Dosen pengampu :
Disusun oleh :
1.
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS PAMULANG
2021-2022
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1
2.2
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas untuk mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
dengan judul: “ Landasan Yuridis dan Filosofis Pancasila“.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Kami meyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan
segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
ideologi merupakan gabungan dua kata yaitu idea dan logos. Idea berarti
gagasan,konsep dan pengertian dasar, dan cita-cita, sedangkan logos berarti ilmu atau
pengetahuan. Jadi, ideologi dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang ide-ide atau
ajaran tentang pengertian-pengertian dasar.
Pancasila merupakan salah satu ideologi dunia yang dianut oleh bangsa Indonesia,.
Nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi pancasila dianggap merefleksikan kultur,nilai dan
kepercayaan masyarakat Indonesia sehingga pancasila dipandang sesuai jika diterapkan
sebagai ideologi resmi negara Indonesia.
Nilai-nilai dan cita-citanya bersumber dari kekayaan budaya itu sendiri. Artinya nilai-
nilai yang terkandung di dalamnya bukan nilai-nilai impor yang datang dari luar. Ideologi
terbuka tumbuh dan berkembang dari dalam jiwa-jiwa masyarakat lokal nasional yang murni
kemunculanya pun dapat diterima oleh segenap golongan masyarakat, diantaranya:
1. Landasan filosofis. Secara intrinsik nilai-nilai pancasila berwujud dan bersifat filosofis. Dalam
hal ini, pendidikan pancasila secara filosofis sangatlah logis dan strategis sebagai landasan
untuk mengkaji, mengembangkan, melaksanakan dan mengamankan nilai-nilai filosofis bangsa.
Dengan demikian nilai-nilai Pancasila yang bersifat abstrak akan lebih memiliki peluang untuk
dikonkritkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Secara konkret, nilai-nilai pancasila
tersebut nantinya akan menciptakan norma etik dan norma hukum bernegara.
a. kejelasan tujuan;
b. kelembagaan atau pejabat pembentuk yang tepat;
c. kesesuaian antara jenis, hierarki, dan materi muatan;
d. dapat dilaksanakan;
e. kedayagunaan dan kehasilgunaan;
f. kejelasan rumusan; dan
g. keterbukaan
Salah satu asas di atas yaitu asas dapat dilaksanakan yang memiliki arti bahwa setiap
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan harus memperhitungkan efektivitas
Peraturan Perundang-undangan tersebut di dalam masyarakat, baik secara filosofis
maupun yuridis
1.3 TUJUAN
1. Memahami pengertian good and governanace.
2. Memahani pentingnya prinsip-prinsip good and governance dalam tata kelola
pemerintahan.
3. Menganalisis keterkaitan good and clean governance dengan kinerja birokrasi pelayanan
publik.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Partisipasi (participation).
2. Penegakan hukum (rule of law).
3. Transparansi (transparency).
4. Responsive (responsiveness).
5. Orientasi kesepakatan (consensus orientation).
6. Kesetaraan (equite).
7. Efiktivitas (effectivenness) dan Efisiensi (eficiency).
8. Akuntabilitas (accountability).
9. Visi strategis (strategic vision).
Kinerja birokrasi di masa depan akan dipengaruhi oleh faktor- faktor berikut ini:
a. Struktur biroksasi sebagai hubungan internal yang berkaitan dengan fungsi yang
menjalankan aktivitas birokrasi.
b. Kebijakan pengelolaan, berupa visi, misi, tujuan, sasaran, dan tujuan dalam perencanaan
strategis pada birokrasi.
c. Sumber daya manusia, yang berkaitan dengan kualitas kerja dan kapasitas diri untuk bekerja
dan berkarya secara optimal.
d. Sistem informasi manajemen, yang berhubungan dengan pengelolaan data base dalam
kerangka mempertinggi kinerja birokrasi. Sarana dan prasarana yang dimiliki, yang
berhubungan dengan penggunaan teknologi bagi penyelenggaraan birokrasi pada setiap
aktifitas birokrasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Good governanceadalah suatu tindakan atau tingkah laku yang didasarkan pada nilai-
nilai yang bersifat mengarahkan,mengendalikan, atau mempengaruhi masalah public untuk
mewujudkan nilai-nilai itu dalam kehidupan keseharian.Good governance juga merupakan
suatu kesepakatan menyangkut pengaturan negara yang diciptakan bersama oleh
pemerintah,masyarakat madani (civil society) dan sector swasta.Kesepakatan tersebut
mencakup keseluruhan bentuk mekanisme,proses dan lembaga-lembaga dimana warga dan
kelompok masyarakat mengutarakan kepentingannya,menggunakan hak hokum,memenuhi
kewajiban dan membebani perbedaan diantara mereka.
Indicator good governance jika produktif dan memperlihatkan hasil dengan indicator
kemampuan ekonomi rakyat menigkat baik dalam aspek produktifitas maupun dalam daya
belinya,kesejahteraan spiritualnya terus meningkat dengan indicator rasa aman,tenang dan
bahagia serta sence of nationality yang baik.
Dalam memahami Good governance kunci utamanya adalah pemahaman atas prinsip-
prinsip yang terdapat didalamnya, karena baik buruknya pemerintah bisa dinilai bila ia telah
bersinggungan dengan semua unsur prinsip-prinsip Good governance.
Selain itu karena yang melakukan tindakan Good governance adalah pemerintah,
maka Pemerintah adalah organisasi yang memiliki kekuasaan untuk membuat dan
menerapkan hukum serta undang-undang di wilayah tertentu.Ada sembilan aspek
fundamental (asas) dalam perwujudan Good Governance.
Pelayanan umum atau pelayanan publik adalah pemberian jasa, baik oleh pemerintah,
pihak swasta atas nama pemerintah maupun pihak swasta kepada masyarakat, dengan atau
tanpa pembayaran guna memenuhi kebutuhan atau kepentingan masyarakat.
Factor-faktor yang menentuntukan lancar tidaknya suatu birokrasi dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan,tetapi kinerja birokrasi di masa depan akan banyak di pengaruhi
oleh banyak factor-faktor yang mempengaruhinya.
3.2 SARAN
Untuk memperbaiki kesalah dalam pembuatan makalah ini kami sarankan dengan
penuh hormat kepada semua pihak baik pembimbing ataupun rekan-rekan seperjuangan
untuk dapat ikut serta memberikan kritikan dan masukan agar dapat memperbaiki dalam
pembuatan makalah-makalah berikutnya.
Mudah-mudahan kedepan pelayanan yang di berikan melaui konsep good
governance akan menjadikan kehidupan dinegara lebih mudah dalam memperoleh pelayanan
dan memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat yang ada di
pemerintahan negara serta tidak membutuhkan biaya yang besar untuk memperoleh sebuah
pelayan.
Sebagai pel atau obat terhadap penyakit pelayan yang terjadi selama ini adalah
konsep good governance, dapat di terapkan kepada petugas pelayan publik yang ada
dinegara. Dengan cara memberikan pelatihan pelayanan publik kepada petugas yang ada
dinegara. Sekali lagi kita berharap pelayan publik yang efesiean efektif dan akuntabilitas
dapat di wujudkan di negara kita.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Dwiyanto. Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan Publik. Gadjah Mada
University Press. 2005
Ubaedillah A dan Abdul Rozak edisi ke-3,2003:Pancasila Demokrasi Hak Asasi Manusia Dan
Mayarakat Madani,Ciputat Jakarta Selatan:Prenada Media Gruf.
Website
http://pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning/files_modul/99011-12- 466363723031.doc
http://www.alisjahbana08.wordpress.com/page/22/
http://www.bangka.go.id/artikel.php?id_artikel=7
http://www.kpk.go.id/modules/news/article.php?storyid=1067
http://www.scribd.com/doc/52568330/Good-Governance
http://www.scribd.com/document_downloads/direct/52568330?extension= docx&ft=1