merupakan alternatif terbaik dengan Rp
600 juta per tahun.
Laba ekonomi menjadi sebagai berikut.
Laba akuntansi 800.000.000
gaji 300.000.000 +
Total laba akuntansi 1.100.000.000
Biaya oportunitas
Pekerjaan lain 300.000.000
Penanaman modal terbaik 600.000.000 +

Total biaya oportunitas 900.000.000 -


Laba ekonomi ( laba akuntansi - laba oportunitas) 200.000.000.
Laba ekonomi sebesarRp 200 juta menunjukkan kompensasi yang diterima Anita karena
menanamkan modalnya dalam bisnis yang mengandung resiko. Selama jumlahnya lebih
besar dari nol keputusan, maka mempercayakan sumber daya dalam bisnis merupakan
keputusan yang baik.
Sebelum menanamkan sebagian besar modalnya dalam suatu alternatif bisnis, para
manajer harus dapat memperkirakan biaya oportunitas. Hal ini akan membantu untuk
memutuskan Apakah setiap penggunaan sumber daya (uang dan waktu) merupakan
alternatif terbaik yang dapat dilakukan.
Akan tetapi, konsep laba ekonomi mengandung beberapa kelemahan antara lain sebagai
berikut.
1. Banyak nilai yang "terkadang" yang ternyata sulit untuk diperhitungkan dalam kasus
diatas, suku bunga mana yang menghasilkan biaya oportunitas yang benar dalam situasi
itu?
Laba ekonomi sebesarRp 200 juta menunjukkan kompensasi yang diterima Anita karena
menanamkan modalnya dalam bisnis yang mengandung resiko. Selama jumlahnya lebih
besar dari nol keputusan, maka mempercayakan sumber daya dalam bisnis merupakan
keputusan yang baik.
Sebelum menanamkan sebagian besar modalnya dalam suatu alternatif bisnis, para
manajer harus dapat memperkirakan biaya oportunitas. Hal ini akan membantu untuk
memutuskan Apakah setiap penggunaan sumber daya (uang dan waktu) merupakan
alternatif terbaik yang dapat dilakukan.
Akan tetapi, konsep laba ekonomi mengandung beberapa kelemahan antara lain sebagai
berikut.
1. Banyak nilai yang "terkadang" yang ternyata sulit untuk diperhitungkan dalam kasus diatas,
suku bunga mana yang menghasilkan biaya oportunitas yang benar dalam situasi itu?
Mungkin saja suku bunga 12% tersebut bukan. Merupakan alternatif terbaik karena ada
alternatif lain yang memberi keuntungan lebih tinggi.
2. Kemungkinan kesalahan atas anggapan bahwa lowongan kerja dalam industri selalu
tersedia untuk wanita titik Begitu juga dengan anggapan gaji yang diterimanya, yaitu
sebesar Rp300 juta bertahun titik apalagi perubahan kerja dapat menimbulkan masalah
pribadi atau keluarga. Hal ini akan menimbulkan kesulitan dalam penyesuaian kedalam
nilai bentuk uang.
3. Perbedaan tipe penanaman modal mungkin sulit untuk diperbandingkan secara langsung
karena setiap tipe penanaman modal memandang Resiko yang berbeda.
2. Prinsip ekonomi maksimal laba
Pada dasarnya ada beberapa prinsip dasar ekonomi makro yang berkaitan dengan
maksimisasi laba untuk Setiap perusahaan, yaitu sebagai berikut.
a. Biaya margin = permintaan Marginal.
b. Tingkat distribusi Marginal sama dengan resiko kebalikan harga.
b. Pengembalian Marginal yang sama.
a. Biaya margin = penerimaan marginal.
Biaya marginal (marginal cost-MC) adalah tambahan biaya untuk memproduksi tambahan
Suatu unit produk. Biaya Marginal menurun dengan semakin banyaknya produk yang
dihasilkan titik kemudian, jika sudah mencapai suatu titik tertentu, biaya Marginal mulai
meningkat titik sedangkan penerimaan Marjinal menunjukkan tambahan penghasilan yang
diperoleh dari tambahan penjualan sebesar satu satuan.
Laba maksimum maksimal akan diperoleh dengan meningkatkan produksi sampai
batas biaya Marginal sama dengan penerimaan Marginal dan Sama persis dengan MR,
paling tidak selisih Mr dan MC masih positif dan nilainya minimum (paling kecil).
Prinsip Ini mengandung gagasan bahwa input boleh ditambahkan sepanjang biaya
yang diperlukan lebih kecil daripada tambahan penerimaan yang dihasilkan.
Prinsip Ini mengandung gagasan bahwa input boleh ditambahkan sepanjang biaya
yang diperlukan lebih kecil daripada ada tambahan penerimaan yang dihasilkan.
Untuk lebih memahami konsep MC = MR, perlu diperjelas sebagai pengertian
biaya.
1. Biaya Total (total cost -TC), yaitu keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan.
Secara sistematis biaya total dapat dirumuskan sebagai berikut.
TC =TFC + TVC
2. Biaya variabel total (Total variable cost- TVC), yaitu keseluruhan harga yang
dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi yang dapat diubah jumlah. BerartBiaya
variabel total sama dengan jumlah unit input (quantity - Q) dikatakan dengan biaya input
variabel per unit (avarage variable cost - AVC). Secara matematika Biaya variabel total
dapat dirumuskan sebagai berikut.
TVC = Q × AVC
3. Biaya tetap total (total fixed cost -TFC), yaitu keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh faktor produksi yang tidak dapat diubah jumlahnya.
4. Biaya Marjinal (Marginal cost), yaitu penambahan biaya ATK yang diperlukan untuk
memproduksi tambahan 1 unit produk AQ. Dapat dirumuskan sebagai Berikut.
MCn = TCn - TCn-1 / Qn - Qn-1
5. Penerimaan total (total revenue - TR), yaitu jumlah yang dijual Q dikali dengan harga
jual P secara matematis penerimaan total dapat dirumuskan sebagai berikut
TR = P × Q
6. Permintaan Marjinal (MR) yaitu tambahan penghasilan a t r yang diperoleh dari
tambahan sebesar satu satuan.
Secara sistematis persamaan marginal dapat dirumuskan sebagai berikut
MR = ATK / AQ
c. Pengembalian Margin yang sama
Kriteria penting lain dalam keputusan berproduksi berhubungan dengan apa yang harus
diproduksi. Sering perusahaan dapat memproduksi berbagai macam produk. Tetapi karena
keterbatasan input atau anggaran produksi maka hal tersebut menjadi penghalang titik
prinsip produk akhir ini mengatakan bahwa produksi berbagai produk perusahaan harus
dilakukan sampai pengembalian margin Mr dari produk-produk tersebut sama atau input
variabel harus digunakan pada pemanfaatan margin sampai tercapai pengendalian yang
sama.

BAB 6
“ TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN “

A. PERMINTAAN

Permintaan merupakan keinginan konsumen untuk membeli suatu barang pada berbagai
tingkat harga selama periode waktu tertentu. Faktor-faktor yang memengaruhi permintaan
antara lain harga barang itu sendiri, harga barang lain yang terkait, tingkat pendapatan per
kapita, selera atau kebiasaan, jumlah penduduk, perkiraan harga di masa mendatang, distribusi
pendapatan, dan usaha-usaha produsen meningkatkan pendapatan.

Permintaan yang dinyatakan dalam hubungan matematis dengan faktor faktor yang
memengaruhinya disebut fungsi permintaan. Dengan fungsi permintaan, kita dapat mengetahui
hubungan antara variabel bebas dengan variabel tidak bebas.
1. Skedul dan Kurva Permintaan
Skedul permintaan adalah daftar hubungan antara harga suatu barang dengan
tingkat permintaan barang tersebut. Sedangkan kurva permintaan dapat didefinisikan
sebagai suatu kurva yang menggambarkan hubungan antara harga suatu barang tertentu
dengan jumlah barang tersebut yang diminta para konsumen.
2. Perubahan Jumlah yang Diminta dan Perubahan Permintaan
Perubahan permintaan terjadi karena dua sebab utama, yaitu perubahan harga dan
perubahan faktor nonharga (faktor ceterisparibus), misalnya pendapatan, selera, dan
sebagainya. Perubahan harga menyebabkan perubahan harga yang diminta, tetapi
perubahan tersebut hanya terjadi dalam satu kurva yang sama.

B. PENAWARAN

Dalam analisis ekonomi, jumlah barang yang ditawarkan berarti jumlah barang yang
ditawarkan pada tingkat harga tertentu. Sedangkan penawaran berarti keseluruhan dari kurva
penawaran. Faktor-faktor yang menentukan tingkat penawaran adalah harga barang itu sendiri,
harga barang lain yang terkait, harga faktor produksi, biaya produksi, teknologi produksi,
jumlah pedagang atau penjual, tujuan perusahaan, dan kebijakan pemerintah.
Penawaran yang dinyatakan dalam hubungan matematis dengan faktor faktor yang
memengaruhinya disebut fungsi penawaran.

1. Skedul dan Kurva Penawaran


Skedul penawaran adalah daftar hubungan antara harga suatu barang dengan
tingkat penawaran barang tersebut. Sedangkan kurva penawaran dapat didefinisikan
sebagai suatu kurva yang menggambarkan hubungan antara harga suatu barang
tertentu dengan jumlah barang tersebut yang ditawarkan para produsen.

2. Perubahan Jumlah yang Ditawarkan dan Perubahan Penawaran


Perubahan harga menyebabkan perubahan harga yang ditawarkan,
tetapiperubahan itu hanya terjadi dalam satu kurva yang sama.
C. KESEIMBANGAN PASAR

Keadaan di suatu pasar dikatakan dalam keseimbangan atau ekuilibrium apabila jumlah
yang ditawarkan para penjual pada suatu harga tertentu adalah sama dengan jumlah yang
diminta para pembeli pada harga tersebut. Harga keseimbangan adalah harga di mana, baik
konsumen maupun produsen sama sama tidak ingin menambah atau mengurangi jumlah yang
dikonsumsi dan yang dijual.
BAB 7
“ ELASTISITAS “

A. PENGERTIAN ELASTISITAS

Konsep elastisitas digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar tingkat perubahan
relatif dalam jumlah unit barang yang diminta atau tingkat perubahan jumlah unit barang yang
ditawarkan sebagai akibat adanya perubahan salah satu faktor yang memengaruhinya. Dengan
demikian, elastisitas dapat diartikan sebagai perubahan relate barang yang diminta atau jumlah
barang yang ditawarkan sebagai akibat perubahan dari salah satu faktor yang memengaruhinya.

B. KONSEP ELASTISITAS

Besarnya perubahan harga terhadap jumlah barang yang diminta dinyatakan dengan
koefisien elastisitas (Epsilon-E).

C. ELASTISITAS TITIK DAN BUSUR

Elastisitas bisa dihitung dengan menggunakan elastisitas titik (pointelastic dan elastisitas
busur (archelasticity).
1. Elastisitas Titik
Elastisitas titik ditentukan melalui perkalian antara turunan parsial fungsi permintaan pada
suatu titik tertentu dengan perbandingan X/Q pada titik tersebut.
2. Elastisitas Busur
Elastisitas busur digunakan untuk menghitung elastisitas rata-rata untuk perubahan
incremental (relatif besar) dan digunakan untuk memperbaiki kelemahan elastisitas titik.
D. JENIS ELASTISITAS
Pada hakikatnya elastisitas dapat dibagi menjadi dua, yaitu
1. Elastisitas Permintaan.
2. Elastisitas Penawaran.

1. Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan mengukur perubahan relatif dalam jumlah unit barang yang dibeli
sebagai akibat adanya perubahan salah satu faktor yang memengaruhinya.
a. Elastisitas Harga (PriceElasticityofDemand)
Elastisitas harga (Ep) mengukur seberapa besar tingkat perubahan jumlah barang yang
diminta sebagai akibat perubahan harga barang yang bersangkutan. Besarnya perubahan
harga terhadap jumlah barang yang diminta dinyatakan dengan koefisien elastisitas.
1) Elastisitas Titik dan Elastisitas Busur
Elastisitas titik (pointelasticity) mengukur tingkat elastisitas pada titik tertentu. Konsep
elastisitas ini digunakan apabila perubahan harga yang terjadi sedemikian kecilnya
sehingga mendekati nol. Akan tetapi, konsep ini kurang akurat bila perubahan harga yang
terjalatif besar.
2) Jenis Elastisitas Harga (Ep)
Elastisitas harga dapar dibagi menjadi 5. yaitu:
a. Inelastis (Ep<1)
b. Elastis (Ep> 1)
c. Elastisitas uniter (Ep 1)
d. Inelastis sempurna (Ep = 0)
e. Elastis sempurna (Ep = -)
3) Elastisitas Harga dan Hasil Penjualan
Pada umumnya sifat permintaan atas sebagian besar barang adalah elastis dan inelastis.
Kondisi elastisitas uniter, elastis sempurna, dan inelastis sempurna jarang ditemui di
pasar.
4) Faktor-Faktor yang Memengaruhi Elastisitas
Harga Ada beberapa faktor yang memengaruhi tingkat elastisitas harga, yaitu
sebagaiberikut
a) Jenis produk.
b) Tingkat substitusi.
c) Proporsi pengeluaran suatu barang terhadap pendapatan konsumen.
d) Jangka waktu.

b. Elastisitas Silang (CrossElasticity)


Elastisitas silang (EC) mengukur persentase perubahan permintaan akan suatu barang sebagai
akibat adanya perubahan harga barang lain sebesar 1%,
c. Elastisitas Pendapatan (IncomeElasticity)
Elastisitas pendapatan (Ei) mengukur berapa persen permintaan terhadap suatu barang berubah
apabila pendapatan berubah sebesar 1%.

2. Elastisitas Penawaran
Elastisitas Penawaran (Es) dapat didefinisikan dengan analogi logika yang sama
dengan elastisitas permintaan. Elastisitas penawaran adalah angka yang menunjukkan
berapa barang yang ditawarkan berubah, apabila harga barang berubah 1%.Elastisitas
penawaran mempunyai sifat-sifat yang sama dengan elastisitas permintaan, yaitu
terdapat lima golongan elastisitas: elastis sempurna, elastis, elastisitas uniter, tidak
elastis, dan tidak elastis sempurna.
a. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaran dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain sebagaiberikut.
1. Jenis produk.
2. Sifat perubahan biaya produksi.
3. Jangka waktu.
b. Jenis Elastisitas Penawaran (ES)
Seperti halnya elastisitas permintaan, elastisitas penawaran pun mempunyai 3 jenis elastisitas,
yaitu:
a. inelastis (Es < 1). Lihat Gambar 7.2 (S)
b. elastis (Es > 1). Lihat Gambar 7.2 (S)
c. elastisitas uniter (Es = 1). Lihat Gambar 7.2 (S)
d. inelastis sempurna (Es=0). Lihat Gambar 7.2 (S)
e. elastis sempurna (Es =-). Lihat Gambar 7.2 (S.)

BAB 8
“ APLIKASI TEORI PERMINTAAN DAN
PENAWARAN “

A. ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN


Analisis permintaan dan penawaran sangat berguna untuk memahami beberapa peristiwa
ekonomi yang terjadi disekitar kita.Teori permintaan dan penawaran terutama berguna untuk
menerangkan interaksi diantara para penjual dan para pembeli dipasar persaingan sempurna,
yaitu dipasar dimana terdapat banyak penjual dan pembeli.

Pada umumnya mempunyai ciri-ciri seperti itu.oleh karena itu teori tersebut sangatlah
berguna untuk menjelaskan:

1. Bagaimana perubahan penawaran dan permintaan memengaruhi perubahan harga barang


pertanian
2. Impikasi dari perubahan tersebut pada pendapatan para produsen/petani.
Akan ditunjukan bahwa perubahan permintaan dan penawaran hasil pertanian sering
menimbulkan akibat yang buruk pada pendapatan petani.

B. MASALAH JANGKA PANJANG SEKTOR PERTANIAN

Dalam perekonomian yang belum berkembang, pertanian memiliki peran yang sangat
penting. Sebagian besar produksi nasional merupakan hasil-hasil pertanian.Dalam pertanian
yang sudah maju,seperti amerika serikat dan eropa,pertanian memiliki peran yang kecil dalam
menciptakan produksi nasional dan hamya sebagai kecil saja dari pendapatan rumah tangga
digunakan untuk membeli barang-barang pertanian.
Penurunan peranan sector pertanian tersebut ditimbulkan oleh dua faktor yaitu:
 Permintaan yang lambat perkembangannya, dan
 Kemajuan teknilagi disektor pertanian yang memungkinkan peningkatan produktivitas yang
tinggi.
1. Pertambahan permintaan
Pertumbuhan ekonomi menyebabkan pertambahan yang terus menerus atas pendapatan
rumah tangga. Kenaikan pendapatan tesebut akan menaikan konsumsi berbagai macam
barang,baik barang industry maupun barang pertanian.Pertambahan barang industri ( bukan
pertanian ) meningkat lebih capat daripada pertambahan pendapatan.
2. Kemajuan teknolagi
Perkembangan teknologi yang cepat disektor pertanian memungkinkan kanaikan
produktivitas yang tinggi.Akibat kenaikan produktivitas tersebut, produksi pertanian dapat
ditingkatkan dengan cepat jika cukup banyak permintaan. Akan tetapi ternyata permintaan
akan barang permintaan jauh lebih lambat dari pada kempuan untuk produksi pertanian.

C. KETIDAKSTABILAN HARGA BARANG PERTANIAN JANGKA PENDEK

Dalam jangka pendek harga hasil pertanian cenderung mengalami flukturiasi yang sangat
besar. Harga mencapai tingkat yang tinggi sekali pada suatu saat dan mengalami kemerosotan
yang tajam pada saat berikuntnya. Faktor yang menyebabkan ketidakstabilan harga pertanian
dalam jangka pendek dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

 Fluktuasi permintaan dan


 Fluktuasi penawaran
1. Perubahan penawaran
Penawaran dan permintaan barang-barang permintaan bersifat tidak elatisitas
2. Perubahan permintaan
Dalam jangka pendek maupun jangka pajang permintaan akan barang pertanian bersifat
tidak elastis.

D. MENSTABILKAN HARGA DAN PENDAPATAN PETANI

Untuk menstabikan harga dan pendapatan petani Negara-negara diberbagi pelosok dunia
banyak melakukan campur tangan dalam penentuan produksi dan harga. Campur tangan
tersebut dapat dilakukan dengan berbagi cara antara lain :
 Membatasi ( penentuan kuota ) tingkat produksi yang dapat dilakukan tiap-tiap produksi
 Melakukan pembelian barang yang ingin distabilkan harganya dipasaran bebas.
 Memberikan subsidi kepada para produsen apabila harga pasar lebih rendah dari pada harga
yang dianggap layak oleh pemerintah.

1. Membatasi jumlah produksi


Pemerintah dapat membatasi jumlah produksi yang dicapai oleh para produsen.
2. Menstabilkan harga dengan campur tangan dalam jual beli
Pemerintah dapat pula menstabilkan harga barang-barang pertanian dengan ikut
campur dalam jual beli.

 Menstabilkan harga pada harga ekuilibrium pada pasar bebas


 Menstabilkan harga lebih tinggi dari pada harga ekuilibrium pasar bebas

3. Menstabilkan pendapatan dengan subsidi


Masalah kelebihan stok produksi dapat dihindari dengan cara pemberian
” subsidi pendapatan” kepada para petani,. Dalam lebijakan ini pemerintah tidak
menentukan harga pasar, tetapi menentukan “ harga jaminan” yang akan diterima
untuk setiap unit produksinya.

BAB 9
“ PEMBIAYAAN AGRIBISNIS “
A. PENGANTAR

Uang merupakan sumber kehidupan bagi setiap bisnis, termasuk bidang agribisnis. Uang
diperlukan untuk membeli aktiva/harta perusahaan seperti mesin dan peralatan, piutang usaha,
tenaga kerja, bahan mentah, dan pajak.

Sumber untuk memperoleh dana yang dapat digunakan untuk mengoperasikan agribisnis
ada 3, yaitu:
- Investasi atau penanaman modal oleh para pemilik
- Peminjaman kepada pihak lain, dan
- Dana yang berasal dari laba perusahaan dan penyusutan.

B. ALASAN PENINGKATAN SUMBER DAYA KEUANGAN

Sumber daya keuangan dari waktu ke waktu harus selalu ditingkatkan. Adapun beberapa
alasan yang dijadikan dasar untuk meningkatkan sumber daya keuangan tersebut Antara lain :

- Untuk memperluas dan atau meningkatkan pertumbuhan bisnis


- Untuk melakukan aktivitas bisnis tambahan
- Untuk menjaga atau meningkatkan liquiditas atau posisi kas perusahaan
- Untuk meningkatkan posisi bersaing perusahaan

C. KAPAN PENINGKATAN SUMBER DAYA KEUANGAN DIPERLUKAN

Uang memiliki sifat sangat cair/liquid dan terbatas sehingga kita perlu menentukan kapan
sumber daya keuangan harus ditingkatkan. Oleh Karena itu, beberapa pertanyaan berikut dapat
dijadikan pedoman perlu tidaknya peningkatan sumber daya keuangan.

- Apakah tambahan dana benar-benar dibutuhkan dalam agribisnis


- Mengapa tambahan dana diperlukan
- Berapa tambahan penerimaan atau laba yang akan diperoleh dari tambahan dana
- Kapan tambahan dana diperlukan
- Berapa lama jangka waktu tambahan dana diperlukan

D. JENIS-JENIS MODAL DAN PINJAMAN

Modal sering diartikan secara berbeda. Dalam konteks akuntansi, modal diartikan sebagai
kekayaan bersih atau equitas pemilik dalam bisnis. Sedangkan dalam konteks manajemen,
modal sering diartikan sebagai keseluruhan aktiva sehingga mencakup equitas dan utang bisnis.

Terlepas dari perbedaan tersebut, pada dasarnya ada 2 tipe modal, yaitu :

- Modal asing/utang/pinjaman, dan


- Modal sendiri

1. Modal asing
Adalah modal yag bersasal dari luar perusahaan yang tertanam didalam perusahaan utuk
jangka waktu yang tertentu lamanya. Modal asing sering disebut dengan utang atau pinjaman

Modal asing dibagi 3 yaitu sebagai berikut :


a. Pinjaman jangka pendek yaitu pinjaman yang berjangka waktu kurang dari 1
tahun.
b. Pinjaman jangka menegah yaitu pinjaman yang berjangka waktu dari 1 tahun
sampai dengan 10 tahun.
c. Pinjaman jangka panjang yaitu pinjaman yang berjangka waktu lebih dari 10
tahun.

a. Pinjaman jangka pendek


Adalah pinjaman yang akan jatuh tempo kurang dari satu tahun dan digunakan apabila
kebutuhan akan dana tambahan yang bersifat sementara. Contoh, untuk meningkatkan
persediaan, piutang usaha. Modal jangka pendek tampaknya bersumber hanya terbatas
dari kreditor saja.

b. Pinjaman jangka menengah


Kebutuhan untuk mendanai usaha ini dilakukan karena adanya kebutuhan yang tidak
dapat dipenuhi dengan kredit jangka pendek maupun jangka panjang. Disisi lain,
kebutuhna modal tersebut tidak ekonomis untuk dipenuhi dengan dan yang berasal dari
pasar modal.

c. Pinjaman jangka panjang


Perbedaan nyata Antara pinjaman jangka panjang dengan menengah terletak pada rencana
penggunaan dana dan prospek jangka panjang dari eksistensi dan solfensi perusahaan.

2. Modal sendiri
Adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan dan yang tertanam didalam perusahaan
untuk waktu yang tidak tertentu lamanya. Modal ini dapat berasal dari atau dari dalam

Modal sendiri terdiri dari :


a. Modal saham
Adalah tanda bukti pengambilan bagian atau peserta dalam suatu perseorang terbatas.
1. Saham biasa
2. Saham prefen
3. Saham prefen komulatif

b. Cadangan
yang dimaksud disini adalah cadangan yang dibentuk dari keuntungan yang diperoleh
perusahaan selama beberapa waktu yang lampau atau dari tahun yang sedang berjalan.
Cadangan yang termasuk modal sendiri berupa :

1. Cadangan ekspansi
2. Cadangan modal kerja
3. Cadangan selisih kurs
4. Cadangan umum untuk kejadina yang tak terduga
c. Laba
ditahan keuntungan yang diperoleh suatu perusahaan sebagian dapat dibayarkan
sebagai defiden dan sebagian ditahan oleh perusahaan.

E. PERBEDAAN MODAL ASING DAN MODAL SENDIRI

Modal asing dan modal sendiri dapat dibedakan sebagai berikut :

No. Modal asing Modal sendiri


1. Modal ini terutama memerhatikan Modal ini
kepentingannya sendiri yaitu berkepentingan
kepentingan kreditor. terhadap
kesinambungan,
kelancaran dan
keselematan
perusahaan
2. Modal ini tidak berpengaruh terhadap Modal yang dengan
penyelenggaraan perusahaan kekuasaannya
mampu
memengaruhi
politik perusahaan.
3. Modal ini mempunyai beban bunga Modal yang berhak
tanpa memandang adanya keuntungan atas laba sesudah
atau tidak. pembayaran bunga
kepada modal
asing.
4. Modal ini hanya turut sementara Modal yang
waktu bekerja sama dalam digunakan dalam
perusahaan. perusahaan untuk
jangka waktu yang
tidak terbatas atau
tidak tertentu
lamanya
5. Modal ini mempunyai hak untuk Modal yang
didahulukan sebelum modal sendiri menjadi jaminan,
didalam liquidasi dan haknya adalah
setelah modal
asing.

F. BIAYA MODAL

Konsep biaya modal merupakan konsep yang sangat penting dalam pembelanjaan
perusahaan. Konsep ini dimaksudkan untuk menentukan biaya real yang harus ditanggung oleh
perusahaan untuk memperoleh dana dari suatu sumber tertentu.

Besarnya biaya real yang harus ditanggung perusahaan tergantung pada :


a. Besarnya bunga
b. Persyaratan dan jangka waktu pelunasan
c. Pengendalian usaha yang tidak bebas, yaitu keharusan untuk menyediakan jaminan tertentu
berupa saldo minimal (saldo kompensatori)
d. Tingkat tariff pajak penghasilan, dan
e. Laporan keuangan tiap periode tertentu kepada bank

G. PENENTUAN JUMLAH PINJAMAN

Beberapa alat lain yang memengaruhi kemampuan agribisnis untuk melunasi pinjaman yaitu
sebagai berikut :

1. Anggaran kas, yaitu proyeksi atas pengeluaran dan penerimaan kas perusahaan untuk masa
yang akan datang.
2. Laporan keuangan proforma. Dikarenakan anggaran kas hanya menyangkut satu perkiraan,
yaitu kas untuk melengkapinya diperlukan laba rugi dan neraca proforma.

H. PROSEDUR PINJAMAN

Pemberian kredit bank kepada masyarakat pada umumnya melalui tahap-tahap tertentu secar
umum tahap-tahap tersebut :

- Pengajuan/pendaftaran
- Pemeriksaan
- Keputusan
- Realisasi
- Pengawasan dan pembinaan
- Pelunasan kredit

Dalam pemeriksaan pedoman 3R dan 5C dalam pemberian kredit, disamping syarat-syarat


kredit yang biasa, misalnya segi yuridisinya :
1. Pedoman 3R
- Returns
- Repayment capacity
- Risk bearing ability

2. Pedoman 5C
- Character
- Capacity
- Capital
- Collateral
- Conditions

I. SUMBER PENAWARAN MODAL


Ditinjau dari asalnya, pada dasarnya sumber penawaran modal dapat dibedakan menjadi 2
yaitu :

1. Sumber intern
Modal yang berasal dari sumber intern adalah modal yang dihasilkan sendiri didalam
perusahaan.
2. Sumber ekstern
Modal yang berasal dari luar perusahaan. Dana yang berasal dari sumber ekstern adalah dana
yang berasal dari para pemilik dan kreditor.

J. SUMBER PENAWARAN EKSTERN UTAMA

Pada dasarnya ekstern utama dapat digolongkan menjadi 3 :


1. Supplier
Memberi dananya kepada suatu perusahaan dalam bentuk penjualan barang secara kredit,
baik untuk jangka pendek maupun menengah. Penjualan kreddengan jangka waktu
pembayaran kurang dari 1 tahun banyak terjadi pada penjualan barang dagang dan bahan
mentah oleh supplier kepada pembeli/langganan.

2. Bank
Adalah lembaga kredit yang bertugas utama memberikan kredit selain jasa-jasa lain
dibidang keuangan. Bank mempunyai kebijakan dan peraturan mengenai pemberian kredit.

3. Pasar modal
Suatu pengertian abstrak yang mempertemukan calon pemodal disatu pihak dengan emiten
yang membutuhkan dana jangka menengah atau panjang dilain pihak pemodal yang
dimaksud dapat perorangan atau lembaga yang menanamkan dananya dalam efek

BAB 10
“ TIME VALUE OF MONEY “
A. TIME PREFERENCE

Inti dari evaluasi adalah suatu bisnis menentukan sampai seberapa jauh bisnis tersebut
memberikan benefit yang lebih besar daripada biaya yang telah dikeluarkan. Secara logika
mudah dipahami bahwa sejumlah sumber yang tersedia untuk dinikmati pada saat ini lebih
disenangi orang daripada sejumlah yang sama jika tersedia baru dalam satu per beberapa tahun
yang akan datang. Hal ini disebut time preference (skala waktu), yang menyatakan bahwa
sejumlah sumber yang tersedia untuk dinikmati pada saat ini lebih disenangi orang daripada
sejumlah sumber yang sama, tetapi baru tersedia dalam beberapa tahun yang datang.

Dalam evaluasi (time evaluation), disamping pengertian present value (p) dan future
amount (f), masih ada satu pengertian lagi, yaitu annuity atau umiform series. Annuity adalah
jumlah yang dibayar atau jumlah yang diterima secara berturut-turut dari suatu periode yang
ada.

B. COMPUNDING FACTOR (F/P)¹n

Atau bunga majemuk digunakan untuk mencari nilai yang akan datang (F) dari nilai uang
saat ini (P) jika diketahui besarnya bunga (i) dan lamanya periode investasi (n).

C. DISCOUNT FACTOR (P/F)¹n

Digunakan untuk menghitung jumlah uang disaat ini (p), apabila diketahui f, i, dan n.

Rumus :

P = f atau
(1 + i)
P = F x 1 atau
(1 + i)ⁿ
p = F (1 + i)‾ⁿ
Yang paling sering digunakan :
P = F x 1
(1 + i)ⁿ

D. MENCARI BESARNYA TINGKAT BUNGA

i(yang dicari) = i bawah + (F/P) ͥn – (F/P) ͥn (bawah) x (I atas)


(F/P) ͥn (atas) – (F/P) ͥn (bawah)

E. COMPOUNDING FACTOR FOR I PER ANNUM (F/A) ͥn

F = A x ( 1 + i )ⁿ - 1 )
1
BAB 11
“ PENGAMBILAN DALAM KEPUTUSAN DALAM
AGRIBISNIS “

A. PENDAHULUAN
Seorang manajer agribisnis harus kreatif, terutama dalam pengambilan keputusan. Ia
harus mempunyai kepercayaan diri yang kuat trhdp kemampuanya dalam membuat keputusan
yang tepat. Kemampuan membuat keputusan inilah yang membedakan seseorang manajer dari
lainya. Seorang manajer harus mengendalikan daya pikir dan intuisinya.

B. PENGERTIAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Secara formal, pengambilan keputusan adalah suatu proses utk memilih salah satu
cara atau arah tindakan dr berbagai alternatif yang ada demi tercapainya hasil yang di
inginkan.
Dari definisi diatas mengandung unsur – unsur berikut :
1. proses. Menunjukan adanya kegiatan atau pelaksaan sesuatu. Kita perlu menyadari
adanya bahwa pengambilan keputusan yang baik adalah salah satu proses aktif.
2. pemilihan. Pemilihan menunjukan adanya piliham, yaitu ada beberapa alternatif
untuk dipilih.
3. tujuan. Pengambilan keputusan yang efesien menuntut adanya tujuan yang jelas
dan telah ada dibenak pengambilan keputusan.
C. PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Proses pengambilan keputusan hanyalah merupakan prosedur yang logis untuk
mengintifikasin menganalisa, dan menghasilkan pencatatan masalah. Dalam keadaan
apapun pengambilan keputusan yang profesional merupakan proses sistematus yang
melibatka beberapa langkah khusus :
1. pengambilan keputusan harus di dasarkan pada fakta
2. pengambilan keputusan membutuhkan unsur pertimbangan & penilaian dari
manajemen terhadap situasi.

D. ALAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Masing – masing individu akan menggunakan dasar yang berbeda untuk mengambil
atau membuat keputusan yang rasional Secara umum, alat pengambilan keputusan dapat di
bagi 2 yaitu :
1. Alat pengambilan keputusan nonkuantitatif dan
2. Alat pengambilan keputusan kuantitatif
(a). Alat pengambilan keputusan Nonkuantitatif
- Intuisi adalah suatu pendapat seseorang yang di peroleh dari perbendaharaan
pengetahuanya terdahulu melaui suatu proses yang tidak di dasari. Jadi seolah –
olah muncul begitu saja.
- Fakta dianggap sebagai dasar yang baik dalam pembuatan keputusan. Pernyataan
“sesuatu keputusan yang baik perlu di dasarkan pada fakta yang mendukung”
secara umum oleh masyarakat.
- Pengalaman dianggap memberi petunjuk untuk pembuatan keputusan. Ia
membantu memberikan jawaban atas pertanyaan “Apa yang harus dilakukan
dalam situasi tertentu?” kiranya nilai terpenting dari pengalaman dalam bidang
pembuatan keputusan adalah pengembangan suatu kemampuan untuk
mendiskriminasi situasi – situasi lampau.
- Opini banyak manajer yang mengadakan pada opini – opini yang
dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan dasar tersebut oleh pengguna
logika dibelakang keputusan tersebut logika yang dibuat eksplisit.
(b) Alat Pengambilan Keputusan Kuantitaif
- Keuntungan absolut digunakan terutana bagi bisnis yang memang ditujkan untuk
mencarai keuntungan absolut.
- Analisis Break Even Point :
(Pendahuluan, Asumsi Dasar Analisis Break Even Point, Penentuan Titik Impas)
E. ANALISIS INVESTSI
Investasi barang – barang modal merujuk pada pembelian peralatan atau fasilitas,
yang biasanya memerlukan pengeluaran kas yang sangat besar dan akan dipergunakan
dalam periode yang sangat panjang. Banyak Keputusan penanaman modal yang mungkin
dihadapi oleh perusaahan agribisnis dalan keguatan bisnis secara formal :
1. Proyek Penggantian
2. Pemilihan Alternatif
3. Proyek Penggantian
4. Keputusan Lease atau Pembelian

F. RISIKIP DAN INVESTASI


1. Masa pembayaran Kembali
Akan payback period adalah masa selama arus kas neto dapat menutup kembali seluruh
biaya investasi
2. Pengambilan Sederhana
Menunjukan adanya pda laba yang dihasilkan oleh investasi sebagai presentase dari
investasi tersebut. Variasi yang paling umum dari metode ini menggunakan laba rata- rata
untuk memberi analisis yang lebih akurat.
3. Net Present Value
a. Cash Flow
b. Net Present Value (NPV)
4. Internal Rate of Return (IRR)
5. Benefit Cost Rasio
Terutama digunakan bagian kegiatan – kegiatan proyek makro dimana manfaatnya
terutama di nikmati oleh sebagian atau seluruh masyarakat.
a. Gross Benefit Cash Rasio
Merupan perbandingan jumlah present value dari benefit kotor dengan jumlah
Present Value
b. Net Present Cost Rasio
Merupakan perbandingan antara jumlah present value yang positif dengan jumlah
Present Value
6. Profitibility Ratio
Kriteria ini digunakan untuk mengukur rentabilitas suatu kegiatan investasi diatas titk
netral.

BAB 12
“ PEMASARAN DALAM AGRIBISNIS “

A. PENGERTIAN PEMASARAN

Pemasaran merupakan ialah satu dari kegiatan pokok yang harus dilakukan oleh para
pengusaha termasuk pengusaha tani dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya,untuk mendapatkan laba dan untuk berkembang.

B. KONSEP PEMASARAN

 Konsep berwawasan produksi


 Konsep berwawasan produk
 Konsep berwawasan penjualan
 Konsep berwawasan pemasaran
 Konsep berwawasan pemasaran bermasyarakat

C. KEGUNAAN (UTILITY)

Ada 4 jenis kegiatan,yaitu:

 Guna karena bentuk (form utility)


 Guna karena waktu (time utility)
 Guna karena tempat (place utility),dan
 Guna karena hak milik (procession utility).

D. PENTINGNYA PEMASARAN

Pentingnya pemasaran dapat dijelaskan dari pertanyaan peter f. drucner berikut ini.
 Dalam bisnis hanya ada dua fungsi penting, yaitu pemasaran dari inovasi diluar itu semua
adalah biaya.
 Pemasaran pada negara-negara baru berkembang merupakan bagian paling “terbelakang”
perekonomian yang bersangkutan akibatnya,negara-negara tersebut tidak dapat
menggunakan sumber-sumber mereka secara efektif.
 Perkembangan sistem pemasaran ini pada negara-negara yang baru berkembang dengan
sendirinya dapat mengubah keadaan ekonomi negara yang bersangkutan tanpa harus
melakukan perubahan dalam bidang produksi-produksi penduduk ataupun distribusi
pendapatan.

E. PROSES PEMASARAN

Dalam hal ini ada 3 fungsi pokok pemasaran, yaitu sebagai berikut :

1. Fungsi pertukaran (exchange function),terdiri dari


- Fungsi pembelian (buying), dan
- Fungsi pemjualan (felling)
2. Fungsi fisis (tunction of physical supply) meliputi:
- Pengangkutan
- Penyimpanan/ penggudangan,dan
- Pemrosesan
3. Fungsi penyediaan sarana (the fasilitating function),meliputi:
- Informasi pasar (market information)
- Pengumpulan (collection)
- Komunikasi (communication)
- Standardisasi (standardization) dan pengertian (groding) dan
- Pembiayaan (financing)

F. ALIRAN PRODUK

Fungsi-fungsi pemasaran perlu dilakukan dalam suatu kerangka dasar pemasaran yang
dibangun berdasarkan aliran produk yang meliputi 3 macam proses poko berikut.
 Konsentrasi
 Ekualisasi
 Dipresi

G. BIAYA PEMASARAN

Pada dasarnya ada 4 karakteristik uatama produk yang ikut memengaruhi


keanekaragaman bagian perusaha tani,yaitu sebagai berikut:
 Kadar kerusakan
 Besarnya (kulkiness) produk
 Sifat musiman
 Perbedaan bentuk antara produk mentah dan produk akhir
H. MANAJEMEN RESIKO

Pemilik produk menghadapi risiko sepanjang saluran pemasaran risiko tersebut dapat
dibagi menjadi dua golongan, yaitu risiko tisis dsn risiko pasar. Pada dasarnya ada beberapa
teknik untuk membantu para produsen dan para pemasar (market) dalam mengalihkan atau
mengurangi risiko pasar,yaitu sebagai berikut:
 Diversitivikasi (penganekaragaman)
 Integrasi vertical
 Pengadaan kontak muka

BAB 13
“ STRATEGIS PEMASARAN AGRIBISNIS “

A. RENCANA STRATEGIS PEMASARAN

Perencanaan sangat diperlukan untuk mengikuti perkembangan dan menghadapi persaingan


yang semakin ketat di masa yang akan datang. Tanpa perencanaan sebuah organisasi mungkin
akan melakukan cara-cara ekstrem untuk menghindari kerugian atau mempertahankan
kelangsungan hidupnya.

Perencanaan dapat mencakup suatu periode waktu yang panjang atau pendek. Perencanaan
jangka panjang biasanya melibatkan peranan dari manajemen puncak dan/atau staf perencanaan
khusus. Masalah yang dihadapi sangat kompleks dan memiliki cakupan yang luas, seperti
masalah perluasan pabrik, pasar, atau produk.

Perencanaan jangka pendek (sampai dengan 1 tahun) biasanya dilakukan oleh manajemen
menengah atau bawah (middle or bottom management). Masalah yang dapat dimasukkan dalam
perencanaan jangka pendek ini, antara lain kampanye periklanan untuk periode yang akan
datang, pembelian pada musim yang akan datang, atau menyangkut daerah operasi dari tenaga
pemasaran.

Dalam hal ini, kita harus mengetahui dan membedakan ketiga konsep perencanaan, yaitu
sebagai berikut.
1. Perencanaan perusahaan secara keseluruhan. Hal ini mencakup penentuan tujuan umum
perusahaan dalam jangka panjang dan pengembangan strategi jangka panjang untuk
mencapai tujuan tersebut. Tujuan dan strategi jangka panjang ini kemudian menjadi suatu
kerangka dasar untuk mengembangkan rencana yang tercakup di dalamnya. Masalah utama
yang ada dalam perencanaan perusahaan ini adalah masalah keuangan, produksi, kebutuhan
tenaga kerja, penelitian, dan pengembangan (research and development) serta penentuan
sasaran pasar dan program pemasarannya.
2. Perencanaan pemasaran. Hal ini mencakup pengembangan program jangka panjang untuk
masalah-masalah yang luas dalam bauran pemasaran (marketing mix), yaitu produk
(product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion). Perencanaan pada
masing-masing variabel tersebut harus dikoordinasikan dan ditangani dengan baik, sebab
setiap variabel bauran pemasaran selalu saling berinteraksi dengan variabel lainnya.
3. Rencana pemasaran tahunan. Rencana ini mencerminkan proses perencanaan yang berjalan
untuk satu periode waktu. Dalam hal ini, manajemen akan mengembangkan suatu rencana
induk yang mencakup kegiatan pemasaran setiap tahunnya. Contoh: perencanaan
pemasaran jangka panjang menentukan tujuan untuk memperkenalkan produk baru.
Rencana pemasaran tahun berikutnya, bagaimana pun harus dapat membuat keseimbangan
dalam persediaan dengan cara mempromosikan jenis produk yang sedang mengalami tahap
penurunan dalam daur kehidupan produk. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan
penjualan produk tersebut sehingga persediaan berkurang.
Rencana tesebut terdiri dari lima jenis keputusan pemasaran yang saling melengkapi, yaitu :
1. keputusan pasar yang menyeluruh
2. keputusan mengenai produk
3. keputusan mengenai harga
4. keputusan mengenai promosi, dan
5. keputusan mengenai tempat

1. Keputusan Pasar yang Menyeluruh


Keputusan ini berkisar pada analisis yang lengkap atas:
a. Target dan sasaran serta kebutuhan pelanggan
b. Lingkungan yang bersaing dengan ketat
2. Riset Pemasaran
Riset/penelitian pemasaran (marketing research) adalah pengumpulan dan penganalisisan
informasi untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan di bidang pemasaran.
3. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu
produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen

B. BAURAN PEMASARAN
1. Keputusan Mengenai Produk
Keputusan mengenai produk merupakan keputusan agribisnis yang paling nyata. Jika
suatu perusahaan tidak mempunyai orientasi pemasaran yang kuat, keputusan
mengenai produk yang akan dihasilkan mungkin hanya didasarkan pada tradisi,
perasaan, atau coba coba.
a. Pola Penyerapan dan Penyebaran Produk
Cara yang ditempuh oleh pelanggan dalam menyerap teknologi, produk atau
jasa yang baru merupakan hal yang penting untuk strategi pemasaran perusahaan
Proses penyerapan memberi petunjuk tentang cara memperkenalkan produk baru
ke pasar.
b. Siklus Kehidupan Produk
Siklus kehidupan produk berkaitan dengan penjualan dan laba suatu produk
atau jasa sepanjang suatu periode. Fase dalam siklus kehidupan produk dimulai
dari pengembangan dan pengenalan awal sampai penyingkiran produk dari pasar.
1). Tahap Pengembangan
2) Tahap Perkenalan
3) Tahap Pertumbuhan
4) Tahap Pematangan
5) Tahap Penurunan
c. Perubahan Produk menjadi Komoditi
Pada mulanya produk atau jasa sering kelihatan unik di pasar dan tergolong
barang istimewa (speciality goods), dengan persaingan harga yang kecil dan laba
yang menggembirakan. Akan tetapi, setelah melewati suatu periode tertentu, para
pesaing melihat peluang dan memasuki pasar dengan produk yang diobral. Oleh
karena itu, produk tersebut menjadi komoditi.
Manajer pemasaran agribisnis seharusnya berusaha membalikkan arah panah
dengan harapan dapat memperoleh kembali keuntungan dari keistimewaan suatu
barang di pasar, yaitu dengan meningkatkan mutu produk, mengubah rancangan,
menambah unsur, memperluas lini produk, dan pengemasan.
2. Keputusan Mengenai Harga
Harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah
kombinasi dari produk dan pelayannya. Penentuan harga sangat menentukan jumlah
keuntungan yang diperoleh perusahaan.
a. Harga sebagai komponen persamaan penerimaan, mempunyai dampak terhadap
penerimaan.
b. Tingkat harga itu sendiri sangat berpengaruh terhadap kuantitas penjualan, yaitu
melalui mekanisme fungsi permintaan.

Metode Penetapan Harga


Penetapan harga merupakan salah atau komponen penting untuk menghasilkan laba.
Oleh karena itu, penetapan harga harus dilakukan dengan hati-hati. Metode penetapan
harga yang dapat dilakukan, antara lain sebagai berikut.
1. Penetapan harga berdasar biaya (cost plus pricing), adalah cara penetapan produk
2. Penetapan harga bersaing.
3. Penetapan harga penetrasi, yaitu menetapkan harga yang rendah pada produk agar
pasar terbuka luas dan penerimaan yang cepat atas produk bersangkutan.
4. Penjenjangan pasar (skimming the market).
5. Penetapan harga berdasar daya serap pasar.
6. Potongan harga, yaitu pemberian potongan harga (discount) dari harga semula,
misalnya 10%, 20%.
7. Penetapan harga psikologis.
8. Penetapan harga bergengsi, yaitu harga barang ditetapkan tinggi untuk menarik
segmen pasar atas.
3. Keputusan Mengenai Promosi
Promosi adalah suatu upaya persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan
seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam
pemasaran. Promosi merupakan salah satu variabel dalam marketing mix yang sangat
penting.
Promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu periklanan, personal selling
publisitas, dan promosi penjualan.
4. Keputusan Mengenai Tempat
Setiap agribisnis harus menetapkan cara untuk memindahkan dan menyalurkan
(distribusi) produknya kepada pelanggan. Saluran distribusi berkenaan dengan jejak
penyaluran barang dari produsen ke konsumen akhir.
Lembaga-lembaga yang ikut terlibat dalum penyaluran barang antara lain:

1. Produsen,
2 Perantara, dan
3. Konsumen akhir
Saluran distribusi dapat dibedakan berdasarkan jenis barangnya, yaitu :
1 Saluran distribusi barang konsumsi, dan
2 Saluran distribusi barang industri.
C. ALAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG LAIN

Program pemasaran tidak hanya dikembangkan berdasarkan bauran pemasaran (marketing


mix), tetapi juga mencakup berbagai alat analisis dan konsep guna membantu proses
perencanaan. Alat tersebut bisa hanya merupakan pendekatan logis, atau model matematis yang
rumit dan sistem pemasaran yang terinci.

1. Audit Pemasaran
Audit pemasaran merupakan pemeriksaan yang komprehensif dan objektif terhadap
program pemasaran perusahaan. Audit pemasaran berguna sebagai berikut:

 Untuk mengetahui prestasi dan potensi pasar setiap produk

 Untuk mengetahui kemampuan khusus, yaitu bidang yang merupakan kekuatan


dalam persaingan.
 Untuk mengetahui keadaan pasar saat ini dan masa yang akan datang.
 Untuk evaluasi program pemasaran yang ada.
 Untuk mempertimbangkan pelaksanaan program pemasaran
 Untuk mempelajari SDM yang tersedia dan organisasinya.
2. Prakiraan Penjualan
Besarnya penjualan akan menentukan besarnya aktivitas yang dilakukan
perusahaan. Hampir semua keputusan manajemen dan seluruh proses perencanaan
berpedoman pada volume penjualan. Skedul produksi, pembelian bahan baku,
kebutuhan uang tunai, kebutuhan tenaga kerja semuanya bertitik tolak dari prakiraan
penjualan. Oleh karena itu, prakiraan penjualan harus dilakukan sebaik mungkin agar
nantinya dapat mencerminkan keadaan penjualan yang sebenarnya
3. Menganalisis Persaingan
Pemahaman mengenai persaingan merupakan bagian penting dari strategi
pemasaran. Metode menganalisis persaingan adalah dengan menyusun tabel analisis
untuk setiap pesaing yang memuat kekuatan dan kelemahan pesaing tersebut. Analisis
ini sering disebut analisis SWOT
4. Menganalisis Penetrasi Pasar
Salah satu cara untuk melakukan penetrasi pasar (menemukan daerah terbengkalai)
adalah dengan menyiapkan peta pasar. Semua pelanggan yang ada diperlihatkan pada
peta dinding yang besar. Masing-masing diberi kode sesuai dengan volume bisnis,
jenis produk yang dibeli atau karakteristik informasi lainnya.
Adapun metode mempelajari pendapat pelanggan mengenai produk kita ada beberapa,
antara lain:

 Wawancara langsung dengan pelanggan secara terinci.


 Wawancara kelompok (focus group interviews), dilakukan terhadap 6
sampai dengan 10 pelanggan, yang dipandu oleh moderator ahli.
 Wawancara telepon, maksimal 15 menit.
 Survei melalui surat, sebelumnya harus diuji.

Anda mungkin juga menyukai