Stambuk : 102190009
BAB 1
“ PEMBANGUNAN AGRIBISNIS “
A. PENDAHULUAN
Bahan pangan dan sadang merupakan kebutuhan pokok bagi setiap individu.Bahan tesebut
bukan hasil dari suatu keajaiban,tetapi hasil dari kerja keras dan efesiensi oleh banyak orang dalam
suatu sistem yang mencakup kegiatan-kegiatan atas bahan masukan (input),produksi (farm),
pengolahan (processing), dan pemasaran bahan pangan ( output factor).
Sistem tersebut dimulai dari berbagai kegiatan dalam sector barang perlengkapan pertanian
yang memasok berbagai macam input produksi barang dan jasa ( sarana produksi pertanian –
saprotan ) kepada usaha tani, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pemrosesan/pengolahan,
pemasaran/tata niaga, dan distribusi barang kebutuhan untuk memuskan kebutuhan konsumen.
1. Pengertian pertanian
Dalam berbagai buku atau tulisan,kita sering menjumpai pembagian pertanian kedalam
pertanian dalam arti luas dan pertanian dalam arti sempit, pertanian kedalam pertanian dalam arti
luas dan pertanian dalam arti sempit.Pertanian dalam arti luas mencakup:
Namun, didalam praktik pembagian secara konvesional tersebut ternyata kurang konsisten
dan tidak jarang menimbulkan kesulitan.Misalnya,perkebunan rakyat secara ekonomis juga dapat
disamakan dengan pertanian rakyat karena perbedannya hanya terletak pada macam komoditi
atau hasilnya saja,yaitu tanaman bahan makanan bagi pertanian rakyat dan tanaman perdagangan
terutama bahan-bahan ekspor bagi perkebunan rakyat.
a. Pertanian Rakyat
Pertanian rakyat adalah usaha pertanian keluarga dimana diproduksi bahan makanan
utama seperti padi,palawija,(jagung,kacang-kacangan,dan ubi-ubian) dan tanaman
hortikiultura,yaitu sayur-sayuran dan buah-buahan.
b. Perusahaan pertanian
Perusahaan pertanian sebagai lawan pertanian rakyat adalah perusahaan pertanian
yang memproduksi hasil tertentu dengan sistem pertanian seragam dibawah sistem
manajemen yang terpusat (centralized) dengan menggunakan berbagai metode ilmiah dan
teknik pengolahan yang efsiensi,untuk memperoleh labayang sebesar-besarnya.
2. Pengertian Usahatani
Usahatani (farm) adalah organisasi dari alam (lahan),tenaga kerja,dan modal yang ditujukan
kepada produksi dilapangan pertanian.
3. Pengertian Agribisnis
Populernya kata agribisnis belum di ikuti dengan pemahaman yang benar tentang kata
agribisnis itu sendiri.
BAB 2
“ PEMBANGUNAN AGRIBISNIS “
A. AGRIBISNIS DI INDONESIA
Kegiatan agribisnis di Indonesia sudah ada sejak sebelum adanya Pembangunan Jangka
Panjang (PJP) I. Akan tetapi, pada waktu itu kegiatan utamanya adalah agribisnis usahatani yang
lebih dikenal dengan istilah pertanian.
Dalam PJP I, kegiatan pertanian semakin maju sehingga mampu mendorong agroindustri
dan perdagangan. Hal ini seolah-olah agroindustri dan perdagangan menyesuaikan diri dengan
pertanian. Sedangkan dalam PJP II keadaannya berbeda, yaitu agroindustri dan perdagangan
yang menarik pertanian. Adanya kegiatan agroindustri dan perdagangan ini diharapkan akan
mengubah pertanian sehingga pertanian menyesuaikan diri pada agroindustri dan perdagangan.
Lambat laun, pertanian akan menyesuaikan pasar dan inilah visi pertanian masa depan.
Dalam PJP I, ujung tombak pengembangan agribisnis adalah usahatani, sedangkan dalam
PJP II ujung tombaknya nonusahatani, yaitu agroindustri dan perdagangan. Pada saat sekarang
posisi antara usahatani dan nonusahatani seimbang (50%, 50%). Jadi, agroindustri dan
perdagangan sebagai ujung tombak pengembangan agribisnis masih dalam tahap belajar.
Nantinya diharapkan akan ada perubahan dari basis usahatani ke basis nonusahatani, terutama
agroindustri dan perdagangan.
Kegiatan pertanian pada PJP I lebih menekankan untuk menjual dan memproses apa yang
dihasilkan. Jadi, hanya produksi yang dikembangkan. Pada tahap PJP II kegiatannya
memproduksi untuk dapat dijual, yaitu produksinya menyesuaikan dengan permintaan industri
dan agroindustri. Ini menunjukkan adanya suatu perubahan yang besar. Sebelumnya Departemen
Pertanian (Deptan) yang memimpin dalam kegiatan produksi pertanian maka nanti perindustrian
dan perdagangan yang memimpin.
Pada pembangunan ekonomi nasional abad ke-21. ada dua persoalan pokok yang bersifat
kritis, menyangkut pertumbuhan dan penyediaan lapangan kerja, yaitu sebagai berikut.
1. Sejak 25 tahun PJP I (1969-1994), pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai rata-
rata 6,8% per tahun. Pendapatan per kapita meningkat dari US S 700 pada tahun 1969
menjadi sekitar USS 700 pada akhir PJP I Selama PJP II ini pertumbuhan ekonomi
diharapkan mencapai rata-rata 7,0% per tahun, lebih tinggi daripada PJP I. Dengan
tingkat pertumbuhan penduduk yang diharapkan bisa ditekan dari 1,9% per tahun pada
awal PJP II menjadi 1,0% per tahun pada akhir PJP II, pendapatan per kapita akan
mencapai US $ 2.600 pada akhir PJP II menurut harga pada tahun 1989/1990. Secara
nominal, pendapatan per kapita tentu lebih tinggi lagi. Selama Repelita VI pertumbuhan
ekonomi diupayakan untuk mencapai rata-rata 6,2% per tahun yang kemudian direvisi
menjadi 7,0% per tahun Sasaran pertumbuhan ini lebih rendah dibandingkan sasaran
pertumbuhan ekonomi sejak Repelita VII yang harus bisa melampaui 7,0% per tahun.
Untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi selama PJP II ini, sumber
daya ekonomi perlu berkembang dengan cepat. Perkembangan ini perlu pula didukung
oleh perubahan struktur lapangan kerja yang semakin seimbang dan produktif. Hal
tersebut berarti perlu adanya akumulasi modal
dan pertumbuhan produktivitas tenaga kerja yang tinggi.
2. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi selama PJP I telah dimungkinkan oleh tingkat
pertumbuhan yang sangat tinggi (melebihi 10% per tahun) pada sektor-sektor
nonpertanian, terutama industri pengolahan dan jasa (perda gangan, keuangan/perbankan,
konstruksi, dan sebagainya). Tingkat pertumbuhan pada sektor pertanian termasuk
kehutanan dan pertambangan hanya sekitar 3 sampai 4% per tahun. Dengan demikian,
memang telah tercapai struktur perekonomian yang seimbang.
Pembangunan sistem agribisnis tersebut perlu ditempatkan bukan saja sebagai pendekatan
baru pembangunan, tetapi lebih dari itu, pembangunan sistem agribisnis perlu dijadikan
penggerak utama (grand strategy) pembangunan Indonesia secara keseluruhan (agribusiness led
development). Hal ini didasarkan karena alasan berikut.
2. Sektor pertanian memberi sumbangan yang besar terhadap Produk Domestik Bruto
(PDB).
5. Sektor pertanian mampu mendukung sektor industri, baik industri hulu maupun industri
hilir
6. Sektor pertanian merupakan salah satu penyumbang devisa negara. Data menunjukkan
bahwa kontribusi sistem agribisnis dalam PDB mencapai sekitar 48%, dalam penyerapan
tenaga kerja mencapai 77%, dan dalam total ekspor menyumbang 50% atau hampir 80%
dari nilai ekspor nonmigas.
Bagi Indonesia, agribisnis berkembang dan berprospek cerah karena kondisi wilayah yang
menguntungkan, antara lain sebagai berikut.
1. Lokasinya di garis khatulistiwa yang menyebabkan adanya sinar matahariyang cukup bagi
perkembangan sektor budi daya pertanian
3. Lokasi Indonesia berada di luar zona angin taufan seperti yang banyak
4. menimpa Filipina, Taiwan, dan Jepang. Keadaan sarana dan prasarana seperti daerah
aliran sungai, tersedianya bendungan irigasi, jalan di pedesaan yang relatif baik,
mendukung berkembangnya agribisnis.
5. Adanya kemauan politik pemerintah yang masih menempatkan sektor pertanian menjadi
sektor andalan Hambatan dalam pengembangan agribisnis di Indonesia terletak pada
berbagai aspek, antara lain sebagai berikut.
a. Pola produksi beberapa komoditi pertanian tertentu terletak di lokasi yang terpencar-
pencar sehingga menyulitkan pembinaan dan menyulitkan tercapainya efisiensi pada
skala usaha tertentu.
b. Sarana dan prasarana, khususnya yang ada di luar Jawa terasa belum memadai
sehingga menyulitkan untuk mencapai efisiensi usaha pertanian.
c. Akibat poin 2 dan kondisi negara yang terdiri dari banyak pulau, biaya transportasi
menjadi lebih tinggi.
d. Sering dijumpai adanya pemusatan agroindustri yang terpusat di kota-kota besar
sehingga nilai bahan baku pertanian menjadi lebih mahal untuk mencapai lokasi
agribisnis tersebut.
e. Sistem kelembagaan, terutama di pedesaan terasa masih lemah sehingga kondisi seperti
ini kurang mendukung berkembangnya agribisnis. Akibat dari lemahnya kelembagaan
ini dapat dilihat dari berfluktuasinya produksi dan harga komoditi pertanian.
Konflik tentang masalah efisiensi inilah yang menyebabkan pembahasan terhadap
agribisnis tetap menarik. Masalahnya bukan saja terletak pada aspek produksi, pengolahan hasil
dan pemasaran saja, tetapi juga pengaruh yang lain. Dengan adanya persaingan yang ketat tentang
pemasaran hasil pertanian di pasar dunia (world market), menuntut peranan kualitas produk, dan
kemampuan menerobos pasar dunia menjadi semakin penting. Kemampuan mengantisipasi pasar
(market intelligent) pun menjadi amat penting, untuk itu bentuk usaha yang skala kecil perlu
digabung dalam skala usaha yang lebih besar agar mampu bersaing di pasaran internasional. Untuk
menjaga kelangsungan kemampuan menerobos pasar ini, kontinuitas bahan baku pertanian perlu
dijamin, bukan saja dalam jumlah bahan baku yang diperlukan, tetapi juga kualitas dan
kontinuitasnya.
BAB 3
“ MANAJEMEN DALAM AGRIBISNIS “
1. Keanekaragaman jenis bisnis yang sangat besar pada sektor agribisnis, yaitu dari para
produsen dasar sampai ke konsumen akhir akan melibatkan hampir setiap jenis
perusahaan bisnis yang pernah dikenal oleh peradaban.
3. Hampir semua agribisnis terkait erat dengan pengusaha tani, baik langsung maupun
tidak langsung.
4. Keanekaragaman skala usaha disektor agribisnis, dari yang berskala kecil sampai
dengan perusahaan besar.
5. Persaingan pasar yang ketat, khususnya pada agribisnis berskala kecil; dimana penjual
berjumlah banyak, sedangkan pembeli berjumlah lebih sedikit.
6. Falsafah cara hidup (the way of life) tradisional yang dianut para pelaku agribisnis
cenderung membuat agribisnis lebih tradisional daripada bisnis lainnya.
7. Kenyataan menunjukkan bahwa badan usaha agribisnis cenderung berorientasi dan
dijalankan oleh petani dan keluarga.
11. Dampak dari adanya program dan kebijakan pemerintah mengena langsung pada sektor
agribisnis.
Faktor yang paling menentukan dan dapat menyebabkan kegagalan bisnis adalah
manajemen yang tidak efektif. Konsep para manajer tentang peranan manajemen, tentang
manajer itu sendiri dan hal-hal yang mereka lakukan merupakan salah satu faktor penting dalam
menentukan efektif tidaknya para manajer dalam mengemban perannya.
Berarti manajer adalah orang yang mempunyai keahlian dan kemampuan memimpin untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Seorang manajer harus memberi bimbingan kepada
bawahannya dengan penuh perhatian dan rasa tanggung jawab serta memberikan contoh yang
baik.
Keberhasilan seorang manajer juga sangat ditentukan oleh persiapan awal dan pelaksanaan
serta pengawasan dalam kegiatan kerja yang dilakukan dimana dalam manajemen dapat berupa
fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, kordinasi, dan pengawasan. Fungsi-fungsi
tersebut harud dilaksanakan oleh seorang manajer bersama dengan para bawahannya.
1. Pengertian Manajemen
Dalam Encyclopedia of The Social Science, dikatakan bahwa manajemen adalah
suatu proses dimana pelaksanaan suatu tujuan diselenggarakan dan diawasi.
Dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengoordinasian, dan pengawasan atas sumber daya,
terutama sumber daya manusia untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan
terlebih dahulu.
Dari definisi-definisi diatas pula tampak ada tiga hal pokok dalam manajemen, yaitu
sebagai berikut :
1. Ada tujuan yang hendak dicapai
2. Tujuan dicapai dengan menggunakan kegiatan orang lain
3. Kegiatan-kegiatan orang lain tersebut harus dibimbing dan diawasi
2. Fungsi-fungsi Manajemen
Fungsi-fungsi manajemen terdiri dari :
1. Perencanaan (planning),
2. Pengorganisasian (organizing),
3. Pengarahan (directing),
4. Pengkoordinasian (coordinating), dan
5. Pengawasan (controlling)
a. Perencanaan (planning)
Dapat di definisikan sebagai hal pemikiran yang mengarah kedepan, menyangkut
serangkaian tindakan berdasarkan pemahaman yang mendalam terhadap semua faktor
yang terlibat dan yang diarahkan pada sasaran khusus. Dengan kata lain, perencanaan
adalah penentuan serangkaian tindakan berdasarkan pemilihan dari berbagai alternatif
data yang ada, dirumuskan dalam bentuk keputusan yang dikerjakan untuk masa yang
akan datang dalam usaha mencapai tujuan yang diinginkan.
Dalam batang tubuh pengetahuan manajemen, perencanaan merupakan otot dan
urat, yaitu bagian dari pengelolaan yang menimbulkan gerakan kearah yang
diinginkan.
Sasaran/tujuan (objektive)
Strategi
Kebijakan (policy)
Prosedur
Aturan
Program
Suatu perencanaan yang baik perlu memiliki sifat-sifat, antara lain :
Rasional
Fleksibel
Continyu
1. Mengumpulkan fakta dan informasi yang berkaitan dengan situasi dan kondisi yang
ada
2. Menganalisis situasi dan masalah yang terlibat
3. Memperkirakan (forecashing) perekembangan yang akan terjadi pada masa yang akan
datang
4. Menetapkan tujuan dan hasil, sebagai pedoman untuk sasaran yang akan dicapai.
5. Mengembangkan berbagai alternatif sebagai arah tindakan dan memilih alternatif yang
paling sesuai.
6. Mengevaluasi kemajuan dan mencocokkan kembali pandangan seseorang serentak
dengan berlangsungnya perencanaan.
b. Pengorganisasian
Organisasi merupakan kelompok orang yang mempunyai kegiatan dan bekerja
bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Organisasi bukanlah suatu tujuan,
tetapi sebagai suatu alat untuk mencapai tujuan.
c. Pengarahan
Dapat diartikan sebagai aspek hubungan manusiawi dalam kepemimpinan yang
mengikat bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan pikiran dan
tenaganya secara efektik dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Berarti ruang lingkup pengarahan adalah pengelolaan sumber daya manusia yang
efektif dan efisien.
Fungsi pengarahan dapat juga diartikan secara lebih luas, yaitu sebagai tigas untuk
membuat organisasi tetap hidup, untuk memciptakan kondisi yang menumbuhkan
minat kerja, kekuatan bertindak, pemikiran yang imajinatif dan kelompok kerja yang
berkelanjutan.
Kepemimpinan pada dasarnya ada da tiga gaya, yaitu :
d. Pengoordinasian
Koordinasi merupakan daya upaya untuk mensinkronkan dan menyatukan tindakan-
tindakan sekelompok manusia. Koordinasi merupakan otak dalam batang tubuh dari
keahlian manajemen. Pendek kata, koordinasi merupakan bidang keahlian manajemen.
Pengoordinasian berlangsung serentak dengan :
e. Pengawasan
Dapat diartikan sebagai suatu kegiatan mendeterminasi apa-apa yang telah
dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang ada dalam suatu kegiatan organisasi
dengan tujuan untuk segera mengetahui kemungkinan terjadinya tambahan dan
penyimpangan, sekaligus mengadakan koreksi untuk memperlancar tercapainya tujuan
Pelaksanaan pengawasan meliputi kegiatan-kegiatan berikut :
Menentukan standar
Penentuan standar dilakukan dengan cara :
Standar statistic
Pemikiran dan pendapat orang yang berkepentingan
Standar teknik
3. Mengukur dan membandingkan hasil kerja terhadap standar data hasil kerja dapat diperoleh
dari :
a. Pengamatan langsung
b. Laporan lisan, dan
c. Laporan tertulis
Data hasil kerja tersebut harus diolah dan diinterpretasikan agar dapat dilakukan pengawasan
yang baik dan tepat.
D. TINGKATAN MANAJEMEN
1. Manajemen puncak
2. Manajemen menengah
3. Manajemen lini pertama/bawahan
E. PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN
Menurut Henry Fayol, prinsip-prinsip manajemen tersebut sbb :
1. Pembagian kerja (Division of work)
2. Kekuasaan/wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility)
3. Disiplin
4. Kesatuan perintah (unity of command)
5. Kesatuan arah (unity of direction)
6. Kepentingan individu dibawah kepentingan bersama (subordinate of individual interest to
general interest)
7. Pembayaran upah yang adil (Renumeration of personnel)
8. Pemusatan
9. Batas kekuasaan (line of Authority)
10. Tata tertib (order)
11. Keadilan (equity)
12. Stabilitas pegawai (stability of tenure of personnel)
13. Inisiatif (Initiative)
14. Jiwa kesatuan (Esprit de Corps)
F. BIDANG-BIDANG MANAJEMEN
A. PENDAHULUAN
Agribisnis seperti halnya bidang bisnis-bisnis yang lain, bisa mempunyai sumber
daya manusia yang besar atau bisa juga hanya terdiri dari seorang, yang
barangkali hekerja secara sambilan saja (part time). Agribisnis dapat bergerak
dalam kegiatan apa saja yang ada kaitannya dengan penyediaan sarana produksi,
proses produksi, pengolahan, dan/atau pemasaran hasil-hasil pertanian.
Meskipun sebagian besar agribisnis di Indonesia dikelola dan dikendalikan oleh
satu atau beberapa orang saja, tetapi agribisnis yang sebenarnya dilakukan
oleh perusahaan-perusahaan yang mempekerjakan sekelompok orang, bahkan
ribuan orang dengan tujuan untuk menghasilkan laba.
Kepemilikan seseorang atau sekelompok orang terhadap suatu usaha akan
menentukan bentuk hukum bagi organisasi agribisnis. Bentuk organisasi tidak
ditentukan oleh ukuran atau jenis agribisnis. Hampir setiap ukuran dan jenis
agribisnis yang ada dapat menggunakan salah satu dari bentuk-bentuk usaha
yang ada.
Badan usaha sering disebut dengan istilah perusahaan, adalah suatu unit kegiatan
produksi yang mengolah sumber-sumber ekonomi atau faktor-faktor produksi
untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat.
1. Money (uang). Dalam perekonomian modern uang berfungsi sebagai alat transaksi. Oleh
karena itu, untuk melakukan berbagai kegiatan perusahaan
diperlukan uang. Uang digunakan untuk membayar upah/gaji, membeli
bahan baku, peralatan, mesin, dan lain-lain. Dikarenakan sifatnya yang
terbatas (limited) sehingga uang harus dikelola dengan baik dan cermat.
4. Methods (metode). Agar suatu kegiatan lebih berdaya guna dan berhasil
guna, manusia dihadapkan pada berbagai alternatifmetode atau cara untuk
melakukan pekerjaan. Masing-masing cara memiliki karakteristik hasil yang
berbeda. Pemilihan cara yang tepat memungkinkan proses produksi berjalan
lebih efektif dan efisien. Oleh karena itu, metode dianggap pula sebagai
sarana atau alat untuk mencapai tujuan.
Bagian badan usaha dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu sebagai
a. Badan usaha negara, yaitu badan usaha yang seluruh modalnya dimiliki
oleh negara dari kekayaan mereka yang telah dipisahkan.
b. Badan usaha swasta, yaitu badan usaha yang seluruh modalnya dimiliki
oleh pihak swasta, baik secara perorangan atau sekelompok orang.
c. Badan usaha campuran, badan usaha yang sebagian modalnya dimiliki
oleh pemerintah dan sebagian lagi dari swasta.
a. Badan usaha padat modal, yaitu badan usaha yang dalam kegiatan
produksinya lebih banyak menggunakan peralatan dan mesin-mesin
daripada tenaga kerja manusia.
b. Badan usaha padat karya. yaitu badan usaha yang dalam kegiatan
produksinya lebih mengutamakan penggunaan tenaga kerja manusia
daripada tenaga mesin.
Penilaian dari masing-masing faktor tersebut menjadi dasar yang baik dalam
Pemilihan bentuk badan usaha yang paling sesuai untuk setiap bidang bisnis.
Setelah kita mengetahui pertimbangan-pertimbangan dalam memilih bentuk
Perusahaan, selanjutnya kita akan membahas bentuk badan usaha.
Bentuk badan usaha dapat dikelompokkan ke dalam 2 atau 3 sektor. Di
banyak negara umumnya hanya terdapat 2 sektor usaha, yaitu
usaha yang diselenggarakan oleh swasta, dan usaha yang diselenggarakan oleh pemerintah.
Undang Dasar 1945, khususnya pasal 33. Di dalam pasal tersebut dijelaskan
adanya konsep demokrasi ekonomi. Dalam demokrasi ekonomi terdapat adanya
kebebasan berusaha bagi seluruh warga negara Indonesia. Hal ini berarti bahwa
segenap warga negara Indonesia diberikan kebebasan untuk menjalankan
usahanya, hanya saja kebebasan itu bukanlah tidak ada batasnya, tetapi
kebebasan itu ada batasnya.
a. Persekutuan Firma
b. Persekutuan Komanditer
1.Perseroan Terbatas
2.Perusahaan Negara/Badan usaha milik negara
3.Perusahaan Daerah
4.Koperasi
5.Yayasan
1. Perusahaan Perseorangan
Bentuk badan usaha yang paling tua, sekaligus paling sederhana adalah
perusahaan perseorangan (single proprietorship). Perusahaan perseorangan
adalah perusahaan yang dimiliki, dikelola, dan dikendalikan oleh satu orang
Modal perusahaan ini berasal dari seseorang yang merupakan pemilik
perusahaan sekaligus pengelola, pengusaha, dan pemimpin perusahaan.
Perusahaan ini tidak memerlukan anggaran dasar (AD). Untuk membiayai
dan mengembangkan usahanya, yang bersangkutan dapat menggunakan modal
pinjaman.
Perusahaan perorangan tidak mengenal adanya pemisahan antara kekayaan
perusahaan dan kekayaan pribadi. Segala harta kekayaan pemilik menjamin
semua utang-utang perusahaan atau dengan kata Iain pengusaha tersebUt
mempunyai tanggungjawab yang tidak terbatas. Sebaliknya, keuntungan bersih
yang diperoleh perusahaan seluruhnya menjadi hak pemilik.
2. Persekutuan
Persekutuan (partnership) adalah perhimpunan dari dua orang atau lebih
sebagai pemilik bisnis. Tidak ada balas jumlah orang yang dapat bergabung
dalam persekutuan. Akan tetapi, perlu ingat, jika terlalu banyak orang yang
turut serta dalam perusahaan. pengelolaan bisnis akan semakin sulit. Terlepas
dari kenyataan bahwa persekutuan melibatkan lebih dari satu orang, persekutuan
sama halnya seperti perusahaan perseorangan.
Persekutuan antara dua orang atau lebih dapat dibuat dengan perjanjian
tertulis atau hanya kesepakatan secara lisan saja. Akan tetapi, pada zaman
sekarang ini alangkah lebih baiknya jika perjanjian tersebut dibuat tertulis untuk
menghindarkan dari perselisihan di kemudian hari. Persekutuan dapat dibentuk
menurut hukum, jika dua orang atau lebih yang cakap dan sehat sepakat
bersekutu dalam sebuah bisnis.
Firma adalah persekutuan dua orang atau lebih untuk menjalankan perusahaan
di bawah nama bersama. Persekutuan ini didirikan tanpa mengeluarkan saham•
Pada pendirian firma, para anggota sekutu harus:
rnodalnya kepada sekutunya. Jadi, sekutu komanditer sama sckali tidak terlibat
dillam pengelolaan perusahaan.
pcrbedaan dalam hak antara tanggung jawab atas utang-utang akibatnya
Jdanya perbedaan dalarn tanggungjawab atas utang-utang kepada pihak ketiga.
Sekutu komplementer bertunggung jawab penuh atas utang-utang perusahaan,
sedangkan sekutu komanditer hanya bertanggung jawab sebesar modal yang
dipercayakan kepada sekutu komplementer.
persekutuan Komanditer memiliki beberapa kelebihan, antara lain sebagai
berikut.
3. Perseroan Terbatas
1.Saham biasa.
2.Saham prioritas/preferen, yaitu saham yang mempunyai hak utama dalam
3.pembagian keuntungan atau pada saat likuidasi.
4.Saham preferen kumulatif. Pada jenis saham ini, jika pada tahun tertentu
perusahaan tidak mendapat keuntungan maka deviden dari saham ini akan
dibayar secara kumulatif pada saat perusahaan mendapat keuntungan.
Saham bonus. Saham yang diberikan secara cuma-cuma (gratis) kepada
para pemegang saham biasa. Hal ini dimungkinkan jika misalnya jumlah
cadangan yang dihimpun terlalu besar sehingga perlu dikurangi dan
diwujudkan dalam saham. Pada hakikatnya saham bonus merupakan
tambahan modal.
Saham pendiri. Saham ini diberikan kepada para pendiri perusahaan sebagai
imbalan atas jasa-jasa.
Saham kosong, yaitu saham yang dibeli kembali Oleh perusahaan dari
pemegang saham dan disimpan sehingga tidak diikutsertakan lagi dalam
peredaran.
5. Perusahaan Daerah
Perusahaan Daerah adalah suatu perusahaan yang sebagian modalnya dimiliki
oleh pemerintah daerah. Perusahaan Daerah didirikan dengan suatu peraturan
daerah dan harus mendapat pengesahan dari instansi di atas. Pengesahan dari
Menteri Dalam Negeri bagi Provinsi dan pengesahan dari Gubernur bagi
Kabupaten. Khusus bagi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta pengesahan
dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia. Modal seluruhnya atau sebagian
berasal dari kekayaan pemerintah daerah yang telah dipisahkan. Jadi, modal
perusahaan daerah ada yang seluruhnya dimiliki oleh pemerintah daerah dan
ada juga yang sebagian dimiliki swasta. Contoh: Bank Pembangunan Daerah
(BPD), Perusahan Daerah Pemotongan Hewan.
6. Koperasi
Menurut Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian,
koperasi didefinisikan sebagai badan usaha yang beranggotakan orang seorang
atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas
asas kekeluargaan. Keberadaan koperasi di Indonesia sangat penting karena
sebagai salah satu urat nadi dan soko guru perekonomian rakyat Indonesia.
7. Yayasan
Yayasan adalah suatu perkumpulan atau organisasi yang bertujuan sosial, yakni
meningkatkan kesejahteraan dan tidak mencari laba (nirlaba). Umumnya'
yayasan bersifat sosial kemasyarakatan, misalnya yayasan yatim piatu dan
BAB 5
“ PRINSIP-PRINSIP EKONOMI DALAM
AGRIBISNIS “
A. SISTEM PEREKONOMIAN
Perekonomian yang ada di dunia ini ini di organisasi secara berbeda-beda. Bentuk
organisasi perekonomian tersebut sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai. Sikap, budaya, dan
pandangan politik dari masyarakat tersebut. Secara garis besar, Organisasi perekonomian di
berbagai negara dapat dibedakan Menjadi tiga bentuk, yaitu:
Campur tangan pemerintah dalam perekonomian dapat dibedakan dalam tiga bentuk yaitu sebagai
berikut:
1. Peraturan-peraturan yang bertujuan untuk mengatur dan mengawasi kegiatan
ekonomi agar dapat berjalan dengan baik.
2. Secara langsung melakukan ekonomi (perusahaan negara)
3. Dengan mengadakan kebijakan Vixal ( kebijakan yang berkenaan dengan tarif pajak
dan pengeluaran pemerintah) dan kebijakan moneter ( mengatur dan mengawasi
sektor moneter) dengan tujuan agar perekonomian dapat berkembang dengan baik.
Sistem ekonomi campuran ini di Indonesia dikenal dengan sistem ekonomi
kerakyatan. Ekonomi kerakyatan pada hakekatnya adalah suatu sistem berorientasi pada
kekuatan, sekaligus kepentingan rakyat banyak. Ekonomi kerakyatan adalah ekonomi yang
mendoktrin, yang ditunjukkan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat titik dalam
ekonomi kerakyatan yang demokratis, ada pemihakan sepenuh hati dari pemerintah kepada
mereka yang lemah dan miskin pada "sektor" ekonomi rakyat (Mudyarto, 1991).
Ekonomi kerakyatan yang lebih mengarah pada sikap keberpihakan kepada
kepentingan masyarakat banyak dalam mengambil suatu kebijakan ekonomi merupakan salah
satu ciri pokok ajaran Bung Karno.
Permintaan konsumen sehingga harga akan kembali turun. Dengan demikian
permintaan konsumen perlahan-lahan meningkat kembali titik penyesuaian seperti ini sering
disebut dengan the invisible hand (tangan yang tidak terlihat) yang merupakan mekanisme
sistem pasar bebas dalam mengarahkan keputusan ekonomi titik ungkapan yang dikenal ini
dikemukakan oleh Adam Smith dalam bukunya the wealth of Nation pada tahun 1776.
Smit dan bukunya berada di tengah-tengah kondisi dunia intelektual yang diliputi
dan dikuasai oleh ideologi besar, yaitu liberalisme, ideologi ini pada dasarnya mengarahkan
"kebebasan" dan "menjunjung tinggi martabat manusia" tidak mengherankan kalau semangat
yang paling besar dari ilmu ekonomi liberalisme adalah laiseez faire ( perekonomian pasar),
Secara bebas, tetapi Biarkanlah kebebasan itu juga ada pada orang lain.Sistem pasar bebas
merupakan sistem kapitalis, kapitalisme merupakan suatu sistem dimana harta yang dimiliki
dan dikendalikan oleh masyarakat. Setiap laba yang dihasilkan dengan menggunakan harta
pribadi menjadi hak Pemilik harta tersebut. Motif untuk mencari laba untuk kemungkinan
Menumpuk kekayaan diyakini oleh banyak pihak sebagai satu-satunya faktor Pendorong
terbesar yang menyebabkan keberhasilan sistem ini.
Produksi pertanian merupakan contoh terbaik dari persaingan sempurna. Jumlah
produsen pertanian atau petani yang sangat banyak, keseragaman sebagian besar hasil
komoditi pertanian dan jumlah pembeli produk pertanian yang besar, secara bersama-sama
menghasilkan situasi pasar bebas yang baik. Melalui pasar bebas, Para produsen pertanian an-
nur segera mengetahui perubahan kegiatan konsumen dan Para produsen tersebut akan
menanggapi dengan cepat.
Sistem pasar bebas di satu pihak terbukti sebagai suatu sistem ekonomi yang
berhasil. Hal-hal yang telah dicapai oleh negara-negara maju menunjukkan bahwa mekanisme
pasar adalah sistem yang efisien dalam mengalokasikan faktor-faktor produksi dan
mengembangkan perekonomian. Hal ini disebabkan hal-hal berikut.
1. Pasar dapat memberikan informasi yang lebih tepat mengenai harga dan jumlah
permintaan barang.
4. Pasar memberikan perangsang pengguna barang dan faktor produksi secara lebih
Akan tetapi, dalam keadaan tertentu menimbulkan beberapa akibat buruk kepada
perekonomian sehingga perlu campur tangan pemerintah untuk memperbaiki nya. Dampak
buruk tersebut diantaranya sebagai berikut.
1. Kebebasan yang tidak terbatas akan menindas golongan ekonomi lemah.
2. Kegiatan ekonomi menjadi tidak stabil keadaannya. Pada suatu saat perekonomian akan
mengalami kemakmuran yang cepat tetapi pada saat berikutnya akan mengalami
kemerosotan yang serius.
3. Sistem mekanisme pasar akan menimbulkan kekuatan monopoli yang merugikan.
4. Mekanisme pasar tidak dapat menyediakan beberapa jenis barang secara efisien.
5. Kegiatan konsumen dan produsen akan menimbulkan eksternalitas (akibat sampingan, baik
atau buruk) yang merugikan.
Agribisnis sangat dipengaruhi oleh kondisi makro ekonomi karena permintaan konsumen
terbesar luas di seluruh dunia atas berbagai macam hasil pangan dan sandang selalu berubah
titik keadaan ekonomi dipengaruhi oleh faktor-faktor, cuaca, kebijakan pemerintah, dan
perkembangan internasional.
Ekonomi makro mempelajari bagaimana unsur-unsur yang berada dari seluruh ekonomi
berinteraksi. Keterampilan untuk menganalisis, mengantisipasi, dan menafsirkan kebijakan
ekonomi makro merupakan faktor penentu terhadap keberhasilan para manajer agribisnis.
Kegagalan panen di berbagai bagian dunia di awal tahun 1970-an menyebabkan harga
jagung dan terigu naik tajam titik akibatnya, permintaan pupuk juga naik karena para
perusahaan Tani menggunakan lebih banyak Pupuk untuk memperoleh hasil maksimal sehingga
terjadi kekurangan produk yang harganya (pupuk N) Naik tiga kali lipat selama beberapa bulan
titik pabrik pabrik Pupuk meresponnya dengan menambahkan sarana dan kapasitas produksi
baru. Beberapa tahun kemudian. Karena cuaca dan hasil yang normal, menimbulkan surplus
nitrogen. Harga pupuk turun tajam, akibatnya beberapa perusahaan menderita kerugian.
BAB 6
“ TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN “
A. PERMINTAAN
Permintaan merupakan keinginan konsumen untuk membeli suatu barang pada berbagai
tingkat harga selama periode waktu tertentu. Faktor-faktor yang memengaruhi permintaan
antara lain harga barang itu sendiri, harga barang lain yang terkait, tingkat pendapatan per
kapita, selera atau kebiasaan, jumlah penduduk, perkiraan harga di masa mendatang, distribusi
pendapatan, dan usaha-usaha produsen meningkatkan pendapatan.
Permintaan yang dinyatakan dalam hubungan matematis dengan faktor faktor yang
memengaruhinya disebut fungsi permintaan. Dengan fungsi permintaan, kita dapat mengetahui
hubungan antara variabel bebas dengan variabel tidak bebas.
1. Skedul dan Kurva Permintaan
Skedul permintaan adalah daftar hubungan antara harga suatu barang dengan
tingkat permintaan barang tersebut. Sedangkan kurva permintaan dapat didefinisikan
sebagai suatu kurva yang menggambarkan hubungan antara harga suatu barang tertentu
dengan jumlah barang tersebut yang diminta para konsumen.
2. Perubahan Jumlah yang Diminta dan Perubahan Permintaan
Perubahan permintaan terjadi karena dua sebab utama, yaitu perubahan harga dan
perubahan faktor nonharga (faktor ceterisparibus), misalnya pendapatan, selera, dan
sebagainya. Perubahan harga menyebabkan perubahan harga yang diminta, tetapi
perubahan tersebut hanya terjadi dalam satu kurva yang sama.
B. PENAWARAN
Dalam analisis ekonomi, jumlah barang yang ditawarkan berarti jumlah barang yang
ditawarkan pada tingkat harga tertentu. Sedangkan penawaran berarti keseluruhan dari kurva
penawaran. Faktor-faktor yang menentukan tingkat penawaran adalah harga barang itu sendiri,
harga barang lain yang terkait, harga faktor produksi, biaya produksi, teknologi produksi,
jumlah pedagang atau penjual, tujuan perusahaan, dan kebijakan pemerintah.
Penawaran yang dinyatakan dalam hubungan matematis dengan faktor faktor yang
memengaruhinya disebut fungsi penawaran.
Keadaan di suatu pasar dikatakan dalam keseimbangan atau ekuilibrium apabila jumlah
yang ditawarkan para penjual pada suatu harga tertentu adalah sama dengan jumlah yang
diminta para pembeli pada harga tersebut. Harga keseimbangan adalah harga di mana, baik
konsumen maupun produsen sama sama tidak ingin menambah atau mengurangi jumlah yang
dikonsumsi dan yang dijual.
BAB 7
“ ELASTISITAS “
A. PENGERTIAN ELASTISITAS
Konsep elastisitas digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar tingkat perubahan
relatif dalam jumlah unit barang yang diminta atau tingkat perubahan jumlah unit barang yang
ditawarkan sebagai akibat adanya perubahan salah satu faktor yang memengaruhinya. Dengan
demikian, elastisitas dapat diartikan sebagai perubahan relate barang yang diminta atau jumlah
barang yang ditawarkan sebagai akibat perubahan dari salah satu faktor yang memengaruhinya.
B. KONSEP ELASTISITAS
Besarnya perubahan harga terhadap jumlah barang yang diminta dinyatakan dengan
koefisien elastisitas (Epsilon-E).
Elastisitas bisa dihitung dengan menggunakan elastisitas titik (pointelastic dan elastisitas
busur (archelasticity).
1. Elastisitas Titik
Elastisitas titik ditentukan melalui perkalian antara turunan parsial fungsi permintaan pada
suatu titik tertentu dengan perbandingan X/Q pada titik tersebut.
2. Elastisitas Busur
Elastisitas busur digunakan untuk menghitung elastisitas rata-rata untuk perubahan
incremental (relatif besar) dan digunakan untuk memperbaiki kelemahan elastisitas titik.
D. JENIS ELASTISITAS
Pada hakikatnya elastisitas dapat dibagi menjadi dua, yaitu
1. Elastisitas Permintaan.
2. Elastisitas Penawaran.
1. Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan mengukur perubahan relatif dalam jumlah unit barang yang dibeli
sebagai akibat adanya perubahan salah satu faktor yang memengaruhinya.
a. Elastisitas Harga (PriceElasticityofDemand)
Elastisitas harga (Ep) mengukur seberapa besar tingkat perubahan jumlah barang yang
diminta sebagai akibat perubahan harga barang yang bersangkutan. Besarnya perubahan
harga terhadap jumlah barang yang diminta dinyatakan dengan koefisien elastisitas.
1) Elastisitas Titik dan Elastisitas Busur
Elastisitas titik (pointelasticity) mengukur tingkat elastisitas pada titik tertentu. Konsep
elastisitas ini digunakan apabila perubahan harga yang terjadi sedemikian kecilnya
sehingga mendekati nol. Akan tetapi, konsep ini kurang akurat bila perubahan harga yang
terjalatif besar.
2) Jenis Elastisitas Harga (Ep)
Elastisitas harga dapar dibagi menjadi 5. yaitu:
a. Inelastis (Ep<1)
b. Elastis (Ep> 1)
c. Elastisitas uniter (Ep 1)
d. Inelastis sempurna (Ep = 0)
e. Elastis sempurna (Ep = -)
3) Elastisitas Harga dan Hasil Penjualan
Pada umumnya sifat permintaan atas sebagian besar barang adalah elastis dan inelastis.
Kondisi elastisitas uniter, elastis sempurna, dan inelastis sempurna jarang ditemui di
pasar.
4) Faktor-Faktor yang Memengaruhi Elastisitas
Harga Ada beberapa faktor yang memengaruhi tingkat elastisitas harga, yaitu
sebagaiberikut
a) Jenis produk.
b) Tingkat substitusi.
c) Proporsi pengeluaran suatu barang terhadap pendapatan konsumen.
d) Jangka waktu.
2. Elastisitas Penawaran
Elastisitas Penawaran (Es) dapat didefinisikan dengan analogi logika yang sama
dengan elastisitas permintaan. Elastisitas penawaran adalah angka yang menunjukkan
berapa barang yang ditawarkan berubah, apabila harga barang berubah 1%.Elastisitas
penawaran mempunyai sifat-sifat yang sama dengan elastisitas permintaan, yaitu
terdapat lima golongan elastisitas: elastis sempurna, elastis, elastisitas uniter, tidak
elastis, dan tidak elastis sempurna.
a. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaran dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain sebagaiberikut.
1. Jenis produk.
2. Sifat perubahan biaya produksi.
3. Jangka waktu.
b. Jenis Elastisitas Penawaran (ES)
Seperti halnya elastisitas permintaan, elastisitas penawaran pun mempunyai 3 jenis elastisitas,
yaitu:
a. inelastis (Es < 1). Lihat Gambar 7.2 (S)
b. elastis (Es > 1). Lihat Gambar 7.2 (S)
c. elastisitas uniter (Es = 1). Lihat Gambar 7.2 (S)
d. inelastis sempurna (Es=0). Lihat Gambar 7.2 (S)
e. elastis sempurna (Es =-). Lihat Gambar 7.2 (S.)
BAB 8
“ APLIKASI TEORI PERMINTAAN DAN
PENAWARAN “
Pada umumnya mempunyai ciri-ciri seperti itu.oleh karena itu teori tersebut sangatlah
berguna untuk menjelaskan:
Dalam perekonomian yang belum berkembang, pertanian memiliki peran yang sangat
penting. Sebagian besar produksi nasional merupakan hasil-hasil pertanian.Dalam pertanian
yang sudah maju,seperti amerika serikat dan eropa,pertanian memiliki peran yang kecil dalam
menciptakan produksi nasional dan hamya sebagai kecil saja dari pendapatan rumah tangga
digunakan untuk membeli barang-barang pertanian.
Penurunan peranan sector pertanian tersebut ditimbulkan oleh dua faktor yaitu:
Permintaan yang lambat perkembangannya, dan
Kemajuan teknilagi disektor pertanian yang memungkinkan peningkatan produktivitas yang
tinggi.
1. Pertambahan permintaan
Pertumbuhan ekonomi menyebabkan pertambahan yang terus menerus atas pendapatan
rumah tangga. Kenaikan pendapatan tesebut akan menaikan konsumsi berbagai macam
barang,baik barang industry maupun barang pertanian.Pertambahan barang industri ( bukan
pertanian ) meningkat lebih capat daripada pertambahan pendapatan.
2. Kemajuan teknolagi
Perkembangan teknologi yang cepat disektor pertanian memungkinkan kanaikan
produktivitas yang tinggi.Akibat kenaikan produktivitas tersebut, produksi pertanian dapat
ditingkatkan dengan cepat jika cukup banyak permintaan. Akan tetapi ternyata permintaan
akan barang permintaan jauh lebih lambat dari pada kempuan untuk produksi pertanian.
Dalam jangka pendek harga hasil pertanian cenderung mengalami flukturiasi yang sangat
besar. Harga mencapai tingkat yang tinggi sekali pada suatu saat dan mengalami kemerosotan
yang tajam pada saat berikuntnya. Faktor yang menyebabkan ketidakstabilan harga pertanian
dalam jangka pendek dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
Untuk menstabikan harga dan pendapatan petani Negara-negara diberbagi pelosok dunia
banyak melakukan campur tangan dalam penentuan produksi dan harga. Campur tangan
tersebut dapat dilakukan dengan berbagi cara antara lain :
Membatasi ( penentuan kuota ) tingkat produksi yang dapat dilakukan tiap-tiap produksi
Melakukan pembelian barang yang ingin distabilkan harganya dipasaran bebas.
Memberikan subsidi kepada para produsen apabila harga pasar lebih rendah dari pada harga
yang dianggap layak oleh pemerintah.
BAB 9
“ PEMBIAYAAN AGRIBISNIS “
A. PENGANTAR
Uang merupakan sumber kehidupan bagi setiap bisnis, termasuk bidang agribisnis. Uang
diperlukan untuk membeli aktiva/harta perusahaan seperti mesin dan peralatan, piutang usaha,
tenaga kerja, bahan mentah, dan pajak.
Sumber untuk memperoleh dana yang dapat digunakan untuk mengoperasikan agribisnis
ada 3, yaitu:
- Investasi atau penanaman modal oleh para pemilik
- Peminjaman kepada pihak lain, dan
- Dana yang berasal dari laba perusahaan dan penyusutan.
Sumber daya keuangan dari waktu ke waktu harus selalu ditingkatkan. Adapun beberapa
alasan yang dijadikan dasar untuk meningkatkan sumber daya keuangan tersebut Antara lain :
Uang memiliki sifat sangat cair/liquid dan terbatas sehingga kita perlu menentukan kapan
sumber daya keuangan harus ditingkatkan. Oleh Karena itu, beberapa pertanyaan berikut dapat
dijadikan pedoman perlu tidaknya peningkatan sumber daya keuangan.
Modal sering diartikan secara berbeda. Dalam konteks akuntansi, modal diartikan sebagai
kekayaan bersih atau equitas pemilik dalam bisnis. Sedangkan dalam konteks manajemen,
modal sering diartikan sebagai keseluruhan aktiva sehingga mencakup equitas dan utang bisnis.
Terlepas dari perbedaan tersebut, pada dasarnya ada 2 tipe modal, yaitu :
1. Modal asing
Adalah modal yag bersasal dari luar perusahaan yang tertanam didalam perusahaan utuk
jangka waktu yang tertentu lamanya. Modal asing sering disebut dengan utang atau pinjaman
2. Modal sendiri
Adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan dan yang tertanam didalam perusahaan
untuk waktu yang tidak tertentu lamanya. Modal ini dapat berasal dari atau dari dalam
b. Cadangan
yang dimaksud disini adalah cadangan yang dibentuk dari keuntungan yang diperoleh
perusahaan selama beberapa waktu yang lampau atau dari tahun yang sedang berjalan.
Cadangan yang termasuk modal sendiri berupa :
1. Cadangan ekspansi
2. Cadangan modal kerja
3. Cadangan selisih kurs
4. Cadangan umum untuk kejadina yang tak terduga
c. Laba
ditahan keuntungan yang diperoleh suatu perusahaan sebagian dapat dibayarkan
sebagai defiden dan sebagian ditahan oleh perusahaan.
F. BIAYA MODAL
Konsep biaya modal merupakan konsep yang sangat penting dalam pembelanjaan
perusahaan. Konsep ini dimaksudkan untuk menentukan biaya real yang harus ditanggung oleh
perusahaan untuk memperoleh dana dari suatu sumber tertentu.
Beberapa alat lain yang memengaruhi kemampuan agribisnis untuk melunasi pinjaman yaitu
sebagai berikut :
1. Anggaran kas, yaitu proyeksi atas pengeluaran dan penerimaan kas perusahaan untuk masa
yang akan datang.
2. Laporan keuangan proforma. Dikarenakan anggaran kas hanya menyangkut satu perkiraan,
yaitu kas untuk melengkapinya diperlukan laba rugi dan neraca proforma.
H. PROSEDUR PINJAMAN
Pemberian kredit bank kepada masyarakat pada umumnya melalui tahap-tahap tertentu secar
umum tahap-tahap tersebut :
- Pengajuan/pendaftaran
- Pemeriksaan
- Keputusan
- Realisasi
- Pengawasan dan pembinaan
- Pelunasan kredit
2. Pedoman 5C
- Character
- Capacity
- Capital
- Collateral
- Conditions
1. Sumber intern
Modal yang berasal dari sumber intern adalah modal yang dihasilkan sendiri didalam
perusahaan.
2. Sumber ekstern
Modal yang berasal dari luar perusahaan. Dana yang berasal dari sumber ekstern adalah dana
yang berasal dari para pemilik dan kreditor.
2. Bank
Adalah lembaga kredit yang bertugas utama memberikan kredit selain jasa-jasa lain
dibidang keuangan. Bank mempunyai kebijakan dan peraturan mengenai pemberian kredit.
3. Pasar modal
Suatu pengertian abstrak yang mempertemukan calon pemodal disatu pihak dengan emiten
yang membutuhkan dana jangka menengah atau panjang dilain pihak pemodal yang
dimaksud dapat perorangan atau lembaga yang menanamkan dananya dalam efek
BAB 10
“ TIME VALUE OF MONEY “
A. TIME PREFERENCE
Inti dari evaluasi adalah suatu bisnis menentukan sampai seberapa jauh bisnis tersebut
memberikan benefit yang lebih besar daripada biaya yang telah dikeluarkan. Secara logika
mudah dipahami bahwa sejumlah sumber yang tersedia untuk dinikmati pada saat ini lebih
disenangi orang daripada sejumlah yang sama jika tersedia baru dalam satu per beberapa tahun
yang akan datang. Hal ini disebut time preference (skala waktu), yang menyatakan bahwa
sejumlah sumber yang tersedia untuk dinikmati pada saat ini lebih disenangi orang daripada
sejumlah sumber yang sama, tetapi baru tersedia dalam beberapa tahun yang datang.
Dalam evaluasi (time evaluation), disamping pengertian present value (p) dan future
amount (f), masih ada satu pengertian lagi, yaitu annuity atau umiform series. Annuity adalah
jumlah yang dibayar atau jumlah yang diterima secara berturut-turut dari suatu periode yang
ada.
Atau bunga majemuk digunakan untuk mencari nilai yang akan datang (F) dari nilai uang
saat ini (P) jika diketahui besarnya bunga (i) dan lamanya periode investasi (n).
Digunakan untuk menghitung jumlah uang disaat ini (p), apabila diketahui f, i, dan n.
Rumus :
P = f atau
(1 + i)
P = F x 1 atau
(1 + i)ⁿ
p = F (1 + i)‾ⁿ
Yang paling sering digunakan :
P = F x 1
(1 + i)ⁿ
F = A x ( 1 + i )ⁿ - 1 )
1
BAB 11
“ PENGAMBILAN DALAM KEPUTUSAN DALAM
AGRIBISNIS “
A. PENDAHULUAN
Seorang manajer agribisnis harus kreatif, terutama dalam pengambilan keputusan. Ia
harus mempunyai kepercayaan diri yang kuat trhdp kemampuanya dalam membuat keputusan
yang tepat. Kemampuan membuat keputusan inilah yang membedakan seseorang manajer dari
lainya. Seorang manajer harus mengendalikan daya pikir dan intuisinya.
BAB 12
“ PEMASARAN DALAM AGRIBISNIS “
A. PENGERTIAN PEMASARAN
Pemasaran merupakan ialah satu dari kegiatan pokok yang harus dilakukan oleh para
pengusaha termasuk pengusaha tani dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya,untuk mendapatkan laba dan untuk berkembang.
B. KONSEP PEMASARAN
C. KEGUNAAN (UTILITY)
D. PENTINGNYA PEMASARAN
Pentingnya pemasaran dapat dijelaskan dari pertanyaan peter f. drucner berikut ini.
Dalam bisnis hanya ada dua fungsi penting, yaitu pemasaran dari inovasi diluar itu semua
adalah biaya.
Pemasaran pada negara-negara baru berkembang merupakan bagian paling “terbelakang”
perekonomian yang bersangkutan akibatnya,negara-negara tersebut tidak dapat
menggunakan sumber-sumber mereka secara efektif.
Perkembangan sistem pemasaran ini pada negara-negara yang baru berkembang dengan
sendirinya dapat mengubah keadaan ekonomi negara yang bersangkutan tanpa harus
melakukan perubahan dalam bidang produksi-produksi penduduk ataupun distribusi
pendapatan.
E. PROSES PEMASARAN
Dalam hal ini ada 3 fungsi pokok pemasaran, yaitu sebagai berikut :
F. ALIRAN PRODUK
Fungsi-fungsi pemasaran perlu dilakukan dalam suatu kerangka dasar pemasaran yang
dibangun berdasarkan aliran produk yang meliputi 3 macam proses poko berikut.
Konsentrasi
Ekualisasi
Dipresi
G. BIAYA PEMASARAN
Pemilik produk menghadapi risiko sepanjang saluran pemasaran risiko tersebut dapat
dibagi menjadi dua golongan, yaitu risiko tisis dsn risiko pasar. Pada dasarnya ada beberapa
teknik untuk membantu para produsen dan para pemasar (market) dalam mengalihkan atau
mengurangi risiko pasar,yaitu sebagai berikut:
Diversitivikasi (penganekaragaman)
Integrasi vertical
Pengadaan kontak muka
BAB 13
“ STRATEGIS PEMASARAN AGRIBISNIS “
Perencanaan dapat mencakup suatu periode waktu yang panjang atau pendek. Perencanaan
jangka panjang biasanya melibatkan peranan dari manajemen puncak dan/atau staf perencanaan
khusus. Masalah yang dihadapi sangat kompleks dan memiliki cakupan yang luas, seperti
masalah perluasan pabrik, pasar, atau produk.
Perencanaan jangka pendek (sampai dengan 1 tahun) biasanya dilakukan oleh manajemen
menengah atau bawah (middle or bottom management). Masalah yang dapat dimasukkan dalam
perencanaan jangka pendek ini, antara lain kampanye periklanan untuk periode yang akan
datang, pembelian pada musim yang akan datang, atau menyangkut daerah operasi dari tenaga
pemasaran.
Dalam hal ini, kita harus mengetahui dan membedakan ketiga konsep perencanaan, yaitu
sebagai berikut.
1. Perencanaan perusahaan secara keseluruhan. Hal ini mencakup penentuan tujuan umum
perusahaan dalam jangka panjang dan pengembangan strategi jangka panjang untuk
mencapai tujuan tersebut. Tujuan dan strategi jangka panjang ini kemudian menjadi suatu
kerangka dasar untuk mengembangkan rencana yang tercakup di dalamnya. Masalah utama
yang ada dalam perencanaan perusahaan ini adalah masalah keuangan, produksi, kebutuhan
tenaga kerja, penelitian, dan pengembangan (research and development) serta penentuan
sasaran pasar dan program pemasarannya.
2. Perencanaan pemasaran. Hal ini mencakup pengembangan program jangka panjang untuk
masalah-masalah yang luas dalam bauran pemasaran (marketing mix), yaitu produk
(product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion). Perencanaan pada
masing-masing variabel tersebut harus dikoordinasikan dan ditangani dengan baik, sebab
setiap variabel bauran pemasaran selalu saling berinteraksi dengan variabel lainnya.
3. Rencana pemasaran tahunan. Rencana ini mencerminkan proses perencanaan yang berjalan
untuk satu periode waktu. Dalam hal ini, manajemen akan mengembangkan suatu rencana
induk yang mencakup kegiatan pemasaran setiap tahunnya. Contoh: perencanaan
pemasaran jangka panjang menentukan tujuan untuk memperkenalkan produk baru.
Rencana pemasaran tahun berikutnya, bagaimana pun harus dapat membuat keseimbangan
dalam persediaan dengan cara mempromosikan jenis produk yang sedang mengalami tahap
penurunan dalam daur kehidupan produk. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan
penjualan produk tersebut sehingga persediaan berkurang.
Rencana tesebut terdiri dari lima jenis keputusan pemasaran yang saling melengkapi, yaitu :
1. keputusan pasar yang menyeluruh
2. keputusan mengenai produk
3. keputusan mengenai harga
4. keputusan mengenai promosi, dan
5. keputusan mengenai tempat
B. BAURAN PEMASARAN
1. Keputusan Mengenai Produk
Keputusan mengenai produk merupakan keputusan agribisnis yang paling nyata. Jika
suatu perusahaan tidak mempunyai orientasi pemasaran yang kuat, keputusan
mengenai produk yang akan dihasilkan mungkin hanya didasarkan pada tradisi,
perasaan, atau coba coba.
a. Pola Penyerapan dan Penyebaran Produk
Cara yang ditempuh oleh pelanggan dalam menyerap teknologi, produk atau
jasa yang baru merupakan hal yang penting untuk strategi pemasaran perusahaan
Proses penyerapan memberi petunjuk tentang cara memperkenalkan produk baru
ke pasar.
b. Siklus Kehidupan Produk
Siklus kehidupan produk berkaitan dengan penjualan dan laba suatu produk
atau jasa sepanjang suatu periode. Fase dalam siklus kehidupan produk dimulai
dari pengembangan dan pengenalan awal sampai penyingkiran produk dari pasar.
1). Tahap Pengembangan
2) Tahap Perkenalan
3) Tahap Pertumbuhan
4) Tahap Pematangan
5) Tahap Penurunan
c. Perubahan Produk menjadi Komoditi
Pada mulanya produk atau jasa sering kelihatan unik di pasar dan tergolong
barang istimewa (speciality goods), dengan persaingan harga yang kecil dan laba
yang menggembirakan. Akan tetapi, setelah melewati suatu periode tertentu, para
pesaing melihat peluang dan memasuki pasar dengan produk yang diobral. Oleh
karena itu, produk tersebut menjadi komoditi.
Manajer pemasaran agribisnis seharusnya berusaha membalikkan arah panah
dengan harapan dapat memperoleh kembali keuntungan dari keistimewaan suatu
barang di pasar, yaitu dengan meningkatkan mutu produk, mengubah rancangan,
menambah unsur, memperluas lini produk, dan pengemasan.
2. Keputusan Mengenai Harga
Harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah
kombinasi dari produk dan pelayannya. Penentuan harga sangat menentukan jumlah
keuntungan yang diperoleh perusahaan.
a. Harga sebagai komponen persamaan penerimaan, mempunyai dampak terhadap
penerimaan.
b. Tingkat harga itu sendiri sangat berpengaruh terhadap kuantitas penjualan, yaitu
melalui mekanisme fungsi permintaan.
1. Produsen,
2 Perantara, dan
3. Konsumen akhir
Saluran distribusi dapat dibedakan berdasarkan jenis barangnya, yaitu :
1 Saluran distribusi barang konsumsi, dan
2 Saluran distribusi barang industri.
C. ALAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG LAIN
1. Audit Pemasaran
Audit pemasaran merupakan pemeriksaan yang komprehensif dan objektif terhadap
program pemasaran perusahaan. Audit pemasaran berguna sebagai berikut: