Anda di halaman 1dari 1

Buletin Peternakan Edisi Tambahan 2000 ISSN 0126-4400

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN AGRIBISNIS DI INDONESIA


BERBASISKAN BAHAN BAKU LOKAL

Oleh:

Prof. Dr. Ir. Bungaran Saragih, M.Ec.


Menteri Pertanian dan Kehutanan Republik Indonesia

Pendahuluan masyarakat luas. Bahkan kegiatan agribisnis


pertanian ini mampu meraup keuntungan
memadai dan menciptakan iklim kondusif yang
Pada masa lalu, pertanian selalu sangat diperlukan untuk peningkatan
dianggap sebagai upaya sistematis perekonomian nasional pada sektor lain.
peningkatan produksi dalam subsistem
usahatani budidaya pertanian (on-farm Sebenarnya, ketangguhan tersebut
agribusiness), baik dilihat dari kacamata disebabkan oleh karakteristik dan keunggulan
pembangunan Pertanian itu sendiri maupun dari agribisnis itu sendiri. Usaha agribisnis
dari pengertian pengembangan ekonomi. umumnya mengutamakan penggunaan bahan
Selanjutnya muncul berbagai tantangan yang baku lokal yang banyak tersedia di dalam
semakin besar dari berbagai lingkungan baik negeri dan sesedikit mung-km menggunakan
internal maupun eksternal secara nasional komponen impor. Tekno-logi dan keterampilan
dan internasional yang mengalami perubahan kegiatan agribisnis pertanian pada umumnya
dan bergeser secara mendasar dan dapat dikuasai oleh para pelaku usaha serta
menyeluruh, sehingga pandangan di atas dapat dikembangkan secara mudah sesuai
sudah saatnya untuk diubah. kebutuhan.
Pembangunan pertanian kedepan harus Selanjutnya, kalau kita membicarakan
merupakan upaya pengembangan yang utuh tentang perbedayaan ekonomi rakyat, maka
dan menyeluruh pada semua aspek ekonomi, yang dimaksud ialah semua upaya
yang didalamnya terkait subsistem agribisnis pemberdayaan ekonomi rakyat yang
hulu, subsistem agribisnis budidaya, menggantungkan hidupnya pada sektor
subsistem agribisnis hilir, serta subsistem agribisnis. Alasannya ialah karena sebagian
jasa ‘penunjang agribisnis pertanian.’ Ini besar rakyat menggantungkan hidupnya pada
berarti bahwa didalam pembangunan kegiatan agribisnis. Dari penduduk Indonesia
ekonomi nasional mendatang, sektor yang jumlahnya kini lebih dari 200 juta jiwa,
agribisnis pertanian tidak lagi hanya sekedar hampir sekitar SO persen persen
ditempatkan sebagai pendukung atau menggantungkan hidupnya pada sektor
pelengkap. agribisnis, baik pada agribisnis hulu, usahatani
segmen on farm, maupun pada agribisnis hilir
Secara luas telah diakui, bahwa serta pada kegiatan penyediaan jasa agribisnis.
pertanian merupakan sektor tangguh Diperkirakan sekitar 70 -persen dari jumlah
pendukung pembangunan sektor industri. penduduk yang tinggal di kawasan pedesaan,
Pengalaman pada saat krisis ekonomi yang baik sebagai keluarga petani tanaman pangan,
lalu membuktikan, sektor agribisnis pertanian perkebunan rakyat, peternak, nelayan, buruh
tetap mampu mempunyai peran dan tani dan sebagainya. Sampai kini mereka masih
memberikan kontribusinya terhadap devisa ada pada tingkat golongan yang berpendapatan
negara, keuntungan bagi sipengelola, rendah. Oleh sebab itu untuk memberdayakan
bertahan terhadap goncangan ekonomi ekonomi rakyat maka yang dapat dilakukan
nasional, peningkatan pendapatan petani, adalah: pertama, mempercepat tingkat
peningkatan nilai tambah komoditi pertanian, kemajuan sektor ekonomi dim ana sebagian
penyerapan peningkatan pendapatan petani, besar rakyat menggantungkan
peningkatan nilai tambah komoditi pertanian,
penyerapan tenaga kerja, serta pertanian
barang/jasa. yang dibutuhkan oleh

Anda mungkin juga menyukai