75.1 Joki 2 Diskusi
75.1 Joki 2 Diskusi
Identitas nasional merupakan ciri khas yang membedakan suatu bangsa dengan bangsa lain.
Bagi Indonesia, Pancasila menjadi landasan identitas nasional yang mempersatukan bangsa
yang beragam. Implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari menjadi kunci dalam
menjaga keutuhan dan jati diri bangsa.
Sebagai mahasiswa Ilmu Administrasi Negara , saya memiliki tanggung jawab untuk
berperan aktif dalam internalisasi Pancasila. Berikut beberapa strategi yang dapat dijalankan:
Memperkuat kurikulum PPKn dengan materi yang lebih kontekstual dan aplikatif.
Melibatkan dosen dan mahasiswa dalam penelitian dan pengabdian masyarakat terkait
implementasi Pancasila.
Mengadakan seminar, workshop, dan diskusi tentang Pancasila dengan menghadirkan
narasumber ahli.
Berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, indeks pemahaman Pancasila
masyarakat Indonesia mencapai 68,07%. Angka ini menunjukkan bahwa masih terdapat
ruang untuk meningkatkan internalisasi Pancasila di masyarakat.
Hal ini diperkuat dengan fenomena maraknya ujaran kebencian, intoleransi, dan radikalisme
yang menunjukkan lemahnya pemahaman dan penerapan Pancasila di kalangan masyarakat.
Sumber Referensi:
Badan Pusat Statistik. (2021). Indeks Pendidikan Kewarganegaraan (IPK) dan Indeks
Pemahaman Pancasila (IPP) Tahun 2021. https://www.bps.go.id/
Birokrat memiliki peran penting dalam proses pembuatan keputusan di berbagai tingkatan
pemerintahan. Peran mereka dapat dikategorikan sebagai berikut:
Etika administrasi sangat penting dalam ilmu administrasi karena beberapa alasan:
Menurut Dwight Waldo, seorang ahli administrasi publik, etika administrasi "adalah
prinsip-prinsip moral yang harus memandu perilaku pejabat publik dalam
menjalankan tugas mereka."
V. O. Fairbanks, seorang ahli lain dalam bidang ini, menyatakan bahwa etika
administrasi "adalah seperangkat prinsip moral yang digunakan untuk mengevaluasi
perilaku pejabat publik."
Hubungan antara pemerintah pusat dan daerah dapat dikategorikan sebagai dua kutub
ekstrem, yaitu:
Sentralisasi: Dalam sistem sentralisasi, pemerintah pusat memiliki kontrol yang kuat
atas pemerintah daerah. Pemerintah pusat membuat semua keputusan penting dan
pemerintah daerah hanya memiliki sedikit otonomi.
Desentralisasi: Dalam sistem desentralisasi, pemerintah daerah memiliki lebih
banyak otonomi untuk membuat keputusan dan mengelola urusan mereka sendiri.
Pemerintah pusat memberikan kewenangan dan sumber daya yang lebih besar kepada
pemerintah daerah.
Sumber Referensi: