Anda di halaman 1dari 26

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Evolusi organisasi telah mendorong lahirnya jenis baru profes-


sional manajer. Manajemen professional bukanlah berdasarkan pemilikan,
tetapi berdasarkan skill (keterampilan/keahlian) yang diperoleh dari pege-
tahuan dan pengalaman. Manajemen terdapat dalam semua organisasi. Ia
bukan hanya pekerjaan dalam perusahaan atau instansi pemerintah saja.
Segala macam organisasi mempunyai banyak fungsi dan ciri-ciri yang
sama. Berbagai kegiatan pokok manajerial dilaksanakan dalam semua in-
stansi organisasi. Akan tetapi, kita semakin sadar bahwa setiap organisasi
itu mengembangkan kebudayaan internalnya (cara beroperasinya) sendiri
yang mempengaruhi cara pekerjaan manajerial itu dapat dilaksanakan se-
cara efektif. Kebudayaan organisasi itu menyangkut perangkat nilai,
kepercayaan dan pemahaman yang penting yang dimiliki bersama oleh
para anggotanya.
Salah satu peranan penting dari manajemen adalah membentuk ke-
budayaan organisasi. Gaya(style) manajemen adalah cara khas (distincitive
manager) seorang manajer berperilaku yang dibatasi oleh kebudayaan or-
ganisasi dan dituntun oleh filsafat pibadinya. Kemudian timbul pertanyaan
apa itu manajemen dan organisasi itu.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka muncul beberapa rumusan


masalah dalam penelitian ini yaitu diantaranya:
1. Pengertian manajemen?

2. Peran manajemen?

3. Latar belakang sejarah manajemen?

4. Fungsi dan proses manajemen?

5. Ciri-ciri manajemen profesional?

6. Keterampilan manajemen yang dibutuhkan?

7. Definisi organisasi, pentingnya mengenal organisasi?

8. Bentuk-bentuk organisasi?

9. Sebab-sebab keberhasilan dan kegagalan organisasi?

1.3 Tujuan Masalah

Dari rumusan masalah di dapat beberapa tujuan yang ingin dicapai, di-
antaranya:
1. Menjelaskan tentang pengertian manajemen

2. Menjelaskan tentang peran manajemen

3. Menjelaskan tentang latar belakang sejarah manajemen

4. Menjelaskan tentang fungsi dan proses manajemen

5. Menjelaskan tentang ciri-ciri manajemen profesional

6. Menjelaskan tentang keterampilan manajemen yang dibutuhkan

7. Menjelaskan tentang definisi organisasi, pentingnya mengenal organ-


isasi
8. Menjelaskan tentang bentuk-bentuk organisasi

2
9. Menjelaskan tentang sebab-sebab keberhasilan dan kegagalan organ-
isasi

3
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Manajemen
A. Pengertian Manajemen
Ilmu manajemen sebetulnya sama usianya dengan kehidupan
manusia, mengapa demikian karena pada dasarnya manusia dalam ke-
hidupan sehari-harinya tidak bisa terlepas dari prinsip-prinsip manajemen.
Baik langsung maupun tidak langsung, baik disadari ataupun tidak di
sadari manusia menggunakan prinsip-prinsip dari manajemen.
Ilmu manajemenen ilmiah timbul pada sekitar awal abad ke-20 di
benua Eropa Barat dan Amerika Serikat. di mana di neara-negara tersebut
sedang di landa revolusi indistri, yaitu perubahan-perubahan dalam pen-
gelolaan produksi yang efektif dan efesien.hal ini dikarenakan masyarakat
sudah semakin maju dan kebutuhan manusia sudah semakin banyak da
beragam jenisnya.
Sekarang timbul suatu pertanyaan, “siapa sajakah yang sebenarnya
memakai menajemen?” apakah di gunakan di perusahaan saja atau apakah
hanya di pemerintahan saja. Manajemen diperlukan dalam segala bidang,
bentuk dan organisasi serta tioe kegiatan, dimana orang-orang saling bek-
erja sama untuk mencapai suatu tujuan yan telah di tetapkan. Dalam men-
gartikan dan mendefinisikan manajemen ada berbagai ragam, ada yang
mengartikan dengan ketatalaksanaan, pengelolaan, tata pimpinan dan lain
sebagainya, pengertian manajemen dapat dilihan ari tiga pengertian:

a) Manajemen sebagai suatu proses


Manajemen sebagai suatu proses, meiihat bagaimana cara orang untuk
mencapai suatu tujuan yang telah di tetapkan terlebih dahulu. Penger-
tian manajemen sebagai suatu proses dapat dilihat dari pengertian
menurut
• Encylopedia of social science

4
Suatu proses dimana pelaksanaan suatu tujuan tertentu di-
laksanakan dan diawali.
• Haiman
Fungus untuk mencapai suatu tujua melalui kegiatan orang
lain, mengawasi usaha-usaha yang dilakukan individu untuk
mencapai tujuan.
• Georgy R. Terry
Cara mencapai tujuan yang telah di tentukan terlebih
dahulu dengan melalui kegiatan orang lain.
b) Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia
Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia yaitu merupakan
suatu kumpulan dari orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai
suatu tujuan bersama. Kolektivitas atau kumpulan orang-orang inilah
yang di sebut dengan manajemen, sedang orang yang bertanggung
jawab terhadap terlaksananya suatu tujuan atau berjalannya aktivitas
manajemen di sebut manajer.

c) Manajemen sebagai ilmu (science) dan sebagai seni (art)


Manajemen sebagai suatu ilmu dan seni, melihat bagaimana aktivi-
tas manajemen di hubungkan dengan prinsip-prinsip dari manajemen.
Pengertian manajemen sebagai suatu ilmu dan seni.
• Chaster I Bernard Dalam bukunya yang berjudul: “The function of
the executive”, bahwa manajemen itu seni dan ilmu, juga Henry
Fayol, Alfin
Brown Harold, Koontz Cyril O’ donnel George R. Terry.
• Marry Parker Follett
Menyatakan bahwa manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain.
Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen
yaitu koordinasi semua sumber daya melalui proses perencanaan, pen-

5
gorganisasian, penetapan tenaga kerja, pengarahan dan pengawasan
untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan terlebih dahulu.

B. Peranan Manajemen
Setiap perusahaan memiliki manajemen yang memegang berbagai
peranan penting yang menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan
yan telah ditetapkan untuk diwujudkan bersama. Ada banyak peran yang
harus dimainkan/diperankan para manajer secara seimbang sehingga diper-
lukan orang-orang yang tepat untuk menjalankan peran-peran tersebut.
Manajer yang baik haruslah berperan sesuai dengan situasi dan
kondisi pada perusahaan atau organisasi. Manajemen yang tidak bisa men-
jalankan peran sesuai tuntunan perusahaan dapat membawa kegagalan.

Peranan manajemen yang harus diperankan para manajer adalah:


1) Peran interpersonal
Yaitu hubunga antara manajer dengan orang yang ada di sekelilingnya,
meliputi:
• Figurehead/prmimpin dimbol
Sebagai simbol dalam acara-acara perusahaan.
• Leader/pemimpin
Menjadi pemimpin yang member motivasi para karyawan/bawahan
serta mengaasi permasalahan yang muntul.
• Liaison/penghubung
Menjadi penghubung dengan pihak internal maupun external.
2) Peran informasi
Adalah peran dalam mengatur informasi yang dimiliki baik yang be-
rasal dari dalam maupun luar organisasi, meliputi:
• Monitor/pemantau

6
Mengawasi, memantau, mengikuti, mengumpulkan dan merekam
kejadian atau perisriwa yang terjadi baik di dapat secara langsung
maupun tidak langsung.
• Disseminator,penyebar
Menyebar informasi yang di dapat kepada para orang –orang lam
organisasi.
• Spokesperson/juru bicara
Mawakili unit yang dipimpin kepada pihak luar.
3) Peran mengambil keputusan
Adalah peran dalam membuat keputusan baik yang di tentukan sendiri
maupun yang di hasilkan bersama pihak lain, meliputi:
• Entrepreneur/kewirausahaan
Membuat ide dan kreasi yang kreatif dan inivatif untuk
meningkatkan kinerja unit kerja.
• Disturbance Handler/penyelesai permasalahan
Mencari jalan keluar dan solusi terbaik dari setiap persoaal yang
timbul.
• Resources Allocation/pengalokasi sumber daya
Menentukan siapa yang menerima sumber daya serta besar sumber
dayanya.
• Negotiation/Nagosiator
Melakukan negosiasi dengan pihak dalam dan luar untuk kepentin-
gan unit kerja atau perusahaan.

C. Latar Belakang Sejarah Manajemen


Perkembangan teori manajemen sampai pada saat ini telah berkem-
bang sangan pesat. tetapi sampai detik ini pula belum ada suatu teori yang
bersipat umum ataupun berupa kumpulan-kumpulan hukum bagi manaje-
men yang dapat diterpkan dalam berbagai situasidan kondisi. Para meneje-
men banyak mengalami dan menjumpai pedagang-pedangang tentang

7
manajemen yang berbeda adalah dalam penerapannya. Di mana setiap pen-
dangan hanya dapat diterapkan dalam berbagai masalah yang berbeda pula
sedangkan untuk masalah-masalah yang sama belum tentu diterapkan.
Terdapat tiga aliran pemikiran manajemen,yaitu:
• Aliran klasik
Terbagi dalam manajemen ilmiah dan teori organisasi klasik.
• Aliran hubungan manusiawi
Di sebut sebagai aliran neoklasik atau pascaklasik.
• Aliran manajemen modern.

D. Fungsi dan Proses Manajemen


Pada awal ke-20 seorang industriawan perancis yang bernama
Henry fayol mengusulkan bahwa semua manajer melaksanakan 5 (lima)
fungsi manajemen, yaitu:
Merancang, mengorganisasikan, memerintah, mengkoordinasi dan
mengendalikan.
Pada pertengahan tahun 1950-an, dua professor UCLA memanfaatkan
karya Fayol tersebut dan meringkas fungsi manajemen menjadi 4 (empat),
yaitu:
1) Fungsi perencanaan (Planning)
Rencana-rencana di butuhkan untuk memberikan kepada organisasi
tujuan-tujuannya dan menetapkan prosedur terbaik untuk pencapaian
tujuan-tujuan tersebut. Dengan adanya rencana, maka memungkinkan:
• Untuk Organisasi bisa memperoleh dan mengikat sumber-daya yang
diperlukan mencapai tujuan-tujan.
• Para anggota organisasi untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan
yang konsisten dengan berbagai tujuan dan prosedur yang ada.
• Kemajuan dapat terus dimonitoring dan diukur, sehingga tindakan
korektif dapat diambil bila tingkat kemajuan tidak memuaskan.

8
2) Fungsi Pengorganisasian (Organizing)
Fungsi ini menciptakan struktur formal di mana pekerja ditetapkan, di
bagi dan dikoordinasikan pengorganisasian merupakan fungsi manaje-
men yang didalamnya terdiri dari:
• Penentuan sumber daya dan kegiatan yang dibutuhkan untuk men-
capai tujuan organisasi.
• Perancangan dan pengembangan suatu organisasi yang akan mem-
bawa hal-hal tersebut untuk mencapai tujuan
• Penugasan tanggung jawab tertentu.
• Pendelegasian wewenang kepada individu-individu tertentu untuk
melaksanakan tugas-tugas.
3) Fungsi pengarahan (Actuating)
Setelah rencana disusun, mengorganisir sumber daya yang ada,
maka fungsi selanjutnya adalah menggerakan atau mengarahkan
anggota untuk bergerak dalam mencapai tujuannyang diinginkan.
Fungsi ini secara sederhana adalah bagaimana membuat anggota
organisasi melakukanapa yang diinginkan organisasi. Dengan
demikian fungsi ini sangat melibatkan kualitas, gaya kepemimpinan,
motivasi, komunikasi dan budaya organisasi.
Fungsi manajemen seperti perencanaan dan pengorganisasi
menyagkut aspek-aspek yang abstrak dalam organnisasi sedangkan
fungsi pengarahan sangat berkaitan langsung dengan anggota dalam
organisasi.
4) Fungsi pengawasan (Controlling)
Semua fungsi yang ada tidak akan berjalan efektif tanpa ada pen-
gawasan. Pengawan ini merupakan penerapan suatu cara atau tools
yang mampu menjamin bahwa rencana yang telah dilaksanakan telah
sesuai dengan yang di tetapkan.
Pengawasan dapat terjadi dalam dua sisi, yaitu pengawasan positif
dimana mencoba mengetahui apakah tujuan organisasi dicapai dengan

9
efektif dan efesien. Pengawasan negatif dimana mencoba menjamin
bahwa kegiatan yang tidak diinginkan atau dibutuhkan tidak akan ter-
jadi kembali.
Pada fungsi pengawasan, terdapat 4 unsur yaitu harus dilakukan,
yaitu:
• Penetapan standar pelaksanaan.
• Penentuan ukuran-ukuran pelaksanaan.
• Pengukuran pelaksanaan nyata dan membandingkan dengan stan-
dar yang telah di tetapkan.
• Pengambila tindakan koreksi yang di perlukan pelaksanaan meny-
impang dari standar.
Semua fungsi diatas harus dilaksanakan oleh manajer kapan saja
dan dimana saja kelompok organisasi walaupun terjadi tekanan tipe
organisasi, jabatan fungsional dan tinkatan manajemen yang berbeda.
Kegagalan atau kesuksesan suatu organisasi sangat tergantung dari
kemampuan manajer untuk melasanakan fungsi-fungsi tersebut den-
gan efektif dalam satu tujuan organisasi.

E. Ciri-ciri Manajer Profesional


Manajer yang professional adalah manajer yang mampu untuk
menciptakan atau membuat kedua belah pihak menjadi seanang, bangga
serta bahagia. Kesenangan, kebahagiaan dan kebanggaan haruslah ddicip-
takan terhadap kedua belah pihak, baik pihak yang di layani maupun pihak
yang melayani yaitu manajer itu sendiri pihak yang dilayani adalah para
konsumen atau masyarakat yang menggunakan produk yang di tawarkan
kepada mereka. Sedangkan pihak yang melayani adalah para pengusaha
atau manajer yang bertugas untuk melayani kebutuhan masyarakat ter-
hadap suatu produk yang di tawarkannya itu. Apabila ke dua belah pihak
tersebut dapat merasa senang, bahagia serta bangga maka disitulah letak
profesionalisme dari seorang manajer dalam menjalankan tugasnya. Ke
tiga unsur tersebut merupakan cirri atau sifat utama dari seorang manajer

10
yang professional yang apabila dapat menciptakan suasana SBB yaitu
senang (puas), bahagia dan bangga.
Sebaliknya manajer yang tidak professional akan menciptakan
suasana yang justru bertentangan dengan ke tiga suasana tersebut di atas di
dalam menjalankan tugas manajerialnya. Banyak kita jumpai dalam prak-
tek sehari-hari bahwa manajer menciptakan suasana yang bukannya mem-
buat kita semua kecewa. Sebagai conto misalnya kita membeli sebuah alat
listrik yang baru di pakai beberapa saat sudah rusak, maka kita akan segera
di kecewakan karenanya. Suasana yan lain yang juga sering kita alami
bersama yang menunjukan ketidakprofesionalan dari manajernya adalah
kebalikan dari suasana bahagia akan tetapi justru suasana menderita yang
ditimbulkan karena kita menggunakan produk yang kita beli atau kita
pakai. Sebagai contoh kalau kita naik sebuah bis kota misalnya, di sana
kita harus berdesak-desakan sehingga dalam perjalanan kita akan
menderita dan bahkan tidak jarang tempat duduknya tidak nyaman untuk
diduduki. Lebih lagi banyak pula kita jumpai bahwa kita semua dalam
menggunakan produk yang kita beli itu kita justru merasa malu dan bukan-
nya bangga. Tidak jarang kita membeli sebuah pakaian yang setelah di
pakai beberapa saat sudah luntur yang membuat kita menjadi malu
memakainya lagi. Oleh karena itu dapat kita tunjukan cirriciri manajer
yang tidak professional adalah ya ng akan menciptakan suasana di kedua
belah pihak baik pihak yang melayani maupun yang dilayani merasakan
suasana yang mengecewakan, menyedihkan atau menderita dan
memalukan.

Ciri-ciri manajer professional dan tidak professional


Professional Tidak Profesional
a. memuaskan Mengecewakan
b. membahagiakan Menyedihkan
c. membanggakan Memalukan

11
F. Keterampilan Manajemen yang Dibutuhkan
Secara garis besar terdapat tiga tingkatan dalam suatu organisasi baik
organisasi kecil, menengah dan terutama organisasi yang sudah besar.
Ketiga tingkatan itu adalah manajemen tingkat atas (Top manajer), mana-
jer tingkat menengah (Middle manajer), dan manajer tingkat bawah (Low
manajer).
Seorang manajer yang pada saat ini menduduki jabatan sebagai manajer
tingkat bawah (Low manajer) akan selalu berusaha agar secepatkan dapat
naik jenjang manajerialnya dan kemudian menjadi manajer tingkat menen-
gah (Middle manajer) begitu pula pada manajer tingkat menengahpun akan
selalu berusaha pula untuk dapat menduduki jabatan yang lebih tinggi
yaitu manajer tingkat atas (Top manajer). Di samping itu perlu diper-
hatikan pula bahwa sorang top manajer pada suatu jabatan atau organisasi
tertentu, bila dihubungkan dengan organisasi yanglebih besar atau lebih
luas, maka dia mungkin hanya berada pada posisi manajer tingkat menen-
gah atau bahwa mungkin tingkat bawah. Oleh karena itu dia juga kan
berusaha pula untuk dapat menduduki tingkatan manejerial yang lebih
tinggi tersebut pada level organisasi yang lebih luas itu. Sebagai contoh
seorang kepala cabang sebuah Bank di sebuah kota, dia di kota tersebut
adalah sebagai top manajer, akan tetapi bila di lihat dari struktur organisasi
Bank tersebut secara nasional , maka dia hanya sebagai manajer tingkat
menengah atau tingkat bawah saja. Oleh karena itu maka seseorang mana-
jer tentukan akan selalu berusaha untuk meningkatkan keterampilan mana-
jerialnya agar selalu dapat meraih keberhasilan dan dapat naik jenjang atau
pangkat manajerialnya itu. Agar keberhasilan itu dapat selalu diraihnya
maka dia haruslah mengetahui bekal yang diperlukan dalam masing-mas-
ing tingkatan manajerial tersebut. Hal ini perlu diketahui karena bagi mas-
ing-masing tingkatan manajerial tersebut, baik tingkat atas, tengah dan
bawah perlu mempunyai bekal keterampilan yang diperlukan.

12
• Keterampilan Kemanusiaan (Human Skills)
Keterampilan ini merupakan keteramilan yang sering dilupakan
atau sering diabaikan oleh para manajer, terutama para manajer yang
baru saja naik jengjang atau pangkatnya. Setelah mengalami naik
pangkat atau jabatan yang dulunya hanya sebagai kepala seksi, kemu-
dia dipromosikan menjadi kepala bagian misalnya, maka seseorang
seringkali lalu memperlakukan anak buahya secara kurang senonon
atau merendahkan anak buahnya yang dulun nya adalah teman ker-
janya. Biasanya sorang seperti itu lupa diri dan bertingkah gla hormat.
Apabila hal ini terjadi maka komunikasi akan terputus dan informasi-
informasi yang penting menjadi tertinggal berakibat negative bagi or-
ganisasi yang dipimppinnya itu.
Komunikasi yang persuasive adalah merupakan suatu jawaban
yang baik yang harus selalu diciptakan oleh pimpinan atau manajer ter-
hadap bawahan yang dipimpinnya. Keterbukaan tersebut akan mem-
buat informasi yang terselubung akan dapat terbuka dan akan berman-
faaat positif bagi pertumbuhan organisasi itu. Di samping itu keter-
bukaan akan memungkinkan seseorang berpikir jernih hinigga dapat
mamacu proses terbentuknya cipta, rasa dan karsa bagi seseorang
tersebut.
Keterampilan berkomunikasi inidipierllukan baik untuk tingkatan
manajemen atas, menengah maupun bawah. Hal ini disebabkan karena
proses komunikasi ini sangat diperlukan pada setiap level manajerial.
• Keterampilan Teknis (Technical Skills)
Keteampilan yang terakhir yang merupakan bekal bagi seseorang
manajer adalah keterampilan teknis. Keterampilan ini pada umumnya
merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Adapun
keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan su-
atu pekerjaa tertentu misalnya memperbaiki mesin, membuat kursi,
merangkai bunnga dan keterampilan teknis yang lain.

13
Keterampilan ini sangat diperlukan bagi manajer pada tingkat yang
lebih rendah. Semakin rendah tingkatan manajerial seseorang maka
akan semakin besar tuntutan bekal keterampilan teknis yang harus
dikuasai olehnya. Hal ini adalah wajar karena pada tingkatan yang
lebih rendah tentu saja mereka harus lebih bersifat sebagai pelaksana
teknis yang harus menguasai unsur-unsur teknis tersebut.

2.2 Organisasi (Organization)


A. Definisi Organisasi (Organization)
Banyak bentuk organisasi di masyarakat, misalnya Negara, partai
politik, perkumpulan masyarakat, bahkan bntuk organisasi yang paling ke-
cil yaitu keluarga dan lain sebagainya. Kata organisasi mempunyai dua
pengertian umum, yaitu sebagai suatu lembaga atau fungsional, seperti
perguruan tinggi, rumah sakit, perwakilan pemerintah, perwakilan dagang,
perkumpulan olah raga dan lain sebagainya, lainnya sebagai proses pen-
gorganisasian, pengalokasian dan penugasan para anggotanya untuk men-
capai tujuan yang efektif.
Pengorganisasian (organizing) merupakan proses penyusunan
anggota dalam bentuk struktur organisasi untuk mncapai tujuan organisasi
dengan sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya
baik intern maupun ekstern. Dua aspek utama dalam organisasi, yaitu de-
partementasi dan pembagian kerja yang merupakan dasar proses pengor-
ganisasian.
James D. Mooney mengatakan bahwa organisasi yaitu bentuk se-
tiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama, sedang Chester
I. Barnard memberikan pengertian organisasi yaitu suatu system aktivitas
kerja sama yang di lakaukan oleh dua orang atau lebih.
Organisasi merupakan proses untuk merancang struktur
formal,mengelompokan dan mengatur serta membagi tugas diantara para
angota untuk mencapai tujuan.
Jadi organisasi dapat di definisikan,yaitu:

14
• Organisasi dalam arti badaN
Yaitu kelompok orang yang berkerja sama untuk mencapaitujuan
tertentu.
• Organisasi dalam arti bagan
Yaitu gambaran skematis tentang hubungan kerjasama dari orangorang
yang terlibat dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama.

Unsur-unsur dasar yang membentuk organisasi, yaitu:


• Adanya tujuan bersama
• Adanya kerjasama dua orang atau lebih
• Adanya pembagian tugas
• Adanya kehendak untuk bekerja sama

B. Pentingnya Mengenal Organisasi


Takut salah pilih kampus? Itu hal wajar bagi yang baru lulus SMA. Pen-
didikan sekarang sudah tidak di lihat lagi dari nilainya bagi kehidupan
sang mahasiswa. Akan tetapi, seberapa populer dan berkualitas kampus
tersebut berdasarkan penilaian lembaga yang di percaya, serta seberapa
kuat pengaruhnya setelah kamu lulus.
Biasanya, siswa yang baru lulus SMA akan kaget dengan prilaku seba-
gian besar temannya yang tiba-tiba berbondong-bondong mendaftar di
Fakultas Kedokteran yang terkenal dengan anak-anak pintarnya atau pro-
gram studi yang sedang populer di mata anak-anak muda sekarang. Seperti
Teknik, Ekonomi, Komunikasi, Hubungan Internasional dan lainnya.
Tetapi hati-hati, tidak semua program studi favorityang populer itu di ni-
lai berkualitas di setiap universitas. Bahkan fakultas sastra, seni dan beber-
apa program studi non populer lainnya memiliki kualitas yang sangat
bagus di beberapa universitas. Bahkan, sekedar sekolah pencetak musisi
yang sering di pandang sebelah mata oleh para orang tua. Seperti Institut
Musik Indonesia, sudah berhasil mencetak para musisi dan entertainer suk-

15
ses di negara kita ini. Salah satu cara yang paling jitu untuk mengenali
kampus adalah melihat ‘AKREDITASI’.
Akreditasi sendiri adalah salah satu bentuk penilaian terhadap mutu dan
kelayakan sebuah institusi perguruan tinggi atau program studi, yang di-
lakukan oleh organisasi atau badan mandiri di luar perguruan tinggi. Or-
ganisasi yang bertugas melakukan penilaian dan telah diakui oleh pemerin-
tah Republik Indonesia sekarang adalah Badan Akreditasi Nasional Per-
guruan Tinggi (BAN PT).
Sebenarnya, apa manfaat dari akreditasi program studi tersebut?
• Memberikan jaminan bahwa program studi yang terakreditasi telah
memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh BAN PT, sehingga
mampu memberikan perlindungan bagi masyarakat dari penyeleng-
garaan program studi yang tidak memenuhi standar.
• Mendorong program studi/perguruan tinggi untuk terus menerus
melakukan perbaikan dan mempertahankan mutu yang tinggi.
• Hasil akreditasi dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
transfer kredit, usulan bantuan dan alokasi dana serta mendapat pen-
gakuan dari badan atau instansi yang berkepentingan.
• BAN PT sendiri melakukan klasifikasi penilaian untuk semua kriteria
tersebut berdasarkan 3 aspek, yaitu mutu (bobot 50%), efisiensi (25%)
dan relevansi (25%). Penilaiannya mulai dari kualitas dosen/pengajar
yang harusnya minimal S2. Bagimana kelulusannya, manajemen pen-
gelolaan kampus, fasilitas yang ada, kreativitas atau mutu maha-
siswanya, hingga pengabdian terhadap masyarakat.
• Nantinya, tiap institusi/universitas atau program studi (jurusan atau
fakultas) akan di beri ranking A, B, C dan bahkan tak terakreditasi.
Dari ranking itulah biasanya masyarakat akan menilai mana kampus
yang bagus, standard an sebaiknya tidak di pilih.

Saat ini terdapat dua jenis akreditas yang diberikan oleh pemerintah
kepada program studi di perguruan tinggi, yaitu: Status Terdaftar, Di-

16
akui atau Disamakan yang diberikan kepada Perguruan Tinggi Swasta
(PTS).

Status terakreditasi atau nir-akreditasi yang diberikan kepada semua per-


guruan tinggi (PTN, PTS dan Perguruan Tinggi Kedinasan).

Dari akreditasi ini, bagi yang gagal masuk universitas negeri atau memang
sudah mengincar program studi tertentu di kampus swasta, tidak perlu
khawatir untuk masuk universitas swasta. Karena dari ranking akreditasi
ini, kita bisa mengetahui bahwa program studi yang diinginkan di kampus
ternyata kualitasnya di nilai lebih bagus dari kampus lain, bahkan seband-
ing dengan kampus negeri.

Akreditasi memang menjadi sebuah patokan seberapa bagusnya mutu pen-


didikan kampus tersebut, serta seberapa kompeten dosen pengajarnya. Na-
mun, semuanya balik lagi terhadap mahasiswa, seberapa penting mengang-
gap ilmu yang akan di dapat nantinya. Apakah akan berguna untuk hidup
kalian? Apakah hanya sebagai nilai untuk sekedar masuk perusahaan besar
atau menjadi pegawai negeri nantinya?

C. Bentuk-Bentuk Organisasi
Bentuk-bentuk organisasi dapat dibedakan atas :
1) Organisasi Garis
Merupakan bentuk organisasi tertua dan paling sederhana, dicip-
takan oleh Henry Fayol. Ciri-ciri bentuk organisasi ini yaitu organ-
isasinya masih kecil, jumlah karyawan sedikit dan saling mengenal
serta spesialisasi kerja belum tinggi.
Kebaikan Organisasi Garis:
• Kesatuan komando terjamin sepenuhnya karena pemimpin be-
rada pada satu tangan.
• Garis komando berjalan secara tegas, karena pimpinan
berhubungan langsung dengan bawahan.

17

Proses pengambilan keputusan cepat.
• Karyawan yang memiliki kecakapan yang tinggi serta yang rendah da-
pat segera diketahui, juga karyawan yang rajin dan malas.
• Rasa solidaritas tinggi.

Kelemahan Organisasi Garis :


• Seluruh organisasi tergantung pada satu orang saja, apabila dia tidak
mampu melaksanakan tugas maka seluruh organisasi akan terancam ke-
hacuran.
• Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis.
• Kesempatan karyawan untuk berembang terbatas.

Gambar 5.1 Struktur organisasi garis

2) Organisasi Garis dan Staf


Di anut oleh organisasi besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai
bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit dan jumlah karyawan
nya banyak. Staf yaitu orang yang ahli dalam bdang tertentu yang tu-
gasnya memberi nasihat dan saran dalam bidang kepada pejabat
pemimpin di dalam organisasi.

18

Kebaikan Organisasi Garis dan Staf:
• Dapat di gunakan dalam organisasi yang besar maupun kecil, serta
apapun tujuan perusahaan.
• Terdapatnya pembagian tugas antara pimpinan dengan pelaksa sebagai
akibat adanya staf ahli.
• Bakat yang berbeda yang dimiiki oleh setiap karyawan dapat di kem-
bangkan menjadi suatu sepsialisai.
Prinsip penempatan orang yang tepat pada posisi ynag tepat pula.
• Pengambilan keputusan dapat cepat walaupun banyak orang yag di ajak
berkunsultasi, karna pimpinan masih dalam satu tangan.
• Koordinasi lebih baik karna adanya pembagian tugas yang terperinci.
• Semangat kerja bertambah besar karna pekerjaannya di seseuaikan den-
gan bakat dan kemampuan yang dimiliki.

Kelemahan Organisasi Garis dan Staf:


• Rasa solidaritas menjadi berkurang, karna karyawan menjadi tidak sal-
ing mengenal.
• Perintah-perintah menjadi kabur dengan nasihat dari staf , karna atasan
dengan staf dapat terjadi adanya perinah sendiri-senderi pada hal kewe-
nangannya berbeda.
• Kesatuan komando berkurang.
• Koordinasi kurang baik pada tingkat staff dapat mengakibatkan adanya
hambatan pelaksanaan tugas.

19

Gambar 5.2 Struktur organisasi garis dan staf

3) Organisasi Fungsional
Organisasi yang di susun atas dasar fungsi yang harus di lak-
sanakan.Organisasi ini di pakai pda perusahaan yang pembagian tu-
gasnya dapat di bedakan dengan jelas.

Kebaikan Organisasi Fungsional:


• Pembidangan tugas menjadi lebih jelas.
Spesialisasi karyawan lebih efektif di jalankan dan di kembangkan.
• Solidaritas kerja,semangat kerja karyawan tinggi.
• Koordinasi berjalan lancar dan tertib.

Kelemahan Organisasi Fungsional:


• Karyawan trlalu memperhatikan bidang spesialisai sendiri saja,sehingga
pengalihan kerja menjadi sulit di laksanakan.
• Koordinasi menyeluruh sukar dilaksannakan.
• Menimbulkan rasa kelompok yang sangat sempit dari bagian yang sama
sehingga sering timbul konflik.

20

Gambar 5.3 Struktur organisasi fungsional

D. Prinsip-Prinsip Organisasi
Organisasi merupakan wadah di mana berlangsung proses-proses pengor-
ganisasian sumber daya-sumber daya organisasi. Untuk itu diperlukan su-
atu prinsip yang akan melandasi kegiatan-kegiatan pengorganisasian dalam
system manajemen.
Prinsip-prinsip tersebut adalah :
• Kekuasaan dan Tanggung Jawab
Kekuasaan selalu terkait dan diikuti oleh tanggung jawab.
• Disiplin
Rasa hormat pada aneka kesepakatan yang mungkin berbentuk
kepatuhan, kerja keras serta pengorbanan. Tumbuhnya disiplin
diperlakukan pemimpin yang baik dalam semua tingkatan.
• Kesatuan Perintah

21
Setiap orang dalam organisasi hanya menerima perintah dari satu
orang atasan saja.
• Keterpaduan Arah
Setiap kelompok aktivitas yang memiliki tujuan yang sama harus
memiliki seorang pimpinan dan rencana.
• Subordinasi Kepentingan
Subordinasi kepentingan pribadi pada kepentingan organisasi.
• Remunerasi
Remunerasi dan cara pembayaran harus adil dan memberikan
kepuasan kepada semua pihak baik karyawan maupun atasan atau
pimpinan.
• Sentralisasi
Tingkat pemusatan atau penyebaran kekuasaan.
• Rantai Kekuasaan
Rantai kekuasaan di mulai dari tingkat tertinggi sampai tingkat teren-
dah harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kalau memungkinan
lebih baik dipersingkat.
• Keteraturan
Keteraturan yang di atur dalam aturan main organisasi, dimaksudkan
agar setiap orang punya tugas dan tanggung jawab, serta hak mas-
ingmasing yang mendukung tercapainya tujuan organisasi.
• Keadilan
Aturan main dan pelaksanaannya, di mana peranan pemimpin men-
jadi penting, dibuat seadil mungkin, sehingga akan membangkitkan
pengabdian dan kesetiaannya para karyawan.
• Stabilitas Hubungan Kerja
Manajemen yang baik, akan meminimalisasikan terjadinya keluar
masuknya karyawan “turn over” pada tingkat yang wajar sehingga
tidak terlalu mengganggu kinerja organisasi.

22
• Inisiatif
Inisiatif dikaitkan dengan proses untuk memikirkan serta melak-
sanakan rencana. Organisasi harus mendorong anggota organisasi
untuk berinisiatif, agar mereka menjadi puas.
• Team Work
Kerjasama dalam tim, sangat penting bagi organisasi di mana komu-
nikasi perlu dikembangkan untuk membentuk team work.

E. Sebab-Sebab Keberhasilan dan Kegagalan Organisasi


Dalam sebuah organisasi kita pasti mengalami keberhasilan dan
keggalan dalam beroorganisasi, berikut adalah penyebab terjadinya:
• Sumber Daya Manusia
Penyebab ini adalah yang terpenting karena dengan tidak adanya
SDM yang memadai baik itu organisasi maupun perusahaan tidak akan
berjalan dengan baik, dengan adanya SDM yang baik dalam perusa-
haan maka perusahaan akan dapat bersaing dengan perusahaan lain.
SDM yang baik adalah yang dapat menciptakan berbagai inovasi ter-
baru dan pemikiran yang cerdas sehingga pemikiran dan inovasinya
tidak dapat di tiru oleh perusahaan lain.
• Harmonis
Hubungan yang baik akan menciptakan perusahaan dirasakan seperti
rumah sendiri bagi pegawai maupun staf yang terlibat dalam perusa-
haan itu. Tidak luput juga bagi pemakai mereka akan merasakan hal
yang positif apabila keadaan perusahaan/ tempat rental harmonis atau
menyenangkan.
• Strategi
Strategi yang baik akan menghasilkan hasil yang baik, perusahaan ini
menerapkan beberapa strategi yang akan menguntungkan perusahaan.
• Lokasi

23
Memilih tempat yang terletak tidak jauh dari pemukiman penduduk
dan akses lain yang dapat di jangkau dari berbagai tempat.
• Fasilitas
Perusahaan memiliki berbagai fasilitas di samping rental komputer
juga ada jasa pemakaian internet, di samping itu fasilitas ruangan yang
memadai dan akan membuat setiap orang merasa betah untuk berada di
sana.

24
BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Manajemen merupakan kegiatan pokok yang dilakukan seorang pimpinan
karena dia menjabat sebagai manajer untuk mengolah input menjadi output
melalui proses manajemen. Dengan demikian, istilah manajemen mengacu
kepada suatu proses mengkoordonai dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan
kerja agar diselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang
lain.
Pada umumnya, fungsi manajemen dibagi menjadi beberapa fungsi, yaitu
merencanakan, mengkoordinasikan, mengawasi dan mengendalikan kegiatan
dalam rangka usaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif dan
efisien.
Organisasi memiliki pengertian sekelompok orang (2 atau lebih) yang se-
cara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Organisasi juga sangat berhubungan dengan manajemen dan
tata kerja karena organisasi secara keseluruhan atau sebagai suatu keselurahan
memerlukan manajemen untuk mengatur sistem tatakerja.
Manajemen dan organisasi sangat berhubungan erat, manajemen meru-
pakan atau berarti sebagai kepemimpinan, sedangkan dalam organisasi juga
terdapat kepemimpinan. Dengan demikian untuk menyusun organisasi yang
baik dan dapat mencapai tujuan di perlukan manajemen yang baik juga.

3.2 SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. Maka
dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pebahasan makalah
dalam kesimpulan diatas.

25
DAFTAR PUSTAKA

Sattar. 2017. Pengantar bisnis. Yogyakarta: Deepublish.

26

Anda mungkin juga menyukai